Search

Dewasa ini meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga mendorong masyarakat menuntut pelayanan kesehatan termasuk pelayanan obat yang semakin berkualitas dan profesional, akan tetapi tidak jarang pula dilakukannya berbagai macam tindak pidana yang dapat menyebabkan kerugian bagi berbagai pihak, terutama masyarakat yang menjadi konsumen dari obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan : (1) Upaya penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Besar Padang (Polrestabes Padang) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Padang terhadap pelaku peredaran obat keras daftar G yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan praktik kefarmasian di Kota Padang. (2) Kendala dalam upaya penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Besar Padang (Polrestabes Padang) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Padang terhadap pelaku peredaran obat keras daftar G yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan praktik kefarmasian di Kota Padang. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Kepolisian Resor Kota Besar Padang (Polrestabes Padang) dan Balai Besar POM di Padang, dapat disimpulkan bahwa (1) penegakan hukum yang dilakukan oleh Polrestabes Padang didasarkan pada pendataan di toko-toko obat dan apotek yang ada di wilayah kota Padang. Berdasarkan data data tersebut, kemudian dapat dilakukan pemeriksaan ke toko-toko obat dan apotek. Apabila ditemukan indikasi terjadinya tindak pidana, maka akan dilakukan penyidikan. Balai Besar POM di Padang melakukan penyidikan berdasarkan pemeriksaan rutin ke sarana-sarana kefarmasian, investigasi, dan laporan masyarakat. (2) Kendala yang dihadapi oleh penyidik Polrestabes Padang adalah minimnya personel kepolisian yang memiliki kompetensi di bidang obat-obatan daftar G, sedangkan kendala yang dihadapi oleh penyidik Balai Besar POM di Padang adalah kesulitan untuk menghadirkan saksi dari pihak pelaku tindak pidana, dan jangka waktu yang

Dewasa ini meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga mendorong masyarakat menuntut pelayanan kesehatan termasuk pelayanan obat yang semakin berkualitas dan profesional, akan tetapi tidak jarang pula dilakukannya berbagai macam tindak pidana yang dapat menyebabkan kerugian bagi berbagai pihak, terutama masyarakat yang menjadi konsumen dari obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan : (1) Upaya penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Besar Padang (Polrestabes Padang) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Padang terhadap pelaku peredaran obat keras daftar G yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan praktik kefarmasian di Kota Padang. (2) Kendala dalam upaya penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian Resor Kota Besar Padang (Polrestabes Padang) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Padang terhadap pelaku peredaran obat keras daftar G yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan praktik kefarmasian di Kota Padang. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Kepolisian Resor Kota Besar Padang (Polrestabes Padang) dan Balai Besar POM di Padang, dapat disimpulkan bahwa (1) penegakan hukum yang dilakukan oleh Polrestabes Padang didasarkan pada pendataan di toko-toko obat dan apotek yang ada di wilayah kota Padang. Berdasarkan data data tersebut, kemudian dapat dilakukan pemeriksaan ke toko-toko obat dan apotek. Apabila ditemukan indikasi terjadinya tindak pidana, maka akan dilakukan penyidikan. Balai Besar POM di Padang melakukan penyidikan berdasarkan pemeriksaan rutin ke sarana-sarana kefarmasian, investigasi, dan laporan masyarakat. (2) Kendala yang dihadapi oleh penyidik Polrestabes Padang adalah minimnya personel kepolisian yang memiliki kompetensi di bidang obat-obatan daftar G, sedangkan kendala yang dihadapi oleh penyidik Balai Besar POM di Padang adalah kesulitan untuk menghadirkan saksi dari pihak pelaku tindak pidana, dan jangka waktu yang

The Jiangmen Underground Neutrino Observatory (JUNO), a 20 kton multipurpose underground liquid scintillator detector, was proposed for the determination of the neutrino mass hierarchy as primary physics goal. The central detector will be submerged in a water Cherenkov detector to lower the background from the environment and cosmic muons. Radon is one of the primary background sources. Nitrogen will be used in several sub-systems, and a highly sensitive radon detector has to be developed to measure its radon concentration. A system has been developed based on $^{222}$Rn enrichment of activated carbon and $^{222}$Rn detection based on the electrostatic collection. This paper presents the detail of a $\mu$Bq/m$^3$ level $^{222}$Rn concentration measurement system and gives detailed information about how the adsorption coefficient was measured and how the temperature, flow rate, and $^{222}$Rn concentration affect the adsorption coefficient., Comment: 18 pages, 9 figures

PR, IFPRI3; CRP5; ISI; DCA; 1 Fostering Climate-Resilient and Sustainable Food Supply, EPTD, CGIAR Research Program on Water, Land and Ecosystems (WLE), Genetically-modified crops expressing Bacillus thuringiensis (Bt) proteins have been widely cultivated, permitting an effective non-chemical control of major agricultural pests. While their establishment can enable an area-wide suppression of polyphagous herbivores, no information is available on the impact of Bt crop abandonment in entire landscape matrices. Here, we detail a resurgence of the cosmopolitan bollworm Helicoverpa armigera following a contraction of Bt cotton area in dynamic agro-landscapes over 2007–2019 in North China Plain. An 80% reduction in Bt cotton was mirrored in a 1.9-fold increase of ambient H. armigera population levels, culminating in 1.5–2.1-fold higher yield loss and a 2.0–4.4-fold increase in pesticide use frequency in non-Bt crops (i.e. maize, peanut, soybean). Our work unveils the fate of herbivorous insect populations following a progressive dis-use of insecticidal crop cultivars, and hints at how tactically deployed Bt crops could be paired with agro-ecological measures to mitigate the environmental footprint of crop production.

The DUNE IDR describes the proposed physics program and technical designs of the DUNE Far Detector modules in preparation for the full TDR to be published in 2019. It is intended as an intermediate milestone on the path to a full TDR, justifying the technical choices that flow down from the high-level physics goals through requirements at all levels of the Project. These design choices will enable the DUNE experiment to make the ground-breaking discoveries that will help to answer fundamental physics questions. Volume 1 contains an executive summary that describes the general aims of this document. The remainder of this first volume provides a more detailed description of the DUNE physics program that drives the choice of detector technologies. It also includes concise outlines of two overarching systems that have not yet evolved to consortium structures: computing and calibration. Volumes 2 and 3 of this IDR describe, for the single-phase and dual-phase technologies, respectively, each detector module's subsystems, the technical coordination required for its design, construction, installation, and integration, and its organizational structure.

Aeromonas spp. merupakan jenis bakteri Gram negatif yang umum ditemukan pada saluran pencernaan ikan. Penambahan garam dan bahan herbal pada pakan sering dilakukan dalam budidaya perikanan sebagai upaya peningkatan efisiensi budidaya sekaligus berdampak bagi bakteri dalam saluran pencernaan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi dan jumlah Aeromonas spp. pada saluran pencernaan nilem (Osteochilus vittatus) yang diberi pakan dengan suplementasi garam dan ramuan herbal. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan: kontrol, garam 3%, ramuan herbal 10 mL/kg pakan, dan kombinasi garam 3% + ramuan herbal 10 mL/kg pakan. Sampel yang digunakan adalah nilem (bobot awal 4,06±0,25 g) yang dipelihara selama 30 hari. Proporsi dan jumlah Aeromonas spp. dalam saluran pencernaan nilem tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05). Proporsi Aeromonas spp. terhadap bakteri Gram negatif berkisar antara 87,71-96,30%. Jumlah Aeromonas spp. berkisar antara 0,28-0,73 x108 CFU/g. Suplementasi garam dan ramuan herbal pada pakan menyebabkan keberadaan Aeromonas spp. cenderung lebih tinggi pada saluran pencernaan nilem.

Vegetasi mangrove memiliki potensi karbon yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan. Kawasan hutan mangrove Segara Anakan memiliki luas sebesar 35.000 ha dengan kondisi yang sangat baik. Sayangnya pada tahun 2023 kawasan hutan mangrove Segara Anakan luasnya menurun menjadi sebesar 12.000 ha dan sekitar 5.600 ha dalam kondisi terganggu. Kerusakan mangrove memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan seperti abrasi dan gelombang pasang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis nilai kalor mangrove sebagai energi alternatif batu bara berdasarkan standar SNI dan ASTM, menganalisis estimasi potensi biomassa hutan mangrove Segara Anakan berdasarkan pemetaan klasifikasi biomassa, dan menganalisis upaya konservasi yang harus dilakukan berdasarkan potensi biomassa dan layanan ekosistem mangrove dengan analisis MICMAC. Nilai kalor tertinggi pada penelitian ini yaitu dari spesies R. apiculata 7.041±189 Cal/g, C. tagal 7.022±193 Cal/g, dan ketiga B. gymnoriza 7.003,5±105,5 Cal/g, yang menunjukkan tingkat energi relatif tinggi yang dapat dihasilkan dari pembakaran bahan bakar mangrove. Nilai kalor yang tinggi menandakan potensi sebagai sumber energi yang efisien. Namun yang terbaik untuk lingkungan dipilih spesies yang memiliki nilai kalor cukup dan kadar karbon yang rendah yakni S. caseolaris 6.740,5±88,5 Cal/g. Estimasi potensi biomassa mangrove di Segara Anakan yang berkisar antara 417,92±76,02 ton/ha. Jumlah biomassa yang mencapai ratusan ton per ha menunjukkan adanya potensi yang besar dalam hal ketersediaan material untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif atau untuk tujuan konservasi ekologi. Variabel kunci dari kuadran satu berasal dari faktor regulasi, sosial, dan ekologi, yang mana mayoritas berasal dari faktor regulasi. Hal ini dikarenakan faktor regulasi erat kaitannya dengan proses realisasi upaya konservasi berdasarkan potensi biomassa dan ekosistem mangrove di Laguna Segara Anakan Cilacap.

Aeromonas spp. merupakan jenis bakteri Gram negatif yang umum ditemukan pada saluran pencernaan ikan. Penambahan garam dan bahan herbal pada pakan sering dilakukan dalam budidaya perikanan sebagai upaya peningkatan efisiensi budidaya sekaligus berdampak bagi bakteri dalam saluran pencernaan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi dan jumlah Aeromonas spp. pada saluran pencernaan nilem (Osteochilus vittatus) yang diberi pakan dengan suplementasi garam dan ramuan herbal. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan: kontrol, garam 3%, ramuan herbal 10 mL/kg pakan, dan kombinasi garam 3% + ramuan herbal 10 mL/kg pakan. Sampel yang digunakan adalah nilem (bobot awal 4,06±0,25 g) yang dipelihara selama 30 hari. Proporsi dan jumlah Aeromonas spp. dalam saluran pencernaan nilem tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05). Proporsi Aeromonas spp. terhadap bakteri Gram negatif berkisar antara 87,71-96,30%. Jumlah Aeromonas spp. berkisar antara 0,28-0,73 x108 CFU/g. Suplementasi garam dan ramuan herbal pada pakan menyebabkan keberadaan Aeromonas spp. cenderung lebih tinggi pada saluran pencernaan nilem.

Aeromonas spp. merupakan jenis bakteri Gram negatif yang umum ditemukan pada saluran pencernaan ikan. Penambahan garam dan bahan herbal pada pakan sering dilakukan dalam budidaya perikanan sebagai upaya peningkatan efisiensi budidaya sekaligus berdampak bagi bakteri dalam saluran pencernaan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi dan jumlah Aeromonas spp. pada saluran pencernaan nilem (Osteochilus vittatus) yang diberi pakan dengan suplementasi garam dan ramuan herbal. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan: kontrol, garam 3%, ramuan herbal 10 mL/kg pakan, dan kombinasi garam 3% + ramuan herbal 10 mL/kg pakan. Sampel yang digunakan adalah nilem (bobot awal 4,06±0,25 g) yang dipelihara selama 30 hari. Proporsi dan jumlah Aeromonas spp. dalam saluran pencernaan nilem tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05). Proporsi Aeromonas spp. terhadap bakteri Gram negatif berkisar antara 87,71-96,30%. Jumlah Aeromonas spp. berkisar antara 0,28-0,73 x108 CFU/g. Suplementasi garam dan ramuan herbal pada pakan menyebabkan keberadaan Aeromonas spp. cenderung lebih tinggi pada saluran pencernaan nilem.

Tetes tebu umumnya dipergunakan pada pembuatan minuman beralkohol etanol dan MSG. Tetes tebu masih mengandung aktivitas antioksidan yang lebih besar kromium dan mineral dibanding gula pasir. Metode pembuatan fruit leather memakai metode Convective drying dengan penambahan karagenan dan gum arab dinilai kurang efektif pada pengolahannya. Maka dari itu untuk memaksimalkan kadar gizi dan fitokimia tetes tebu dan buah mangga secara efektif diolah sebagai makanan ringan yaitu fruit leather menggunakan metode Convective drying selama 5 jam dan di tambahkan asam sitrat dan sebagai pengaruh kecepatan kristalisasi dan sebagai pengawet alami. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kimia terhadap fruit leather penambahan tetes tebu yang menggunakan bahan tetes tebu buah mangga arumnanis asam sitrat serta gula pasir tanpa bahan pengawet atau zat kimia lainnya. Penelitian ini menggunakan DPPH untuk menentukan kapasitas antioksidan AICI3 pada kadar flavonoid metode folin- Ciocalte untuk fenol total metode pelarut Fe3Cl untuk kadar tanin metode reagen-meyer sebagai penentu alkaloid dan metode HNO3 sebagai pelarut dan dilanjutkan dengan analisis AAS. Hasil penelitian menunjukkan kandungan kapasitas antioksidan sedang yakni IC50 122 8 ppm kadar flavonoid sebesar 11 97 mg QE/g kandungan flavonoid ini dalam 100 mg memiliki aktivitas antioksidan sedang. Kadar fenol total sebesar 7 227 mg GAE/g yang mampu menghambat radikal bebas kanker lambung kolorektal payudara dan paru-paru. Pada uji fisik fruit leather penambahan tetes tebu memiliki kadar air sebesar 1 2%. Dengan demikian fruit leather penambahan tetes tebu layak untuk dipasarkan. Ketika proses pemanasan kandungan fruit leather penambahan tetes tebu mengalami perubahan dari buah mangga arumanis yang disebabkan oleh perubahan pH proses oksidasi karamelisai dari gula dan tetes tebu oksigen suhu panas dan ion logam mempengaruhi stabilitas. Sehingga hal ini berpengaruh pada kandungan antioksidan dan fitokimia fruit leather p

Misalkan H dan G adalah graf sederhana berhingga dimana setiap sisi dari G termasuk paling sedikit satu subgraf G yang isomorfik terhadap H. Pelabelan total (a d)-H-antiajaib dari G adalah bijeksi f V(G) cup E(G) rarr 1 2 ... V(G) E(G) sehingga untuk semua subgraf H isomorfik terhadap H suatu H -weights F(H ) sum _(v isin V(H )) f(v) sum _(e isin E(H )) f(e) membentuk barisan aritmetika a a d ... a (k-1)d di mana a merupakan bilangan bulat positif d merupakan bilangan bulat tetap dan k adalah banyaknya subgraf dari G yang isomorfik ke H. Jika himpunan titik V(G) menerima label seminimal mungkin 1 2 ... V(G) maka f disebut pelabelan total (a d)-H- antiajaib super. Dalam penelitian ini akan ditunjukkan bahwa pada graf P_4 times P_nterdapat pelabelan total (34n 4 2)- C_4- antiajaib super untuk nilai d 2 dan pelabelan total (32n 4 4)-C_4- antiajaib super untuk d 4.

Misalkan H dan G adalah graf sederhana berhingga dimana setiap sisi dari G termasuk paling sedikit satu subgraf G yang isomorfik terhadap H. Pelabelan total (a d)-H-antiajaib dari G adalah bijeksi f V(G) cup E(G) rarr 1 2 ... V(G) E(G) sehingga untuk semua subgraf H isomorfik terhadap H suatu H -weights F(H ) sum _(v isin V(H )) f(v) sum _(e isin E(H )) f(e) membentuk barisan aritmetika a a d ... a (k-1)d di mana a merupakan bilangan bulat positif d merupakan bilangan bulat tetap dan k adalah banyaknya subgraf dari G yang isomorfik ke H. Jika himpunan titik V(G) menerima label seminimal mungkin 1 2 ... V(G) maka f disebut pelabelan total (a d)-H- antiajaib super. Dalam penelitian ini akan ditunjukkan bahwa pada graf P_4 times P_nterdapat pelabelan total (34n 4 2)- C_4- antiajaib super untuk nilai d 2 dan pelabelan total (32n 4 4)-C_4- antiajaib super untuk d 4.

In the current study, a 260 mm × 300 mm bloom mould was investigated, on which a method combining finite element and finite volume methods was applied to study the impacts of electromagnetic stirring on molten steel flow and heat transfer, and then t he solidification structure of steel was tested. The obtained simulation results pertaining to magnetic fields were consistent with the onsite measured data. For the 260 mm × 300 mm bloom continuous casting of bearing steel, the appropriate value of current intensity of electromagnetic stirring was found to be 300 A.

In the current study, a 260 mm × 300 mm bloom mould was investigated, on which a method combining finite element and finite volume methods was applied to study the impacts of electromagnetic stirring on molten steel flow and heat transfer, and then t he solidification structure of steel was tested. The obtained simulation results pertaining to magnetic fields were consistent with the onsite measured data. For the 260 mm × 300 mm bloom continuous casting of bearing steel, the appropriate value of current intensity of electromagnetic stirring was found to be 300 A.

A new approach using reed pulping black liquor by hydrothermal reaction followed by fast carbonization at 350 °C in fluidized bed reactor for 5 minutes was proposed in this paper. The BET specific surface area generated at optimum conditions reached 390 m2 g–1. The CO2 selectivity over CH4 and N2 comparable to commercial activated carbons was obtained. The isosteric enthalpies of adsorption for CO2, CH4 and N2 on the resultant carbon sample prepared at optimum conditions show surface heterogeneity. The kinetic results indicate its potential for separation of carbon dioxide from carbon dioxide/methane mixture.

Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas musik terapi untuk meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan meta analisis melalui analisis empat belas kajian literatur penelitian international dengan melibatkan 720 partisipan. Berdasarkan pengolahan data telah didapatkan nilai rata-rata (mean), Standar Deviasi, dan nilai n, dapat diketahui hasil effect size hedges’ g yang diperoleh dari random effect model = 0.89 (95% Cl = 0.224 sampai dengan 1.549, dan nilai p-value = 0.008723) dengan nilai I² (inconsistency) = 93.89% . Berdasarkan hasil meta analisis dapat mengindikasikan bahwa pemberian musik terapi merupakan salah satu teknik pemberian intervensi yang efektif, hal tersebut karena memiliki efektivitas yang tinggi untuk intervensi pada meningkatkan kualitas tidurKata kunci: Terapi Musik, Kualitas Tidur, Sleep constitutes a basic need that determines human physical and psychological health, which makes identifying and examining factors that contribute to the improvement of sleep quality an important research step. To this end, this research aimed to empirically test how much music therapy has a significant effect on improving sleep quality. Using meta-analysis, we collected data from 14 international research literature reviews that involved 720 participants in total. Data were analyzed based on the mean (M), standard deviation (SD), and the number of participants (n). The results revealed the effectiveness of music therapy in improving sleep quality, as can be seen on the effect size hedges' g of 0.89 obtained from the random-effects model with an I² (inconsistency) value of 94%. What can be derived from this finding is that music therapy is an effective intervention technique to improve sleep quality.Tidur merupakan kebutuhan dasar yang menentukan kesehatan fisik maupun psikologis manusia, yang membuat identifikasi dan pengujian faktor-faktor yang bisa meningkat kualitasnya menjadi langkah penelitian yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana musik terapi berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kualitas tidur. Menggunakan meta analisis, penelitian ini mengumpulkan data berupa 14 kajian literatur yang dipublikasikan di jurnal international yang secara keseluruhan melibatkan 720 partisipan. Data dianalisis atas dasar nilai rata-rata (M), deviasi standar (SD), dan jumlah partisipan (n). Hasil menunjukkan efektivitas terapi musik dalam meningkatkan kualitas tidur, sebagaimana bisa diketahui atas dasar effect size hedges’ g yang diperoleh dari random effect model sebesar 0.89 dengan nilai I² (inconsistency) sebesar 94%. Pemberian musik terapi dengan demikian merupakan salah satu teknik intervensi yang efektif untuk meningkatkan kualitas tidur.

Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas musik terapi untuk meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan meta analisis melalui analisis empat belas kajian literatur penelitian international dengan melibatkan 720 partisipan. Berdasarkan pengolahan data telah didapatkan nilai rata-rata (mean), Standar Deviasi, dan nilai n, dapat diketahui hasil effect size hedges’ g yang diperoleh dari random effect model = 0.89 (95% Cl = 0.224 sampai dengan 1.549, dan nilai p-value = 0.008723) dengan nilai I² (inconsistency) = 93.89% . Berdasarkan hasil meta analisis dapat mengindikasikan bahwa pemberian musik terapi merupakan salah satu teknik pemberian intervensi yang efektif, hal tersebut karena memiliki efektivitas yang tinggi untuk intervensi pada meningkatkan kualitas tidurKata kunci: Terapi Musik, Kualitas Tidur, Sleep constitutes a basic need that determines human physical and psychological health, which makes identifying and examining factors that contribute to the improvement of sleep quality an important research step. To this end, this research aimed to empirically test how much music therapy has a significant effect on improving sleep quality. Using meta-analysis, we collected data from 14 international research literature reviews that involved 720 participants in total. Data were analyzed based on the mean (M), standard deviation (SD), and the number of participants (n). The results revealed the effectiveness of music therapy in improving sleep quality, as can be seen on the effect size hedges' g of 0.89 obtained from the random-effects model with an I² (inconsistency) value of 94%. What can be derived from this finding is that music therapy is an effective intervention technique to improve sleep quality.Tidur merupakan kebutuhan dasar yang menentukan kesehatan fisik maupun psikologis manusia, yang membuat identifikasi dan pengujian faktor-faktor yang bisa meningkat kualitasnya menjadi langkah penelitian yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana musik terapi berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kualitas tidur. Menggunakan meta analisis, penelitian ini mengumpulkan data berupa 14 kajian literatur yang dipublikasikan di jurnal international yang secara keseluruhan melibatkan 720 partisipan. Data dianalisis atas dasar nilai rata-rata (M), deviasi standar (SD), dan jumlah partisipan (n). Hasil menunjukkan efektivitas terapi musik dalam meningkatkan kualitas tidur, sebagaimana bisa diketahui atas dasar effect size hedges’ g yang diperoleh dari random effect model sebesar 0.89 dengan nilai I² (inconsistency) sebesar 94%. Pemberian musik terapi dengan demikian merupakan salah satu teknik intervensi yang efektif untuk meningkatkan kualitas tidur.

Teori graf aljabar adalah salah satu cabang matematika yang menggunakan metode aljabar dan graf. Salah satu jenis dari teori graf aljabar adalah spektrum graf. Penelitian terkait spektrum graf pertama kali dilakukan oleh Bigg (1974). Selanjutnya banyak peneliti lain yang mengembangkan konsep ini hingga sekarang. Salah satunya Chattopadhyay dkk (2020) meneliti tentang nilai eigen Laplacian pada graf pembagi nol pada ring Z_n. Melanjutkan penelitian tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji spektrum Laplacian pada graf identitas dan komplemennya pada ring Z_2p p prima. Misalkan G merupakan graf dengan V(G) v_1 v_2 hellip v_n sebagai himpunan titik pada G dan E(G) sebagai himpunan sisi pada G. Matriks Laplacian L(G) didefinisikan dengan L(G) D(G)-A(G). Matriks keterhubungan A(G) [a_ij ] merupakan matriks berukuran n times n dengan a_ij 1 jika v_i.v_j 1 dan a_ij 0 jika v_i.v_j ne 1. Matriks derajat D(G) adalah matriks diagonal dengan d_ii deg_G (v_i) dan d_ij 0 untuk i ne j. Jika lambda dan m( lambda ) adalah nilai eigen dan kelipatannya pada matriks L(G) maka spektrum matriks persegi G yang dinotasikan dengan Spec(G) merupakan himpunan semua nilai eigen dari G dengan kelipatannya m( lambda _1 ) m( lambda _2 ) hellip m( lambda _n). Spektrum dari graf G dapat ditulis dengan nbsp Spec(G) [ ( lambda _1 amp lambda _2 amp hellip amp lambda _n m( lambda _1) amp m( lambda _2) amp hellip amp m( lambda _n ) )]. Spektrum Laplacian dari G dinotasikan dengan Spec_L (G) adalah spektrum yang diperoleh dari matriks Laplacian G. Komplemen dari G (V(G) E(G)) dinotasikan dengan G (V(G ) E(G )) adalah graf dengan V(G ) V(G) dan E(G ) v_i v_j notin E(G) v_i v_j isin V(G) . Misalkan R merupakan ring komutatif dengan unity dengan 1 adalah unsur identitas pada R. Himpunan unit di R membentuk himpunan titik pada graf sederhana sedemikian hingga dua titik berbeda x y isin R terhubung jika xy 1 asumsikan bahwa 1 terhubung ke semua unit R. Graf ini disebut graf identitas atau graf unit dar

Metode pelapisan permukaan menggunakan lapisan hidrofobik dapat melindungi permukaan beton yang berpori dari difusi air yang akan memicu kerusakan struktur, bagunan dan mengurangi masa pakai beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi massa dari TiO2 hasil biosintesis dan karbon dari tempurung kelapa terhadap kemampuan hidrofobisitas permukaan beton serta membandingkan pengaruh keduanya dalam meningkatkan hidrofobisitas permukaan beton. Lapisan hidrofobik dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), X–Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan uji sudut kontak dilakukan untuk mengevaluasi kinerja lapisan hidrofobik. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan morfologi permukaan dari lapisan hidrofobik berbasis organosilikon dengan penambahan TiO2 0,20 g dan karbon 0,20 g yang terdistribusi secara merata, menutupi mikropori dan meningkatkan kekasaran dari permukaan beton. Hasil analisis EDS dari permukaan hidrofobik menunjukkan puncak unsur Ca menurun dan tidak terdeteksinya unsur-unsur seperti Al, Fe, K yang dapat membuktikan keberadaan dan keberhasilan organosilikon dari pelapisan pada permukaan beton. Hasil analisis FTIR menunjukkan munculnya beberapa pita serapan baru seperti pada 2963 cm-1 (C−H alifatik dari organosilikon) dan 477 cm-1 (Ti−O) pada permukaan beton dengan lapisan hidrofobik. Sudut kontak sampel B/Organosilikon/TiO2 menunjukkan perilaku hidrofobik hingga 122,4º dan sampel B/Organosilikon/C memiliki sudut kontak hingga 138,3º. Dengan demikian, karbon dari limbah tempurung kelapa dapat digunakan sebagai alternatif dalam aplikasi permukaan hidrofobik karena menunjukkan sifat hidrofobisitas yang lebih baik daripada TiO2.

Air limbah tekstil dapat mengandung 4-60 mg/L metilen biru dan konsentrasi ini dapat menimbulkan dampak bagi manusia dan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan adsorpsi nanokomposit MXene/eceng gondok untuk menyisihkan metilen biru dari larutan artifisial. Adsorpsi dilakukan secara batch. Percobaan dilakukan pada pH 10 dan konsentrasi awal adsorbat 50 mg/L dari penelitian sebelumnya, serta memvariasikan dosis adsorben (0,2; 0,5; 1,0; 2,0 g/L) dan rasio nanokomposit (10:1 dan 20:1). Konsentrasi metilen biru dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Karakteristik adsorben dianalisis menggunakan SEM-EDS, dan FTIR. Ukuran partikel adsorben dianalisis menggunakan PSA. Uji statistik yang dilakukan adalah uji normalitas, ANOVA, korelasi, dan uji-t. Analisis SEM menunjukkan adsorben MXene/eceng gondok dengan rasio 20:1 memiliki jarak antar lapisan yang lebih besar daripada rasio 10:1. Ukuran partikel adsorben berkisar 0,082-280 µm. Kinerja adsorpsi terbaik dihasilkan pada dosis 2,0 g/L dan rasio nanokomposit 20:1 yaitu 90,713% dengan kapasitas adsorpsi 22,678 mg/g. Adsorben MXene/eceng gondok 20:1 menghasilkan kapasitas adsorpsi lebih baik daripada hanya MXene atau eceng gondok saja. Persamaan isoterm adsorpsi yang sesuai yaitu isoterm Langmuir (R2=0,9018) dengan nilai K¬L 0,166 dan qm 44,643 mg/g yang artinya proses adsorpsi terjadi pada satu lapisan di permukaan adsorben. Kinetika adsorpsi yang sesuai adalah pseudo-second-order menunjukkan bahwa reaksi adalah orde dua parsial terhadap gugus fungsi adsorben dan orde nol parsial terhadap konsentrasi adsorbat. Hasil statistik menunjukkan bahwa variasi dosis adsorben dan rasio nanokomposit memberikan perbedaan signifikan terhadap efisiensi penyisihan dan kapasitas adsorpsi.

Metode pelapisan permukaan menggunakan lapisan hidrofobik dapat melindungi permukaan beton yang berpori dari difusi air yang akan memicu kerusakan struktur, bagunan dan mengurangi masa pakai beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi massa dari TiO2 hasil biosintesis dan karbon dari tempurung kelapa terhadap kemampuan hidrofobisitas permukaan beton serta membandingkan pengaruh keduanya dalam meningkatkan hidrofobisitas permukaan beton. Lapisan hidrofobik dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), X–Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan uji sudut kontak dilakukan untuk mengevaluasi kinerja lapisan hidrofobik. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan morfologi permukaan dari lapisan hidrofobik berbasis organosilikon dengan penambahan TiO2 0,20 g dan karbon 0,20 g yang terdistribusi secara merata, menutupi mikropori dan meningkatkan kekasaran dari permukaan beton. Hasil analisis EDS dari permukaan hidrofobik menunjukkan puncak unsur Ca menurun dan tidak terdeteksinya unsur-unsur seperti Al, Fe, K yang dapat membuktikan keberadaan dan keberhasilan organosilikon dari pelapisan pada permukaan beton. Hasil analisis FTIR menunjukkan munculnya beberapa pita serapan baru seperti pada 2963 cm-1 (C−H alifatik dari organosilikon) dan 477 cm-1 (Ti−O) pada permukaan beton dengan lapisan hidrofobik. Sudut kontak sampel B/Organosilikon/TiO2 menunjukkan perilaku hidrofobik hingga 122,4º dan sampel B/Organosilikon/C memiliki sudut kontak hingga 138,3º. Dengan demikian, karbon dari limbah tempurung kelapa dapat digunakan sebagai alternatif dalam aplikasi permukaan hidrofobik karena menunjukkan sifat hidrofobisitas yang lebih baik daripada TiO2.

Fu X, Li H, Yang K, Chen D, Tang H. Onco Targets Ther. 2016;9:2237–2245. The Editor and Publisher of OncoTargets and Therapy are retracting the published article. Concerns were raised regarding the alleged duplication of tumor images in Figure 4A with those from other articles by the same authors. Specifically, The tumor images in Figure 4A appear to have been duplicated with those from Figure 5A from Li H, Fu X, Yang K, Chen D, Tang H, Zhao Q. The clock gene PER1 suppresses expression of tumor-related genes in human oral squamous cell carcinoma. Oncotarget. 2016;7:20574–20583. https://doi.org/10.18632/oncotarget.7827; Figure 4A from Zhao Q, Zheng G, Yang K, et al. The clock gene PER1 plays an important role in regulating the clock gene network in human oral squamous cell carcinoma cells. Oncotarget. 2016;7:70290–70302. https://doi.org/10.18632/oncotarget.11844 and Figure 6A from Su X, Chen D, Yang K, et al. The circadian clock gene PER2 plays an important role in tumor suppression through regulating tumor-associated genes in human oral squamous cell carcinoma. Oncology Reports. 2017;38:472–480. https://doi.org/10.3892/or.2017.5653. In addition, the image from Figure 4C, SCC15 has been duplicated with the image from Figure 4D, Control-shRNA from Zhao Q et al (2016). The authors responded to our queries but were unable to provide an explanation for the duplicated images nor were they able to provide the original data from their study. As the findings could not be verified the Editor and Publisher made the decision to retract the article and the authors were notified of this. We have been informed in our decision-making by our editorial policies and the COPE guidelines. The retracted article will remain online to maintain the scholarly record, but it will be digitally watermarked on each page as “Retracted”.

Panas gamma merupakan salah satu isu penting dalam pengoperasian reaktor riset guna menjamin keselamatan sampel dan fasilitas iradiasinya. Panas gamma yang dihasilkan oleh setiap jenis bahan bakar di reaktor riset akan memiliki nilai dan karakteristik yang berbeda. Uranium molibdenum (UMo) merupakan kandidat bahan bakar reaktor riset di masa depan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis uranium oksida (UO2) ataupun silisida (USi). Untuk menguatkan kelebihan UMo maka diperlukan kajian panas gamma di reaktor riset RSG-GAS. Penentuan panas gamma dilakukan menggunakan program komputer ORIGEN2.1 dan Gamset. ORIGEN2.1 digunakan untuk menentukan laju pelepasan gamma selama operasi reaktor berlangsung dan Gamset digunakan untuk menentukan panas gamma dari interaksi radiasi gamma dengan material yang ada di teras RSG-GAS. Dalam penelitian ini, panas gamma yang dihitung yaitu panas gamma yang mengenai radioisotop seperti Lu-177, Ir-192, dan Au-198. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo dibandingkan dengan USi pada radioisotop yang sama. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo lebih rendah dibandingkan dengan USi. Pada variasi densitas U-235 panas gamma terkecil dihasikan pada UMo-700 dan panas gamma terbesar dihasilkan pada UMo-300. Berdasarkan variasi sampel produksi radioisotop, panas gamma dalam produksi Lu-177 memiliki panas gamma terbesar yang diikuti oleh Ir-192 dan Au-198. Hasil panas gamma juga dapat dipengaruhi daya reaktor dan posisi iradiasi sampel. Adapun panas gamma terkecil sebesar 5,85 W/g yang menggunakan daya reaktor 15 MW dan posisi iradiasi pada CIP (central irradiation position).

Panas gamma merupakan salah satu isu penting dalam pengoperasian reaktor riset guna menjamin keselamatan sampel dan fasilitas iradiasinya. Panas gamma yang dihasilkan oleh setiap jenis bahan bakar di reaktor riset akan memiliki nilai dan karakteristik yang berbeda. Uranium molibdenum (UMo) merupakan kandidat bahan bakar reaktor riset di masa depan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis uranium oksida (UO2) ataupun silisida (USi). Untuk menguatkan kelebihan UMo maka diperlukan kajian panas gamma di reaktor riset RSG-GAS. Penentuan panas gamma dilakukan menggunakan program komputer ORIGEN2.1 dan Gamset. ORIGEN2.1 digunakan untuk menentukan laju pelepasan gamma selama operasi reaktor berlangsung dan Gamset digunakan untuk menentukan panas gamma dari interaksi radiasi gamma dengan material yang ada di teras RSG-GAS. Dalam penelitian ini, panas gamma yang dihitung yaitu panas gamma yang mengenai radioisotop seperti Lu-177, Ir-192, dan Au-198. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo dibandingkan dengan USi pada radioisotop yang sama. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo lebih rendah dibandingkan dengan USi. Pada variasi densitas U-235 panas gamma terkecil dihasikan pada UMo-700 dan panas gamma terbesar dihasilkan pada UMo-300. Berdasarkan variasi sampel produksi radioisotop, panas gamma dalam produksi Lu-177 memiliki panas gamma terbesar yang diikuti oleh Ir-192 dan Au-198. Hasil panas gamma juga dapat dipengaruhi daya reaktor dan posisi iradiasi sampel. Adapun panas gamma terkecil sebesar 5,85 W/g yang menggunakan daya reaktor 15 MW dan posisi iradiasi pada CIP (central irradiation position).

Panas gamma merupakan salah satu isu penting dalam pengoperasian reaktor riset guna menjamin keselamatan sampel dan fasilitas iradiasinya. Panas gamma yang dihasilkan oleh setiap jenis bahan bakar di reaktor riset akan memiliki nilai dan karakteristik yang berbeda. Uranium molibdenum (UMo) merupakan kandidat bahan bakar reaktor riset di masa depan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis uranium oksida (UO2) ataupun silisida (USi). Untuk menguatkan kelebihan UMo maka diperlukan kajian panas gamma di reaktor riset RSG-GAS. Penentuan panas gamma dilakukan menggunakan program komputer ORIGEN2.1 dan Gamset. ORIGEN2.1 digunakan untuk menentukan laju pelepasan gamma selama operasi reaktor berlangsung dan Gamset digunakan untuk menentukan panas gamma dari interaksi radiasi gamma dengan material yang ada di teras RSG-GAS. Dalam penelitian ini, panas gamma yang dihitung yaitu panas gamma yang mengenai radioisotop seperti Lu-177, Ir-192, dan Au-198. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo dibandingkan dengan USi pada radioisotop yang sama. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo lebih rendah dibandingkan dengan USi. Pada variasi densitas U-235 panas gamma terkecil dihasikan pada UMo-700 dan panas gamma terbesar dihasilkan pada UMo-300. Berdasarkan variasi sampel produksi radioisotop, panas gamma dalam produksi Lu-177 memiliki panas gamma terbesar yang diikuti oleh Ir-192 dan Au-198. Hasil panas gamma juga dapat dipengaruhi daya reaktor dan posisi iradiasi sampel. Adapun panas gamma terkecil sebesar 5,85 W/g yang menggunakan daya reaktor 15 MW dan posisi iradiasi pada CIP (central irradiation position).

Panas gamma merupakan salah satu isu penting dalam pengoperasian reaktor riset guna menjamin keselamatan sampel dan fasilitas iradiasinya. Panas gamma yang dihasilkan oleh setiap jenis bahan bakar di reaktor riset akan memiliki nilai dan karakteristik yang berbeda. Uranium molibdenum (UMo) merupakan kandidat bahan bakar reaktor riset di masa depan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis uranium oksida (UO2) ataupun silisida (USi). Untuk menguatkan kelebihan UMo maka diperlukan kajian panas gamma di reaktor riset RSG-GAS. Penentuan panas gamma dilakukan menggunakan program komputer ORIGEN2.1 dan Gamset. ORIGEN2.1 digunakan untuk menentukan laju pelepasan gamma selama operasi reaktor berlangsung dan Gamset digunakan untuk menentukan panas gamma dari interaksi radiasi gamma dengan material yang ada di teras RSG-GAS. Dalam penelitian ini, panas gamma yang dihitung yaitu panas gamma yang mengenai radioisotop seperti Lu-177, Ir-192, dan Au-198. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo dibandingkan dengan USi pada radioisotop yang sama. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo lebih rendah dibandingkan dengan USi. Pada variasi densitas U-235 panas gamma terkecil dihasikan pada UMo-700 dan panas gamma terbesar dihasilkan pada UMo-300. Berdasarkan variasi sampel produksi radioisotop, panas gamma dalam produksi Lu-177 memiliki panas gamma terbesar yang diikuti oleh Ir-192 dan Au-198. Hasil panas gamma juga dapat dipengaruhi daya reaktor dan posisi iradiasi sampel. Adapun panas gamma terkecil sebesar 5,85 W/g yang menggunakan daya reaktor 15 MW dan posisi iradiasi pada CIP (central irradiation position).

Penelitian ini membahas tentang bigrup dan sifat-sifatnya. Suatu himpunan G yang dilengkapi dengan dua operasi biner yaitu ∗1 dan ∗2 , disebut dengan bigrup apabila terdapat dua himpunan bagian sejati dari G yaitu G1 dan G2 , sehingga memenuhi G1 ∪ G2 = G , dan (G1,∗1) , (G2,∗2) masing-masing adalah grup. Suatu himpunan bagian dari bigrup G yang juga merupakan bigrup terhadap operasi-operasi di G disebut sub-bigrup. Suatu bigrup yang kedua operasinya bersifat komutatif disebut bigrup komutatif. Diperoleh beberapa sifat dari bigrup. Suatu bigrup dapat dibentuk dari gabungan sembarang dua grup yang saling asing atau saling beririsan. Irisan dua sub-bigrup belum tentu merupakan sub-bigrup. Gabungan dua sub-bigrup belum tentu merupakan sub-bigrup. Diperoleh juga sifat-sifat dari bigrup yang berkaitan dengan suatu field, yaitu setiap field merupakan bigrup komutatif dan setiap daerah integral berhingga merupakan bigrup komutatif.

Penelitian ini membahas tentang bigrup dan sifat-sifatnya. Suatu himpunan G yang dilengkapi dengan dua operasi biner yaitu ∗1 dan ∗2 , disebut dengan bigrup apabila terdapat dua himpunan bagian sejati dari G yaitu G1 dan G2 , sehingga memenuhi G1 ∪ G2 = G , dan (G1,∗1) , (G2,∗2) masing-masing adalah grup. Suatu himpunan bagian dari bigrup G yang juga merupakan bigrup terhadap operasi-operasi di G disebut sub-bigrup. Suatu bigrup yang kedua operasinya bersifat komutatif disebut bigrup komutatif. Diperoleh beberapa sifat dari bigrup. Suatu bigrup dapat dibentuk dari gabungan sembarang dua grup yang saling asing atau saling beririsan. Irisan dua sub-bigrup belum tentu merupakan sub-bigrup. Gabungan dua sub-bigrup belum tentu merupakan sub-bigrup. Diperoleh juga sifat-sifat dari bigrup yang berkaitan dengan suatu field, yaitu setiap field merupakan bigrup komutatif dan setiap daerah integral berhingga merupakan bigrup komutatif.

Diberikan graf G dan H. Notasi F → (G, H) berarti bahwa pada sebarang pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi graf F, terdapat subgraf G yang memuat semua sisinya merah, atau subgraf H yang memuat semua sisinya biru. Kemudian notasi F*↛(G, H) berarti bahwa terdapat pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi graf F*, sedemikian sehingga tidak terdapat subgraf G yang semua sisinya merah dan subgraf H yang semua sisinya biru. Graf F dikatakan sebagai graf Ramsey (G, H)-minimal jika, (1) F → (G, H), (2) F*↛ (G, H) dimana F*:= F \ {e}, untuk setiap e ∈ E(F). Pewarnaan merah-biru yang tidak memuat subgraf merah G dan subgraf biru H didefinisikan sebagai pewarnaan-(G, H). Kelas yang memuat semua graf Ramsey (G, H)-minimal ditulis dengan R (G, H). Pada makalah ini akan diberikan syarat perlu untuk suatu graf yang menjadi anggota R (3K2, 2H) dengan H graf terhubung sebarang, dan mentukan graf yang menjadi anggota dari graf Ramsey (3K2, 2Pn)-minimal, untuk setiap bilangan bulat n ≥ 3. Kata kunci : Graf Ramsey Minimal, Pewarnaan, 3K2

Diberikan graf G dan H. Notasi F → (G, H) berarti bahwa pada sebarang pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi graf F, terdapat subgraf G yang memuat semua sisinya merah, atau subgraf H yang memuat semua sisinya biru. Kemudian notasi F*↛(G, H) berarti bahwa terdapat pewarnaan merah-biru terhadap sisi-sisi graf F*, sedemikian sehingga tidak terdapat subgraf G yang semua sisinya merah dan subgraf H yang semua sisinya biru. Graf F dikatakan sebagai graf Ramsey (G, H)-minimal jika, (1) F → (G, H), (2) F*↛ (G, H) dimana F*:= F \ {e}, untuk setiap e ∈ E(F). Pewarnaan merah-biru yang tidak memuat subgraf merah G dan subgraf biru H didefinisikan sebagai pewarnaan-(G, H). Kelas yang memuat semua graf Ramsey (G, H)-minimal ditulis dengan R (G, H). Pada makalah ini akan diberikan syarat perlu untuk suatu graf yang menjadi anggota R (3K2, 2H) dengan H graf terhubung sebarang, dan mentukan graf yang menjadi anggota dari graf Ramsey (3K2, 2Pn)-minimal, untuk setiap bilangan bulat n ≥ 3. Kata kunci : Graf Ramsey Minimal, Pewarnaan, 3K2

ABSTRAK Wahyu Ika Mustika. Pengaruh Metode Pengolahan dan Penambahan Tepung Daun Kelor Terhadap Kadar Kalsium dan Sifat Organoleptik Mi Kelor Instan. Skripsi Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Titi Mutiara Kiranawati M.P (II) Dr. Ir. Soenar Soekopitojo M.Si. Kata Kunci mi instan mi kelor instan tepung daun kelor metode pengolahan kalsium. Mi instan banyak dikonsumsi dan disukai masyarakat namun mi instan bukanlah makanan yang didukung oleh nilai gizi yang seimbang. Salah satu caranya yaitu dengan menambahkan tepung daun kelor pada mi instan. Mi kelor instan diharapkan dapat memberikan sumbangan kalsium yang dibutuhkan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kalsium dan uji hedonik(tingkat kesukaan) mi instan tanpa penambahan tepung daun kelor mi kelor instan dengan penambahan tepung daun kelor 2 1 g 4 2 g dan 8 4 g yang diolah menggunakan teknik boiling dan sauteing. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua perlakuan yaitu metode pengolahan (boiling dan sauteing) dan penambahan tepung daun kelor. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan two way ANOVA dan DMRT (Duncan s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kalsium mi kelor instan yang diolah menggunakan teknik boiling berkisar antara 25 770 mg/kg hingga 54 170 mg/kg. Kadar kalsium mi kelor instan yang diolah menggunakan teknik sauteing berkisar antara 44 005 mg/kg hingga 105 275 mg/kg. Hasil interaksi antara metode pengolahan dan penambahan tepung daun kelor menunjukkan terdapat pengaruh yang nyata antara kedua faktor tersebut. Mi kelor instan dengan penambahan tepung daun kelor 2 1 g 4 2 g dan 8 4 g yang diolah menggunakan teknik boiling mampu memberikan sumbangan kalsium sebanyak 0 46% 0 55%dan 0 68% untuk orang dewasa dalam satu porsi mi kelor instan. Mi kelor instan dengan penambahan tepung daun kelor 2 1 g 4 2 g dan 8 4 g yang diolah menggunakan teknik sa

ABSTRAK Wahyu Ika Mustika. Pengaruh Metode Pengolahan dan Penambahan Tepung Daun Kelor Terhadap Kadar Kalsium dan Sifat Organoleptik Mi Kelor Instan. Skripsi Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Titi Mutiara Kiranawati M.P (II) Dr. Ir. Soenar Soekopitojo M.Si. Kata Kunci mi instan mi kelor instan tepung daun kelor metode pengolahan kalsium. Mi instan banyak dikonsumsi dan disukai masyarakat namun mi instan bukanlah makanan yang didukung oleh nilai gizi yang seimbang. Salah satu caranya yaitu dengan menambahkan tepung daun kelor pada mi instan. Mi kelor instan diharapkan dapat memberikan sumbangan kalsium yang dibutuhkan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kalsium dan uji hedonik(tingkat kesukaan) mi instan tanpa penambahan tepung daun kelor mi kelor instan dengan penambahan tepung daun kelor 2 1 g 4 2 g dan 8 4 g yang diolah menggunakan teknik boiling dan sauteing. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua perlakuan yaitu metode pengolahan (boiling dan sauteing) dan penambahan tepung daun kelor. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan two way ANOVA dan DMRT (Duncan s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kalsium mi kelor instan yang diolah menggunakan teknik boiling berkisar antara 25 770 mg/kg hingga 54 170 mg/kg. Kadar kalsium mi kelor instan yang diolah menggunakan teknik sauteing berkisar antara 44 005 mg/kg hingga 105 275 mg/kg. Hasil interaksi antara metode pengolahan dan penambahan tepung daun kelor menunjukkan terdapat pengaruh yang nyata antara kedua faktor tersebut. Mi kelor instan dengan penambahan tepung daun kelor 2 1 g 4 2 g dan 8 4 g yang diolah menggunakan teknik boiling mampu memberikan sumbangan kalsium sebanyak 0 46% 0 55%dan 0 68% untuk orang dewasa dalam satu porsi mi kelor instan. Mi kelor instan dengan penambahan tepung daun kelor 2 1 g 4 2 g dan 8 4 g yang diolah menggunakan teknik sa

Teori graf aljabar adalah salah satu cabang matematika yang menggunakan metode aljabar dan graf. Salah satu jenis dari teori graf aljabar adalah spektrum graf. Penelitian terkait spektrum graf pertama kali dilakukan oleh Bigg (1974). Selanjutnya banyak peneliti lain yang mengembangkan konsep ini hingga sekarang. Salah satunya Chattopadhyay dkk (2020) meneliti tentang nilai eigen Laplacian pada graf pembagi nol pada ring Z_n. Melanjutkan penelitian tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji spektrum Laplacian pada graf identitas dan komplemennya pada ring Z_2p p prima. Misalkan G merupakan graf dengan V(G) v_1 v_2 hellip v_n sebagai himpunan titik pada G dan E(G) sebagai himpunan sisi pada G. Matriks Laplacian L(G) didefinisikan dengan L(G) D(G)-A(G). Matriks keterhubungan A(G) [a_ij ] merupakan matriks berukuran n times n dengan a_ij 1 jika v_i.v_j 1 dan a_ij 0 jika v_i.v_j ne 1. Matriks derajat D(G) adalah matriks diagonal dengan d_ii deg_G (v_i) dan d_ij 0 untuk i ne j. Jika lambda dan m( lambda ) adalah nilai eigen dan kelipatannya pada matriks L(G) maka spektrum matriks persegi G yang dinotasikan dengan Spec(G) merupakan himpunan semua nilai eigen dari G dengan kelipatannya m( lambda _1 ) m( lambda _2 ) hellip m( lambda _n). Spektrum dari graf G dapat ditulis dengan Spec(G) [ ( lambda _1 amp lambda _2 amp hellip amp lambda _n m( lambda _1) amp m( lambda _2) amp hellip amp m( lambda _n ) )]. Spektrum Laplacian dari G dinotasikan dengan Spec_L (G) adalah spektrum yang diperoleh dari matriks Laplacian G. Komplemen dari G (V(G) E(G)) dinotasikan dengan G (V(G ) E(G )) adalah graf dengan V(G ) V(G) dan E(G ) v_i v_j notin E(G) v_i v_j isin V(G) . Misalkan R merupakan ring komutatif dengan unity dengan 1 adalah unsur identitas pada R. Himpunan unit di R membentuk himpunan titik pada graf sederhana sedemikian hingga dua titik berbeda x y isin R terhubung jika xy 1 asumsikan bahwa 1 terhubung ke semua unit R. Graf ini disebut graf identitas atau graf unit dari R.

Beluntas dengan nama latin Pluchea indica L. merupakan salah satu tanaman herbal di Indonesia yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid. Salah satu bagian beluntas yang dapat digunakan sebagai obat yaitu pada bagian Daun beluntas. Metabolit sekunder pada daun beluntas diduga berperan sebagai antioksidan alami yang dapat menghambat oksidasi radikal bebas. Untuk memperoleh senyawa flavonoid diperlukan metode ekstraksi. Metode maserasi memiliki faktor yang mempengaruhi hasil ekstraksi di antara lain jenis pelarut dan waktu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis pelarut yang berbeda dan waktu lama maserasi pada daun beluntas terhadap kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahap yaitu (1) preparasi sampel daun beluntas kering (2) ekstraksi secara maserasi dengan variasi jenis pelarut n-heksana etil asetat dan etanol 70% serta waktu maserasi selama 1 hari 2 hari dan 3 hari (3) karakteristik senyawa flavonoid yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif dengan AlCl3 dan (4) pengukuran aktivitas antioksidan pada ekstrak daun beluntas dengan metode DPPH. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dengan kadar flavonoid total sebesar 6 39 mgQE/g yang merupakan hasil maserasi ekstrak pelarut etil asetat dan lama maserasi hari ke-3 dan Semua ekstrak daun beluntas pada penggunaan pelarut etil asetat termasuk dalam kategori aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 yakni 23 52ppm.

Transportasi memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat karena dengan adanya transportasi dapat memudahkan kegiatan masyarakat secara efektif dan efisien. Angkutan yang memiliki kawasan wilayah perkotaan dengan trayek tertentu disebut angkutan kota. Persaingan moda transportasi seperti ojol menyebabkan kurangnya minat penumpang menggunakan angkot. Selama pandemi Covid-19 banyak angkot berhenti beroperasi karena sangat susah mendapatkan penumpang sehingga beberapa angkot putar balik menuju terminal pemberangkatan dan berakhir pulang kerja pada siang hari. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan karakteristik pengemudi angkot LDH/G (2) mendeskripsikan karakteristik pengguna jasa LDH/G (3) mendeskripsikan kinerja operasional angkot LDH/G dan (4) mendeskripsikan tingkat pelayanan angkot LDH/G. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data karakteristik dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada pengemudi angkot dan pengguna jasa. Untuk tingkat pelayanan yaitu penyebaran kuesioner pada pengguna jasa angkot LDH/G yang diolah menggunakan Metode IPA dengan skala pengukuran yaitu skala Likert dan untuk kinerja operasional dilakukan dengan pendekatan survei lapangan (Statis dan Dinamis). Hasil penelitian memaparkan (1)Karakteristik pengemudi angkot 100% berjenis kelamin laki-laki usia mayoritas 51 ndash 65 tahun sebesar 75 8% Pendidikan terakhir 51 5% yaitu SD penghasilan pengemudi tertinggi 72 7% sebesar Rp. 30.000 - s/d Rp.100.000 perhari biaya bahan bakar mayoritas gt Rp.50.000 perhari sebesar 87 9% pengalaman mengemudi tertinggi 60 6% gt 30 tahun frekuensi perjalanan tertinggi 51 5% gt 3 rit/hari usia angkot mayoritas gt 20 tahun 57 6% status kepemilikan 75 8% sewa dengan tarif Rp.10.000 - s/d Rp.30.000 perhari sebesar 45 5%. (2)Karakteristik pengguna jasa 52 7% berjenis kelamin perempuan mayoritas usia gt 26 tahun sebesar 49 5% tingkat Pendidikan tertinggi 34 4% SMP/SLTP mayoritas pekerjaan 41 9% pelajar/mahasiswa penghasilan tertinggi 64 5% lt

