The flood disaster is a severe threat in Indonesia due to the enormous impacts on environmental degradation, social and economic sectors. One flood event due to the overflow is the Badeng River's flooding in 2018 at Singojuruh Subdistrict, Banyuwangi Regency. The flood had a detrimental impact on the local community, especially on agricultural land and residential. Anticipatory steps need to be taken to minimize losses due to flooding in the future. Inundation modelling in this research is purposed to predict flood hazards. Hence it can have appropriate anticipatory steps in the future. The software used to model the inundation in this study was the HEC-RAS Program. Data needed in this study are river geometry, manning coefficient, and maximum daily rainfall from the year 2010 until 2019. The research e stages in this study consist of (1) Calculation of watershed morphometry, (2) Calculation of average regional rainfall, (3) Calculation of rainfall plan, (4) Rain Data Suitability Test, (5) Calculation of Rain Intensity, (6) Calculation of Flood Discharge Plan, (7) Geometry Modelling, (8) Extraction of Manning Coefficient, and (9) Inundation Simulation. The results of the Gama 1 method's peak discharge plan showed an increase in each return period. The area with the highest level of susceptibility around the Badeng River occurs in Alasmalang Village, Singojuruh Subdistrict. This area has the smallest river storage capacity than other river crossings. Hence it has the most significant potential for flooding. Keywords: inundation modelling, flood, HEC-RAS, Badeng River Bencana banjir menjadi ancaman serius bagi negara Indonesia karena memberikan dampak yang besar terhadap kerusakan lingkungan, sosial maupun ekonomi. Salah satu kejadiannya adalah banjir yang terjadi akibat luapan sungai Badeng pada tahun 2018 di Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Kejadian Banjir tersebut memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakat setempat, terutama pada lahan pertanian dan permukiman. Langkah antisipasi perlu dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat bencana banjir di masa mendatang. Pemodelan genangan dalam penelitian ini dibuat bertujuan untuk memprediksi bahaya banjir, sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi yang tepat. Software yang digunakan untuk memodelkan genangan dalam penelitian ini adalah Program HEC-RAS. Data yang dibutuhkan berupa data geometri sungai, koefisien manning dan curah hujan harian maksimum selama periode tahun 2010 sampai 2019. Beberapa tahapan dalam penelitian ini meliputi (1) Perhitungan morfometri DAS, (2) Perhitungan hujan rerata wilayah, (3) Perhitungan curah hujan rencana, (4) Uji Kesesuaian Data Hujan, (5) Perhitungan Intensitas Hujan, (6) Perhitungan Debit banjir rencana, (7) Pemodelan geometri, (8) Ekstraksi angka kekasaran manning, dan (9) Simulasi Genangan. Hasil perhitungan debit puncak rencana metode Gama 1 menunjukkan peningkatan pada setiap periode ulang. Daerah yang mempunyai tingkat kerawanan paling besar adalah areal sekitar Sungai Badeng yang berada di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh. Daerah ini memiliki kapasitas tampung sungai yang paling kecil daripada penampang sungai yang lainnya, sehingga memiliki potensi terjadinya banjir paling besar. Kata kunci: pemodelan genangan, banjir, HEC-RAS, Sungai Badeng