114 results on '"indeks massa tubuh"'
Search Results
2. Korelasi Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Hemoglobin pada Lansia di Nagari Sumaniak Kabupaten Tanah Datar
- Author
-
Farid Ikhsan, Dian Pertiwi, and Mohamad Reza
- Subjects
indeks massa tubuh ,kadar hemoglobin ,lansia ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Abstrak Latar Belakang: Lanjut usia merupakan tahap akhir fase kehidupan yang mengalami perubahan dan penurunan kondisi fisiologis tubuh akibat proses degeneratif. Hal ini mengakibatkan meningkatnya masalah gizi pada lansia, salah satunya kurang gizi yang ditandai dengan rendahnya indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh yang rendah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya anemia. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin pada lansia di Nagari Sumaniak, Kabupaten Tanah Datar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional menggunakan data sekunder pada bulan oktober 2021 dengan subjek penelitian sebanyak 44 sampel. Metode penelitian menggunakan analisis data bivariat menggunakan uji Pearson correlation. Hasil: Hasil penelitian didapatkan kelompok lansia terbanyak berada pada lansia muda dengan jenis kelamin perempuan. Nilai rerata indeks massa tubuh sebesar 24,116 ±4,473 kg/m2, rerata kadar hemoglobin sebesar 12,55±1,961g/dL. Hasil analisis bivariat korelasi indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin didapatkan (r = 0,230; p = 0,133). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin pada lansia di Nagari Sumaniak, Kabupaten Tanah Datar. Kata kunci: Indeks massa tubuh, Kadar hemoglobin, Lansia Abstract Background: Elderly is the final stage of life that experiences changes and decreases in the physiological condition of the body due to degenerative processes. It increased nutritional problems in elderly, which is undernutrition that characterized by a low body mass indeks. A low body mass index is a risk factor for anemia Objective: This study aims to determine whether there is a correlation between body mass index and hemoglobin levels in the elderly in Sumaniak Nagari, Tanah Datar Regency Methods: This study is an analytical study with a cross-sectional design using secondary data in october 2021 with 44 subjects. The study method uses bivariate data analysis using the Pearson correlation test. Results: The results of the study found that the most elderly group was young elderly with female gender. The average value of body mass index was 24.116 ± 4.473 kg/m2, the average hemoglobin level was 12.55 ± 1.961g/dL. The results of bivariate analysis of the correlation of body mass index with hemoglobin levels were obtained (r = 0.230; p = 0.133). Conclusion: The conclusions of this study indicate that there is no significant correlation between body mass index and hemoglobin levels in the elderly in Sumaniak Nagari, Tanah Datar Regency. Keyword: Body mass index, Hemoglobin level, Elderly more...
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
3. Hubungan Jenis Kontrasepsi dengan Status Gizi dan Asupan Makronutrien pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Tebet
- Author
-
Lusiani Arfini, Yessi Crosita Octaria, Aimmatul Fauziyah, and Dian Luthfiana Sufyan
- Subjects
asupan makronutrien ,indeks massa tubuh ,kontrasepsi ,lingkar perut ,Nutrition. Foods and food supply ,TX341-641 - Abstract
Latar belakang: Prevalensi obesitas pada perempuan dewasa secara konsisten lebih tinggi dibandingkan laki-laki, pada tahun 2018 angkanya masing-masing sebesar 44,4% dan 26,6%. Ditemukan bukti yang bertentangan tentang efek kontrasepsi hormonal pada penambahan berat badan perempuan. Sedangkan di Indonesia, kontrasepsi hormonal merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak diminati. Tujuan: Menganalisis hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan konsumsi makronutrien dan status gizi. Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 106 wanita tidak hamil berusia 20-45 tahun. Responden direkrut dengan menggunakan metode consecutive sampling. Responden dikelompokkan menjadi pengguna metode kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan regresi linier berganda Hasil: Sebagian besar responden (59,5%) menggunakan kontrasepsi hormonal dan sisanya (40,5%) menggunakan kontrasepsi non hormonal. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara kontrasepsi hormonal dengan IMT (p=0,081), lingkar pinggang (p=0,789), dan asupan makronutrien (p energi=0,0675; protein=0,758; lemak= 0,156; karbohidrat=0,23). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara lama pemakaian kontrasepsi dengan IMT (p=0,163 dan 0,248) atau lingkar pinggang (p=0,282 dan 0,066) baik pada pengguna maupun bukan pengguna kontrasepsi hormonal. Model regresi linier menunjukkan bahwa hanya asupan lemak dan karbohidrat yang berkontribusi signifikan terhadap lingkar pinggang (adjusted R2 model adalah 0,244, F 12,3, Sig 0,000) dan IMT (adjusted R2 model adalah 0,206, F 7,8, Sig 0,000). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan IMT, lingkar pinggang, dan asupan zat gizi makro tetapi asupan lemak dan karbohidrat berkontribusi signifikan terhadap lingkar pinggang dan IMT. Dengan demikian, pendidikan gizi lebih penting daripada beralih jenis kontrasepsi. Kata kunci: asupan makronutrien, Indeks Massa Tubuh, kontrasepsi, lingkar perut more...
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
4. Korelasi antara indeks massa tubuh dengan kelincahan pada peserta ekstrakurikuler hockey
- Author
-
Ahmad Ulul Bisri Husni, Shinta Masitho Windriyani, and Anangga Widya Pradipta
- Subjects
indeks massa tubuh ,kelincahan ,hoki ,atlet ,Sports ,GV557-1198.995 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan kelincahan pada peserta ekstrakurikuler hockey. Metode penelitian menggunakan korelasi dari pengukuran berat badan dan tinggi badan sedangkan kelincahan menggunakan tes lari bolak-balik dengan lintasan 10 meter. Teknik analisis data menggunakan SPSS 26 dan menggunakan analisis korelasional. Data yang dihasilkan dari IMT pada peserta putra kategori kurus berat 3 peserta, kurus ringan 2 peserta dan kategori normal 4 peserta. Sedangkan pada IMT peserta putri kategori kurus berat 1 peserta, kurus ringan 3 peserta, kategori normal 7 peserta dan kategori gemuk berat 1 peserta. Hasil tes kelincahan pada peserta putra dihasilkan kategori kurang 4 peserta dan kategori kurang sekali 5 peserta. Pada peserta putri dihasilkan kategori kurang sekali yaitu 12 peserta. Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi antara r x.y = 0,484 < r tabel = 0,666 dan nilai signifikansi p 0,187 > 0,05 pada peserta putra, sedangkan peserta putri koefisien korelasi antara r x.y = 0,426 < r tabel = 0,576 dan nilai signifikansi p 0,168 > 0,05. Dari data tersebut disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan kelincahan pada peserta ekstrakurikuler hockey di SMAN 1 Bululawang. more...
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
5. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan VO2Max dan Indeks Kebugaran pada Pemain Sepak Bola.
- Author
-
Aryasatya, Raditya Perdana, Handayani, Selfi, Ghozali, Dhoni Akbar, and Wiyono, Nanang
- Abstract
Introduction: Football requires a good game strategy, excellent physical condition, and a high level of energy and focus. Therefore, measurement of VO2Max and fitness indeks is important to measure the endurance of the players in order to maintain performance in moment without any obstacles and fatigue. One of the factors that affect VO2Max and the fitness index of soccer players is the Body Massa Index (BMI) so the purpose of this study was to determine whether there is a relationship between BMI and VO2Max and the fitness index of soccer players. Methods: The research method was cross-sectional with a population of 51 players 10-19 years old, which were selected by using purposive sampling and calculated by Slovin formula with a 95% confidence level and an margin of error of 5% to obtain 45 samples. BMI measurement consists of body weight by scale and height by microtoise. VO2Max measurement used the Cooper Test-12 Minute Run. The fitness index measurement used the Indonesian Physical Freshness Test (TKJI). the correlation test used the Spearman’s rho test which was passed by the Shapiro-Wilk Normality Test and the ANOVA Table Linearity Test. Results: The correlation coefficient ρ=-0.041 and the significance is Sig. (2-tailed) p=0.787 for the relationship between BMI and VO2Max and the correlation coefficient ρ=0.104 and the significance of Sig. (2- tailed) p=0.495 for the relationship between BMI and fitness index were obtained. Conclusion: There is no relationship between BMI and VO2Max and there is no relationship between BMI and fitness index. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
6. Gangguan Makan dan Stres Berkorelasi Positif dengan Indeks Massa Tubuh Remaja di Sekolah Menengah Pertama Attaqwa 02 Tarumajaya.
- Author
-
Utari, Rinova Aprillia, Angkasa, Dudung, Wahyuni, Yulia, Kuswari, Mury, and Harna
- Subjects
CROSS-sectional method ,STATISTICAL correlation ,PEARSON correlation (Statistics) ,BODY mass index ,STATISTICAL sampling ,QUESTIONNAIRES ,SEX distribution ,BODY image ,DESCRIPTIVE statistics ,MIDDLE school students ,EATING disorders ,PSYCHOLOGICAL stress ,RESEARCH ,MIDDLE schools ,ANTHROPOMETRY ,SELF-perception ,ADOLESCENCE - Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
7. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada Lansia di Nagari Sumaniak
- Author
-
Muhammad Arief, Dian Pertiwi, and Roza Mulyana
- Subjects
indeks massa tubuh ,tekanan darah ,lansia ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Latar Belakang: Salah satu jenis penyakit tidak menular yang risikonya meningkat seiring pertambahan usia, yaitu hipertensi. Hipertensi dapat terjadi akibat proses yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya adalah indeks massa tubuh. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada lansia di Nagari Sumaniak, Kabupaten Tanah Datar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional menggunakan data sekunder lansia di Nagari Sumaniak, Kabupaten Tanah Datar pada bulan Oktober 2021 dengan jumlah responden sebanyak 41 responden. Uji analisis yang digunakan adalah Spearman Rank Correlation. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hubungan indeks massa tubuh dan tekanan darah (p = 0,708) dengan rerata indeks massa tubuh 24,4426±4,362 kg/m2, tekanan darah sistolik 146,83±23,406 mmHg, dan tekanan darah diastolik 90,32±12,168 mmHg. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada lansia di Nagari Sumaniak, Kabupaten Tanah Datar. Kata Kunci: indeks massa tubuh, tekanan darah, lansia more...
