8 results on '"peran kepemimpinan"'
Search Results
2. Pengaruh Peran Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Guru
- Author
-
Mahmudin Mahmudin and Imas Komariyah
- Subjects
peran kepemimpinan ,komitmen organisasi dan kepuasan kerja guru ,Political science ,Social sciences (General) ,H1-99 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis pengaruh peran kepemimpinan dan komitmen terhadap kepuasan kerja di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tanggerang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif sampel penelitian menggunakan random sampling pada 121 populasi dengan 92 responden. Hasil pengujian instrument menunjukkan semua pernyataan dari ketiga variabel dinyatakan valid. Analisis verifikatif menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifkan peran kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, dan terdapat pengaruh positif dan signifikan Komitmen terhadap kepuasan kerja. Nilai Koefesien Determinasi (R2) peran kepemimpinan dan komitmen terhadap kepuasan kerja sebesar 0,445% atau 45,5%. Dan nilai di luar model (errovar) sebesar 0,555% atau 55,5%.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
3. Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikandi Madrasah Aliyah
- Author
-
Makhromi Makhromi
- Subjects
peran kepemimpinan ,kualitas ,pendidikan ,Islam ,BP1-253 - Abstract
Penelitian ini dibingkai oleh persoalan kepemimpinan di lembaga pendidikan Islam yang fokusnya berkaitan dengan peran kepemimpinan. Dua pertanyaan pokok yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah peran kepemimpinan apa yang tampak pada perilaku kepala madrasah serta apakah peran kepemimpinan tersebut menjadi unsur yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah yang bersangkutan. Penulis menetapkan MA Al-Mahrusiyah sebagai lokusnya dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran kepemimpinan demokratis tampak lebih dominan sebagai kecenderungan perilaku kepala madrasah dan ternyata peran tersebut mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah Aliyah Al Mahrusiyah Lirboyo, Kota Kediri.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
4. Memutus Rantai Infeksi melalui Fungsi Pengorganisasian Kepala Ruang Rawat
- Author
-
Fitriana Dewi, Hanny Handiyani, and Kuntarti Kuntarti
- Subjects
fungsi manajemen ,pencegahan dan pengendalian infeksi ,peran kepemimpinan ,perilaku perawat ,rantai infeksi ,Nursing ,RT1-120 - Abstract
Perawat berperan penting sebagai pemutus rantai infeksi untuk menurunkan angka kejadian infeksi yang didapat di rumah sakit (HAIs). Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh karakteristik, peran kepemimpinan, dan fungsi manajemen kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi. Penelitian pada 130 perawat menunjukkan faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah peran interpersonal (p=0,001; OR=7,07; 95% CI ,.25;22,2), peran pengambilan keputusan (p=0,004; OR=4,7; 95% CI 1,7;13.0), dan fungsi pengorganisasian (p=0,001; OR=21,46; 95% CI 7,2;63,9). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah fungsi pengorganisasian (p=0,001; OR=0,047; 95% CI 0,016;0,139). Kepala ruang berperan sebagai role model untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk berperilaku baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Abstract Break the Chain Infection by Organization Function Head Ward. Nurses have an important role to break the chain of infection in decreasing Healthcare Associated Infections (HAIs) in hospital. The aim of this descriptive of correlation research is to get the description of characteristic, role of leadership, and the function of head nurse management toward nurse’s behavior in breaking the chain of infection. This research involves 130 nurses showed that the influencing factors of nurse’s behavior (through the quesionnare) in breaking the chain of infection are the interpersonal role (p=0,001, OR=7,07, 95% CI 2,25;22.2), the decision maker role (p=0,004, OR=4,7, 95% CI 1,7;13,0), and the organizing function (p=0,001, OR=21,46, 95% CI 7,2;63,9). The result showed that the dominant factors of the nurse’s behavior in breaking the chain of infection is organizing factors of the head nurse (p=0,001, OR=0,047, 95% CI 0,016;0,139). Head nurse is a role model in increasing the knowledge and skill of nurse to behave well in order to prevent and control the infection in hospital. Keywords: leadership role, management function, nurse’s behavior, prevention and infection control, the chain of infection
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
5. Peran Dan Gaya Kepemimpinan Paguyuban Petani Al Barokah
