Search

Pengembangan keterampilan belajar diperlukan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru. Pendidikan diharapkan dapat berkontribusi dalam kemampuan pemahaman peserta didik untuk menggunakan pengetahuan ilmiahnya dalam kehidupan sehari-hari dan tanggung jawab sosial. Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam sains diperlukan kemampuan literasi saintifik untuk mengakrabkan pengetahuan ilmiahnya pada lingkungan sekitar. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hasil uji validasi uji empiris serta uji kepraktisan dari LKPD berbasis literasi saintifik pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (Research and Development) yang menerapkan 4-D model yang dimodifikasi meliputi nbsp define design dan develop. Hasil penelitian ini diperoleh LKPD yang sangat valid dengan skor penilaian dari uji validitas media 97.48% sebesar dan skor penilaian uji validitas materi sebesar 96.8%. Dari pengujian empiris butir soal didapatkan 8 butir soal valid dengan reliabilitas yang sangat tinggi nbsp serta 15 butir soal tidak valid. Hasil uji kepraktisan oleh peserta didik didapatkan rerata sebesar 96.6% yang dikategorikan sangat praktis.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan UKBM Elektronik berbasis Problem Based Learning pada materi klasifikasi makhluk hidup. UKBM elektronik merupakan sebuah bahan ajar pendukung yang berguna untuk menunjang kemampuan siswa dalam memahami nbsp Buku Teks Pembelajaran (BTP). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 27 Malang khususnya di kelas VII dengan jumlah responden sebanyak 38 siswa. Metode yang digunakan adalah nbsp ADDIE dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Di era pembelajaran pada abad ke-21 ini siswa dituntut memiliki kemampuan 4C antara lain Critical thinking Communication Collaboration dan Creativity untuk dapat bersaing dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu hal penting yang dapat dilatih di sekolah salah satunya yaitu critical thinking atau kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu UKBM Elektronik ini diintegrasikan dengan pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan tahapan pembelajaran yang sesuai. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh UKBM Elektronik terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 1 36 dengan kategori sangat besar

Tingkat pendidikan yang rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan lingkungan yang masih belum terselesaikan sampai saat ini. Faktanya siswa masih kurang didorong untuk ikut serta melakukan upaya-upaya mengurangi dampak dari permasalahan lingkungan. Hal itu karena pendidikan di Indonesia kurang berfokus terhadap penerapan pembangunan berkelanjutan secara langsung di sekolah. Salah satu tujuan dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable for Development Goals (SDGs) yang diharapkan tercapai pada tahun 2030 adalah pendidikan berkualitas. Pendidikan merupakan kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Penerapan program dalam bidang pendidikan tentang pembangunan berkelanjutan disebut dengan Education for Sustainable Development (ESD). Namun implementasi ESD dalam pembelajaran IPA masih tergolong rendah. Selain itu adanya perubahan kurikulum menjadi kurikulum merdeka menyulitkan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran khususnya modul ajar sedangkan keterampilan dan kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran sangat memengaruhi keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia guna mengatasi permasalahan lingkungan maka diperlukan adanya inovasi dan pengembangan modul ajar yang berwawasan ESD. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kelayakan kepraktisan keterbacaan dan efektivitas modul ajar kurikulum merdeka berwawasan ESD pada materi ekologi dan keanekaragaman hayati serta mengetahui profil sustainability awareness siswa sebelum dan sesudah diimplementasikan modul ajar kurikulum merdeka berwawasan ESD. Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan mixed method. Untuk menghasilkan modul ajar berwawasan ESD dilakukan tahap penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE. Desain penelitian ini adalah pre-experimental dengan model desain one group pretets and posttest design. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi wawancara angket dan tes. Mo

