Search

Artikel ini adalah paparan proses dan hasil penelitian tentang nbsp pengembangan buku suplemen dokter Soetomo untuk mata pelajaran sejarah kelas XI pada materi Kebangkitan Nasional di SMA Negeri 2 Nganjuk. Penelitian dan pengembangan ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan muatan nasional tentang kajian biografi tokoh yang memuat peranan dan nilai keteladanan yang dapat diambil oleh siswa sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan muatan lokal dengan menghasilkan produk buku suplemen Dokter Soetomo dan mengetahui kelayakannya. Model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model ADDIE (Analysis Design. Development Implementation Evaluation). Berdasarkan hasil validasi buku suplemen Teladan Dokter Soetomo memperoleh hasil 87% oleh ahli materi dan 90% oleh ahli sumber belajar. Sedangkan dalam tahap uji coba memperoleh hasil 79 5% pada uji coba kelompok kecil dan 91% pada uji coba kelompok besar. Dengan demikian buku suplemen Teladan Dokter Soetomo sangat layak digunakan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia sebagai penunjang buku teks untuk memenuhi tuntutan kurikulum.

Tulisan ini akan membahas tentang proses masuknya musik rap dan perkembangannya di Yogyakarta yang dimulai pada tahun 1993. Musik rap termasuk dalam kategori genre musik baru sehingga memunculkan respon berbeda di kalangan anak muda di Yogyakarta respon tersebut ditunjukkan oleh beberapa kelompok musik rap yang diantaranya adalah Ki Ageng Gantaz Jahannam dan Jogja Hiphop Foundation. Dalam perkembangan musik rap di Yogyakarta dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya adalah Yogyakarta merupakan pusat dari kebudayaan Jawa instrumen musik barat sudah digunakan di Yogyakarta sejak masa kepemimpinan Sultan Hamengkubuwono I dan masyarakat Yogyakarta yang memiliki sifat terbuka terhadap budaya luar meskipun masyarakat Yogyakarta juga masih memegang teguh kebudayaan mereka. Dari pembahasan ini kemudian mendapatkan kesimpulan bahwa perkembangan musik rap di Yogyakarta tidak dapat dipisahkan dengan faktor sosial dan politik karena masyarakat Yogyakarta mulai mengenal musik rap Jawa khas Yogyakarta melalui lagu ldquo Jogja Istimewa rdquo yang dilantunkan secara serentak ketika melakukan aksi RUU Keistimewaan pada tahun 2009 lalu.

Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis android yang mengkaji materi pengetahuan tentang penguatan jati diri keindonesiaan. Media bernama MABELS ini berfungsi sebagai solusi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan adalah Research and Development (RnD) milik Nana Syaodih Sukmadinata. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket guna memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Produk pengembangan melalui dua tahap pengujian kelayakan. Uji validasi memperoleh hasil persentase 95% untuk kelayakan materi serta 93 3% untuk kelayakan media. Uji coba produk memperoleh hasil persentase 80% untuk uji coba terbatas serta 81 14% untuk uji coba lebih luas. Uji efektivitas dilakukan di kelas XI IPA 3 guna meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar. Dari nbsp pre-test dan post-test yang dilakukan terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 47 5% menjadi 72%. Hasil tersebut menunjukkan jika MABELS layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran sejarah.

Penelitian ini adalah penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesadaran sejarah dengan partisipasi siswa kelas XII SMKN 7 Malang tahun ajaran 2018-2019. Penelitian ini perlu dilakukan karena (1) kedua variabel adalah bagian dari tujuan pembelajaran sejarah sebagai penentu keberhasilan pembelajaran sejarah (2) terdapat akar hubungan antara kedua ilmu dasar sejarah dan politik (3) kondisi di SMKN 7 Malang berdasarkan observasi pendahuluan bahwa kesadaran sejarah siswa yang baik diikuti dengan partisipasi politik siswa yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasi sanjaya yaitu penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan dua factor atau sekelompok subjek penelitian tanpa memberikan perlakuan atau intervensi. Dari populasi berupa seluruh siswa kelas 12 SMKN 7 Malang tahun ajaran 2018-2019 diambil 135 siswa sebagai sampel. Pengumpulan data menggunakan angket kesadaran sejarah dan angket partisipasi politik yang telah diuji validitas isinya oleh validator dan uji validitas product moment dan uji reabilitas menggunakan program IBM SPSS 21.Hasil uji analisis menggunakan program IBM SPSS 21 dengan uji korelasi kendall rsquo s tau dan rank spearman menunjukan nilai koefisien korelasi 0 154 (kendall rsquo s tau) dan 0 184 (rank spearman) dengan nilai sig (1-tailed) 0 008 (kendall rsquo s tau) dan 0 016 (rank spearman). Nilai koefisien korelasi termasuk pada tingkat hubungan yang rendah. Nilai koefisien korelasi berangka postif yang menunjukan hubungan bersifat positif atau searah. Nilai sig (1-tailed) lebih kecil dari 0 05 menunjukan bahwa hasil uji analisis signifikan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru sejarah SMKN 2 Pacitan permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran daring yaitu ketersedian bahan ajar dan waktu yang terbatas. Selain itu minimya pengetahuan siswa mengenai pengetahuan sejarah lokal. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mengembangkan bahan ajar e-suplemen yang memuat materi sejarah lokal yaitu Peran Pondok Tremas dalam Perkembangan Islam di Pacitan tahun 1900-1955. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan bahan ajar e-suplemen yang memuat materi sejarah lokal peran Pondok Tremas dalam Perkembangan Islam di Pacitan tahun 1900-1955 serta menguji kelayakan produk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan ADDIE oleh Robert Maribe Branch yang terdiri dari lima langkah pengembangan yaitu analysis design development implementation evaluation. Pengembangan bahan ajar e-suplemen ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang telah memenuhi uji validitas dari ahli materi dan ahli bahan ajar serta uji kelayakan oleh siswa. Dari hasil uji validitas oleh ahli materi memperoleh persentase sebesar 94% dan validasi dari ahli bahan ajar sebesar 84%. Untuk uji kelayakan pada kelompok kecil memperoleh persentase sebesar 94% sedangkan untuk uji kelayakan kelompok besar memperoleh persentase sebesar 92 5%. Berdasarkan hasil tersebut bahan ajar E-suplemen dapat dikategorikan sebagai bahan ajar yang praktis dan layak.

RINGKASAN nbsp Irfani Muhamad Najib. 2020. Pengembangan Modul tentang nbsp Situs Penampihan Untuk Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Islam Sabilurrosyad. Tesis. Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Joko Sayono M.Pd M.Hum. (II) Dr. Blasius Suprapta M.Hum. nbsp Kata Kunci Modul Sejarah Situs Penampihan Motivasi dan Pemahaman nbsp nbsp Pembelajaran sejarah di SMA Islam Sabilurrosyad Gasek Malang memiliki beberapa kendala salah satunya adalah tidak tersedianya sumber belajar sejarah yang membahas ruang lingkup lokal. Dengan adanya pengembangan modul ini diharapkan kajian tema-tema sejarah lokal dapat terangkat serta mendorong siswa dapat mengetahui dan mengidentifikasi peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat di daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk Modul tentang Situs Penampihan yang memenuhi kelayakan produk modul yaitu valid efektif praktis dan menarik serta melihat keefektifan modul sejarah dalam meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg dan Gall (1983) karena langkah-langkah yang digunakan sesuai dengan produk modul dan mudah dipahami. Dalam penelitian ini data diperoleh data dari angket dan hasil tes kongnitif yang dilakukan peneliti di lapangan. Dalam mengumpulkan data melalui observasi peneliti menggunakan refrensi berupa buku-buku tertulis dalam penyusunan materi pembelajaran untuk mengecek keabsahan data. Hasil penerapan pembelajaran menggunakan modul tentang Situs Penampihan nbsp menghasilkan data bahwa modul Situs Penampihan dapat (1) meningkatkan motivasi belajar terjadi peningkatan motivasi belajar yang sebelum menggunakan modul Situs Penampihan tingkat motivasi peserta didik sebesar 54% dengan kriteria ldquo cukup termotivasi rdquo .Sedangkan sesudah penggunaan modul Situs Penampihan sebagai mediapembelajaran terjadi peningkatan motivasi sebesar 79 4% dengan kriteria ldquo T

Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran sejarah Islam (tarikh) di Pondok Pesantren. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan yang maju dan terus berkembang dalam hal pembelajaran. Namun nbsp lembaga pendidikan berbasis pesantren masih tetap memakai sistem pembelajaran lama dari warisan ulama-ulama atau pendiri pondok pesantren. Pembelajaran dahulu memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yakni kitab sebagai sumber belajar mengajar. Pelaksanaan pembelajaran yang berpedoman kitab sudah jarang digunakan dalam pendidikan. Seperti halnya pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktiptif eksploratif. Hal ini karena menyoroti pelaksanaan pembelajaran. Pembahasan dalam artikel ini antara lain perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sejarah Islam (tarikh) di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran Magetan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran sejarah Islam di Pesantren Sabilil Muttaqien masih kurang maksimal karena tidak adanya perangkat pembelajaran pelaksanaan sudah sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dan evaluasi masih kurang.

Penerapan UKBM dalam pembelajaran jarak jauh menjadi suatu topik yang menarik untuk diteliti. Pada dasarnya penerapan UKBM menekankan kemandirian siswa dan keaktifan siswa dalam PJJ UKBM sejarah dilakukan secara online. Guru harus memanfaatkan media untuk menerapkan UKBM. Hal tersebut harusnya tidak menjadi kendala karena UKBM bisa dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetrahui Implementasi UKBM nbsp dalam Proses PJJ mata pelajaran Sejarah di MAN 1 Pasuruan dan problematika yang dihadapi guru serta siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif dengan menekankan observasi secara langsung kegiatan wawancara dengan informan dan dokumentasi dengan pihak sekolah dan peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data hasil yang ditemukan adalah terdapat kesinambungan antara RPP dan UKBM. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran aspek yang belum maksimal adalah penggunaan media karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki siswa dan guru. Penerapan UKBM dalam pembelajaran jarak jauh tidak lepas dari kendala secara teknis. nbsp

Model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament termasuk ke dalam salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini terdiri dari beberapa tim dengan masing-masing tim terdiri dari beberapa siswa. Model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament memberikan kesempatan bagi siswa berinteraksi lebih banyak karena model pembelajaran kooperatif ini termasuk ke dalam pola pendekatan student centered learning. Dari lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi tersebut mampu menstimulasi kemampuan berpikirnya menjadi lebih kritis dalam menemukan dan memecahkan masalah pada pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa melalui pelaksanaan model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament yang akan dilaksanakan pada mata pelajaran sejarah Indonesia. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Dolopo Madiun pada kelas XI IPS 3. Penelitian ini memiliki rancangan yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis pre-experimental berdesain one group pretest-posttest. Instrumen penilaian dari penelitian ini yaitu dari nilai pretest dan posttest dengan 6 aspek penilaian yang termuat dalam setiap butir soal yaitu fokus alasan kesimpulan situasi kejelasan dan tinjauan ulang. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan SPSS 25 for windows. Uji hipotesis yang digunakan adalah dengan uji paired sample t-test. nbsp Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPS 3 pada mata pelajaran sejarah Indonesia setelah pelaksanaan dengan model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament. Analisis data menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pretest sebesar 39 69 menjadi 73 75 pada rata-rata nilai posttest. Dari uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan hasil taraf signifikansi sebesar 0 00 lt nilai sig 0 05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.

Desa Salen Kecamatan Bangsal merupakan salah satu desa di wilayah Kabupaten Mojokerto yang melestarikan kebudayaan Mojokerto. Ketika arus pengaruh kebudayaan luar mendominasi Kesenian Ujung masih tetap dipertahankanoleh masyarakat pendukungnya. Melalui proses regenerasi yang dimulai dari tahun 1970 kesenian Ujung berusaha tetap bersaing dengan menonjolkan ciri khas sendiri.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan riwayat kearifan lokal muatan nilai edukasi kesenian Ujung di Kabupaten Mojokerto dan keterkaitannya dengan matapelajaran Sejarah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi partisipasi pasif wawancara dan dokumenstasi. Analisis data yang digunakan terdapat tiga cara yaitu reduksi data penyajian data dan verifikasi data. Validasi data pada penelitian ini menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian yaitu Kesenian Ujung mengalami beberapa perubahan yang signifikan Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam Kesenian Ujung yaitu nilai ilmu pengetahuan nilai keterampilan nilai keindahan nilai moral nilai harga diri nilai perikemanusiaan nilai sosial politis nilai sosial ekonomi dan nilai ketuhanan Muatan edukasi dalam Kesenian Ujung antara lain nilai ilmu pengetahuan keterampilan ketuhanan sosial ekonomi keindahan kemanusiaan dan kerja keras. Serta keterkaitan Kesenian Ujung dengan matapelajaran Sejarah. yaitupeserta didik diharapkan memiliki kemampuan membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau masa kini dan masa depan.

Berdasarkan hasil observasi di SMKN 1 Batu guru belum memanfaatkan media pembelajaran secara optimal pada proses pembelajaran sejarah. pada pembelajaran online guru hanya mengirim rangkuman materi melalui group whatsaap tanpa adanya respon dari siswa. Pada materi peninggalan Hindu- nbsp memerlukan strategi dengan media tertentu agar pembelajaran dapat optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan cara belajar langsung ke tempat situs-situs peninggalan Hindu-Budha atau biasa disebut dengan model karyawisata sehingga siswa bisa belajar langsung dengan benda yang sesungguhnya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik siswa SMKN I Batu nbsp yang lebih menyukai pembelajaran praktek daripada teori. dikarenakan alokasi waktu tenaga dan dana yang kurang selain itu dimasa pandemi covid-19 proses pembelajaran hanya dilakukan secara daring dari rumah sehingga tidak memungkinkan dilakukan model pembelajaran karyawisata. Dengan mendatangkan benda benda peninggalan Hindu-Budha melalui media pembelajaran yang dapat diakses melalui smartphone merupakan inovasi media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran sejarah di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran sejarah E-BO (E-Brosur) berbasis koleksi Museum Mpu Purwa. Penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas X APH 1 SMKN 1 Batu. Media pembelajaran E-BO (E-Brosur) merupakan brosur yang dikemas dalam bentuk aplikasi yang didalamnya memuat benda-benda peninggalan Hindu-Budha koleksi Museum Mpu Purwa. Aplikasi ini dapat di unduh siswa melalui link Google Drive yang dibagikan melalui whatsaap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE. Model penelitian ADDIE memiliki lima tahapan penelitian yaitu analysis Design Development Implementation Evaluation. Dapat diketahui validitas produk yang dikembangkan melalui kegiatan validasi ahli materi dan ahli validasi media. Efektivitas produk dapat diketahui melalui kegiatan uji coba kelompok kecil dan uji

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan butir soal sebagai alat mengukur ketercapaian hasil belajar peserta didik pada soal Penilaian Akhir Semester ganjil dan genap tahun pelajaran 2020/2021 Mata pelajaran Sejarah Indonesia Kelas XII. Analisis butir soal untuk mengetahui distribusi dimensi proses kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl serta kualitas butir soal berdasarkan tingkat kesukaran daya pembeda dan distraktor. nbsp Hasil penelitian menunjukan bahwa butir soal semester ganjil maupun genap berdasarkan distribusi dimensi proses kognitif termasuk dalam level kognitif MOTS atau kemampuan berpikir tingkat menengah atau sedang. Kualitas butir soal berdasarkan tingkat kesukaran daya pembeda dan efektivitas distraktor butir termasuk dalam kategori sedang. Artinya kualitas butir soal perlu dilakukan revisi atau perbaikan.

