Search

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Penularan tuberculosis dapat terjadi melalui kondisi fisik lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat seperti suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, ventilasi dan jenis lantai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan menggunakan desain Case Control. Dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini sebanyak 80 sampel, yang terdiri dari 40 sampel responden kelompok kasus dan 40 responden kelompok control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2023. Variabel yang diteliti adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, kepadatan hunian, ventilasi, dan jenis lantai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel suhu, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Dengan nilai p suhu 0,004 (OR= 4,333;95%CI=1,696-11,069), kelembaban nilai p 0,044 (OR= 2,786;95%CI=1,125-6,899), pencahayaan dengan nilai p 0,024 (OR= 3,157;95%CI=(1,255-7,938), ventilasi nilai p 0,025 (OR=3,115;95%CI=1,247- 7,781). Variabel yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan yaitu kepadatan hunian dan jenis lantai dengan nilai p kepadatan hunian 0,653 (OR= 1,357;95%CI=0,559-3,292), jenis lantai nilai p 0,567 (OR= 1,654;95%CI=0,525- 5,154). Untuk masyarakat yang kondisi fisik rumah seperti suhu, pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, ventilasi dan jenis lantai tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk memperbaiki kondisi fisik rumahnya agar tidak memicu perkembang biakan bakteri TB

Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselenggarakan secara bersama-sama dalam organisasi kesehatan untuk memelihara dan meningkatkaan kesehatan, mencegah, menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan karena kebutuhan masyarakat, perorangan terhadap kesehatan yang sesuai dengan standar dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan Pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan sesuai norma dan etika yang baik sehingga masyarakat merasakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Terciptanya kualitas pelayanan tentunya akan menciptakan kepuasan pengguna layanan. Pasien akan menilai kualitas layanan mulai dari pertama kali datang, proses pelayanan, biaya yang dikeluarkan, sampai pasien tersebut pulang. Jika layanan yang dirasakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pasien tidak puas dan akhirnya tidak akan loyal kepada puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Puskesmas Di Indonesia dengan menggunakan data sekunder Risnaskes tahun 2017. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini mengacu pada populasi dalam Risnakes 2017 yaitu sebanyak 149 puskesmas dengan 597 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan kepusan pasien dalam pelayanan puskesmas.

Loyalitas digambarkan sebagai bentuk kesediaan pelanggan berlangganan secara terus-menerus menggunakan barang atau jasa pada suatu perusahaan tertentu. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang jumlah kunjungan peserta BPJS lama lebih sedikit dibanding peserta BPJS yang baru berkunjung. Adapun tujuan dari penelitian mengetahui determinan loyalitas berkunjung ulang peserta BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan Accidental Sampling dan analisis Korelasi Pearson dan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi teknis nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,601, variabel akses pelayanan nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,640, variabel efektifitas nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,312, variabel hubungan antar individu nilai sig 0,001 korelasi pearson 0,308, variabel berkelanjutan nilai sig 0,000 korelasi spearman’s rho 0,19, variabel efisiensi nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,389, variabel keamanan pelayanan kesehatan nilai 0,000 nilai korelasi spearman’s rho 0,213, variabel fasilitas pendukung nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,629. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi pengaruhnya yaitu variabel akses pelayanan, dan fasilitas pendukung pelayanan. Disarankan untuk meningkatkan pelayanan yang akan diberikan, berupa kompetensi teknis petugas melalui pengetahuan dan keramahan serta fasilitas pendukung di dalam melakukan pelayanan baik berupa obat-obata dan alat kesehatan. Perbaikan keamanan pelayanan serta penyimpanan rekam medis dan dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektivitas di dalam pelayanan dengan jumlah tenaga kesehatan yang cukup. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan jumlah kunjungan yang diperoleh untuk terjadinya loyalitas dalam menggunakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang.