- Author
-
Ambarsari, Dias Ayu and Sunaryanto, Lasmono Tri
- Subjects
dampak keberhasilan ,peran kepemimpinan ,gaya kepemimpinan ,Al Barokah ,paguyuban petani - Abstract
Kepemimpinan adalah suatu perilaku dalam proses kontrol sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan lain, kekuatan dalam mempengaruhi perilaku orang lain untuk mengarahkan dalam ketercapaian tujuan tertentu. Paguyuban Petani Al Barokah adalah paguyuban petani organik paling tua di Indonesia yang berdiri sejak 16 September 1998 sampai saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peran dan gaya kepemimpinan terhadap keberhasilan peningkatan Paguyuban Petani Al Barokah. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan data deskriptif. Unit amatan dalam penelitian ini adalah ketua pelaksana Paguyuban Petani Al Barokah. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi peran kepemimpinan ketua pelaksana Paguyuban Petani Al Barokah berdasarkan teori Henry Mintzberg dan gaya kepemimpinan berdasarkan teori kepemimpinan jalur-tujuan (Path-Goal). Hasil penelitian menunjukan bahwa peran kepemimpinan yang dilakukan oleh ketua pelaksana sebagai perwakilan paguyuban, mengarahan untuk membuat program berdasarkan kebutuhan anggota, berperan menentukan bahkan mendominasi dalam memberi rekomendasi relasi yang sesuai dengan visi misi Al Barokah, menyelenggarakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang dipimpin ketua pelaksana, bersama paguyuban menyelesaikan adanya isu-isu hoaks yang terjadi, menjalin kerjasama dengan direktur BNI dan Kementerian Koperasi mengenai kerjasama KUR bersama BNI dan peluncuran koperasi digital di Al Barokah, terjalinnya kesepakatan proses jual beli dengan pihak buyer dari Belanda, terkontrolnya kegiatan budidaya pertanian organik anggota petani melalui ICS (Internal Control System), adanya pengarahan untuk mengalokasikan SDM anak petani untuk membantu dalam digitalisasi pertanian di Al Barokah, dan cara menyeleksi bantuan yang masuk di paguyuban dengan diadakan rapat. Gaya kepemimpinan yang terjadi di Paguyuban Petani Al Barokah adalah suportif dan partisipatif. Dampak keberhasilan dilihat dari meningkatnya penjualan produksi tahun 2021, kesepakatan proses dengan pihak buyer dari Belanda, berjalannya KSU Gardu Tani, adanya kerjasama berbagai pihak distributor, berjalannya program digital farming. Leadership is a behavior in the process of social control that can affect other lives, power in influencing the behavior of others to direct the achievement of certain goals. Al Barokah Farmers Association is the oldest organic farmer association in Indonesia which established on September 16, 1998 until now. The purpose of this study is to analyze the role and style of leadership on the success of increasing the Al Barokah Farmers Association. The research conducted using qualitative methods with descriptive data. The unit of observation in this study was the chief executive of the Al Barokah Farmers Association. The unit of analysis in this study includes the leadership role of the chief executive of Al Barokah Farmers Association based on Henry Mintzberg's theory and leadership style based on Path-Goal leadership theory. The results of the study show that the leadership role is carried out by the chief executive as a representative of the association, directs to create programs based on the needs of members, plays a decisive role and even dominates in giving recommendations on relationships that are in accordance with the vision and mission of Al Barokah, organizes RAT (Annual Member Meeting) led by the chief executive , together with the association resolving hoax issues that occurred, collaborating with the director of BNI and the Ministry of Cooperatives regarding the collaboration of KUR with BNI and the launch of a digital cooperative at Al Barokah, establishing a buying and selling process agreement with buyers from the Netherlands, controlling the organic farming activities of members farmers through the ICS (Internal Control System), there are directions for allocating human resources for farmer children to assist in digitizing agriculture at Al Barokah, and how to select assistance that enters the community by holding meetings. The leadership style that occurs in the Al Barokah Farmers Association is supportive and participatory. The impact of success can see from the increase in production sales in 2021, the process agreement with buyers from the Netherlands, the operation of KSU Gardu Tani, the cooperation of various distributors, the running of the digital farming program.
