16 results on '"kesiapan guru"'
Search Results
2. Analisis Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Kun Karima Pandeglang.
- Author
-
Santoso, Nofan Budi, Sirojudin, Rumbang, Sa'ad, Suadi, and Wasehudin
- Abstract
Copyright of Jurnal Pendidikan Indonesia is the property of Publikasi Indonesia and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
3. Kesiapan Guru Sekolah Dasar dalam Implementasi Asesmen Diagnostik untuk Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi
- Author
-
Mailatul Jannah, Ika Maryani, and Achadi Budi Santosa
- Subjects
kesiapan guru ,asesmen diagnostik ,pembelajaran berdiferensiasi ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Penelitian ini untuk mengkaji kesiapan guru sekolah dasar dalam menerapkan asesmen diagnostik sebagai bagian dari pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini akan mendeskripsikan tentang pemahaman guru terhadap konsep asesmen diagnostik, keterampilan guru dalam mengimplementasikannya, kendala, dan upaya menyelesaikan kendala dalam melaksanakan asesmen tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang melibatkan wawancara. Penelitian menunjukkan bahwa guru memahami konsep, tujuan, dan waktu asesmen diagnostik dengan baik. Para guru menyadari betapa pentingnya penilaian diagnostik untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik dan merancang pendekatan pembelajaran yang tepat. Namun, guru masih menghadapi beberapa tantangan saat mulai menerapkan penilaian diagnostik, seperti kesulitan menyusun materi penilaian, menentukan kalimat yang mudah dipahami, dan masalah dengan pemetaan penilaian serta keterbatasan waktu. Untuk mengatasi masalah ini, guru melakukan berbagai upaya, seperti mencari informasi lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut sebaiknya fokus pada pengembangan dan evaluasi program pelatihan yang khusus dirancang untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan menerapkan asesmen diagnostik, mengkaji penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam menyusun, memetakan, dan mengelola asesmen diagnostik, atau melakukan studi komparatif dengan sekolah-sekolah di wilayah lain atau sekolah-sekolah dengan konteks yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman lebih luas mengenai variasi dalam implementasi asesmen diagnostik dan faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan guru.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
4. Pengembangan Instrumen Kematangan Emosi Sebagai Alat Ukur Kesiapan Menjadi Guru Profesional Pada Mahasiswa Prodi PG-PAUD
- Author
-
Eka Oktavianingsih and Siti Fadjryana Fitroh
- Subjects
kematangan emosi ,kesiapan guru ,mahasiswa ,profesional ,Education - Abstract
Perubahan yang terjadi setiap saat menjadikan tantangan menjadi seorang guru pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini yang profesional semakin hari semakin bertambah. Kematangan emosi diperlukan guru PAUD dalam menghadapi beragam tantangan dan perubahan agar tidak mengalami berbagai masalah seperti stress, kelelahan, kebosanan, dan permasalahan psikologis lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan instrumen yang valid dan reliabel dengan mengukur kematangan emosi sebagai standar alat ukur menilai kesiapan mahasiswa PG-PAUD sebagai guru profesional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan mengadaptasi model Borg and Gall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala kematangan emosi yang dikembangkan telah dinyatakan valid serta reliabel. Skala kematangan emosi tersebut diharapkan dapat mengukur kematangan emosi calon guru sehingga programstudi PG-PAUD kedepannya dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk meningkatkan kematangan emosi mahasiswanya. Validitas isi dinilai oleh 3 orang ahli dan didapat melalui indeks Aiken dengan skor minimal 0,8. Reliabilitas skala diperoleh dari uji coba skala terhadap 60 mahasiswa semester 7 yang sudah melakukan PLP II (Pengalaman Lapangan Persekolahan). Hasil reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.82 yang berarti memiliki reliabilitas yang tinggi.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
5. PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH HUBUNGANNYA DENGAN KESIAPAN GURU MENYONGSONG REVOLUSI INDUSTRI 4.0
- Author
-
Mustiningsih Mustiningsih, Maisyaroh Maisyaroh, and Nurul Ulfatin
- Subjects