Soal USPBK yang disusun sendiri oleh guru mata pelajaran sejarah belum diketahui apakah sudah memenuhi standar atau belum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal USPBK Mata Pelajaran Sejarah SMAN 2 Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2020/2021 pada tingkat kesukaran validitas reliabilitas efektivitas pengecoh dan daya pembeda soal. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan teknik analisis deskriptif. Peneliti menggunakan dua program komputer dalam menganalisis butir soal yaitu SPSS dan ITEMAN MicroCAT Version 3.00. Hasil penelitian disimpulkan bahwa soal masuk dalam kategori baik pada beberapa kategori analisis yaitu validitas soal reliabilitas soal dan daya pembeda soal. Sedangkan pada tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh perlu ada peninjauan kembali agar diperoleh soal dengan kategori baik pulaSoal USPBK yang disusun sendiri oleh guru mata pelajaran sejarah belum diketahui apakah sudah memenuhi standar atau belum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal USPBK Mata Pelajaran Sejarah SMAN 2 Kota Probolinggo Tahun Pelajaran 2020/2021 pada tingkat kesukaran validitas reliabilitas efektivitas pengecoh dan daya pembeda soal. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan teknik analisis deskriptif. Peneliti menggunakan dua program komputer dalam menganalisis butir soal yaitu SPSS dan ITEMAN MicroCAT Version 3.00. Hasil penelitian disimpulkan bahwa soal masuk dalam kategori baik pada beberapa kategori analisis yaitu validitas soal reliabilitas soal dan daya pembeda soal. Sedangkan pada tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh perlu ada peninjauan kembali agar diperoleh soal dengan kategori baik pula.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran dan wawancara yang dilaksanakan dengan guru Sejarah di SMA Maarif NU Pandaan diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan HP yang terbatas pada mencari materi saja. Selain itu bahan ajar yang digunakan terbatas pada LKS dan Buku Ajar yang kurang kontekstual sehingga kurang untuk dapat menarik minat siswa dalam belajar sejarah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah (1) Menghasilkan Modul Interaktif Sejarah Islam (MISI) yang berpngaruh terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X di SMA Al Maarif NU Pandaan dan (2) Menghasilkan Modul Interaktif Sejarah Islam (MISI) yang valid praktis dan berpngaruh terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X di SMA Al Maarif NU Pandaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. nbsp Desain model penelitian dan pengembangan yang dilakukan merujuk pada Sugiyono (2013) yang meliputi proses (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain dan produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6) uji coba produk (7) revisi produk (8) uji coba pemakaian (9) revisi produk dan (10) produksi massal. Modul yang telah dikembangkan divalidasi oleh ahli materi ahli media dan praktisi lapangan. Produk yang telah direvisi kemudian diuji coba sebanyak dua kali yaitu uji coba produk skala kecil dan uji coba produk skala besar. Jenis data dalam penelitian dan pengembangan ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari skor validasi angket kepraktisan dan skor prates dan pascates siswa. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar ahli materi ahli media praktisi lapangan dan pengguna produk (siswa). Berdasarkan hasil validasi dari ahli media dan ahli materi diperoleh persentase masing-masing sebesar 91 67% dan 93 18% yang berarti bahwa Modul MISI yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat valid. Hasil uji kepraktisan melalui uji coba produk skala kecil da

RINGKASAN Yasmin Namira.2022. Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Pada Peserta Didik Kelas XI Di SMA Negeri 1 Ngantang. Tesis Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing(1)Dr.Joko Sayono M.Pd. M.Hum. (2) Dr.R.Reza Hudiyanto S.S. M.Hum. Kata Kunci nbsp Model Two Stay Two Stray Model Teams Games Tournament (TGT) Hasil Belajar Sejarah. nbsp Model pembelajaran memiliki peranan penting dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran sejarah. Pemilihan model pembelajaran yang tepat harus sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang sedang berlangsung. Adapun demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan dua model pembelajaran yang berbeda yakni model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Teams Games Tournament (TGT). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh model Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar sejarah pada peserta didik kelas XI di SMA Negeri Ngantang. 2) mengetahui pengaruh model Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah pada peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Ngantang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuantitatif dengan menggunakan desain pre-experimental Group Preetest Posttest Design. Sampel berjumlah 61 siswa dengan klasifikasi 30 siswa berasal dari kelas eksperimen 1 dan 31 siswa berasal dari kelas eksperimen 2. Instrumen penelitian menggunakan instrumen tes uji hasil belajar tahapan uji tes soal terdiri dari uji reliabilitas uji validitas uji tingkat kesukaran dan uji daya beda. Teknik analisis data yang terdiri dari uji normalitas uji kesetaraan uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian menujukkan bahwa hipotesis penelitian dapat diterima. Dari hasil uji hipotesis Sample T-Test menunjukkan nilai sig-2 Tailed 0 000. 1) nbsp

nbsp Rahma Alifah Fitriana. 2020. Perspektif Historis Ilmu Jiwa Jawa Di Blitar dan Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang Terkandung di dalam. Skripsi. Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Joko Sayono M. Pd. M. Hum. nbsp Kata-kata kunci perspektif historis ilmu jiwa Jawa nilai-nilai pendidikan karakter. nbsp Pada zaman global seperti sekarang bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai masalah yang berkaitan dengan degradasi karakter. Degradasi karakter disebabkan oleh banyak faktor seperti krisis jati diri sosialisasi yang tidak sempurna paparan teknologi dan lain-lain. Akibatnya masyarakat Jawa aktual khususnya generasi muda dianggap durung Jawa dan rentan krisis jati diri sebagai orang Jawa. Mengenal jati diri masyarakat Jawa adalah upaya mengendalikan diri menghadapi degradasi karakter. Salah satu kearifan lokal di Blitar diduga memuat nilai-nilai penguatan pendidikan karakter adalah ilmu jiwa Jawa. Penelitian dilakukan di Desa Sragi Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Lokasi detailnya berada di Paguyuban Kapribaden Kaweruh Pamencar Pramana Nyata di Dusun Tugurejo Desa Sragi Kecamatan Talun. Peneliti juga melakukan observasi ke komunitas kesenian di makam Adipati Arya Balitar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi wawancara studi pustaka dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis diperoleh kesimpulan hasil penelitian arti-arti dalam ilmu jiwa Jawa. Ilmu jiwa Jawa memandang bahwa Tuhan ada pada diri setiap individu manusia yang senantiasa mencari jati diri dan mengolah rasa manusia merawat bumi agar tetap lestari dan mengabdi kepada masyarakat. Pada masa Kromo Prawiro ilmu jiwa Jawa diajarkan melalui tembang macapat. Ilmu jiwa Jawa menekankan pada olah rasa dan hati untuk mendapatkan kejernihan dalam berpikir. Oleh sebab itu dalam ilmu jiwa Jawa terdapat nilai-nilai karakter yang mengajarkan in

Pembelajaran sejarah dianggap mampu menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Penanaman kesadaran sejarah bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan mudah melalui pengenalan sejarah lokal disekitar tempat tinggal siswa sehingga dapat menghindarkan siswa dari keterasingan lingkungan. Akan tetapi tidak semua sekolah telah mengenalkan sejarah lokal di sekitar kepada siswa seperti SMAN 1 Garum. Selama ini pembelajaran sejarah di SMAN 1 Garum masih terpusat pada buku cetak dan LKS sehingga pembahas mengenai sejarah lokal di wilayah Blitar kurang tersampaikan. Maka pada penelitian ini dikembangakn sebuah bahan ajar baru dilingkungan sekolah yang di gabungkan dengan teknlogi masa kini yaitu digital book. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah produk bahan ajar berupa digital book yang dikaitkan dengan sejarah lokal yang ada di wilayah Blitar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu sejarah lokal yang dapat diperkenalkan kepada siswa adalah Rampog Macan. Materi Rampog Macan masuk ke dalam bahasan KD 3.8 kelas X jenjang SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau biasa disebut Ressearch dan Development (R amp D). Prosedur penelitian dan pengembangan diadaptasi dari langkah penelitian dan pengembangan milik Dick dan Carry yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Metode penelitian ADDIE meliputi (1) analisis (2) perancangan (3) pengembangan (4) impelementasi dan (5) evaluasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi ahli materi lembar validasi ahli media angket penilaian siswa dan angket motivasi belajar siswa. Hasil validasi ahli materi menunjukkan presentase sebesar 94% validasi ahli bahan ajar menunjukkan presentase sebesar 92% ujicoba kelompok kecil menunujukkan presentase sebesar 90% dan ujicoba kelompok besar menunjukkan presentase sebesar 94%. Sedangkan hasil uji motivasi belajar siswa sebelum pemakaian produk menunjukkan presentase 48% dan hasil uji motivasi belajar siswa setelah pemak

Kurikulum 2013 saat ini telah direvisi dengan mengintegrasikan beberapa unsur dalam pembelajaran dan penilaiannya seperti penguatan pendidikan karakter gerakan literasi sekolah higher order thingking skills (HOTS) dan empat cs (creativity critical thinking collaboration communication). Kebijakan penguatan pendidikan karakter ini terintegrasi dalam gerakan nasional revolusi mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir bersikap dan bertindak menjadi lebih baik bahwa nilai-nilai pada PPK ada lima poin yaitu religius nasionalis gotong royong mandiri dan integritas. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pada penelitian kualitatif peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menujukan bahwa pembentukan karakter tampak dalam RPP dan silabus nbsp dalam penguatan karakter pada kelas XI IIS menunjukan bahwa untuk nbsp religiusitas adanya kegiatan mengaji sebelum jam pelajaran dimulai nasionalis melihat kedisiplinan siswa masuk kelas tepat waktu serta disiplin dalam berpakian seragam sekolah dan baik kelas XI IIS 1-XI IIS 2 kemandirian kesadaran sadar dengan tugas yang telah di beriakan oleh guru dan dan guru pengajar mengunakan metode diskusi untuk melatih public speaking dan nbsp gotong royong saling membantu mengambilkan absen kelas di kantor saat kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok guru memberitau jalan kepada siswa. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Kesimpulan pada penelitian ini penguatan pendidikan karakter dalam mata pelajaran sejarah yakni dengan banyak cara agar nbsp pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah Indonesia di SMA Muhammadiyah 6 dapat terbentuk pada diri siswa. Penguatan karakter bukan saja dari program pemblajaran di dalam kelas melainkan penguatan pendidikan karakter dari ekstrakulikuler salah satunya adalah pengolahan hasil laut (PHL) nbsp diselenggarakan pada SMA Muhammadiyah 6 Karangasem. nbsp nbsp

Penelitian ini berdasar pada permasalahan yang terdapat di kelas X MIPA 3 SMAN 1 Plosoklaten Kediri yakni kurangnya pemanfaatan media pembelajaran inovatif yang mampu membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran sejarah. Artikel ini bertujuan mempublikasikan hasil penelitian desain media pembelajaran sejarah berbentuk katalog digital Museum Airlangga yang dikemas dalam bentuk aplikasi yang dapat diakses melalui Smartphone secara offline. Media pembelajaran ini berisi materi tentang benda-benda peninggalan masa kerajaan Hindu-Buddha yang ada di Museum Airlangga. Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analisis perancangan pengembangan evaluasi dan implementasi dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket serta lembar kritik dan saran dalam validasi. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran sejarah berbentuk katalog digital yang dilengkapi dengan fitur menu berisi materi berupa foto dan keterangan setiap benda peninggalan yang ada di Museum Airlangga. Berdasarkan hasil validasi materi Katalog Digital Musem Airlangga memperoleh hasil 94 43% (sangat valid) dan validasi media 97 21% (sangat valid). Sementara skor uji coba kelompok kecil sebesar 91 94% (sangat layak) dan uji coba kelompok besar mencapai 95 13% (sangat layak). Dengan demikian katalog digital Museum Airlangga sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah.

Pada proses pembelajaran sejarah wajib di MA Plus Raden Paku Trenggalek masih sering terjadi beberapa permasalahan diantaranya tidak memadainya sumber belajar sejarah, kurangnya pemahaman materi pelajaran siswa, dan kurangnya kesadaran sejarah yang dimiliki siswa. Solusi dari peneliti untuk ketiga masalah tersebut adalah pengembangan suplemen tentang pemerintahan Bupati Soetran (1968-1975). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menghasilkan sebuah produk pengembangan suplemen tentang pemerintahan Bupati Soetran (1968-1975) untuk peningkatkan pemahaman dan kesadaran sejarah siswa kelas XII MIA di MA Plus Raden Paku Trenggalek yang memenuhi kriteria kelayakan produk suplemen pembelajaran yaitu valid dan praktis digunakan, 2) Melihat keefektifan suplemen tentang pemerintahan Bupati Soetran (1968-1975) untuk peningkatkan pemahaman dan kesadaran sejarah siswa kelas XII MIA di MA Plus Raden Paku Trenggalek. Pengembangan suplemen tentang pemerintahan Bupati Soetran (1968-1975) ini menggunakan model pengembangan dari Borg dan Gall. Karena keterbatasan biaya dan waktu, peneliti menggunakan 8 langkah saja dari 10 langkah yang ada di dalam model pengembangan Borg dan Gall. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengembang sedangkan yang menjadi subjek uji coba adalah siswa kelas XII MIA di MA Plus Raden Paku Trenggalek. Hasil data penelitian ini didapatkan dari hasil tes kognitif siswa dan angket. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukan : 1) Validator materi dengan persentase 84% dengan kriteria “layak” dan diimplementasikan dengan sedikit revisi, 2) Validator bahan ajar dengan persentase 91,2% dengan kriteria “sangat layak” dan bisa langsung diimplementasikan. Uji coba kelompok besar menggunakan pretest dan posttest yang terdiri dari 20 soal untuk pemahaman materi, dan 15 soal untuk kesadaran sejarah siswa. Uji coba kelompok besar untuk pemahaman materi diperoleh hasil persentase pretest sebesar 56,05%, kemudian presentase posttest sebesar

