Search

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pencahayaan dan kandungan protein ransum terhadap performa pertumbuhan puyuh (Coturnix-coturnix japonica) pada fase awal produksi telur. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh (Coturnix coturnix Japonica) berumur 6 minggu sebanyak 144 ekor yang diberi perlakuan lama pencahayaan yaitu C1 (12 jam), C2 (14 jam), C3 (16 jam) dan C4(18 jam) serta level protein P1 = (17%) protein, P2 = (19%) protein dan P3 = (21%) protein dan dilakukan ulangan sebanyak 3x pengulangan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan pola Rancangan Petak Terbagi (RPT) dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilakukan uji lanjut DMRT jika terdapat pengaruh. Parameter yang diamati adalah intake energi, laju pertumbuhan, efisiensi ransum dan konsumsi air minum. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi lama pencahayaan dan kandungan level protein ransum berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap intake energi, laju pertumbuhan, efisiensi ransum dan konsumsi air minum. Pada perlakuan lama pencahayaan berbeda sangat nyata (P<0,01) tergadap intake energi, laju pertumbuhan, efisiensi ransum dan konsumsi air minum. Pemberian level protein berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap semua parameter. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian lama pencahayaan yang dapat digunakan pada pemeliharaan puyuh (Coturnix coturnix Japonica) umur 6-16 minggu dapat menggunakan pencahayaan 14 jam 16 jam dan 18 jam. Kandungan protein ransum yang dapat diberikan yaitu 17%, 19% dan 21%. Untuk mendapatkan hasil yang efisien maka menggunakan lama pencahayaan 14 jam dan kandungan protein 17%. Kata kunci: Coturnix-coturnix japonica, lama pencahayaan, level protein, performa pertumbuhan

Pembangunan untuk kepentingan umum pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas agar tercapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, di mana tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tersebut berada pada pihak pemerintah. Adapun rumusan permasalahan yaitu: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pelebaran jalan di Nagari Tanjung Alam?, (2) Apakah kendala-kendala yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pengadaan tanah untuk kepentingan pelebaran jalan?, dan (3) Apakah upaya pemerintah untuk ganti kerugian atas pengadaan tanah? Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban tentang Penyelesaian Pemegang Hak atas Tanah terhadap Ganti Kerugian Pengadaan Tanah untuk Pelebaran Jalan di Nagari Tanjung Alam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah telah terlaksana (2) Kendala-kendala dalam pelaksanaan ganti kerugian tanah untuk kepentingan umum terbagi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. (3) Upaya pemerintah dalam mengganti kerugian atas pengadaan tanah sesuai pelaksanaannya dengan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah.

Pembangunan untuk kepentingan umum pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas agar tercapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, di mana tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tersebut berada pada pihak pemerintah. Adapun rumusan permasalahan yaitu: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pelebaran jalan di Nagari Tanjung Alam?, (2) Apakah kendala-kendala yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pengadaan tanah untuk kepentingan pelebaran jalan?, dan (3) Apakah upaya pemerintah untuk ganti kerugian atas pengadaan tanah? Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban tentang Penyelesaian Pemegang Hak atas Tanah terhadap Ganti Kerugian Pengadaan Tanah untuk Pelebaran Jalan di Nagari Tanjung Alam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah telah terlaksana (2) Kendala-kendala dalam pelaksanaan ganti kerugian tanah untuk kepentingan umum terbagi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. (3) Upaya pemerintah dalam mengganti kerugian atas pengadaan tanah sesuai pelaksanaannya dengan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah.