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
8. HUBUNGAN POLA MAKAN DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN ANEMIA
- Author
-
Putri Yana Harahap and Amelia Eka Damayanty
- Subjects
anemia ,pola makan ,indeks massa tubuh ,Medicine - Abstract
Anemia merupakan masalah gizi di dunia, khususnya negara berkembang yakni salah satunya Indonesia. Anemia sering terjadi pada remaja yang dapat dipengaruhi oleh pola makan. Pola makan merupakan cara memperoleh makanan (berapa kali dalam satu hari), jenis makanan, dan frekuensi makan. Pola makan tidak sesuai dapat mengakibatkan asupan gizi (makronutrien dan mikronutrien) yang berlebih atau berkurang. Selain pola makan, IMT juga memengaruhi kejadian anemia. IMT merupakan pengukuran dalam pemantauan status gizi yang sederhana. Untuk mengetahui hubungan pola makan dan indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian anemia pada mahasiswa/i angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pendekatan cross-sectional, data diambil satu kali pada waktu yang sama. Pengambilan data menggunakan data primer berupa kuesioner, antropometri, dan pengecekan kadar Hb. Uji T independent untuk pola makan dengan anemia diperoleh hasil P0.05, Terdapat hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada mahasiswa/i dan tidak terdapat hubungan IMT dengan kejadian anemia pada mahasiswa/i. more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
9. Perbedaan Kadar Kreatinin Serum Pada Pasien Preeklamsia Berat Early dan Late Onset RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2021
- Author
-
Rifa Juliani, Vaulinne Basyir, Mohamad Reza, Ariadi Ariadi, and Zelly Dia Rofinda
- Subjects
kreatinin serum ,preeklamsia berat ,usia ,tekanan darah ,indeks massa tubuh ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Latar Belakang: Preeklamsia merupakan salah satu faktor risiko penyebab tingginya angka kematian saat masa kehamilan dan nifas. Preeklamsia akan menyebabkan kerusakan banyak organ, salah satunya organ ginjal. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi ginjal adalah pemeriksaan kreatinin. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata kadar kreatinin serum antara pasien dengan preeklamsia berat early onset danlate onset di RSUP DR. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di rekam medis RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Juni 2022 – Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 36 pasien preeklamsia berat early onset dan 36 pasien preeklamsia berat late onset. Hasil: Hasil analisis bivariat memperlihatkan perbedaan yang signifikan antara kreatinin serum preeklamsia berat early onset dan late onsetdengan uji Mann-Whitney (0,8; 0,7, p=0.023). Kreatinin serum dan indeks massa tubuh ditemukan berkorelasi secara signifikan dengan uji sperman (r=-,0325, p=0.005) dan tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara kreatinin serum dengan usia (r= -0,062, p=0.060), tekanan darah sistolik (r=0,152, p=0.020), dan diastolik (r=0,061, p=0.060). Kesimpulan: preeklamsia berat early onset memiliki rata-rata kreatinin serum yang lebih tinggi daripada preeklamsia berat late onset, dan adanya korelasi yang signifikan antara kreatinin serum dan indeks massa tubuh. Kata kunci: Preeklamsia berat, kreatinin serum, usia, tekanan darah, indeks massa tubuh more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
10. Perbedaan Keragaman Pangan dan Status Gizi Santri di Asrama dan Rumah Selama Pandemi COVID-19
- Author
-
Lia Awwalia Majida, Martha Irene Kartasurya, Sri Achadi Nugraheni, Ani Margawati, and Etika Ratna Noer
- Subjects
keragaman pangan ,indeks massa tubuh ,covid-19 ,Nutrition. Foods and food supply ,TX341-641 - Abstract
Latar Belakang: Selama pandemi COVID-19, santri Madrasah Aliah (sederajat Sekolah Menengah Atas) tetap melaksanakan kegiatan belajar di sekolah, namun mereka dapat tinggal di rumah atau asrama. Perbedaan kondisi tempat tinggal ini dapat mempengaruhi skor keragaman pangan dan status gizi. Tujuan: Untuk membandingkan skor keragaman pangan dan status gizi antara santri yang tinggal di asrama dan rumah selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian dengan desain cross-sectional dilakukan pada 232 (116 asrama dan 116 rumah) santri dan santriwati berusia 16-18 tahun di 8 pesantren di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Subjek dipilih melalui clustered random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dengan kuesioner recall 2x24 jam untuk mendapatkan Individual Dietary Diversity Score (IDDS) serta pengukuran berat dan tinggi badan untuk menghitung skor-Z IMT/U. Data dianalisis dengan uji T Independent, Mann Whitney U, Chi Square, Rank Spearman dan General Linear Model. Hasil: Tidak terdapat perbedaan usia dan jumlah subjek yang terkonfirmasi COVID-19 antar subjek yang tinggal di asrama dan rumah. Rerata skor IDDS (p more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
11. Hubungan Status Gizi dengan Kualitas Hidup Pasien Lansia di Puskesmas Medan Amplas pada Tahun 2023
- Author
-
Rasyid Ridha, Naomi Laksita Laras, Amalia Faghira Aldreyn, Anju Marlina Simanjuntak, Cindy Clara Rhamadany, Adam Rizky Mildsi, and Ivana Alona
- Subjects
indeks massa tubuh ,kualitas hidup ,lanjut usia ,lingkar pinggang ,body mass index ,elderly ,nutritional status ,quality of life ,waist circumference ,status gizi ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
ABSTRAK Pendahuluan: Penuaan adalah proses yang kompleks dengan perubahan fisiologis, psikologis, dan faktor sosial dan mempengaruhi berbagai aspek termasuk nutrisi. Aspek tersebut meliputi indera penciuman dan rasa, kemampuan mengunyah dan menelan serta fungsi gastrointestinal yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup lansia Metode: Penelitian ini merupakan studi penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner, serta data status gizi. Status gizi dinilai dengan indeks massa tubuh serta lingkar pinggang. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Data disajikan dalam bentuk kategori dan hubungan antar variabel dianalisis dengan Fisher exact Hasil: Pada analisis 28 responden, didapatkan nilai p berturut-turut untuk hubungan indeks massa tubuh dengan domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan, adalah 0,596; 0,971; 0,935; dan 0,817 (p > 0,05). Terkait dengan lingkar pinggang dengan kualitas hidup, didapatkan nilai p berturut-turut untuk domain kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan adalah 0,886; 1,000; 0,599; dan 1,000 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh maupun lingkar pinggang dengan kualitas hidup lansia. Kata Kunci: indeks massa tubuh, kualitas hidup, lanjut usia, lingkar pinggang, status gizi ABSTRACT Introduction: Aging is a complex process encompassing many changes in physiological, psychological, social, and also nutritional aspects. Olfactory sense, gustatory sense, mastication, swallowing process, and gastrointestinal function are nutritional problems commonly found in elderly that can influence their quality of life. This study aimed to analyze the association between nutritional status and quality of life in elderly. Methods: This study is an analytical study with a cross-sectional design, using primary data from questionnaires and nutritional status. Nutritional status was assessed by measuring body mass index and waist circumference. The sample was selected by using the purposive sampling method. Variables were shown in categorical variable. The association between variables was analyzed using Fisher exact. Results: Analysis of 28 respondents, the p-value was 0,596; 0,971; 0,935; and 0,817 (p > 0.05) for association between body mass index and physical health, psychological, social, environmental domain, respectively. Regarding association between waist circumference and quality of life, the p-value was 0,886; 1,000; 0,599; dan 1,000 (p >0,05) for physical health, psychological, social, environmental domain, respectively. Conclusion: There is no significant relationship found between nutritional status (body mass index and waist circumference) and quality of life of elderly. Keywords: body mass index, elderly, nutritional status, quality of life, waist circumference more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
12. Hubungan Tingkat Depresi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) Selama Masa Pandemi COVID-19 di Surakarta.
- Author
-
Adiba Indi, Aisyah Jauza, Putra, Andhika Trisna, and Widiretnani, Septin
- Abstract
Introduction: The spread of COVID-19 in Indonesia has been ongoing since March 2020. In Indonesia, mental and emotional disorders in children aged over 15 years have a prevalence that has increased from 6% in 2013 to 9.8% in 2018. Meanwhile, children aged 15 years and above with the incidence of depression has a prevalence of 6.1%. In previous research, it was shown that the most psychological problems experienced by students during the COVID-19 pandemic was depression. This study aims to determine the relationship between depression level and Body Mass Index (BMI) in Junior High School (SMP) adolescents in Surakarta during the COVID-19 pandemic. Methods: This research is an analytic observational study with a cross sectional approach which was conducted in May-June 2022 at SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, SMPN 4 Surakarta, and SMP Batik Special Program Surakarta. The data collection method used purposive sampling with the BDI II questionnaire and obtained 103 samples of class VII and VIII students. Data analysis was performed using the KolmogorovSmirnov normality test and hypothesis testing using the Spearman correlation test or the Mann-Whitney test using SPSS. Results: Data from the results of the study on the level of depression with body mass index (BMI) obtained p value = 0.045 (p < 0.05) and the Correlation Coefficient (r) value obtained -0.198 meaning that there was a Indi et. al., Hubungan Tingkat Depresi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama Masa Pandemi COVID-19 di Surakarta Plexus Medical Journal, Oktober 2023| Vol 2 |No.5 178 relationship between depression level and body mass index (BMI) with correlation between variables very weak and the relationship is not unidirectional because the value of r is negative. Conclusion: There is a relationship between depression level and Body Mass Index (BMI) in Junior High School (SMP) adolescents during the COVID-19 pandemic in Surakarta. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
