Search

Media pembelajaran digunakan untuk membantu pembelajaran supaya berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan. Perkembangan teknologi mendorong berbagai media pembelajaran yang berbasis digital. Berbagai perangkat elkotronik bisa digunakan untuk mengakses media dan sumber belajar. Observasi dilakukan di SMAN 1 Boyolangu tujuannya untuk memperoleh data yang bisa dijadikan dasar penelitian. Observasi melalui wawancara dan penggunaan angket (google formulir) dilakukan untuk memperoleh data. Hasil dan kesimpulannya pengetahuan tentang sejarah kolonial Belanda masih rendah. Potensi dapat dilihat dari berbagai fasilitas pendukung pembelajaran. Beberapa fasilitas seperti akses internet (Wifi) proyektor setiap kelas perpustakaan laboratorium (komputer fisika dan kimia) dan berbagai peralatan praktik sesuai matapelajaran. Dukungan pembelajaran juga diberikan pihak sekolah dan orangtua dengan memperbolehkan peserta didik menggunakan Hp atau laptop selama pembelajaran. Peran guru penting untuk mengawasi penggunaan perangkat elktronik selama belajar. Berdasarkan hasil observasi kelas XI Mipa 3 dan materi tentang perkembangan industrialisasi gula masa kolonial Belanda menjadi dasar untuk menghadirkan produk pembelajaran. Media yang dikembangkan bernama VirMap (Virtual Mapping) dengan menggunakan aplikasi bernama Kubity. Penelitian dilkaukan menggunakan metode Research and Development (R amp D) yang dikembangkan oleh Sugiyono (2013). Terdapat sepuluh langkah kerja yang harus dilalui yaitu 1) Potensi dan Masalah 2) Pengumpulan Data 3) Desain Produk 4) Validasi Desain 5) Revisi Desain 6) Uji Coba 7) Revisi Produk 8) Uji Coba 9) Revisi Produk 10) Produksi Massal. Selama melakukan langkah atau tahap tersebut juga dilakukan penilaian produk. Tujuannya untuk menghasilkan produk yang layak valid dan efiktif sebagai media pembelajaran. Proses penilaian dilakukan kepada beberpa subjek seperti validator materi validator media uji coba kelompok kecil sebanyak 6 p

Pengembangan bahan ajar berupa modul elektronik yang dilakukan oleh peneliti di latar belakangi oleh permasalahan yang terjadi pada peserta didik di kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 1 Babat dalam proses pembelajaran peserta didik nbsp memiliki kurangnya variasi bahan ajar terutama pemanfaatan bahan ajar berbasis elektronik sehingga peneliti menghasilkan sebuah bahan ajar berupa modul elektronik untuk mengatasi permasalahan tersebut hal lain adalah nbsp nbsp kurangnya muatan materi sejarah Muhammadiyah pada masa pergerakan nasional sehingga peneliti juga mengembangkan materi dari sejarah organisasi Muhammadiyah tersebut. Metode yang dilakukan nbsp dalam proses penelitian ini meliputi sepuluh langkah-langkah penelitian yang dilakukan yang berisi dari (1) pengumpulan review berbagai hasil riset nbsp dan informasi terkait produk yang dikembangkan (2) menyusun rencana (3) pengembangan bentuk awal perangkat (4) melakukan pengujian tingkat awal (5) melakukan revisi bentuk awal mengikuti saran dan masukan (6) eksperimentasi awal (7) merevisi produk dengan pertimbangan eksperimen awal (8) melakukan eksperimen kembali (9) melakukan revisi kembali dan (10) implementasi produk. Proses penelitian pertama dilakukan dengan mereview penelitian terdahulu dilanjutkan dengan menyusun rencana penelitian seperti menentukan kelas menentukan materi dan proses pembelajaran di kelas dilanjutkan dengan membuat perangkat awal lalu melakukan pengujian tingkat awal yang meliputi pengujian kepada ahli nbsp materi yaitu Bapak Ronal Ridho rsquo i S.Hum M.A. dan ahli bahan ajar Ibu Lutfiah Ayundasari S.Pd M.Pd hal ini dilakukan pertama kali dengan melakukan uji materi jika sudah dilanjutkan melakukan uji bahan ajar. Setelah itu melakukan uji coba atau eksperimentasi awal kepada kelompok kecil berisi 9 siswa dilanjutkan melakukan revisi produk jika terdapat masukan dari kelompok kecil lalu melakukan uji coba kembali atau eksperimen kembali pada kelompok besar berisi 12 siswa dan melakukan revisi k

Permasalahan dalam pembelajaran sejarah yaitu banyak tenaga pendidik yang hanya fokus pada ceramah serta hafalan saja. Kemudian banyak peserta didik yang beranggapan bahwa pelajaran sejarah kurang berguna dan membuat jenuh. Persoalan paling utama yaitu banyak pendidik yang tidak tepat menggunakan media pembelajaran serta kurang korelasi dengan pelajaran lainnya yang menyebabkan pendidik sering gagal dalam mengajar pembelajaran sejarah. Kebanyakan peserta didik lebih menyukai pembelajaran secara bergerak dibandingkan hanya duduk. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian pengembangan ini yaitu menghasilkan sebuah produk pengembangan media permainan Ludo King berbasis QR Code untuk pembelajaran sejarah pada materi penyebaran dan dukungan kemerdekaan Indonesia untuk kelas XI IPS SMAN 5 Samarinda. Ludo King yaitu permaianan tradisional dari India yang sudah lama dimainkan permainan ini bertujuan untuk mencapai kemenangan atau menjadi raja bagi pemain yang sampai ke finish terlebih dahulu. Media tersebut adalah media pembelajaran yang menggabungkan media cetak dengan aplikasi scan QR Code pada smartphone. Ludo King berbasis QR Code ini mengangkat peristiwa penyebaran dan dukungan kemerdekaan Indonesia. Materi dan soal pada Ludo King dikemas dalam kartu QR Code untuk memudahkan pembelajaran. Terdapat buku sisipan materi berbentuk pdf untuk memudahkan penggunaannya dalam pembelajaran. Ludo King berbasis QR Code dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan ADDIE yang memiliki lima tahapan yaitu (1) analysis (2) design (3) development (4) implementation dan (5) evaluation. Ludo King berbasis QR Code yang dikembangkan untuk menghasilkan produk media pembelajaran yang memenuhi kelayakan sebuah produk media pembelajaran yaitu valid serta efektif. Uji validasi dilakukan oleh dua ahli yaitu ahli materi dan ahli media uji efektivitas dilakukan oleh peserta didik dengan melakukan pengisian angket efektivitas

Kualitas pembelajaran ditentukan oleh sarana dan prasarana yang mendukung. Perencanaan dan pelaksanaan disesuaikan analisis kebutuhan peserta didik. Berdasarkan wawancara dan observasi di MAN 2 Sungai Hulu Utara ditemukan kebutuah peserta didik dalam menunjang sumber pembelajaran sejarah. Fasilitas berupa buku sekolah dan bahan ajar untuk menunjang pembelajaran sejarah masih kurang. Ditambah distribusi fasilitas belajar di ruang kelas yang kurang seperti penyediaan LCD dan proyektor. Hal ini menyebabkan minat belajar kurang dan eksplorasi terhadap materi sejarah kurang optimal. Permasalahan umum terkait sumber koleksi buku sejarah menjadi acuan dan analisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran sejarah. Koleksi bacaan yang dimuat dalam bahan ajar memiliki peranan penting dalam menunjang pembelajaran sejarah. Inovasi dan kreasi berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik dapat dikembangkan bahan ajar berupa Buku Saku (BUSA) dengan materi sejarah lokal Kalimantan Selatan yang difokuskan pada materi Perang Banjar. Pemilihan materi Perang Banjar didasarkan atas kurangnya pemahaman peserta didik tentang materi tersebut dan koleksi buku yang kurang lengkap Tujuanipenelitian danipengembangan iniiadalah untuk menghasilkanibahan ajar berupaiBukuiSaku (BUSA) yang valid efisien dan layak untuk pembelajaran di MAN 2 Sungai Hulu Utara. Kelayakan efisiensi dan kevalidan dalam bahan ajar ini lalu diuji melaluiiproses validasi olehipara ahli materi daniahli bahan ajariserta uji cobaipada kelompokikecil dan kelompok besar. Metode penelitianidan pengembanganiini mengacu padaimetode yang dikembangkan oleh Sugiyono (2015) yang terdiri dari 10 langkahipenelitian yang terdiriidari (1) AnalisisiPotensi daniMasalah (2) PengumpulaniData (3) Desain Produk (4) Validasiidan DesainiProduk (5) RevisiiDesain (6) Uji CobaiProduk (7) RevisiiProduk 1 (8) UjiiCoba Pemakaian (9) RevisiiProduk II (10) ProduksiiSkala Kecil. Berdasarkan analisis data dapatidisimpulkan bahwaibahan ajar BukuiSaku (BUSA) y

E-Modul Pes (E-Mopes) merupakan produk bahan ajar electronic modul (e-modul) multimedia berbasis Google Sites. E-Mopes dikembangkan untuk membantu peserta didik dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD) 3.3 yakni menganalisis dampak politik budaya sosial ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis Spanyol Belanda Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas XI Kurikulum 2013 (K-13). Materi yang digagas dalam produk ini ialah sejarah epidemi pes di Malang tahun 1911-1916. Pemilihan materi ini didasarkan atas potensi dan kebutuhan pembelajaran yang digali pada sasaran penelitian kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Panjura Malang. Pengembangan E-Mopes tidak terlepas dari adaptasi model pembelajaran berbasis digital yang signifikan pasca pandemi Covid-19 awal tahun 2020. Riset ini berorientasi pada jenis penelitian dan pengembangan dengan model 4-D oleh Thiagarajan dkk. (1974). Model 4-D tersusun atas tahap define design development dan disseminate. Pada tahap define peneliti menemukan dan mengerucutkan potensi serta permasalahan sebagai latar belakang pengembangan melalui beberapa analisis seperti analisis ujung depan peserta didik dan seterusnya. Memasuki tahapan design secara umum bagian ini berisikan langkah-langkah konseptual dan teknis berkaitan dengan perancangan produk E-Mopes berdasarkan analisis kebutuhan dalam tahap define. Selanjutnya pada tahap development peneliti melakukan uji kelayakan (validasi) dan uji coba keefektifan terhadap sasaran pengembangan. Berdasarkan hasil validasi materi produk ini memperoleh persentase kelayakan sebesar 96% sedangkan validator bahan ajar memberi penilaian sebesar 92%. Kedua hasil validasi ini tergolong sangat valid dan bisa diujicobakan kepada subjek penelitian. Pada uji coba di kelas XI SMA Panjura Malang kelompok kecil menghasilkan persentase penilaian sebesar 81%. Dilanjutkan dengan uji coba kelompok besar persentase penilaian E-Mopes meningkat seb

Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi Benteng Van Den Bosch sebagai sumber belajar sejarah. Benteng ini memiliki potensi tidak hanya dalam bidang pendidikan untuk sumber belajar melainkan potensi wisata dalam bidang kepariwisataan. Artikel ini membahas terkait potensi yang ada di benteng Van Den Bosh pemanfaatan yang telah dilakukan oleh sekolah disekitar benteng dan sejarah singkat benteng tersebut. Metode yang digunakan dalam artikel ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskrpitif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Benteng Van Den Bosh memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah karena memuat unsur kriteria pemilihan sumber belajar. Ditemukan fakta di lapangan bahwa dari beberapa subjek penelitian sekolah hanya terdapat 1 sekolah yang memanfaatkan benteng tersebut

Penelitian dan pengembagan ini bertujuan untuk (1) menghasilkan sebuah produk media pembelajaran instagram microblog pada materi Peristiwa Bumi Hangus di Kota Malang 1947 (2) mengetahui tingkat kelayakan penerapan produk media pembelajaran instagram microblog pada materi Peristiwa Bumi Hangus di Kota Malang untuk digunakan sebagai media pada mata pelajaran sejarah Indonesia kelas XI IPA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R amp D) dengan metode pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran sejarah berbasis instagram microblog yang membahas materi tentang peristiwa Bumi Hangus di Kota Malang 1947 yang dikemas dalam akun instagram sejarahkita__. Pengembangan media pembelajaran sejarah sejarahkita__ valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran di kelas XI IPA dengan persentase uji coba 87 37% (kelompok kecil) dan 86 30% (kelompok besar) yang mana persentase tersebut masuk dalam kriteria sangat valid.

nbsp Bagaimana sebuah perjudian pernah dilegalkan di Indonesia pada tahun 1989-1993. Mestinya terjadi pertentangan dari berbagai kalangan atas kebijakan ini. Terlebih lagi jika masyarakat bisa bertindak diluar nalar hanya untuk memperoleh kekayaan instan. Malang juga tidak terlepas dari perjudian legal SDSB. Metode penelitian sejarah digunakan dalam tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana Malang mencerminkan perjudian SDSB dan bagaimana respon berbagai lapisan masyarakatnya. Terlepas dari kontroversinya keputusan sebuah kebijakan pertimbanganya bukanlah perkara halal-haram melainkan legal-ilegal.

Abstrak nbsp Perkebunan di Indonesia merupakan hal yang cukup menarik untuk dibahas artikel ini ditulis untuk membahas salah satu perkebunan yang ada di Jawa Timur lebih tepatnya di daerah Blitar yang memiliki perkebunan teh dengan nama perkebunan teh Sirah Kencong. nbsp Penulisan artikel ini mengkaji mengenai peran PT. Perkebunan Nusantara XII terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Sirah Kencong. Metode nbsp yang digunakan dalam nbsp penulisan kali ini mengikuti tahap-tahap metode nbsp penelitian sejarah dimulai dari heuristik kritik interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian berupa nbsp pembahasan mengenai sejarah awal perkebunan perkembangan yang terjadi di lingkungan perkebunan setelah adanya pembukaan lahan perkebunanan seperti pembangunan fasilitas umum serta pembangunan fasilitas kesehatan untuk masyarakat di sekitar perkebunan.

Persepsi perihal Implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia mendapatkan respon pro dan kontra. Kondisi unit sekolah khususnya di wilayah pinggiran mengindikasikan persepsi yang unik nbsp implementasi kurikulum baru ini. nbsp Tujuan dari artikel ini untuk menguraikan tentang persepsi guru sejarah dan siswa kelas X terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di SMAN 1 Besuk. nbsp Artikel ini berisi gambaran secara mikro perihal persepsi guru dan siswa terhadap Kurikulum Merdeka di salah satu sekolah di Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SMAN 1 Besuk. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sejarah memiliki penilaian serta pandangan yang positif dalam implementasi Kurikulum Merdeka dalam mata pelajaran sejarah serta siswa kelas X memiliki pandangan yang berbeda mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi persepsi siswa tentang implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran sejarah. nbsp

Fokus SMK adalah mempersiapkan peserta didik agar siap dan mampu memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya. Persaingan dalam dunia kerja tersebut menuntuk peserta didik di SMK harus dibekali dengan hardskill dan softskill. Pembelajaran sejarah di SMK memiliki mindset yang berbeda dengan SMA pembelajaran di SMK lebih berfokus pada pembelajaran yang adaptif. Pembelajaran sejarah di SMK tidak hanya memberikan materi sejarah namun harus bisa untuk meningkatkan softskill. Sehingga dalam menyampaikan beberapa materi harus disesuaikan dengan program keahliannya. Dengan demikian diperlukan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik SMK agar bisa meningkatkan hasil belajar sejarah siswa. Penulis mengguganakan model pembelajaran Problem Based Learning Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran problem based Learning terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X SMKN 3 Malang. Yang dilihat dari hasil pretest sebelum diberikan perlakuan berupa tes soal dan posttest setelah diberikan perlakuan berupa tes soal. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis hasil uji eksperimen setelah dan sebelum diberikan perlakuan Penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen dengan bentuk (pre-experimental design). Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pretest-posttest. Dalam desain eksperimen ini hasil penelitian dapat diukur dengan pretest melalui soal yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan posttest melalui soal yang dilakukan setelah diberi perlakuan kemudian membandingkan hasil dari pretest dan posttest apakah terdapat pengaruh terhadap hasil belajar sejarah siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar yang berdasarkan hasik uji Paired Sample t Test yang memperoleh hasil Signifikan (sig.) sebesar 0.000

Sepanjang tahun 1946-1949 penduduk Tionghoa mengalami berbagai tindak kekerasan. Tema yang cenderung luput dari penelitian sejarah. Penelitian ini mencoba untuk menarasikan kekerasan yang menimpa orang Tionghoa di Blitar selama Agresi Militer Belanda II dan setelahnya. Pembahasan diawali dengan mendeskripsikan masyarakat Tionghoa di Blitar. Kemudian bagaimana kekerasan tersebut meletup dan siapa sajakah aktor yang memainkan peran dalam tindak kekerasan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa fakta sebagai berikut. Pertama kondisi sosial-ekonomi-politik yang kacau turut mempengaruhi pecahnya kekerasan anti-Tionghoa. Kedua akar-akar kekerasan anti-Tionghoa telah mengakar jauh dapat dilacak hingga tahun 1740. Ketiga dalam konteks Blitar kekerasan terjadi sehubungan dengan Agresi Militer Belanda II dan otoritas terbatas pada wilayah tertentu dan Organisasi CHTH memiliki peran aktif dalam menolong orang-orang Tionghoa korban kekerasan.

