These day the number of school-age children who suffer from obesity has doubled compared to 2010. Children who are obese tend to remain obese in adulthood and are at risk of suffering from various non-communicable diseases such as heart and blood vessel disease, metabolic syndrome, diabetes, and others. Based on these conditions in an effort to prevent obesity early which is one of the factors causing non-communicable diseases, it is necessary to check the nutritional status of high school students who are classified as adolescents. Activities include data collection on student identity, snack food patterns, types of snacks, and daily student activities and followed by measurements of body weight, height, and waist circumference to get an overview of the nutritional status of students. This dedication activity involved the Tarumanagara University Faculty of Medicine students. The results of the examination found that most of the 48 students and 37 students who had been assessed for nutritional status experienced height based on age (TB / U) within normal limits. As many as 34.1% of adolescents are overweight and overweight. The percentage of overweight and obesity in adolescents is quite large compared to nationally, urban, or in DKI Jaya. The mean waist circumference (Lp) 31.25% of male adolescents were found to be above the normal limit indicating excess fat in the abdominal area, while the average Lp of adolescent girls was still within normal limits. In terms of daily activities which are one of the factors causing obesity, 67.1% of adolescents engage in sports activities, but many hours are also used to use gadgets, which are about five hours per day. Most (94.1%) of adolescents consume various kinds of snacks including biscuits, chips, nuts, and fruit. Based on the results obtained, it is necessary to assess nutritional status regularly and also counseling about a healthy lifestyle.ABSTRAK:Dewasa ini jumlah anak umur sekolah yang menderita obesitas mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun 2010. Anak-anak yang obes cenderung untuk tetap obes di umur dewasa dan berisiko menderita berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, sindrom metabolik, diabetes, dan sebagainya. Berdasarkan keadaan tersebut dalam upaya pencegahan secara dini terjadinya obesitas yang merupakan salah satu faktor penyebab penyakit tidak menular, perlu dilakukan pemeriksaan status gizi pada siswa siswi sekolah menengah atas yang merupakan tergolong umur remaja. Kegiatan meliputi pendataan identitas siswa, pola makanan cemilan, jenis cemilan, dan aktifitas siswa sehari-hari dan dilanjutkan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang untuk mendapatkan gambaran status gizi siswa. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa sebagian besar dari 48 siswa dan 37 siswi yang telah dilakukan penilaian status gizi mengalami tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) dalam batas normal. Sebanyak 34,1% remaja mengalami berat badan berlebih dan kegemukan. Persentase kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja ini cukup besar dibandingkan secara nasional, perkotaan ataupun di DKI Jaya. Rerata lingkar pinggang (Lp) 31,25% remaja laki-laki didapatkan sudah di atas batas normal yang menunjukkan adanya kelebihan lemak di daerah perut, sedangkan rerata Lp remaja perempuan masih dalam batas normal. Ditinjau dari aktivitas sehari-hari yang merupakan salah satu fator penyebab kegemukan didapatkan sebesar 67,1% remaja melakukan aktivitas olah raga, namun tidak sedikit juga waktu yang digunakan untuk menggunakan gadget yaitu sekitar lima jam per hari. Sebagian besar (94,1%) remaja mengonsumsi bermacam macam cemilan meliputi biskuit, chips, kacang dan buah. Berdasarkan hasil yang didapat perlu dilakukan penilaian status gizi secara rutin dan juga penyuluhan tentang gaya hidup yang sehat.