13. ANALYSIS OF DOMINANT RISK FACTORS FOR HYPERTENSIVE DISEASE.
- Author
-
Ginting, Johannes Bastira and Suci, Tri
- Subjects
- *
HYPERTENSION risk factors , *BODY mass index , *SMOKING , *ALCOHOL drinking , *PHYSICAL activity - Abstract
Background: Hypertension is a non-communicable disease with a high morbidity and mortality rate. This disease frequently triggers the iceberg phenomenon as numerous individuals remain unaware of the affliction. Aim: This study determines the most dominant risk factors for the incidence of hypertension. Methods: The quantitative study method used was conducted in September 2022. The study population utilized secondary data sourced from the Visit data at the Johar Baru Health Center in South Jakarta during 2021. The initial dataset consisted of 102,647 patients, out of which 13,946 had hypertension. Furthermore, data analysis involved employing the Chi-square test and Multiple Logistic Regression, with a significance level of 95%. Results: The Chi-Square test yielded significant results, indicating a relationship between risk factors for hypertension and seven out of the nine free variables examined. These variables included Body Mass Index (BMI) (p-value=0.000), excess salt consumption (p-value=0.000), underfeeding fruits and vegetables (p-value=.000), lack of physical activity (pvalue= 0.000), excess fat consumption (p-value=0.000), gender (pvalue= 0.000), and age (p-value=0.000), with a p-value of <0.05. Meanwhile, smoking (p-value=0.516) and drinking alcohol (p-value=0.859) variables, with a p-value of >0.05 had no relationship. Conclusion: The result showed that BMI was the most dominant risk factors for hypertension, with an OR of 1,610. Therefore, people with an abnormal BMI have a 1,610 times risk of developing hypertension. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
14. Hubungan Indeks Massa Tubuh Terhadap Kejadian Nyeri Desminore Primer Pada Remaja Perempuan di Dusun Tegal Mukti, Way Kanan
- Author
-
Ni Ketut Widianingsih, Anita Faradilla Rahim, and Winda Windarti
- Subjects
indeks massa tubuh ,nyeri desminore primer ,remaja perempuan ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Periode pergantian dari masa anak-anak ke dewasa disebut dengan masa remaja. Pada remaja awal, menstruasi kadang menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran, sebab ketika menstruasi datang biasanya disertai beberapa keluhan salah satunya yaitu nyeri haid atau sering disebut dengan Dismenore. Dismenore primer diperngaruhi oleh salah satunya faktror yaitu indeks massa tubuh (IMT). Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif statistik deskritif. Pemeriksaan indeks massa tubuh dengan menghitung berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat dan derajat nyeri menggunakan VAS. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang kuat kearah negatif antara indeks massa tubuh (IMT) dengan derajat nyeri desminore primer yaitu semakin rendah nilai IMT seseorang maka semakin tinggi derajat nyeri desminore yang dialami pada remaja perempuan di dusun tegal mukti, way kanan. more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
15. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran Kardiorespirasi pada Siswa Sekolah Menengah Atas IT
- Author
-
Musdalifah ., Irianto Irianto, and Dian Amaliah Nawir
- Subjects
indeks massa tubuh ,kebugaran kardiorespirasi ,remaja ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Peningkatan indeks massa tubuh akan diikuti dengan peningkatan jumlah lemak tubuh akan mengakibatkan terjadinya penebalan pada dinding vertikel jantung sehingga fungsi fisiologis jantung akan menurun. Akibatnya hanya sedikit darah kaya oksigen yang dapat diedarkan keseluruh sel tubuh. Peningkatan jaringan lemak tubuh akan mengganggu fungsi kardiorespirasi dan mempengaruhi tingkat VO₂Maks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kebugaran kardiorespirasi pada Siswa SMA IT Pondok Pesantren Putri Darul Istiqamah Maros. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat asosiatif atau kolerasional dengan pendekatan cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sembilan puluh (n=90) yang merupakan siswa SMA IT Pondok Pesantren Putri Darul Istiqamah Maros. Data yang diperoleh berupa tingkat IMT dan VO₂Maks. Data diperoleh dari pengukuran secara langsung. Penelitian ini mendapatkan hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 ( more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
16. Hubungan IMT dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Kandis
- Author
-
Hafiza Fauzia Nabillah, Eka Fithra Elfi, and Fika Tri Anggraini
- Subjects
indeks massa tubuh ,lansia ,tingkat kebugaran jasmani ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Latar Belakang: Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang digunakan untuk menentukan status gizi seseorang. Lansia dengan IMT overweight dan obesitas cenderung berisiko memiliki tingkat kebugaran jasmani yang buruk. Objektif: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani lansia di wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan consecutive sampling dan jumlah sampel sebanyak 38 lansia. Pengumpulan data menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan serta tes jalan 6 menit. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas lansia memiliki indeks massa tubuh overweight (34,2%). Tingkat kebugaran jasmani buruk (76,3%) merupakan tingkat kebugaran yang banyak ditemukan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani lansia (p = 0,036). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani pada lansia. more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
17. PREDICTOR OF ANEMIA AMONG PEOPLE LIVING WITH HIV TAKING TENOFOVIR+LAMIVUDINE+EFAVIRENZ THERAPY IN JAYAPURA, PAPUA.
- Author
-
Adiningsih, Setyo, Kridaningsih, Tri Nury, Widiyanti, Mirna, and Wahyuni, Tri
- Subjects
- *
ANEMIA , *HIV , *TENOFOVIR , *LAMIVUDINE , *LOGISTIC regression analysis - Abstract
Background: The most common hematological abnormality among people infected with Human Immunodeficiency Virus (HIV) is anemia. This is also related to high mortality risk among patients receiving Antiretroviral Therapy (ART). Purpose: This study aimed to identify predictors of anemia among HIV patients taking ART using a regimen of the single-tablet drug contain tenofovir, lamivudine, and efavirenz in Jayapura, Papua. Methods: This was a cross-sectional study conducted at Jayapura regional hospital from June to September 2017. A total of 80 HIV patients were eligible for analysis. Data collection was conducted through an interview, medical record, measurement, and laboratory assay. The significance of differences among categorical variables was analyzed using Fisher's exact test. The variables with p < 0.25 were then analyzed using binary logistic regression to determine predictors associated with anemia. A threshold of p < 0.05 indicates statistical significance. Results: This study showed that Body Mass Index (BMI) <18.50 (p = 0.01; OR = 5.63; 95% CI = 1.43 < OR < 22.19), length on ART =12 months (p = 0.00; OR = 4.90; 95% CI = 1.65 < OR < 14.53), and Cluster of Differentiation 4 (CD4+) percentage out of normal (p = 0.02; OR = 0.19; 95% CI = 0.05 < OR <0.77) had a significant association with anemia. Conclusion: BMI, length on ART, and CD4+ percentage were predictors of anemia among HIV patients taking antiretroviral therapy containing tenofovir, lamivudine, and efavirenz regimen in Jayapura. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
18. The Hubungan Obesitas dengan Kejadian Kolelitiasis di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari – Desember 2019
- Author
-
Muhammad Adzka Putra Anbiar, Avit Suchitra, and Desmawati Desmawati
- Subjects
indeks massa tubuh ,kolelitiasis ,obesitas ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Background: Obesity is a common problem that occurs wich continues to increase and risk factor for cholelithiasis which can cause morbidity in cholelithiasis patients. Objective: This study aimed to determine the association between obesity and cholelithiasis and knowing the frequency distribution of patients based on age, gender and BMI. Methods: This research was an observational analytic with a case-control design with matched for age and sex. This research was held from December 2020 to March 2021 in the Medical Record Installation of RSUP Dr. M. Djamil Padang with total sample of 88 patients using simple random sampling technique. Results: The results showed that out of 44 cholelithiasis patients, as many as 28 patients (63.6%) were obese. Most were ³40 years old, 34 patients (77.3%), particularly in the age group 40-49 years with 14 patients (31.8%). Most of cholelithiasis patients were female with 28 patients (63.6%) and BMI ³25 were 28 patients (63.6%). Based on the Chi-square test, there was a relationship between obesity and the incidence of cholelithiasis (p = 0.019). Conclusion: The conclusion of this study states that there is a significant relationship between obesity and the incident of Cholelithiasis at RSUP Dr. M. Djamil Padang for the period of January-December2019. more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
19. Hubungan Parameter Status Gizi dengan Body Fat pada Anak Usia Sekolah di Panti Asuhan Surakarta
- Author
-
Tiffany Satiadarma, Elisabeth Nova Kurniasari, Sandra Lestari, Kartiko Kurnianto, and Annang Giri Moelyo
- Subjects
indeks massa tubuh ,body fat ,anak usia sekolah ,obesitas ,Medicine ,Pediatrics ,RJ1-570 - Abstract
Latar belakang. Obesitas pada anak merupakan masalah dengan dampak di masa mendatang. Anak-anak di panti asuhan dapat mengalami risiko obesitas selain gizi kurang. Parameter status gizi dapat digunakan untuk prediksi body fat pada anak obesitas. Tujuan. Mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP), rasio lingkar pinggang dengan tinggi badan (rasio LP/TB), lingkar lengan atas (LiLA), triceps skinfold thickness, dan lingkar leher dengan body fat pada anak usia sekolah di panti asuhan. Metode. Penelitian cross sectional dengan subjek penelitian berusia 6-18 tahun di 2 panti asuhan di Surakarta. Variabel terikat berupa body fat (normal, overweight, obes) dan variabel bebas berupa IMT, LP, rasio LP/TB, LiLA, triceps skinfold thickness, dan lingkar leher. Tingkat depresi dinilai menggunakan skala Children’s Depression Inventory serta aktivitas fisik dinilai dengan Physical Activity Questionnare for Older Children (PAQ-C) dan Physical Activity Questionnare for Adolescent (PAQ-A). Hasil. Sebanyak 73 sampel dengan rincian 43 laki- laki dan 30 perempuan. Terdapat korelasi antara body fat dengan IMT, LP, rasio LP/TB, LiLA, dan triceps skinfold thickness pada laki-laki dan perempuan ((p more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
20. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorders (Studi Kasus pada Pekerja Operator Container Crane PT. X Surabaya).