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) terjadi pada berbagai jenis pekerjaan termasuk pekerjaan pemanen Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. Proses pemanenan dapat menyebabkan keluhan pada pekerja yang seringnya berupa nyeri dan keram pada pergelangan tangan, nyeri bahu dan punggung nyeri leher serta nyeri pada siku dan kaki, Jika otot pada bagian tubuh yang merasakan nyeri tersebut dilakukan dengan posisi kerja yang janggal, gerakan berulang pada durasi jangka panjang maka dapat memicu keluhan sendi, tendon mauopoun ligament, keluhan tersebutlah yang dinamakan keluhan muskulosekletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur janggal, Gerakan berulang dan masa kerja terhadap keluhan MSDs yang dirasakan oleh pekerja terkhusus pada pekerja panen kelapa sawit yang dilakukan pada bulan Januari 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik total sampling dan diperoleh jumlah sampel keseluruhan pemanen TBS sebanyak 224 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner NBM (Nordic Body Map). Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan hubungan postur janggal (p=0,000), gerakan berulang (p=0,001) terhadap keluhan MSDs.Teridentifikasi Masa kerja (p=0,106) tidak memiliki hubungan dengan keluhan MSDs pada penelitian ini. Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keluhan MSDs adalah postur janggal dengan (Odd Ratio=10, 024) dengan nilai p value sebesar 0,048 (<0,05). Untuk menghindari keluhan muskulosekletas perusahaan harus meningkatkan pengawasan rutin dan melakukan pelatihan manual handling yang baik kepada pekerja panen kelapa sawit

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Loyalitas digambarkan sebagai bentuk kesediaan pelanggan berlangganan secara terus-menerus menggunakan barang atau jasa pada suatu perusahaan tertentu. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang jumlah kunjungan peserta BPJS lama lebih sedikit dibanding peserta BPJS yang baru berkunjung. Adapun tujuan dari penelitian mengetahui determinan loyalitas berkunjung ulang peserta BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan Accidental Sampling dan analisis Korelasi Pearson dan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi teknis nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,601, variabel akses pelayanan nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,640, variabel efektifitas nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,312, variabel hubungan antar individu nilai sig 0,001 korelasi pearson 0,308, variabel berkelanjutan nilai sig 0,000 korelasi spearman’s rho 0,19, variabel efisiensi nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,389, variabel keamanan pelayanan kesehatan nilai 0,000 nilai korelasi spearman’s rho 0,213, variabel fasilitas pendukung nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,629. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi pengaruhnya yaitu variabel akses pelayanan, dan fasilitas pendukung pelayanan. Disarankan untuk meningkatkan pelayanan yang akan diberikan, berupa kompetensi teknis petugas melalui pengetahuan dan keramahan serta fasilitas pendukung di dalam melakukan pelayanan baik berupa obat-obata dan alat kesehatan. Perbaikan keamanan pelayanan serta penyimpanan rekam medis dan dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektivitas di dalam pelayanan dengan jumlah tenaga kesehatan yang cukup. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan jumlah kunjungan yang diperoleh untuk terjadinya loyalitas dalam menggunakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang.

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) terjadi pada berbagai jenis pekerjaan termasuk pekerjaan pemanen Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. Proses pemanenan dapat menyebabkan keluhan pada pekerja yang seringnya berupa nyeri dan keram pada pergelangan tangan, nyeri bahu dan punggung nyeri leher serta nyeri pada siku dan kaki, Jika otot pada bagian tubuh yang merasakan nyeri tersebut dilakukan dengan posisi kerja yang janggal, gerakan berulang pada durasi jangka panjang maka dapat memicu keluhan sendi, tendon mauopoun ligament, keluhan tersebutlah yang dinamakan keluhan muskulosekletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur janggal, Gerakan berulang dan masa kerja terhadap keluhan MSDs yang dirasakan oleh pekerja terkhusus pada pekerja panen kelapa sawit yang dilakukan pada bulan Januari 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik total sampling dan diperoleh jumlah sampel keseluruhan pemanen TBS sebanyak 224 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner NBM (Nordic Body Map). Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan hubungan postur janggal (p=0,000), gerakan berulang (p=0,001) terhadap keluhan MSDs.Teridentifikasi Masa kerja (p=0,106) tidak memiliki hubungan dengan keluhan MSDs pada penelitian ini. Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keluhan MSDs adalah postur janggal dengan (Odd Ratio=10, 024) dengan nilai p value sebesar 0,048 (<0,05). Untuk menghindari keluhan muskulosekletas perusahaan harus meningkatkan pengawasan rutin dan melakukan pelatihan manual handling yang baik kepada pekerja panen kelapa sawit