Pada abad ke-21 siswa dituntut untuk menguasai kemampuan pemecahan agar mampu bersaing di tingkat internasional. Pemecahan masalah merupakan keterampilan hidup yang diperoleh melalui serangkaian proses berpikir seperti menganalisis menginterpretasi menalar memprediksi mengevaluasi dan merefleksi. Fisika yang menjadi bagian dari mata pelajaran IPA memiliki tujuan pembelajaran salah satunya adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah mendorong siswa menjadi pribadi yang kreatif dan solusi dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah diperlukan model pembelajaran yang tepat salah satunya inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang aktivitasnya berpusat pada siswa siswa aktif merancang dan menemukan konsep-konsep fisika dengan usahanya sendiri melalui bimbingan seorang guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kemampuan pemecahan sesuai dengan langkah Polya dan untuk mengetahui keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas 8F SMP Negeri 2 Beji memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah yang kurang dalam menyelesaikan soal fisika dengan rata-rata persentase 48.49%. Langkah memahami masalah sebesar 36.22% merencanakan penyelesaian masalah sebesar 65.17% melaksanakan penyelesaian masalah sebesar 59.00% dan memeriksa kembali penyelesaian masalah sebesar 33.56%. Kemampuan pemecahan masalah dengan kategori baik terdapat 13 siswa kategori cukup 6 siswa kategori kurang 2 siswa dan kategori sangat kurang 9 siswa. Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri inkuiri terbimbing terlaksana dengan persentase sebesar 97%. Model inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 6 tahap yaitu identifikasi dan penetapan ruang

Guru seringkali masih menggunakan media belajar power point dan video pembelajaran yang juga berpaku pada penjelasan guru sehingga tidak bersifat student centered. Dengan adanya kendala tersebut maka penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan LKPD berbasis problem based learning sebagai pelengkap KIT Bryophyta dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi klasifikasi tumbuhan. Metode penelitian yang digunakan adalah R amp D dengan model 4D dengan responden sebanyak 102 peserta didik yang terbagi menjadi 3 kelas diantara lain kelas percobaan kelas kontrol dan kelas eksperimen. pengumpulan data dilakukan melalui angket analisis kebutuhan peserta didik yang terorganisir dalam g-form angket analisis kebutuhan guru angket validitas media angket validitas materi angket keterbacaan peserta didik angket respon peserta didik angket kepraktisan guru lembar soal pretest dan lembar soal post test. Secara keseluruhan rata rata validitas materi 80 5% dengan kategori sangat valid validitas media 87 5% dengan kategori sangat valid kepraktisan guru 82 6% dengan kategori sangat praktis keterbacaan peserta didik 85 4% dengan kategori sangat terbaca dan respon peserta didik 84 4% dengan kategori sangat baik. Oleh sebab itu pengembangan produk LKPD berbasis problem based learning ini sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran IPA pada materi klasifikasi tumbuhan. Kata kunci bioplastik LKPD klasifikasi tumbuhan

Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang salah satunya penggunaan spesimen awetan dalam pembelajaran biologi. Namun sampai saat ini guru sering kesulitan dalam menyiapkan spesimen awetan untuk proses belajar mengajar di kelas. Maka pengembangan media pembelajaran awetan sebagai media pembelajaran menjadi sangat penting. Tujuannya agar dapat melakukan pengembangan media pembelajaran nbsp spesimen awetan kering dalam materi perkembanbiakan tumbuhan dengan QR Code untuk melengkapi pemahaman siswa dalam pengamatan. Hasilnya menjelaskan spesimen awetan kering melalui QR Code yang berisi materi perkembangbiakan tumbuhan berpotensi untuk dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah. nbsp Jenis penelitiannya yaitu penelitian dan pengembangan (research and development) dengan subjeknya yakni dosen ahli materi dan media guru mata pelajaran IPA dan siswa SMP kelas IX. Dalam pembelajaran spesimen awetan resin dapat menghadirkan wujud asli spesimen yang diawetkan ekonomis praktis digunakan dan mudah dibawa kemana saja maupun disimpan.

Critical thinking skills merupakan keterampilan abad ke-21 yang perlu dimiliki oleh peserta didik sehingga penting untuk dibiasakan dan diterapkan pada pembelajaran di kelas. Saat ini banyak pendidik yang kurang kreatif dalam mengembangkan instrumen penilaian sehingga critical thinking skills sangat jarang diterapkan di kelas. Salah satu cara membiasakan critical thinking skills adalah dengan mengembangkan instrumen penilaian yang layak salah satunya pada materi sistem pernapasan.Materi sistem pernapasan merupakan materi yang sulit dibandingkan dengan materi lainnya berdasarkan hasil penilaian harian.Penelitian ini menerapkan Research and Development menggunakan modifikasi model 4D yakni define design dan develop. Penelitian dilakukan kepada 105 peserta didik kelas VIII. nbsp Validasi dilakukan oleh nbsp tigaahli dengan nbsp hasil indeks validitas isi nbsp sebesar nbsp 1 00 dan kesepakatan antar penilai didapatkan 0 87 yang tergolong sangat baik dengan kriteria kesesuaian dengan indikator soal kebenaran konten/konsep kejelasan aspek yang ditanyakan kepadatan dan kejelasan rumusan kalimat dan ketepatan criticlal thinking skills. Hasil analisis butir soal didapatkan sebelas soal termasuk valid dan reliabel. Setelah dilakukan uji coba diketahui level critical thinking skills peserta didik mendapatkan skor 53 05% yang berada pada level sedang.

Sustainability awareness adalah salah satu prasyarat sikap terhadap lingkungan dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang krisis. Pembelajaran IPA menjadi salah satu mata pelajaran yang penting dalam mendukung tumbuhnya sustainability awareness. Semakin tinggi jenjang kelas siswa semakin banyak memperoleh materi maupun kegiatan untuk meningkatkan sustainability awareness. hasil sustainability awareness juga dapat dipengaruhi dari perbedaan jenis kelamin siswa. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan profil sustainability awareness pada aspek lingkungan kelas siswa SMP melalui pembelajaran IPA berdasarkan jenjang kelas dan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa SMP berjumlah 259 orang. nbsp Teknik pengambilan data berupa kuesioner wawancara dan observasi. Pengolahan hasil kuesioner dihitung dalam bentuk persentase. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data inferensial. Hasil analisis menunjukan berdasarkan jenjang kelas presentase hasil sustainability awareness setiap kategori kelas 8 selalu memperoleh nilai tertinggi dan semua kategori sustainability awareness memiliki perbedaan yang signifikan. Berdasarkan jenis kelamin persentase hasil sustainability awareness setiap kategori perempuan selalu memperoleh nilai tertinggi. Kategori sustainability practice awareness dan behaviour and attitude awareness memiliki perbedaan yang signifikan sedangkan kategori emotional awareness tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Siswa dominan memiliki nilai tinggi dalam topik merawat tumbuhan kebersihan lingkungan dan hemat energi. Namun siswa memiliki nilai rendah dalam pemahaman mengenai penyebab penipisan lapisan ozon. Sehingga perlu dilakukan upaya meningkatkan sustainability awareness siswa kelas 7 dan siswa kelas 9 serta pada siswa laki ndash laki.

Berdasarkan hasil dari penelitian TIMSS dan PISA menunjukkan bahwa literasi sains di Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah sistem pernapasan manusia karena materi tersebut bersifat abstrak dan memerlukan keterampilan berpikir kritis untuk menganalisis masalah. Faktor yang menjadi penyebabnya adalah bahan ajar yang digunakan masih sebatas modul dan lks yang memuat materi berupa paragraf yang menjenuhkan untuk dibaca. Oleh karena itu penelitian ini berpusat pada pengembangan bahan ajar handout berbasis keterampilan berpikir kritis untuk meningkatkan literasi sains siswa. penelitian ini menggunakan metode pengembangan R amp D dengan model ADDIE. Subjek penelitian adalah validator dari ahli materi dan ahli media guru IPA 34 siswa kelas IX dan 69 siswa kelas VIII SMP. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi angket uji kepraktisan dan uji keterbacaan instrument soal tes. Teknik analisis data menggunakan persamaan persentase uji t-test uji N-gain dan uji effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan handout dari validator ahli materi sebesar 92 31% dan validasi media sebesar 90 89% dengan kategori sangat layak. Ada perbedaan signifikan dalam rata-rata antara hasil belajar siswa yang menggunakan dengan siswa yang tidak menggunakan handout. Hasil peningkatan kemampuan litrasi sains sebesar 0 7064 termasuk dalam kategori tinggi dengan besar pengaruh penggunaan handout sebesar 2 88 yang masuk kedalam kategori besar. Oleh karena itu bahan ajar handout berbasis keterampilan berpikir kritis layak digunakan sebagai bahan ajar dalam meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.