Penelitian dan pengembangan ini didasari oleh terbatasnya sumber belajar pada mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti bahwa dilapangan menunjukkan minimnya inovasi dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran e-modul ini merupakan suatu hasil pengembangan yang berdasarkan dari potensi masalah yang ada sehingga dikembangkanlah media pembelajaran tersebut. E-modul ini juga dilengkapi dengan gambar atau foto dan terdapat pula konten didalamnya sebagai unsur pendukung materi serta dilengkapi dengan latihan-latihan soal bagi siswa. Materi yang digunakan ialah Islamisasi di Kabupaten Jombang yang masuk ke dalam KD 3.7 menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran e-modul tentang materi Islamisasi di Kabupaten Jombang. Penelitian dan pengembangan media pembelajaran e-modul ini telah melalui tahapan validasi dan juga uji coba pemakaian guna mengetahui kevalidan dari produk yang dihasilkan. Penelitian dan pengembangan ini dikembangkan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan dari Sugiyono yang terdiri atas sepuluh tahapan yaitu 1) potensi dan masalah 2) pegumpulan data 3) desain produk 4) validasi desain 5) revisi desain 6) uji coba produk 7) revisi produk 8) uji coba pemakaian 9) revisi produk 10) produksi massal. Metode penelitian dan pengembangan ini berdasarkan hasil observasi awal wawancara guru dan angket kebutuhan siswa mengenai proses pembelajaran sejarah disekolah tersebut yang telah melewati tahap validasi ahli serta uji validasi produk. Hasil dari penelitian dan pengembangan media pembelajaran e-modul dari validasi ahli materi mendapatkan presentase sebesar 94% sehingga materi bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan beberapa catatan yang perlu ditambahkan berupa rujukan dari jurnal nasional maupun jurnal internasional. Pada tahap validasi ahli media mendapatkan presentase sebesar 96% sehingga baha

Artikel ini berusaha menggambarkan tentang tentang masalah sensualitas dalam film horor Indonesia sejak tahun 1971 sampai tahun 1993. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab film horor Indoesia yang diproduksi pada kurun waktu 1971-1993 banyak mengandung adegan-adegan sensual di dalamnya. Selain itu juga menjelaskaan faktor penyebab dan faktor yang memengaruhi munculnya fenomena tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunaan metode penelitian sejarah mulai dari pemilihan topik heuristic verifikasi interpretasi dan historiografi. Munculnya fenomena tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti gempuran film impor sehingga produsen film nasional harus bersaing dengan cara apapun kemudian didukung dengan longgarnya regulasi sensor pada masa tersebut yang lebih tertarik pada penyensoran ideologi dan ancaman stabilitas politik nasional juga ditambah masuknya tv satelit sehingga masyarakat lebih memilih menonton acara tv di rumah. Juga film horor dianggap menyasar penonton dewasa dan jarang ditonton oleh anak-anak.

nbsp RINGKASAN nbsp Putri Thesya Arna. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Stop motion Tentang Strategi Dakwah Sunan Bonang Di Jawa Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Kelas X Iis-1 SMAI Almaarif Singosari. Skripsi. Jurusan sejarah program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. nbsp Pembimbing (1) Najib Jauhari S.Pd M.Hum (2) Arif Subekti S.Pd MA. nbsp Kata Kunci Media Pembelajaran Video Animasi Stop motion Sejarah dan Minat Belajar. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Pembelajaran di SMAI Almaarif Singosari masih minim dalam pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini didasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X-IIS 1 bahwa media yang sering digunakan hanya PowerPoint (PPT). Selain itu sumber belajar yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran hanya LKS yang disediakan oleh sekolah. Permasalahan tersebut berimbas pada minat belajar siswa karena monoton nya kegiatan pembelajaran sejarah yang dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Stop motion Tentang Strategi Dakwah Sunan Bonang Di Jawa Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Kelas X IIS-1 SMAI Almaarif Singosari. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Media video animasi stop motion merupakan suatu media pembelajaran dalam bentuk video animasi yang dikembangkan menggunakan berbagai aplikasi maupun software seperti adobe photoshop adobe premiere pro dan zepeto.. Media ini mengangkat materi strategi dakwah Sunan Bonang dalam menyebarkan agama Islam. Media ini diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik dalam belajar sejarah. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model pengembangan 4D yang diusung oleh Thiagarajan. Model ini memiliki 4 tahapan berupa 1) Define 2

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Melalui proses pembelajaran akan membentuk pengalaman belajar yang dapat meningkatkan moral dan keaktifan siswa. Namun pada penerapannya di lapangan terdapat permasalahan dalam proses pembelajaran dikarenakan turunnya motivasi belajar akibat kurangnya variasi media pembelajaran. Permasalahan tersebut juga terjadi di SMK Islam Kota Batu. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan bertujuan untuk menghasilkan produk media aplikasi mobile learning berbasis android tentang peristiwa sumpah pemuda. Pada peniltian ini juga dilakukan untuk mengetahui validitas dan efektifitas media melalui uji validasi ahli dan uji coba produk. Indikator yang digunakan untuk mengetahui efktifitas media adalah dengan menggunakan indikator pengukuran motivasi belajar. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam Research and Development (R amp D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE dengan lima tahapan diantaranya yaitu analysis (analisis) design (desain) development (pengembangan) implementation (penerapan) dan evaluation (evaluasi). Hasil validasi media aplikasi mobile learning berbasis android dari validasi ahli materi mendapat hasil sangat valid dengan persentase sebesar 89 41% dan ahli media sebesar 89 41% . Hasil uji coba kelompok kecil mendapat hasil sangat layak dengan persentase sebesar 79 62% dan uji coba kelompok besar mendapat hasil sangat layak dengan persentase sebesar 86 60%. Media aplikasi mobile learning berbasis android dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Persentase motivasi belajar siswa meningkat dari 51 45% menjadi 81 02%. Berdasarkan paparan data tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan masuk dalam kriteria tinggi dan sangat efektif untuk digunakan. nbsp

Sanjaya Yussrihadi Muhammad. 2021. Pengembangan Media History Guide System Berbasis Ispring Materi Perjuangan Jendral Soedirman Untuk Meningkatkan Sikap Nasionalisme SMAN 1 Trenggalek. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Ari Sapto M.Hum. (2) Arif Subekti S.Pd M.A. nbsp Kata kunci media history guide system berbasis ispring dan sikap nasionalisme. nbsp Pemanfaatan teknologi digital melalui sebuah smartphone merupakan terobosan baru dalam proses pembelajaran. Pengembangan yang dilakukan peneliti dengan membuat media diakses menggunakan smartphone. tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian dan pengembangan ini ialah menghasilkan media history guide system berbasis Ispring materi nbsp perjuangan jendral Soedirman untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa SMA 1 Trenggalek. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RnD). Penelitian dan pengembangan ini akan menggunakan model pengembangan media instruksional. Analisis data yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar media pembelajaran sejarah HIDE-TEM ini menggunakan teknik analisis kuantitatif data uji validasi ahli dan data uji praktisi. Berdasarkan hasil penelitian beberapa validator sehingga mendapatkan hasil sebagai berikut. Yang pertama berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh nilai kevalidan mencapai 65% dan masuk dalam kriteria valid dan layak digunakan untuk pembelajaran selanjutnya hasil validasi ahli media diperoleh nilai kevalidan mencapai 98% dan masuk dalam kriteria valid dan layak digunakan untuk pembelajaran hasil validasi secara keseluruhan diperoleh nilai kevalidan mencapai 81 5% dan masuk dalam kriteria valid dan layak digunakan untuk pembelajaran dan tanggapan praktisi diperoleh nilai 95 00% dan dinyatakan layak dan diterima sebagai media pembelajaran. nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Penilaian dan revisi produk tersebut didapatkan dari ahli materi ahli media dan ta

Model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament termasuk ke dalam salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini terdiri dari beberapa tim dengan masing-masing tim terdiri dari beberapa siswa. Model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament memberikan kesempatan bagi siswa berinteraksi lebih banyak karena model pembelajaran kooperatif ini termasuk ke dalam pola pendekatan student centered learning. Dari lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi tersebut mampu menstimulasi kemampuan berpikirnya menjadi lebih kritis dalam menemukan dan memecahkan masalah pada pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis siswa melalui pelaksanaan model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament yang akan dilaksanakan pada mata pelajaran sejarah Indonesia. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Dolopo Madiun pada kelas XI IPS 3. Penelitian ini memiliki rancangan yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis pre-experimental berdesain one group pretest-posttest. Instrumen penilaian dari penelitian ini yaitu dari nilai pretest dan posttest dengan 6 aspek penilaian yang termuat dalam setiap butir soal yaitu fokus alasan kesimpulan situasi kejelasan dan tinjauan ulang. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan SPSS 25 for windows. Uji hipotesis yang digunakan adalah dengan uji paired sample t-test. nbsp Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPS 3 pada mata pelajaran sejarah Indonesia setelah pelaksanaan dengan model pembelajaran TGT atau Teams Games Tournament. Analisis data menunjukkan peningkatan rata-rata nilai pretest sebesar 39 69 menjadi 73 75 pada rata-rata nilai posttest. Dari uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan hasil taraf signifikansi sebesar 0 00 lt nilai sig 0 05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMA Negeri 1 Garum diketahui bahwa terdapat sebuah kendala dalam pembelajaran yaitu kurangnya penggunaan media pembelajaran. Media yang digunakan seringkali hanya PowerPoint. Hal tersebut membuat minat peserta didik dalam belajar sejarah termasuk dalam kategori rendah. Untuk mengatasi hal itu perlu adanya inovasi media pembelajaran baru yang membangun. Berdasarkan temuan tersebut peneliti kemudian melakukan penelitian yang bertujuan mengembangkan media pembelajaran interaktif yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yaitu aplikasi berbasis mobiroller tentang Candi Sirah Kencong. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji tingkat validitas produk keefektifan produk dan minat belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R amp D) dengan model penelitian ADDIE. Model ADDIE terdiri dari lima tahap yang meliputi analyze design develope implement dan evaluate. Pada tahap analisis peneliti melakukan analisis kebutuhan yang meliputi kompetensi materi dan peserta didik. Pada tahap desain peneliti merancang RPP dan membuat storyboard produk. Pada tahap pengembangan peneliti menyiapkan materi soal evaluasi dan prototype. Pada tahap implementasi peneliti melakukan uji coba produk di kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMA Negeri 1 Garum. Tahap evaluasi dilakukan oleh peneliti secara bertahap demi sempurnanya produk. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara daring. Hal tersebut karena terkendala pandemi Covid-19 sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk mengambil data di lapangan. Berdasarkan hasil validasi materi aplikasi berbasis mobiroller tentang Candi Sirah Kencong mendapat skor 95% dan validasi media 90%. Hasil uji keefektifan dari kelompok kecil sebesar 89 91% dan kelompok besar sebesar 91 07% berada dalam kategori sangat efektif. Kemudian hasil peningkatan minat belajar kelompok ke

RINGKASAN nbsp Putri Y. S. K. 2022. Pengembangan Media Pembelajaran Historical Pocket Book (HISPOBOOK) Pada Materi Latar Belakang Perang Dunia I Tahun 1914-1918 untuk Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 03 Batu. Skripsi Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Aditya Nugroho Widiadi S.Pd. M.Pd. Ph.D. (II) Arif Subekti S.Pd. MA. nbsp Kata Kunci Pengembangan Historical Pocket Book Perang Dunia I nbsp nbsp nbsp Penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran dapat memengaruhi keberhasilan pendidik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik memahami materi pelajaran dengan baik dan mudah. Sayangnya media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran sejarah di SMAN 03 Batu kebanyakan masih terbatas pada buku paket LKS Modul UKBM dan PowerPoint. Buku paket yang beredar di kalangan peserta didik pada umumnya memiliki ukuran yang besar tebal dan berat sehingga kurang membuat peserta didik tertarik untuk belajar melalui buku paket. Sedangkan pada media pembelajaran PowerPoint tidak semua pendidik menggunakannya karena memerlukan sarana prasarana pendukung lain seperti proyektor dan LCD. Terdapat beberapa masalah terjadi di SMA Negeri 03 Batu yaitu (1) ditemukan permasalahan terkait dengan penggunaan media pembelajaran. Di mana media pembelajaran yang digunakan hanya sebatas PowerPoint dan papan tulis di kelas (2) pembelajaran sejarah di SMA Negeri 03 Batu tidak memiliki media yang beragam (3) peserta didik kurang memahami buku pelajaran yang mereka miliki karena informasi yang didapatkan di buku pelajaran kurang maksimal (4) peserta didik enggan untuk membawa buku pelajaran karena ukuran buku yang besar dan tebal (5) sulitnya memahami materi yang kompleks khususnya tentang Perang Dunia I. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung dimana pada saat pendidik menjelaskan materi hanya sebagian kecil peserta didik yang memperhatikan dengan baik

Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) adalah sebuah gereja suku di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara tepatnya di dataran tinggi Karo. Keberadaanya tidak terlepas dari kontribusi Belanda yang pernah menjajah di Indonesia. Melalui bantuan Lembaga Misi Nederlandsche Zendeling Genootschap (NZG) Belanda ingin mengubah kepercayaan Pemena yang merupakan agama pertama Suku Karo sekaligus ingin melemahkan perlawanan Suku Karo dengan jalan menjadikan mereka menjadi Kristen. Kemudian pada tahun 1940 terjadi peristiwa politik internasional yang membuat GBKP harus mandiri. Telah banyak penelitian yang mengkaji sejarah GBKP namun belum ada kajian mendalam terkait kemandirian GBKP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab lahirnya GBKP serta bagaimana proses kemandirian GBKP terjadi. Penelitian ini mengadopsi metode penelitian sejarah yang terbagi dalam beberapa tahapan pemilihan topik heuristik kritik interpretasi dan historiografi. Studi ini menunjukkan pada awalnya masyarakat suku Karo menganut kepercayaan Pemena kemudian beralih menjadi Kristen setelah kedatangan NZG ke Tanah Karo. Serta terjadi kemandirian gereja akibat peristiwa politik internasional.

Sorendy B.A. 2020. Pengembangan Media Peta Sejarah Situs Kolonial Belanda di Trenggalek Tahun 1830-1940 Untuk Siswa Kelas XI SMAN 1 Karangan. Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. R. Reza Hudiyanto M. Hum. (2) Arif Subekti S.Pd. M. A. Kata Kunci Pengembangan sejarah lokal situs kolonial peta. Proses pembelajaran sejarah pada jenjang pendidikan SMA lebih menekankan pada aspek keruangan dan manusia daripada aspek waktu seperti halnya materi periodisasi nasional yang membahas mengenai tokoh-tokoh besar. Aspek keruangan seperti materi sejarah lokal jarang tersampaikan dalam pembelajaran matapelajaran sejarah. Oleh karena itu bagian yang penting untuk disampaikan adalah situs kolonial di Kota Trenggalek. Atas dasar latar belakang tersebut penelitian ini menghasilkan media pembelajaran berupa peta yang dilengkapi dengan buku penunjang untuk mempermudah siswa dalam mencari informasi mengenai situs kolonial yang ada di Trenggalek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research and development (R amp D) dengan model penelitian ADDIE (Analyze Design Development Implementation Evaluation ). Model ADDIE ini memiliki lima langkah atau tahapan yang harus dilalui dalam melakukan penelitian dan pengembangan di antaranya adalah (1) Analisis (Analyze) (2) Perancangan (design) (3) Pengembangan (development) (4) Implementasi (implementation) dan (5) Evaluasi (evaluate). Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut. Hasil validasi media untuk produk ini sebesar 96% dan validasi materi sebesar 95% dengan hasil validasi produk yang dihasilkan dalam kategori sangat valid. Selain itu untuk uji kelayakan kelompok kecil 85 8% dan mengalami sedikit revisi yang kemudian dilakukan uji coba kelompok besar dengan hasil presentase 90 3%. Hasil dari uji coba tersebut dalam kategori sangat layak. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa media peta sejarah yang dilengkapi buku penunjan

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran dan wawancara yang dilaksanakan dengan guru Sejarah di SMA Maarif NU Pandaan diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan HP yang terbatas pada mencari materi saja. Selain itu bahan ajar yang digunakan terbatas pada LKS dan Buku Ajar yang kurang kontekstual sehingga kurang untuk dapat menarik minat siswa dalam belajar sejarah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah (1) Menghasilkan Modul Interaktif Sejarah Islam (MISI) yang berpngaruh terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X di SMA Al Maarif NU Pandaan dan (2) Menghasilkan Modul Interaktif Sejarah Islam (MISI) yang valid praktis dan berpngaruh terhadap hasil belajar siswa SMA kelas X di SMA Al Maarif NU Pandaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. nbsp Desain model penelitian dan pengembangan yang dilakukan merujuk pada Sugiyono (2013) yang meliputi proses (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain dan produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6) uji coba produk (7) revisi produk (8) uji coba pemakaian (9) revisi produk dan (10) produksi massal. Modul yang telah dikembangkan divalidasi oleh ahli materi ahli media dan praktisi lapangan. Produk yang telah direvisi kemudian diuji coba sebanyak dua kali yaitu uji coba produk skala kecil dan uji coba produk skala besar. Jenis data dalam penelitian dan pengembangan ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari skor validasi angket kepraktisan dan skor prates dan pascates siswa. Data kualitatif diperoleh dari saran dan komentar ahli materi ahli media praktisi lapangan dan pengguna produk (siswa). Berdasarkan hasil validasi dari ahli media dan ahli materi diperoleh persentase masing-masing sebesar 91 67% dan 93 18% yang berarti bahwa Modul MISI yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat valid. Hasil uji kepraktisan melalui uji coba produk skala kecil da