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Penularan tuberculosis dapat terjadi melalui kondisi fisik lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat seperti suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, ventilasi dan jenis lantai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan menggunakan desain Case Control. Dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini sebanyak 80 sampel, yang terdiri dari 40 sampel responden kelompok kasus dan 40 responden kelompok control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2023. Variabel yang diteliti adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, kepadatan hunian, ventilasi, dan jenis lantai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel suhu, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Dengan nilai p suhu 0,004 (OR= 4,333;95%CI=1,696-11,069), kelembaban nilai p 0,044 (OR= 2,786;95%CI=1,125-6,899), pencahayaan dengan nilai p 0,024 (OR= 3,157;95%CI=(1,255-7,938), ventilasi nilai p 0,025 (OR=3,115;95%CI=1,247- 7,781). Variabel yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan yaitu kepadatan hunian dan jenis lantai dengan nilai p kepadatan hunian 0,653 (OR= 1,357;95%CI=0,559-3,292), jenis lantai nilai p 0,567 (OR= 1,654;95%CI=0,525- 5,154). Untuk masyarakat yang kondisi fisik rumah seperti suhu, pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, ventilasi dan jenis lantai tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk memperbaiki kondisi fisik rumahnya agar tidak memicu perkembang biakan bakteri TB

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Loyalitas digambarkan sebagai bentuk kesediaan pelanggan berlangganan secara terus-menerus menggunakan barang atau jasa pada suatu perusahaan tertentu. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang jumlah kunjungan peserta BPJS lama lebih sedikit dibanding peserta BPJS yang baru berkunjung. Adapun tujuan dari penelitian mengetahui determinan loyalitas berkunjung ulang peserta BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan Accidental Sampling dan analisis Korelasi Pearson dan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi teknis nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,601, variabel akses pelayanan nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,640, variabel efektifitas nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,312, variabel hubungan antar individu nilai sig 0,001 korelasi pearson 0,308, variabel berkelanjutan nilai sig 0,000 korelasi spearman’s rho 0,19, variabel efisiensi nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,389, variabel keamanan pelayanan kesehatan nilai 0,000 nilai korelasi spearman’s rho 0,213, variabel fasilitas pendukung nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,629. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi pengaruhnya yaitu variabel akses pelayanan, dan fasilitas pendukung pelayanan. Disarankan untuk meningkatkan pelayanan yang akan diberikan, berupa kompetensi teknis petugas melalui pengetahuan dan keramahan serta fasilitas pendukung di dalam melakukan pelayanan baik berupa obat-obata dan alat kesehatan. Perbaikan keamanan pelayanan serta penyimpanan rekam medis dan dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektivitas di dalam pelayanan dengan jumlah tenaga kesehatan yang cukup. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan jumlah kunjungan yang diperoleh untuk terjadinya loyalitas dalam menggunakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang.

Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselenggarakan secara bersama-sama dalam organisasi kesehatan untuk memelihara dan meningkatkaan kesehatan, mencegah, menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan karena kebutuhan masyarakat, perorangan terhadap kesehatan yang sesuai dengan standar dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan Pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan sesuai norma dan etika yang baik sehingga masyarakat merasakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Terciptanya kualitas pelayanan tentunya akan menciptakan kepuasan pengguna layanan. Pasien akan menilai kualitas layanan mulai dari pertama kali datang, proses pelayanan, biaya yang dikeluarkan, sampai pasien tersebut pulang. Jika layanan yang dirasakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pasien tidak puas dan akhirnya tidak akan loyal kepada puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Puskesmas Di Indonesia dengan menggunakan data sekunder Risnaskes tahun 2017. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini mengacu pada populasi dalam Risnakes 2017 yaitu sebanyak 149 puskesmas dengan 597 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan kepusan pasien dalam pelayanan puskesmas.

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Penularan tuberculosis dapat terjadi melalui kondisi fisik lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat seperti suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, ventilasi dan jenis lantai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan menggunakan desain Case Control. Dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini sebanyak 80 sampel, yang terdiri dari 40 sampel responden kelompok kasus dan 40 responden kelompok control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2023. Variabel yang diteliti adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, kepadatan hunian, ventilasi, dan jenis lantai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel suhu, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Dengan nilai p suhu 0,004 (OR= 4,333;95%CI=1,696-11,069), kelembaban nilai p 0,044 (OR= 2,786;95%CI=1,125-6,899), pencahayaan dengan nilai p 0,024 (OR= 3,157;95%CI=(1,255-7,938), ventilasi nilai p 0,025 (OR=3,115;95%CI=1,247- 7,781). Variabel yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan yaitu kepadatan hunian dan jenis lantai dengan nilai p kepadatan hunian 0,653 (OR= 1,357;95%CI=0,559-3,292), jenis lantai nilai p 0,567 (OR= 1,654;95%CI=0,525- 5,154). Untuk masyarakat yang kondisi fisik rumah seperti suhu, pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, ventilasi dan jenis lantai tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk memperbaiki kondisi fisik rumahnya agar tidak memicu perkembang biakan bakteri TB

Loyalitas digambarkan sebagai bentuk kesediaan pelanggan berlangganan secara terus-menerus menggunakan barang atau jasa pada suatu perusahaan tertentu. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang jumlah kunjungan peserta BPJS lama lebih sedikit dibanding peserta BPJS yang baru berkunjung. Adapun tujuan dari penelitian mengetahui determinan loyalitas berkunjung ulang peserta BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan Accidental Sampling dan analisis Korelasi Pearson dan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi teknis nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,601, variabel akses pelayanan nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,640, variabel efektifitas nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,312, variabel hubungan antar individu nilai sig 0,001 korelasi pearson 0,308, variabel berkelanjutan nilai sig 0,000 korelasi spearman’s rho 0,19, variabel efisiensi nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,389, variabel keamanan pelayanan kesehatan nilai 0,000 nilai korelasi spearman’s rho 0,213, variabel fasilitas pendukung nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,629. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi pengaruhnya yaitu variabel akses pelayanan, dan fasilitas pendukung pelayanan. Disarankan untuk meningkatkan pelayanan yang akan diberikan, berupa kompetensi teknis petugas melalui pengetahuan dan keramahan serta fasilitas pendukung di dalam melakukan pelayanan baik berupa obat-obata dan alat kesehatan. Perbaikan keamanan pelayanan serta penyimpanan rekam medis dan dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektivitas di dalam pelayanan dengan jumlah tenaga kesehatan yang cukup. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan jumlah kunjungan yang diperoleh untuk terjadinya loyalitas dalam menggunakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang.

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) terjadi pada berbagai jenis pekerjaan termasuk pekerjaan pemanen Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. Proses pemanenan dapat menyebabkan keluhan pada pekerja yang seringnya berupa nyeri dan keram pada pergelangan tangan, nyeri bahu dan punggung nyeri leher serta nyeri pada siku dan kaki, Jika otot pada bagian tubuh yang merasakan nyeri tersebut dilakukan dengan posisi kerja yang janggal, gerakan berulang pada durasi jangka panjang maka dapat memicu keluhan sendi, tendon mauopoun ligament, keluhan tersebutlah yang dinamakan keluhan muskulosekletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur janggal, Gerakan berulang dan masa kerja terhadap keluhan MSDs yang dirasakan oleh pekerja terkhusus pada pekerja panen kelapa sawit yang dilakukan pada bulan Januari 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik total sampling dan diperoleh jumlah sampel keseluruhan pemanen TBS sebanyak 224 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner NBM (Nordic Body Map). Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan hubungan postur janggal (p=0,000), gerakan berulang (p=0,001) terhadap keluhan MSDs.Teridentifikasi Masa kerja (p=0,106) tidak memiliki hubungan dengan keluhan MSDs pada penelitian ini. Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keluhan MSDs adalah postur janggal dengan (Odd Ratio=10, 024) dengan nilai p value sebesar 0,048 (<0,05). Untuk menghindari keluhan muskulosekletas perusahaan harus meningkatkan pengawasan rutin dan melakukan pelatihan manual handling yang baik kepada pekerja panen kelapa sawit

Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselenggarakan secara bersama-sama dalam organisasi kesehatan untuk memelihara dan meningkatkaan kesehatan, mencegah, menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan karena kebutuhan masyarakat, perorangan terhadap kesehatan yang sesuai dengan standar dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan Pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan sesuai norma dan etika yang baik sehingga masyarakat merasakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Terciptanya kualitas pelayanan tentunya akan menciptakan kepuasan pengguna layanan. Pasien akan menilai kualitas layanan mulai dari pertama kali datang, proses pelayanan, biaya yang dikeluarkan, sampai pasien tersebut pulang. Jika layanan yang dirasakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pasien tidak puas dan akhirnya tidak akan loyal kepada puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Determinan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Puskesmas Di Indonesia dengan menggunakan data sekunder Risnaskes tahun 2017. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini mengacu pada populasi dalam Risnakes 2017 yaitu sebanyak 149 puskesmas dengan 597 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan kepusan pasien dalam pelayanan puskesmas.

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Penularan tuberculosis dapat terjadi melalui kondisi fisik lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat seperti suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembaban, ventilasi dan jenis lantai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan menggunakan desain Case Control. Dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini sebanyak 80 sampel, yang terdiri dari 40 sampel responden kelompok kasus dan 40 responden kelompok control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus 2023. Variabel yang diteliti adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, kepadatan hunian, ventilasi, dan jenis lantai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel suhu, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan. Dengan nilai p suhu 0,004 (OR= 4,333;95%CI=1,696-11,069), kelembaban nilai p 0,044 (OR= 2,786;95%CI=1,125-6,899), pencahayaan dengan nilai p 0,024 (OR= 3,157;95%CI=(1,255-7,938), ventilasi nilai p 0,025 (OR=3,115;95%CI=1,247- 7,781). Variabel yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bagan Asahan yaitu kepadatan hunian dan jenis lantai dengan nilai p kepadatan hunian 0,653 (OR= 1,357;95%CI=0,559-3,292), jenis lantai nilai p 0,567 (OR= 1,654;95%CI=0,525- 5,154). Untuk masyarakat yang kondisi fisik rumah seperti suhu, pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, ventilasi dan jenis lantai tidak memenuhi syarat, diharapkan untuk memperbaiki kondisi fisik rumahnya agar tidak memicu perkembang biakan bakteri TB

Loyalitas digambarkan sebagai bentuk kesediaan pelanggan berlangganan secara terus-menerus menggunakan barang atau jasa pada suatu perusahaan tertentu. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang jumlah kunjungan peserta BPJS lama lebih sedikit dibanding peserta BPJS yang baru berkunjung. Adapun tujuan dari penelitian mengetahui determinan loyalitas berkunjung ulang peserta BPJS di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang. Metode penelitian menggunakan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan Accidental Sampling dan analisis Korelasi Pearson dan Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi teknis nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,601, variabel akses pelayanan nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,640, variabel efektifitas nilai sig 0,000 korelasi pearson 0,312, variabel hubungan antar individu nilai sig 0,001 korelasi pearson 0,308, variabel berkelanjutan nilai sig 0,000 korelasi spearman’s rho 0,19, variabel efisiensi nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,389, variabel keamanan pelayanan kesehatan nilai 0,000 nilai korelasi spearman’s rho 0,213, variabel fasilitas pendukung nilai sig 0,000 < 0,05 korelasi pearson 0,629. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi pengaruhnya yaitu variabel akses pelayanan, dan fasilitas pendukung pelayanan. Disarankan untuk meningkatkan pelayanan yang akan diberikan, berupa kompetensi teknis petugas melalui pengetahuan dan keramahan serta fasilitas pendukung di dalam melakukan pelayanan baik berupa obat-obata dan alat kesehatan. Perbaikan keamanan pelayanan serta penyimpanan rekam medis dan dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektivitas di dalam pelayanan dengan jumlah tenaga kesehatan yang cukup. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan jumlah kunjungan yang diperoleh untuk terjadinya loyalitas dalam menggunakan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pinang.

