1. Hubungan Pemakaian Steroid Inhalasi dengan Osteoporosis pada Pasien Asma Anak
- Author
-
Harjoedi Adji Tjahjono, Farel Muhammad Sayyaf Haydar, Saptadi Yuliarto, and Ery Olivianto
- Subjects
asma ,steroid ,inhalasi ,osteoporosis ,tulang ,Medicine ,Pediatrics ,RJ1-570 - Abstract
Latar belakang. Asma merupakan penyakit saluran napas akibat adanya peradangan kronis pada saluran napas yang sering terjadi pada anak-anak dengan prevalensi mencapai 20%. Steroid merupakan anti-inflamasi yang dinilai paling efektif dalam terapi penyakit peradangan kronis seperti asma. Akan tetapi, penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa steroid memiliki potensi menyebabkan penurunan kepadatan massa tulang atau osteoporosis. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemakaian steroid inhalasi dengan osteoporosis pada pasien asma anak. Metode. Studi observasional analitik ini menggunakan desain penelitian cross-sectional terhadap 13 pasien asma anak yang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar, Malang, yang didapat melalui purposive sampling. Pasien asma anak yang memenuhi kriteria inklusi dalam rentang usia 5-18 tahun serta telah menjalani pengobatan steroid inhalasi minimal 3 bulan dilakukan pemeriksaan bone mass density (BMD) melalui alat dual energy x-ray absorptiometry (DXA) kemudian dicatat hasil z-score. Analisis data menggunakan metode korelasi Rank Spearman untuk variabel bebas, yaitu dosis steroid inhalasi dan durasi pemakaian steroid inhalasi dengan variabel terikat yaitu nilai z-score BMD. Hasil. penelitian ini didapatkan hubungan signifikan berkorelasi negatif kuat antara dosis steroid inhalasi kumulatif dengan nilai z-score BMD (p=0.000, r=-0.827) dan hubungan signifikan berkorelasi negatif sedang antara durasi pemakaian steroid inhalasi dengan nilai z-score BMD (p=0.043, r=-0.568). Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian steroid inhalasi menyebabkan penurunan kepadatan massa tulang dan berisiko menyebabkan osteoporosis.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF