Search

Zinc merupakan mikro nutrien yang esensial dalam tubuh manusia sebagai kofaktor sekitar 300 enzim dan berperan dalam proses pertumbuhan serta menjaga timus supaya tidak cepat atropi. Defisiensi zinc dapat mempengaruhi sistem imun, hal ini dapat disebabkan karena asupan zinc yang kurang. Berbagai faktor terkait dapat mempengaruhi asupan zinc diantaranya pengetahuan masyarakat, pendidikan, ekonomi, pola makan, kebiasaan dan adat-istiadat. Masyarakat Desa Lambung Bukit yang merupakan desa binaan Universitas Andalas pada umumnya merupakan petani, dan masih tergolong ekonomi kurang serta tingkat pengetahuan masyarakat terkait pentingnya asupan zinc masih rendah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya zinc terhadap kesehatan tubuh dan pemberian suplemen zinc untuk mencegah terjadinya kekurangan zinc dan diharapkan dapat dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi pada anak. Kegiatan dilakukan di Sekolah Dasar Bustanul Ulum Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh Kota Padang dengan metode penyuluhan, yang diikuti oleh 48 orang tua murid dan guru. Dalam kegiatan dilakukan pretest dan post-test untuk mengetahui pengetahuan peserta penyuluhan tentang zinc, peran, sumber zinc dan kaitannya dengan beberapa penyakit. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis anak, ditemukan 2 murid menderita Penyakit Jantung Bawaan, kebersihan mulut masih kurang dan banyak gigi murid yang karies. Selain itu juga dilakukan pemberian sirup zinc pada anak-anak usia 7-10 tahun untuk mencegah kekurangan zinc pada anak. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya zinc terhadap tubuh terutama mencegah kerentanan terhadap infeksi dan sumber makanan yang mengandung zinc.

Background: Colitis is a gastrointestinal disease that poses a major problem in Indonesia. Zinc (Zn) is an important trace element which plays role as antimicrobial in intestinal mucosa, increases gastrointestinal barrier, and immune function. Colitis can cause histologic changes in gastrointestinal tract epithelial which will disrupt the absorption and excretion of Zn causing zinc deficiency. This study aims to evaluate the difference of Zn level in colitis and healthy subjects, as well as the fecal analysis profile of colitis patients in Cipto Mangunkusumo General Hospital. Method: The design of this study was cross-sectional and was performed in colitis and healthy subjects. Colitis patients were recruited consecutively in patients in Gastroenterology Clinic and Gastrointestinal Endoscopy Centre in Cipto Mangunkusumo General Hospital. Zinc examination from blood sample was performed using spectrophotometry. Fecal analysis was performed manually. The level of zinc from colitis subjects was compared to healthy subjects. Fecal analysis examination consists of macroscopic, microscopic, and chemical examinations of the feces. Results: There were 40 colitis subjects and 16 healthy subjects in August 2019 - May 2020. There were significant differences in Zn levels between colitis and healthy subjects, which were 10.9 ± 1.9 mol/L and 12.3 ± 1 mol/L, respectively (p = 0.011). There were 45% (18/45) colitis subjects who were also suffering from Zn deficiency. The stool analysis in colitis subjects showed soft stool consistency in 90% subjects, slimy stools in 17.5%, increased in erythrocyte count in 60%, increased in leukocyte count in 5%, positive stool starch in 20%, positive stool fat in 7.5%, acid pH in 97.5%, positive stool occult blood in 37.5%, and fungi in stool in 7.5%. [ABSTRACT FROM AUTHOR]

Latar belakang. Diare masih merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada anak, dan efeknya akan meningkat pada diare melanjut. Ekskresi yang meningkat dan malnutrisi menimbulkan defisiensi makro dan mikronutrien, defisiensi zinc merupakan salah satu penyebabnya. Tujuan. Mengetahui apakah defisiensi zinc merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut. Metode. Penelitian uji potong lintang dilakukan di RSCM dan tiga rumah sakit umum daerah pada anak usia >1–60 bulan yang mengalami diare akut kurang dari 7 hari. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan kadar zinc serum. Hasil. Analisis dilakukan pada 99 subjek. Usia terbanyak 12-36 bulan, perbandingan laki-laki perempuan 1,3:1. Prevalensi defisiensi zinc adalah 20,2%. Insiden diare melanjut 25,3%. Tidak terdapat hubungan antara defisiensi zinc dengan usia, status nutrisi, riwayat diare berulang, pendidikan ibu, dan pendapatan orangtua. Defisiensi zinc bukan merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut RR 1,82 (IK95% 0,633-5,260; p=0,261). Riwayat diare berulang merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut RR 3,4 kali (IK95% 1,3-9,5; p=0,013). Kesimpulan. Defisiensi zinc bukan merupakan faktor risiko diare akut menjadi diare melanjut. Riwayat diare berulang berisiko untuk terjadinya diare akut menjadi diare melanjut