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) terjadi pada berbagai jenis pekerjaan termasuk pekerjaan pemanen Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. Proses pemanenan dapat menyebabkan keluhan pada pekerja yang seringnya berupa nyeri dan keram pada pergelangan tangan, nyeri bahu dan punggung nyeri leher serta nyeri pada siku dan kaki, Jika otot pada bagian tubuh yang merasakan nyeri tersebut dilakukan dengan posisi kerja yang janggal, gerakan berulang pada durasi jangka panjang maka dapat memicu keluhan sendi, tendon mauopoun ligament, keluhan tersebutlah yang dinamakan keluhan muskulosekletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur janggal, Gerakan berulang dan masa kerja terhadap keluhan MSDs yang dirasakan oleh pekerja terkhusus pada pekerja panen kelapa sawit yang dilakukan pada bulan Januari 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik total sampling dan diperoleh jumlah sampel keseluruhan pemanen TBS sebanyak 224 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner NBM (Nordic Body Map). Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan hubungan postur janggal (p=0,000), gerakan berulang (p=0,001) terhadap keluhan MSDs.Teridentifikasi Masa kerja (p=0,106) tidak memiliki hubungan dengan keluhan MSDs pada penelitian ini. Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keluhan MSDs adalah postur janggal dengan (Odd Ratio=10, 024) dengan nilai p value sebesar 0,048 (<0,05). Untuk menghindari keluhan muskulosekletas perusahaan harus meningkatkan pengawasan rutin dan melakukan pelatihan manual handling yang baik kepada pekerja panen kelapa sawit

Tuberculosis (TB) until now remains a public health problem in the world. According to WHO globally in 2018 an estimated 10 million people died with Tuberculosis (TB). equivalent to 132 cases per 100,000 population. The purpose of this study was to find out how to evaluate the TB control program at the Medan Johor Health Center. This research method uses qualitative research that is phenomenological in nature. Data obtained from the results of interviews conducted on 5 informants. The research location was carried out at the Medan Johor Health Center, Medan City in December 2022. The results of the study found that in the input component: the policy from the public health center had gone well but there were still many people who did not wish to have themselves checked further at the public health center even though they had been declared positive for TB, and many sufferers also decide to take medication irregularly as a result of which treatment is hampered, the process component: routine annual treatment planning is carried out well, but related to internal challenges of cross-program coordination each does not yet support TB much hoping for assistance for example from the public health and health promotion program so that the program can be implemented properly. Output component: the total CNR calculations for 2019, 2020, 2021 have reached a good target and for the number of TB treatment successes in 2019 to 2020 it has decreased and for 2021 it has experienced an increase in success and it is stated that it has reached the target of successful treatment in 2021

Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mikrobakterium tuberculosis. Penularan dapat ketika penderita TB batuk, bersin, berbicara, atau meludah, mereka memercikkan kuman TB ke udara. Diketahui dari pernyataan petugas TB Paru yaitu kurangnya kesadaran pasien untuk berobat, pasien sering tidak teratur dalam mengambil obat ke Puskesmas dan kurangnya motivasi untuk berobat, baik motivasi yang berasal dari individu itu sendiri maupun dari luar dirinya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran tenaga kesehatan dalam kepatuhan berobat pasien TB sehingga dapat mengetahui peran tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan sebagai upaya pencegahan kasus TB, mengetahui peran tenaga kesehatan dalam pengawasan minum obat sebagai upaya pencegahan kasus TB, mengetahui motivasi/dorongan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam upaya penanganan TB. Menggunakan empat strategi yaitu meliputi: PMO, komunikasi interpersonal, motivasi, dan penyuluhan kesehatan. Metode penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Hasil penelitian menujukkan bahwa peran tenaga kesehatan pada pelayanan pasien tuberkulosis di Puskesmas Mandala sudah berjalan baik pada aspek pengawasan menelan obat dan komunikasi interpersonal sudah baik, sedangkan pada aspek motivasi dan penyuluhan kesehatan belum seluruhnya berjalan dengan baik. Sebaiknya pihak puskesmas sebaiknya memberikan sosialisasi, prnyuluhan atau pelatihan kepada PMO secara intensif dan rutin. Selain itu, pasien TB juga seharusnya diikutsertakan dalam penyuluhan TB agar menambah pengetahuan dan wawasan pasien tentang penyakit TB

