Back to Search Start Over

PEMANFAATAN COMPLETENESS SEBAGAI KOREKSI ANGKA KEMATIAN HASIL REGISTRASI KEMATIAN DAN SP-2010

Authors :
Joko Irianto
Tin Afifah
Hermawan Hermawan
Oster Simamarta
Source :
Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol 11, Iss 4 Des, Pp 298-305 (2015)
Publication Year :
2015
Publisher :
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2015.

Abstract

Angka kematian merupakan indikator yang sensitif untuk menilai keberhasilan program kesehatan. Angka ini didapat dari berbagai sumber data termasuk dari survei, registrasi, dan sensus penduduk, namun umumnya perhitungan secara langsung tersebut akan mendapatkan angka kematian yang under reported, untuk itu perlu dilakukan koreksi. Completeness dapat menjadi angka koreksi yang merupakan perhitungan dari dua metode pengumpulan data yang saling independen, dalam hal ini registrasi dan sensus penduduk. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data registrasi kematian di empat daerah yaitu Kota Metro, Surakarta, Kabupaten Pekalongan, dan Gorontalo, yang kemudian dilakukan pula matching dengan Sensus Penduduk 2010 untuk mendapatkan completeness. Diketahui bahwa completeness dari sistem registrasi kematian di empat daerah tersebut bervariasi, untuk Kota Metro 66% sehingga angka kematian harus dikoreksi dengan 1,5, Kota Surakarta 74% (koreksi 1,35), Kabupaten Pekalongan 40% (koreksi 2,5) dan Kabupaten Gorontalo sebesar 53% (koreksi 1,9). Pada kelompok umur 50 tahun ke atas nilai completeness semakin tinggi, yang berarti sistem pelaporan dan pencatatan kematian lebih baik dari kelompok umur yang lain. Penggunaan angka koreksi dalam melakukan kajian angka kematian masih perlu dilakukan, upaya lebih lanjut perlu dilakukan pula pada kajian angka kematian karena sebab yang spesifik.

Details

Language :
English
ISSN :
23548754 and 14124025
Volume :
11
Issue :
4
Database :
OpenAIRE
Journal :
Jurnal Ekologi Kesehatan
Accession number :
edsair.doajarticles..047681c608b5fb7b25f99649d221d033