- Author
-
Rika, Atik Kholish Minna and Dwiyanti, Endang
- Subjects
OBESITY complications ,OCCUPATIONAL disease prevention ,MUSCULOSKELETAL system diseases ,STATISTICS ,SCIENTIFIC observation ,CROSS-sectional method ,QUANTITATIVE research ,SPINAL nerves ,QUESTIONNAIRES ,BODY mass index ,DATA analysis ,DISEASE risk factors - Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
21. The Effectiveness of Low-Carb Diet vs Low-Fat Diet on Body Composition in People with Obesity: A Literature Review: Efektivitas Low-Carb Diet vs Low-Fat Diet terhadap Body Composition pada Orang dengan Obesitas: Literature Review
- Author
-
Indriyani, Tutut Rizki, Rahmawati, Atika, Khoirunnisa, Luthfiani, Wahyurin, Izka Sofiyya, Indriyani, Tutut Rizki, Rahmawati, Atika, Khoirunnisa, Luthfiani, and Wahyurin, Izka Sofiyya
- Abstract
Background: Obesity is still become a serious problem today. Obesity is caused by excessive adipose tissue. One of many factors that contribute to a person's obesity is food intake. Excess carbohydrate and fat intake will be stored in the form of triglycerides in adipose tissue. In the meantime, Low-Carb Diet (LCD) and Low-Fat Diet (LFD) are one of the most popular treatments on obesity. However there are many pros and cons related to each diet based on several studies. Objectives: The indicated study aims to determine the effectiveness of LCD and LFD on body composition in people with obesity. Methods: The study was conducted through journal and literature review, based on five journal publications, filtered by related keywords. In accordance to inclusion and exclusion criteria within the last ten years in Pubmed/Medline database, Science Direct, and Wiley Online Library with the keywords "Low-Carb Diet", "Low-Fat Diet", "Body Mass Index", "Lipid Levels", "Adipose Tissue", "Obese", and "Body Water". Discussion: Total body mass and fat mass decreased significantly after being given LCD intervention compared to LFD. The group that was given two dietary interventions also losing weight, but there was no changes in body water. In addition, negative effects were found from the LCD and LFD interventions such as constipation, fatigue, polyuria, nausea, vomiting, changes in appetite, and headaches. Kidney failure, ketosis, and premature coronary artery also occurred in the group that was given with LCD intervention. Conclusions: LCD and LFD interventions can affect body composition of people with obesity., Latar Belakang: Obesitas hingga saat ini masih menjadi masalah yang serius. Obesitas disebabkan oleh kelebihan jaringan adiposa. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengalami obesitas adalah asupan makan. Kelebihan asupan karbohidrat dan lemak akan disimpan ke dalam bentuk trigliserida pada jaringan adiposa. Saat ini Low-Carb Diet (LCD) dan Low-Fat Diet (LFD) merupakan diet yang cukup populer untuk mengatasi obesitas. Namun, terdapat penelitian pro dan kontra terkait dengan kedua diet ini. Tujuan: Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas LCD dan LFD terhadap komposisi tubuh pada orang dengan obesitas. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review dan dihasilkan lima jurnal yang sesuai dengan kata kunci serta kriteria inklusi dan eksklusi dalam sepuluh tahun terakhir pada database Pubmed/Medline, Science Direct, dan Wiley Online Library dengan keyword "Low-Carb Diet”, "Low-Fat Diet”, "Body Mass Index”, "Lipid Levels”, "Adipose Tissue”, " Obese”, "Body Water”. Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa LCD dan LFD dapat mempengaruhi komposisi tubuh, yaitu LCD lebih efektif terhadap penurunan berat badan dan Body Mass Index (BMI) pada orang obesitas dibandingkan LFD. Selain itu, LCD dapat menurunkan massa lemak di dalam tubuh. Namun, LCD dan LFD tidak efektif terhadap penurunan kadar lemak dan kadar air dalam tubuh. more...
- Published
- 2024
22. Implementasi Pembelajaran Bermakna dengan Materi Menentukan Status Gizi pada Pembelajaran Daring Ilmu Gizi
- Author
-
Heni Purwanti and Nani Nurwati
- Subjects
indeks massa tubuh ,pembelajaran bermakna ,status gizi ,Education (General) ,L7-991 - Abstract
Pembelajaran bermakna merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang diharapkan dapat menekan rasa jenuh pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasi pembelajaran bermakna menggunakan media daring pada pembelajaran Ilmu Gizi kelas X Kuliner 1 di SMK Negeri 4 Yogyakarta, dengan materi menentukan status gizi remaja. Dalam pembelajaran Ilmu Gizi, menentukan status gizi merupakan salah satu materi yang dipelajari untuk mengenal kondisi tubuh, terutama kondisi tubuh individu siswa. Pembelajaran bermakna yang dilakukan kali ini adalah menentukan status gizi siswa dengan menghitung IMT melalui daring. Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, menunjukkan bahwa saat pembelajaran bermakna berlangsung, diawal pembelajaran siswa tampak kurang antusias mengikuti pembelajaran, dibuktikan dengan kurangnya aktivitas bertanya jawab melalui WhatsApp group. Antusias siswa baru terlihat saat siswa diberikan tugas menimbang badan dan mengukur tinggi badan dan saat mengerjakan tugas menghitung imt dan menentukan status gizi masing-masing. Beberapa siswa memberi respon dengan bertanya melalui WhatsApp group, bahkan sebagian siswa terlihat resah saat mengetahui status gizi kekurangan ataupun kelebihan berat badan. Pembelajaran di akhiri dengan pengumpulan tugas siswa dengan hasil baik dan tepat waktu. more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
23. Perbedaan maturasi skeletal ditinjau dari berat badan dan jenis kelamin pada anak usia 8-12 tahunThe difference in skeletal maturation of children aged 8-12 years between underweight and normal
- Author
-
Jeffri Vermilion and Mimi Marina Lubis
- Subjects
maturasi skeletal ,indeks massa tubuh ,metode bacetti ,skeletal maturation ,body mass index ,bacetti method ,Dentistry ,RK1-715 - Abstract
Pendahuluan: Periode tumbuh kembang pada perawatan pasien ortodonti merupakan hal penting untuk menentukan waktu perawatan maloklusi yang dapat dilihat dari maturasi skeletal. Perawatan kelas II skeletal paling baik dimulai pada masa pubertas atau cervical vertebrae maturation stage (CVMS) 3 atau 4 yaitu sekitar umur 10-12 tahun pada perempuan dan 12-14 pada laki-laki, dan pada kelas III pada masa prepubertal atau CVMS 1 yaitu sekitar 8-9 tahun untuk perempuan dan 8-11 tahun untuk laki-laki. Maturasi skeletal dapat dipengaruhi oleh status gizi seseorang. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan maturasi skeletal pada anak usia 8-12 tahun ditinjau berat badan dan jenis kelamin. Metode: Jenis penelitian observasional analitik yang dilakukan pada 100 pasien ortodonti RSGM USU usia 8-12 tahun terdiri dari 50 pasien berat badan kurang dan 50 pasien berat badan normal. Pasien berat badan kurang dan normal diperoleh melalui pengukuran berdasarkan indeks massa tubuh, kemudian dilakukan pengukuran maturasi skeletal menggunakan metode Bacetti yang terdiri dari CVMS 1-CVMS 6 dengan uji chi-square sebagai data analisis. Hasil: Maturasi skeletal berat badan kurang sebanyak 40% CVMS 1, 30% CVMS 2, 16% CVMS 3, 12% CVMS 4, dan 2% CVMS 5, sedangkan pada berat badan normal 12% CVMS 1, 34% CVMS 2, 26% CVMS 3, 18% CVMS 4, dan 10% CVMS 5. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat perbedaan maturasi skeletal dengan berat badan kurang dan normal diperoleh nilai p=0,015; p more...
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
24. Hubungan Status Gizi (IMT), Kualitas Tidur dan Aktivitas Fisik dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia (Cikedokan Plant/Ckr-B).
- Author
-
Wulandari, Rizki Sri
- Subjects
EMPLOYEE psychology ,WORK environment ,PSYCHOLOGICAL burnout ,RESEARCH ,STATISTICS ,SHIFT systems ,FOOD industry ,NUTRITIONAL assessment ,SCIENTIFIC observation ,MULTIVARIATE analysis ,CASE-control method ,INTERVIEWING ,SLEEP ,PHYSICAL activity ,CARBONATED beverages ,QUESTIONNAIRES ,CHI-squared test ,EMPLOYEES' workload ,FATIGUE (Physiology) ,LOGISTIC regression analysis ,BODY mass index ,DIETARY carbohydrates ,DIETARY proteins - Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
25. A CLOSE POSITIVE ASSOCIATION BETWEEN OBESITY AND BLOOD PRESSURE IN RATS.
- Author
-
Yusni, Yusni and Yusuf, Hanifah
- Subjects
OBESITY ,BLOOD pressure ,BODY mass index ,HYPERTENSION ,T-test (Statistics) - Abstract
Copyright of Indonesian Journal of Veterinary Science / Jurnal Kedokteran Hewan is the property of Universitas Syiah Kuala, Faculty of Veterinary Medicine and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.) more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
26. Korelasi antara indeks massa tubuh dan profil lipid pada remaja obesitas di kota Palembang
- Author
-
Subandrate Subandrate, Sadakata Sinulingga, Eka Febri Zulissetiana, Susilawati Susilawati, Dwi Indira Setyorini, and Ella Amalia
- Subjects
indeks massa tubuh ,profil lipid ,obesitas ,remaja ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara indeks massa tubuh dan profil lipid pada remaja obesitas di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang terhadap 143 remaja di Kota Palembang. Indeks massa tubuh dihitung berdasarkan berat badan (kg) dan tinggi badan (m). Kadar profil lipid berupa kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol dan HDL-kolesterol darah diperiksa menggunakan kit dari human® di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Dari penelitian ini didapatkan sekitar 29,4% remaja di Kota Palembang mengalami obesitas dan sekitar 17,5% remaja mengalami dislipidemia. Uji korelasi Pearson antara indeks massa tubuh dan profil lipid menunjukkan nilai p=0,093 r=0,141, p=0,002 r=0,260, p=0,983 r=0,002, dan p=0,256 r=0,096 masing-masing untuk kolesterol total, trigliserida, LDL-kolesterol dan HDL-kolesterol. Korelasi indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total, LDL-kolseterol dan HDL-kolesterol tidak bermakna (p>0,05). Namun, korelasi indeks massa tubuh dengan kadar trigliserida bermakna (p more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
27. Perbedaan Gangguan Psikososial dan Fungsi Kognitif antara Remaja Pendek dengan Indeks Massa Tubuh Rendah dan Normal di Sekolah Menengah Pertama Kota Surakarta
- Author
-
Gita Soraya Diananta, Harsono Salimo, and Bambang Soebagyo
- Subjects
perawakan pendek ,remaja ,psikososial ,kognitif ,indeks massa tubuh ,Medicine ,Pediatrics ,RJ1-570 - Abstract
Latar belakang. Perawakan pendek pada anak dan remaja masih sering ditemukan di negara berkembang dan berdampak pada perkembangan fisik, mental dan fungsi kognitif remaja. Tujuan. Menganalisis perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara remaja pendek dengan IMT rendah dan normal. Metode. Penelitian observasional dengan desain studi potong lintang yang dilakukan di SMP Negeri 8 dan 20 Kota Surakarta pada bulan Agustus – Oktober 2019 terhadap remaja pendek berusia 11-15 tahun dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran antropometri berdasarkan WHO 2006 yang dikategorikan sebagai remaja pendek kurus dan pendek normal. Keduanya mengisi kuesioner PSC-17 dan CFIT. Perbedaan gangguan psikososial dan fungsi kognitif antara kedua kelompok dianalisis menggunakan chi square. Hasil penelitian dikatakan bermakna jika nilai p more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
28. IMPLEMENTATION OF DATA MINING TO DETERMINE THE ASSOCIATION BETWEEN BODY CATEGORY FACTORS BASED ON BODY MASS INDEX
- Author
-
Desti Fitriati and Bima Putra Amiga
- Subjects
algoritma fp-growth ,data mining ,asosiasi ,indeks massa tubuh ,body mass index ,Electronic computers. Computer science ,QA75.5-76.95 ,Computer engineering. Computer hardware ,TK7885-7895 - Abstract
The development of the increasing flow of globalization in the field of science and technology as well as increased income has resulted in reduced physical activity of the community which results in diverging diet and physical activity which makes a person not pay attention to his body shape. This method of calculating the Body Mass Index can be used to determine a person's body shape. There are several factors that can affect the value of the Body Mass Index, including individual factors, consumption patterns, and lack of physical activity which leads to a sedentary lifestyle. These factors are made into 69 itemset which will be used as the basis for questions in the questionnaire to collect a dataset which will later be processed using the FP Growth algorithm and looking for association rules that have the highest support x confidence value. From the 490 calculation data, the results are categorized into 10, each of which is Men with a Very Thin BMI with the highest support x confidence value of 39.56%, Men with a Thin BMI of 55.90%, Men with a Normal BMI of 70%, men with a fat BMI of 49.23%, men with an obese BMI of 41.34%, women with a very thin BMI of 41.37%, women with a thin BMI of 37.21%, Normal BMI is 68.83%, women with obese BMI are 41.65%, and women with obese BMI are 42.91%. more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
29. Kajian Penggunaan Aplikasi Android Sebagai Platform Untuk Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT)
- Author
-
Lathifah Hanum, Dwiny Meidelfi, and Aldo Erianda
- Subjects
imt ,indeks massa tubuh ,pengolahan citra ,perhitungan indeks massa tubuh ,aplikasi android ,Electronic computers. Computer science ,QA75.5-76.95 - Abstract
Body Mass Index or BMI is an indicator used to measure body weight whether classified as ideal or not. A person's BMI determines by comparing body weight and height which then predicts the standard body value category from the results of renewal. BMI is often used as a measurement tool for the body in carrying out daily diet programs. However, BMI is also often used as a reference for health risks, as a determinant of coronary heart disease or as a measurement tool for diets for people with diabetes mellitus. Using a smartphone that continues to increase over time can be used for ease in calculating a person's BMI. With various methods of making existing systems, such as manual, Bluetooth Low Energy (BLE) or image processing. The manual method requires weight and height data input which is not necessarily the same every time. While BLE requires an external device other than a smartphone to calculate weight and height. From the studies conducted, the image processing method is the most effective. The image processing method takes the data needed to calculate the BMI through the inputted image without the need to manually input data or use an external device other than a smartphone. more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
30. Latihan Sirkuit Signifikan Menurunkan Berat Badan dan BMI
- Author
-
Denny Ramdhanni, Pipit Pitriani, and Mulyana Mulyana
- Subjects
indeks massa tubuh ,latihan sirkuit ,obesitas ,Sports ,GV557-1198.995 - Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh latihan sirkuit terhadap berat badan dan indeks massa tubuh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Subjek penelitian berjumlah 22 orang wanita gemuk didapat dengan teknik purvosive sampling yang memiliki Indeks Massa Tubuh (25kg/m²-30kg/m²) Instrumen yang digunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian dihitung Indeks Massa Tubuhnya dengan rumus IMT= BB(kg)/TB(m²). Berdasarkan hasil penelitian latihan sirkuit signifikan menurunkan berat badan dan indeks massa tubuh. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa program latihan sirkuit training dapat mempengaruhi berat badan dan IMT pada wanita obesitas. more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
31. Panjang Vertebra dan Indeks Massa Tubuh sebagai Prediktor Hipotensi Pasca Anestesi Spinal untuk Seksio Sesarea
- Author
-
Angga Aditya Wirawan, Yusmein Uyun, Ratih Kumala Fajar Apsari, Sudadi Sudadi, and Mahmud Mahmud
- Subjects
Vertebra ,indeks massa tubuh ,hipotensi ,anestesi spinal ,seksio sesarea ,Gynecology and obstetrics ,RG1-991 ,Anesthesiology ,RD78.3-87.3 - Abstract
Latar Belakang: Hipotensi sering terjadi pada anestesi neuraksial yang dapat menyebabkan gangguan perfusi uteroplasenta, hipoksia fetus, asidosis, dan cedera neonatus. Hipotensi berat dapat menyebabkan penurunan kesadaran, aspirasi pulmonal, henti napas, hingga henti jantung. Panjang vertebra dan indeks massa tubuh dapat menjadi prediktor hipotensi pasca anestesi spinal pada seksio sesarea (SC) karena ada penelitian yang mendapatkan hubungan panjang vertebra dan indeks massa tubuh dengan ketinggian blok sensorik dan pemberian vasopressor. Tujuan: Untuk mengetahui peran panjang vertebra dan indeks massa tubuh sebagai prediktor kejadian hipotensi pasca anestesi spinal pada SC. Subjek dan Metode: Penelitian observasional prospektif dengan desain cross sectional pada 72 ibu hamil status fisik ASA 1 dan 2 yang akan dilakukan SC dengan anestesi spinal. Hipotensi didefinisikan sebagai penurunan tekanan darah sistolik >20% dari pengukuran awal setelah dilakukan anestesi spinal sampai menit ke 20. Hasil: Panjang vertebra tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p=0,076), sedangkan indeks massa tubuh menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p=0,0001). more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
32. Hubungan HbA1c dengan Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh, dan Lingkar Lengan Atas pada Remaja Perempuan Overweight/Obesitas
- Author
-
Febry Dwi Indrawati, Annang Giri Moelyo, and Bambang Soebagyo
- Subjects
hba1c ,obesitas ,remaja ,lingkar pinggang ,rasio lingkar pinggang-tinggi badan ,indeks massa tubuh ,lingkar lengan atas ,Medicine ,Pediatrics ,RJ1-570 - Abstract
Latar belakang. Obesitas memiliki risiko terhadap penyakit kardiovaskular dan metabolik. Lingkar pinggang (LP), rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB), indeks massa tubuh (IMT), dan lingkar lengan atas (LiLA) merupakan indeks antropometrik untuk menentukan obesitas sentral dan berkaitan dengan kadar insulin. Pada orang dewasa, distribusi lemak di sekitar pinggang adalah prediktor yang valid dari kadar hemoglobin A1c (HbA1c). Pengukuran ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan tes glukosa darah puasa dan toleransi glukosa oral karena mudah dan murah. Tujuan. Untuk menentukan korelasi antara level HbA1c dengan lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-tinggi badan, indeks massa tubuh, dan lingkar lengan atas. Metode. Penelitian potong lintang ini dilakukan di SMP 4 Surakarta, data diperoleh secara consecutive sampling. Siswi overweight dan obesitas yang memenuhi kriteria termasuk dalam penelitian ini. Subjek menjalani pengukuran LP, RLPTB, IMT, LiLA, dan tes darah untuk kadar HbA1c. Semua data dianalisis dengan menghitung uji korelasi dengan signifikan more...
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
33. HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 8–10 TAHUN
- Author
-
Diyono Diyono
- Subjects
anak ,indeks massa tubuh ,motorik kasar ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Latar Belakang : Dewasa ini masalah kegemukan semakin meningkat seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kemajuan teknologi yang membuat aktivitas masyarakat semakin rendah. Peningkatan masalah kegemukan bukan hanya mengancam orang dewasa, namun juga pada anak – anak. Peningkatan masalah kegemukan ini sangat erat kaitanya dengan kemauan anak – untuk melakukan aktivitas fisik. Salah satu yang harus diperhatikan adalah perkembangan kemampuan motorik yang berlangsung pada kehidupan anak. Tujuan : untuk mengetahui apakah ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kemampuan motorik kasar pada anak usia 8-10 tahun di Desa Tanon Kidul Kelurahan Colomadu, Kecamatan Gedongan Kabupaten Karanganyar. Metode : penelitian menggunakan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih serta mendeteksi sejauh mana variabel-variabel pada satu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Hasil : Secara statistik, terdapat hubungan antara Indeks Massa tubuh dengan kemampuan motorik kasar pada anak usia 8 -10 tahun. Analisis korelasi menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kualitas tidur dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Dan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0.699 yang berarti memiliki keeratan hubungan sedang. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah nilai IMT seorang anak maka kemampuan motorik kasarnya akan semakin baik. more...
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
34. ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI REMAJA PUTRI
- Author
-
Ika Mustika, Sri Hidayati L., Estri Kusumawati, and Nova Lusiana
- Subjects
anemia ,indeks massa tubuh ,siklus menstruasi ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh anemia dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Terhadap siklus menstruasi remaja putri. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian kohort. Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data awal meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengambilan sampel darah dan kuesioner. Untuk penentuan anemia dilakukan dengan pemeriksaan sampel darah dengan Hb Sahli. Penentuan siklus menstruasi dengan pengisian kuesioner tentang menstruasi selama 3 bulan. Analisis data menggunakan program komputer dengan derajat kepercayaan 95%. Analisis bivariat menggunakan chi square dengan α 0,05. Regresi logistik ganda digunakan untuk melakukan analisis multivariat. Hasil Penelitian menunjukan 15 % remaja putri mengalami anemia,48,3% indeks massa tubuh tidak normal dan 46,7 % siklus menstruasi tidak normal. Tidak terdapat pengaruh anemia dan indeks massa tubuh terhadap menstruasi remaja putri. Berdasarkan hasil penelitian maka remaja putri perlu melakukan pemeriksaan kadar Hb secar rutin untuk mencegah anemia secara dini dan mengkonsumsi makanan bergizi yang sangat dibutuhkan pada saat menstruasi. ABSTRACT The prevalence of anemia in the world is 46% according to WHO and 68% of women based on Riskesdas experience irregular menstruation. Menstrual cycle disorders have an increased risk of cancer and cardiovascular disease. Anemia and nutritional status is one of the factors that can affect menstruation. The study was to determine the effect of anemia and Body Mass Index (BMI) on the menstrual cycle of young women. This type of research is observational analytic with a cohort study design. This study uses primary data. Initial data collection included measurements of body weight and height, blood sampling and questionnaires. The determination of anemia was carried out by examining blood samples with Hb Sahli. Determination of the menstrual cycle by filling out a questionnaire about menstruation for 3 months. Data analysis using a computer program with a 95% confidence level. Bivariate analysis using chi square with α 0.05. Multiple logistic regression is used to conduct multivariate analysis. The results showed 15% of female adolescents had anemia, 48.3% of body mass index was abnormal and 46.7% of menstrual cycle was abnormal. There is no influence of anemia and body mass index on menstruation for young women. Based on the results of the study, young women need to check Hb levels regularly to prevent anemia early and consume nutritious foods that are needed during menstruation. more...
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
35. RISK FACTORS OF BODY MASS INDEX (BMI), AGE OF MENARCHE, PARITY AND HORMONAL CONTRACEPTION OF GENU OSTEOARTHRITIS IN FEMALE PATIENTS.
- Author
-
Alisiya, Sulistiawati, Kurniawati, Patricia Maria, and Wardhani, RR. Indrayuni Lukitra
- Subjects
- *
OSTEOARTHRITIS , *BODY mass index , *KNEE , *MENARCHE , *WOMEN patients , *JOINT diseases - Abstract
Osteoarthritis (OA) is a degenerative disease related to joint cartilage and commonly occurs in the knee joint. The 2013 National Survey recorded the prevalence of joint diseases in East Java was 26.9%. OA affected more women than men due to the estrogen and caused disabilities in many women. This study aimed to find the relationship between Body Mass Index (BMI), age of menarche, parity, and the use of hormonal contraceptives against OA in genu at Universitas Airlangga Hospital, Surabaya. This was an analytic observational study with a case-control approach. Data collection was carried out through a short interview using a questionnaire. The sample size was calculated using a formula and found that the study required 42 patients with OA in the case group and 42 patients without OA in the control group. The case group was dominated by patients with 56-60 years old age (62.1%), BMI 23-24.9 kg/m2 (58.7%), menarche age 12-13 years (53.6%), multiparous (52.6%), having contraception pill usage history (62.3%) particularly using combination pills (60.5%) with a mean duration of use > 1 year (56.8%). There was a relationship between BMI and type of hormonal contraceptive used against genu OA in female patients at Universitas Airlangga Hospital Surabaya. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
36. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Albumin pada Pasien Tuberkulosis Paru
- Author
-
Farina Angelia, Deddy Herman, and Novita Ariani
- Subjects
tuberkulosis paru ,indeks massa tubuh ,kadar albumin ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi kronis menular yang masih membebani masyarakat Indonesia termasuk Provinsi Sumatera Barat. Interaksi antara infeksi dan status gizi yang buruk merupakan hal kompleks dan saling berkaitan satu sama lain. Status gizi dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pemeriksaan kadar albumin. Objektif. Mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar albumin pada pasien TB paru di RSUP dr. M Djamil Padang. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data sekunder diambil dengan menggunakan rekam medik 96 pasien rawat inap TB paru RSUP dr. M. Djamil yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak terdapat kriteria eksklusi. Data dipilih melalui purposive sampling. Variabel penelitian ialah IMT dan kadar albumin. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel dan diolah menggunakan program SPSS. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan uji chi-square. Hasil. Hasil penelitian mendapatkan dari 96 subjek penelitian terdapat 50 orang (52.1%) memiliki IMT kurus, 46 ornag (47.9%) memiliki IMT normal - gemuk. Kadar albumin 96 subjek penelitian terbagi atas 23 orang (24%) memiliki kadar albumin normal, dan 73 orang (76%) memiliki kadar albumin rendah. Hasil analisis uji Pearson Chi-Square antara IMT dengan kadar albumin memiliki nilai p sebesar 0.017 ( more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
37. TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SMP NEGERI 29 BENGKULU UTARA
- Author
-
Edo Prasetio, Ari Sutisyana, Bogy Restu Ilahi, and Defliyanto Defliyanto
- Subjects
tingkat kebugaran jasmani ,indeks massa tubuh ,Special aspects of education ,LC8-6691 ,Recreation. Leisure ,GV1-1860 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani berdasarkan indeks massa tubuh pada siswa SMP Negeri 29 Bengkulu Utara. Penelitian dilakukan dengan melakukan tes kebugaran jasmani dan tes antropometri pada siswa SMP Negeri 29 Bengkulu Utara. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Sampling. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan persentase untuk menggambarkan frekuensi dan persentase dari data yang diperoleh. Hasil penelitian menyatakan bahwa 68% siswa memliki indeks massa tubuh yang kurang, 18% siswa memiliki indeks massa tubuh normal, dan 14% siswa memiliki indeks massa tubuh gemuk. Sedangkan tingkat kebugaran jasmani siswa menunjukkan 39% kurang, 42% sedang, dan 19% baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani dan indeks massa tubuh pada siswa SMP Negeri 29 Bengkulu Utara masih rendah. more...
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
38. HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA
- Author
-
Mulyati Sri Rahayu
- Subjects
indeks massa tubuh ,penyakit jantung koroner ,Medicine (General) ,R5-920 - Abstract
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskular yang menyebabkan kematian nomor satu di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering dijumpai pada penderita PJK adalah obesitas sentral. Lingkar leher dan lingkar pinggang saat ini dianggap sebagai salah satu cara pengukuran antropometri yang lebih sensitif, murah, dan mudah dalam menilai obesitas sentral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan PJK di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai Januari 2015. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cara convenient sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 56 orang. Analisis hubungan indeks massa tubuh dengan PJK menggunakan uji statistik Chi Square dengan derajat signifikan (α) 0,05. Berdasarkan hasil analisis bivariat tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan PJK (p value = 0,197). more...
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
39. HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWI TINGKAT SATU PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
- Author
-
Menik Sri Daryanti
- Subjects
kebiasaan makan ,indeks massa tubuh ,Medicine ,Gynecology and obstetrics ,RG1-991 - Abstract
Permasalahan gizi yang seringkali dihadapi oleh remaja adalah permasalahan gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Remaja sering kali mengalami masalah terhadap status gizinya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kebiasaan makan. Prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang hubungan kebiasaan makan dengan indeks massa tubuh pada mahasiswi tingkat satu Program Studi Bidan Pendidik di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 38 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Kebiasaan makan diukur menggunakan kuesioner sedangkan indeks massa tubuh diukur menggunakan alat pengukur tinggi badan dan timbangan badan. Analisis data menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian didapatkan nilai signifikansi 0,835 > 0,05. Ini berarti tidak ada hubungan kebiasaan makan dengan indeks massa tubuh pada mahasiswi tingkat satu Program Studi Bidan Pendidik di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Diharapkan mahasiswa lebih memperhatikan konsumsi makanan teutama kandungan gizinya. more...
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
40. The Differences Level of Resistin between Positive and Negative Helicobacter pylori Gastritis and its Correlation with Nutritional Status.
- Author
-
Satuti, Widya Deli, Siregar, Gontar Alamsyah, Lindarto, Dharma, and Rey, Imelda
- Subjects
- *
RESISTIN , *HELICOBACTER pylori , *GASTRITIS , *NUTRITIONAL status , *BODY mass index , *HELICOBACTER pylori infections - Abstract
Background: H. pylori gastritis can be related to people with obesity and metabolic syndrome. The mechanism underlying the relationship between them is suspected to be caused by adipocytokine called resistin. Objective: to analyze the difference level of resistin between positive and negative H. pylori gastritis patients and their relationship with nutritional status. Method: This cross sectional study was done in the Gastroenterology department of General Hospital Adam Malik, Medan, from May to October 2019. Patients with gastritis diagnosed by endoscopy underwent rapid urease test (RUT), resistin, albumin, hemoglobin tests, also body mass index (BMI) and waist circumference (WC) were measured. Results: Sixty gastritis patients found by endoscopic examination, 29 (48.33%) was H. pylori positive and 31 (51.67%) was negative. No significant differences were found between BMI, WC, and albumin against H. pylori gastritis w-ilhp values 0.099, 0.055, and 0.528, respectively. Hemoglobin wasfound significant with ap 0.009. The mean resistin in the positive H. pylori group was 7.62 ng/mL while the negative was 3.23 ng/mL, and statistically significant (p < 0.001). There was a strong positive correlation between resistin levels with BMI and WC (BMIp 0.01, r 0.577; WCp 0.001, r 0.592). Conclusion: Resistin levels in gastritis with H. pylori positive are higher than H. pylori negative, body mass index and waist circumference have a strong relationship with resistin levels in patients with positive H. pylori gastritis, hemoglobin is lower in H. pylori positive than negative gastritis. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
41. RELATIONSHIP OF PANCREATIC VOLUMES USING CT SCAN IN INDONESIAN ADULTS WITH AGE, SEX, AND BODY MASS INDEX.
- Author
-
Mu'ti, Abdul and Paramita, Swandari
- Subjects
- *
BODY mass index , *CONE beam computed tomography , *HUMAN sexuality , *COMPUTED tomography , *VOLUME measurements - Abstract
The volume of internal organs, including pancreas, show potential health problems. Several medical conditions are associated with the volume of the pancreas. The study aimed to determine the pancreatic volumes using a computed tomography (CT) scan in normal Indonesian adults and to determine whether the age, sex, and body mass index (BMI) influence the measurement of pancreatic volumes. The study was conducted by 119 people aged between 20-77 years old. Pancreatic volume measurement was performed using the summation of area technique. Statistical analyzes used independent t-test and Pearson correlation test. The study showed a significant difference of pancreatic volumes between normoweight and overweight individuals with p=0.041 (p<0.05). The results showed a significant difference of pancreatic volumes between male and female with p=0.020 (p<0.05). The results showed a significant correlation between pancreatic volumes and age p=0.004 (p<0.05). These findings suggest that the change in pancreas volume with age, sex, and BMI is comparable among different ethnicities, which is also in line with other studies. [ABSTRACT FROM AUTHOR] more...
