9 results on '"Oentarini Tjandra"'
Search Results
2. Green tea moisturizer improves skin hydration in elderly
- Author
-
Oentarini Tjandra, Linda J Wijayadi, and Marcella E Rumawas
- Subjects
Green tea moisturizer ,vitamin E ,skin hydration ,elderly ,Medicine - Abstract
BACKGROUND Dry skin is a major skin health problem in elderly. Green tea, which has an antioxidant effect, has recently been used as an active ingredient in moisturizing creams; yet the effect has not been well studied. This study compares the skin hydration effect of green tea and vitamin E moisturizer among elderly. METHODS This quasi-experimental study involved 60 elderly living in Tresna Werda Budi Mulia 4 Social Institution, Jakarta. Using the Runve HL 611 skin analyzer, skin capacitance was measured prior to experiment and every following week during the 5-week application of green tea and vitamin E skin moisturizer on both forearms. The consecutive measurement data was analyzed using Generalized Estimating Equation to compare the relative changes in skin hydration between the two moisturizer groups over 5 weeks of intervention. RESULTS The green tea moisturizer showed more significant increases in skin hydration level than the vitamin E moisturizer at all measurement sites on right arm and proximal left arm (p= 0.021), and medial and distal left arm (p= 0.034). Skin hydration levels significantly changed over time at proximal (p=0.021), medial (p=0.006) and distal (p=0.006) right arm, and medial left arm (p=0.021). A parallel trend of skin hydration improvements for both moisturizer groups indicated no correlation between the moisturizer type and the duration of usage (p >0.05) in all measurement locations. No side effects were observed during application period in both groups. CONCLUSION Routine use of moisturizer containing green tea may improve skin hydration in elderly.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
3. Survei pola penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus periode Januari-Juni 2019
- Author
-
Rosyikhotul Marifah and Oentarini Tjandra
- Abstract
Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) digunakan sebagai penghilang rasa sakit paling umum untuk masalah kesehatan kronis, seperti radang sendi maupun lupus. Obat ini juga dapat mengurangi peradangan, seperti demam, pembengkakan, dan kemerahan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan dan kerasionalan OAINS. Studi dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang pada 96 pasien menggunakan survei dan data sekunder berupa rekam medik dan hasil laboratorium di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus Pada Bulan Januari-Juni 2019. Hasil studi menunjukkan bahwa mayoritas adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 76 (79,2%) pasien. Sebagian besar usia pasien pada kelompok usia 49-58 tahun yaitu sebanyak 39,6% (38 orang), kelompok usia 39-48 tahun sebanyak 30,2% (29 orang), dan tidak ada yang berusia >68 tahun. Mayoritas pasien bekerja yaitu sebanyak 94 (97,9%) orang. Peresepan OAINS di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus ada tiga jenis obat yaitu natrium diklofenak, asam mefenamat dan ibuprofen. Asam mefenamat paling banyak digunakan yakni 59,4% (57 resep), diikuti dengan natrium diklofenak sebanyak 21,9% (21 resep), dan ibuprofen sebanyak 18,8% (18 resep). Rasionalitas peresepan OAINS berdasarkan indikasi, dosis dan frekuensi pemberian OAINS. Peresepan OAINS yang rasional di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus pada bulan Januari-Juni 2019 sebanyak 82,3% (79 resep) dan yang tidak rasional sebanyak 17,7% (17 resep).
- Published
- 2022
4. Pola penggunaan obat antihipertensi pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli-Desember 2020
- Author
-
Miftahul Khaer and Oentarini Tjandra
- Abstract
Peningkatan jumlah lansia menyebabkan terjadi peningkatan masalah kesehatan, salah satunya terkait dengan hipertensi. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan sistem dan fungsi tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko penting morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai pada lansia. Penggunaan obat yang tidak tepat terutama pada lansia akan memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan dan penggunaan obat secara tepat sehingga intervensi pemberian obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi pasien. Tujuan studi ini adalah mengetahui penggunaan jenis obat antihipertensi dan rasionalitas peresepan yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli - Desember 2020. Desain studi adalah deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel yang dianalisis sebanyak 96 pasien yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diambil menggunakan data sekunder berasal adri rekam medis. Hasil studi didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), antagonis kalsium, dan diuretik tiazid. Persentase penggunaan obat antihipertensi yaitu golongan ACE inhibitor (Captopril) sebanyak 19 pasien (19.8%), antagonis kalsium (Amlodipin) sebanyak 65 pasien (67.7%), dan diuretik tiazid (Hidroklorotiazid) sebanyak 12 pasien (12.5%). Pola penggunaan rasionalitas pengobatan pasien hipertensi yang memenuhi tepat indikasi sebesar 100%; tepat obat sebanyak 55 pasien (57.2%); dan tepat dosis sebanyak 94 pasien (97,9%). Secara keseluruhan pengobatan yang memenuhi tiga kriteria peresepan rasional didapatkan sebanyak 54 pasien (56.3%).
