274 results on '"pnpm – mp"'
Search Results
102. PENINGKATAN STATUS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DANA AMANAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (DAPM) DI DESA PEKUNCEN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS
- Author
-
FATI LAENI UMAYA, NIM. 1423203010 and FATI LAENI UMAYA, NIM. 1423203010
- Abstract
Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengadakan program pemberdayaan masyarakat, yaitu berupa program Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) yang merupakan program lanjutan dari program PNPM MP yang berakhir pada Desember 2014, yang memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan berdasarkan kemandirian masyarakat dalam melakukan kegiatan usaha ekonomi. Program DAPM di kelola oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Pekuncen, Desa Pekuncen merupakan salah satu desa yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti program DAPM. Peningkatan status social ekonomi masyarakat dengan mengikuti program tersebut dapat diukur dari pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan harta kekayaan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research) yang berlokasi di Desa Pekuncen Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif yang terdiri atas tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penggunaan keabsahan data menggunakan uji keabsahan data dengan triangulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dari program DAPM di Desa Pekuncen dan untuk mengetahui peningkatan status sosial ekonomi masyarakat Desa Pekuncen setelah mengikuti program DAPM. Hasil Penelitian ini adalah bahwa peningkatan status sosial ekonomi masyarakat melalui program Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM) mampu meningkatkan produktifitas dan kemandirian masyarakat Desa Pekuncen, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan meningkatkan status perekonomian keluarga. Hal ini dapat dilihat dari usaha atau pekerjaanyang dilakukan berjalan dengan baik dan pendapatan yang diperoleh diatas golongan pendapatan rendah serta mampu memenuhi kebutuhan hidup.
- Published
- 2019
103. Clean Water Issues, Community Behavior and Communication Models in Sustainable Development Goals 6 in Banten West Java Indonesia.
- Author
-
Fitriyah, Neka, Yuniarti, Tatik, Wahyono, Eko, Prayoga, Reza Amarta, Fatriani, Riri Maria, Wicaksono, Arditya, Setram, Nurbaety, Juniati, Herma, Wijaya, Gustaf, and Nuraini, Latifa
- Subjects
COMMUNICATION models ,INFRASTRUCTURE (Economics) ,SUSTAINABILITY - Abstract
Banten Province has four regencies and four cities, the city with the highest Regional Original Income is Tangerang City and the lowest is Serang City. The total population is 11.904.562 people with the densest population occupied by Tangerang City as many as 1.895.486 people while the area with the smallest population is Cilegon City with 434.896 people. The purpose of this study is to describe the data on the achievement of SDGs 6 in the Banten region as well as to find out the problems that occur in the implementation of the program. Qualitative method used in this research with the aim of integrating secondary data with qualitative data in order to produce a comprehensive picture. Secondary data was obtained from the report of the Indonesian Central Statistics Agency in 2022, while qualitative data was obtained through interviews and observations. The results of this study indicate that there are some differences in the achievement of SDGs 6; the problem of disparity in infrastructure development for SDGs 6 which causes infrastructure inequality in accessing clean water and implementing healthy environmental sanitation; economic inequality/poverty; problems of education and public knowledge are still weak and have an impact on the weak literacy of SDGs 6 as well; the weakness of community PHBS which is difficult to change. The participatory development communication model is a solution to the weak participation of stakeholders in achieving SDGS 6 in Banten Province. The recommendation resulting from this research to build synergy between various sectors. The implication of this research is the need for new policies to be made to foster public awareness about healthy lifestyles, policies on socialization, dissemination of information and management innovations, and environmental sustainability [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
104. Peran Badan Kerjasama Antar Desa Dalam Perlindungan, Pengelolaan, dan Pelestarian Hasil Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kabupaten Banyuasin
- Author
-
Mietha Nella
- Subjects
Protection ,Management ,PNPM Mandiri - Abstract
The purpose of this study was to determine protection, management, and preservation as efforts made to provide legal guarantees, maintain sustainability, and expand the results of participatory development carried out by the PNPM MP Village Independent Community Empowerment National Program (PNPM MP) in the form of SPP (Savings and Loans). Specifically for women and the distribution of facilities The problem faced by the Inter-Village Cooperation Agency (BKAD) is the ongoing arrears from the SPP group in Banyuasin. This research takes issue by investigating the role of BKAD in protecting, managing, and preserving the results of PNPM implementation in Banyuasin District. Qualitative methods selected to research the problem being investigated. Research data was collected by in-depth interviews, observation, and documentation. Determination of informants was carried out by purposive sampling. Information validation through consistent participation, observation, member checking, and triangulation. Data were analyzed qualitatively, consisting of data collection, data reduction, data presentation, and data verification. The results of the study cover three issues. First, BKAD conducts safeguards aimed at inventorying SPP assets and properties through discussions. Second, BKAD conducts management programs by restructuring client loans, in collaboration with all teams involved in PNPM. Third, the conservation efforts carried out by BKAD have resulted in a sustainable SPP.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
105. EFEKTIVITAS STRATEGI KOMUNIKASI KONSULTAN DALAM PROGRAM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA RAHA KABUPATEN MUNA
- Author
-
Atnan, Nur and Atnan, Nur
- Abstract
The objectives of this research was to identify the effectiveness of consultant’s communication strtegy in giving proper comprehension to the society about BLM PNPM-MP and to identify the effectiveness distinction of the four applied communication methods in communication strategy, that are informative method, educative method, persuasive method and mixed method (informative and persuasive methods). The method used in this research was mixed method (Quantitative and Qualitative). The total number of samples in this research were 30 for each communication method applied and determining randomly. The informant for qualitative approach consisted of 6 respondents. The data of the research were analyzed using descriptive statistic and anova. The results of the research showed that the consultant’s communication strategy was ineffective because every communication methods applied still used single media strategy. From four communication methods applied, educative method had higher such as informative method, persuasive method and mixed method (informative and persuasive methods).
- Published
- 2017
106. ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA TRANSFORMASI PNPM MANDIRI MENJADI PROGRAM KOTA TANPA KUMUH DI KOTA BIMA
- Author
-
Ida Nurillah and Wahju Wulandari
- Abstract
—This research aims to describe the differences in UPK BKM Financial Performance before and after the transformation of PNPM MP into the KOTAKU Program in Bima City. UPK's financial performance is proxied using Loans at Risk (LAR), Portfolio at Risk (PAR), Return on Investment (ROI) and Cost Coverage Ratio (CCr). The type of this research is descriptive analysis. The populationin in this research includes all UPK BKM in Bima City totaling 38 UPK BKM with a sample of 5 UPK BKM. The sampling technique uses purposive sampling. This technique is conducted by collecting data with documentation. Moreover, the data analysis technique used in this study is the analysis of the normality test and t-test hypothesis test. The results of the research show that : (1) There are differences in the Loans at Risk (LAR) before and after the transformation of PNPM MP into the KOTAKU Program. (2) There are differences in the Portfolio at Risk (PAR) before and after the transformation of PNPM MP into the KOTAKU Program. (3) There are differences in Return on Investment (ROI) before and after the transformation of PNPM MP into the KOTAKU Program. (4) There are differences in Cost Coverage (CCr) before and after the transformation of PNPM MP into the KOTAKU Program. Keywords: LAR, PAR, ROI, CCr Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan Kinerja Keuangan UPK BKM sebelum dan sesudah transformasi program PNPM Mandiri Perkotaan menjadi Program KOTAKU di Kota Bima. Kinerja Keuangan UPK diproksikan menggunakan Loan at Risk (LAR), Portofolio at Risk (PAR), Return on Investment (ROI) dan Cost Coverage Ratio (CCr). Jenis penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Populasi mencakup seluruh UPK BKM di Kota Bima yang berjumlah 38 UPK BKM dengan sampel berjumlah 5 UPK BKM. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji normalitas dan uji hipotesis t-test. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pada Loans at Risk (LAR) sebelum dan sesudah transformasi PNPM Mandiri Perkotaan menjadi Program KOTAKU. (2) Terdapat perbedaan pada Portfolio at Risk (PAR) sebelum dan sesudah transformasi PNPM Mandiri Perkotaan menjadi Program KOTAKU. (3) Terdapat perbedaan pada Return on Investment (ROI) sebelum dan sesudah transformasi PNPM Mandiri Perkotaan menjadi Program KOTAKU. (4) Terdapat perbedaan pada Cost Coverage (CCr) sebelum dan sesudah transformasi PNPM Mandiri Perkotaan menjadi Program KOTAKU. Kata kunci : LAR, PAR, ROI, CCr.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
