Back to Search Start Over

Tipologi Kawasan Kampung Kota yang Terjepit di Tangerang Selatan dalam Perspektif Spasial

Authors :
Ake Wihadanto
Ni Made Ayu Krisna Cahyadi
Suci Rahmawati Prima
Mirza Permana
Guntur Bagus Pamungkas
Source :
Tataloka, Vol 26, Iss 1, Pp 63-76 (2024)
Publication Year :
2024
Publisher :
Diponegoro University, 2024.

Abstract

Pembangunan kota modern skala besar (kota baru) di wilayah Kota Tangerang Selatan secara tidak langsung mengekspansi penggunaan lahan termasuk kawasan kampung yang ada di sekitarnya. Kawasan kampung kota tersebut harus hidup berdampingan dan bertahan menjadi bagian halaman belakang dari permukiman real estate kawasan kota mandiri membentuk kantong-kantong (enclave) yang terjepit (strangulation). Kawasan tersebut tumbuh tersebar dan tidak tertata, dengan keterbatasan infrastruktur sehingga dalam jangka panjang dapat menjadi permukiman kumuh dan tidak layak huni. Penelitian bertujuan untuk mengembangan dan merumuskan tipologi Kawasan kampung kota terjepit di Tangerang Selatan dalam pendekatan spasial. Metode penelitian mengunakan pendekatan berbasis keruangan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 44 kampung terjepit di Kota Tangerang Selatan pada lahan-lahan yang telah diakuisisi oleh pengembangan seperti Alam Sutera, Bintaro Jaya, dan Bumi Serpong Damai. Temuan penelitian ini menunjukkan sebaran kampung terjepit terbanyak berada di lahan pengembangan perumahan ‘Bumi Serpong Damai (BSD)’. Tipologi kampung kota terjepit secara spasial dirumuskan berdasarkan karakteristik pola sebaran, luasan, kepadatan bangunan, aksesibilitas dan dimensi ruang milik jalan (3 meter). Keberadaan kampung kota terjepit menjadi tantangan di masa depan bagi perencana kota.

Details

Language :
English, Indonesian
ISSN :
08527458 and 23560266
Volume :
26
Issue :
1
Database :
Directory of Open Access Journals
Journal :
Tataloka
Publication Type :
Academic Journal
Accession number :
edsdoj.78d0fa6c543d4165b0c90a177bd7a1d2
Document Type :
article
Full Text :
https://doi.org/10.14710/tataloka.26.1.63-76