Back to Search Start Over

Taktik Bertahan Pemuda Minoritas: Perlawanan Diam dan Mimikri Pemuda Aboge di Lembaga Pendidikan

Authors :
Mochammad Zaka Ardiansyah
Source :
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), Vol 8, Iss 2, Pp 97-114 (2020)
Publication Year :
2020
Publisher :
State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel, 2020.

Abstract

Artikel ini mengungkap bahwa dalam merespons diskriminasi beragama yang menimpanya selama belajar di lembaga pendidikan, pemuda Aboge tak menerimanya dengan pasrah. Alih-alih diam dan menerima menjadi sasaran labeling heresy di lembaga pendidikan, pemuda Aboge mengembangkan beragam survival tactics dan meresponsnya dengan melakukan mimikri dan perlawanan diam. Bentuknya, pertama, melakukan mimikri dalam multiple identity, antara NU dan Aboge. Kedua, berpura-pura sedang menstruasi sebagai bentuk kamuflase di pesantren namun diam-diam salat dan baru memulai puasa Ramadan ala Aboge keesokan harinya. Ketiga, berpura-pura melakukan ibadah sunah untuk mengesankan keesokan harinya dirinya telah mulai “puasa wajib” Ramadan bersama mayoritas. Artikel ini adalah hasil penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam yang menempatkan mimikri Homi K. Bhabha dan perlawanan diam James C. Scott sebagai teori, dan pos kolonial sebagai pendekatan. Hasil studi ini mengungkap bahwa meski salah seorang pemuda Aboge belajar di tengah lanskap komunitas ordinat kampus Muhammadiyah, ia tak menjadi obyek subordinat. Mereka melakukan kamuflase dengan mimikri menggunakan identitas ordinat Muhammadiyah serta memanfaatkan in-between space untuk dapat survive. Nampaknya, pemuda Aboge justru menciptakan ruang baru dengan mengkonstruksi identitas lain secara artifisial, yakni mimikri dengan identitas NU sebagai taktik bertahan. Kertas kerja ini menghasilkan sebuah implikasi penting dalam studi poskolonial, yakni ruang ketiga yang berbeda dengan in-between space yang ditawarkan Homi K. Bhabha. Ruang ketiga yang diciptakan pemuda Aboge adalah ruang identitas baru yang tak mengadopsi identitas kultural penjajah dan terjajah, karena pemuda Aboge meminjam identitas NU untuk melakukan mimikri saat menghadapi sang ordinat.

Details

ISSN :
25274511 and 20891946
Volume :
8
Database :
OpenAIRE
Journal :
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)
Accession number :
edsair.doi.dedup.....11994695125ca8cc84f5efc0fc1a3907