visionary leadership ,teacher readiness ,industrial revolution 4.0 ,kepemimpinan visioner ,kesiapan guru ,evolusi industri 4.0 ,Education ,Special aspects of education ,LC8-6691 - Abstract
Abstract: The purpose of this research is to find out, (1) the level of visionary role of the principal’s visionary leadership, namely the reconstruction of policies, direction determinants, change agents, spokespersons, and trainers as well as the teacher’s readiness variable to meet the industrial revolution 4.0, (2) the relationship between the role of the principal’s leadership in reconstructing the policy towards teacher readiness, (3) the relationship between the variables determining the direction of the teacher’s readiness, (4) the relationship of the agent of change variables to the teacher’s readiness, (5) the relationship of the speaker variable to the teacher’s readiness, (6) the relationship of the coach’s variable to the teacher’s readiness, ( 7) the relationship between the principal’s leadership role in reconstructing policies, directors, change agents, spokespersons, and trainers simultaneously with teacher readiness. This study uses a quantitative approach in the effective SDN Malang. Data collection techniques with a closed questionnaire, using central tendency analysis and path analysis. Keywords: visionary leadership, teacher readiness, industrial revolution 4.0 Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) tingkat variabel peran kepemimpinan visioner kepala sekolah yakni perekonstruksi kebijakan, penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih serta variabel kesiapan guru menyongsong revolusi industri 4.0, (2) hubungan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam merekonstruksi kebijakan terhadap kesiapan guru, (3) hubungan variabel penentu arah terhadap kesiapan guru, (4) hubungan variabel agen perubahan terhadap kesiapan guru, (5) hubungan variabel juru bicara terhadap kesiapan guru, (6) hubungan variabel pelatih terhadap kesiapan guru, (7) hubungan antara peran kepemimpinan kepala sekolah dalam merekonstruksi kebijakan, penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih secara simultan dengan kesiapan guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif di SDN efektif Kota Malang. Teknik pengumpulan data dengan angket tertutup, menggunakan analisis tendensi sentral dan analisis path. Kata Kunci: kepemimpinan visioner, kesiapan guru, revolusi industri 4.0
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
6. Kesiapan Guru dalam Mengembangkan Modul Berbasis STEM untuk Mendukung Pembelajaran di Abad 21
- Author
-
Nana Diana and Turmudi Turmudi
- Subjects
guru matematika dan IPA ,kesiapan guru ,modul pembelajaran ,pendekatan STEM ,Education ,Education (General) ,L7-991 ,Mathematics ,QA1-939 - Abstract
Kemampuan siswa yang diharapkan saat ini tidak hanya sekedar menghafalkan konsep suatu pembelajaran, namun juga harus mampu menyusun sendiri pengetahuannya serta bisa menggunakan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Kehadiran pendekatan pembelajaran STEM, yang merupakan integrasi empat pengetahuan berupa Science, Technology, Engineering dan Mathematics menjadi salah satu inovasi yang tepat bagi siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Namun demikian, terdapat beberapa kendala yang terjadi untuk menerapkan pembelajaran berbasis STEM, di antaranya terkait dengan persiapan pembelajaran STEM. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut kesiapan guru-guru di Indonesia terhadap pembelajaran STEM, ditinjau dari pengetahuan mereka terhadap STEM dan pengalaman menyusun modul berbasis STEM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratori. Penelitian ini dilaksanakan secara online dengan menggunakan questionnaire melalui google form. Beberapa guru juga diwawancara untuk mendapatkan konfirmasi atas jawaban yang mereka cantumkan di google form. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 54 orang guru Matematika dan IPA. Setelah data diperoleh, data selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar guru yang mengikuti survey sederhana ini belum memiliki pengetahuan memadai terkait STEM, sehingga guru masih kesulitan dalam menyusun modul berbasis STEM.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
7. Kesiapan guru matematika sekolah menengah pertama dalam melaksanakan Kurikulum 2013
- Author
-
Khikayah Khikayah
- Subjects