linen merupakan segala sesuatu dalam bentuk kain, baik untuk pasien maupun untuk petugas Rumah Sakit. linen kotor berperan sebagai sumber kontaminasi dirumah sakit. jika pengelolaan linen dilakukan tidak benar dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan seperti infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengelolaan Linen dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Pada Pekerja di Unit Laundry Rumah Sakit Umum Haji Medan.penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pendekatan analitik kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Haji Medan. dalam masa waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 sampai November 2022.Dengan jumlah populasi 50 responden. menggunakan total sampling dalam metode pengambilan sampel. dengan uji Chi square test dengan nilai taraf kepercayaan 95% digunakan untuk menilai data penelitian.berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana (p-value 0,029), pengangkutan (p-value 0,010), penerimaan (p-value 0,002), pemilahan (p-value 0,038), perendaman (p-value 0,001), pencucian (p-value 0,021), penyetrikaan (p-value 0,050), pengemasan (p-value 0,050), penyimpanan (p-value 0,000) dengan kejadian infeksi nosokomialmengikut sertakan seluruh petugas pengelolaan linen di instalasi Laundry dalam pelatihan khusus seperti di adakannya workshop terkait pengelolaan linen minimal 6 bulan sekali ataupun penyuluhan mengenai cara pengelolaan linen yang baik dan tepat oleh organisasi SPPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi) Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mikrobakterium tuberculosis. Penularan dapat ketika penderita TB batuk, bersin, berbicara, atau meludah, mereka memercikkan kuman TB ke udara. Diketahui dari pernyataan petugas TB Paru yaitu kurangnya kesadaran pasien untuk berobat, pasien sering tidak teratur dalam mengambil obat ke Puskesmas dan kurangnya motivasi untuk berobat, baik motivasi yang berasal dari individu itu sendiri maupun dari luar dirinya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran tenaga kesehatan dalam kepatuhan berobat pasien TB sehingga dapat mengetahui peran tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan sebagai upaya pencegahan kasus TB, mengetahui peran tenaga kesehatan dalam pengawasan minum obat sebagai upaya pencegahan kasus TB, mengetahui motivasi/dorongan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam upaya penanganan TB. Menggunakan empat strategi yaitu meliputi: PMO, komunikasi interpersonal, motivasi, dan penyuluhan kesehatan. Metode penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Hasil penelitian menujukkan bahwa peran tenaga kesehatan pada pelayanan pasien tuberkulosis di Puskesmas Mandala sudah berjalan baik pada aspek pengawasan menelan obat dan komunikasi interpersonal sudah baik, sedangkan pada aspek motivasi dan penyuluhan kesehatan belum seluruhnya berjalan dengan baik. Sebaiknya pihak puskesmas sebaiknya memberikan sosialisasi, prnyuluhan atau pelatihan kepada PMO secara intensif dan rutin. Selain itu, pasien TB juga seharusnya diikutsertakan dalam penyuluhan TB agar menambah pengetahuan dan wawasan pasien tentang penyakit TB