Pendidikan abad 21 menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan salah satunya adalah keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil observasi ketika peserta didik diberikan soal berbasis HOTS peserta didik merasa kesulitan untuk menjawabnya sedangkan berdasarkan hasil wawancara soal yang digunakan hanya sebatas mengukur aspek hafalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kuis berbasis higher order thinking skills (HOTS). Hasil penelitian pengembangan ini berupa kuis pilihan ganda dan uraian yang dikemas menggunakan bantuan game wordwall. Jenis penelitian yang digunakan ialah research and development dengan model ADDIE dengan tahapan analysis design development implementation dan evaluation. Subjek yang digunakan adalah peserta didik kelas VII-B dan VII-F SMP Negeri 8 Malang sejumlah 54 siswa pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata validasi sebesar 84 23% (sangat layak). Dari 35 soal yang dikembangkan terdapat 26 soal berkategori valid dan 9 soal tidak valid. Soal yang dikembangkan berada pada kriteria reliabel (-0 839). Tingkat kesukaran soal mempunyai rata-rata 0 71 dengan kriteria ldquo mudah rdquo . Terdapat daya pembeda soal yang berfungsi dengan baik. Respon siswa memiliki rata-rata sebesar 87% artinya peserta didik memberikan respon sangat positif terhadap soal HOTS pada game wordwall.

Literasi sains siswa Indonesia berada di peringkat bawah atau rendah menurut penilaian PISA. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis scientific literacy berdasarkan framework PISA untuk siswa kelas VII SMP. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ada 2 macam yaitu angket dan wawancara. Jumlah pertanyaan pada angket sebanyak 8 butir sedangkan jumlah pertanyaan wawancara sebanyak 13 butir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif melalui hasil wawancara dan angket responden siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis scientific literacy dapat memfasilitasi kemampuan literasi siswa SMP kelas VII pada mata pelajaran IPA materi sifat larutan dan pemisahan campuran.

Keterampilan pemecahan masalah sangat penting dimiliki pada abad 21. Saat ini siswa dituntut dapat belajar secara mandiri. Untuk memfasilitasi belajar mandiri siswa meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah diperlukan media pembelajaran yang menarik sebagai sumber belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul IPA berbasis masalah pada materi pencemaran lingkungan yang layak digunakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan ADDIE yaitu analisis desain pengembangan implementasi dan evaluasi. Penelitian dilakukan di SMPN 24 Malang dengan subjek penelitian 28 siswa kelas VII-F. Data yang dikumpulkan yaitu skor kelayakan ahli materi ahli media guru keterbacaan siswa komentar dan saran dari validator dan pengguna. Instrumen pengumpulan data berupa lembar uji kelayakan ahli materi ahli media guru dan keterbacaan siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan e-modul yang dikembangkan memiliki persentase rata-rata uji kelayakan ahli materi (95 54%) ahli media (98 33%) guru (100%) dan uji keterbacaan siswa (89 75%) dengan kriteria sangat layak. Guru dan siswa menyatakan bahwa e-modul yang dikembangkan bagus menarik dan cocok untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan pemahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian e-modul IPA berbasis masalah pada materi pencemaran lingkungan yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak digunakan siswa SMP kelas VII.

Berpikir kritis merupakan keterampilan yang penting bagi siswa pada abad 21. Indonesia memiliki kemampuan berpikir kritis yang tergolong rendah. Hal tersebut berdasarkan hasil programme for international Student assesment (PISA) 2018 Indonesia mengalami penurunan peringkat sehinga diperlukan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk nbsp menghasilkan Lembar Kerja Siswa berbasis Problem Based Learning untuk menignkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi pencemaran lingkungan dengan kriteria valid praktis dan efektif. Penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE analyze design develope implement evaluate. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara angket dan tes uji kemampuan siswa. Instumen pengumpulan data yang digunakan yaitu pedoman wawancara nbsp kevalidan dengan lembar validasi materi dan media kepaktisan dengan instrumen respons siswa dan guru dan nbsp keefektifan dengan soal pretest dan posttest. Teknik analisis data menggunakan teknik perhtiungan persentase uji validitas uji reliabilitas uji normalitas uji wilcoxon dan uji N-Gain. Hasil validasi materi dan validasi media diperoleh skor rata-rata 92 71% dan 85 28% dengan kriteria sangat valid. Hasil uji kepraktisan menunjukkan hasil praktisi rata-rata oleh guru 96 99% dan oleh siswa 94 91% dengan rata-rata keseluruhan 95 95% dinyatakan sangat praktis. Hasil uji efektivitas mendapatkan hasil 0 6 dengan kriteria sedang. Sehingga penelitian ini telah menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa model Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik valid praktis dan efektif.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran interaktif berbasis literasi sains pada materi sistem pencernaan manusia mengetahui kelayakan dan respon siswa serta guru IPA terhadap produk media pembelajaran interaktif ini. Penelitian pengembangan ini menggunakan metode Research and Development (R amp D) dengan model pengembangan ADDIE. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara guru IPA angket need assessment siswa angket uji validasi media dan materi serta angket uji keterbacaan guru IPA dan siswa. Dari hasil analisis data media pembelajaran interaktif dengan materi sistem pencernaan manusia ini sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi berturut-turut yaitu 84% dan 93% dengan kategori sangat valid. Kemudian produk media pembelajaran ini juga dikategorikan sangat baik dan baik digunakan untuk pembelajaran yang dilihat dari presentase uji keterbacaan guru IPA sebesar 95% dan uji keterbacaan siswa sebesar 77%.

