Back to Search Start Over

PENGARUH GULUDAN DAN PUPUK ORGANONITROFOS TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI PADA PERTANAMAN SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) MUSIM TANAM KEENAM

Authors :
Ahmad Ropiyanto
Irwan Sukri Banuwa
Septi Nurul Aini
Afandi Afandi
Source :
Jurnal Agrotek Tropika, Vol 10, Iss 2, Pp 279-287 (2022)
Publication Year :
2022
Publisher :
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, 2022.

Abstract

Ubi kayu dianggap sebagai tanaman yang menguruskan tanah, karena banyak mengambil unsur hara dan dianggap kurang mampu melindungi tanah dari pukulan air hujan sehingga menjadikan lahan ubi kayu peka terhadap erosi. Tindakan konservasi tanah berupa pembuatan guludan dan pemberian pupuk organonitrofos merupakan upaya untuk mengurangi laju aliran permukaan dan erosi khususnya pada lahan pertanaman singkong varietas Gajah (Manihot esculenta Crantz). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh guludan dan pupuk organonitrofos terhadap aliran permukaan dan erosi pada pertanaman singkong. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari hingga Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 2 x 2, dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 satuan percobaan. Faktor pertama adalah tindakan konservasi yang terdiri dari G1 (guludan searah lereng) dan G2 (guludan memotong lereng), dan faktor kedua meliputi pemberian pupuk organik organonitrofos yang terdiri dari P0 (tanpa pupuk organonitrofos) dan P1 (pupuk organonitrofos dengan dosis 40 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan guludan memotong lereng lebih baik dalam mengurangi aliran permukaan dan erosi dibandingkan guludan searah lereng pada pertanaman singkong Gajah. Aliran permukaan 279,44 mm menjadi 213,68 mm (23,53%) dan erosi 35,30 ton ha-1 menjadi 9,54 ton ha-1 (72,97%). Selain itu, Pemberian pupuk organonitrofos 40 ton ha-1 memberikan hasil yang lebih baik dalam mengurangi aliran permukaan dan erosi dibandingkan tanpa pupuk organonitrofos. Aliran permukaan 286,42 mm menjadi 206,69 mm (27,83%) dan erosi 27,19 ton ha-1 menjadi 17,65 ton ha-1(35,08%).

Details

Language :
English, Indonesian
ISSN :
23374993 and 26203138
Volume :
10
Issue :
2
Database :
Directory of Open Access Journals
Journal :
Jurnal Agrotek Tropika
Publication Type :
Academic Journal
Accession number :
edsdoj.401d5f2ddcf74a639e3ad82d91a9a8b0
Document Type :
article
Full Text :
https://doi.org/10.23960/jat.v10i2.5904