Pada kegiatan pembelajaran sejarah, peran bahan ajar sangatlah penting. Bahan ajar berfungsi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami peristiwa sejarah yang rumit, abstrak, dan asing. Biasanya bahan ajar yang bersifat menarik adalah bahan ajar yang atraktif dan tidak monoton, agar siswa merasa tertarik untuk mempelajarinya. Akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran sejarah pada umumnya, pendidik hanya terpaku pada bahan ajar yang konvensional, sehingga inovasi dan keterbaruan yang seharusnya ada dalam pembelajaran menjadi tidak terlihat. Berdasarkan hasil observasi di SMAN 1 Ngantang, proses pembelajaran sejarah hanya memanfaatkan buku paket yang berasal dari pemerintah, sementara fasilitas yang tersedia di sekolah telah mumpuni untuk melakukan pembelajaran yang lebih bervariatif. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengembangkan sebuah bahan ajar dengan materi sejarah lokal setempat yang dikemas dengan teknologi terkini, berupa bahan ajar Leaflet berbantuan QR-Code. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar berupa Leaflet berbantuan QR-Code dengan materi Monumen Palagan Mendalan untuk kegiatan pembelajaran sejarah pada kelas XI IIS 2 di SMAN 1 Ngantang Penelitian pengembangan ini menggunakan ADDIE Model yang memiliki lima tahap, namun karena keterbatasan waktu dan kondisi akibat adanya pandemi COVID-19, maka peneliti sedikit memodifikasi model penelitian ini, dan menyesuaikannya menjadi 4 tahapan. Tahapan penelitian pengembangan dengan ADDIE Model ini yakni, (1) Tahap I Analisis (Analyze); (2) Tahap II Perancangan (Design); (3) Tahap III Pengembangan (Development)); dan (4) Tahap IV Evaluasi Formatif (Formative Evaluation). Instrumen pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini berupa angket dari ahli materi dan ahli bahan ajar. Bahan ajar Leaflet berbantuan QR-Code melewati dua tahap uji coba untuk menguji tingkat validitasnya. Uji coba yang pertama dilakukan dengan ahli mater

Pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk menciptakan dasar dalam praksis pembelajaran membentuk kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisir pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembalajaran. Setiap siswa tentunya memiliki karakteristik dan cara belajar masing-masing. Pentingnya model pembelajaran berguna untuk menjawab permasalahan-permasalahan belajar siswa yang semakin beragam. Pengembangan model bertujuan untuk menambah keberagaman dan dapat dijadikan sebagai pilihan dalam menentukan model yang akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Seperti halnya pengembangan model pembelajaran SWIP yang bertujuan untuk meningkatkan berpikir kritis dan keaktifan siswa dalam pembelajaran sejarah. Sebab itu perlu adanya model-model pembelajaran baru yang terus dikembangkan dan diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan tujuan pendidikan dan karakteristik siswa dalam belajar. Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan dengan metode R amp D (Research and Developmen). Produk pengembangan yaitu berupa model pembelajaran SWIP (search write interpret and present). Subjek uji coba yaitu kelas XI IPS 4 SMAN 10 Malang yang terletak di Jl. Danau Grati No. 1 Sawojajar Kedungkandang Kota Malang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan penelitian Pertama pengembangan yang berhasil dilakukan yaitu berupa sintak model pembelajaran SWIP. Tahap pertama search yaitu siswa mencari dengan menggali informasi berdasarkan masalah yang akan dipecahkan. Write aktifitas belajar yang dilakukan yaitu mencatat atau menulis materi yang dianggap penting dan dijadikan sebagai bahan atau materi diskusi. Interpret aktifitas belajar selanjutnya yaitu siswa melakukan interpretasi atau menafsirkan materi yang telah dikumpulkan pada tahap belajar sebelumnya dalam kelompok kecil. Present yaitu mempresentasikan hasil karyanya tersebut secara bergantian di depan kelas dan ditanggap

Dalam pembelajaran sejarah, pengetahuan tentang sejarah lokal khususnya tentang tokoh Kyai Ageng Mohammad Besari kurang diketahui oleh siswa. Disatu sisi guru juga tidak memiliki cukup waktu untuk membuat buku suplemen tentang materi sejarah lokal dan disisi lain kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sejarah. Konten dalam buku suplemen adalah menyajikan suatu materi yang belum terdapat dalam buku utama tetapi masih termuat dalam KI dan KD, maka dari itu dikemaslah materi sejarah lokal tentang Perjuangan Kyai Ageng Mohammad Besari dalam menyebarkan Islam  di Tegalsari Ponorogo dalam buku suplemen berbasis elektronik. Berdasarkan analisis tersebut, penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan buku suplemen berbasis elektronik tentang materi sejarah lokal Perjuangan Kyai Ageng Mohammad Besari dalam menyebarkan Islam  di Tegalsari Ponorogo untuk kelas X IPA 4 di SMAN 1 Slahung dan mengetahui kelayakannya sebagai bahan ajar sejarah.      Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan dengan mengacu pada model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation), namun dalam penelitian ini menggunakan tahapan ADDIE dengan modifikasi. Adapun langkah-langkahnya yaitu tahap pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan yang dilakukan di sekolah seperti analisis kompetensi peserta didik, karakteristik peserta didik, serta analisis materi sesuai dengan tuntutan kompetensi. Tahap kedua yaitu merancang materi pembelajaran dan produk yang dikembangkan. Tahapan ketiga yaitu kegiatan pengembangan yang pada intinya menghasilkan suatu prototype produk pengembangan berupa buku suplemen elektronik serta melakukan validasi kepada ahli materi dan ahli bahan ajar. Tahapan yang terakhir adalah evaluasi yang meliputi evaluasi untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan dengan instrumen yang digunakan angket serta lembar kritik dan saran untuk penyempurnaan.      &nbsp

Kemampuan peserta didik dalam memahami suatu materi pembelajaran dapat dipengaruhi dari berbagai faktor salah satunya adalah kemampuan atau kapasitas daya serap. Minat belajar merupakan salah satu unsur yang dapat memengaruhi bagaimana peserta didik mampu menyerap dan mendapatkan pengetahuan. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi terkait dengan hubungan antara minat belajar dan daya serap peserta didik adalah daya serap peserta didik kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Karangan terus mengalami penurunan. Peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan daya serap pada pembelajaran sejarah materi perkembangan penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia pada peserta didik kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri 1 Karangan yang terus mengalami penurunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang merupakan bagian dari penelitian Ex Post Facto (Ex Post Facto research). Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Karangan yang berjumlah 28 peserta didik dan subyek penelitian maupun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Karangan. Pengambilan subyek atau sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan soal angket/kuesioner. Teknik analisis data yang mencakup analisis deskriptif variabel uji prasayarat analisis dan uji hipotesis dilakukan dengan bantuan SPSS 20. Uji prasayarat analisis yang berupa uji normalitas menggunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov sementara uji hipotesis menggunakan uji analisis korelasi Bivariate Pearson. Uji hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara minat belajar dengan daya serap materi perkembangan penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia pada peserta didik Kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri 1 Karangan. Hasil penelitian yang diperoleh pada pelaksanaan penelitian ini adala

Pembelajaran sejarah dianggap kurang menarik di kalangan siswa, khusunya bagi kelas XII IPS 2 MAN 1 Jombang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, bahan ajar yang digunakan oleh guru terbatas pada LKS serta buku paket saja, selebihnya guru hanya menggunakan teknik ceramah dalam menyampaikan materi. Hal tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Dilain sisi, siswa kelas XII IPS 2 MAN 1 Jombang merupakan siswa yang sudah paham teknologi serta sangat antusias dengan teknologi dalam pembelajaran dan didukung pula dengan fasilitas sekolah yang dalam kategori baik dan lengkap. Maka dari itu, siswa membutuhkan inovasi dalam pembelajaran sejarah yang berguna untuk membuat siswa menjadi kembali antusias dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Salah satunya adalah melalui bahan ajar yakni bahan ajar E-book berbasis 3D PageFlip. Tujuan dari pengembangan produk ini yaitu untuk menghasilkan produk bahan ajar yang dikemas menjadi E-book berbasis aplikasi 3D PageFlip dengan materi Pasang Surut Wayang Potehi Tahun 1967-2000 di Jombang. Maka judul pengembangannya yaitu “Pengembangan Bahan Ajar E-book berbasis 3D PageFlip Materi Sejarah Lokal: Pasang Surut Wayang Potehi Tahun 1967-2000 di Jombang untuk Kelas XII IPS 2 MAN 1 Jombang”.Pengembangan ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan Dick & Carey yang sudah diadopsi oleh peneliti sehinga hanya terdapat 6 langkah pengembangan yang terdiri atas: (1) Identifikasi tujuan pembelajaran; (2) Analisis pembelajaran; (3) Menentukan tujuan pembelajaran; (4) Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (5) Mendesain dan melakukan evaluasi formatif; (6) Revisi. Hal tersebut dikareknakan terdapat beberapa keterbatasan dalam melakukan langkah-langkah pengembangan diantaranya, terdapat Covid-19 yang membuat produk ini tidak dapat diuji cobakan dilapangan. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh p

Penelitian sejarah perempuan di Indonesia jumlahnya masih belum mendapatkan perhatian sejarawan, historiografi Indonesia masih dipenuhi dengan sejarah androcentric, sehingga penelitian ini mengambil tema peranan salah satu tokoh perempuan yaitu Herawati Diah dengan pendekatan biografi untuk mengimbangi historiografi yang androcentric. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan latar belakang kehidupan Herawati Diah, (2) menganalisis peranan Herawati Diah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan tahun 1998-2016.Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup lima tahapan. Tahap pertama adalah pemilihan topik sebagai kegiatan awal untuk menentukan permasalahan apa yang akan dikaji. Tahap kedua heuristik atau pengumpulan sumber berupa arsip, saksi mata, foto sezaman, surat kabar dan majalah sezaman. Tahap ketiga verifikasi atau kritik sumber. Tahap keempat interpretasi atau penafsiran data-data yang diperoleh, dan tahap kelima historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran Herawati Diah sebagai pejuang hak perempuan tidak terlepas dari latar belakang sosial-budaya yang meliputi latar belakang keluarga dan pendidikannya karena berkat pemikiran ibunya yang progresif Herawati Diah dapat mengeyam pendidikan tinggi dan menjadi perempuan pertama yang membawa ijazah dari perguruan tinggi di Amerika Serikat pada tahun 1941. Serta pengalaman Herawati Diah selama menjadi wartawan perempuan menjadi titik kesadaran baginya bahwa masyarakat masih menempatkan perempuan sebagai second sex. (2) Peran Herawati Diah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan telihat dari keterlibatannya dalam gerakan “Masyarakat Anti  Kekerasan terhadap Perempuan” dan ditunjuk menjadi anggota komisioner Komnas Perempuan periode pertama (1998-2001). Menjelang Pemilu, tepatnya pada 28 Oktober 1998, Herawati Diah mendirikan Gerakan Perempuan Sadar Pemilu (GPSP) yang bertujuan untuk memberikan pendidikan pemilih kepada pere

RINGKASANPustakaningrum, Fadilla A. 2019.Sintesis dan Karakterisasi Biphasic Calcium Phosphate Sebagai Scaffold Nanofiber dengan Elektrospinning.Skripsi. Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dra. Hartatiek, M.Si. (2) Drs. Yudyanto, M. Si.Kata Kunci : hidroksiapatit, sifat struktur, biphasic calcium phosphate,suhu sintering, nanofiber, morfologi.Tulang adalah organ tubuh yang mampu meregenerasi sendiri. Akan tetapi dalam proses regenerasi biasanya memakan waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan suatu material yang dapat memandu pertumbuhan tulang dan mengakomodasi nutrisi selama pertumbuhan tulang agar prosesnya lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik hidroksiapatit hasil sintesis meliputi sifat struktur dan morfologi, mengetahui suhu yang optimal untuk sintesis biphasic calcium phosphate, mengetahui karakteristik biphasic calcium phosphate meliputi sifat struktur dan pengaruh konsentrasi biphasic calcium phosphate pada nanofiber CS/PVA/BCP meliputi morfologi permukaan, diameter fiber, dan distribusi pori. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kopresipitasi untuk mensinstesis hidroksiapatit, solid state untuk mensintesis biphasic calcium phosphate dan elektrospinning untuk membuat nanofiber. Berdasarkan hasil sintesis diperoleh hasil partikel nano HA memiliki ukuran kristal 60,2 nm, porositas 58,43%, kristalinitas sekitar 46,03 %, rasio Ca/P sebesar 1.85. Suhu sintering yang paling maksimum untuk mensitesis biphasic calcium phosphate pada suhu 1250oC karena pada suhu tersebut persentase jumlah ?-TCP dalam jumlah yang paling melimpah dan belum terbentuk fase ?-TCP. Hasil sintesis partikel biphasic calcium phosphate berukuran nano dengan ukuran kristal 53.03 nm untuk ?-TCP dan 48.199 nm untuk Had an rasio Ca/P 44,05. Pengaruh jumlah konsentrasi memperluas ukuran diameter dan porositas dari serat yang dihasilkan. Konsentrasi 5% lebih bai

ABTSRAK Ilham, Santoso. 2020. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Turen Kabupaten Malang. Tesis, Program Studi Pendidikan Sejarah, Pascasarjana, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Joko Sayono, M.Pd., M.Hum. (II) Dr. Dewa Agung Gede Agung, M.Hum.Kata Kunci: berpikir kritis, kesadaran sejarahKualitas pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan dalam kegiatan proses belajar mengajar, salah satunya dengan melihat hasil belajar siswa. Pembelajaran tidak dapat hanya dipelajari melalui teori saja melainkan harus diimbangi dengan percobaan dan praktek yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam memecahkan permasalahan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kesadaran sejarah. Alasan pemilihan topik berpikir kritis dan kesadaran sejarah karena terdapat siswa belum mampu berpikir kritis dalam menganalisis peristiwa sejarah, hasil evaluasi hasil belajar siswa yang rendah, dan kurangnya antusias dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan kesadaran sejarah siswa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif  dengan mengambil lokasi penelitian di kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Turen. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data, dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan penelitian: Pertama, kemampuan berpikir kritis siswa XI MIPA 3 SMAN 1 Turen secara keseluruhan sudah baik. Siswa sudah menunjukan bahwa mereka telah mampu dalam menganalisis tentang karakteristik berpikir kritis, antara lain menentukan kredibilitas suatu sumber, membedakan fakta dari penilain, mengidentifikasi bahasan menurut sudut pandang masing-masing. Beberapa siswa masih ada yang belum mampu menjawab dengan tepat serta tida

RINGKASANMutahar, M. Dian. 2019. Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Pemahaman Dalam Materi Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Bagi Bangsa Indonesia Pada Peserta Didik Kelas XI IIS 2 Di MAN 4 Kediri. Skripsi. Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr. Joko Sayono, M.Pd., M.Hum.Kata Kunci: Kontekstual, Pemahaman, Pembelajaran Sejarah.Pada observasi awal diketahui nilai peserta didik masih dibawah rata-rata yang ditetapkan. Nilai ketuntasan minimum yang ditetapkan di MAN 4 Kediri ialah 75, dan nilai rata-rata kelas XI IIS masih berada di bawahnya. Untuk dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran sejarah perlu diterapkan pembelajaran kontekstual yang berorientasi pada lingkungan sekitar peserta didik.Solusi yang ditawarkan adalah dengan menerapkan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning/CTL) pada materi pembelajaran sejarah. Tujuan dari penelitian ini ialah (1) menerapkan pembelajaran kontekstual pada dalam pembelajaran sejarah pada peserta didik kelas XI IIS 2 di MAN 4 Kediri, (2) meningkatkan pemahaman peserta didik kelas XI IIS 2 di MAN 4 Kediri melalui penerapan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas dengan rincian prosedur penelitian yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IIS 2 MAN 4 Kediri. Data yang diambil adalah data kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual, hasil wawancara, data hasil belajar peserta didik dengan menerapkan pembelajaran kontekstual, data observasi, serta dokumen pendukung lainnya. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini diketahui bahwa (1) penerapan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran sejarah berjalan lancar dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. (2) Terjadi pen

RINGKASANDewi, Rosida Kusuma. 2019. Nilai Pendidikan Karakter Dalam Panil-Panil Relief Candi Rimbi. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Joko Sayono, M.Pd., M.Hum (II) Drs. Ismail Lutfi, M.AKata Kunci: Nilai Karakter, Panil Relief Candi RimbiDi Indonesia saat ini sering terjadi fenomena penurunan karakter pada generasi muda. Untuk memperbaiki karakter tersebut diperlukan sumber belajar yang mengarah pada pendidikan karakter. Dalam relief candi, banyak menceritakan tentang kisah-kisah yang memiliki moral value. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam relief candi dapat digunakan sebagai sumber belajar. Melalui pembelajaran sejarah di kelas, peserta didik dapat mengaji nilai-nilai moral dan pendidikan yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peninggalan masa lampau yang bisa di ambil sebagai nilai moral adalah relief yang terpahaatkan di Candi Rimbi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter apa saja yang terdapat pada panil relief Candi Rimbi.Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data primer dan sekunder dengan prosedur pengumpulan data melalui observasi, dan studi pustaka. Analisis data menggunakan teknik analisis model Miles & Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dengan melakukan triangulasi. Tahapan penelitian ada 3 yaitu Tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap laporan hasil penelitianHasil penelitian menujukkan bahwa cerita yang terdapat pada panil Candi Rimbi merupakan kisah kehidupan sehari-hari msyarakat setempat pada zaman Majapahit. Meskipun bukan relief naratif, relief yang terpahatkan pada Candi Rimbi juga memiliki moral value yang dapat diterapkan pada pendidikan atau masyarakat umum dalam bentuk kajian pendidikan karakter. Nilai pendidikn karakter tersebut

RINGKASANRizqiyah, Dina Ilmiati. 2019. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Mind,Acquire, Search Out, Trigger, Exhibit, Reflect (MASTER) terhadapKemampuan Berpikir Analitis Peserta Didik pada Matapelajaran SejarahIndonesia Kelas XI IPS SMAN 1 Batu. Skripsi. Jurusan Sejarah. FakultasIlmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. JokoSayono, M.Pd, M.Hum (II) Drs. Kasimanuddin Ismain, M.Pd.Kata Kunci: Pembelajaran Sejarah, Model Pembelajaran MASTER, Berpikir AnalitisSalah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sebaiknya dimiliki peserta didik adalah kemampuan berpikir analitis. Berpikir analisis penting dalam proses pembelajaran, karena peserta didik dapat bersikap rasional dan dapat memperoleh informasi utuh serta runtut. Tetapi kemampuan berpikir analitis kurang dikembangkan di sekolah. Salah satunya terlihat dari kemampuan berpikir analitis peserta didik di SMAN 1 Batu yang masih rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik dalam pembelajaran sejarah adalah model pembelajaran Mind, Acquire, Search Out, Trigger, Exhibit, Reflect (MASTER).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Kemampuan berpikir analitis peserta didik yang menggunakan model pembelajaran MASTER dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Batu. 2) Pengaruh model pembelajaran MASTER terhadap kemampuan berpikir analitis peserta didik dalam pembelajaran sejarah di SMAN 1 Batu.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis Pre-experiment dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Batu dengan sampel kelas XI IPS 3 yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal subjektif (esai). Hasil penelitian ini akan diuji dengan uji-t untuk melihat ada tidaknya pengaruh dan uji regresi linier sederhana untuk menghitung besarnya pengaruh.Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kemampuan berpikir analitis pesert

iABSTRAKProfan, Faza Ali. 2018. Persepsi Siswa Kelas XI MAN I Jombang terhadap Pembelajaran Sejarah sebagai Pendidikan Karakter. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr. Joko Sayono, M.Pd, M.Hum.Kata Kunci: persepsi, pembelajaran sejarah, pendidikan karakterSejarah merupakan matapelajaran yang penting dalam penerapan pendidikan karakter. Siswa mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pembelajaran sejarah sebagai pendidikan karakter, seperti matapelajaran sejarah yang cenderung yang membahas masa lampau, menghafal angka tahun, dan cenderung pasif.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah di kelas XI MAN I Jombang, mendeskripsikan persepsi siswa kelas XI MAN I Jombang terhadap pembelajaran sejarah sebagai pendidikan karakter dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa kelas XI MAN I Jombang terhadap pembelajaran sejarah sebagai pendidikan karakter.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan latar alamiah. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Adapun teknik dalam pengumpulan data tersebut peneliti mangambil cara dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan: reduksi data, kategorisasi, dan sintesisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, persepsi siswa kelas XI MAN I Jombang terhadap pembelajaran sejarah baik. Pembelajaran sejarah oleh guru dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Rancangan Program Pembelajaran. Penerapan pendidikan karakter oleh guru sejarah sudah dilaksanakan dengan baik. Pendidikan karakter tanamkan seperti sikap kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan nasionalisme. Guru matapelajaran sejarah juga mampu untuk mengondisikan kelas saat pembelajaran sejarah berlangsung. Kegiatan pembelajaran sejarah tidak hanya terpaku pada buku melainkan siswa juga terlibat aktif dengan metode yang guru sejarah gunakan. Kesimpulan persepsi siswa kelas XI MAN I Jombang terhadap pe

