Search

Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis hubungan manajemen waktu dengan kompetensi profesional guru di SMA swasta Kota Cilegon ; (2) Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis hubungan motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru di SMA swasta Kota Cilegon ; dan (3) Untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis hubungan manajemen waktu dan motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru di SMA swasta Kota Cilegon. Pendekatan kuantitatif dengan metode studi korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa. Hasil dari penelitian ini yaitu ; pertama Terdapat hubungan yang sedang dan positif antara manajemen waktu dengan kompetensi profesional guru yang ditunjukkan dari nilai pearson correlation sebesar 0,504. Kedua, Terdapat hubungan yang kuat dan positif antara motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru yang ditunjukkan dari hasil uji pearson correlation sebesar 0,697. Ketiga, terdapat hubungan yang kuat dan positif antara manajemen waktu dan motivasi kerja dengan kompetensi profesional guru yang ditunjukkan dari hasil uji koefisien korelasi diperoleh Rhitung sebesar 0,709.

The background of this research problem is the problem regarding teacher performance in the YBKSP Bakti Mulya 400 environment, researchers found there were problems around teacher performance. These performance problems include that there are still teachers who are still low in carrying out their responsibilities as educators, there are some teachers who do not properly prepare administration and learning tools such as syllabus, lesson plans, worksheets, learning media from the beginning of the semester, and the need for teacher academic improvement and coaching continuously by the principal through supervision. Based on these findings, the authors are of the view that the performance of teachers who have not been maximized can be seen from the implementation of academic supervision, because they still need guidance in preparing learning programs This study aims to analyze and describe the effect of academic supervision on teacher performance at the 400 Pondok Indah elementary school, South Jakarta. The formulation of the problem in this study is whether there is an effect of academic supervision on teacher performance at Bakti Mulya 400 Pondok Indah elementary school, South Jakarta. Researchers chose Bakti Mulya 400 Pondok Indah, South Jakarta as the research location because academic supervision and teacher performance were not optimal. The method used in this research is ex post facto quantitative method with a total sample of 72 teachers. Data collection was carried out using a questionnaire technique. Hypotheses were formulated and tested using regression analysis using IBM SPSS Statistics 26. The results showed that academic supervision had a strong effect on teacher performance. This is evidenced by knowing the correlation coefficient of 0.554 or 55.4%. Partially, academic supervision has a positive and significant effect on teacher performance. This proves that the better the academic supervision is carried out, the better the performance of teachers at Bakti Mulya 400 Pondok Indah Elementary School, South Jakarta. Academic supervision plays a role in improving the quality of teacher teaching, fostering the growth of the teaching profession, providing facilities that support smooth learning, improving the quality of knowledge, and improving teacher skills.

The background problem of this research is the lack of leadership influence of the principal in organizing school institutions and the quality of education in Indonesia is low. As the head of an educational institution, the principal is required to be able to formulate various policies related to the implementation of the school's vision and orientation in creating effective and efficient education. This study aims to analyze and describe the influence of the principal's leadership on the quality of elementary school education in Kelapa Dua District, Tangerang Regency. The formulation of the problem in this study is whether there is an influence of the leadership of the school principal on the quality of elementary school education in Kelapa Dua District, Tangerang Regency. The researcher chose a public elementary school in Kelapa Dua District, Tangerang Regency, Banten Province, because the principal's leadership and the quality of education were not optimal. The method used in this study was the ex post facto quantitative method with a total population of 23 public elementary schools with a total of 292 teachers and the sample was taken using a proportional random sampling technique to 74 people. Data collected by questionnaire technique. The hypotheses were formulated and tested using regression analysis using IBM SPSS Statistics 22. The results showed that the principal's leadership has a strong influence on the quality of education. This is evidenced by knowing the correlation coefficient of 0.957 or 95.7%. Partially, the principal's leadership has a positive and significant influence on the quality of education. This shows that the higher the leadership of the principal will improve the quality of education in elementary schools in Kelapa Dua District, Tangerang Regency