kesiapan guru ,pembelajaran matematika ,kurikulum 2013 ,teacher readiness ,learning of mathematics ,curriculum 2013 ,Education (General) ,L7-991 ,Mathematics ,QA1-939 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kesiapan guru matematika SMP negeri di Kabupaten Cilacap dalam melaksanakan Kurikulum 2013, terdiri dari: pengetahuan guru tentang pembelajaran matematika Kurikulum 2013, upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman terhadap pembelajaran matematika Kurikulum 2013, sikap guru terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013, perencanaan pelaksanaan pembelajaran matematika yang sesuai dengan Kurikulum 2013, dan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 31 guru ditentukan dengan teknik stratified purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan melalui angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapan guru matematika SMP negeri di Kabupaten Cilacap termasuk kriteria cukup. Kesimpulan tersebut didukung oleh komponen: pengetahuan guru tentang pembelajaran matematika Kurikulum 2013 yang termasuk kriteria cukup; upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman terhadap pembelajaran matematika Kurikulum 2013 yang termasuk kriteria kurang; sikap guru terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 yang termasuk kriteria cukup; perencanaan pelaksanaan pembelajaran matematika yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang termasuk kriteria cukup; dan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 yang termasuk kriteria kurang. The readiness of mathematics teachers of state junior high schools to implement curriculum 2103 Abstract This study aims to reveal the readiness of mathematics teachers of state junior high schools (SJHS’s) in Cilacap Regency in implementing Curriculum 2013, consisting of: teachers’ knowledge of the teaching of mathematics in Curriculum 2013, the teachers’ efforts to improve their understanding of the teaching of mathematics in Curriculum 2013, the teachers’attitudes towards the implementation of Curriculum 2013, the planning of the implementation of teaching mathematics in accordance with Curriculum 2013, and the availability of facilities that support the implementation of Curriculum 2013. This study was a survey that used the quantitative approach supported by the qualitative approach. A sample of this study was 31 teachers using the stratified purposive sampling technique. The data were collected through questionnaires, interviews, observation, and documentation. The data were analyzed using the quantitative and qualitative descriptive techniques. The results of the research show that the readiness of mathematics teachers of state junior high schools in Cilacap Regency is included in the sufficient criterion. These conclusions are supported by the following components: the teachers’knowledge of the teaching of mathematics in Curriculum 2013, which is in the sufficient criterion; the teachers’efforts to improve their understanding of teaching mathematics in Curriculum 2013, which is in the insufficient criterion; the teachers’attitudes towards the implementation of Curriculum 2013, which is in the sufficient criterion; the planning the implementation of teaching mathematics in accordance with Curriculum 2013 which is in the sufficient criterion, and the availability of facilities that support the implementation of Curriculum 2013, which is in of the insufficient criterion.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
8. Kesiapan Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar
- Author
-
Febrianningsih, Rani, Ramadan, Zaka Hadikusuma, and Universitas Islam Riau
- Subjects
kesiapan guru ,kurikulum merdeka belajar ,anak usia dni - Abstract
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek yang bertujuan untuk mengoptimalkan kurikulum yang ada. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar. Metode penelitian adalah studi kasus yang melibatkan dua guru dan kepala sekolah di Sekolah Dasar pelaksana kurikulum Merdeka Belajar. Penelitian ini dikumpulkan berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian dianalisis melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar sudah cukup optimal. Faktor kendala guru sekolah dasar dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar adalah kurangnya pemahaman tentang kurikulum merdeka belajar antara guru dan orang tua. Dan sarana dan prasarana belum memadai.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
