Tingkat Prolifikasi Hubungannya Dengan Bobot Induk Dan Anak, Biokimia Darah Serta Polimorfisme Gen Bmpr-1b Dan Bmp-15 Pada Domba Batur

Komponen penting sifat ekonomi produksi domba adalah litter size. Terdapat dua gen (BMPR-1B dan BMP-15) yang merupakan gen utama untuk prolifikasi tinggi dengan jumlah litter size lebih dari satu. Permasalahan yang ada saat ini adalah domba Batur memiliki produktivitas yang relatif rendah dan populasinya semakin menurun. Perlu dilakukan upaya seleksi molekuler untuk memperoleh bibit domba Batur unggul yang memiliki prolifikasi tinggi. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: Tahap pertama, Melakukan survey dengan menggunakan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data domba Batur dari peternak sehingga dapat menentukan jumlah dan karakteristik fenotip prolifik domba Batur yang akan digunakan. Tahap kedua, mengkaji kadar biokimia darah berdasarkan tingkat prolifikasi. Tahap ketiga, Analisis molekuler menggunakan primer gen BMPR-1B dan BMP-15 dan polimorfisme, untuk mengetahui keragaman dan keeratan gen BMPR-1B dan gen BMP-15 pada berbagai tingkat prolifikasi domba Batur. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa tingkat prolifikasi mempunyai korelasi yang sangat nyata dengan bobot induk (r: -0,381) dan bobot anak (r: -0,601), korelasi yang nyata dengan lambing interval (r: -0,282) dan umur induk pertama beranak (r: -0,288). Hasil penelitian menujukkan variabel bebas (X) secara simultan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tingkat prolifikasi dengan nilai R2: 0,413 dan R: 0,642. Selanjutnya secara parsial bobot anak memberikan pengaruh yang sangat nyata, sedangkan lambing interval, umur induk pertama beranak, dan bobot induk tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat prolifikasi, dengan persamaan garis Y = 8,620 – 0,091(X1) + 0,009(X2) - 0,024(X3) - 1,625(X4). Hasil penelitian tahap kedua bahwa terjadi perbedaan sangat nyata pada kadar albumin, ureum darah dan kreatinin, perbedaan nyata pada kadar glukosa dan total protein dan perbedaan tidak nyata pada kadar kolestrol dalam tiga kelompok prolifikasi. Kadar tertinggi pada glukosa sebesa