107. Partisipasi masyarakat dalam pengolahan limbah manusia sebagai energi alternatif program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perkotaan di Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang / Muhammad Ihsan
- Author
-
Ihsan, Muhammad and Ihsan, Muhammad
- Abstract
ABSTRAK Ihsan Muhammad. 2016. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengolahan Limbah Manusia Sebagai Energi Alternaif Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang. Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. M. Ishaq M.Pd (II) Dr. Zulkarnain M.Pd M.Si Kata Kunci Partisipasi Masyarakat Pemberdayaaan Energi Alternatif Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di daerah perkotaan mengakibakan daerah pemukiman semakin luas dan padat serta perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah. Banyak dampak yang akan muncul di perkotaan yang jumlah penduduknya sangat padat mulai dari lingkungan tercemar udara yang tercemar dan sumber mata air bersih juga akan tercemar. Partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu kunci kesejahteraan sosial. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik pemikiran material maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan dikomunitas tersebut. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana partisipasi masyarakat dalam program PNPM MP di Kelurahan Karangbesuki Kota Malang. Tujuan penelitian ini secara umum adalah sebagai berikut (1) Mendeskripsikan gambaran umum lembaga Kelurahan Karangbesuki (2) Mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dalam pembangunan sanitasi pada Program PNPM di Kelurahan Karangbesuki Kota Malang (3) Mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan dalam membangun sanitasi pada Program PNPM di Kelurahan Karangbesuki Kota Malang (4) Mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam tah
- Published
- 2016
108. ANALISIS IMPLEMENTASI KEGIATAN SPP PNPM MPd TERHADAP EKONOMI KELUARGA DI KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM (Studi kasus Kelompok SPP Aster dan Usaha Keluarga Mandiri)
- Author
-
Rahmi, Artati and Rahmi, Artati
- Abstract
Kegiatan Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) adalah upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan social dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja. Penelitian mengenai implementasi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP), dilaksanakan di Nagari Balingka dan Nagari Koto Panjang Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November hinggaDesember 2015. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan implementa sikegiatan SPP pada kelompok spp di Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam dan menganalisis manfaat kegiatan SPP terhadap ekonomi keluarga anggot Kelompok SPP di Kecamatan IV Koto KabupatenAgam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Adapun populasi adalah pemanfaat pada Kelompok SPP Aster Kampuang Pisang yang pengembalian angsuran dapat berjalan lancar dan Kelompok SPP Usaha Keluarga Mandiri Balingka yang pengembalian angsuran terjadi kemacetan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada Kelompok Aster dan secara sensuspada Kelompok Usaha Keluarga Mandiri yang berjumlah sebanyak 44 responden. Adapun data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui tujuan pertama dan kedua dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kegiatan spp yang dilaksanakan oleh UPK dan kelompok SPP Aster sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, sedangkan bagi kelompok SPP Usaha Keluarga Mandiri belum sesuai dengan SOP yang disebabkan usaha anggota kelompok mengalami kemacetan. Penerapan pemanfaatan dana SPP oleh anggota ke dua kelompok 100% dipergunakan untuk modal usaha, bagi Kelompok Aster usaha dapat berjalan lanc
- Published
- 2016
109. EMPOWERING YOUTH IN CONTROLLING COVID-19 INFECTION AT THE IRMA AL-KAUTSAR MOSQUE SENOPATI HOUSING, CIKANDE, SERANG REGENCY.
- Author
-
Talitha, Salma, Pratomo, Hadi, Safitri, Ditya Fahlevi, Nailius, Imelda Sussanti, Ridwan, Muhamad, Afriyanto, Dzul Fahmi, and Revita, Wendya Nidsy
- Subjects
HEALTH education ,ONLINE education ,COVID-19 ,CLINICAL trials ,HEALTH behavior in adolescence ,RESEARCH methodology ,SELF-efficacy ,T-test (Statistics) ,PRE-tests & post-tests ,DESCRIPTIVE statistics ,THEMATIC analysis ,EDUCATIONAL outcomes - Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
110. Evaluasi Pelaksanaan Penguatan Permodalan Koperasi di Kota Payakumbuh.
- Author
-
Purnama Sari, Ulan Indah
- Subjects
LOANS ,JUDGMENT sampling ,SAMPLING (Process) ,COOPERATIVE societies ,WAREHOUSES - Abstract
Copyright of Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) is the property of Dinasti Publisher and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
111. PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA FASILITATOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN SUNGAI PENUH DENGAN SATUAN KERJA PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (SATKER PBL) JAMBI
- Author
-
JAYA, KASTURI and JAYA, KASTURI
- Abstract
PNPM Mandiri merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi, melalui proses pembangunan partisipatif,kesdaran kritis,dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaksanaan perjanjian kerja dari fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Sungai Penuh dengan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan (SATKER PBL) Jambi dan untuk mengetahui kendala-kendala terjadinya cedera janji atau wanprestasi dari fasilitator kelurahan (faskel) dalam melaksanakan kewajibannya dan juga untuk mengetahui implementasi pemberian Pinjaman Bergulir di Kel/Desa Sungai jernih. Penyusunan dan pelaksanaan daftar anggaran PNPM Mandiri dibentuk berdasarkan peraturan menteri Keuangan setiap tahunnya, untuk Tahun 2012 dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri Keuangan Indonesia Nomor 12/PMK.05/2012 Tentang Penyusunan dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Lanjutan Program/Kegiatan Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris dengan cara mengungkapkan kondisi dan fakta yang terjadi dalam pelaksanaan perundang-undangan dan kenyataan yang terjadi didalam masyarakat guna mencari perbedaan serta kendala, sehingga dapat ditarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan adanya keterlambatan penunaian hak dari faskel dari perjanjian yang disepakati dan adanya beberapa kendala sehingga timbulnya bentuk wanprestasi yang dilakukan oleh faskel terhadap kewajibannya dan juga terjadinya tunggakan Pinjaman atau kredit macet oleh KSM. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanan
- Published
- 2015
112. IRIGASI BANDA ULU AIA DI NAGARI PANINGGAHAN KABUPATEN SOLOK (1983-2013)
- Author
-
YUNIA, SARAH and YUNIA, SARAH
- Abstract
Skripsi ini berjudul “IRIGASI BANDA ULU AIA DI NAGARI PANINGGAHAN KABUPATEN SOLOK (1983-2013)” perkembangan irigasi di Sumatera Barat, telah mengalami sejarah yang cukup panjang. Daerah-daerah yang melayani usaha tani beririgasi tersebut pada awalnya dibangun dan dikelola oleh masyarakat setempat. Di Nagari Paninggahan, irigasi diperoleh dari beberapa aliran anak sungai dan sumber mata air. Sumber mata air ini biasa disebut dengan sebutan masyarakat kapalo aie. Kapalo aie ini merupakan mata air yang paling besar di Nagari Paninggahan dan terletak di kaki Bukit Junjung Sirih. Adapun tahun 1983 diambil sebagai batasan awal karena pada tahun ini terjadinya pembangunan irigasi banda ulu aia secara permanen yang dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan tahun 2013 diambil sebagai batasan akhir karena pada tahun ini terdapat kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan pada beberapa banda yang dilakukan oleh masyarakat dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap, pertama heuristik (pengumpulan data), kedua kritik, baik kritik ekstern maupun kritik intern, ketiga interpretasi (penafsiran sumber) dan keempat historiografi (penulisan hasil penelitian). Penelitian ini juga menggunakan sejarah lisan yaitu dengan mewawancarai orang-orang yang berkaitan dengan tema peneltian. Alasan masalah ini diangkat ialah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pembangunan irigasi ini terhadap hasil pendapatan petani di Paninggahan, karena sebelum irigasi dibangun secara permanen, keadaan pertanian di Nagari Paninggahan dapat dikatakan kurang memadai. Intensitas tanam yang hanya dapat dilakukan sekali dalam setahun, sehingga masyarakat Paninggahan mencari alternatif usaha lain selain bertanam padi seperti bertanam kopi di hutan, atau pergi merantau ke daerah yang lebih menjanjikan untuk dapat mencari penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik lagi bagi kaum laki-laki, dan kaum p
- Published
- 2015
113. The role of agribusiness institutions in the progress of cocoa farming in West Sulawesi.
- Author
-
Zulkiflibasri, Bulkis, Siti, Arsyad, Muhammad, and Bdr, M. Farid
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
114. Empowering the Community in the Use of Livestock Waste Biogas as a Sustainable Energy Source.
- Author
-
Sari, Ayu Intan, Suwarto, Suwarto, Suminah, Suminah, and Purnomo, Sutrisno Hadi
- Abstract
The purpose of this research is to evaluate the process of community empowerment in the use of biogas, as well as to determine the effect of community empowerment on the long-term viability of biogas as a sustainable source of energy. The quantitative descriptive research method was used to evaluate the empowerment program using the logic model approach. Multiple linear regression tests are used to analyze survey data collection techniques and data. In the study, 140 people participated as biogas users of livestock dung who have used biogas for at least one year. The findings revealed an evaluation of community empowerment in the good category input process (3.8), very good category planning (4.08), very good category implementation (4.11), monitoring and medium category assistance (3.49), and output in the good category (3,8). The multiple linear regression test results obtained the value of the equation Y = 3.690 + 0.200X
1 + 0.42X2 – 0.38X3 + e. The results of the F test showed the value of Fcount > Ftable (3.061 > 2.67). This study concludes that community empowerment in the use of biogas has been successful and it has an impact on the community's long-term use of biogas. [ABSTRACT FROM AUTHOR]- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
115. KAJIAN PENGELOLAAN KEGIATAN SIMPAN PINJAM PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A)ANDURING DI KELURAHAN ANDURING KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG
- Author
-
ARYA, CHANDRA GUSNANTO and ARYA, CHANDRA GUSNANTO
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil LKM-A Anduring, dan menganalisis pengelolaan kegiatan simpan pinjam pada LKM-A Anduring. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2014 di Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji Kota Padang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. yang diperoleh dengan melakukan wawancara secara mendalam dengan menggunakan panduan wawancara yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil penelitian didapatkan bahwa LKM-A Anduring terbentuk dari hasil transformasi unit usaha simpan pinjam dengan adanya bantuan dana program PUAP yang disalurkan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Modal LKM-A Anduring bersumber dari simpanan pokok khusus, simpanan pokok, simpanan wajib, Hibah, dana cadangan, dana sosial dan modal PUAP. Usaha produktif yang dikembangkan oleh anggota LKM-A Anduring pada umumnya adalah Tanaman Padi Sawah dan berjualan. Pengelolaan kegiatan simpan pinjam oleh Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Anduring, Kecamatan Kuranji, sudah dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) 2010. Pada tahap pengelolaan simpanan, dana yang diperoleh dari masing-masing anggota digunakan sebagai tambahan modal kelompok yang nantinya akan disalurkan kembali kepada anggota. Tahap pengelolaan pinjaman, masing-masing anggota menggunakan pinjaman yang diperoleh sebagai tambahan modal dalam menjalankan usahanya. Semua anggota telah mematuhi aturan yang diberlakukan oleh LKM-A yang telah dibuat atas kesepakatan bersama. Pemanfaatan dana digunakan untuk kegiatan simpan pinjam dan kegiatan Usaha Ekonomi Prodiktif (UEP). Saran dari penelitian adalah agar LKM-A dapat mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai, dan bekerja sesuai panduan. Penyuluh pertanian dan PMT sebagai pendamping Gapoktan dalam mengelola dana BLM-PUAP agar dapa
- Published
- 2014
116. Program Simpan Pinjam Khusus Perempuan bagi Peningkatan Perekonomian Masyarakat
- Author
-
Syafruddin Ritonga
- Subjects
program simpan pinjam: perempuan ,peningkatan perekonomian ,Political science ,Social Sciences - Abstract
Pembangunan di Desa sangat terbantu dengan adanya Program PNPM-MP, sehingga, pendapatan Perekonomian Masyarakatpun terbantu dengan adanya SPP yang diberikan langsung kepada ibu-ibu yang memerlukan biaya untuk modal usaha. Melalui PNPM-MP, yakni adanya kegiatan Simpan Pinjam Perempuan memiliki tujuan umum untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, adanya kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan dan mendorong penanggulangan Rumah Tangga Miskin. Kegiatan yang diberi nama Simpan Pinjam Untuk Kelompok Perempuan (SPP) yakni, mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial dasar, memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan peluang usaha, dan mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan. Tulisan ini dibuat untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan perekonomian masyarakat, sehingga dengan adanya anggota kelompok yang perekonomiannya mengalami peningkatan karena pinjaman dari SPP betul-betul tidak disalahgunakan, dan ada juga sebagian yang mengalami penurunan bagi mereka yang menyalahgunakan pinjaman. Kelompok SPP yang dibentuk, masih memerlukan dampingan dari UPK untuk melakukan sosialisasi agar pengetahuan dan wawasannya lebih terbuka sehingga dapat tercapai kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, Kemandirian berarti adanya pengelolaan sumber daya tersebut untuk bisa mengatasi kemiskinan.
- Published
- 2013
- Full Text
- View/download PDF
117. Participatory Budgeting in Indonesia: from the Policy Innovation to the Democracy Innovation.
- Author
-
Affandi, Mochamad Arif, Marijan, Kacung, and Windyastuti, Dwi
- Subjects
BUDGET ,FEDERAL budgets ,GOVERNMENT policy ,BUDGET process ,COMMUNITIES ,COMMUNITY involvement - Abstract
Community participation in the government budgeting process provides opportunities for wider and deeper public participation. This paper uses a systematic literature review method with a meta-synthetic approach that aims to examine the practice of participatory budgeting (PB) in Indonesia by comparing PB programs in the early reform era with PB programs in the reform era. The results show that the PB model in the early era of World Bank-sponsored reforms such as the Musrenbang (PNPM and KDP) is a technocratic administrative policy innovation because it has standard rules, innovation comes from the government and the community becomes the object of government policy. In addition, this study also finds that Prodamas indirectly strengthens Musrenbang because of its participation at the RT level. People at the lowest level are encouraged to participate more. Therefore, the researcher hopes that Regional Regulations have greater power. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
118. EFEKTIVITAS LITERASI KEUANGAN TERHADAP PENGELOLAAN UANG SAKU MAHASISWA PADA ORGANISASI KARANG TARUNA KELURAHAN GEDONG.
- Author
-
Rachmania, Arsa and Sefudin, Akhmad
- Abstract
Copyright of Journal of Applied Business & Economics (JABE) is the property of Universitas Indraprasta PGRI and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
119. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dalam mendorong perekonomian masyarakat (Studi kasus di Desa Karanggeneng Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan tahun 2010) / Nian Hadiyanita
- Author
-
Hardiyanita, Nian and Hardiyanita, Nian
- Abstract
Kata Kunci PNPM Perekonomian Masyarakat Pengembangan ekonomi masyarakat adalah suatu metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekan pada prinsip partisipasi sosial. Pemerintah membentuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sebagai upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan mengurangi pengangguran dengan pendayagunaan sumber-sumber yang ada dengan memberdayakan prinsip partisipasi sosial. PNPM-MP adalah program yang mendukung program PNPM dengan target sasarannya adalah masyarakat perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998-2007. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan memilih sebanyak 10 responden. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Analisis Data dilakukan dengan cara mereduksi data menyajikan data dan menarik kesimpulan. Teknik pengecekan keabsahan temuan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan triangulasi. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan dua kesimpulan dari penelitian ini. Pertama pelaksanaan PNPM di desa Karanggeneng menghasilkan dua program yaitu pembangunan gedung taman kanak-kanak dan simpan pinjam perempuan (SPP). Program pembangunan gedung taman kanak-kanak direncanakan dan dilaksanakan oleh warga sendiri dan menghasilkan gedung sebesar 6 m X 5 m. Sedangkan program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) sangat diminati oleh warga terbukti di Desa Karanggeneng terdapat 8 kelompok simpan pinjam yang setiap kelompoknya terdiri dari 10 orang. Kedua dampak dari adanya pembangunan gedung taman kanak-kanak yaitu warga sekarang tidak harus menyekolahkan putra-putrinya ke desa lain dan sumber daya manusia semakin meningkat. Sedangkan Program SPP yaitu dana pinjaman dari PNPM banyak digunakan masyarakat sebagai tambahan modal usaha sehingga masyara
