SINTESIS LAPISAN TAHAN AIR (HIDROFOBIK) PADA BETON MENGGUNAKAN MATERIAL BERBASIS ORGANOSILIKON/TiO2 DAN ORGANOSILIKON/KARBON

Metode pelapisan permukaan menggunakan lapisan hidrofobik dapat melindungi permukaan beton yang berpori dari difusi air yang akan memicu kerusakan struktur, bagunan dan mengurangi masa pakai beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi massa dari TiO2 hasil biosintesis dan karbon dari tempurung kelapa terhadap kemampuan hidrofobisitas permukaan beton serta membandingkan pengaruh keduanya dalam meningkatkan hidrofobisitas permukaan beton. Lapisan hidrofobik dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX), X–Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan uji sudut kontak dilakukan untuk mengevaluasi kinerja lapisan hidrofobik. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan morfologi permukaan dari lapisan hidrofobik berbasis organosilikon dengan penambahan TiO2 0,20 g dan karbon 0,20 g yang terdistribusi secara merata, menutupi mikropori dan meningkatkan kekasaran dari permukaan beton. Hasil analisis EDS dari permukaan hidrofobik menunjukkan puncak unsur Ca menurun dan tidak terdeteksinya unsur-unsur seperti Al, Fe, K yang dapat membuktikan keberadaan dan keberhasilan organosilikon dari pelapisan pada permukaan beton. Hasil analisis FTIR menunjukkan munculnya beberapa pita serapan baru seperti pada 2963 cm-1 (C−H alifatik dari organosilikon) dan 477 cm-1 (Ti−O) pada permukaan beton dengan lapisan hidrofobik. Sudut kontak sampel B/Organosilikon/TiO2 menunjukkan perilaku hidrofobik hingga 122,4º dan sampel B/Organosilikon/C memiliki sudut kontak hingga 138,3º. Dengan demikian, karbon dari limbah tempurung kelapa dapat digunakan sebagai alternatif dalam aplikasi permukaan hidrofobik karena menunjukkan sifat hidrofobisitas yang lebih baik daripada TiO2.