177 results on '"keterampilan berpikir kritis"'
Search Results
2. Penerapan Model Problem Based Learning untuk Menumbuhkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Sikap Hormat Peserta Didik Kelas III di Sekolah XYZ.
- Author
-
Susanto, Winny
- Abstract
Education is defined as a conscious and planned activity through a learning process that can help develop individual potential. Self-potential includes spiritual strength, intelligence, noble character, self-control, personality, and skills needed for individuals and society. XYX School has a school vision that is respect and critical thinking, but this has not been reflected in students. The purpose of this study was to analyze the application of the Problem Based Learning model in improving mastery of mathematics concepts, critical thinking skills and respectful attitudes of 3rd grade students at XYZ school. The research method used is classroom action research. The research instruments used were written tests to measure mastery of mathematical concepts and observation rubrics to measure critical thinking skills. The results showed that there was an increase in the mastery of mathematical concepts of students by 30%. An increase in critical thinking skills was also obtained with an N-gain value of 0.50 during the study. The increase in respectful attitude can be seen from the N-gain value obtained of 0.41 during the study. It can be concluded that the application of the Problem Based Learning model can improve concept mastery, critical thinking skills and respectful attitude in mathematics lessons for grade 3 students of XYZ school. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
3. Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar
- Author
-
Zoimatul Fitria, Fajar Arianto, and Alim Sumarno
- Subjects
Problem Based Learning ,Keterampilan Berpikir Kritis ,Pembelajaran IPA ,Siswa SD ,Education ,Theory and practice of education ,LB5-3640 - Abstract
Berdasarkan fakta yang ada banyak peserta didik mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan, hal ini disebabkan karena kurangnya pendidik dalam melatih keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam suatu pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap keterampilan berpikir kritis siswa Sekolah Dasar tahun ajaran 2023/2024. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan bentuk Quasi Eksperimental menggunakan Design Nonequivalent Control Group Design design. Desain ini merupakan jenis desain yang memberikan pre-test sebelum perlakuan dan post-test setelah dikenakan perlakuan pada masing-masing kelompok. Uji coba penelitian eksperimen ini dilakukan dengan dua kelas yang dijadikan sampel dan diberi perlakuan yang berbeda selama pembelajaran. Kelas eksperimen menggunakan model problem based learning yaitu sebagai kelas pertama, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional sebagai kelas kedua. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Banjar 04 Galis. Menggunakan kelas IVB sebagai kelompok eksperimen dan kelas VA sebagai kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 25 siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji prasyarat berupa uji normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis menggunakan uji t (t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model problem based learning memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa materi wujud zat dan perubahannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji-t (t-test) dengan nilai sig 0,00 < 0,05. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, ditunjukkan dari mean kelompok kontrol= 10.80 dan mean yang diperoleh kelompok eksperimen sebesar 11.84. Keterampilan berpikir kritis siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kelompok kontrol sebesar 10,80 dan rata-rata kelompok eksperimen = 11,84. Oleh karena itu, model problem based learning dapat menjadi salah satu alternatif bagi pendidik untuk melatih berpikir kritis pada siswa khususnya pada siswa sekolah dasar.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
4. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Muatan IPA Sekolah Dasar
- Author
-
Eka Anisa Aprina, Erma Fatmawati, and Andi Suhardi
- Subjects
problem based learning ,keterampilan berpikir kritis ,IPA ,Theory and practice of education ,LB5-3640 - Abstract
Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan alternatif yang dapat dikembangkan dan diterapkan untuk menggeser peran siswa sebagai pusat pembelajaran. Penerapan model PBL melibatkan siswa dalam tantangan untuk belajar bagaimana cara belajar dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran IPA dengan menerapkan model PBL. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi literatur. Studi literatur adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau sumber informasi terkait dengan suatu topik, yang dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan pustaka lainnya. Pengumpulan data dilakukan melalui non-tes, yakni dengan menelusuri jurnal elektronik menggunakan Google Scholar. Dalam pelaksanaannya, peneliti menganalisis data dengan langkah-langkah seperti pemilihan, perbandingan, penggabungan, dan penyaringan berbagai definisi hingga menemukan data yang relevan dengan rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan penerapan model Problem Based Learning di sekolah dasar dapat diatasi dengan lebih memahami dan memaksimalkan langkah-langkah yang digunakan dalam penggunaan model Problem Based Learning. Oleh sebab itu, dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses pengajaran di kelas, akan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa, terutama bagi siswa kelas IV.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
5. Hasil belajar konsep Protista menggunakan LKPD-elektronik dan keterampilan berpikir kritis peserta didik
- Author
-
Nadya Hilmia, Muhammad Zaini, and Kaspul Kaspul
- Subjects
e-lkpd ,hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,liveworksheets ,Education - Abstract
Pembelajaran offline tidak didukung pada masa pandemi Covid-19. Guru perlu berinovasi agar pemberian materi dan tugas kepada peserta didik lebih mudah meskipun tidak tatap muka. Salah satunya menggunakan LKPD elektronik (e-LKPD) yang mampu digunakan dengan mobile. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan e-LKPD pada konsep protista terhadap hasil belajar kognitif produk, hasil belajar kognitif proses, dan peningkatan kapasitas berpikir kritis peserta didik pada konsep protista menggunakan e-LKPD. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment guna melakukan pengukuran terhadap hasil belajar kognitif produk dan proses dan metode deskriptif dalam aspek kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data hasil belajar menggunakan analisis kovarian dengan aplikasi SPSS 22. Teknik analisis data keterampilan berpikir kritis menggunakan uji deskriptif dengan penskoran. Hasil penelitian menjelaskan adanya dampak dari dipakainya e-LKPD dalam hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses dengan signifikansi sama (sig. 0.000). Penggunaan e-LKPD juga menunjukkan pengaruh pada keterampilan berpikir kritis, yaitu kategori baik untuk aspek interpretasi, analisis, evaluasi dan eksplanasi. Sebaliknya, aspek pengaturan diri dan inferensi memperoleh kategori cukup baik. Penggunaan e-LKPD yang memuat keterampilan berpikir kritis dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik baik secara kognitif produk dan prosesnya, kemudian penggunaan liveworksheet juga menjadi solusi dalam pembelajaran saat pandemi dengan kemajuan teknologi. Abstract. Offline learning is not supported during the Covid-19 pandemic. Therefore, teachers need to innovate so that it is easier to provide materials and assignments to students even though they are not face-to-face. One of them is using electronic LKPD (e-LKPD), which can be used with mobile phones. This study aims to analyze the effect of using e-LKPD on the protist concept on product cognitive learning outcomes, process cognitive learning outcomes, and increasing students' critical thinking capacity on the protist concept using e-LKPD. This study uses a quasi-experimental method to measure the cognitive learning outcomes of products and processes and descriptive methods in the aspect of critical thinking skills. This research uses the purposive sampling technique. The data analysis technique for learning outcomes used covariance analysis with the SPSS 22 application. The data analysis technique for critical thinking skills used a descriptive test with scoring. The results of the study explain the impact of the use of e-LKPD in product cognitive learning outcomes and cognitive processes with the same significance (sig. 0.000). The use of e-LKPD also shows an influence on critical thinking skills, namely the good category for aspects of interpretation, analysis, evaluation, and explanation. In contrast, the self-regulation and inference aspects get quite good categories. The use of e-LKPD, which contains critical thinking skills, is one solution to improve student learning outcomes in terms of product and cognitive process. Live worksheets are also a solution in learning during a pandemic with advances in technology.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
6. Hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik menggunakan LKPD-elektronik konsep virus
- Author
-
Rabiatul Adawiyah, Muhammad Zaini, and Aulia Ajizah
- Subjects
hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,livewrorksheets ,lkpd-elektronik ,virus ,Education - Abstract
Hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kritis peserta didik harus ditingkatkan oleh lembaga pendidikan pada masa pandemi COVID-19. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara online perlu diintegrasikan dengan kecenderungan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan LKPD-Elektronik terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses pada konsep virus, dan pengaruhnya terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis. Penelitian hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses menggunakan penelitian quasi eskperiment dengan teknik purposive sampling, sedangkan keterampilan berpikir kritis menggunakan kelas perlakuan dan kontrol. Teknik analisis data hasil belajar menggunakan analisis kovarian dianalisis dengan uji Statistical Product and Service Solutions (Program SPSS 22). Data keterampilan berpikir kritis dianalisis melalui teknik deskriptif dengan penskoran kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan LKPD-Elektronik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses dengan signifikansi 0,000, dan aspek keterampilan berpikir kritis dengan rata-rata kategori baik. Keterampilan berpikir kritis bermanfaat bagi peserta didik memahami materi pelajaran dan menempatkan diri dalam kehidupan sehari-hari. Abstract. Educational institutions must improve cognitive learning outcomes and students' critical thinking skills during the COVID-19 pandemic. Learning activities carried out online need to be integrated with critical thinking tendencies. This study aims to analyze the effect of electronic worksheets on product cognitive learning outcomes and cognitive processes on the concept of viruses and their effect on increasing critical thinking skills. The research on product cognitive learning outcomes and cognitive processes used a quasi-experimental study with a purposive sampling technique, while critical thinking skills used treatment and control classes. The data analysis technique for learning outcomes uses covariance analysis through the Statistical Product and Service Solutions test (SPSS 22 Program). Critical thinking skills data are analyzed with descriptive techniques with categorization scoring. The results showed that LKPD-Electronic significantly affected product cognitive learning outcomes and cognitive processes with a significance of 0.000, and aspects of critical thinking skills with an average of good categories. Critical thinking skills are helpful for students to understand the subject matter and place themselves in everyday life.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
7. Pengaruh LKPD-Elektronik sistem gerak terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis peserta didik
- Author
-
Rizqa Mardhatilah, Muhammad Zaini, and Kaspul Kaspul
- Subjects
e-lkpd ,hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,sistem gerak ,liveworksheet ,Education - Abstract
Kemajuan teknologi menjadi salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan pada masa pandemi COVID-19, diantaranya LKPD elektronik (e-LKPD) dalam pembelajaran biologi untuk menuntun kegiatan pembelajaran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan e-LKPD pada konsep sistem gerak terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses, serta menganalisis peningkatan kapasitas berpikir kritis peserta didik pada konsep sistem gerak. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment guna melakukan pengukuran terhadap hasil belajar kognitif produk dan proses, sedangkan kemampuan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif. Pengambilan sampel untuk data kognitif produk dan kognitif proses melalui teknik purposive sampling, sedangkan keterampilan berpikir kritis menggunakan kelas perlakuan dan kelas kontrol. Teknik analisis data hasil belajar menggunakan analisis kovarian dengan aplikasi SPSS 22, sedangkan data keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan uji deskriptif dengan penskoran. Hasil penelitian menjelaskan dampak penggunaan e-LKPD terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses memperoleh signifikansi yang sama (sig. 0.000), . Rata-rata skor aspek keterampilan berpikir kritis peserta didik menggunakan e-LKPD memperoleh kategori baik. Berdasarkan temuan ini, e-LKPD dapat menjadi alternatif dalam kegiatan pembelajaran karena terbukti peserta didik memperoleh hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis yang baik. Abstract. Technological progress is one of the potential benefits of the COVID-19 pandemic, including electronic LKPD (e-LKPD) in biology learning to guide suitable learning activities. This study aims to analyze the effect of using e-LKPD on the motion system concept on product cognitive learning outcomes and cognitive processes, as well as the improvement of students' critical thinking capacity on the motion system concept. This study uses a quasi-experimental method to measure the cognitive learning outcomes of products and processes, while critical thinking skills are analyzed descriptively. Sampling for product cognitive data and process through purposive sampling technique, while critical thinking skills using the treatment and control classes. The data analysis technique for learning outcomes used covariance analysis with the SPSS 22 application, while the critical thinking skills data were analyzed using a descriptive test with scoring. The study's results explain the impact of using e-LKPD on product cognitive learning outcomes and cognitive processes that have the same significance (sig. 0.000). The average score of the critical thinking skills aspect of students using e-LKPD obtained a good category. These findings prove that e-LKPD students get good learning outcomes and critical thinking skills to become an alternative in online learning activities.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
8. Keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif: Pembelajaran sistem peredaran darah menggunakan LKPD-Elektronik
- Author
-
Deby Rahmadayanti, Muhammad Zaini, and Kaspul Kaspul
- Subjects
lkpd-elektronik ,hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,sistem peredaran darah ,Education - Abstract
Dunia pendidikan pada Abad ke-21 dituntut menghasilkan generasi yang terampil dalam menerapkan teknologi dan mampu berpikir kritis. LKPD-elektronik yang memuat indikator keterampilan berpikir kritis merupakan inovasi perangkat pembelajaran dari LKPD yang semula berbentuk cetak menjadi berbentuk elektronik. LKPD-elektronik diharapkan dapat menjadi solusi ketika pembelajaran tidak dapat dilakukan tatap muka di kelas akibat pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan LKPD-elektronik sistem peredaran darah terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses, serta menganalisis peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Data kognitif produk dan kognitif proses diperoleh melalui eksperimen semu. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data kognitif produk dan kognitif proses melalui soal pretest, sedangkan data keterampilan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif dengan memberi skor. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran menggunakan LKPD-elektronik memperoleh nilai signifikan (sig.) sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses. Penggunaan LKPD-elektronik juga memberikan dampak peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Abstract. The world of education in the 21st century is required to produce a generation skilled in applying technology and able to think critically. The electronic LKPD, which contains indicators of critical thinking skills, is an innovation of learning tools from the LKPD, which was initially in print form to be in electronic form. Electronic LKPD expect to be a solution when learning is not face-to-face in class due to the pandemic. This study aims to analyze the effect of electronic LKPD on the circulatory system on product cognitive learning outcomes and cognitive processes, as well as the improvement of students' critical thinking skills. Product cognitive and process cognitive data obtain through quasi-experimental. The purposive sampling technique took the research sample. The technique of analyzing cognitive product and cognitive processes data was through pretest questions, and critical thinking skills data were descriptively by giving a score. This study's variables are independent, dependent, and control variables. The results showed that learning using electronic-LKPD obtained a significant value (sig.) of 0.000, which means that there is an effect on product cognitive learning outcomes and process cognitive. Furthermore, the use of electronic-LKPD also has an impact on increasing students' critical thinking skills.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
9. Studi penggunaan LKPD-Elektronik konsep keanekaragaman hayati terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir kritis
- Author
-
Lalu Anang Ilmy, Muhammad Zaini, and Amalia Rezeki
- Subjects
e-lkpd ,hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,liveworksheets ,keanekaragaman hayati ,Education - Abstract
Penggunaan teknologi harus lebih optimal, khususnya untuk menunjang pembelajaran di masa pandemi Covid 19. Pembelajaran konsep keanekaragaman hayati memerlukan LKPD yang bersifat elektronik agar bisa digunakan secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh LKPD elektronik terhadap hasil belajar kognitif (produk dan proses) dan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada konsep keanekaragaman hayati. Data hasil belajar kognitif diperoleh melalui eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan soal pretest dan posttest, sedangkan data keterampilan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif dengan kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan e-LKPD terhadap hasil belajar kognitif produk dan proses dengan sig. 0,000, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik memperoleh rata-rata kategori baik. Abstract. The use of technology must be more optimal, especially to support learning during the Covid 19 pandemic. Learning the concept of biodiversity requires an electronic LKPD to be used online. This study aims to analyze the effect of electronic worksheets on students' cognitive learning outcomes (products and processes) and students' critical thinking skills on the concept of biodiversity. Cognitive learning outcomes data were obtained through quasi-experimental (quasi-experimental) pretest and posttest questions, while critical thinking skills data were analyzed descriptively by categorization. The results showed a significant effect of using e-LKPD on cognitive learning outcomes of products and processes with sig. 0.000, and students' critical thinking skills obtained an average of good categories. Keyword: E-LKPD; Liveworksheets; Learning Outcomes; Critical Thinking Skills; Biodiversity.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
10. Implementasi e-LKPD liveworksheets archaebacteria dan eubacteria: Pengaruhnya terhadap hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas X MIPA
- Author
-
Qathrin Nada, Muhammad Zaini, and Aulia Ajizah
- Subjects
lkpd-elektronik liveworksheets ,hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,konsep archaebacteria dan eubacteria ,Education - Abstract
Keterampilan dalam menerapkan teknologi dan mampu berpikir kritis diperlukan oleh generasi saat ini di dunia pendidikan pada abad 21. Salah satu solusi yang perlu diuji adalah memuat indikator keterampilan berpikir kritis ke LKPD-elektronik (e-LKPD). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan LKPD-Elektronik Liveworksheets terhadap hasil belajar kognitif produk, kognitif proses, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada konsep Archaebacteria dan Eubacteria. Penelitian ini meliputi penelitian quasi experiment untuk hasil belajar kognitif dan deskriptif untuk keterampilan berpikir kritis. Teknik analisis data hasil belajar dianalisis menggunakan analisis kovarian dengan Program SPSS 22, sedangkan keterampilan berpikir kritis melalui kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan LKPD-Elektronik Liveworksheets berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif produk dan kognitif proses (sig. 0,000
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
11. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas X SMAN 1 Rengel Kabupaten Tuban pada Materi Proses Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
- Author
-
Rangga Bachtiar Mas, Nasution Nasution, and Zeni Sofia Familawati
- Subjects
Keterampilan Berpikir Kritis ,Pembelajaran Sejarah ,Model Pembelajaran ,Pembelajaran Berbasis Masalah. ,Education - Abstract
Rendahnya tingkat berpikir kritis di antara puluhan siswa yang mengerjakan tes berpikir kritis kognitif berbasis pertanyaan dalam mata pelajaran Sejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran sejarah melalui model pembelajaran berbasis masalah di kelas X SMA Negeri 1 Rengel Kabupaten Tuban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (PBL) di kelas X SMA Negeri 1 Rengel Kabupaten Tuban dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dari hasil tes yang diberikan sesuai kriteria ketuntasan minimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBL) efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Rengel Kabupaten Tuban pada mata pelajaran Sejarah.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
12. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
- Author
-
Lidya Husnita and Wulandari Saputri
- Subjects
Bahan ajar ,Keterampilan berpikir kritis ,Materi mutasi ,Model pembelajaran ,Biology (General) ,QH301-705.5 - Abstract
Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui mengenai bahan ajar apa yang dibutuhkan oleh guru pada materi mutasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik di SMA Negeri Palembang. Sampel penelitian ini berasal dari masing-masing 2 kelas dari SMA Negeri 4 Palembang, SMA Negeri 9 Palembang dan SMA Negeri 19 Palembang. Instrument yang digunakan berupa lembar angket guru berjumlah 23 pertanyaan dan lembar angket peserta didik berjumlah 12 pertanyaan dilengkapi kisi-kisi setiap lembar angket pada materi mutasi serta dokumentasi. Dari hasil analisis kebutuhan dari ketiga SMA Negeri Palembang disimpulkan bahwa guru membutuhkan bahan ajar berupa LKPD. Hal ini karena guru masih ada yang belum mendesain sendiri, tetapi ada yang sudah mendesain namun belum berbasiskan model pembelajaran. Guru pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran, yaitu Problem Based Learning dan Discovery Learning. Pembelajaran daring tersebut membuat guru sulit untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi mutasi.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
13. Implementasi electronic learning material (ELEMA) berbasis student-centered learning mata kuliah zoologi invertebrata
- Author
-
Agus Haryono, Chaidir Adam, Soaloon Sinaga, Sitti Minah, and Indah Fitriani
- Subjects
bahan ajar elektronik ,keterampilan berpikir kritis ,student-centered learning ,zoologi invertebrata ,Education ,Science - Abstract
Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Menganalisis peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui implementasi ELEMA berbasis student-centered learning dan (2) Menganalisis respon mahasiswa terhadap implementasi ELEMA berbasis student-centered learning pada mata kuliah Zoologi Invertebrata. Rancangan penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa aktif semester 3 (tiga) Program Studi Pendidikan Bologi FKIP Universitas Palangka Raya yang memprogramkan mata kuliah Zoologi Invertebrata. Data keterampilan berpikir kritis mahasiswa dianalisis secara kuantitatif menggunakan rumus n-gain. Data diolah menggunakan program Microsoft Excel 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis mahasiswa yang dibelajarkan dengan ELEMA pada mata kuliah Zoologi Invertebrata meningkat dengan rerata gain sebesar 0,71 dalam kategori Tinggi. Respon mahasiswa terhadap implementasi ELEMA dalam perkuliahan Zoologi Invertebrata menunjukkan rata-rata perolehan skor 86,5 yang menunjukkan respon sangat baik.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
14. Pengembangan LKPD elektronik berbasis liveworksheet konsep sistem sirkulasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis SMA
- Author
-
Erna Rahmawati, Kaspul Kaspul, and Muhammad Zaini
- Subjects
lkpd elektronik ,liveworksheet ,sistem sirkulasi ,keterampilan berpikir kritis ,Education - Abstract
Pendidikan abad ke-21 menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir kritis dan terampil menggunakan teknologi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melatihkan keterampilan ini yaitu pembelajaran dengan menggunakan LKPD Elektronik berbasis Liveworksheet. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan keefektifan. Penelitian pengembangan yang digunakan 4 tahap dari desain Evaluasi Formatif Tessmer. Subjek penelitian uji validitas adalah 2 orang dosen Pendidikan Biologi dan 1 Guru Biologi Jenjang SMA. Subjek Uji Perorrangan 4 orang peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Banjarmasin dan subjek uji kelompok kecil 6 orang peserta didik pada kelas yang sama. Hasil penelitian menunjukkan: 1) validitas LKPD elektronik yang didapattkan memiliki skor rata-rata 3,71 dengan kategori valid ; 2) kepraktisan isi LKPD elektronik berdasarkan respon peserta didik mendapat skor rata-rata 3,78 dengan kategori baik, kepraktisan harapan LKPD elektronik berdasarkan respon peserta didik memiliki persentase 98,00% dengan kategori sangat baik; dan 3) keefektifan harapan LKPD elektronik berdasarkan penilaian keterampilan berpikir kritis pada aspek keterampilan interpretasi, analisis, evaluasi, eksplanasi, dan pengaturan diri memperoleh kategori sangat baik, sedangkan pada aspek keterampilan inferensi memperoleh kategori baik. Abstract. 21st century education requires students to have critical thinking skills and skillfully use technology. One of the efforts that can be made to practice these skills is learning by using Liveworksheet-based Electronic LKPD. The research aims to describe the validity, practicality and effectiveness. The development research used 4 stages of the Tessmer Formative Evaluation design. The research subjects for the validity test were 2 Biology Education lecturers and 1 Biology Teacher at High School. Individual test subjects were 4 students of class XI science at SMA Negeri 3 Banjarmasin and the test subjects were small groups of 6 students in the same class. The results showed: 1) the validity of the electronic LKPD obtained had an average score of 3.71 with a valid category; 2) the practicality of the contents of the electronic LKPD based on student responses got an average score of 3.78 in the good category, the practicality of the expectations of the electronic LKPD based on student responses had a percentage of 98.00% in the very good category; and 3) the effectiveness of electronic LKPD expectations based on the assessment of critical thinking skills in the aspects of interpretation, analysis, evaluation, explanation, and self-regulation skills obtained a very good category, while in the aspect of inference skills obtained a good category.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
15. Pengembangan E-LKPD untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa MAN 1 Banjarmasin kelas XI pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
- Author
-
Siti Azkia Rahma, Kaspul, and Muhammad Zaini
- Subjects
e-lkpd ,liveworksheets ,hasil belajar ,keterampilan berpikir kritis ,jaringan tumbuhan ,Education - Abstract
Penelitian pengembangan dilaksanakan berdasarkan kesulitan guru untuk membuat bahan pembelajaran yang mempermudah peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-LKPD valid, praktis, dan efektif pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Penerapannya pada pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Metode penelitian yaitu desain Tessmer. Subjek validasi meliputi 3 orang ahli, subjek uji perorangan adalah 4 orang peserta didik, dan subjek uji kelompok kecil adalah 6 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar penilaian. Analisis data validitas berdasarkan kategori sangat valid, valid, kurang valid dan tidak valid. Hasil dari penelitian menunjukkan: 1) validitas dikategori valid dengan skor 3,70; 2) kepraktisan isi dikategori baik dengan skor 3,83 dan kepraktisan harapan dikategori sangat baik dengan skor persentase 93,57%; dan 3) keefektifan harapan berdasarkan penilaian keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam mengerjakan e-LKPD memiliki kategori baik pada keterampilan evaluasi, inferensi dan sangat baik pada keterampilan interpretasi, analisis, eksplanasi, pengaturan diri. Abstract. Development research is carried out based on the difficulty of the teacher in making learning materials that make it easier for students to learn actively and independently. This study aims to produce valid, practical, and effective e-LKPD on the concept of plant tissue structure and function. Its application to learning is expected to improve students' critical thinking skills. The research method is the Tessmer design. Validation subjects include 3 experts, individual test subjects are 4 students, and small group test subjects are 6 students. The data collection technique used an assessment sheet. Validity data analysis based on very valid, valid, less valid and invalid categories. The results of the study show: 1) the validity is categorized as valid with a score of 3.70; 2) the practicality of the content is categorized as good with a score of 3.83 and the practicality of expectations is categorized as very good with a percentage score of 93.57%; and 3) the effectiveness of expectations based on the assessment of students' critical thinking skills in working on e-LKPD has a good category on evaluation, inference skills and very good on interpretation, analysis, explanation, and self-regulation skills.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
16. Implementasi Blended Learning Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
- Author
-
Laila Nur Cholifatul Isnaini Sabila and Muchlis Muchlis
- Subjects
blended learning ,inkuiri ,keterampilan berpikir kritis ,larutan elektrolit dan nonelektrolit ,Education (General) ,L7-991 ,Science (General) ,Q1-390 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan implementasi blended learning berbasis inkuiri pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit, aktivitas peserta didik ketika pembelajaran, ketuntasan klasikal, peningkatan berpikir kritis, dan respon peserta didik terhadap pembelajaran. Subjek penelitian merupakan 34 peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 14 Surabaya tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian yaitu (1) Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama 95,37% sedangkan pertemuan kedua 94,73%, keterlaksanaan kedua pertemuan berada pada kriteria sangat baik. (2) Aktivitas relevan peserta didik pada pertemuan pertama 90,12% sedangkan pertemuan kedua 93,83%, keduanya berada pada kriteria sangat baik. (3) Ketuntasan klasikal sebesar 94,12%. (4) Keterampilan berpikir kritis peserta didik indikator analysis, inference, dan explanation mengalami peningkatan dilihat dari nilai N-Gain berturut-turut 0,92, 0,87, dan 0,84, ketiganya berada pada kategori tinggi. (5) Respon peserta didik terhadap blended learning berbasis inkuiri sangat memuaskan dengan persentase jawaban positif sebanyak 90,12%. Sehingga, dapat dikatakan implementasi blended learning berbasis inkuiri efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
17. Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Google Document untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kolaboratif
- Author
-
Haryani Haryani
- Subjects
discovery learning ,google dokumen ,keterampilan berpikir kritis ,kolaborasi ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Discovery Learning berbantuan Google Document dan mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi pada materi Turunan Fungsi Aljabar. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA 4 SMA N 1 Yogyakarta tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 36. Penelitian dilakukan dengan dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri 2 pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi diperoleh menggunakan lembar observasi, dan angket yang diberikan pada pertemuan kedua tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model Discovery Learning berbantuan Google Document pada materi Turunan Fungsi Aljabar mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi peserta didik. Rata-rata keterampilan berpikir kritis peserta didik mengalami peningkatan dari 85,65% pada siklus 1 menjadi 89,35% pada siklus 2 dan kategori kritis. Rata-rata keterampilan kolaborasi meningkat dari 85,45% pada siklus 1 menjadi 90,58% pada siklus 2 dengan kategori sangat kolaboratif.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
18. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Berbasis Model PBL Di SMA Negeri Palembang
- Author
-
Dina Yusnita and Meli Astriani
- Subjects
Bahan ajar ,Keterampilan berpikir kritis ,PBL ,Materi bakteri ,Biology (General) ,QH301-705.5 - Abstract
Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik di SMA Negeri Palembang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan data dari ketiga SMA Negeri Palembang. Penyebaran sampel pada ketiga SMA menggunakan kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 4 Palembang berjumlah 68 Peserta didik, SMA Negeri 9 Palembang berjumlah 72 Peserta didik, dan SMA Negeri 19 Palembang berjumlah 80 Peserta didik. Instrument yang digunakan berupa lembar angket, observasi dan dokumentasi. Hasil analisis kebutuhan dari ketiga SMA Negeri Palembang bahwa harapan guru dan peserta didik dibuatkan bahan ajar E-Book 6%, E-Modul 24%, E-LKPd 37%, Media 3 dimensi 9%, dan Video Pembelajaran 24% sehingga yang paling tinggi harapan dibuatkan E-LKPd berbasis model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi bakteri.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
19. Berpikir kritis dan hubungannya dengan prestasi akademik calon guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
- Author
-
Suroto Suroto, Bayu Budi Prakoso, Mochamad Ridwan, and Dwi Lorry Juniarisca
- Subjects
keterampilan berpikir kritis ,mahasiswa calon guru pendidikan jasmani ,indeks prestasi kumulatif ,Sports ,GV557-1198.995 ,Education - Abstract
Kemampuan berpikir kritis wajib dimiliki oleh lulusan program sarjana di Indonesia sehingga perlu terus dikaji dan dimonitor pencapaiannya sebagai hasil belajar selain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan berpikir kritis dengan IPK. Pengumpulan data berpikir kritis menggunakan metode wawancara tertutup, IPK diambil dari akun akademik pimpinan fakultas. Sebanyak 47 orang (laki-laki= 29 dan perempuan= 18) bertindak sebagai sampel yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Metode confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menganalisis validitas dan reliabilitas konstruk hasil coding wawancara menggunakan LISREL 8.80 Trial. Sedangkan analisis statistik menggunakan deskriptif, Mann-Whitney Test, dan korelasi product moment menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran dinyatakan valid (λ= 0,77-0,88) dan reliabel (CR= 0,86). Rata-rata tingkat berpikir kritis calon guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) berada pada tingkat rendah (M= 83,9; SD= 6,89; min= 74,6; max= 97,7). Tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis calon guru PJOK laki-laki dan perempuan (U= 0,241, p= 0,81). Terdapat hubungan linear berpikir kritis dengan IPK (r (47)= 0,542, p= 0,000) dengan besar kontribusi sebesar 28%. Kondisi rendahnya berpikir kritis sangat dikhawatirkan memengaruhi tingkat inovatif para calon guru sehingga pengukuran, monitoring, dan treatment perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
20. Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD Melalui Model Read-Answer-Discuss-Explain-and Create (RADEC) Berorientasi Masalah
- Author
-
Ai Hayati Rahayu, Wahyu Sopandi, Poppy Anggraeni, Tursinawati Tursinawati, and Septinaningrum Septinaningrum
- Subjects
keterampilan berpikir kritis ,radec ,pemecahan masalah ,Education - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara komprehensif kemampuan berpikir kritis mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) setelah memperoleh pembelajaran dengan model Read-Answer-Discuss-and Create (RADEC) berbasis masalah. Metode yang digunakan mix method yaitu mendeskrifsikan secara kualitatif proses pembelajaran RADEC, serta menguji signifikansi perbedaan skor nilai sebelum dan setelah pembelajaran. Desain penelitian menggunakan pretes dan postes one grup desain.Instrumen yang digunakan mengembangkan indicator dari Ennes. Hasilnya menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran, serta model RADEC berorientasi masalah berpengaruh menumbuhkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
21. Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik
- Author
-
Catur Okti Windari and Fitri April Yanti
- Subjects
