Pengembangan model-model permainan yang menyenangkan dalam pembelajaran atletik lari jarak menengah bagi siswa kelas VII di SMP Negeri 10 Malang / Joko Harianto

Kata kunci penelitian pengembangan model-model permainan atletik lari jarak menengah siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari senin tanggal 14 februari 2011 jam 09.00 wib di SMP Negeri 10 Malang terhadap guru penjas dan siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang peneliti memperoleh informasi sebagai berikut 1) jumlah pembelajaran efektif untuk materi Atletik (lari jarak menengah) ada 2 kali tatap muka yang terdiri dari 1 kali pemberian materi dan 1 kali test 2) siswa kurang memahami atletik (lari jarak menengah) karena alokasi kurang 3) rata-rata siswa tidak menyukai materi atletik. Pada penelitian awal melalui penyebaran angket kepada siswa mendapatkan informasi bahwa siswa menyatakan tidak menyukai pembelajaran atletik lari jarak menengah. Hasil analisis kebutuhan dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa menyatakan bahwa 7 5% dari 3 siswa senang pembelajaran atletik 10% dari 4 siswa cukup senang pembelajaran atletik dan 33 siswa menyatakan 82 5% siswa tidak menyenangi pembelajaran atletik lari jarak menengah. Untuk mengatasi masalah lari jarak menengah maka peneliti membuat model-model permainan yang menyenangkan bagi siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang. Tujuannya adalah agar model-model permainan dalam buku panduan ini diharapkan dapat membantu siswa lebih senang dalam pembelajaran atletik lari jarak menengah. Peneliti menggunakan jenis data yang didapat dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapat dari wawancara dengan guru penjas dan penyebaran angket kepada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Malang. Adapun data kuantitatif didapat dari tinjauan para ahli serta data uji coba kelompok kecil dan uji lapangan. Dari hasil evaluasi uji coba kelompok kecil dengan menggunakan 10 siswa diperoleh persentase 89 75% tergolong kriteria baik dan pada uji coba kelompok besar dengan menggunakan 36 siswa diperoleh persentase 88 19% tergolong kriteria baik sehingga model-model permainan yang menyenangkan dalam p