iRINGKASANRozak, Ahmad Fatkhur. 2019. Keterlibatan Nahdlatul Ulama dalam Pemilihan Umum 1955-1958 di Surabaya. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing 1) Najib Jauhari, S.Pd., M.Hum., 2) Dr. Ari Sapto, M.Hum.Kata Kunci: Pemilihan Umum, Nahdlatul Ulama, Kota Surabaya, 1955-1958Kajian ini didasarkan pada perjalanan politik Nahdlatul Ulama mulai dari keluar dari Masyumi pada tahun 1952 dan membentuk partai sendiri hingga tahun 1958 pada pemilihan umum anggota DPRD Kota Surabaya. Hasil dari pemilihan umum yang diselenggarakan pada tingkat Nasional, regional, dan lokal kemudian digunakan sebagai acuan untuk melihat sejauh mana keberhasilan yang didapat oleh Partai Nahdlatul Ulama.Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana konstelasi politik yang terjadi pada tingkat nasional, regional, dan pada tingkat Kota yang difokuskan di Surabaya. Penelitian ini menggunakan konsep partai politik untuk digunakan sebagai landasan analisis untuk mengetahui bagaimana kiprah Nahdlatul Ulama sebagai partai politik pada pemilihan umum tahun 1955-1958. Selain itu konsep pemilihan umum juga digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan Nahdlatul Ulama menarik dukungan dari masyarakat sebagai sebuah partai politik.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah yang digunakan dalam proses penelitian ini meliputi pemilihan topik, heuristik, Kritik (interen dan eksteren), intepretasi, dan historiografi. Proses pengumpulan sumber akan ditekankan pada sumber arsip organisasi NU, arsip pemilihan umum 1955 dan surat kabar sejaman yang memuat mengenai permasalahan yang diambil. Selanjutnya hasil penelitian yang sudah didapat akan di susun dengan sitematika yang mengacu pada suplemen penulisan skripsi bidang Ilmu Sejarah.Penelitian ini menghasilkan gambaran tentang keberhasilan Nahdlatul Ulama dalam pemilihan umum yang diselenggarakan pada tingkat nasional, regional (Jawa Timur), dan lokal (Kota Surabay

VIP TRACKER MENGGUNAKAN GPS BERBASIS WEMOS D1 MINIOmega Bagus PatriaTeknik Elektronika, Universitas Negeri MalangJalan Semarang No. 5, Malang 65145Email : omegasukra@gmail.comABSTRAKMobilitas merupakan masalah utama bagi tunanetra. Dari sepuluh penyandang tunanetra, sembilan diantaranya mengalami masalah yang serius dalam mobilitas (Adagale, 2015). Karena itu mendorong adanya pembuatan alat VIP Tracker yang memberikan informasi tracking kepada keluarga penyandang tunanetra untuk mengurangi kecemasan keluarga pada mobilitas penyandang.Demi mengurangi tingkat kecemasan keluarga dan kekhawatiran penyandang tunanetra pada saat sendirian, jadi informasi posisi dan status penyandang tunanetra perlu untuk diketahui oleh keluarga yang bersangkutan, sehingga penyandang tunanetra akan merasa nyaman karena keluarga telah mampu melakukan monitoring. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan sistem tracking penyandang tunanetra yang dapat digunakan keluarga untuk melakukan monitoring kepada penyandang tunanetra menggunakan VIP Tracker Global Positioning System (GPS) berbasis Wemos D1 mini.VIP tracker adalah sistem yang menggunakan wifi sebagai koneksi untuk mengirimkan data GPS berupa latitude, longitude, dan secara real-time dapat dipantau posisi penyandang tunanetra sesuai dengan keberadaannya. Dengan adanya alat ini akan memberikan keamanan bagi penyandang tunanetra serta keluarga tidak merasakan kekhawatiran pada saat penyandang tunanetra melaksanakan aktivitasnya secara mandiri.Kata Kunci : Global Positioning System (GPS), Wemos D1 mini.

ABSTRAKSatriya , Akbar Danu. 2018. Nilai-Nilai Kependidikan Dalam Sikap Kepahlawanan Sukarni Pada Masa Kemerdekaan Tahun 1937-1966. Skripsi, JurusanSejarah, FakultasIlmuSosial, UniversitasNegeri Malang. pembimbing (I) Dr. Joko Sayono, M.Pd., M. Hum (II) Dr. Dewa Agung Gede Agung, M. HumKata kunci: Hari Kemerdekaan Indonesia, pahlawan, Sukarni, pendidikanSukarni adalah seorang putra Indonesia yang telah ikut menghiasi sejarah bangsa dan negaranya. Merupakan anak kelima dari Kartodiwirjo dan Supiah yang lahir pada tanggal 14 Juli 1916 di Blitar Jawa Timur. Sejalan dengan tersebut, makna Sukarni mengandung berbagai dimensi, tergantung dari sudut mana menelaahnya. nama Sukarni diketahui secara samar melalui peristiwa Rengasdengklok 1945, namun sebagian lagi tak mengetahuinya sama sekali. Sukarni sudah ditetapkan menjadi pahlawan Nasional pada pemerintahan Joko Widodo. Meskipun demikian, khalayak umum masih belum begitu mengetahui tentang pahlawan satu ini yang mempunyai andil besar dalam pembentukan RI IndoneisaPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Latar belakang kehidupan Sukarni pada masa pra kemerdekan sampai masa kemerdekaan Indonesia (2) Aktifitas politik Sukarni di Indonesia pada masa kolonial sampai masa Pendudukan Jepang dan (3) Nilai-nilai kepahlawanan Sukarni bagi pendidikan di IndonesiaPenelitian ini menggunakan metode sejarah seperti yang dinyatakan oleh Kuntowijoyo (2013) yang diawali dengan pemilihan topik. Pemilihan topik tersebut berdasarkan kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Langkah selanjutnya adalah heuristik, dimana penulis mengumpulkan data mulai dari buku-buku (contoh: Sukarni Dalam Kenangan Teman-temanya, Sukarni & Actie Rengasdengklok), ARSIP (Conroh: Surat keputusan presiden bahwa sukarni menjadi Duta Besar Luar Biasa untuk RRT), dan melakukan sejarah lisan (Sekertaris Pribadi dan Putri Bungsu Sukarni). Langkah ke Tiga yaitu verivikasi, pada tahap ini terdapat dua langkah yaitu kritik interen dan eksteren. Langkah terseb

RINGKASANKaningtyas, Mia Juwita. 2016. Refleksi Internal dan Eksternal Guru terhadap Pemanfaatan Candi Kotes sebagai Sumber Belajar. Tesis. Program Studi Pendidikan Sejarah, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Joko Sayono, M.Pd, M.Hum (2) Dr. R. Reza Hudiyanto, M.Hum.Kata Kunci : Refleksi Internal dan Eksternal, Candi Kotes, Sumber BelajarCandi Kotes merupakan salah satu sumber belajar sejarah yang sangat potensial digunakan sebagai sumber belajar sejarah. Namun sayang sekali pemanfaatan candi Kotes sebagai sumber belajar sejarah masih sangat minim sekali. Hanya terdapat dua guru dari 6 sekolah di sekitar candi Kotes yang telah memanfaatkan candi Kotes sebagai sumber belajar sejarah. Padahal pemanfaatan candi Kotes sebagai sumber sejarah dimungkinkan mampu meningkatkan rasa cinta siswa terhadap sejarah tempat tinggal mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengetahuan guru mengenai candi Kotes serta mengetahui refleksi internal dan eksternal guru terhadap pemanfaatan candi Kotes sebagai sumber belajar sejarah.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan guru-guru IPS pada sekolah-sekolah yang berada radius 5 kilometer dari candi Kotes. Pelaksanaan wawancara secara mendalam dilakukan guna mengetahui pengetahuan guru mengenai candi Kotes dan refleksi internal dan eksternal guru terhadap pemanfaatan candi Kotes sebagai sumber belajar sejarah.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pengetahuan guru mengenai letak candi Kotes tergolong baik namun pengetahuan guru mengenai sejarah candi Kotes tergolong sangat kurang. Hal tersebut dikarenakan latar belakang guru IPS serta kurangnya referensi yang membahas mengenai candi Kotes (2) refleksi internal guru terdiri dari refleksi internal yang bersifat positif dan negatif. Relfeksi internal guru yang bersifat positif meliputi pengetahuan guru mengenai letak candi Kotes, sedangkan refleksi internal yang