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
42. PROFIL ANTROPOMETRI PESERTA ZUMBA DI FIDES SPORT CLUB TOMOHON DI ERA PANDEMI TAHUN 2022
- Author
-
Mautang, Theo W.E, Kumenap , Eduward, Sigarlaki, Stefani, Mautang, Theo W.E, Kumenap , Eduward, and Sigarlaki, Stefani
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profil Antropometri Peserta Zumba Di Fides Sport Club Kota Tomohon Di Era Pandemi Tahun 2022. Rumusan masalah dalam pemelitian ini adalah Bagaimanakah Profil Antropometri Peserta Zumba Di Fides Sport Tomohon Di Era Pandemi Tahun 2022. Penelitian ini dilaksanakan diFides Sport club kota Tomohon. Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah zumba difides sport club kota tomohon. Dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta zumba dengan jumlah sampel 15 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah cara untuk menentukan indeks massa tubuh.teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas antropometri dari peserta zumba difides sport club kota tomohon berada pada kategori Gemuk 10 orang (66.7%), dan kategori Normal 5 orang (33.3%) sedangkan kategori kurus tidak ada. more...
- Published
- 2023
43. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Waktu Pulih Sadar pada Pasien Post Operasi dengan General Anesthesia : Correlation Between Body Mass Index and Recovery Time in Post General Anesthesia Patients
- Author
-
Widiasih, Ni Luh, Puspawati, Ni Luh Putu Dewi, Azis, Abdul, Widiasih, Ni Luh, Puspawati, Ni Luh Putu Dewi, and Azis, Abdul
- Abstract
Latar Belakang: Waktu pulih sadar merupakan indikator penting dalam penilaian kesehatan pasien pasca tindakan pembedahan. Faktor individu seperti berat badan berlebih diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi waktu pulih sadar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Waktu Pulih Sadar pada Pasien Post Operasi General Anesthesia. Metode: Penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 47 responden yang direkrut berdasarkan teknik purposive sampling. Data IMT, waktu pulih sadar dan Aldrete Score dikumpulkan dengan lembar observasi. Data kemudian dianalisis dengan uji Rank Spearman. Hasil: Rata-rata indeks massa tubuh adalah sebesar 24 dengan rata-rata waktu pulih sadar adalah 58 menit. Hasil analisis bivariat dengan Rank Spearman menunjukkan ada hubungan indeks massa tubuh dengan waktu pulih sadar pada pasien paska operasi general anesthesia di Instalasi Bedah Sentral RSUP Sanglah dengan nilai p = 0,013 dan r = 0,359 yang mengindikasikan kekuatan hubungan lemah dengan arah hubungan positif. Kesimpulan: Semakin tinggi nilai IMT, semakin lama waktu pulih sadar. Indeks massa tubuh yang tinggi menghambat proses eliminasi sisa obat anestesi, sehingga waktu pulih sadar dapat mengalami keterlambatan. more...
- Published
- 2023
44. Individual Dietary Diversity Score and Nutritional Status Differences between Students Living in Dormitory and Home during COVID-19 Pandemic: Perbedaan Keragaman Pangan dan Status Gizi Santri di Asrama dan Rumah selama Pandemi COVID-19
- Author
-
Majida, Lia Awwalia, Kartasurya, Martha Irene, Nugraheni, Sri Achadi, Margawati, Ani, Noer, Etika Ratna, Majida, Lia Awwalia, Kartasurya, Martha Irene, Nugraheni, Sri Achadi, Margawati, Ani, and Noer, Etika Ratna more...
- Abstract
Background: High school students at Islamic Boarding Schools (IBS) are continuing their learning activities at school during the COVID-19 pandemic, with the option to live either at home or in the dormitory. These differing living conditions may have an impact on individual dietary diversity scores (IDDS) and nutritional status. Objectives: To compare the IDDS and nutritional status of IBS students between dormitory living and home living during the COVID-19 pandemic. Methods: This study was conducted using a cross-sectional design involving 232 boys and girls (116 residing in the dormitory and 116 residing at home) aged 16-18 years, from 8 IBS located in Mranggen District, Demak Regency. The subjects were selected through systematic random sampling, adhering to specific inclusion and exclusion criteria. Data was collected using structured questionnaires that included IDDS, weight, and height measurements to calculate BMI Z-scores. Data were analyzed using Independent T, Mann Whitney U, Chi-Square, Rank Spearman Tests, and General Linear Models. Results: The subjects living at home consume a higher number (≥ 6) of food groups compared to those living in the dormitory. The malnutrition rates in dormitories are higher (40.5%). There were no significant differences in age and the number of confirmed COVID-19 cases between the two groups. The mean IDDS (5.4, p<0.001) and BMI Z-scores (0.26, p<0.001) of subjects living at home were higher than those living in the dormitory (3.7 and -0.73, respectively). The mean allowance for subjects living at home (Rp 325,948.3, p<0.001) was also higher than for those living in the dormitory (Rp. 224,913.8). Even after controlling for IDDS and allowance, the BMI Z-scores of subjects living at home remained higher than those in the dormitory. Conclusions: During the COVID-19 pandemic, IBS students who lived at home had higher food diversity and BMI Z-scores compared to those who lived in the dormitory. acceptability value and, Latar Belakang: Selama pandemi COVID-19, santri Madrasah Aliah (sederajat Sekolah Menengah Atas) tetap melaksanakan kegiatan belajar di sekolah, namun mereka dapat tinggal di rumah atau asrama. Perbedaan kondisi tempat tinggal ini dapat mempengaruhi skor keragaman pangan dan status gizi. Tujuan: Untuk membandingkan skor keragaman pangan dan status gizi antara santri yang tinggal di asrama dan rumah selama pandemi COVID-19. Metode: Penelitian dengan desain cross-sectional dilakukan pada 232 (116 asrama dan 116 rumah) santri dan santriwati berusia 16-18 tahun di 8 pesantren di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Subjek dipilih melalui clustered random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dengan kuesioner recall 2x24 jam untuk mendapatkan Individual Dietary Diversity Score (IDDS) serta pengukuran berat dan tinggi badan untuk menghitung skor-Z IMT/U. Data dianalisis dengan uji T Independent, Mann Whitney U, Chi Square, Rank Spearman dan General Linear Model. Hasil: Tidak terdapat perbedaan usia dan jumlah subjek yang terkonfirmasi COVID-19 antar subjek yang tinggal di asrama dan rumah. Rerata skor IDDS (p<0.001) dan skor-Z IMT/U (p<0.001) subjek yang tinggal di rumah lebih tinggi daripada subjek yang tinggal di asrama. Rerata uang saku subjek yang tinggal di rumah juga lebih tinggi daripada subjek yang tinggal di asrama (p<0,001). Setelah dikontrol IDDS dan uang saku, skor-Z IMT/U subjek yang tinggal di rumah tetap lebih tinggi daripada subjek yang tinggal di asrama. Kesimpulan: Selama pandemi COVID-19, santri yang tinggal di rumah mempunyai skor keragaman pangan dan skor-Z IMT/U yang lebih tinggi dibandingkan dengan santri yang tinggal di asrama. Kata kunci: Skor Keragaman Pangan, Indeks Masa Tubuh, Asrama, Rumah, Pandemi COVID-19 more...
- Published
- 2023
45. Nutrition Fact Literacy in Productive Age Communities in Semarang City, Indonesia: Literasi Informasi Nilai Gizi Pada Masyarakat Usia Produktif di Kota Semarang, Indonesia
- Author
-
Aprianti, Aprianti, Mubarokah, Kismi, Yuantari, MG Catur, Rahma, Nis Syifa'ur, Aprianti, Aprianti, Mubarokah, Kismi, Yuantari, MG Catur, and Rahma, Nis Syifa'ur
- Abstract
Background: Lack of attention to reading nutritional value information labels on packaged food can harm one's health, such as an increased risk of obesity and degenerative diseases. The results of a study by the National Consumer Protection Agency stated that only 6.7% of consumers in Indonesia paid attention to nutritional value information labels. Objectives: This study aims to determine the relationship between demographic characteristics and nutritional value information literacy. Methods: This quantitative study with a cross-sectional design was conducted on Semarang City residents aged 15-65. The sample size used the Slovin formula so that a minimum sample size of 1,029 respondents was selected using multistage random sampling based on characteristics of educational level and social status. The relationship between nutrition fact literacy and demographic characteristics was used using the Chi-square statistical test, and the relationship between nutrition fact literacy and body mass index using the Spearman rank statistical test. Results: The study showed that nutrition fact literacy was still problematic, 96.1%. Respondents have normal nutritional status, as much as 64.1%. Factors related to nutrition fact literacies were educational level (p=0.039, OR=1.968) and occupation (p=0.002, OR=4.668). Demographic variables unrelated are domicile, gender, marital status, and residence status. There is no relationship between nutrition fact literacy and nutritional status. Conclusions: Respondents with low nutritional value information literacy live in rural areas, are married, live with their families, have a low level of education, and do work, not in the health sector., Latar Belakang: Kurangnya perhatian membaca label informasi nilai gizi pada makanan kemasan dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang, seperti peningkatan risiko obesitas dan penyakit degeneratif. Hasil studi Badan Perlindungan Konsumen Nasional menyebutkan hanya 6.7% konsumen di Indonesia yang memperhatikan label informasi nilai gizi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan literasi informasi nilai gizi. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional ini dilakukan pada populasi warga Kota Semarang yang berusia 15-65 tahun. Besar sampel menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan jumlah sampel minimal sebanyak 1.029 responden yang dipilih secara multistage random sampling berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan dan status sosial. Hubungan antara literasi informasi nilai gizi dengan karakteristik demografi menggunakan uji statistik Chi-square dan hubungan antara literasi informasi nilai gizi dengan indeks massa tubuh menggunkan uji statistik Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan literasi informasi nilai gizi masih kurang yaitu 96.1%. Responden memiliki status gizi normal sebanyak 64.1%. Faktor yang berhubungan dengan literasi informasi nilai gizi adalah tingkat pendidikan (p=0.039, OR=1.968) dan pekerjaan (p=0.002, OR=4.668). Variabel demografi yang tidak berhubungan adalah domisili, jenis kelamin, status perkawinan, dan status tempat tinggal. Tidak ada hubungan antara literasi informasi nilai gizi dengan status gizi. Kesimpulan: Responden yang memiliki literasi informasi nilai gizi rendah yaitu tinggal di daerah rural, status perkawinan menikah, tinggal bersama keluarga, memiliki tingkat pendidikan rendah dan bekerja tidak disektor kesehatan. more...