- Published
- 2012
120. Branding dan Promosi Kawasan Wisata Pesisir Pesona Desa Gisik Cemandi.
- Author
-
Prasety, Banu, Subali, Edy, Hendrajati, Enie, Trisyanti, Umi, Moerad, Sukriyah Kustanti, and Wahyuddin
- Abstract
Copyright of Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat is the property of Universitas Gadjah Mada, Department of Archaeology, Faculty of Cultural Sciences and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
121. Pemberdayaan Masyarakat di Desa Berbasis Komunitas.
- Author
-
Ambarsari, Retno, Dewi, Rosanti Kurnia, and Darmadja, Sobar
- Abstract
Copyright of Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia is the property of Publikasi Indonesia and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
122. Implementation Model of Integrated Public Policy in National Program for Community Empowerment in Makassar City, South Sulawesi Province
- Author
-
Suratman, Akmal Ibrahim, and Ali Fausy Ely
- Subjects
geography ,Economic growth ,geography.geographical_feature_category ,Poverty ,media_common.quotation_subject ,Social change ,General Social Sciences ,Public policy ,Top-down and bottom-up design ,Urban area ,General Business, Management and Accounting ,Work (electrical) ,Capital (economics) ,Business ,Empowerment ,General Economics, Econometrics and Finance ,media_common - Abstract
The implementation of the bottom-up model policy especially the Smith model has not been effective in implementing the policy of the National Program for Community Empowerment of Independent Urban Area, known as PNPM MP, in Makassar City. Through qualitative method with case study, performance of policy implementation of PNPM MP aims to assist and develop community through development trajectory, but new infrastructure development is quite successful, but economic development in business capital and socio-political development has not been effective. The program, for example; Social development problem is stagnant after much practice because it is not supported by the equipment work post training. The ability to manage revolving funds, and repayment of interest on loans, and cooperate with others economically. Politically they generally do not know it. The overall linkage is very weak, so it sometimes provokes confusion to frictions between stakeholders in the region. The cause of the problem is that stakeholders are adopting what is formulated as a poverty alleviation policy (PNPM MP). However, the policy does not provide the flexibility of stakeholders or target groups to change policy objectives. This means that the peasants program of poverty is not bottom up, but a combination of top down and bottom up.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
123. IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KECAMATAN KENDAHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE (Suatu Studi Pada Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan)
- Author
-
TOPUH, SRI DARYANTI, RARES, JOICE, and KIYAI, BURHANUDDIN
- Abstract
Along with the implementation of PNPM Mandiri Rural, Kec.Kendahe is one of thevillages that became the target of PNPM Rural, which is located in District Kendahe, Sangihe, InKec.Kendahe has established a program called Women's Savings and Loans (SPP) which aims toempower women in the village. In the implementation of PNPM MP frequent problems that led to theimplementation of PNPM MP is not going well.This study aims to determine how the implementation of the National Program for CommunityEmpowerment for Rural and To determine constraints faced in the implementation of the Group Savingsand Loans Women In District Kendahe This study took place in the District Kendahe Sangihe and type ofstudy is a qualitative study with a sample of 15 respondents / informants.The result is that the Implementation Program for Community Empowerment in Poverty Kendahedistricts are judged on seven indicators of assessment in general it turns out that the implementation of theProgramme of Activities of savings and loans in the District Kendahe women has shown a pretty goodrate.From the overall results of the above studies it can be deduced that in the District kendahe inmanaging micro-credit activities of women in poverty alleviation in the district has been successful in itsimplementation because it can be viewed from many members of the group were successful in managingbusinesses that received loans from UPK resulting increase in the standard of living in the family.Keywords: Community development programs, Poverty Reduction
- Published
- 2018
124. IMPLEMENTATION MODEL OF INTEGRATED PUBLIC POLICY IN NATIONAL PROGRAM FOR COMMUNITY EMPOWERMENT IN MAKASSAR CITY, SOUTH SULAWESI PROVINCE
- Author
-
Suratman, Akmal Ibrahim, and Ali Fausy Ely
- Subjects
Implementation Integrated model Public policy National program Community Empowerment - Abstract
The implementation of the bottom-up model policy especially the Smith model has not been effective in implementing the policy of the National Program for Community Empowerment of Independent Urban Area, known as PNPM MP, in Makassar City. Through qualitative method with case study, performance of policy implementation of PNPM MP aims to assist and develop community through development trajectory, but new infrastructure development is quite successful, but economic development in business capital and socio-political development has not been effective. The program, for example; Social development problem is stagnant after much practice because it is not supported by the equipment work post training. The ability to manage revolving funds, and repayment of interest on loans, and cooperate with others economically. Politically they generally do not know it. The overall linkage is very weak, so it sometimes provokes confusion to frictions between stakeholders in the region. The cause of the problem is that stakeholders are adopting what is formulated as a poverty alleviation policy (PNPM MP). However, the policy does not provide the flexibility of stakeholders or target groups to change policy objectives. This means that the peasants program of poverty is not bottom up, but a combination of top down and bottom up.
- Published
- 2018
125. THE MODEL OF TOP-DOWN POLICY IMPLEMENTATION IN PNPM MANDIRI URBAN IN PAREPARE SOUTH SULAWESI
- Author
-
Suratman, Akmal Ibrahim, and Ali Fausy
- Subjects
Top down policy implementation model, inter-agencies cooperation - Abstract
The implementation of the top down model policy especially the Meter and Horn policy is not effective yet in implementing the Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP) policy in Parepare. Using qualitative method with a case study, the performance of the PNPM MP Policy implementation aims at assisting and autotomizing the society using three efforts of development. Infrastructure development has been successful, while economy development in business capitals and social development are not effective yet. The causative factors such as the policy standard, resources, inter-organizational communication, organization characteristics, socio-economy, and disposition are not optimized yet. Therefore, inter-agencies cooperation is needed so that the PNPM MP policy implementation in Parepare can be effective.
- Published
- 2017
126. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANFAATAN DANA BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY UNTUK KANTOR PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PERKOTAAN KABUPATEN BANTUL
- Author
-
Dian Anggraini Saputri
- Abstract
Selama ini laporan pemanfaatan dana BLM kantor PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bantul sebatas berkas laporan untuk Tim Konsultan dan informasi pada website. Sedangkan masyarakat sebagai sumber data hanya memperoleh informasi pemanfaatan dana jika mengakses website PNPM-MP. Maka untuk mempercepat sharing informasi kepada masyarakat, dibutuhkan sistem informasi pemanfaatan dana BLM berbasis web yang dikembangkan dengan menggunakan SMS Gateway. Pengembangan sistem informasi berbasis web dengan dukungan SMS Gateway bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kegiatan pemanfaatan dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Bantul melalui SMS. Selain mengirimkan SMS informasi alokasi, pendamping, KSM, RPD, dan realisasi, sistem juga dapat mengirimkan SMS Broadcast. Sistem dibuat menggunakan PHP framework CodeIgniter versi 2.1, dengan sistem pengelolaan database MySQL yang ada dalam XAMPP versi 1.7.4, Gammu versi 1.32.0 sebagai pengelola fungsi pada handphone dan modem GSM. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang membantu mempermudah penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan dana BLM dengan menggunakan SMS. Pengembangan sistem informasi ini juga mampu meningkatkan transparansi dan mempermudah pengendalian kegiatan pemanfaatan dana BLM untuk kantor PNPM-MP Kabupaten Bantul. Kata kunci:, framework, codeigniter, mysql, bantuan langsung masyarakat, web, sms gateway.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
127. THE MODEL OF TOP-DOWN POLICY IMPLEMENTATION IN PNPM MANDIRI URBAN IN PAREPARE SOUTH SULAWESI
- Author
-
suratman, suratman, ibrahim, akmal, and Fauzy, Aly
- Subjects
Top down policy implementation model, inter-agencies cooperation - Abstract
The implementation of the top down model policy especially the Meter and Horn policy is not effective yet in implementing the Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPMMP) policy in Parepare. Using qualitative method with a case study, the performance of the PNPM MP Policy implementation aims at assisting and autotomizing the society using three efforts of development Infrastructure development has been successful, while economy development in business capitals and social development are not effective yet. The causative factors such as the policy standard, resources, inter-organizational communication, organization characteristics, socioeconomy,and disposition are not optimized yet. Therefore, inter-agencies cooperation is needed so that the PNPM MP policy implementation in Parepare can be effective.
- Published
- 2016
128. IMPLEMENTASI INOVASI (IMPLEMENTING INNOVATION) KEBIJAKAN PROGRAM (SPP) SIMPAN PINJAM PEREMPUAN DI KECAMATAN TANASITOLO KABUPATEN WAJO
- Author
-
RESKY AMALIA P.
- Subjects
Inovasi ,Unit pengelola Keuangan (UPK) ii ,Simpan Pinjam Perempuan (SPP ,Implementasi - Abstract
2016 ABSTRAK Resky Amalia P (E211 12 010). Implementasi Inovasi Kebijakan Program Simpan Pinjam Perempuan di Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, (viii+104 Halaman+4 Gambar+7 Tabel+28 Pustaka (1985-2015). Pengentasan kemiskinan merupakan upaya dan gagasan yang terus dilakukan oleh pemerintah meskipun program-program yang dilakukan oleh pemerintah seringkali tidak berkesinambungan dan kurang maksimal, bahkan cenderung tidak tepat. Oleh karena itu pemerintah memberikan solusi terhadap kemiskinan dalam hal ini memberikan berbagai inovasi-inovasi dalam penanggulangan kemiskinan misalnya kebijakan tentang PNPM MP namun seiiring berjalannya waktu dan terjadinya pergantian presiden maka kebijakan PNPM MP telah dihapuskan termasuk program-program yang terdapat di dalam PNPM namun salah satu program yang masih tetap dilanjutkan yaitu dana bergulir yang terdiri dari Usaha Ekonomi Produk (UEP) dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) berdasarkan hal tersebut pemerintah kecamatan tanasitolo beserta Unit Pengelola Keuangan (UPK) melakukan sebuah kebijakan yang inovatif untuk menanggulangi terjadinya penunggakan yaitu dengan mengeluarkan kebijakan tentang pembuatan surat pernyataan ahli waris kepada setiap anggota SPP dan pemberian jaminan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan inovasi kebijakan tersebut jika dilihat dari teori inovasi implementasi yang dikemukakan oleh Toddy Steellman yaitu dari segi faktor individu yang terdiri dari Motivasi, Norma-Norma, dan Kesesuaian. pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah-masalah yang diteliti, menginterpratasikan serta menjelaskan data secara sistematis pada UPK kecamatan Tanasitolo. Hasil Penelitian terhadap inovasi kebijakan program SPP diketahui dengan menggunakan tiga faktor yaitu Motivasi, Norma-norma dan Kesesuaian. Implementasi inovasi dari faktor individu dapat dilihat dengan terjadinya peningkatan pelunasan tunggakan setelah kebijakan tersebut diterapkan, kemudian dari faktor norma-norma dapat dilihat dengan tingginya tingkat minat masyarakat terhadap program tersebut karena mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan faktor kesesuain dapat dilihat bahwa inovasi kebijakan jika dilihat dari faktor kesesuaian masih terdapat ketidaksesuaian terhadap masyarakat terbukti dengan adanya satu keluarga yang bertanda tangan dalam surat pernyataan ahli waris meninggalkan daerah setempat tanpa sepengetahuan pihak pemerintah kecamatan Tanasitolo dan pihak UPK.
- Published
- 2016
129. EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MPd) DI KECAMATAN DENPASAR UTARA
- Author
-
Nyoman Kirwati, N. Djinar Setiawina, and I.G.W Murjana Yasa
- Subjects
Political science - Abstract
The purpose of the study was to analyze the effectiveness of the National Program for Community Empowerment-Mandiri Rural in District of North Denpasar, to analyze the differences in income, employment opportunities for poor households before and after attending the National Community Empowerment Program-Mandiri Rural in District of North Denpasar and to identify the weaknesses of the National Program for Community Empowerment in Rural Self- District of North Denpasar. Results of hypothesis testing carried out showed that the effectiveness of the implementation of the National Program for Community Empowerment - Mandiri in Rural Areas (PNPM-MP) in District of North Denpasar as very effective in terms of four indicators namely: the program objectives, program objectives, funding programs, and allocation of funds program. Judging from the impact of PNPM Mandiri to improve household incomes in District of North Denpasar conducted showed that the implementation of the Program PNPM Rural in North Denpasar District had enough impact on increasing incomes of the poor and increase employment opportunities for the poor. Job opportunities after the poor households get help National Community Empowerment Program-Independent Rural (PNPM-MP) in the District of North Denpasar positive effect increasing employment opportunities of poor households.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
130. PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KOTA KOTAMOBAGU
- Author
-
Madjid, Asrawi, Masinambow, Vecky, and Wauran, Patrick
- Abstract
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam menanggulangi kemiskinan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara PNPM- MP terhadap Penanggulangan Kemiskinan serta pengaruh PNPM- MP terhadap Penanggulangan kemiskinan di kota Kotamobagu baik secara Simultan maupun Parsial. Sampel yang di gunakan sebanyak 95 responden di 4 (empat) Kelurahan di masing-masing Kecamatan yang ada di Kota Kotamobagu. Dari hasil penelitian ini di peroleh bahwa korelasi antar variabel bebas (X1) Infrastruktur, (X2) Ekonomi dan (X3) Sosial dengan Variabel terikat yaitu (Y) PNPM- MP berada pada tingkat interprestasi hubungan yang sangat kua,. sedangkan pengaruh PNPM-MP terhadap Penaggulangan Kemsikinan secara Simultan sangat berpengaruh sedangkan secara Parasial hanya penanggulangan kemiskinan melalui infrastruktur dan Sosial yang sangat berpengaruh, sedangkan ekonomi tidak berpengaruh sama sekali. Disimpulkan bahwa secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan terhadap penanggulangan kemiskinan di Kota Kotamobagu sedangkan secara Parsial PNPM – MP dalam menanggulangi kemiskinan di Kota Kotamobagu hanya pembangunan Infrastruktur dan Sosial yang sangat berpengaruh sedangkan ekonomi tidak berpengaruh.