linen merupakan segala sesuatu dalam bentuk kain, baik untuk pasien maupun untuk petugas Rumah Sakit. linen kotor berperan sebagai sumber kontaminasi dirumah sakit. jika pengelolaan linen dilakukan tidak benar dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan seperti infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengelolaan Linen dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Pada Pekerja di Unit Laundry Rumah Sakit Umum Haji Medan.penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pendekatan analitik kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Haji Medan. dalam masa waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 sampai November 2022.Dengan jumlah populasi 50 responden. menggunakan total sampling dalam metode pengambilan sampel. dengan uji Chi square test dengan nilai taraf kepercayaan 95% digunakan untuk menilai data penelitian.berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana (p-value 0,029), pengangkutan (p-value 0,010), penerimaan (p-value 0,002), pemilahan (p-value 0,038), perendaman (p-value 0,001), pencucian (p-value 0,021), penyetrikaan (p-value 0,050), pengemasan (p-value 0,050), penyimpanan (p-value 0,000) dengan kejadian infeksi nosokomialmengikut sertakan seluruh petugas pengelolaan linen di instalasi Laundry dalam pelatihan khusus seperti di adakannya workshop terkait pengelolaan linen minimal 6 bulan sekali ataupun penyuluhan mengenai cara pengelolaan linen yang baik dan tepat oleh organisasi SPPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi) Rumah Sakit Umum Haji Medan.

linen merupakan segala sesuatu dalam bentuk kain, baik untuk pasien maupun untuk petugas Rumah Sakit. linen kotor berperan sebagai sumber kontaminasi dirumah sakit. jika pengelolaan linen dilakukan tidak benar dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan seperti infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengelolaan Linen dengan Kejadian Infeksi Nosokomial Pada Pekerja di Unit Laundry Rumah Sakit Umum Haji Medan.penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pendekatan analitik kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RSU Haji Medan. dalam masa waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 sampai November 2022.Dengan jumlah populasi 50 responden. menggunakan total sampling dalam metode pengambilan sampel. dengan uji Chi square test dengan nilai taraf kepercayaan 95% digunakan untuk menilai data penelitian.berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana (p-value 0,029), pengangkutan (p-value 0,010), penerimaan (p-value 0,002), pemilahan (p-value 0,038), perendaman (p-value 0,001), pencucian (p-value 0,021), penyetrikaan (p-value 0,050), pengemasan (p-value 0,050), penyimpanan (p-value 0,000) dengan kejadian infeksi nosokomialmengikut sertakan seluruh petugas pengelolaan linen di instalasi Laundry dalam pelatihan khusus seperti di adakannya workshop terkait pengelolaan linen minimal 6 bulan sekali ataupun penyuluhan mengenai cara pengelolaan linen yang baik dan tepat oleh organisasi SPPI (Pencegahan Pengendalian Infeksi) Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mikrobakterium tuberculosis. Penularan dapat ketika penderita TB batuk, bersin, berbicara, atau meludah, mereka memercikkan kuman TB ke udara. Diketahui dari pernyataan petugas TB Paru yaitu kurangnya kesadaran pasien untuk berobat, pasien sering tidak teratur dalam mengambil obat ke Puskesmas dan kurangnya motivasi untuk berobat, baik motivasi yang berasal dari individu itu sendiri maupun dari luar dirinya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran tenaga kesehatan dalam kepatuhan berobat pasien TB sehingga dapat mengetahui peran tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan sebagai upaya pencegahan kasus TB, mengetahui peran tenaga kesehatan dalam pengawasan minum obat sebagai upaya pencegahan kasus TB, mengetahui motivasi/dorongan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam upaya penanganan TB. Menggunakan empat strategi yaitu meliputi: PMO, komunikasi interpersonal, motivasi, dan penyuluhan kesehatan. Metode penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Hasil penelitian menujukkan bahwa peran tenaga kesehatan pada pelayanan pasien tuberkulosis di Puskesmas Mandala sudah berjalan baik pada aspek pengawasan menelan obat dan komunikasi interpersonal sudah baik, sedangkan pada aspek motivasi dan penyuluhan kesehatan belum seluruhnya berjalan dengan baik. Sebaiknya pihak puskesmas sebaiknya memberikan sosialisasi, prnyuluhan atau pelatihan kepada PMO secara intensif dan rutin. Selain itu, pasien TB juga seharusnya diikutsertakan dalam penyuluhan TB agar menambah pengetahuan dan wawasan pasien tentang penyakit TB