- Published
- 2023
6. PENGUATAN KAPASITAS APARATUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH DI ERA GLOBAL
- Author
-
Parjaman, Tatang, Soedarmo, Uung Runalan, and Enas, Enas
- Subjects
Management Studies ,Penguatan kapasitas ,peran kepemimpinan ,strategi/model penguatan kapasitas ,Management - Abstract
Isu tentang perlunya penguatan kapasitas kelembagaan di daerah termasuk di dalamnya penguatan aparaturnya telah mencuat sejak mulai diberlakukannya sistem pemerintahan desentralistik. Otonomi daerah belum diimb angi dengan kemampuan sumber daya manusia aparatur sebagai pengelola pemerintahan, pembangunan, serta layanan publik yang masih banyak dikeluhkan warga. Pengelolaan daerah dapat berjalan dengan optimal bila didukung dengan kapasitas aparatur yang memadai. Peningkatan kapasitas aparatur memerlukan kriteria standar kompetensi yang diakui secara global, yang saat ini telah terjadi perubahan sangat cepat yakni revolusi industri 4.0 yang memerlukan berbagai skill yang memadai yang sebelumnya kurang diperhitungkan. Berbagai strategi/model yang tepat untuk penguatan kapasitas aparatur bisa diterapkan sesuai dengan karakteristik daerah maupun kondisi sdm yang ada. Dalam implementasi penguatan kapasitas aparatur daerah sangat diperlukan peran kepemimpinan birokrasi yang kuat, terutama dalam upaya pemberian keteladanan dalam melakukan perubahan sikap/perilaku, mental yang mencerminkan kapasitas professional dalam diri aparatur. Kepemimpinan harus membangun “jiwa” dan “raga” dengan berbagai cara yang efektif: melatih, memotivasi, menginspirasi, penanaman budaya kuat yang mendukung optimalisasi tugas. Upaya penguatan kapasitas aparatur menjadi aparatur yang professional tidak mudah, perlu waktu, kesabaran, biaya, tenaga ahli, dan banyak resistensi dari pihak yang diberi penguatan. Namun demikian, pekerjaan itu terus dilakukan dan dijaga kesinambungannya agar hasil penguatan kapasitas terlihat hasilnya. Untuk itulah peran kepemimpinan sangat diperlukan
- Published
- 2019
7. Memutus Rantai Infeksi melalui Fungsi Pengorganisasian Kepala Ruang Rawat
- Author
-
Hanny Handiyani, Kuntarti Kuntarti, and Fitriana Dewi
- Subjects
lcsh:RT1-120 ,Advanced and Specialized Nursing ,peran kepemimpinan ,Nursing (miscellaneous) ,perilaku perawat ,lcsh:Nursing ,Research and Theory ,pencegahan dan pengendalian infeksi ,fungsi manajemen ,Health Professions (miscellaneous) ,rantai infeksi - Abstract
Perawat berperan penting sebagai pemutus rantai infeksi untuk menurunkan angka kejadian infeksi yang didapat di rumah sakit (HAIs). Penelitian deskriptif korelatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh karakteristik, peran kepemimpinan, dan fungsi manajemen kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi. Penelitian pada 130 perawat menunjukkan faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah peran interpersonal (p=0,001; OR=7,07; 95% CI ,.25;22,2), peran pengambilan keputusan (p=0,004; OR=4,7; 95% CI 1,7;13.0), dan fungsi pengorganisasian (p=0,001; OR=21,46; 95% CI 7,2;63,9). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku perawat dalam memutus rantai infeksi adalah fungsi pengorganisasian (p=0,001; OR=0,047; 95% CI 0,016;0,139). Kepala ruang berperan sebagai role model untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat untuk berperilaku baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit. Abstra ct Break the Chain Infection by Organization Function Head Ward . Nurse s ha ve an important role to break the chain of infection in decreasing Healthcare Associated Infections (HAIs) in hospital. The aim of this descriptive of correlation research is to get the description of characteristic, role of leadership, and the function of head nurse management toward nurse’s behavior in breaking the chain of infection . This research involves 130 nurses showed that the influencing factors of nurse’s behavior ( through the quesionnare ) in breaking the chain of infection are the interpersonal role (p=0 , 001, OR=7 , 07, 95% CI 2 , 25;22.2), the decision maker role (p=0 , 004, OR=4 , 7, 95% CI 1 , 7;13 , 0), and the organizing function (p=0 , 001, OR=21 , 46, 95% CI 7 , 2;63 , 9). The result showed that the dominant factors of the nurse’s behavior in breaking the chain of infection is organizing factors of the head nurse (p=0 , 001, OR=0 , 047, 95% CI 0 , 016;0 , 139). Head nurse is a role model in increasing the knowledge and skill of nurse to behave well in order to prevent and control the infection in hospital. K eywords: leadership role, management function, nurse’s behavior, prevention and infection control, the chain of infection
- Published
- 2016
8. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Educator dalam Meningkatkan Kompetensi Guru
- Author
-
Rusdiana, Erus
- Subjects
Peran Kepemimpinan ,Kepala Sekolah ,Educator dan Kompetensi Guru - Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskrifsikan dan menganalisis peran kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai educator di SMPN 2 Lumbung Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam perencanaan, pelaksanaan, analisis data dan evaluasi. Data hasil penelitian didapatkan melalui data primer dan sekunder. teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Educator dalam Meningkatkan Kompetensi Guru yaitu Kepala sekolah harus dapat menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberi dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Sedangkan Kompetensi Guru yaitu sebagaimana yang dimaksud maka guru harus mumpunyai 4 kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Strategi yang dilakukan sebagai Educator dalam Meningkatkan Kompetensi Guru yaitu: 1) Memberikan pengertian dan pemahaman kepada guru-guru bahwa peningkatkan profesionalisme itu sangat penting bagi karir keguruan; 2) Memberikan pemahaman mengenai peraturan pemerintah yang kian ketat dan mengikat bagi peningkatan profesionalisme; 3) Melakukan sosialisasi untuk menyikapi peraturan pemerintah yang baru agar dapat diketahui oleh para guru; dan 4) Membuat kebijakan yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang terbaru agar dapat dilaksanakan para guru.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.