keterampilan berpikir kritis ,pembelajaran fisika ,problem based learning ,Education ,Science - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sekampung dalam pembelajaran fisika melalui model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, dimana peneliti mengamati secara langsung objek di lapangan yang meliputi dua siklus pembelajaran, satu siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai objek dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Sekampung. Metode pengumpulan data keterampilan berpikir kritis menggunakan tes uraian, sedangkan data kegiatan pembelajaran berbasis masalah menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian ini adalah mengintegrasikan langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah ke dalam keterampilan berpikir kritis, sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada keterampilan analisis sebesar 64,44% pada siklus I dan 75,55% pada siklus II, keterampilan berpikir sintesis 57,77. % pada siklus I dan 66,66% pada siklus II, keterampilan berpikir pemecahan masalah 38,88% pada siklus I dan 72,22% pada siklus II, keterampilan menyimpulkan 52,22% pada siklus I dan 70% pada siklus II, dan keterampilan mengevaluasi atau menilai 47,77% pada siklus I dan 62,22% pada siklus II pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sekampung pada materi statik fluida Tahun Ajaran 2015/2016.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
22. Implementation of Situation-Based Learning Model To Improve The Junior High School Students’ Critical Thinking And Self-Regulated Learning Skills
- Author
-
Siti Mulia, M. Ikhsan, and M Duskri
- Subjects
model situation-based learning ,keterampilan berpikir kritis ,kemandirian belajar ,Education ,Mathematics ,QA1-939 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Situation-Based Learning (SBL) dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematis dan kemandirian belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen, dengan sampel penelitian siswa kelas VIII SMPN 1 Samudera, kelas eksperimen (VIII-1) diterapkan model SBL dan kelas kontrol (VIII-2) diterapkan pembelajaran konvensional. Analisis statistik uji mann-whitney untuk ketrampilan berpikir kritis diperoleh rk=0,835 dan nilai sig 0,0001, untuk kemandirian belajar diperoleh rk=0,611 dan nilai sig 0,0001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa kelas eksperimen bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Besaran nilai efek keterampilan berpikir kritis sebesar d = 1.87, dan kemandirian belajar sebesar d = 1.43, hal ini menunjukkan bahwa perbedaan peningkatan kelas eksperimen dan kelas kontrol sangat signifikan. The aim of the research was determining the effect of the Situation-Based Learning (SBL) learning model in improving students' mathematical critical thinking skills and self-regulated learning in mathematics. This research is quantitative research using a quasi-experimental research design, the research sample are the eighth grade of junior high school students, the experimental class (eighth-1) applied the SBL model and the control class (eighth-2) applied conventional learning. The statistical analysis of the Mann-Whitney test for critical thinking skills obtained rk = 0.835 and a sig value 0.0001, for self-regulated learning rk = 0.611 and a sig value 0.0001 and the effect size of critical thinking skills is d = 1.87, and self-regulated learning is d = 1.43. This shows that their difference in the increase in critical thinking skills and self-regulated learning between the experimental class and the control class is very significant
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
23. Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Kelas X
- Author
-
Chika Putri Faritzah, Bhakti Karyadi, Yennita Yennita, Ariefa Primair Yani, and Neni Murniati
- Subjects
Keterampilan berpikir kritis ,Kurikulum 2013 ,Rancangan Perangkat Pembelajaran ,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ,Biology (General) ,QH301-705.5 - Abstract
Perubahan paradigma pembelajaran mengarah ke student centered dan peserta didik perlu dibekali keterampilan berpikir kritis. Hasil observasi peneliti yang dilakukan saat kegiatan magang 2 pada bulan September sampai bulan November tahun 2019, menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang mengarah pada pengembangan keterampilan berpikir kritis kurang diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari perangkat pembelajaran yang masih banyak bersumber dari buku pelajaran dan internet yang belum relevan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari peserta didik. Demikian juga dengan komponen-komponen perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD), dan soal evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rancangan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini akan menganalisis rancangan RPP meliputi telaah kompetensi dasar, telaah materi pembelajaran, telaah indikator, tujuan pembelajaran, telaah model pembelajaran, metode pembelajaran, dan telaah media pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Think, Talk, Write (TTW) metode gallery walk pada materi pencemaran lingkungan kelas X. Hasil penelitian dianalisis dan diarahkan ke dalam aspek-aspek yang ingin dicapai dalam Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas X. Keywords: Keterampilan berpikir kritis, Kurikulum 2013, Rancangan Perangkat Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
24. Problem Based Learning Terintegrasi STEM Di Era Pandemi Covid-19 Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
- Author
-
Clarissa Desyana Putri, Indarini Dwi Pursitasari, and Bibin Rubini
- Subjects
problem based learning ,science technology engineering mathematic ,keterampilan berpikir kritis ,usaha dan energi ,Education - Abstract
The COVID-19 pandemic has changed the learning system in schools. The learning that initially took place in class spontaneously turned into online learning. This change requires teachers to be more creative in designing learning. This study aims to improve students’ critical thinking skills through online problem-based learning integrated into science, technology, engineering, and mathematics (PBL-STEM). The research was conducted on students of class X IPA (Natural Science) in a high school in Cianjur with a Non-Equivalent Pretest-Posttest Control Group design. The research data were collected using a test of critical thinking skills in six valid essay questions with a reliability coefficient of 0.913. Besides, students’ responses to the application of PBL-STEM learning were collected through a questionnaire. The collected data were processed descriptively and inferentially. The results showed that the online application of PBL-STEM went well, and there was an increase in critical thinking skills with an N-gain of 72%. The highest gain is on the indicator of explanation, and the lowest is evaluation. The results of the significance test showed that the increase in students’ critical thinking skills through PBL-STEM learning was more significant than PBL learning. Students also responded well to the implementation of PBL-STEM in learning during the COVID-19 pandemic by 81%.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
25. ASSESING CRITICAL THINKING SKILLS AND MASTERY CONCEPTS: THE CASE OF ECOSYSTEM
- Author
-
Lia Junita Harahap, Ratna Komala, and Rizhal Hendi Ristanto
- Subjects
assessment ,biological concepts ,critical thinking skills ,ecosystems ,mastery concepts ,penilaian ,konsep biologi ,keterampilan berpikir kritis ,ekosistem ,penguasaan konsep ,Science (General) ,Q1-390 ,Theory and practice of education ,LB5-3640 - Abstract
PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM Abstract Critical thinking skills and mastery concepts are competencies that measure cognitive aspects. Both of these competencies support each other. This study aims to analyze critical thinking skills and mastery concepts of students in the ecosystem material. This was quantitative research. The sampling technique used Purposive Sampling, namely 60 high school students. Data was collected through the critical thinking skills test and mastery concept of ecosystem tests for students and interviews with the teacher. Based on the analyzed data, the average critical thinking skills and mastery concepts of an ecosystem are 53,15 and 61,10, which are in the low category. This is because students still have difficulty in understanding the basic concepts of ecosystems; students have not understood yet the terms in the ecosystem so that the terms with their meanings are often exchanged which has an impact on the low achievement of students. Abstrak Keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep adalah kompetensi yang mengukur kemampuan kognitif. Kedua kompetensi tersebut saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep peserta didik pada materi Ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu 60 peserta didik SMA. Data diperoleh melalui tes tentang keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep pada materi Ekosistem yang dikerjakan oleh peserta didik dan wawancara dengan guru. Berdasarkan analisis data, rata-rata keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep materi Ekosistem peserta didik, masing-masing adalah 53,15 dan 61,10. Hasil tersebut termasuk dalam kaegori rendah. Hal ini disebabkan oleh sulitnya peserta didik dalam memahami konsep dasar Ekosistem, belum mengertinya istilah-istilah dalam ekosistem sehingga sering terjadi pertukaran istilah dengan maknanya yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
26. PERBANDINGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS STUDENT CREATED CASE STUDIES
- Author
-
Dwi Ayu Lestari, Joko Ariyanto, and Harlita Harlita
- Subjects
critical thinking skills ,problem-based learning ,numbered heads together ,student-created case studies ,keterampilan berpikir kritis ,Science (General) ,Q1-390 ,Theory and practice of education ,LB5-3640 - Abstract
COMPARISON OF STUDENTS' CRITICAL THINKING SKILLS WITH PROBLEM-BASED LEARNING AND NUMBERED HEADS TOGETHER BASED ON STUDENT-CREATED CASE STUDIES MODELS Abstract The study's purpose was to determine the differences in students' critical thinking skills between the problem-based learning and numbered heads together based on student-created case studies model on biology subjects in class X of SMA 2 Karanganyar in the academic year 2018/2019. This research is a quasi-experiment, and the research design used a posttest only with non-equivalent groups. The sampling technique is cluster sampling. Samples were 72 students, namely X IPA 3 as an experimental class 1 and X IPA 1 as an experimental class 2. Data collection techniques were using essay tests, observation sheets, and documentation. The data analysis used was an independent t-test. The calculation of the difference in the average posttest of the two groups for critical thinking skills showed a calculated value of 2,243 and the table value of 1.994 with a significance (α = 0,05). The calculation results show that tcount > ttable, which means there is a significant difference in the students' critical thinking skills in the class between the problem-based learning model and numbered heads together based on the student-created case studies model. Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara model pembelajaran problem based learning dengan numbered heads together berbasis student created case studies pada mata pelajaran biologi kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy experiment). Desain penelitian yang digunakan adalah posttest only with non-equivalent group. Teknik pengambilan sampel dengan cluster sampling. Sampel yang diambil berjumlah 72 siswa yaitu X IPA 3 sebagai kelas eksperimen 1 dan X IPA 1 sebagai kelas eksperimen 2. Teknik pengumpulan data menggunakan tes essay, lembar observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu uji independent t-test. Hasil perhitungan perbedaan rata-rata posttest kedua kelompok untuk keterampilan berpikir kritis menunjukkan nilai hitung sebesar 2,243 dan nilai ttabel sebesar 1.994 dengan signifikansi (α=0,05). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa thitung > ttabel, sehingga terdapat perbedaan signifikan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajarkan menggunakan model problem based learning dengan numbered heads together berbasis student created case studies.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
27. PENGARUH METODE DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN TOPIK KELARUTAN
- Author
-
Fina Khaerunnisa Frima
- Subjects
keterampilan berpikir kritis ,discovery-inquiry ,kelarutan ,Education (General) ,L7-991 ,Science (General) ,Q1-390 - Abstract
The era of industrial revolution 4.0 contributes major challenges in 21st century of education in obtaining qualified students. Education process lead to the development of student skills and attitudes in addition to the knowledge learning process. Critical thinking skills (KBKr) is one of the 21st century learning skills that students should have and needs to be practiced during learning process in school. One of the learning method to practice KBKr is discovery-inquiry learning method. The purpose of this study is obtain the affect of discovery-inquiry learning method on student’s critical thinking skill achievement in topic of solubility. Method of research is pre-experimental and one-shot case study as the design of method research. Subjects were 41 students at one of the senior high school in Bandung. Instruments of this research are six questions of written test and interview guidelines. Highest achievement at the whole sub indicators is the high ability student’s group. Overall, the student’s critical thinking skill achievement on factors affecting solubility’s learning with discovery-inquiry is good.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