- Published
- 2023
46. Pengembangan Program Latihan Freeletics Terhadap Indeks Massa Tubuh (Imt) Dan Vo2max di Komunitas Freeletics Kota Surabaya
- Author
-
Renato, Adrian, Cholid, Abd, and Suharti
- Subjects
Freelatics ,Indeks Massa Tubuh ,General Medicine ,VO2Max - Abstract
Kegiatan belajar dan pekerjaan yang memiliki tuntutan tugas yang harus diselesaikan dengan batas waktu yang relatif singkat. Berdampak pada berkurangnya intensitas waktu beristirahat yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, meningkatnya stres seseorang yang dapat memicu kelebihan berat badan. 13,5% orang dewasa usia 18 Tahun keatas mengalami kelebihan berat badan, 28,7% mengalami Obesitas (IMT ≥ 25). Kapasitas VO2Max juga berpengaruh terhadap kinerja yang baik seseorang dalam menunjang setiap produktifitasnya dan seseorang memiliki kapasitas VO2Max yang berbeda-beda. Freeletics adalah olahraga yang menggunakan berat badan sebagai hambatannya. Melatih kekuatan otot dan daya tahan tubuh. Sifat gerakan yang intens membuat tubuh mampu membakar banyak kalori dalam tubuh. Komunitas olahraga Freeletics Kota Surabaya merupakan salah satu komunitas olahraga yang dapat memicu seseorang lebih tertarik untuk melakukan aktifitas olahraga, dapat menambah pertemanan, berpotensi meningkatkan hubungan kerjasama dalam suatu pekerjaan, dan dapat menghindari efek bosan dalam melakukan olahraga sendirian. Peneliti merumuskan penelitian pengembangan program latihan Freeletics terhadap indeks massa tubuh (IMT) dan VO2Max di komunitas Freeletics kota Surabaya. Metode penelitian menggunakan Metode Kuantitatif, dengan rancangan dukungan eksperimen Pre-Experiment dengan One Group Pretest-Posttest difungsikan pada suatu kumpulan tertentu. Berdasarkan klasifikasi sesuai Sampling Purposive yang memenuhi berjumlah 8 orang tergabung dalam 12 Weeks Program Batch 8. Beberapa uji analisis yang digunakan untuk mengolah data seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. hasil dari pengolahan data uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t sebagai berikut: (a) Uji Normalitas Pengolahan data: (1) Pretest dan Postest Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan skor Signifikasi 0.181 > 0,05 dan 0.402 > 0,05, sehingga berdasarkan uji normalitas data IMT mengasilkan distribusi normal. (2) Pretest dan Postest VO2Max dengan skor Signifikasi Pretest dan Postest VO2Max pada uji Kolmogorov-Smirnov 0.332>0,05 dan 0.263>0,05, sehingga berdasarkan uji normalitas data VO2Max mengasilkan distribusi normal; (b) Uji Homogenitas di dapat skor Signifikasi IMT dan VO2Max pada uji homogenitas sebesar 0.003 more...
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
47. TINGKAT KEBUGARAN JASMANI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA SMP NEGERI 29 BENGKULU UTARA
- Author
-
Edo Prasetio, Ari Sutisyana, and Bogy Restu Ilahi
- Subjects
tingkat kebugaran jasmani ,indeks massa tubuh ,Special aspects of education ,LC8-6691 ,Recreation. Leisure ,GV1-1860 - Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani berdasarkan indeks masa tubuh pada siswa SMP Negeri 29 Bengkulu Utara. Penelitian dilakukan dengan melakukan tes kebugaran jasmani dan tes antropometri pada siswa SMP Negeri 29 Bengkulu Utara. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik Cluster Sampling. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan persentase untuk menggambarkan frekuensi dan persentase dari data yang diperoleh. Hasil penelitian menyatakan bahwa 68% siswa memliki indeks massa tubuh yang kurang, 18% siswa memiliki indeks massa tubuh normal, dan 14% siswa memiliki indeks massa tubuh gemuk. Sedangkan tingkat kebugaran jasmani siswa menunjukkan 39% kurang, 42% sedang, dan 19% baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani dan indeks massa tubuh pada siswa SMP Negeri 29 Bengkulu Utara masih rendah. more...
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
48. HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA DI PWRI KOTA DENPASAR
- Author
-
Dharmawan, Putu, Jaya, I Putu Prisa, and Suadnyana, Ida Ayu Astiti
- Subjects
lansia ,keseimbangan dinamis ,Indeks Massa Tubuh - Abstract
Penduduk lansia di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Pada lansia terjadi penurunan karena proses degeneratif yang akan memunculkan berbagai macam masalah. Salah satunya adalah Penurunan kekuatan otot pada lansia serta meningkatnya massa tubuh akan mengakibatkan masalah keseimbangan tubuh baik saat berdiri tegak maupun berjalan. Masalah lain yang juga sering dialami oleh lansia adalah penurunan berat badan. Penurunan berat badan akan mempengaruhi IMT dari lansia tersebut. Perubahan IMT akan mengakibatkan masalah keseimbangan pada tubuh, baik keseimbangan statis maupun dinamis. Keseimbangan dinamis sangat penting untuk kehidupan sehari-hari seperti berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional study. Populasi penelitian ini adalah lansia di PWRI Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode teknik acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan untuk mengetahui IMT, sedangkan untuk keseimbangan dinamis dilakukan pengukuran TUGT. Data yang didapat diolah menggunakan software SPSS dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara IMT terhadap keseimbangan dinamis. Penelitian menunjukan bahwa dari 45 lansia PWRI Kota Denpasar yang berumur 60-80 tahun didapatkan responden dengan kategori keseimbangan dinamis baik terbanyak pada kategori IMT normal sebanyak 11 orang sedangkan pada kategori keseimbangan dinamis yang memiliki resiko jatuh rendah terbanyak pada kategori IMT overweight sebanyak 10 orang. Adanya hubungan antara IMT terhadap keseimbangan dinamis dengan uji chi-square didapatkan hasil p = 0,001 (p more...
- Published
- 2023
49. HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KUALITAS HIDUP DAN VO2MAKS PADA LANJUT USIA DI BANJAR KEMULAN DESA JAGAPATI KECAMATAN ABIANSEMAL BADUNG
- Author
-
Diah Prameswari, I Gusti Ayu Anjali, Paramurthi, I.A. Pascha, and Astrawan, I Putu
- Subjects
kualitas hidup ,vo2maks ,Indeks massa tubuh ,lansia - Abstract
Setiap tahunnya penduduk diindonesia khususnya lanjut usia semakin meningkat dimana kondisi ini akan berdampak pada penurunan fisik yang terjadi oleh karena bertambahnya usia sehingga kemampuan fisik akan berkurang dan menimbulkan perubahan bentuk tubuh. Perubahan bentuk tubuh baik diikuti dengan penumpukan lemak (Overweight dan Obesitas) maupun kekurangan gizi (Underweight) dapat mempengaruhi kualitas hidup dan VO2Maks pada lanjut usia. Perubahan kualitas hidup terjadi dikarenakan oleh nilai IMT yang tinggi dan rendah dari normal yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan lansia yang akan rentan terhadap penyakit tertentu dan menular sedangkan VO2Maks berubah dikarenakan oleh penumpukan lemak pada kondisi overweight dan obesitas dapat memberikan beban berat pada saat pengambilan oksigen oleh otot-otot yang bekerja dan pada kondisi Underweight akan meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kualitas hidup dan VO2Maks pada lanjut usia. Penelitian ini adalah cross sectional study dengan teknik total sampling dan penelitian ini dilakukan di Banjar Kemulan Desa Jagapati Kecamatan Abiansemal Badung pada tanggal 1 Mei 2022. Sampel penelitian berjumlah 62 orang. Massa tubuh diukur menggunakan rumus Standar BMI, kualitas hidup diukur menggunakan WHOQOL-OLD dan VO2Maks diukur menggunakan 6MWT dengan panjang lintasan 25 meter. Berdasarkan uji analisis rank spearman p 0,000 (p more...
- Published
- 2023
50. ANALISIS FAKTOR–FAKTOR RISIKO HIPERURISEMIA PADA MASYARAKAT DI PULAU MANADO TUA
- Author
-
Sitanggang, Velda Maylica Miracle, Kalesaran, Angela F. C., and Kaunang, Wulan P. J.
- Subjects
hiperurisemia ,riwayat penyakit keluarga ,jenis kelamin ,usia ,Asam urat ,konsumsi alkohol ,indeks massa tubuh - Abstract
Suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia dialami saat kadar asam urat dalam tubuh meningkat melebihi batas. World Health Organization telah memprediksikan akan terjadi peningkatan kasus kematian akibat penyakit asam urat sebesar 55% pada tahun 2060, dan di Indonesia prevalensi hiperurisemia adalah sebesar 15%. Riset ini memiliki tujuan guna melakukan analisis faktor-faktor risiko hiperurisemia pada masyarakat di Pulau Manado Tua. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menerapkan desain cross sectional study dan dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2022 di Kelurahan Manado Tua II, Pulau Manado Tua. Jumlah responden pada riset ini 80 orang dari total populasi sebanyak 501 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik memperlihatkan adanya hubungan antara usia dengan hiperurisemia dimana nilai p = 0.034. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan hiperurisemia dimana nilai p = 0.622. Tidak ada hubungan antara riwayat penyakit keluarga dengan hiperurisemia dimana nilai p = 0.622. Hasil riset terhadap konsumsi alkohol dengan hiperurisemia juga memperlihatkan tidak adanya hubungan antara kedua variabel yang dapat dilihat melalui nilai p = 0.836. Sama seperti variabel lainnya, Indeks Massa Tubuh (IMT) juga tidak memiliki hubungan dengan hiperurisemia dengan melihat nilai p = 0.943. more...
- Published
- 2023
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.