Latar Belakang: Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP) berpotensi menyebabkan cedera lebih lanjut pada miokardium. Suatu strategi protektif untuk melindungi organ dari cedera iskemia reperfusi adalah Remote lschemic Post Conditioning (RIPC). ET-1, NO, eNOS, MIF, SDF-la, TGF-P, dan miRNA-145 tampak bekerja melalui jalur pensinyalan seperti Survivor Activating Factor Enhancement (SAFE) dan Reperfusion Injury Salvage Kinase (RISK) yang juga dipengaruhi oleh RIPC. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh RIPC terhadap mediator-mediator tersebut. Metode: Penelitian eksperimental ini merupakan suatu pre and post test only with control group yang meliputi pasien Infark Miokard Akut Elevasi ST (IMAEST) dan berlangsung sekitar 12 bulan. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan ekspresi rata-rata perubahan antara kelompok perlakuan dan kontrol dari ET-1, NO, eNOS, MIF, SDF-la, TGF• p, and miRNA-145. Hasil: Kelompok perlakuan dengan RIPC (n=30) dan kelompok kontrol tanpa RIPC (n=30) diikutsertakan dalam penelitian ini. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol pada rerata perubahan kadar ET-1 (p=0.263), MIF (p=0.52), eNOS (p=0.474), NO (p=0.563), SDF-la (p=0.502), TGF-3 (p=0.735), miRNA-145 berdasarkan Cq (p=0.602), dan miRNA-145 berdasarkan absolute quantification (p=0.093). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada perubahan rerata dari NO, eNOS, MIF, SDF-la, TGF-p, dan miRNA-145 pada pasien IMAEST dengan dan tanpa RIPC. Kata Kunci: e-NOS, IKPP, IMAEST, MIF, miRNA-145 NO, Remote Ischemic Post Conditioning, SDF-1a, TGF-3

Indonesia as one of the countries that has a very large geothermal potential. Its utilization should be developed because this energy is classified as renewable and sustainable energy. Indonesia has geothermal potential of 28,910 MW, as the second largest country in the world. So far only 1,699 MW of installed capacity or 5.9% of its geothermal potential. The purpose of this study is to describe how the process of building a sustainable geothermal power plant on the slopes of Slamet Mount has not been successful. The study method used is qualitative with interview, observation and documentation techniques in data collection. The data analysis method uses interactive analysis. The results of the study show that the construction process of geothermal power plants on Slamet Mount has actually started since 2005. The initial plan was that in 2021 it could be exploited with 220 megawatts of electricity. In fact, it's not finished yet. One of these constraints is caused by environmental factors which include abiotic, biotic and social components. Abiotic components in the form of geological aspects and extreme land conditions that cause water pollution. The biotic component is the fishery and agriculture sectors of the population affected by the turbidity of the water. The social component is public unrest, resulting in demonstrations against the development process of sustainable geothermal power plant.

Indonesia as one of the countries that has a very large geothermal potential. Its utilization should be developed because this energy is classified as renewable and sustainable energy. Indonesia has geothermal potential of 28,910 MW, as the second largest country in the world. So far only 1,699 MW of installed capacity or 5.9% of its geothermal potential. The purpose of this study is to describe how the process of building a sustainable geothermal power plant on the slopes of Slamet Mount has not been successful. The study method used is qualitative with interview, observation and documentation techniques in data collection. The data analysis method uses interactive analysis. The results of the study show that the construction process of geothermal power plants on Slamet Mount has actually started since 2005. The initial plan was that in 2021 it could be exploited with 220 megawatts of electricity. In fact, it's not finished yet. One of these constraints is caused by environmental factors which include abiotic, biotic and social components. Abiotic components in the form of geological aspects and extreme land conditions that cause water pollution. The biotic component is the fishery and agriculture sectors of the population affected by the turbidity of the water. The social component is public unrest, resulting in demonstrations against the development process of sustainable geothermal power plant.