This study focuses and aims to examine and analyze the influence of transformational leadership and organizational culture on the productivity of junior high schools in Serang District using the Transformational leadership theory proposed by Stoltz (2000), and the organizational culture theory advanced by Elshaer & Azazz, (2016) . This study used a quantitative approach with the ex post facto method with the aim of knowing how much influence the variables studied were. The research was conducted in Serang District with the unit of analysis being junior high schools in Serang District with a sample of 67 school principals who were determined using a nonprobability sampling technique. The results showed that the Transformational Leadership Style variable had a 55.2% influence on school productivity. While the Organizational Culture variable has an influence of 54.2% on School Productivity. While simultaneously the variables of Transformational Leadership Style and Organizational Culture have an influence of 67.2% on School Productivity. While the remaining 32.8% is the contribution of other variables besides the variables studied

This study aims to analyze and describe the influence of interpersonal intelligence leadership competence of school principals on the productivity of elementary schools in Serang City. This research was conducted in Elementary Schools, Serang City, Banten Province which are spread over six sub-districts, namely Cipocok Jaya, Curug, Kasemen, Taktakan, Walantaka, and Serang. This research is a research with a quantitative approach using ex post facto survey research methods. This research method was chosen by considering the problems and the purpose of this study, namely to analyze the effect of the managerial competence of school principals on the productivity of elementary schools in Serang City. In addition, this research data was collected not necessarily through treatment that was deliberately carried out by researchers but the data collected was already available in the field and owned by the respondents so that only required instruments in the form of a questionnaire to collect these data. After conducting research, it was found that there was no positive direct effect of interpersonal intelligence on school productivity in the scope of Elementary Schools in Serang City, Banten Province. This explains that increasingly adequate interpersonal intelligence has not been able to have a positive impact on increasing school productivity in the scope of Elementary Schools in Serang City, Banten Province, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh kompetensi kepemimpinan kecerdasan interpersonal kepala sekolah terhadap produktivitas Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar, Kota Serang, Provinsi Banten yang tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Walantaka, dan Kecamatan Serang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode penelitian survei jenis expost facto. Metode penelitian ini dipilih dengan mempertimbangkan permasalahan dan tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap produktivitas Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang. Selain itu, data penelitian ini dikumpulkan tidak harus melalui treatment yang sengaja dilakukan oleh peneliti melainkan data yang dikumpulkan telah tersedia di lapangan dan dimiliki oleh responden sehingga hanya membutuhkan instrumen dalam bentuk angket untuk mengumpulkan data-data tersebut. Setelah dilakukan penelitian didapatkan bahwa Tidak terdapat pengaruh langsung positif kecerdasan interpersonal terhadap produktivitas sekolah pada lingkup Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang, Provinsi Banten. Hal ini menjelaskan bahwa kecerdasan interpersonal yang semakin memadai belum mampu memberikan dampak yang positif terhadap meningkatnya produktivitas sekolah pada lingkup Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang, Provinsi Banten.

Penelitian ini berawal dari observasi di sekolah bahwa dalam proses pembelajaranPPKN belum sepenuhnya mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis proyek dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar PPKn di kelas VII SMP Negeri 11 Kota Serang. Metode dalam peneltian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan desain treatment by level 2X2 atau desain faktorial 2 X 2. Hasil penelitian diambil dari uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka digunakan analysis of varian two ways ( Anova dua jalur ). Hasil penelitian ini dapat terlihat dalam Tests of Between-Subjects Effects di atas, didapatkan Kesimpulan Sebagai Berikut : diperoleh nilai Signifikansi (sig.) sebesar 0,013 atau lebih kecil dari 0,05 maka artinya hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan Hasil Belajar PPKn berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis dapat diterima. Untuk pengujian signifikasi, berdasarkan tabel Tests of Between-Subjects Effects di atas, didapatkan nilai Fhitung untuk masing-masing variabel lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% dimana Ftabel =4.091 yang berarti dapat disimpulkan terdapat pengaruh secara signifikan interaksi antara model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kemampuan Berpikir Kritis peserta didik terhadap Hasil Belajar PPKn peserta didik.

The Corona Virus pandemic that has hit almost all countries, including Indonesia, especially in the province of Banten, which is part of Indonesia, is geographically located to the west of the national capital, namely Jakarta, with a distance of approximately two hours away, with a population of 11,904.562 people, which became the location of the research which was held in 2021, with research samples taken randomly as many as 311 respondents with characteristics as lower middle class people who live in cities and districts in Banten province as the main data source.