Kemampuan untuk mengaitkan permasalahan ilmiah dengan ide-ide ilmiah disebut dengan literasi sains. Berdasarkan data PISA Indonesia berada pada kelompok negara dengan kemampuan literasi sains di bawah level 2. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia berada di level yang rendah yang menunjukkan kurangnya kemampuan literasi sains Indonesia. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan produk berbentuk instrumen penilaian literasi sains untuk materi IPA kelas VII dan VIII yang valid dan reliabel. Tujuan pengembangan instrumen yang valid dan reliabel adalah agar instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur literasi sains siswa setelah pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R amp D). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg amp Gall. Tahapan pada model pengembangan Borg amp Gall antara lain research and information collecting planning developing the preliminary form of product preliminary field testing main product revision main field testing revision of product operational field testing final product revision dissemination and implementation. Instrumen penilaian literasi sains divalidasi oleh validator ahli untuk menilai kepantasan produk yang telah dikembangkan. Nilai validasi yang didapatkan adalah sebesar 98 8% yang termasuk ke dalam kategori sangat pantas sehingga dapat dilakukan uji coba ke siswa. Uji coba instrumen penilaian literasi sains yang dilakukan di SMP Negeri 2 Blitar dengan siswa kelas IX E dan IX G yang berjumlah 56 siswa menghasilkan 12 soal yang dinyatakan valid yaitu soal nomor 1 3 6 8 10 11 12 13 14 15 16 dan 19. Dari 12 soal yang dinyatakan valid dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas dari 12 soal tersebut adalah 0 683 dan termasuk ke dalam kategori tinggi. Hasil uji taraf kesukaran pada 12 soal didapatkan soal nomor 6 8 dan 14 masuk ke kategori mudah soal nomor 1 3 10 11 12 13 15 16 dan 19 masuk ke kategori

Misal diberikan G adalah nontrivial grup yang mempunyai himpunan generator Delta h_1 h_2 ... h_k . Digraf dari elemen G dan generator Delta yang bersesuaian dapat dinotasikan dengan D_ (G) yang disebut dengan Cayley Color Digraph. Artikel ini menunjukkan bentuk Cayley Color Digraph dari grup siklik G dengan order n lt 15. Artikel ini bertujuan untuk melengkapi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang hanya sebatas memakai beberapa bilangan prima. Dengan artikel ini kajian teori mengenai bentuk Cayley Color Digraph dari suatu grup siklik dengan n lt 15 dapat digunakan.

Buah matoa memiliki rasa manis tertentu dan sedikit rasa durian sehingga peminatnya semakin meningkat. buah matoa mengandung vitamin yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kekenyalan kulit. Biji ini memiliki kemiripan seperti biji kelengkeng yang mempunyai lapisan kulit luar tetapi lapisan kulit biji matoa tidak sekeras lapisan kulit biji kelengkeng dan biji matoa memiliki kandungan vitamin protein dan karbohidrat. Biji matoa memiliki karakter seperti biji kacang tanah yang memiliki aroma khas kacang yang cocok untuk pembuatan selai dengan warna kecoklatan dan rasa gurih. Dalam pembuatan selai biji matoa ini dapat membantu menambahkan tekstur aroma warna dan rasa pada selai buah dan biji matoa tersebut. Tujuan penelitian ini mendapatkan formula yang tepat pada penggunaan buah dan tepung biji matoa yang di campur sehingga dapat di gunakan untuk pembuatan selai sebagai isian dadar gulung serta mengetahui harga jual dan mempublikasikan dalam bentuk video yang di unggah ke dalam youtube agar mengetahui respon para audien terhadap produk selai campuran tepung biji matoa sebagai isian hidangan dadar gulung tersebut. Uji coba resep dilakukan sebanyak tiga kali antara lain dengan mengubah komposisi antara buah dan tepung biji matoa dalam formulasi pembuatan selai sehingga diperoleh produk selai yang sesuai dengan standart yang di harapkan untuk isian dadar gulung. Formula resep yang di gunakan adalah formula resep yang ketiga dengan menggunakan 464 g buah matoa yang sudah dipisahkan dengan bijinya air sebanyak 200 ml gula 116 dan biji matoa sebanyak 161 g yang sudah di sangrai dan di jadikan tepung. Menghasilkan produk sesuai yang di harapkan memiliki tekstur lembut rasa yang cukup manis dan beraroma khas buah matoa. Diperoleh hidangan dadar gulung isi selai campuran buah dan tepung matoa dengan harga jual Rp. 3.700/biji dan Produk selai campuran buah dan tepung biji matoa dengan harga jual Rp. 27.500/toples 100ml. Video proses pebuatan Pemanfaat

nbsp Abstrak nbsp Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan penerapan metode suggestopedia secara daring untuk meningkatkan minat belajar bahasa arab dan mendeskripsikan efektifitasnya pada siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Blitar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain pra-eksprimen yang dilaksanakan pada satu kelompok tanpa pembanding. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII E VII F dan VII G yang berjumlah 143 siswa. Instrumen untuk mengukur minat belajar siswa berupa skala minat siswa yang telah divalidasi yang diisi siswa sebelum dan sesudah eksperimen. Adapun analisis data yang dipilih adalah uji t-tes. Penerapan metode Suggestopedia secara daring dilaksanakan menggunakan whatapps group dengan media video pembelajaran yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu presentasi konser aktif pengulangan pasif dan latihan. Beberapa media yang digunakan meliputi whatapps google slide video motivasi video pembelajaran google form dan aplikasi kahoot. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penerapan metode suggestopedia secara daring efektif meningkatkan minat belajar Bahasa Arab. Hal ini diindikasikan dari adanya peningkatan minat belajar siswa dari rerata 60 194 sebelum eksperimen menjadi 61 194 sesudah eksperimen. Uji t-tes mendapat nilai t hitung 1 019 dengan nilai signifikansi 0 010 nilai t tabel pada derajat bebas 141 dan taraf nyata 0 05 sebesar 0 15 Jika dibandingkan t hitung gt t tabel atau nilai signifikansi lt 0 05 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai sebelum dan sesudah eksperimen. Dengan demikian penerapan metode suggestopedia secara daring efektif meningkatkan minat belajar bahasa arab siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Blitar. nbsp

Misal diberikan G adalah nontrivial grup yang mempunyai himpunan generator Delta h_1 h_2 ... h_k . Digraf dari elemen G dan generator Delta yang bersesuaian dapat dinotasikan dengan D_ (G) yang disebut dengan Cayley Color Digraph. Artikel ini menunjukkan bentuk Cayley Color Digraph dari grup siklik G dengan order n lt 15. Artikel ini bertujuan untuk melengkapi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang hanya sebatas memakai beberapa bilangan prima. Dengan artikel ini kajian teori mengenai bentuk Cayley Color Digraph dari suatu grup siklik dengan n lt 15 dapat digunakan.

Teori himpunan lunak pertama kali diperkenalkan oleh Molodtsov (1999) sebagai pasangan (F A) di atas alam semesta U di mana F adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan daya dari U. Konsep himpunan lunak kemudian dihubungkan dalam teori grup oleh Sezgin dan Atag uuml n (2011) yang mengembangkan konsep grup lunak normalistik sebagai himpunan lunak (F A) di atas grup G di mana F(x) adalah subgrup normal dari G untuk sembarang x isin Supp(F A) x isin A F(x) ne empty . Pada tahun 2005 Dar dan Akram memperkenalkan K(G)-aljabar (G e) yang dibangun dari suatu grup (G middot ) dengan operasi yang didefinisikan oleh xy x.y (-1) untuk semua x y isin G yang memenuhi beberapa aksioma. Selanjutnya Handam (2012) memperkenalkan konsep K(G)-aljabar lunak sebagai himpunan lunak (F A) atas X dimana F(x) adalah K(G)-subaljabar dari X untuk setiap x isin A. Hasil penelitian sebelumnya belum membawa konsep normalistik pada K(G)-aljabar lunak. Penelitian ini mengaitkan teori normalistik grup lunak dengan teori K(G)-aljabar lunak yaitu definisi K(G)-aljabar lunak normalistik dan kemudian diturunkan sifat-sifat dasarnya.

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan penerapan metode suggestopedia secara daring untuk meningkatkan minat belajar bahasa arab dan mendeskripsikan efektifitasnya pada siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Blitar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain pra-eksprimen yang dilaksanakan pada satu kelompok tanpa pembanding. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII E VII F dan VII G yang berjumlah 143 siswa. Instrumen untuk mengukur minat belajar siswa berupa skala minat siswa yang telah divalidasi yang diisi siswa sebelum dan sesudah eksperimen. Adapun analisis data yang dipilih adalah uji t-tes. Penerapan metode Suggestopedia secara daring dilaksanakan menggunakan whatapps group dengan media video pembelajaran yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu presentasi konser aktif pengulangan pasif dan latihan. Beberapa media yang digunakan meliputi whatapps google slide video motivasi video pembelajaran google form dan aplikasi kahoot. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penerapan metode suggestopedia secara daring efektif meningkatkan minat belajar Bahasa Arab. Hal ini diindikasikan dari adanya peningkatan minat belajar siswa dari rerata 60 194 sebelum eksperimen menjadi 61 194 sesudah eksperimen. Uji t-tes mendapat nilai t hitung 1 019 dengan nilai signifikansi 0 010 nilai t tabel pada derajat bebas 141 dan taraf nyata 0 05 sebesar 0 15 Jika dibandingkan t hitung gt t tabel atau nilai signifikansi lt 0 05 disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata nilai sebelum dan sesudah eksperimen. Dengan demikian penerapan metode suggestopedia secara daring efektif meningkatkan minat belajar bahasa arab siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Blitar.