Pada tahun 1910 kolera - penyakit tropis mematikan yang menyebar luas dan merenggut ratusan nyawa di Surabaya. Banyak faktor yang menyebabkan penyebarannya adalah kurangnya fasilitas sanitasi dan kepadatan penduduk yang tidak diimbangi dengan perumahan yang sehat dan asupan gizi yang baik. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan pencegahan penyakit. Jadi bagaimana pemerintah menerapkan kebijakan ini dan mengapa kolera terjadi dalam situasi ekonomi yang lebih baik seiring dengan modernisasi yang terjadi di kota Untuk menggambarkan hal tersebut penelitian ini menggunakan metode sejarah. Sehingga menemukan beberapa fakta yang mengungkap penyebab utama wabah kolera. Pencemaran sungai di Kali Mas yang melewati Surabaya berperan penting dalam tingginya kasus kolera karena sebagian besar masyarakat mengkonsumsi air sungai dan melakukan kehidupan sehari-hari di dekat sungai. Untuk mencegah wabah kolera pemerintah berusaha mengubah cara hidup masyarakat dengan mempromosikan hidup sehat memperbaiki fasilitas dan membentuk lembaga penyuluhan kesehatan. Selain itu isolasi pekerja dan transportasi juga dilakukan untuk mencegah kontak dan membatasi mobilisasi yang menyebabkan penularan antar manusia. Selain itu pemerintah melakukan uji air secara dini untuk mendeteksi kemungkinan adanya kandungan bakteri.

Penelitian dan pengembangan ini telah disesuaikan dengan analisis kebutuhan peserta didik pada observasi awal yang dilakukan di kelas X SMKN 1 Jenangan. Pembelajaran sejarah pada peristiwa Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 memiliki beberapa potensi masalah yaitu berupa kurangnya bahan ajar yang tersedia di sekolah mengenai materi tersebut. Dengan adanya hal tersebut solusi alternatif dari analisis kebutuhan dan potensi masalah yaitu pengembangan bahan ajar digital atau E-modul. SMKN 1 Jenangan sendiri memiliki fasilitas internet wifi yang memadai guna menunjang proses pembelajaran. Peserta didik juga diperbolehkan untuk membawa smartphone pribadi. Dengan catatan bahwa smartphone tersebut hanya boleh dioperasikan pada jam istirahat dan pada jam pembelajaran jika memang dibutuhkan dengan persetujuan guru.

Belanda yang masih di Indonesia menyebabkan tantangan bagi kemerdekaan yang baru diproklamirkan. Agresi Militer Belanda II menyebabkan ditawannya Soekarno-Hatta yang menjadikan kekosongan kekuasaan. Hal tersebut dimanfaatkan pihak oposisi yaitu Komunis Nasional sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan dengan mengangkat senjata dan anti diplomasi. Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan bagaimana daerah Kediri dijadikan sebagai ruang gerak bagi kelompok Komunis Nasional Gerilya Pembela Proklamasi (GPP). Kedua memaparkan bagaimana gerakan yang dilakukan oleh kelompok GPP di Kediri. Ketiga bagaimana dampak dari adanya gerakan kelompok GPP di Kediri. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri atas beberapa tahapan seperti pemilihan topik heuristik kritik interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa adanya gerakan dari kelompok GPP di Kediri terbentuk akibat adanya Belanda yang masih di Indonesia dan ketidaksetujuan terhadap sikap pemerintah yang memilih diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan. Karena gerakan nbsp yang dianggap membahayakan sehingga kelompok ini dilumpuhkan. Terbunuhnya sang penggagas gerakan yaitu Tan Malaka tidak menjadikan pemikiran Komunis Nasional meredup.

Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui pengobatan tradisional oleh kaum wanita sebagai salah satu mata pencaharian tahun 1910 ndash 1930 di Yogyakarta. Jamu dibeli melalui pedagang rempah-rempah dan pedagang Cina. Mereka dikenal dengan sebutan tukang jual obat atau tukang jamu. Jamu dijual dalam bentuk olahan maupun mentahan dan disertai dengan petunjuk penggunaan. Jamu dipercaya sebagai pengobatan oleh masyarakat Bumiputera karena proses penyembuhannya yang cepat. Salah satu faktor penyebab tingginya permintaan masyarakat Bumiputera terhadap jamu disebabkan karena fasilitas kesehatan Barat yang relatif jauh dan mahal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah melalui beberapa tahapan yaitu heuristik kritik interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kepopuleran mereka di tengah masyarakat sebagai tukang jamu diakui sebagai wanita pekerja 2) pedagang jamu memainkan peran penting dalam usaha membantu kesehatan masyarakat Bumiputera. Wanita melakukan perdagangan jamu bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh daripada mengobati penyakit. Dengan demikian kehadiran tukang jamu lebih diakui di tengah masyarakat sebagai wanita pekerja karena ketertarikan Bumiputera terhadap jamu yang dijual oleh kaum wanita.

Artikel ini bertujuan untuk menguraikan pengembangan E-Modul perjuangan Integrasi Timor-Timur 1975-Rekonsiliasi. Bahan ajar sejarah Indonesia yang membahas perjuangan Integrasi Timor-Timur 1975-Rekonsiliasi 2002 masih sangat kurang padahal topik mengenai rekonsiliasi penting dipelajari siswa. Permasalahan selanjutnya belum adanya bahan ajar yang dapat diakses sebagai rujukan di sekolah yang membahas topik rekonsiliasi. Permasalahan penelitian ini berupa bagaimanakah pengembangan bahan ajar E-Modul apakah E-Modul ini layak sebagai bahan ajar apakah E-Modul ini efektif sebagai bahan ajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah penelitian yaitu mencari potensi dan masalah dalam kurikulum mengumpulkan data sumber-sumber materi bahan ajar mendesain validasi revisi yang diberi kritik dan saran ahli uji coba kelompok kecil melakukan revisi jika menemukan kekurangan melakukan uji coba terakhir kelompok besar revisi sebelum diproduksi dan memproduksi bahan ajar yang telah diuji coba. Hasil penelitian E-Modul telah memenuhi tujuan dari pengembangan yaitu valid praktis dan efektif. Ahli materi dan media memberi nilai sangat valid. Praktisi (guru) uji coba kelompok kecil dan besar semua memberi nilai E-Modul praktis dan layak dipakai. Dari uji efektivitas E-Modul memberikan hasil yang efektif dibuktikan dengan perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa melalui evaluasi pretest dan posttest.