28. Pengaruh Penerapan Model Argument Driven Inquiry terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar
- Author
-
I Kadek Irfando Dwikki Sadewa, Undang Rosidin, and I Wayan Distrik
- Subjects
argument driven inquiry ,keterampilan berpikir kritis ,gaya belajar ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Argument Driven Inquiry (ADI) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMP berdasarkan perbedaan gaya belajar. Sampel penelitiannya, yaitu siswa kelas VIIIA dan VIIIC SMP Negeri 1 Seputih Banyak. Penelitian menggunakan metode quasi eksperiment dengan desain faktorial 2x3. Data dianalisis dengan uji Two Way Anova. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rerata pretest kelas eksperimen dan kontrol yaitu 25,38 dan 17,31. Setelah penerapan model ADI pada kelas eksperimen dan kontrol diperoleh rerata postest 60,86 dan 42,26. Berdasarkan hasil uji Two Way Anova model pembelajaran diperoleh nilai Sig. yaitu 0,000, maka terdapat pengaruh signifikan model ADI terhadap berpikir kritis siswa. Selanjutnya, nilai Sig. gaya belajar yaitu 0,011 berarti terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis ketiga tipe gaya belajar menggunakan model ADI. Hasil interaksi model pembelajaran dengan gaya belajar diperoleh nilai Sig. yaitu 0,017, sehingga terdapat interaksi antara model ADI dengan gaya belajar dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
29. Kajian Instrumen Tes Biologi Kelas X Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Terintegrasi Nilai-Nilai Islam
- Author
-
W Wulandari, Sulton Nawawi, Tutik Fitri Wijayanti, and Suyud Abadi
- Subjects
instrumen tes biologi ,keterampilan berpikir kritis ,integrasi nilai islam ,Education (General) ,L7-991 ,Microbiology ,QR1-502 - Abstract
Penelitian ini untuk mengetahui jumlah persentase dan kajian perindikator keterampilan berpikir kritis terintegrasi nilai Islam pada instrumen tes biologi kelas X di SMA berbasis Islam. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampel yang digunakan soal ulangan akhir semester (UAS) ganjil di SMA Berbasis Islam di Wilayah Seberang Ulu Kota Palembang. Teknik analisis data menggunakan teknik persentase. Hasil yang diperoleh dari analisis soal ulangan akhir semester (UAS) biologi semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 adalah terdapat 5 indikator keterampilan berpikir kritis yang diterapkan pada instrumen soal dengan kategori kurang yang terdiri dari interpretasi (7,02%), analisis (1,89%), evaluasi (0%), inferensi (5,52%), penjelasan (11,37%), dan pengaturan diri (1,75%), serta Integrasi nilai Islam (0%), dan indikator keterampilan berpikir kritis ini dikategorikan kurang karena terdapat 2 sekolah menggunakan soal yang mengambil dari buku paket dan LKPD yang biasa digunakan pada proses pembelajaran
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
30. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pokok Bahasan Probabilitas Mata Kuliah Statistik pada Perguruan Tinggi AMIK DCC Bandar Lampung
- Author
-
Tsamaniariaty Hidayah
- Subjects
pbm ,keterampilan berpikir kritis ,Education - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) membuat perencanaan pembelajaran, 2) melakukan pelaksanaan pembelajaran, 3) mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis mahasiswa, dan 4) mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa melalui model PBM. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengunakan tiga siklus. Kegiatan setiap siklus yaitu membantu mahasiswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar, mendorong mahasiswa untuk mengumpulkan informasi, membantu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Perguruan Tinggi AMIK DCC Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017 / 2018, data dikumpulkan dengan observasi dan tes serta dianalisis secara deskriptif analisi. Hasil penelitian adalah: 1) desain pembelajaran sesuai dengan hasil analisis kebutuhan tentang rendahnya kemampuan berpikir kritis dan pemahaman mahasiswa, 2) aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah dosen membimbing mahasiswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, 3) kemampuan keterampian berpikir kritis mahasiswa mengalami peningkatan setiap siklusnya, dan 4) pemahaman mahasiswa tentang materi juga meningkat setiap siklusnya.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
31. THE IMPLEMENTATION OF THE PROBLEM-BASED LEARNING METHOD TO ENHANCE GRADE 7 STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILLS IN LEARNING MATHEMATICS AT SMP HOLLAND VILLAGE MANADO
- Author
-
Ryan Oktapratama, Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto, and Dylmoon Hidayat
- Subjects
problem-based learning ,critical thinking skills ,school mathematics ,keterampilan berpikir kritis ,matematika sekolah ,Christianity ,BR1-1725 ,Mathematics ,QA1-939 - Abstract
Critical thinking is one of the most important issues in education. However, based on field observation results it is found that students have low critical thinking skills. One reason is that learning activities in the classroom do not foster students’ critical thinking skills. The purpose of this research study to enhance students’ critical skills by implementing the Problem-based Learning (PBL) method. The research subjects were 29 grade 7 students in a junior high school in Manado. The research method used was Classroom Action Research (CAR), conducted from September 12 to November 3, 2017. The instruments used were diagnostic tests, pre-tests and post-tests, observation sheets, student interviews, checklists by observers and students, and the researcher’s reflection journal. Data results were analyzed using the descriptive qualitative method. The results showed that the implementation of the PBL method was able to enhance students’ critical thinking skills in learning math with the achievement percentage of students who passed the KKM for pre-test and post-test based on the overall data analysis result from cycle one to two showing an enhancement of 22% on the first indicator, 9% on the third indicator, and 2% on the fourth indicator. The second indicator showed no enhancement amd there was a decrease of 8% on the fifth indicator. Therefore, the PBL method is effective in enhancing students’ critical thinking skills through each stage of the method in the learning process. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu hal terpenting dalam dunia pendidikan. Namun, berdasarkan observasi di lapangan ditemukan bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir kritis yang rendah. Salah satu penyebabnya adalah aktivitas pembelajaran di kelas tidak melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode Problem-based Learning (PBL). Subyek penelitian adalah 29 siswa kelas VII di suatu SMP di Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilakukan dari September sampai dengan November 2017. Instrumen yang digunakan adalah diagnostic test, pre-test dan post-test, lembar observasi, wawancara siswa, checklistoleh pengamat dan siswa, dan jurnal refleksi peneliti. Analisis data hasil penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode PBL mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika dengan peningkatan indikator satu sebesar 22%, indikator tiga sebesar 9%, dan indikator empat sebesar 2%. Adapun untuk indikator dua tidak mengalami peningkatan dan indikator lima mengalami penurunan sebesar 8%. Dengan demikian, metode PBL terbukti efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui setiap tahapan metode dalam proses pembelajaran.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
32. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KIMIA LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA DI KARANGANYAR
- Author
-
Sarry Saraswaty, Mohammad Masykuri, and Sri Mulyani
- Subjects
kimia ,inkuiri terbimbing ,keterampilan berpikir kritis ,larutan penyangga ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modul yang mempunyai beberapa tujuan yaitu pertama, mengembangkan modul pembelajaran kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi Larutan Penyangga untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Kedua, menganalisis kualitas modul pembelajaran kimia berbasis inkuiri terbimbing materi Larutan Penyangga yang dikembangkan. Ketiga, mengetahui efektivitas modul pembelajaran kimia berbasis inkuiri terbimbing materi Larutan Penyangga untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Terakhir, mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa melalui modul kimia berbasis inkuiri terbimbing materi Larutan Penyangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, modul dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis sisw. Kedua, kategori modul adalah sangat baik dan layak digunakan oleh siswa dan guru. Ketiga, pembelajaran menggunakan modul efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Terakhir, pembelajaran menggunakan modul dapat meningkatkan hasil belajar aspek pengetahuan siswa.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
33. Kontribusi Argumentasi Ilmiah dalam Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
- Author
-
Evi Roviati and Ari Widodo
- Subjects
Argumentasi Ilmiah ,Keterampilan Berpikir Kritis ,Pembelajaran Sains ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Berpikir kritis merupakan interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap hasil observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi. Sementara argumentasi merupakan aktivitas verbal, sosial dan rasional yang bertujuan untuk meyakinkan kritik yang masuk akal tentang suatu pandangan yang dapat diterima. Tujuan yang paling penting dalam pendidikan sains adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam konteks khusus sains. Artikel ini membahas mengenai konsep pembelajaran sains berbasis argumentasi ilmiah dan hubungannya dengan inkuiri, kontribusi argumentasi pada keterampilan berpikir kritis dan karakteristik proses berpikir kritis melalui argumentasi. Ciri utama dalam berpikir kritis, yaitu memutuskan tentang suatu keyakinan, merupakan sebuah argumen, dengan cara menilai argumen orang lain dan mengembangkan argumennya sendiri. Argumentasi memiliki kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dengan karakteristik yang khas, yaitu menilai sumber informasi, mengevaluasi argumen dan menghasilkan argumen serta mempresentasikannya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi pijakan teoritis bagi peneliti dan praktisi pendidikan sains dalam mengimplementasikan dan mengases argumentasi ilmiah dan keterampilan berpikir kritis, baik secara terpisah, maupun kombinasi keduanya.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
34. MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH [IMPROVING STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILLS AND PROBLEM SOLVING ABILITIES THROUGH PROBLEM-BASED LEARNING]
- Author
-
Mery Fransiska Simanjuntak and Niko Sudibjo
- Subjects
problem-based learning ,critical thinking ,problem solving ,learning achievement ,pembelajaran berbasis masalah ,pbm ,keterampilan berpikir kritis ,kemampuan memecahkan masalah ,Christianity ,BR1-1725 ,Mathematics ,QA1-939 - Abstract
Critical thinking and problem-solving abilities need to be possessed by each person in order to be able to solve various problems and make decisions correctly. One of many tools for developing critical thinking skills is learning mathematics. The purpose of this study is to analyze whether Problem Based Learning is able to increase students’ abilities in critical thinking, problem solving, and learning achievement. Using Classroom Action Research (CAR) methods for three cycles, research was conducted on 24 grade 8 math students at the Pelangi Kasih School. The results of this study showed that Problem Based Learning is able to increase students’ critical thinking, problem solving, and learning achievement. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahan masalah adalah dua hal penting untuk siswa agar mampu membuat keputusan yang benar dan memecahkan berbagai masalah dalam hidupnya. Salah satu sarana untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah adalah melaui pembelajaran berbasis masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah. Menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus, penelitian dilakukan pada dua puluh empat siswa pada kelas matematika kelas VIII, Sekolah Pelangi Kasih jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah pada siswa .
