1. Peran Lactate Dehydrogenase (LDH) terhadap Prognosis Pasien Preeklampsia/Eklampsia
- Author
-
Diaz Rahmadi, Andi Miarta, and Rose Mafiana
- Subjects
Preeklampsia ,LDH ,seksio sesarea ,persalinan pervaginam ,ICU ,Gynecology and obstetrics ,RG1-991 ,Anesthesiology ,RD78.3-87.3 - Abstract
Preeklampsia adalah onset hipertensi yang baru terdeteksi pada usia kehamilan ≥20 minggu pada minimal 2 pemeriksaan dengan jarak 4 jam, disertai dengan proteinuria atau kondisi penyulit lainnya (trombositopenia, gangguan fungsi hati, edema paru, gangguan ginjal, sakit kepala). Eklampsia adalah manifestasi kejang dari hipertensi dalam kehamilan. Preeklamsia dan eklampsia mempersulit 6–8% dari semua kehamilan dan menyebabkan berbagai komplikasi ibu dan janin. Lactate dehydrogenase (LDH) adalah enzim sitoplasma intraseluler yang dominan dari glikolisis anaerobik, dilepaskan ke sirkulasi umum selama apoptosis sel. Gen LDH A adalah gen yang diinduksi hipoksia yang ditandai dengan peningkatan/penurunan regulasi HIF-1 alfa yang tidak efektif. Dengan demikian, LDH dapat menjadi penanda utama iskemia, kerusakan jaringan yang berhubungan dengan disfungsi endotel dan keparahan preeklamsia. Preeklamsia menyebabkan gangguan multisistem dan kematian sel, semakin tinggi kematian seluler maka LDH akan semakin meningkat, maka terjadi peningkatan kadar laktat dalam darah. Peningkatan LDH mengindikasikan adanya kerusakan dan disfungsi sel, sehingga LDH dapat digunakan sebagai biomarker yang dapat mendiagnosis keparahan suatu penyakit, komplikasi, dan kondisi janin. Kadar LDH serum paska persalinan merupakan pemeriksaan yang relatif mudah dilakukan, sehingga dapat dijadikan salah satu dasar penentuan prognosis pasien preeklampsia/eklampsia.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF