Ion logam berat Cr(VI) merupakan salah satu logam berat yang banyak dihasilkan dari berbagai industri di Indonesia seperti cat, kertas, elektroplating, baterai, dan lainnya. Jika limbah industri yang mengandung ion logam berat Cr(VI) langsung dibuang ke lingkungan, maka akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. International Agency for Research on Cancer (IARC) mengelompokkan Cr(VI) ke dalam senyawa karsinogenik kelompok 1 bagi manusia, sehingga logam ini perlu direduksi menjadi Cr(III) yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan fotokatalis sebagai reduktor. Pada penelitian ini, fotokatalis N-doped TiO2 dengan morfologi nanowires (kawat nano) telah berhasil disintesis dengan metode hidrotermal satu langkah dengan memvariasikan volume ammonia sebagai sumber dopan nitrogen. Variasi volume ammonia yang diberikan adalah 4 mL (NTW4), 8 mL (NTW8), 15 mL (NTW15), 20 mL (NTW20), dengan kontrol yaitu sampel tanpa penambahan ammonia (TW). Karakteristik dari semua sampel diamati dengan karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), dan Fourier Transform Infra-Red (FTIR). Hasil XRD menunjukkan bahwa fasa kristal yang terbentuk adalah anatase tanpa adanya fasa lain/pengotor. Hasil SEM-EDX menunjukkan bahwa morfologi dari fotokatalis yang disintesis adalah nanowires dengan ukuran lebar kawat yang semakin kecil seiring dengan bertambahnya volume ammonia yang diberikan. Sementara itu, hasil FTIR menunjukkan adanya vibrasi regangan Ti-O-Ti pada semua sampel yang menunjukkan fotokatalis TiO2 telah berhasil terbentuk, serta pada rentang bilangan gelombang ini puncak-puncak dari sampel yang didoping nitrogen mengalami pergeseran yang cukup besar dari frekuensi regangan Ti-O-Ti ke energi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sampel yang tidak didoping. Hal ini disebabkan karena terbentuknya ikatan O-Ti-N pada TiO2 yang didoping nitrogen. Aktivitas fotokatalitik diujikan pada fotoreduksi ion logam berat Cr(VI) menggunakan sinar tampak (lampu LED 24 Watt) dengan waktu penyinaran 240 menit. Persentase reduksi dari sampel TW, NTW4, NTW8, NTW15, dan NTW20 berturut-turut adalah 43,4%; 55,3%; 43,73%; 46,8%; dan 91,8%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa sampel yang memiliki aktivitas fotokatalitik yang paling optimum dalam mereduksi ion logam berat Cr (VI) adalah sampel NTW20.