- Published
- 2015
131. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Miskin di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah
- Author
-
Raddana Raddana
- Subjects
World Wide Web ,Procurement ,business.industry ,media_common.quotation_subject ,Community participation ,General practice ,Public relations ,Human resources ,business ,Empowerment ,Welfare ,Qualitative research ,media_common - Abstract
Empowerment is an attempt to make people, groups or communities become more empowered so that they can take care of their interests independently. As we know, that in the implementation of PNPM-MP should involve community participation as an essential element. However, the implementation in the field, PNPM-MP faced with the problem of minimal participation of the community. This will result in less optimal implementation of PNPM-MP in Sukarara, Jonggat, Central Lombok. The writer interested in conducting research with the title of PNPM-MP in Improving Welfare of the Poor with the formulation of the problem: (1) How is the implementation (2) What are the barriers and factors supporting the implementation and (3) what the government's efforts to overcome obstacles of PNPM-MP in improving the welfare of the poor in Sukarara, Jonggat, Central Lombok.This study uses descriptive qualitative research method, the writer did not use the sample population. The writer is using purposive informants as a source of primary data and documents as a source of secondary data. To support ongoing research, writer uses a variety of secondary data in order to support the completeness of the data required in this study.The results of the study: (1). PNPM-MP can be broadly improve the welfare of the poor due to open employment opportunities through development of infrastructure. (2). Barriers in general practice: Human resources is still low, procurement of materials/goods to be auctioned, disbursements are often not timely, lack of socialization and development and (3) Supporting the management of the program is already well organized from the central, provincial, regency, districts and villages (4) efforts by the government is directing the public to increase their knowledge and skills.Keywords: Implementation, PNPM-MP, Welfare of the Poor
- Published
- 2015
- Full Text
- View/download PDF
132. Peran Modal Sosial Dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Di Kelurahan Betet Kecamatan Pesantren Kota Kediri
- Author
-
Taufiq Al-Amin
- Subjects
Economic growth ,Government ,Poverty ,Field (Bourdieu) ,Capital (economics) ,media_common.quotation_subject ,Subsidy ,Sociology ,Empowerment ,Unit of analysis ,Social capital ,media_common - Abstract
So far an approach in overcoming poverty, both at the national, regional and local, generally is with a purely economic approach. The problem of poverty seems to be simply understood as a problem of lack of income, so that the prevention programs which are carried out especially by the government focus only on the provision of assistance in the field of capital, the provision of subsidies, aid equipment and the like. This paper uses the form of social capital theory to understand, map out and promote poverty reduction by optimally utilizing social capital in the community. By utilizing social capital theory of Bourdieu, Coleman and Putnam, this research takes place in the Betet Village, Pesantren, Kediri City as the unit of analysis. The basic consideration of the location chosen is that Betet village is one of village areas in Kediri which implements poverty reduction programs since 2009 until now. The result shows that the poverty reduction in Betet village is implemented through a series of stages called PNPM Mandiri Urban cycle; it is started with a reflection of poverty, self power-mapping, determination of a medium-term program of poverty reduction programs. The characteristics of social capital of Betet Village community has grown and developed far before the PNPM program is implemented. The characteristics of social capital includes trust, links that has formed, values and norms that are awakened, participation and pro-active action. The existence of social capital contributes positively to their poverty reduction programs that emphasize community participation in various activities. Keywords : Poverty, social capital, empowerment, PNPM-MP
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
133. Kompetensi Komunikasi Fasilitator Kecamatan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Langkat
- Author
-
Syamsul Adha
- Abstract
Penelitian ini berjudul kompetensi komunikasi fasilitator kecamatan dalam program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM-MP) di Kabupaten Langkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi komunikasi Fasilitator dan aktivitas program pemberdayaan masyarakat dalam PNPM-MP di Kabupaten Langkat. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah fasilitator dan pengelola anggaran PNPM-MP pada tahun 2014 di Kecamatan Secanggang yang berjumlah 1310 orang. Penarikan sampel menggunakan rumus Slovin dan didapat sampel penelitian ini berjumlah 93 responden. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang, dan uji hipotesis. Dari uji hipotesis koefisien korelasi tata jenjang (Rank-Order Corelation) Spearman diperoleh hasil 0.411 untuk kompetensi komunikasi fasiltator. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima dan hubungannya signifikan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Kompetensi komunikasi fasilitator kecamatan pada program PNPM-MP di kecamatan Secanggang dapat dilihat dari bagaimana fasilitator menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, memobilisasi setiap kelompok masyarakat, melakukan perubahan, menentukan prioritas, melakukan pelatihan, dan pengembangan lembaga desa, dimana hal tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kinerja institusi lokal, dan meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
134. ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
- Author
-
Bahri, Zainul
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yakni Penetapan indikator keberhasilan dan pencapaian hasil PNPM-MP dan Perbedaan pendapatan masyarakat penerima SPP sebelum dan sesudah adanya PNPM-MP. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data survey. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif dan kuantitatif.Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikator keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan diantaranya terjadi peningkatan kesempatan kerja dengan adanya kegiatan fisik. untuk TA. 2011 memberikan kesempatan kerja sebanyak 5.764 HOK dengan persentase HOK RTM sebesar 97,57%. (3) Pendapatan rata-rata anggota SPP setelah adanya PNPM MP lebih besar yakni Rp.409.500,- dibandingkan pendapatan rata-rata sebelum menerima SPP sebesar Rp. 193.750,-.Berdasarkan kesimpulan di atas maka pemerintah perlu melakukan untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja pembinaan dan pengendalian program serta mememotivasi para pelaku di desa & kecamatan untuk lebih mensosialisasikan.
- Published
- 2013
135. Volunteers’ practices of care in community development as a model for citizenship in Medan, Indonesia.
- Author
-
Jakimow, Tanya
- Subjects
VOLUNTEER service ,COMMUNITY development ,CITIZENSHIP ,VOLUNTEERS - Abstract
Voluntary action in Indonesia is often state-driven, emerging not in relation to bottom-up grassroots initiatives, but encouraged or even enforced by the state. This article examines the ways volunteers in a development programme in the city of Medan use state-created opportunities for volunteering to critique the practices of the state and experiences of citizenship. Volunteers articulate an ideal relationship between citizens and the state, based not on the impartial distribution of welfare according to rights, but on personalized relationships of care. Volunteers suggest that their position outside of formal state structures makes them better able to form these relationships with citizens. In making these claims, volunteers both carve out a role for themselves within state-led development, while also conveying the impossibility that state-actors can achieve this citizenship ideal. At the same time, volunteers’ entanglement with the state - their association with the norms and practices that constitute it - limit their ability to transform citizenship practices. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
136. DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DESA PASLATEN, KECAMATAN TATAPAAN, KABUPATEN MINAHASA SELATAN
- Author
-
Nonoy Anggita ., Ribka Magdalena Kumaat, Ruauw Eyverson ., and Sam Ratulangi University
- Subjects
Economic growth ,Geography ,Paired samples ,Agriculture ,business.industry ,Socioeconomics ,business ,Industrial and Manufacturing Engineering ,Community empowerment ,Test (assessment) - Abstract
This study aims to determine the impact of the PNPM Mandiri activities to the income of farmers. Research conducted in September through December 2016. The data used are primary data obtained through interviews to 20 (twenty) of the respondents in this case women's credit group (SPP) through the list of questions regarding before and after participating in PNPM-MP and secondary data obtained from the District Office and the Office of Paslaten Tatapaan Sub-district. Analysis of the data used is the analysis kuantitattif using different test average by using the formula paired samples t-test. The results showed PNPM-MP have a positive impact where the income of farmers increasing from Rp.70,663,000 with an average of Rp. 3,533.150 to Rp. 126,397,250 with an average Rp.6,319,862.50,- so that it increases 78.87 %. Therefore this program can help in agriculture where it has been increasing farmers' income after the program PNPM-MP so farmers can expand their farming land.Keywords : National Community Empowerment Program (PNPM-MP), Farmer Income, Paslaten Village, Sub-district of Tatapaan, South Minahasa District
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
137. IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI KOTA SEMARANG
- Author
-
Herbasuki Nurcahyanto
- Subjects
Engineering ,Distrust ,Poverty ,business.industry ,media_common.quotation_subject ,Credibility ,Socialization ,Residence ,Public relations ,business ,Empowerment ,media_common ,Unit (housing) - Abstract
Poverty is a main issue tosolve. National Urban Program for People Empowerment (PNPM MP) has main program to alleviate poverty by involving participation of the villagers. The purpose of the research is to analyze the implementation and identify the inhibiting factors of PNPM MP, in Mangunharjo residence Tembalang District Semarang. The approach used is descriptive qualitative approach. The implementation of PNPM MP in Mangunharjo was started in 2007. Direct People Assistance (Bantuan Langsung Masyarakat/BLM) received are used to alleviate poverty through three areas: economy, social and environment. Self-Assistance Groups (Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM) has easy access to obtain additional capital to run a business. Poor villagers are asissted through house rehabilitation program and education package. The negative Impacts also come up that there is social envy especially for those who do not receive the assistance. The inhibitting factors of the implementation of PNPM MP in Mangunharjo Residence include the internal factors: The limited number of the operating unit members, Some BKM members are not active in some activities, The KSM members do not have sufficient skill to arrange the proposal. While the external factors include: the distrust of villagers toward the credibility of KSMmembers to implement physical projects, and the envy shown by those who do not get BKM. To increase the awareness of the BKM and KSM members are through trainings, assistingKSM to prepare the project proposals and eventhe reports regularly and continuously. There should be a socialization to the villagers about the programs managed by BKM through regular meetings of RT / RW or the engagement of the community leaders to take a part routinely in the annual meeting forum of the villagers (Rembug Warga Tahunan/RWT).