9. MENGEMBANGKAN (PEMBELAJARAN) BLENDED LEARNING DENGAN SISTEM LINGKUNGAN PEMBELAJARAN VIRTUAL (VLE) DI PTKIN.
- Author
-
Yusny, Rahmat and Yasa, Ghufran Ibnu
- Subjects
EMAIL systems ,EMAIL ,EDUCATIONAL technology ,COURSEWARE ,UNIVERSITIES & colleges ,BLENDED learning ,SOCIAL media in education ,SOCIAL media - Abstract
Copyright of Jurnal Ilmiah Islam Futura is the property of Jurnal Ilmiah Islam Futura and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
10. Kesiapan Guru Matematika SMP di Kabupaten Purworejo dalam Implementasi Kurikulum 2013
- Author
-
Susanah Wati and Jailani Jailani
- Subjects
kesiapan guru ,kesiapan pengetahuan ,sikap guru ,kesiapan sarana dan prasarana ,Education (General) ,L7-991 ,Mathematics ,QA1-939 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan guru matematika SMP di Kabupaten Purworejo dalam implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari pengetahuan guru, sikap guru, dan kesiapan sarana prasarana. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan model Concurrent Embedded Strategy. Metode primer penelitian adalah metode kuantitatif yang dilakukan dengan survei, kemudian dilengkapi metode kualitatif yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah seluruh guru matematika SMP kelas VII dan VIII di Kabupaten Purworejo. Sampel penelitian adalah 64 orang guru yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis data deskriptif kuantitatif menggunakan 5 kriteria, yaitu Sangat Siap, Siap, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang. Analisis data kualitatif terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru matematika SMP di Kabupaten Purworejo dalam implementasi Kurikulum 2013 ditinjau dari: kesiapan pengetahuan guru masuk kategori sangat kurang, sikap guru masuk kategori cukup, dan kesiapan sarana prasarana masuk kategori siap. Kata kunci: kesiapan guru, kesiapan pengetahuan, sikap guru, kesiapan sarana dan prasarana The Readiness of Junior High School Math Teachers in Purworejo for the Implementation of Curriculum 2013 Abstract This research aimed to describe the readiness of junior high school math teachers in Purworejo for the implementation of Curriculum 2013 in terms of the teachers’ knowledge, the attitude of teachers, and the readiness of facilities and infrastructure. This study used mixed methods with models Concurrent Embedded Strategy. The study primary method was a quantitative research carried out by the survey, and equipped with qualitative methods conducted through observation, interviews and documentation. The population was all the 7th and 8th grade junior high school math teachers in Purworejo. The sample was 64 teachers established using the stratified random sampling technique. The quantitative descriptive data analysis used five criteria, namely: Very Ready, Ready, Fairly Ready, Poor, and Very Poor. While the analysis of qualitative data consists of data reduction, data display and conclusion.The results show that the readiness of junior high school math teacher in Purworejo for the implementation of Curriculum 2013 in terms of the readiness of the teacher's knowledge was in the very poor category, the attitude of teachers was in the fairly ready category, and the readiness of facilities and infrastructure was in the ready category. Keywords: readiness of teachers, knowledge readiness, teachers’ attitudes, readiness of facilities and infrastructure
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
11. Kesiapan Guru PAUD dalam Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
- Author
-
Erlinda Rahma Dewi, Ayu Nur Hidayati, Ainun Indriani Purwoko, Cici Nurhayati, Dita Purwinda Anggrella, and Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
- Subjects
kesiapan guru ,tantangan pembelajaran ,pembelajaran tatap muka terbatas ,General Medicine - Abstract
Berubahnya sistem pendidikan dari daring menjadi PTM, kembali memberikan tantangan bagi guru agar dapat mencapai capaian pembelajaran peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari guru PAUD dalam pelaksanaan PTM terbatas dari segi internal ataupun eksternal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Subyek penelitian ini adalah guru kelas and kepala sekolah. Hasil penelitian yaitu persiapan guru dalam pelaksanaan PTM terbatas pada segi internal dengan strategi bermain sambil belajar dan menggunakan alat peraga edukatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, menggunakan model pembelajaran kelompok, serta teknik pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kurikulum masa pandemi. Sedangkan dari segi eksternalnya sekolah mempersiapkan sarana dan prasarana seperti hand sanitizier, thermogun, tissue, dan tempat cuci tangan dalam pelaksanaan PTM. Kesiapan pelaksanaan PTM di sekolah sudah berjalan dengan lancar, guru sudah siap dengan mempertimbangkan strategi yang tepat dalam mengembangkan kompetensi dan kesehatan peserta didik di masa pandemi covid-19.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
12. KESIAPAN GURU SD DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK-INTEGRATIF PADA KURIKULUM 2013 DI DIY
- Author
-
Muhammad Nur Wangid, Ali Mustadi, Vera Yuli Erviana, and Slamet Arifin
- Subjects
kesiapan guru ,tematik-integratif ,kurikulum 2013 ,Education - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan guru Sekolah Dasar (SD) dalam menerapkan Kurikulum 2013 khususnya dalam pembelajaran tematik-integratif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survei. Populasi penelitian adalah guru kelas I dan IV yang terdapat di wilayah DIY. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 182 guru SD yang berasal dari 49 SD negeri dan 15 SD swasta yang dijadikan pilot project berdasarkan data dari Kemdikbud DIY. Hasil penelitan menunjukkan bahwa persentase kesiapan guru SD di DIY dalam melaksanakan pembelajaran tematik-integratif pada Kurikulum 2013 sebesar 75,85% (siap), dilihat dari aspek kesiapan yaitu aspek Behavioral Readiness diperoleh persentase sebesar 80% (sangat siap), aspek Emotive-Ettitudinal sebesar 78,39% (sangat siap) dan aspek Cognitive Readiness sebesar 71,18% (siap). Sedangkan kesiapan guru SD di setiap kabupaten diperoleh hasil persentase sebagai berikut: Sleman 76,13% (sangat siap), Yogyakarta 78,72% (sangat siap), Bantul 73,16% (siap), Gunungkidul 75,54% (siap), dan Kulon Progo 75,42% (siap). ___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ THE STUDY ON THE ELEMANTARY SCHOOL TEACHERS READINESS IN IMPLEMENTING THEMATIC-INTEGRATIVE TEACHING AND LEARNING IN CURRICULUM 2013, YOGYAKARTA ABSTRACT This study aims to describe the readiness of elementary school teachers in implementing curriculum 2013, based on thematic-integrative learning in Yogyakarta Province. This is a survey study. The research population were elemantary school teachers of class I and IV in DIY. The research sample consisted of 289 elemantary school teachers from 49 public schools and 15 private elementary schools which used as pilot project based on the data from Kemdikbud. The result shows that the percentage of elementary school teachers readiness in to implementing thematic-integrative learning is 75.85% (ready): the precentage of readiness behavioral aspects is 80% (well prepared), emotive ettitudinal aspect is 78.39% (well prepared) and cognitive readiness aspects is 71.18% (ready). While the readiness of elementary school teachers in each district are follows: Sleman 76.13% in the category of (well prepared), Yogyakarta 78.72% in the category of (well prepared), Bantul 73.16% in the category of (ready), Gunungkidul 75.54% in the category of (prepared ), and Kulon Progo 75.42% in the category of (ready). Keywords: Elemantary school teachers readiness, thematic-integrative, kurikulum 2013
- Published
- 2014
13. Teachers’ Readiness in Developing STEM-based Module to Support Teaching and Learning in the 21st Century
- Author
-
Turmudi Turmudi and Nana Diana
- Subjects
pendekatan STEM ,guru matematika dan IPA ,teachers’ readiness ,STEM approach ,Stem learning ,kesiapan guru ,Mathematics education ,ComputingMilieux_COMPUTERSANDEDUCATION ,modul pembelajaran ,Science teachers ,Memorization ,mathematics and science teachers ,learning module - Abstract
Nowadays, students’ expected comprehensions are not only capable in memorizing formal concepts, but also capable in constructing their knowledge in solving contextual problems. The presence of the STEM approach, which is the integration of four knowledge including Science, Technology, Engineering and Mathematics, considered as one of the appropriate innovations for students in establishing their own knowledge. However, there are several problems that occur in implementing STEM approach in learning, including the preparation for STEM learning. Hence, this study aims to investigate the readiness of teachers in Indonesia to implement STEM learning, in terms of their knowledge about STEM and experience in arranging STEM-based modules. This research was conducted online using a questionnaire which was distributed through google form. Several teachers were also interviewed to get confirmation of their answers on the google form. The subjects in this study consisted of 54 Mathematics and Science teachers in junior high school. After the data was obtained, the data were analyzed qualitatively. Based on this research, it is known that most of the teachers who participated in this study did not have adequate knowledge regarding STEM, so that teachers were struggling in developing STEM-based modules., Kemampuan siswa yang diharapkan saat ini tidak hanya sekedar menghafalkan konsep suatu pembelajaran, namun juga harus mampu menyusun sendiri pengetahuannya serta bisa menggunakan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual. Kehadiran pendekatan pembelajaran STEM, yang merupakan integrasi empat pengetahuan berupa Science, Technology, Engineering dan Mathematics menjadi salah satu inovasi yang tepat bagi siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Namun demikian, terdapat beberapa kendala yang terjadi untuk menerapkan pembelajaran berbasis STEM, di antaranya terkait dengan persiapan pembelajaran STEM. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut kesiapan guru-guru di Indonesia terhadap pembelajaran STEM, ditinjau dari pengetahuan mereka terhadap STEM dan pengalaman menyusun modul berbasis STEM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratori. Penelitian ini dilaksanakan secara online dengan menggunakan questionnaire melalui google form. Beberapa guru juga diwawancara untuk mendapatkan konfirmasi atas jawaban yang mereka cantumkan di google form. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 54 orang guru Matematika dan IPA. Setelah data diperoleh, data selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar guru yang mengikuti survey sederhana ini belum memiliki pengetahuan memadai terkait STEM, sehingga guru masih kesulitan dalam menyusun modul berbasis STEM.
- Published
- 2021
14. PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH HUBUNGANNYA DENGAN KESIAPAN GURU MENYONGSONG REVOLUSI INDUSTRI 4.0
- Author
-
Mustiningsih Mustiningsih, Maisyaroh Maisyaroh, and Nurul Ulfatin
- Subjects
kepemimpinan visioner ,LC8-6691 ,kesiapan guru ,visionary leadership ,teacher readiness ,industrial revolution 4.0 ,Special aspects of education ,evolusi industri 4.0 ,Education - Abstract
The purpose of this research is to find out, (1) the level of visionary role of the principal’s visionary leadership, namely the reconstruction of policies, direction determinants, change agents, spokespersons, and trainers as well as the teacher’s readiness variable to meet the industrial revolution 4.0, (2) the relationship between the role of the principal’s leadership in reconstructing the policy towards teacher readiness, (3) the relationship between the variables determining the direction of the teacher’s readiness, (4) the relationship of the agent of change variables to the teacher’s readiness, (5) the relationship of the speaker variable to the teacher’s readiness, (6) the relationship of the coach’s variable to the teacher’s readiness, ( 7) the relationship between the principal’s leadership role in reconstructing policies, directors, change agents, spokespersons, and trainers simultaneously with teacher readiness. This study uses a quantitative approach in the effective SDN Malang. Data collection techniques with a closed questionnaire, using central tendency analysis and path analysis. Keywords: visionary leadership, teacher readiness, industrial revolution 4.0 Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) tingkat variabel peran kepemimpinan visioner kepala sekolah yakni perekonstruksi kebijakan, penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih serta variabel kesiapan guru menyongsong revolusi industri 4.0, (2) hubungan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam merekonstruksi kebijakan terhadap kesiapan guru, (3) hubungan variabel penentu arah terhadap kesiapan guru, (4) hubungan variabel agen perubahan terhadap kesiapan guru, (5) hubungan variabel juru bicara terhadap kesiapan guru, (6) hubungan variabel pelatih terhadap kesiapan guru, (7) hubungan antara peran kepemimpinan kepala sekolah dalam merekonstruksi kebijakan, penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih secara simultan dengan kesiapan guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif di SDN efektif Kota Malang. Teknik pengumpulan data dengan angket tertutup, menggunakan analisis tendensi sentral dan analisis path. Kata Kunci: kepemimpinan visioner, kesiapan guru, revolusi industri 4.0
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
15. Kesiapan Guru Sekolah Dasar Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik-Integratif Pada Kurikulum 2013 Di Kota YOGYAKARTA
- Author
-
Erviana, V. Y. (Vera), Erviana, V. Y. (Vera), Erviana, V. Y. (Vera), and Erviana, V. Y. (Vera)
- Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kesiapan pelaksanaan pembelajaran tematik-integratif berdasarkan aspek Emotive-Attitudeinal Readiness, Cognitive Readiness, dan Behavioral Readinessbagi bagi guru SD di Kota Yogyakarta terhadap penerapan Kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survei. Populasi penelitian adalah guru kelas I dan IV yang terdapat di wilayah Kota Yogyakarta sebanyak 102 guru dengan sampel sebanyak 48 guru SD yang berasal dari 10 SD negeri dan 2 SD swasta yang dijadikan pilot project berdasarkan data dari Kemendikbud DIY.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif.Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket kesiapan guru dan didukung dengan wawancara tertutup.Teknik analisis data dilakukan dengan teknik persentase dengan data dibuat secara kategorikal. Hasil penelitan menunjukkan bahwa persentase kesiapan guru SD di Kota Yogyakarta dalam melaksanakan pembelajaran tematik-integratif pada Kurikulum 2013 dilihat dari aspek Emotive-Ettitudinal sebesar 80,75% (sangat siap), aspek Cognitive Readiness sebesar 73,78% (siap), dan aspek Behavioral Readiness diperoleh persentase sebesar 84,55% (sangat siap). Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sekolah dasar di Kota Yogyakarta sudah siap melaksanakan pembelajaran tematik-integratif.
- Published
- 2016
16. Kesiapan Guru dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013
- Author
-
Qomariyah, Q. (Qomariyah), Qomariyah, Q. (Qomariyah), Qomariyah, Q. (Qomariyah), and Qomariyah, Q. (Qomariyah)
- Abstract
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan atas kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang biasa disebut KTSP. Penerapan kurikulum 2013 sekolah lebih dapat memaksimalkan kemampuan dan mencoba menekan kelemahan bagi diri dan lembaganya sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk memajukan lembaganya sehingga dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 lebih memfokuskan semua mata pelajaran harus mendukung semua kompetensi baik dalam sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Pada tahun 2013, pemerintah telah menetapkan beberapa sekolah untuk ditunjuk menggunakan kurikulum 2013 dan mengimplementasikan dalam proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang berlaku yang menjadikan konsep Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Jenis penelitian adalah pendekatan kualitatif karena data-data yang dihasilkan berupa data deskriptif. Objek penelitian adalah para guru dan staf yang mengajar di MTs Al Fitroh Bonang Demak. Data diperoleh melalui wawancara, sedangkan analisis datanya dilakukan dengan model interaktif partisipatif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Kesiapan para guru dalam mengahadapi implementasi kurikulum 2013 di MTs Al Fitroh masih kurang; (2) adanya beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2013; (3) peranan sekolah dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 masih relatif rendah. Saran yang disampaikan antara lain (1) Para guru harus berusaha dalam memahami implementasi kurikulum yang ada; (2) Sekolah harus mendudung implementasi kurikulum dengan menyediakan dan melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam implementasi kurikulum tersebut; (3) Pemerintah harus gencar menggalakan pelatihan-pelatihan yang sifatnya memberi informasi tentang implementasi kurikulum tersebut.
- Published
- 2014
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.