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
35. PERBANDINGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
- Author
-
Tiya Rahmawati, Lisa Utami, and Fitri Refelita
- Subjects
keterampilan berpikir kritis ,problem based learning ,inkuiri terbimbing ,koloid ,Special aspects of education ,LC8-6691 ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MS SMA Negeri Plus Provinsi pada mata pelajaran kimia, khususnya materi koloid. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan posttest only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MS 1 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas XI MS 3 sebagai kelas eksperimen 2. Analisis data akhir pada penelitian ini menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan skor keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen 1 yang diajar menggunakan model pembelajaran problem based learning dan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi koloid kelas XI SMA Negeri Plus Provinsi Riau. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis dari kedua model yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning 86,75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 81,34. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa daripada model inkuiri terbimbing.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
36. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN THREE-TIER MULTIPLE CHOICE (Three- TMC) UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KIMIA LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA
- Author
-
Wiad Rosyana, Ashadi Ashadi, and Sri Mulyani
- Subjects
instrumen penilaian ,three-tier mc ,keterampilan berpikir kritis ,larutan penyangga ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian Three-Tier MC dengan kriteria baik ditinjau dari validitas, reliabilitas, analisis kualitas butir soal, dan analisis pengecoh serta mengembangkan instrumen penilaian Three-Tier MC menjadi instrumen penilaian yang dapat dijadikan sebagai alat ukur keterampilan berpikir kritis siswa pada materi larutan penyangga. Penelitian pengembangan instrumen penilaian Three-Tier MC ini menggunakan prosedur Borg and Gall. Validasi instrumen penilaian Three-Tier MC ini menggunakan rumus Aiken dengan 8 validator. Teknik penskoran yang digunakan merupakan penskoran yang bersifat politomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian Three-Tier MC yang telah dikembangkan termasuk dalam kategori yang baik ditinjau dari segi validitasnya yang lebih dari 0,75 dan dikatakan valid; reliabilitasnya termasuk dalam sedang, daya pembedanya tidak ada yang bernilai negatif dengan persentase jelek 8,89%, cukup baik 20%, baik 24,44%, sangat baik 46,67%; soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah dan sukar tidak mendominasi dengan persentase soal mudah 15,56%, sedang 73,33%, sukar 11,11%; dan semua pengecoh berfungsi dengan baik yang ditunjukkan tidak adanya nilai indeks pengecoh 0,000; serta instrumen penilaian Three-Tier MC yang telah dikembangkan pada materi larutan penyangga dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
37. PENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING
- Author
-
Dyah Pramesti Fauzia, Badarudin Badarudin, and Supriatna Supriatna
- Subjects
Keterampilan Berpikir Kritis ,Sikap Ilmiah ,Model Inkuiri Terbimbing ,Critical Thinking Skills ,Scientific Attitudes ,Guided Inquiry Model ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Abstrak: Penelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah peserta didik melalui model Inkuiri Terbimbing. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dengan masing-masing pertemuan satu rencana pembelajaran. Penelitian ini terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek Penelitian ini adalah peserta didik Kelas VA SDN 1 Pajerukan yang berjumlah 25 peserta didik yang terdiri dari 11 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan. Alat pengumpulan data menggunakan tes keterampilan berpikir kritis, lembar aktivitas guru, lembar aktivitas peserta didik, lembar observasi sikap ilmiah peserta didik serta lembar skala sikap ilmiah peserta didik. Hasil peningkatan yang terjadi dapat dilihat pada setiap siklusnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah peserta didik pada tema 7 Peristiwa Dalam Kehidupan di kelas VA SDN 1 Pajerukan. IMPROVING CRITICAL THINKING SKILLS AND SCIENTIFIC ATTITUDES OF STUDENTS THROUGH GUIDED-INQUIRY MODEL Abstract: The background of this research is the low critical thinking skills and scientific attitudes of students. So that, this study aims to improve the Guided Inquiry model. This type of research is Classroom Action Research (CAR). This classroom action research is carried out in 2 (two) cycles, each cycle consisting of two meetings with each meeting of one lesson plan. This study consists of stages of planning, action, observation of critical thinking skills and scientific attitudes of students through reflection. The subjects of this study were 25th grade students of SDN 1 Pajerukan, consisting of 11 students consisting of 11 male students and 14 female students. The data collection tool uses tests of critical thinking skills, teacher activity sheets, student activity sheets, observation sheets, scientific attitudes of students, and scientific attitude scale sheets of students. The results of the improvements that occur can be seen in each cycle. The results of this study indicate that the use of modes can improve the critical thinking skills and scientific attitudes of students on the theme of 7 Events in Life in the VA class at SDN 1 Pajerukan.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
38. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
- Author
-
Ratih Dwi Yulianti Rahayu, Mawardi Mawardi, and Suhandi Astuti
- Subjects
discovery learning ,keterampilan berpikir kritis ,hasil belajar ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini berangkat dari kondisi keterampilan berpikir kritis siswa kelas 4 SD N Karangduren 02 masih rendah dan berdampak pada hasil belajar yang rendah pula. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan dilakukannya penelitian ini ialah meningkatkan keterampilan bepikir kritis dan hasil belajar melalui Model Pembelajaran Discovery Learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK yang dilakukan dalam 2 siklus. Instrumen pengumpulan data diantaranya tes yang berupa soal tes untuk mengukur tingkat ketercapaian hasil belajar dan nontes berupa rubrik penilaian tugas untuk mengukur tingkat berpikir kritis peserta didik. Analisis data pada penelitian ini ialah analisis deskriptif komparatif. Tingkat bepikir kritis dan hasil belajar pada pra-siklus diantaranya berpikir kritis pada kategori sangat tinggi sebesar 7%, kategori tinggi sebesar 41%, dan kategori rendah sebesar 52% sehingga berdampak pada hasil belajar dengan presentase 46% mencapai ketuntasan dan 64% belum mencapai ketuntasan. Setelah dilakukannya penelitian tahap siklus I keterampilan berpikir kritis peserta didik meningkat menjadi 22% berada pada kategori sangat tinggi, 63% pada kategori tinggi, 15% pada kategori rendah. Hasil belajar peserta didik 63% sudah mencapai ketuntasan dan 37% belum mencapai ketuntasan. Pada siklus II meningkat lebih signifikan yaitu 63% dari keseluruhan peserta didik tingkat berpikir kritis berada pada kategori sangat tinggi dan 37% berada pada kategori tinggi, hasil belajar peserta didik juga terlihat 85% peserta didik mencapai ketuntasan dan 15% peserta didik belum mencapai ketuntasan.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
39. Pengaruh Inkuiri Terbimbing pada Kemampuan Akademik Berbeda terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
- Author
-
Diana Husna, Sri Endah Indriwati, and Murni Saptasari
- Subjects
guided inquiry ,academic ability ,critical thinking skills ,inkuiri terbimbing ,kemampuan akademik ,keterampilan berpikir kritis ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Abstract: This study aims to examine the effect of guided inquiry on different academic abilities towards critical thinking. The study was conducted by quasi experimental research with pre test-post test non equivalent control group design. Research subject consists of two classes. Critical thinking were measured by validated test. The data was analyzed using t-test at α=5% significance level. The results of the study are (1) implementation of guided inquiry have significant effect towards critical thinking, (2) academic abilities have significant effect towards critical thinking, and (3) there is no interaction between guided inquiry and academic abilities towards critical thinking. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh inkuiri terbimbing pada kemampuan akademik berbeda terhadap keterampilan berpikir kritis. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu dengan rancangan pre test-post test non equivalent control group design. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas. Keterampilan berpikir kritis diukur menggunakan instrumen tes berpikir kritis yang telah divalidasi. Data dianalisis dengan uji t pada taraf signifikansi α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan inkuiri terbimbing berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, (2) kemampuan akademik berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, dan (3) tidak ada pengaruh interaksi antara inkuiri terbimbing dan kemampuan akademik terhadap keterampilan berpikir kritis.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
40. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Model Sequenced Tema Berbagai Pekerjaan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
- Author
-
Inggar Drasnitya Vidianto, Yatim Riyanto, and Nasution Nasution
- Subjects
model pembelajaran tipe terpadu ,keterampilan berpikir kritis ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu model sequenced pada tema berbagai pekerjaan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV di SDN Tambak Sumur Kecamatan Waru. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan yang bertujuan mengembangkan perangkat dengan mengikuti rancangan 4-D model dari Thiagarajan (1974) yang dimodifikasi menjadi 3-D dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Data hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: hasil validasi perangkat pembelajaran berkatogori baik dan dapat digunakan dengan revisi. Tingkat kesulitan BAS sangat rendah dan mudah dipahami. Tingkat keterbacaan BAS sangat tinggi dan mudah dipahami. Skor keterlaksanaan pembelajaran sebesar 3,34 yang berkategori baik. Frekuensi aktivitas siswa yang menonjol adalah mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru sebesar 26,37%. Persentase respon siswa terhadap model pembelajaran sebesar 94,6%. Skor ketuntasan belajar siswa dari Tes Hasil Belajar (THB) uji coba I soal pretest adalah 66,5 (20%), pada posttest 88 (90%). Uji coba II soal pretest adalah 57,1 (17%), pada posttest 81,5 (92%). Kendala dalam kegiatan pembelajaran adalah media yang dimiliki sekolah sangat sedikit dan pada awal pertemuan ada beberapa siswa yang masih pasif, namun pada pertemuan berikutnya sudah tidak nampak. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran terpadu model sequenced untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dan mempunyai kualitas yang baik, namun masih memerlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi di sekolah. Abstract Research aim to develop an integrated learning device type sequenced in a sub-theme “various job” to train the critical of student thinking skill of grade 4 in SDN Tambak Sumur Waru. This research is carried out in two stages, namely preparation stage that aims is to develop an equipment to follow the design of 4D models from Thiagarajan (1974) that was modified to 3D continued with the lesson in class with using the draft one group pretest-posttest design. Result of research data is as follows: result of the validation BAS has good category and can be used by revision. Level of difficulty students textbook is very low and easy to understand. High legibility student textbook is very high and it is easy to understand. The score completed learning is 3,34 were categorized as well. The major frequency of dominant students activities are listening or implementing of the teacher explanation is 26,37%. The percentage of students response to learning model is 94,6%. The score completed score of the learning result test (THB) trial I about pretest is 66,5 (20%) in posttest 88 (90%). Trial II, pretest is 57,1 (17%), in posttest 81,5 (92%). The problems of learning activities are a lack of in media school and at the beginning of the meetings, there are a number of students who are passive but do not come in the next meeting. Based on the analysis data result, it can be concluded that integrated learning device type sequenced to train critical of thinking skills can be developed and have a good quality, but still needs adjustment to the situation and conditions in schools.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
41. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INTERACTIVE DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA/MA PADA MATERI MEKANIKA FLUIDA
- Author
-
Prihantoro Eko Sulistyo, Suparmi Suparmi, and Sarwanto Sarwanto
- Subjects
modul fisika ,interactive demonstration ,keterampilan berpikir kritis ,penguasaan konsep ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Hasil daya serap UN 2014 pada materi mekanika fluida di kota Surakarta masih rendah dibandingkan dengan ditingkat provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan karakteristik modul Fisika berbasis interactive demonstration; (2) mengetahui kelayakan modul Fisika berbasis interactive demonstration; (3) mengetahui efektivitas modul Fisika berbasis interactive demonstration dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Penelitian pengembangan ini menggunkan model Borg and Gall yang dirangkum oleh Tim Puslitjaknov (2008). Tahapan penelitian ini terdiri dari analisis modul, mengembangkan draf modul awal, validasi modul, uji coba terbatas dan revisi, uji coba lapangan dan revisi, dan diseminasi. Modul Fisika dengan materi mekanika fluida ini disusun dengan tahapan Interactive Demonstration menurut Sokoloff & Thornton yang terdiri dari demonstrasi awal, prediksi individu, prediksi kelompok, prediksi kelas, prediksi akhir, demonstrasi hasil, dan konfirmasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket, lembar observasi, lembar validasi, dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, kualitatif, cut off dan N-Gain. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) karakteristik dari modul Fisika yang dikembangkan ini adalah adanya kegiatan yang menekankan penemuan konsep melalui demonstrasi interaktif. Selain itu terdapat tahapan pembelajaran berbasis interactive demonstration yang dapat memunculkan keterampilan berpikir kritis; (2) modul ini layak berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru Fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 82,13% lebih besar dari nilai cut off 80,35%. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan nilai 94,3% di atas nilai cut off 89,5% dan hasil penyebaran dengan nilai 22,9% di atas nilai cut off 22,5% ; (3) modul Fisika berbasis interactive demonstration dinilai efektif karena mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan N-Gain sebesar 0,39 dalam kategori sedang dan peningkatan penguasaan konsep siswa dengan N-Gain sebesar 0,45 pada materi fuida statis dan 0,35 untuk fluida dinamis.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
42. PENGEMBANGAN MODUL FISIKA MULTIREPRESENTASI BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KELAS XI
- Author
-
Ratih Astuti Handayani, Sukarmin Sukarmin, and Sarwanto Sarwanto
- Subjects
fisika ,multirepresentasi ,problem based learning ,keterampilan berpikir kritis ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Hasil TIMSS menunjukkan kemampuan penalaran siswa Indonesia yang merupakan ciri berpikir kritis memiliki rata-rata paling rendah diantara domain pengetahuan dan penerapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik modul fisika multirepresentasi berbasis PBL pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis; (2) kelayakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL pada materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar; (3) efektivitas modul fisika multirepresentasi berbasis PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Metode penelitian ini adalah R&D dengan model 4-D yang terdiri dari : (1) define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), (4) disseminate (penyebaran). Modul disusun dengan tahapan PBL yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pengembangan modul meliputi proses validasi kelayakan modul, revisi modul, dan implementasi modul multirepresentasi berbasis PBL di kelas XI SMAN 3 Sukoharjo. Analisis data yang digunakan selama penelitian adalah analisis deskriptif berdasarkan skor kriteria dan analisis peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan nilai gain.. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) karakteristik modul fisika yang dikembangkan memuat tahapan berbasis PBL pada setiap kegiatan belajar disertai dengan komponen indikator keterampilan berpikir kritis. Modul diengkapi dengan penyampaian konsep dalam representasi verbal, gambar, diagram bebas dan matematis; (2) modul dikategorikan layak berdasarkan ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru fisika, dan peer review yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata 88,64 lebih besar dari nilai minum kelayakan 88,44. Serta didukung dengan respon dari siswa dengan kategori baik dan hasil disseminate yang mengkategorikan modul sangat baik; (3) keterampilan berpikir kritis siswa setelah menggunakan modul fisika multirepresentasi berbasis PBL mengalami peningkatan dalam kategori sedang dengan N-Gain sebesar 0,49.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
43. PENERAPAN METODE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X-MIA DI SEKOLAH ‘FANÓS’ KUPANG [IMPLEMENTATION OF THE GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS METHOD TO IMPROVE CRITICAL THINKING SKILLS WITH GRADE 10-MIA STUDENTS AT 'FANÓS' KUPANG]
- Author
-
Evanti Puspita Sari and Yohanes Edi Gunanto
- Subjects
Giving Questions and Getting Answers ,critical thinking skills ,Classroom Action Research ,Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban ,keterampilan berpikir kritis ,penelitian tindakan kelas ,Education ,Education (General) ,L7-991 ,Language and Literature - Abstract
Critical thinking is one of the higher order thinking skills that high school students must have. Grade 10-MIA students in ‘FANÓS’ School Kupang had difficulties improving their critical thinking skills. The researcher used the Giving Questions and Getting Answers method to help these students improve their critical thinking skills. The purpose of this research was to find out whether there was any improvement in students’ critical thinking skills when the Giving Questions and Getting Answerss method was implemented in their school. This research method used Classroom Action Research (CAR) by Kemmis and McTaggart’s model in two cycles. The subjects consisted of 30 Grade 10-MIA students. The research instruments were check-list observation sheet, students’ questionnaire, mentor’s interview sheet, post-test sheet with its rubric, mentor’s observation sheet and open observation sheet. The result was analyzed using descriptive statistics and qualitative. The results showed that Giving Questions and Getting Answers could improve Grade 10-MIA students’ critical thinking skills when explaining the functions of the two papers, explaining the lesson, group discussion, asking questions from the 1st paper, giving conclusions from the 2nd paper and giving a post-test. BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Berpikir kritis adalah salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa SMA. Siswa kelas X-MIA di Sekolah 'FANÓS' Kupang mengalami kesulitan dalam memperbaiki kemampuan berpikir kritis mereka. Peneliti menggunakan metode Pemberian Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban untuk membantu siswa kelas X-MIA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbaikan kemampuan berpikir kritis siswa atau tidak dan untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban diimplementasikan di Sekolah FANÓS Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-MIA yang terdiri dari 30 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Instrumen penelitiannya adalah lembar observasi daftar periksa, kuesioner siswa, lembar wawancara mentor, lembar post-test dengan rubriknya, lembar observasi mentor dan lembar observasi terbuka. Hasilnya dianalisis dengan statistik deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah Memberikan Pertanyaan dan Mendapatkan Jawaban dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X-MIA dan diimplementasikan dengan menjelaskan fungsi kedua makalah tersebut, menjelaskan pelajaran, diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan dari makalah pertama, pemberian kesimpulan dari kertas ke-2 dan memberikan post-test.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
44. PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING BERPENDEKATAN SETS TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
- Author
-
Wulan Sari Wijaya, Tonih Feronika, and Dila Fairusi
- Subjects
keterampilan berpikir kritis ,problem based learning berpendekatan sets ,minyak bumi. ,Special aspects of education ,LC8-6691 ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa siswa kurang memandang kimia sebagai salah satu bagian dari ilmu sains yang terintegrasi dengan teknologi, lingkungan, dan masyarakat, sehingga keterampilan berpikir kritis siswa kurang dilatih dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) berpendekatan Science, Environment, Technology, Society (SETS) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi minyak bumi. Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sampel penelitian pada kelas eksperimen maupun kontrol berjumlah 37 orang siswa. Teknik pengambilan data yang dipilih dalam penelitian adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu tes uraian berpikir kritis siswa sebanyak sembilan butir soal. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata hasil post-test siswa kelas eksperimen yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol, yaitu 81,8 dan 76,8. Artinya, ada perbedaan nilai rata-rata yang diperoleh siswa di kelas eksperimen maupun kontrol, sehingga model PBL berpendekatan SETS berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Rata-rata ketercapaian indikator keterampilan berpikir kritis di kelas eksperimen yang menggunakan model PBL berpendekatan SETS memperoleh persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional, yaitu 82,7% dan 72,7%.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
45. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Saintifik Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis untuk Siswa Kelas V SD/MI di Kabupaten Jombang
- Author
-
Indra Kusuma Wardani and Galuh Tisna Widiana
- Subjects
LKS ,saintifik ,keterampilan berpikir kritis ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) saintifik berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis. LKS dikembangkan menggunakan model 4D, yang direduksi menjadi 3D, dengan desain penelitian one group pre-test post-test design. Kegiatan penelitian diimplementasikandalamdua kali replikasi padapembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Brodot I, Kabupaten Jombang. Hasil penelitian menunjukkan LKS memenuhi kriteria validitas dan ke-efektifan. Tingkat reliabilitas dan validitas LKS masing-masing menunjukkan rata-rata persentase 86,35% dan 92,64%. Kriteria saintifik menunjukkan peningkatan n-gain lebih dari 0,70 pada indikator menanya dan menanggapi pertanyaan, sedangkan nilai n-gain berkriteria tinggi untuk keterampilan berpikir kritis ditunjukkan oleh indikator analisis dan perumusan variabel percobaan. Keterbacaan LKS diukur menggunakan uji rumpang (cloze procedure) yang menunjukkan persentase 95,38%. Pada penelitian ini aktivitas siswa dominan pada kegiatan mengerjakan LKS dan melakukan percobaan ilmiah. Berdasarkan temuan-temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan layak untuk melatihkan kemampuan saintifik dan keterampilan berpikir kritis. This research aims to develop Student Worksheet (LKS) scientifically based on indicators of critical thinking skills. LKS was developed using a 4D model, which is reduced to 3D, with a one-group pre-test post-test design design. The research activity is implemented in two replication on science lesson in Grade V of SD Negeri Brodot I, Jombang Regency. The results show that LKS meet the criteria of validity and effectiveness. The level of reliability and validity of LKS respectively shows the average percentage of 86.35% and 92.64%. The scientific criterion shows an increase of n-gain over 0.70 in the indicator of questioning and responding to the question, while the high-n-gain value for critical thinking is indicated by the analysis indicator and the formulation of experimental variables. LKS legibility was measured using a cloze test indicating a 95.38% percentage. In this study the student activity is dominant in the activities of doing the LKS and conducting scientific experiments. Based on the findings of the study it can be concluded that the developed LKS is feasible to trained scientific ability and critical thinking skills.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
46. ESTRUTURA CONCEITUAL DE HABILIDADES CRÍTICAS DE PENSAMENTO PARA TESTES DE TRABALHO E ENERGIA APLICADOS AO ENSINO DE FÍSICA.