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
138. analisis kinerja unit pengelolah kegiatan (UPK) program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PMPM-MP) di kecamatan Doreng Kabupaten Sikka
- Author
-
RANGGA, YOSEPH
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Unit Pengelolah Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Doreng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 119 responden yang diambil dari 3 desa. Adapun kriteria desa adalah desa terjauh dari ibu kota Kecamatan Doreng yaitu desa Wolomotong dengan jumlah responden sebanyak 60 anggota kelompok, desa Nenbura dengan jumlah responden sebanyak 35 anggota kelompok, desa terdekat adalah Desa Wolonterang dengan jumlah responden sebanyak 23 anggota kelompok. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja kegiatan pinjaman bergulir UPK Kecamatan Doreng dibagi menjadi tiga skala pengukuran yaitu kurang memadai, memadai dan sangat memadai. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 29 responden atau sebesar 24,4% menyatakan bahwa kinerja UPK Kecamatan Doreng kurang memadai, sebanyak 73 responden atau sebesar 61,3% menyatakan bahwa kinerja UPK Kecamatan Doreng memadai, dan sebanyak 17 responden atau sebesar 14,3% menyatakan bahwa kinerja UPK Kecamatan Doreng sangat memadai. Rata – rata pendapatan responden sebelum dan sesudah menerima dana pinjaman dari UPK Kecamatan Doreng juga mengalami peningkatan. Sebelum menerima pinjaman bergulir rata-rata pendapatan responden sebesar Rp. 4.207.142,857. Sedangkan setelah menerima pinjaman bergulir rata-rata pendapatan responden sebesar Rp. 8.971.428,571. Selisih pendapatan sebelum dan sesudah menerima dana pinjaman pada UPK Kecamatan Doreng adalah sebesar Rp. 4.764.285,714
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
139. Model Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Pesisir dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara
- Author
-
Manat Rahim, Madjiani Tahir, and Waly Aya Rumbia
- Subjects
poverty alleviation ,community empowering ,farmers ,fishermen ,Social Sciences - Abstract
Poverty is a social reality characterized by underdevelopment in the social, economic, cultural, political, educational and natural factors that directly influence the inability of society, so as to be poor. The effort to reduce poverty is done by getting the community development approach through government programs i.e. PNPM-MP and strengthening unit districts management institutions. The data used were primary data obtained from the field survey with a list of questions; samples were 98 respondents. Research analysis used descriptive quantitative method and community empowerment model approach. Research shows that the family economic empowering 10 from 12 respondents or 83.33% increased in family income and did not work for 16,67% respondents. Meanwhile, the traditional farmer empowerment productive effort 36 form 46 respondents or 78,26% succeeded to increase household income of farmers and 21,74% were not able to increase the income of farm households. Meanwhile, venture capital empowerment fishermen increased fishing activity and managed marine products with a success rate of 55% and 45% did not succeed.
- Published
- 2014
- Full Text
- View/download PDF
140. Implementation Of The Natural Rural Community Empowerment Program (PNPM) In Ompu Raja Village, East Hutapea Laguboti District-Toba Samosir Regency
- Author
-
Friska M Sinaga
- Subjects
Government ,Data collection ,Raja ,biology ,Rural community ,Poverty ,media_common.quotation_subject ,biology.organism_classification ,Loan ,Business ,Socioeconomics ,Empowerment ,Qualitative research ,media_common - Abstract
Indonesia has a poverty problem. The National Program for Independent Rural Community Empowerment is one of the strategies for community empowerment in an effort to accelerate poverty reduction. The SPP (Savings and Loans for Women) program is one of the programs from PNPM-MP that makes women or housewives the target of empowerment. The purpose of implementing the SPP (Savings and Loans for Women) program is to reduce poverty through capital loans for women accompanied by empowerment. This study aims to find out how the implementation of the National Program for Independent Rural Community Empowerment, in particular the implementation of the SPP (Savings and Loans for Women) Program in the study in Ompu Raja Hutapea Timur Village, Laguboti District, Toba Samosir Regency, about what aspects influence the community in participating in the program, how the flow implementation, as well as the obstacles encountered in the ongoing implementation of the program and their solutions.The research method used in this study is a qualitative research method. The research informants were the perpetrators of the National Program for Independent Rural Community Empowerment in Ompu Raja Hutapea Timur Village, namely the Village Head, TPK Chair, Village Community Empowerment Cadre, Person in Charge of Operational Activities, UPK Chair, and several group members who were participants of the SPP program. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews and then the results were analyzed qualitatively. From the results of research conducted in the village of Ompu Raja Hutapea east regarding the implementation of the National Program for Independent Rural Community Empowerment, especially the SPP activity program, community participation is more dominated by the economic aspect. The lack of routine meetings for community empowerment by the government also results in obstacles such as delays in loan repayments. However, the community stated that they felt helped by the implementation of the SPP program.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
141. PEREMPUAN DAN PEMBANGUNAN RN(ANALISIS TERHADAP PEMBERDAYAAN PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN DI RNKECAMATAN KETAMBE, KABUPATEN ACEH TENGGARA)
- Author
-
IRA SARI YUNITA and IRA SARI YUNITA
- Abstract
ABSTRAKProgram pemberdayaan bertujuan untuk memandirikan dan membantu kehidupan perempuan di kampung, tetapi pada kenyataan yang ada program tersebut belum sepenuhnya bisa memberdayakan Perempuan sebagaimana yang diharapkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat partisipasi perempuan dalam program simpan pinjam perempuan, faktor penghambat, proses sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Teori pemberdayaan adalah untuk memperkuat atau kebudayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Bisa memberdayakan diri sendiri dan orang sekitarnya. Hasil penelitian partisipasi masyarakat berada pada tingkatan manipulasi, proses pendampingan dimana proses sosialisasi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana mestinya. Seharusnya pertemuan rutin yang seharusnya dilakukan guna untuk membahas dan memyebarluaskan informasi -informasi tentang PNPM-MP. Tetapi kenyataan yang ada pada lapangan mereka hanya mengadakan rapat dalam 1(satu) kali pertemuan itu pun jarang dilakukan. Faktor pendukung Pemerintah setempat, dan faktor penghambat lemahnya sumber daya manusia, tidak ada kesadaran masyarakat terhadap SPP tersebut, keterlambatan pengembalian iuran. Kata kunci : Partisipasi, Pemberdayaan, Perempuan, Pembangunan
142. APLIKASI COMMUNITY GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
- Author
-
KUSHANDAJANI KUSHANDAJANI
- Subjects
Political science - Abstract
This research is motivated by the deepen concern toward the concept of community governance. There is a paradigm change in public administration, from government to governance. That paradigm encourage many changes in public administration, included programs of poverty reduction. When community claim any services that local government can not fulfill it, communities effort to make self-supporting and play along to each other to fulfill their requirement. So, it’s important thing to develop commmunity governance as a model to manage programs of poverty reduction. The main purpose this research is to describe the application of community governance in PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan). Result this research describes that BKM Matra as community can do the function of governance, e.g: Community Leadership, Community Empowerment, and Community Ownership. Application of Community leadership can be seen in developing shared visions and understandings , community participation, and co-operative behaviours. Application of Community Empowerment can be seen in how comunity access to resources, do power sharing, and decentralize of decisionmaking. Realization of Community Ownership can be seen in how community develop sense of belonging, sense of caring, and valuing diversity. Keywords: community governance, community leadership, community empowerment, community ownership. A. PENDAHULUAN
- Published
- 2014
- Full Text
- View/download PDF
143. Becoming a Developer: Processes of Personhood in Urban Community-driven Development, Indonesia.
- Author
-
Jakimow, Tanya
- Subjects
PERSONALITY (Theory of knowledge) ,URBAN community development ,URBAN planning ,URBAN policy ,URBAN sociology - Abstract
Community-driven development in Indonesia requires the recruitment of volunteers: local residents with the will to develop themselves and others. By revealing the processes of personhood in light of volunteers’ own theories of self, I aim to disrupt simple readings of subjectification in the anthropology of development. Local volunteers understand their recruitment as having the opportunity to occupy a social position that is aligned with theirjiwa(nature), and their participation as satisfying theirhati(seat of emotion). Rather than assess the success or failure of state actions to regulate or constitute citizens through discursive and affective means, I take seriously this understanding of development as a process of locating and recruiting people predisposed to becoming the subjects of state development. Doing so prompts new lines of enquiry that have been overlooked in understanding processes of subjectification in development: namely the reason why some people are recruited as development subject, while the majority are not. [ABSTRACT FROM PUBLISHER]
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
144. Sistem Informasi Pengelolaan Data Kegiatan Kelurahan Tim 3.05 PNPM Payakumbuh Berbasis WEB
- Author
-
Aminda Dewi Sutiasih, Renny Permata Saputri, Yuliawati Yunus, and Monica Fransisca
- Abstract
Informasi adalah pengelolaan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian–kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. System informasi PNPM-MP berbasis web ini bertujuan untuk menyediakan berbagai informasi kegiatan PNPM di 9 kelurahan dampingan tim 3.05 kepada masyarakat yang membutuhkan. Selama ini, system informasi yang dimiliki tim 3.05 masih memiliki berbagai kelemahan, sehingga kurang efektif dan tidak dapatmeng-akomodasi berbagai kebutuhan yang berkembang. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Database yang digunakan dalam system informasi pengelolaan data kegiatan kelurahan berbasis web ini adalah MySQL. Untuk menghasilkan database yang baik dan benar perlu dilakukan tahap–tahap perancangan system seperti; diagram konteks, DFD, dan lain–lain, tujuannya untuk menghasilkan input data yang baik. Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Sistem Informasi kegiatan PNPM menjadi sistem informasi yang berbasis web bagi Tim 3.05, 2) Dengan memamfaatkan teknologi internet terciptalah suatu media interaktif dalam melaksanakan hubungan atau komunikasi antara pihak fasilitator dengan anggota BKM, pemerintah dan masyarakat, ataupun sebaliknya, 3)Sistem Informasi kegiatan PNPM ini menyediakan layanan informasi tentang kegiatan PNPM kelurahan yang cepat dan tepat bagi user yang membutuhkan informasinya.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
145. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pada PNPM Mandiri Perkotaan
- Author
-
Taufik Hidayat
- Subjects
national community empowerment program, data collection, facilities and infrastructures development activities ,Information technology ,T58.5-58.64 - Abstract
National community empowerment program (PNPM-MP) is one of the mechanisms used community empowerment program PNPM Mandiri in efforts accelerate poverty reduction and job opportunities in urban areas. Program is conducted for more encourage efforts to improve the quality of life, prosperity and independence of people in urban areas. The process of facilities and infrastructures development activities in PNPM Urban, process data collection and report activities related to Askot, For the data collection process BKM (Agency for Community Self-reliance), data collection process KSM (Self-Help Groups), process proposing activities, the statement of contribution land, assessment the list of prohibited activities (negative list), eligibility verification process of proposed activities, statement letter process capability faskel operation and maintenance of infrastructure related to residents. Process of data collection on PNPM Urban there are the manual and there are had the computerized but still using the Microsoft Word and Microsoft Excel. Because there are still manually then there is mistake in processes of facilities and infrastructure development activities.Therefore the, to resolve the problems which occur computerized systems is needed to support the progress and development of the program. With the system can resolve the problem which occurs on systems currently running.
- Published
- 2014
- Full Text
- View/download PDF
146. PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN BIDANG SIMPAN PINJAM
- Author
-
Antonius
- Abstract
Penerapan prinsip- manajemen koperasi, sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan Program PNPM-MP bidang simpan pinjam dan penyaluran kredit belum berjalan lancar. Demikian juga. Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan bidang simpan pinjam juga dipengaruhi oleh faktor internal meliputi pemahaman masyarakat yang masih rendah akan tata cara mengelola dana yang sudah di pinjam selain pegawai camat yang belum mendalam. Faktor eksternal berkaitan dengan persaingan dengan CU di daerah Tanah Pinoh cukup menjadi masalah bagi perkembangan kegiatan tersebut.Faktor Internal yang mempengaruhi pelaksanaan Program nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan bidang simpan pinjam adalah pegawai masih menghadapi kendala di lapangan dan sesam petugas yang masih belum terlalu lengkap dalam memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat. Sementara factor eksternal masih adanya persaingan dengan CU, belum optimalnya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, secara rutin bagi yang sudah memenuhi syarat.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
147. MENAKAR TATA KELOLA EKONOMI DESA: OTOKRITIK TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI PERDESAAN
- Author
-
Suryanto
- Abstract
Desa dan kemiskinan merupakan dua kata yang hampir tidak terpisahkan. Hal ini karena desa dan masyarakat desa relatif jauh dari sumber-sumber ekonomi dan faktor-faktor produksi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, warga masyarakat berusaha mengatasi kemiskinan mereka dengan berbagai upaya, di antaranya melalui urbanisasi dan migrasi ke tempat lain. Dengan maksud yang sama, Pemerintah telah menginisiasi program-program pemberdayaan ekonomi desa seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP), dan seterusnya. Terakhir, melalui UU Desa, Pemerintah menginisiasi pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Tulisan ini bertujuan memberikan masukan tentang pengelolaan tata kelola ekonomi desa, dengan memberikan kritik terhadap kebijakan BUM Desa. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif, dengan melakukan analisis kritis permasalahan dengan memanfaatkan data dan informasi baik yang berasal dari berbagai referensi maupun hasil kajian sebelumnya. Disain tata kelola ekonomi desa dan perdesaan yang ditawarkan adalah mereplikasi program pemberdayaan ekonomi yang dianggap sudah berhasil atau memberdayakan lembaga BUM Desa dengan cara membentuk BUM Desa sesuai kebutuhan, membentuk BUM Desa Bersama untuk membangkitkan ekonomi perdesaan, dan menghindari BUM Desa sebagai predator bagi usaha rakyat yang sudah berkembang.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
148. PERAN UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) PROGRAM DANA AMANAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (DAPM) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN WERU, KABUPATEN SUKOHARJO
- Author
-
Doni Mardiyanto, Giarti Slamet, and Sulistyo Sulistyo
- Abstract
Upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah salah satunya melalui Program Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (DAPM). Program ini merupakan kelanjutan dari program PNPM MP. Program DAPM dikelola oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan, di mana UPK mengelola dana bergulir dari pemerintah untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Guna mengetahui bagaimana peran UPK DAPM Kecamatan Weru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka dilakukan penelitian yang dilaksanakan di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Data yang disajikan menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini, kemudian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yakni penyusunan data untuk kemudian dijelaskan dan dianalisis serta dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Penggunaan keabsahan data menggunakan uji keabsahan data dengan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran Unit Pengelola Kegiatan (UPK) DAPM Kecamatan Weru dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sangat berpengaruh. Melalui program ini, masyarakat dapat mengembangkan potensi usaha yang ada sehingga lebih produktif. Sementara itu, UPK DAPM Kecamatan Weru dalam mengelola perputaran dana bergulir dari pemerintah masih belum maksimal, sehingga perlu ditingkatkan agar mencapai target anggaran yang telah ditetapkan. Kata Kunci: Kesejahteraan, DAPM, Pemberdayaan, Masyarakat
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
149. Analisis Dampak Program PNPM Terhadap Pemberdayaan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Ditinjau Dari Pendekatan Maslahah
- Author
-
Hayatul Khusna, Muhammad Zulhilmi, and Ana Fitria
- Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Dampak Program PNPM Terhadap Pemberdayaan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Ditinjau Dari Pendekatan Maslahah, tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui dampak modal PNPM terhadap anggota SPP dan peningkatan pendapatan,perkembangan usaha, dan kegiatan kerja Di desa Gampong Blang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan objek yang diteliti dampak program PNPM terhadap anggota SPP di desa Gampong Blang dengan data yang di peroleh dari hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bantuan modal PNPM-MP terhadap dana SPP sesuai dengan konteks Islam, dengan pemberian modal PNPM anggota SPP mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatannya.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
150. Inequality of Income Distribution in Rural and Urban Poor Communities (A Case Study on Former Beneficiaries of PNPM-M Program in Banyumas Regency)
- Author
-
Ascaryan Rafinda, Lilis Siti Badriah, Suprapto Suprapto, Dijan Rahajuni, and Sri Lestari
- Subjects
Geography ,Economic inequality ,Inequality ,Income distribution ,media_common.quotation_subject ,Revolving Loan Fund ,Purchasing power ,Beneficiary ,Urban poor ,Rural area ,Socioeconomics ,media_common - Abstract
The success of economic development should not only focus on economic growth, but also efforts to increase income and purchasing power along with equal income distribution. Inequality of income distribution is a problem that must be addressed immediately because it will have a broad impact on the next development process. The object of this research was poor communities as the beneficiaries of revolving loan of The National Program for Community Empowerment-Independent (PNPM-M). The research method was survey on beneficiary respondents in urban areas (PNPM-MP) and rural areas (PNPM-PMd), conducted using a questionnaire. Data analysis in this research used income distribution inequality criteria from World Bank and Gini Ratio. The result found that more than 50% of respondents both in groups and areas had low income and did not meet the standard for decent living standard (KHL). The average respondents income distribution both in the groups or areas according to the World Bank and Gini Ratio criteria was in the moderate category. However according to areas, inequality of income distribution in rural areas was higher than in urban areas. To minimize income inequality between the communities, community groups and areas, it is necessary to empower the community based on the potential of local economic resources.Keywords: Income Distribution, PNPM-M, KHL, Gini Ratio
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.