Seiring perkembangan zaman, inovasi terus dilakukan termasuk pada pemesinan. Pada pemesinan digunakan pelumas untuk mengurangi gesekan dan keausan . Salah satu jenis pelumas yang dipakai adalah pelumas semi solid yaitu grease. Grease yang biasa digunakan menggunakan base oil yang berasal dari minyak mineral yang bersifat tidak ramah lingkungan dan tidak dapat diperbarui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koefisien gesek dari grease ramah lingkungan yang terbuat dari VCO (virgin coconut oil) sebagai bahan dasar (base oil) ditambah dengan salah satu additive yaitu oil treatment atau minyak zaitun (olive oil). Pengujian koefisien gesek dilakukan menggunakan alat uji pin on disk. Grease yang diuji memiliki komposisi base oil 65% thickner agent 25% dan additive 10%. Pembebanan pada disk diberikan sebesar 50 N, 75 N, 100 N. Hasil pengujian menunjukan bahwa dengan penambahan additve oil treatment tidak mengurangi nilai koefisien gesek, sedangkan dengan penambahan additive minyak zaitun dapat mengurangi koefisien gesek.

Fadil Muhammad 2021. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Beban Kerja terhadap Stres Kerja Perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada masa Pandemi Covid-19. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing Lohana Juariyah S.E. M.Si. nbsp Kata Kunci Konflik Peran Ganda Beban Kerja Stres Kerja. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Tingginya tingkat stres kerja perawat selama pandemi covid-19 dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dirumah sakit oleh karena itu suatu rumah sakit perlu mengetahui seberapa besar tingkat stress kerja perawat dan bagaimana cara mengatasinya. Garis besar penelitian ini untuk mengetahui tingkat stress kerja yang dialami perawat selama pandemi covid-19 yang diukur menggunakan dua faktor yakni konflik peran ganda dan beban kerja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana deskripsi konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (2) untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (3) untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (4) untuk mengetahui apakah perempuan mengalami stress kerja lebih tinggi dari pada laki-laki. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dan eksplanatory dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen meliputi konflik peran ganda dan beban kerja dan variabel dependen yang digunakan adalah stres kerja. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan sampelnya menggunakan 163 responden perawat . Teknik analisis yang digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 24 for windows. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa konflik peran ganda masuk dalam kategori tinggi atau perawat merasa mengalami kelelah

Fadil Muhammad 2021. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Beban Kerja terhadap Stres Kerja Perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada masa Pandemi Covid-19. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing Lohana Juariyah S.E. M.Si. Kata Kunci Konflik Peran Ganda Beban Kerja Stres Kerja. Tingginya tingkat stres kerja perawat selama pandemi covid-19 dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dirumah sakit oleh karena itu suatu rumah sakit perlu mengetahui seberapa besar tingkat stress kerja perawat dan bagaimana cara mengatasinya. Garis besar penelitian ini untuk mengetahui tingkat stress kerja yang dialami perawat selama pandemi covid-19 yang diukur menggunakan dua faktor yakni konflik peran ganda dan beban kerja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana deskripsi konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (2) untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (3) untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (4) untuk mengetahui apakah perempuan mengalami stress kerja lebih tinggi dari pada laki-laki. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dan eksplanatory dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen meliputi konflik peran ganda dan beban kerja dan variabel dependen yang digunakan adalah stres kerja. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan sampelnya menggunakan 163 responden perawat . Teknik analisis yang digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 24 for windows. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa konflik peran ganda masuk dalam kategori tinggi atau perawat merasa mengalami kelelahan dirumah setelah bekerja beban kerja masuk dalam kategori berat atau perawat mengalami beban kerja cukup berat dikaren

Fadil Muhammad 2021. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Beban Kerja terhadap Stres Kerja Perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada masa Pandemi Covid-19. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing Lohana Juariyah S.E. M.Si. Kata Kunci Konflik Peran Ganda Beban Kerja Stres Kerja. Tingginya tingkat stres kerja perawat selama pandemi covid-19 dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dirumah sakit oleh karena itu suatu rumah sakit perlu mengetahui seberapa besar tingkat stress kerja perawat dan bagaimana cara mengatasinya. Garis besar penelitian ini untuk mengetahui tingkat stress kerja yang dialami perawat selama pandemi covid-19 yang diukur menggunakan dua faktor yakni konflik peran ganda dan beban kerja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana deskripsi konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (2) untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (3) untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi (4) untuk mengetahui apakah perempuan mengalami stress kerja lebih tinggi dari pada laki-laki. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dan eksplanatory dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen meliputi konflik peran ganda dan beban kerja dan variabel dependen yang digunakan adalah stres kerja. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Perawat RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dan sampelnya menggunakan 163 responden perawat . Teknik analisis yang digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 24 for windows. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui bahwa konflik peran ganda masuk dalam kategori tinggi atau perawat merasa mengalami kelelahan dirumah setelah bekerja beban kerja masuk dalam kategori berat atau perawat mengalami beban kerja cukup berat dikaren

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial-ekonomi-budaya dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil kuantitatif tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi untuk data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analis menjelaskan bahwa dampak yang terjadi bervariasi dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifatnya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi adalah dampak berupa penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial-ekonomi-budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif dan diversifikasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial-ekonomi-budaya dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil kuantitatif tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi untuk data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analis menjelaskan bahwa dampak yang terjadi bervariasi dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifatnya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi adalah dampak berupa penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial-ekonomi-budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif dan diversifikasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial-ekonomi-budaya dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil kuantitatif tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi untuk data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analis menjelaskan bahwa dampak yang terjadi bervariasi dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifatnya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi adalah dampak berupa penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial-ekonomi-budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif dan diversifikasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial-ekonomi-budaya dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil kuantitatif tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi untuk data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analis menjelaskan bahwa dampak yang terjadi bervariasi dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifatnya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi adalah dampak berupa penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial-ekonomi-budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif dan diversifikasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial-ekonomi-budaya dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil kuantitatif tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi untuk data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analis menjelaskan bahwa dampak yang terjadi bervariasi dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifatnya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi adalah dampak berupa penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial-ekonomi-budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif dan diversifikasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial-ekonomi-budaya yang terjadi dan merumuskan strategi pengelolaan lingkungan komponen sosial-ekonomi-budaya dari kegiatan eksplorasi panasbumi WKP Baturraden di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini termasuk penelitian metode campuran dengan pendekatan eksplanatoris sekuensial, yaitu dengan menggabungkan metode kuantitatif berupa analisis besar dampak serta analisis sifat dampak. Berdasarkan hasil kuantitatif tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan matrik SWOT. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi untuk data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analis menjelaskan bahwa dampak yang terjadi bervariasi dari yang tidak menimbulkan dampak hingga berdampak sangat besar. Sedangkan berdasarkan sifatnya terdapat dampak yang cukup penting hingga sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 dampak dengan bobot besar dampak dan sifat dampak tertinggi adalah dampak berupa penurunan kenyamanan masyarakat dan perubahan persepsi masyarakat. Melihat kondisi tersebut maka strategi pengelolaan lingkungan yang paling tepat pada komponen sosial-ekonomi-budaya berdasar analisis SWOT adalah menggunakan strategi devensif dan diversifikasi.

Jagal adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan peristiwa G30SPKI melalui penuturan dan ilustrasi yang disampaikan oleh orang-orang yang terlibat di dalam kejadian yang mengakhiri pemerintahan orde lama tersebut. Isu komunisme menjadi salah satu hal yang paling utama dibahas dalam film ini, kebencian terhadap ideologi ini menjadi pendorong utama tokoh-tokoh di film ini melakukan tindakan kejam kepada simpatisan PKI (Partai Komunis Indonesia) pada saat itu. Penelitian ini membahas stigma komunisme di Indonesia melalui film Jagal dari kacamata mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari organisasi kerohanian, karena pergesekan ideologi antara Islam dan komunisme. Penelitian ini menggunakan teori resepsi dengan pendekatan kualitatif. Teori resepsi ini memandang bahwa setiap audiens memiliki pemaknaan yang berbeda terhadap pesan yang disampaikan sesuai dengan pengalamannya masing- masing. Sedangkan pendekatan kualitatif dibutuhkan agar data yang didapatkan dalam penelitian lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keislaman memiliki peran penting dalam informan memaknai pesan yang disampaikan film Jagal. Hasil wawancara peneliti dengan informan, menunjukkan perbedaan pandangan menurut mereka antara komunis dan Islam menjadi faktor penting dalam stigma negatif ini. Hal ini sesuai dengan teori dari Stuart Hall mengenai analisis resepsi, latar belakang individu berperan besar dalam pemaknaan mereka terhadap sebuah teks yang diberikan, dimana dalam penelitian ini teks tersebut adalah film jagal. Tiga dari lima informan berada pada posisi negosiasi, dengan alasan senada yaitu mengecam pelanggaran HAM yang dilakukan pihak terkait, namun setuju dengan penghapusan ideologi komunisme di Indonesia. Satu orang informan berada pada oposisi, dan satu orang informan lain berada pada posisi hegemoni dominan.

Jagal adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan peristiwa G30SPKI melalui penuturan dan ilustrasi yang disampaikan oleh orang-orang yang terlibat di dalam kejadian yang mengakhiri pemerintahan orde lama tersebut. Isu komunisme menjadi salah satu hal yang paling utama dibahas dalam film ini, kebencian terhadap ideologi ini menjadi pendorong utama tokoh-tokoh di film ini melakukan tindakan kejam kepada simpatisan PKI (Partai Komunis Indonesia) pada saat itu. Penelitian ini membahas stigma komunisme di Indonesia melalui film Jagal dari kacamata mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari organisasi kerohanian, karena pergesekan ideologi antara Islam dan komunisme. Penelitian ini menggunakan teori resepsi dengan pendekatan kualitatif. Teori resepsi ini memandang bahwa setiap audiens memiliki pemaknaan yang berbeda terhadap pesan yang disampaikan sesuai dengan pengalamannya masing- masing. Sedangkan pendekatan kualitatif dibutuhkan agar data yang didapatkan dalam penelitian lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keislaman memiliki peran penting dalam informan memaknai pesan yang disampaikan film Jagal. Hasil wawancara peneliti dengan informan, menunjukkan perbedaan pandangan menurut mereka antara komunis dan Islam menjadi faktor penting dalam stigma negatif ini. Hal ini sesuai dengan teori dari Stuart Hall mengenai analisis resepsi, latar belakang individu berperan besar dalam pemaknaan mereka terhadap sebuah teks yang diberikan, dimana dalam penelitian ini teks tersebut adalah film jagal. Tiga dari lima informan berada pada posisi negosiasi, dengan alasan senada yaitu mengecam pelanggaran HAM yang dilakukan pihak terkait, namun setuju dengan penghapusan ideologi komunisme di Indonesia. Satu orang informan berada pada oposisi, dan satu orang informan lain berada pada posisi hegemoni dominan.

ABSTRAK Pelaksanaan diversi oleh penuntut umum, merupakan cara penyelesaian perkara pidana dengan mengedepankan prinsip keadilan restoratif. Bagi anak pelaku diversi bertujuan mewujudkan perdamaian pihak korban dengan anak pelaku guna penyelesaian kasus diluar proses peradilan dan upaya menjauhkan anak dari pemidanaan hilang kemerdekaan dan penjatuhan pemidanaan yang jauh dari kemanusiaan. Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: 1. Bagaimanakah pelaksanaan diversi terhadap anak berhadapan dengan hukum di tingkat penuntutan pada Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang ? 2. Kendala dalam pelaksanaan diversi di tingkat penuntutan pada Cabang Kejaksaaan Negeri Solok di Alahan Panjang ? Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis atau yuridis empiris. Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu studi dokumen dan wawancara. Dari hasil penelitian pelaksanaan diversi di tingkat penuntutan pada Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang telah dilaksanakan sesuai prosedur, tetapi ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Proses diversi diawali dengan mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dilimpahkan oleh penyidik, jika berkas perkara memenuhi syarat diversi maka penuntut umum melakukan upaya diversi. Kendala yang dihadapi dalam pelasanaan diversi di tingakat penuntutan pada Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang belum tersedianya Ruang Khusus Anak, dan kurangnya pemahaman para pihak tentang pelaksanaan diversi. Upaya yang harus dilakukan yaitu diajukan pembuatan Ruang Khusus Anak sebagai tempat dilakukannya diversi, dan diadakan penyuluhan hukum kepada masyarakat mengenai adanya pengaturan tentang diversi.

ABSTRAK Pelaksanaan diversi oleh penuntut umum, merupakan cara penyelesaian perkara pidana dengan mengedepankan prinsip keadilan restoratif. Bagi anak pelaku diversi bertujuan mewujudkan perdamaian pihak korban dengan anak pelaku guna penyelesaian kasus diluar proses peradilan dan upaya menjauhkan anak dari pemidanaan hilang kemerdekaan dan penjatuhan pemidanaan yang jauh dari kemanusiaan. Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu: 1. Bagaimanakah pelaksanaan diversi terhadap anak berhadapan dengan hukum di tingkat penuntutan pada Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang ? 2. Kendala dalam pelaksanaan diversi di tingkat penuntutan pada Cabang Kejaksaaan Negeri Solok di Alahan Panjang ? Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis atau yuridis empiris. Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu studi dokumen dan wawancara. Dari hasil penelitian pelaksanaan diversi di tingkat penuntutan pada Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang telah dilaksanakan sesuai prosedur, tetapi ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Proses diversi diawali dengan mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dilimpahkan oleh penyidik, jika berkas perkara memenuhi syarat diversi maka penuntut umum melakukan upaya diversi. Kendala yang dihadapi dalam pelasanaan diversi di tingakat penuntutan pada Cabang Kejaksaan Negeri Solok di Alahan Panjang belum tersedianya Ruang Khusus Anak, dan kurangnya pemahaman para pihak tentang pelaksanaan diversi. Upaya yang harus dilakukan yaitu diajukan pembuatan Ruang Khusus Anak sebagai tempat dilakukannya diversi, dan diadakan penyuluhan hukum kepada masyarakat mengenai adanya pengaturan tentang diversi.

MUHAMMAD FADIL AULIA, Relationship Between Emotional Intelligence and Learning Independence With Student Achievement On Students 22 VHS in Jakarta. Thesis, Jakarta: Business Education Studies Program, Faculty of Economics, State University of Jakarta, 2018 The research was conducted at SMK Negeri 22 in Jakarta for 6 (months) starting from December 2017 until June 2018. The purpose of this research is to know the relationship between emotional intelligence and learning independence with learning achievement in students of SMK Negeri 22 in Jakarta. The research method used is correlational approach method, the population is taken from the students of SMK Negeri 22 in Jakarta. The number of samples were 131 respondents were taken by using simple random sampling technique. The resulting regression equation is Ŷ = 65,807 + 0,187 X1 and Ŷ = 64,039 + 0,224 X2. Test requirements analysis that is using the test of normality and linearity. Test normality with Kolmogorov-Smirnov test with significance level (α) = 5% or 0,05 and yield significant level of Y value equal to 0,200, X1 value equal to 0,200, X2 value equal to 0,200. Because the level of significance of these three variables> 0.05 it can be concluded that the data is normally distributed and can be used in further analysis. The linearity regression test of Y over X1 yielded tcount 7,548> ttable 1,65685 and regression linearity test of Y over X2 yielded tcount> ttable that is tcount 5,496> ttabel 1,65685, so it is concluded that the regression equation is linear. Then t test and Y yielded over X1 tct = 7,548 and ttable = 1.65685, Y over X2 tcount = 5.496 and ttable = 1.65685. It can be concluded that the correlation coefficient between X1 and Y is positive and significant and the correlation coefficient between X2 and Y is positive and significant. Coefficient of determination Y on X1 obtained by 0,306 which show 30,6% variable of emotional intelligence determine learning achievement and X2 obtained equal to 0,190 whi

Banda Aceh