- Author
-
SAPUTRO, Sigit Dwi, TUKIRAN, SUPARDI, Zainul Arifin Imam, and JATMIKO, Budi
- Subjects
- *
CRITICAL thinking , *LITERARY sources , *JOB skills , *TEACHING aids , *TEACHER effectiveness - Abstract
Work and energy are contents traditionally addressed in the study of physics and engineering. This is because this topic is part of people's daily lives; that is, they are critical thinking skills included in 21st-century learning achievements that must be mastered by students. This study aimed to make an appropriate assessment formulation to measure students' critical thinking skills in work and energy. The systematic method of review was carried out through three stages. The first step was to search for relevant literature sources through a database and books. The database used included SAGE Journals, Wiley Online Library, Science Direct, and Google Scholar. There were 115 journals or proceedings that have been examined and then selected 50 articles following established criteria. The second stage determined formulating achievement indicators, and the third stage developed conceptual tests of critical thinking skills. Based on this study on the conceptual framework of the study to measure students' critical thinking skills in teaching materials for work and energy, it was concluded that (1) indicators of critical thinking skills on work and energy include interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation; (2) the basic principles of making critical thinking test instruments include presenting phenomena, open-ended tests, and testing the rationality of answers; and (3) there were examples of the application of the development of the critical thinking skills test instrument for indicator analysis. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2020
47. Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X
- Author
-
Ervina, Ayu, Suharto, Yusuf, Rahmawati, Ratna, Ervina, Ayu, Suharto, Yusuf, and Rahmawati, Ratna
- Abstract
The critical thinking skills of class X-1 students at SMAN 3 Malang are still lacking so they need to be improved considering the importance of these skills in the 21st century. The six indicators of critical thinking that need to be improved are focus, reason, inference, situation, clarity, and overview. The purpose of this study was to determine the role of the Problem Based Learning (PBL) model assisted by problem solving padlets in improving students' critical thinking skills in class X-I. This type of research is Classroom Action Research (PTK) using the Kemmis & Mc. Taggart. Data on the average increase and completion of critical thinking skills were analyzed using quantitative descriptive. The research results showed that there was an increase in the percentage of students' critical thinking skills by 21.32% from 66.67% in cycle I to 87.99% in cycle II and an N-Gain of 0.64., Keterampilan berpikir kritis siswa kelas X-1 SMAN 3 Malang masih tergolong kurang, sehingga perlu ditingkatkan mengingat pentingnya keterampilan tersebut di abad 21 ini. Adapun enam indikator berpikir kritis yang perlu ditingkatkan yaitu focus, reason, inference, situation, clarity, dan overview. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran model Problem Based Learning (PBL) berbantuan padlet penyelesaian masalah dalam meningkatkan keterampilan berpikir secara kritis siswa kelas X-I SMAN 3 Malang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model Kemmis & Mc. Taggart. Data rerata peningkatan dan ketuntasan keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 21,32% dari 66,67% pada siklus I menjadi 87,99% pada siklus II dan N-Gain sebesar 0,64.
- Published
- 2023
48. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning Ditinjau dari Keterampilan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas V SD
- Author
-
Abdul Aziz, Muhammad and Astuti, Suhandi
- Subjects
Problem Based Learning ,Project Based Learning ,Keterampilan Berpikir Kritis - Abstract
Tujuan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Problem Based Learning memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi dibandingkan model Project Based Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa kelas V SD. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group. Sebanyak 100 siswa sekolah dasar kelas V pada Gugus Baratha dijadikan sebagai populasi dalam penelitian ini, namun hanya 71 siswa dari SD Negeri Koripan 04, SD Negeri Koripan 01, dan SD Negeri Koripan 02 yang digunakan sebagai sampel penelitian. Hasil pengolahan data menggunakan uji T-test menunjukkan bahwa jumlah nilai t_hitung sebesar 6,084 > t_tabel sebesar 1,995 dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning lebih unggul secara signifikan dibanding model Project Based Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa kelas V SD. Hasil tersebut diperkuat dengan adanya perbedaan peningkatan nilai rerata keterampilan berpikir kritis pada kedua kelas penelitian eksperimen, dimana pada kelas Problem Based Learning mengalami peningkatan rerata sebesar 21,16 sedangkan kelas Project Based Learning sebesar 5,43. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran Project Based Learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran tematik siswa kelas V SD.
- Published
- 2023
49. DESCRIPTION OF STUDENTS' CRITICAL THINKING ABILITY OF URBAN SCHOOL IN PHYSICS MATERIAL
- Author
-
Amnuel, Pesakh Rafaelovich, Sinaga, Feliza Paramitha, and Winda, Febriana Rosa
- Subjects
Keterampilan berpikir kritis ,Pembelajaran fisika ,Learning physics ,Students ,Critical thinking skill ,Siswa - Abstract
Critical thinking skills need to be applied to students to evaluate information in the future. This study aims to describe students' critical thinking abilities in several Jambi and Lankaran schools in temperature and heat. The research method used is mixed research methods. with a sample of 248 students in Jambi and Lankaran schools. the instruments used to collect quantitative data were essay questions that would be distributed to students, while qualitative data were obtained from interviews and supported by documentation studies relevant to the research topic. to analyze the data is done with SPSS-assisted descriptive statistics. the results obtained are students' critical thinking skills are in the high category. The limitation of this research is that it only looks at students' critical thinking skills on temperature and heat. so that further research can add variables so that the results can be compared in more depth., Keterampilan berpikir kritis perlu diterapkan pada siswa untuk mengevaluasi informasi di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa di beberapa sekolah Jambi dan Lankaran dalam bidang suhu dan kalor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran. dengan sampel 248 siswa di sekolah Jambi dan Lankaran. instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif adalah soal essay yang akan dibagikan kepada siswa, sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan didukung dengan studi dokumentasi yang relevan dengan topik penelitian. untuk menganalisis data dilakukan dengan statistik deskriptif berbantuan SPSS. hasil yang diperoleh adalah kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori tinggi. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya melihat kemampuan berpikir kritis siswa pada suhu dan kalor. agar penelitian selanjutnya dapat menambah variabel agar hasilnya dapat dibandingkan lebih mendalam.
- Published
- 2023
50. Profil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi
- Author
-
Syifa Nurazizah, Parlindungan Sinaga, and Agus Jauhari
- Subjects
Kemampuan Kognitif ,Keterampilan Berpikir Kritis ,Usaha dan Energi ,Education ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Abstract This study aims to determine the profile of cognitive ability. The research method used descriptive quantitative. The research subjects are 50 eleventh graders from two high schools in Bandung. The research instrument used multiple choice questions with five options to measure cognitive ability and essay questions for 4 of 5 critical thinking skill’s indicators by Ennis's. This study use descriptive analysis techniques based on the percentage of cognitive abilities and critical thinking skill. The results showed on cognitive ability, 62,00% of students are able in C1 cognitive domain; 31,30% are able in cognitive domain C2; 21,30% are able in C3 cognitive domain; 25,00% are able in C4 cognitive domain; And on critical thinking skill, that is; 28,00% of students are able to identifying stated reasons; 10,67% are able to agreement among sources; 11,33% are able to interring explanatory conclussions and hypotheses; And 6,00% are able to select criteria to judge possible solutions. The implication is, student’s cognitive ability and critical thinking skill are still low so there must be an effort to improve them through learning innovations. Keywords: cognitive ability, critical thinking skill, work and energy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi usaha dan energi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian sebanyak 50 siswa kelas XI dari dua Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan soal pilihan ganda dengan lima option untuk mengukur kemampuan kognitif dan soal uraian untuk mengukur 4 dari 5 indikator keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan persentase kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kemampuan kogitif, 62,00% siswa mampu dalam ranah kognitif C1; 31,30% siswa mampu dalam ranah kognitif C2; 21,30% siswa mampu dalam ranah kognitif C3; 25,00% siswa mampu dalam ranah kognitif C4; dan pada keterampilan berpikir kritis siswa yaitu, 28,00% siswa mampu dalam indikator mengidentifikasi alasan yang dinyatakan; 10,67% siswa mampu dalam indikator persetujuan di antara sumber; 11,33% siswa mampu dalam indikator menyimpulkan penjelasan, kesimpulan, dan hipotesis; serta 6,00% siswa mampu dalam indikator memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin. Implikasinya, kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah, sehingga harus ada upaya untuk meningkatkannya melalui inovasi-inovasi pembelajaran. Kata kunci: kemampuan kognitif, keterampilan berpikir kritis, usaha dan energi
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.