Pada penghujung era Orde Baru Indonesia diwarnai oleh kekerasan-kekerasan antar-suku antar-agama atau kekerasan yang bermotif kepercayaan. Di Sumenep Madura terdapat kekerasan yang terjadi antara kelompok yang sama-sama mengklaim sebagai muslim Sunni. Kiai Supardi seorang pendatang yang secara cepat menjadi terkenal mengisiasi majelis zikir yang dinamai Wali Songo Akbar pada awal tahun 1990-an. Pada tahun 1998 Pondok Pesantren Wali Songo Akbar dirusak dan dibakar massa kemudian para pengikut Kiai Supardi menuntut tanggung jawab dengan menculik kiai lokal yang berujung pada bentrokan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan deskripsi dan analisis tentang perjalanan kelompok Wali Songo Akbar yang berujung pada kekerasan yang terjadi di tahun 1998. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode sejarah. Metode sejarah memiliki lima tahap yaitu pemilihan topik heuristik (pengumpulan sumber tertulis sumber lisan dan foto) kritik (internal maupun eksternal) interpretasi (analisis dan sintesis) dan historiografi. Hasil dari metode tersebut merupakan rekonstruksi yang terdiri dari fakta deskripsi dan kesimpulan atas apa yang terjadi di masa lampau. Hasil dari penelitian ini adalah kondisi masyarakat Sumenep yang agamis dengan kiai sebagai elit masyarakat menjadi salah satu faktor perkembangan kegiatan keislaman di Sumenep. Kedua terdapat individu-individu berpengaruh di dalam Wali Songo Akbar yang dikeluarkan oleh Supardi yang kemudian menimbulkan ketidakstabilan pada Wali Songo Akbar dan berujung pada tuduhan-tuduhan sesat yang tidak pernah terbukti kebenarannya. Tuduhan-tuduhan tersebut menjadi faktor perusakan Pesantren Wali Songo Akbar sebelum adanya kekerasan yang terjadi di tahun 1998 di Sumenep. Berdasarkan hasil penelitian ini kekerasan di Indonesia seringkali dikatakan lumrah karena adanya legitimasi sosial dan penyerang yang tidak teridentifikasi. Legitimasi sosial timbul salah satunya dengan cara meliyankan pihak lain dan membuat pihak ini terletak di posisi

Proses pembelajaran sejarah yang selalu berkaitan erat dengan kehidupan yang berada di sekitar tempat tinggal peserta didik karena peristiwa sejarah dan hasil peninggalannya banyak terjadi di tingkat lokal. Selain itu terdapat pula tokoh-tokoh lokal yang berkiprah dalam peristiwa sejarah yang tidak hanya terjadi di tingkat lokal namun juga memiliki peran besar dalam tingkat nasional hingga global. Sayangnya aspek sejarah lokal maupun peran tokoh lokal semacam ini kurang dimunculkan dalam pembelajaran sejarah. Untuk mewujudkan pembelajaran sejarah tersebut penelitian ini berupaya mengangkat materi terkait sejarah lokal dalam pembelajaran sejarah agar siswa memahami kiprah tokoh sejarah yang berasal dari daerah tempat tinggal siswa. Dengan mengangkat tema tentang tokoh dan peristiwa yang terjadi di daerah atau lingkungan sekitar tempat tinggal siswa diharapkan siswa dapat tertarik untuk belajar sejarah sekaligus memperoleh manfaat dari belajar sejarah. Kemudian agar konten materi tersebut dapat dipelajari oleh siswa dengan cara yang menyenangkan maka peneliti mengembangkan sebuah produk media pembelajaran yang inovatif dengan mengangkat perjuangan tokoh lokal Djamin Gintings dengan format yang dapat mendorong mereka belajar dengan penuh semangat. Rancangan dalam penelitian ini diawali dengan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Berastagi yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran sejarah. Seperti guru masih mengandalkan bahan ajar buku teks hanya menggunakan media pembelajaran PowerPoint dan terlalu mengandalkan metode pembelajaran ceramah. Selain itu penempatan jadwal pembelajaran sejarah yang menjelang siang menyebabkan siswa kurang semangat dalam belajar sejarah. Dampaknya adalah siswa menganggap sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan dan tidak ada manfaatnya. Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak semangat dalam mengkuti proses pembelajaran. Dibalik permasalahan tersebut peneliti juga menemukan potensi yang dimiliki

Pop up book adalah salah satu media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk cetak dengan disusun secara detail dan sistematis desain yang sederhana diberikan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan. Pop up book yang dikembangkan sebagai media pembelajaran sejarah. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan media pembelajaran sejarah pop up book ldquo ZAPRA rdquo menguji kelayakan media menguji efektivitas media dengan materi hasil kebudayaan zaman praaksara di Indonesia di kelas X IIS 3 SMA Darut Taqwa Purwosari Pasuruan dengan K.D 3.4 memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat. Observasi yang dilakukan peneliti mengenai matapelajaran sejarah Indonesia di kelas X IIS 3 SMA Darut Taqwa Purwosari Pasuruan menemukan beberapa permasalahan yaitu 1) sekolah berbasis pondok pesentaren 2) tidak memperbolehkan gadget 3) dalam pembelajaran sejarah Indonesia media pembelajaran yang digunakan 4). Berdasarkan hal tersebut perlu adanya sebuah inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan media pembelajaran dengan materi hasil kebudayaan zaman praaksara di Indonesia. Media pembelajaran yang sangat mudah digunakan dalam proses pembelajaran sejarah adalah pop up book ldquo ZAPRA rdquo . Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode Research and Development (R amp D). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan dari Borg amp Gall yang terdiri atas (1) Analisis Potensi dan Masalah (2) Pengumpulan Data (3) Pengembangan Desain Media (4) Validasi Desain Media (5) Revisi Desain Media (6) Uji Coba Media (7) Revisi Media (8) Uji Coba Lapangan Skala Luas (9) Revisi Produk Final dan (10) Produksi Massal pada penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi 7 tahapan penelitian. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini berupa (1) observasi (2) wawancara (3) dokumentasi. Berdasarkan hasil uji kelayakan yang telah