The Corona Virus pandemic that has hit almost all countries, including Indonesia, especially in the province of Banten, which is part of Indonesia, is geographically located to the west of the national capital, namely Jakarta, with a distance of approximately two hours away, with a population of 11,904.562 people, which became the location of the research which was held in 2021, with research samples taken randomly as many as 311 respondents with characteristics as lower middle class people who live in cities and districts in Banten province as the main data source. On this basis, research that uses a qualitative descriptive analysis approach coupled with descriptive statistical analysis methods as reinforcement in interpreting research results that aims to answer the focus or research problem regarding, "Community Empowerment Through New Entrepreneurship in the Corona Virus Pandemic Era in Banten Province, Indonesia." Based on the results of research and discussion, it can be stated that; 1) the implications of the Covid-19 Pandemic on the empowerment and powerlessness of the Banten people in the form of, a) 0.11 percent lost their jobs, b) 0.14 percent of workers were laid off or terminated, c) 0.68 percent experienced a reduction or loss of income, d) as much as 0.07 percent of the people actually experienced an increase in income, which is a little hopeful condition even in the midst of the Corona emergency, but there is still a glimmer of hope that the people actually increase their income. 2) the existence of community empowerment activities through new entrepreneurship in the era of the Covid-19 Pandemic in the province of Banten in the form of; a) opening 0.16 percent of new entrepreneurship in the culinary sector, b) opening up new entrepreneurship in the field of buying and selling goods based on digital networks as much as 0.11 percent, and c) opening new entrepreneurship in the field of buying and selling basic needs of the community as much as 0.09 percent. This research, convincingly has been able to leverage that, the Corona Pandemic not only limits people's activities and causes people's powerlessness, but on the other hand the Corona Pandemic can also awaken the community's fighting power to be able to rise by taking advantage of strategic opportunities in the form of opening various new entrepreneurships that can be used as a catalyst and new energy as a source of new awakening for the growth of the community's economy, both during the Corona Pandemic and post-Corona Pandemic later.

The success of an organization is largely determined by the management model that is applied, sedangkan keberhasilan manajemen ditentukan oleh pemimpinnyaespecially in primary and secondary education which has a central and very strategic role for the continuation of the next higher education. this strategic role will be more effective if educational institutions can implement integrated quality management education services in the 21st century revolutionary 4.0, This management model is considered appropriate, because this management focuses on customer satisfaction, both internal customers and external customers. on this basis in this study, researchers used a quantitative descriptive research approach with descriptive statistics, while the focus of the problem was ; “policy contribution and integrated quality management in improving the quality of basic and secondary education services in Banten province in the 21st century revolutionary 4.0 ”, to get data the researcher acts as a human instrument, and is assisted with data collection guidelines such as interview guidelines, observation and questionnaire, addressed to the research data source as many as ninety heads and ninety teachers. From the results of the research and discussion, it can be stated that the contribution of integrated policies and quality management in improving the quality of education services Primary and secondary education in the Banten province of the 21st century industrial revolution 4.0 contributed well to an average of 0.232 for elementary school, 0.246 for junior high school and 0.214 for upper secondary school. on this basis, it is time for the establishment of primary and secondary education to be unable to implement a service management model, because of this service management model, expected to improve the quality of services in primary and secondary education effectively, continuously and continuously .

Masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi Pelatihan Tari Daerah Dalam Melestarikan Tarian Banten Di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang. Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengetahui (1) Proses implementasi pelatihan tari daerah dalam melestarikan tarian Banten di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang (2) Untuk hasil implementasi pelatihan tari daerah dalam melestarikan tarian Banten di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang (3) Apa faktor pendukung dan penghambat dari implementasi pelatihan tari daerah dalam melestarikan tarian Banten? Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun tekhnik dan pedoman pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini berjumlah 6 orang, yaitu 1orang instruktur pelatihan tari dan 5 orang peserta pelatihan di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang yang mengikuti pelatihan tari daerah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa: (1) proses implementasi pelatihan tari daerah di Sanggar Raksa Budaya dapat dilihat dari perencanaan yang dilakukan, dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, sudah tersedianya waktu yang dilakukan yaitu satu kali dalam seminggu, media yang digunakan sudah cukup mendukung untuk menunjang pelaksanaan pelatihan, kemudian evaluasi pelatihan tari yang dilakukan dalam bentuk pementasan (2) Hasil dari pelatihan tari daerah yang berhasil diikuti oleh peserta, mengalami peningkatan kemampuan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam melestarikan tarian Banten, kemampuan peserta dalam penguasaan tarian Banten juga mengalami peningkatan. Dalam upaya menjaga, melestarikan dan mengembangkan tarian daerah Banten, beberapa peserta pelatihan sudah mengajarakan gerak tari kepada peserta lainnya (3) faktor pendukung dalam pelaksanaan pelatihan tari adalah sarana belajar, tempat belajar dan lingkungan masyarakat yang membuat keterampilan peserta pelatihan meningkat, sedangkan faktor penghambat bagi peserta pelatihan adalah motivasi, pengaruh moderenisasi/budaya luar dan rendahnya minat karena masyarakat yang lebih tertarik dengan tarian modern dan kurang mengapresiasi tarian daerah Banten.

Masalah dalam penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Keterampilan Life Skills Warga Belajar Melalui Kursus Komputer Di PKBM Cipta Cendekia Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana upaya meningkatkan life skills warga belajar melalui kursus komputer di PKBM Cipta Cendekia Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang? (2) Bagaimana hasil dari program kursus komputer dalam meningkatkan life skills warga belajar di PKBM Cipta Cendekia Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang? (3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam upaya meningkatkan life skills warga belajar melalui kursus komputer di PKBM Cipta Cendekia Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang?. Untuk membahas masalah dalam penelitian ini, peneliti merujuk pada landasan teori yang relevan seperti menjelaskan tentang, (1) Pendidikan Luar Sekolah, (2) Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills), (3) Pembelajaran Orang Dewasa (POD), (4) Media Pembelajaran, (5) Warga Belajar, (6) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), (7) Kerangka Berpikir. Dengan demikian, peneliti memiliki pijakan dan dasar – dasar teori yang memadai untuk menjawab permasalahan secara rinci. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, dimana data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, studi dokumentasi, tes tertulis dan tes praktek, serta beberapa catatan lapangan. Sumber data penelitian ini yaitu tutor kursus komputer, warga belajar PKBM Cipta Cendekia dan pengelola, serta informasi lain yang relevan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa : (1) Upaya tutor dalam meningkatkan keterampilan komputer warga belajar paket B dan paket C yang mengikuti kursus komputer berjalan dengan baik dan berhasil kerena warga belajar memiliki bekal pengetahuan serta keterampilan khususnya komputer, (2) Hasil dari program kursus komputer berhasil didapatkan oleh peserta kursus dengan mimiliki kemampuan kognitif, afektif serta skills komputer yang dapat membantu peserta kursus juga dengan mudah untuk mendapat pekerjaan dan usaha, (3) faktor pendukung dalam pelaksanaan kursus komputer ini adalah tingginya tingkat kemauan warga belajar untuk mengikuti kursus komputer, sarana dan prasarana yang memadai, media pembelajaran yang cukup baik, metode pembelajaran yang baik, serta bantuan dana dari APBD yang cukup membantu. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya perekturan peserta, komputer yang rusak dan jumlahnya yang sedikit dibandingkan dengan jumlah peserta kursus, terbatasnya bantuan dana dari APBD, kurangnya jumlah tutor, namun dari berbagai hambatan yang dirasakan tutor dan dibantu pengelola berupaya untuk mencari solusinya.

UPAYA TUTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN BERWIRAUSAHA MELALUI PELATIHAN TATABOGA DI LKP GHEA KOTA SERANG Sudadio, Irwan Djumena dan Ayu Sultonia Jurusan Pendidikan Non Formal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untirta Email : dr.dio@untirta.ac.id ABSTRAK Upaya Tutor Pemberdayaan Perempuan Dalam Meningkatkan Kecakapan Berwirausaha Melalui Pelatihan Tataboga di LKP Ghea Kota Serang, Jurusan Pendidkan Luar Sekolah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Rumusan masalah yang dikaji adalah Upaya tutor pemberdayaan perempuan, Dampak pemberdayaan perempuan, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan perempuan melalui pelatihan tataboga. Pendekatan penelitian secara kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 6 orang terdiri dari 1 ketua LKP, 2 tutor dan 3 peserta pelatihan. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini yaitu (1) Upaya tutor pemberdayaan perempuan dalam pelatihan tataboga yang dberikan tutor kepada warga belajar di LKP Ghea melalui bentuk pemberdayaan dengan pelatihan dasar, pelatihan lanjutan, dan pelatihan wirausaha, sudah berjalan dengan baik. (2) Dampak pemberdayaan perempuan dalam pelatihan tataboga di LKP Ghea yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap (3) faktor pendukung dari pemberdayaan perempuan meliput motivasi peserta dan motivasi turor, penguasaan turor dalam menyampaikan materi dan sarana prasarana yang di miliki LKP Ghea, Faktor penghambat pemberdayaan yaitu pendanaan dan cuaca yang tidak menentu. Penelitian ini adalah proses pemberdayaan perempuan melalui pelatihan tataboga sesuai dengan tujuan yang diharapkan banyak pihak yaitu memberdayakan perempuan, dengan menetapkan program pemerintah untuk membantu kecakapan hidup masyarakat menuju masyarakat yang cerdas, terampil, dan mandiri dibidang keterampilan. Kata kunci : Pemberdayaan Perempuan, Pelatihan Tataboga

DAMPAK PROGRAM PELATIHAN LAS LISTRIK DALAM MENINGKATKAN STATUS SOSIAL EKONOMI EKS NARAPIDANA DI KECAMATAN PANDEGLANG K ABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Siska Pratiwi 1) siskap402@gmail.com 1) , Prof. Dr. Sudadio, M.Pd 2) dr.dio@untirta.ac.id 2) , Ika Rizqi Meilya, M.Pd 3) ikarizqimeilya1@gmail.com 3) Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah Dampak Program Pelatihan Las Listrik Dalam Meningkatkan Status Sosial Ekonomi Eks Narapidana Di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana hasil program pelatihan las listrik dalam meningkatkan keterampilan eks narapidana di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten (2) Bagaimana dampak program pelatihan las listrik dalam meningkatkan status sosial ekonomi eks narapidana di Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten (3) Apa faktor pendukung dan penghambat dari dampak sosial-ekonomi yang diterima oleh eks narapidana setelah mengikuti program pelatihan las listrik?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun teknik dan pedoman pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, serta mengumpulkan data-data serta fakta-fakta yang terjadi dengan tambahan referensi dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Sumber data penelitian ini berjumlah 8 orang, yaitu 1 orang Kepala Sub Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Pandeglang dan 7 orang eks narapidana di Kecamatan Pandeglang yang telah mengikuti program pelatihan las listrik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa: (1) Hasil program pelatihan las listrik sudah berhasil meningkatkan keterampillan pengelasan eks narapidana di Kecamatan Pandeglang, pengetahuan serta sikap eks narapidana berhasil berkembang setelah mengikuti program pelatihan las listrik; (2) Dampak program pelatihan las listrik yang diterima oleh eks narapidana berdapampak positif dalam meningkatkan status sosial ekonomi eks narapidana tersebut, hal ini dapat di lihat dari 7 orang eks narapidana di Kecamatan Pandeglang yang telah mengikuti program pelatihan las listrik semua dari mereka memiliki keahlian pengelasan dengan 2 eks narapidana memiliki usaha mandiri di bidang pengelasan, 2 diantaranya bekerja dalam bidang pengelasan dengan kepemilikan orang lain dan 3 diantaranya bekerja dalam bidang non las tetapi memiliki keterampilan pengelasan; (3) Faktor pendukung dalam peningkatan status sosial ekonomi eks narapidana adalah motivasi, komunikasi, kepribadian, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat yang membuat status sosial ekonomi eks narapiana meningkat, sedangkan faktor penghambat bagi eks narapidana adalah gaya hidup dan kebijakan karena tidak diberikannya tindak lanjut dan modal usaha di bidang pengelasan. Kata Kunci: Dampak, Status Sosial Ekonomi