Kemampuan untuk mengaitkan permasalahan ilmiah dengan ide-ide ilmiah disebut dengan literasi sains. Berdasarkan data PISA Indonesia berada pada kelompok negara dengan kemampuan literasi sains di bawah level 2. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia berada di level yang rendah yang menunjukkan kurangnya kemampuan literasi sains Indonesia. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan produk berbentuk instrumen penilaian literasi sains untuk materi IPA kelas VII dan VIII yang valid dan reliabel. Tujuan pengembangan instrumen yang valid dan reliabel adalah agar instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur literasi sains siswa setelah pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R amp D). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg amp Gall. Tahapan pada model pengembangan Borg amp Gall antara lain research and information collecting planning developing the preliminary form of product preliminary field testing main product revision main field testing revision of product operational field testing final product revision dissemination and implementation. Instrumen penilaian literasi sains divalidasi oleh validator ahli untuk menilai kepantasan produk yang telah dikembangkan. Nilai validasi yang didapatkan adalah sebesar 98 8% yang termasuk ke dalam kategori sangat pantas sehingga dapat dilakukan uji coba ke siswa. Uji coba instrumen penilaian literasi sains yang dilakukan di SMP Negeri 2 Blitar dengan siswa kelas IX E dan IX G yang berjumlah 56 siswa menghasilkan 12 soal yang dinyatakan valid yaitu soal nomor 1 3 6 8 10 11 12 13 14 15 16 dan 19. Dari 12 soal yang dinyatakan valid dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas dari 12 soal tersebut adalah 0 683 dan termasuk ke dalam kategori tinggi. Hasil uji taraf kesukaran pada 12 soal didapatkan soal nomor 6 8 dan 14 masuk ke kategori mudah soal nomor 1 3 10 11 12 13 15 16 dan 19 masuk ke katego

Transportasi memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat karena dengan adanya transportasi dapat memudahkan kegiatan masyarakat secara efektif dan efisien. Angkutan yang memiliki kawasan wilayah perkotaan dengan trayek tertentu disebut angkutan kota. Persaingan moda transportasi seperti ojol menyebabkan kurangnya minat penumpang menggunakan angkot. Selama pandemi Covid-19 banyak angkot berhenti beroperasi karena sangat susah mendapatkan penumpang sehingga beberapa angkot putar balik menuju terminal pemberangkatan dan berakhir pulang kerja pada siang hari. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan karakteristik pengemudi angkot LDH/G (2) mendeskripsikan karakteristik pengguna jasa LDH/G (3) mendeskripsikan kinerja operasional angkot LDH/G dan (4) mendeskripsikan tingkat pelayanan angkot LDH/G. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data karakteristik dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada pengemudi angkot dan pengguna jasa. Untuk tingkat pelayanan yaitu penyebaran kuesioner pada pengguna jasa angkot LDH/G yang diolah menggunakan Metode IPA dengan skala pengukuran yaitu skala Likert dan untuk kinerja operasional dilakukan dengan pendekatan survei lapangan (Statis dan Dinamis). Hasil penelitian memaparkan (1)Karakteristik pengemudi angkot 100% berjenis kelamin laki-laki usia mayoritas 51 ndash 65 tahun sebesar 75 8% Pendidikan terakhir 51 5% yaitu SD penghasilan pengemudi tertinggi 72 7% sebesar Rp. 30.000 - s/d Rp.100.000 perhari biaya bahan bakar mayoritas gt Rp.50.000 perhari sebesar 87 9% pengalaman mengemudi tertinggi 60 6% gt 30 tahun frekuensi perjalanan tertinggi 51 5% gt 3 rit/hari usia angkot mayoritas gt 20 tahun 57 6% status kepemilikan 75 8% sewa dengan tarif Rp.10.000 - s/d Rp.30.000 perhari sebesar 45 5%. (2)Karakteristik pengguna jasa 52 7% berjenis kelamin perempuan mayoritas usia gt 26 tahun sebesar 49 5% tingkat Pendidikan tertinggi 34 4% SMP/SLTP mayoritas pekerjaan 41 9% pelajar/mahasiswa penghasilan tertinggi 64 5%

Beluntas dengan nama latin Pluchea indica L. merupakan salah satu tanaman herbal di Indonesia yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid. Salah satu bagian beluntas yang dapat digunakan sebagai obat yaitu pada bagian Daun beluntas. Metabolit sekunder pada daun beluntas diduga berperan sebagai antioksidan alami yang dapat menghambat oksidasi radikal bebas. Untuk memperoleh senyawa flavonoid diperlukan metode ekstraksi. Metode maserasi memiliki faktor yang mempengaruhi hasil ekstraksi di antara lain jenis pelarut dan waktu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis pelarut yang berbeda dan waktu lama nbsp maserasi pada daun beluntas terhadap kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan 4 tahap yaitu (1) preparasi sampel daun beluntas kering (2) ekstraksi secara maserasi dengan variasi jenis pelarut n-heksana etil asetat dan etanol 70% serta waktu maserasi selama 1 hari 2 hari dan 3 hari (3) karakteristik senyawa flavonoid yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif dengan AlCl3 dan (4) pengukuran aktivitas antioksidan pada ekstrak daun beluntas dengan metode DPPH. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dengan kadar flavonoid total sebesar 6 39 mgQE/g yang merupakan hasil maserasi ekstrak pelarut etil asetat dan lama maserasi hari ke-3 dan Semua ekstrak daun beluntas pada penggunaan pelarut etil asetat termasuk dalam kategori aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 yakni 23 52ppm.

Teori himpunan lunak pertama kali diperkenalkan oleh Molodtsov (1999) sebagai pasangan (F A) di atas alam semesta U di mana F adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan daya dari U. Konsep himpunan lunak kemudian dihubungkan dalam teori grup oleh Sezgin dan Atag uuml n (2011) yang mengembangkan konsep grup lunak normalistik sebagai himpunan lunak (F A) di atas grup G di mana F(x) adalah subgrup normal dari G untuk sembarang x isin Supp(F A) x isin A F(x) ne empty . Pada tahun 2005 Dar dan Akram memperkenalkan K(G)-aljabar (G e) yang dibangun dari suatu grup (G middot ) dengan operasi yang didefinisikan oleh xy x.y (-1) untuk semua x y isin G yang memenuhi beberapa aksioma. Selanjutnya Handam (2012) memperkenalkan konsep K(G)-aljabar lunak sebagai himpunan lunak (F A) atas X dimana F(x) adalah K(G)-subaljabar dari X untuk setiap x isin A. Hasil penelitian sebelumnya belum membawa konsep normalistik pada K(G)-aljabar lunak. Penelitian ini mengaitkan teori normalistik grup lunak dengan teori K(G)-aljabar lunak yaitu definisi K(G)-aljabar lunak normalistik dan kemudian diturunkan sifat-sifat dasarnya.

Misal diberikan G adalah nontrivial grup yang mempunyai himpunan generator Delta h_1 h_2 ... h_k . Digraf dari elemen G dan generator Delta yang bersesuaian dapat dinotasikan dengan D_ (G) yang disebut dengan Cayley Color Digraph. Artikel ini menunjukkan bentuk Cayley Color Digraph dari grup siklik G dengan order n lt 15. Artikel ini bertujuan untuk melengkapi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang hanya sebatas memakai beberapa bilangan prima. Dengan artikel ini kajian teori mengenai bentuk Cayley Color Digraph dari suatu grup siklik dengan n lt 15 dapat digunakan.

Teori graf aljabar adalah salah satu cabang matematika yang menggunakan metode aljabar dan graf. Salah satu jenis dari teori graf aljabar adalah spektrum graf. Penelitian terkait spektrum graf pertama kali dilakukan oleh Bigg (1974). Selanjutnya banyak peneliti lain yang mengembangkan konsep ini hingga sekarang. Salah satunya Chattopadhyay dkk (2020) meneliti tentang nilai eigen Laplacian pada graf pembagi nol pada ring Z_n. Melanjutkan penelitian tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji spektrum Laplacian pada graf identitas dan komplemennya pada ring Z_2p p prima. Misalkan G merupakan graf dengan V(G) v_1 v_2 hellip v_n sebagai himpunan titik pada G dan E(G) sebagai himpunan sisi pada G. Matriks Laplacian L(G) didefinisikan dengan L(G) D(G)-A(G). Matriks keterhubungan A(G) [a_ij ] merupakan matriks berukuran n times n dengan a_ij 1 jika v_i.v_j 1 dan a_ij 0 jika v_i.v_j ne 1. Matriks derajat D(G) adalah matriks diagonal dengan d_ii deg_G (v_i) dan d_ij 0 untuk i ne j. Jika lambda dan m( lambda ) adalah nilai eigen dan kelipatannya pada matriks L(G) maka spektrum matriks persegi G yang dinotasikan dengan Spec(G) merupakan himpunan semua nilai eigen dari G dengan kelipatannya m( lambda _1 ) m( lambda _2 ) hellip m( lambda _n). Spektrum dari graf G dapat ditulis dengan Spec(G) [ ( lambda _1 amp lambda _2 amp hellip amp lambda _n m( lambda _1) amp m( lambda _2) amp hellip amp m( lambda _n ) )]. Spektrum Laplacian dari G dinotasikan dengan Spec_L (G) adalah spektrum yang diperoleh dari matriks Laplacian G. Komplemen dari G (V(G) E(G)) dinotasikan dengan G (V(G ) E(G )) adalah graf dengan V(G ) V(G) dan E(G ) v_i v_j notin E(G) v_i v_j isin V(G) . Misalkan R merupakan ring komutatif dengan unity dengan 1 adalah unsur identitas pada R. Himpunan unit di R membentuk himpunan titik pada graf sederhana sedemikian hingga dua titik berbeda x y isin R terhubung jika xy 1 asumsikan bahwa 1 terhubung ke semua unit R. Graf ini disebut graf identitas atau graf unit dari R.