Search

Menghafal kitab Imriti, yang berisi tentang nahwu (tata bahasa Arab), bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan daya ingat dalam proses menghafal ini adalah melalui teknik at-takrar atau pengulangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembelajaran At-Takrar yang digunakan dalam menghafal Imriti. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif studi kasus. Lokasi penelitian MI Darul Hikmah Dempo Timur Pasean Pamekasan dengan alasan memiliki program khusus yang fokus pada pembelajaran kitab Al-Imriti, yang merupakan salah satu kitab penting dalam ilmu nahwu serta Lembaga ini secara aktif menggunakan metode At-Takrar dalam pembelajaran yang merupakan fokus utama penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data melibatkan pengurangan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat menghafal materi dengan lebih mudah dalam waktu yang lebih lama tanpa merasa stres dan bosan berkat adanya teknik takrir seperti hafalan mandiri, hafalan bersama, dan hafalan di hadapan guru yang digunakan dalam metode At-Takrar. Guru memberikan pengawasan khusus untuk membantu siswa lebih mengontrol hafalannya.

Mortality is one of the aspects of the cycle of life that are feared by humans since it is inevitable. This article investigates Kazuo Ishiguro's work entitled Never Let Me Go, a dystopian novel set in England in a fictional world in the 90s, further. The novel tells the story of a woman named Kathy H. and is told from her perspective and highlights her life’s story growing up at a private school called Hailsham. The novel is analyzed using close reading through the lens of mourning and melancholia as well as the concept of memory. Kathy H.'s narrative of remembering and retelling past events is something that is emphasized in this study. It can be gathered that Kathy H.'s narration of remembering and retelling events in her past as an unreliable narrator and as a clone reveals herself as an individual and that telling her story is her way of coping with all the losses she experienced throughout her life and her way of accepting and mourning her own impending death.