Literasi sains merupakan salah satu luaran utama Kurikulum 2013 Indonesia. Namun demikian survei PISA mengenai literasi sains menunjukkan hasil bahwa siswa di Indonesia memiliki kemampuan literasi sains yang masih rendah yakni terletak pada peringkat 10 terbawah dari 79 negara. Upaya peningkatan literasi sains siswa salah satunya dapat dilakukan melalui penyediaan bahan ajar dengan model pembelajaran yang mendukung. Salah satu model pembelajaran yang dapat diimplementasikan adalah Explicit Scientific Inquiry Instruction (ESII). Materi pelajaran Tekanan Zat mencakup fenomena alam yang bisa diamati dimanipulasi dan diselidiki serta pengetahuan konseptual yang bisa digunakan untuk menjelaskan fenomena alam sehingga materi ini relevan dengan aspek-aspek literasi sains. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan menganalisis validitas bahan ajar Tekanan Zat untuk meningkatkan literasi sains siswa. Penelitian ini menerapkan rancangan penelitian Research and Development menggunakan model ADDIE dengan tahapan analisis perencanaan pengembangan implementasi dan evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan hingga tahap pengembangan. Validasi bahan ajar dilakukan oleh tiga orang ahli sedangkan analisis keterbacaanya dilakukan oleh 29 siswa kelas VIII. Hasil validasi menunjukkan bahwa skor rata-rata validitas bahan ajar yang diberikan para ahli adalah 93 29% dengan kategori sangat layak. Sedangkan skor rata-rata keterbacaan bahan ajar yang diberikan oleh responden adalah 84 38% dengan kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar Tekanan Zat berbasis ESII untuk meningkatkan literasi sains siswa valid dan layak untuk dilanjutkan ke tahap implementasi.

Pencemaran lingkungan menjadi permasalahan serius saat ini sehingga pentingnya memahami materi pencemaran lingkungan bagi siswa dalam mengatasi terjadinya pencemaran lingkungan. Selain itu kemampuan berpikir kreatif sangat dibutuhkan dalam memecahkan permasalahan pencemaran lingkungan. Namun beberapa penelitian mengenai hasil kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan masih rendah. Sementara itu solusi perangkat pembelajaran berbasis authentic PBL STEM dengan asesmen formatif nbsp untuk mengatasi lemahnya berpikir kreatif pada materi pencemaran lingkungan masih jarang dilakukan. Sehingga dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran berbasis authentic PBL STEM dengan asesmen formatif sebagai peluang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan metode R amp D dengan model 4D yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. Jenis data yang didapatkan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil validasi diperoleh rata-rata persentase 97 5% sehingga termasuk kategori sangat valid. Hasil uji kepraktisan diperoleh rata-rata persentase 91 1% termasuk kategori sangat praktis dan hasil uji keterbacaan diperoleh rata-rata persentase 93 6% termasuk kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian ini perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat valid dan sangat praktis sehingga dapat diaplikasikan sebagai peluang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pencemaran lingkungan. Rekomendasi untuk penelitian mendatang adalah produk pengembangan ini dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan penerapan implementasi produk dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran di kelas.

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan model discovery learning dan R2L terhadap kemampuan literasi sains dan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP Islam di kota Malang yang melibatkan 29 siswa kelas VIII. Metode yang digunakan eksperimen dengan desain penelitian pre-experimental jenis one group pretest-postest. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa berupa lembar wawancara lembar validasi perangkat pembelajaran lembar validasi soal soal pretest posttest dan LKPD. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic non parametrik (uji Wilcoxon) n-gain serta d-effect size. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pada kemampuan literasi sains dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai n gain sebesar 0 58 (medium atas) dan 0 77 (tinggi). Penerapan model discovery learning dan R2L berdampak positif kuat/efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi sains dan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai d effect size sebesar 2 13 dan 3 28 termasuk kategori large effect. nbsp