- Published
- 2022
5. Pola penggunaan obat hipolipidemik pada pasien dislipidemia di RSUD Maren Hi. Noho Renuat Kota Tual tahun 2018-2019
- Author
-
Laetitia Ngamelubun and Oentarini Tjandra
- Abstract
Dislipidemia adalah keadaan abnormalitas kadar lipid dalam darah. Dislipidemia masih menjadi masalah karena prevalensi yang tinggi karena masih banyaknya pasien dislipidemia yang belum mendapat tatalaksana yang adekuat. Hal ini menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas akibat dislipidemia semakin meningkat. Salah satu tatalaksana dislipidemia adalah terapi farmakologi dengan obat hipolipidemik. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan kerasionalan penggunaan obat hipolipidemik. Studi deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan data rekam medik dan hasil laboratorium di RSUD Maren Hi. Noho Kota Tual pada tahun 2018-2019. Sampel studi didapatkan dengan teknik purposive sampling sebanyak 97 sampel yang merupakan penderita dislipidemia. Hasil studi sebagian besar pasien dislipidemia berjenis kelamin perempuan (59,79%), paling banyak berumur 49-58 tahun (37,11%). Sebagian besar pasien mempunyai kadar kolestrol total 200-239 mg/dl (45,36%), kolestrol LDL dengan kategori ?190mg/dl (23,71%), HDL ?40mg/dl (64,95%). Kadar trigliserida 200-499 mg/dl (tinggi) sebesar 29,90% serta tidak ditemukan pasien dengan kadar trigliserida >500 mg/dl. Profil obat hipolipidemik yang paling banyak digunakan adalah obat golongan statin yakni simvastatin (72,16%), dengan jenis terapi tunggal sebesar 89,69%. Kesesuaian penggunaan obat hipolipidemik berdasarkan indikasi sebesar 91,75%, berdasarkan dosis sebesar 74,23%, berdasarkan frekuensi sebesar 79,38%. Rasionalitas terapi berdasarkan indikasi, dosis, dan frekuensi terapi adalah sebesar 64,95%.
- Published
- 2021
6. Pengaruh pemberian ekstrak daun Berenuk (Crescentia cujete) terhadap aktivitas spesifik katalase darah dan hati tikus Sprague dawley yang diinduksi hipoksia
- Author
-
Jessica Englo and Oentarini Tjandra
- Abstract
Berenuk (Crescentia cujete) merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia dan telah digunakan sebagai obat sakit kepala, diuretik, serta menyembukan luka. Hal ini mungkin karena efek antioksidannya sebagai penangkal pengaruh buruk radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Tujuan studi ini untuk mengetahui kandungan dan kadar antioksidan ekstrak etanol daun berenuk serta pengaruhnya terhadap aktivitas spesifik enzim katalase darah dan hati tikus Sprague dawley yang diinduksi hipoksia. Studi ini merupakan studi eksperimental dengan uji in vitro dan in vivo. Studi dilakukan dalam 2 kelompok (cekok dan kontrol), dengan 4 perlakuan yaitu normoksia, hipoksia 3 hari, 7 hari dan 14 hari. Parameter yang diukur adalah aktivitas spesifik katalase hati dan darah tikus. Data diolah dengan GraphPad Prism v7.01, uji Mann-Whitney dan uji korelasi Pearson. Hasil didapatkan aktivitas spesifik katalase hati dan darah semakin menurun seiring dengan lamanya hipoksia dan berkorelasi sangat kuat (cekok r= 0.9939; kontrol r=0.9918) baik pada tikus cekok maupun kontrol. Aktivitas spesifik katalase darah dan hati kelompok tikus cekok lebih tinggi dibandingkan kontrol.
- Published
- 2020
7. EDUKASI MENGENAI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG BEKASI
- Author
-
Shirly Gunawan, Oentarini Tjandra, and Susilodinata Halim
- Abstract
Antibiotics are antimicrobial drugs used to treat bacterial infections. High prevalence of infectious diseases, increasing the use of antibiotics in society. The high rate of antibiotics use without a doctor's prescription makes their use irrational and leads to drug resistance. One of the factors causing drug resistance is the lack of public knowledge about the use of drugs, especially antibiotics. Knowledge plays an important role in shaping certain beliefs, attitudes, and behaviors. The higher the level of education, it is expected that the better the level of knowledge on drug use. Studies to know the level of knowledge of residents using antibiotics, carried out in SMA and SMK Tambelang District Bekasi Regency, show that most respondents have insufficient knowledge (52.4%) of antibiotics. For this reason, PKM activities have been carried out in the form of education on the rational use of antibiotics, which was attended by 53 residents in SMK 1 Tambelang Bekasi, consisting of teachers, students, and educational staff. Before and after education, pretest and post-test were carried out to assess knowledge of antibiotics use. The mean pretest score was 8.08 points, and the post-test mean score was 9.42 points. Statistical analysis showed a mean difference between the pretest and post-test values of 1.34 points with a p-value of 0.008 (p
- Published
- 2021
8. Green tea moisturizer improves skin hydration in elderly
- Author
-
Linda Julianti Wijayadi, Marcella Rumawas, and Oentarini Tjandra
- Subjects
medicine.medical_specialty ,Green tea moisturizer ,Both forearms ,integumentary system ,business.industry ,medicine.medical_treatment ,Vitamin E ,vitamin E ,Green tea ,Dermatology ,elderly ,Skin hydration ,medicine ,Medicine ,Moisturizer ,Social institution ,skin hydration ,business - Abstract
BACKGROUNDDry skin is a major skin health problem in elderly. Green tea, which has an antioxidant effect, has recently been used as an active ingredient in moisturizing creams; yet the effect has not been well studied. This study compares the skin hydration effect of green tea and vitamin E moisturizer among elderly.METHODSThis quasi-experimental study involved 60 elderly living in Tresna Werda Budi Mulia 4 Social Institution, Jakarta. Using the Runve HL 611 skin analyzer, skin capacitance was measured prior to experiment and every following week during the 5-week application of green tea and vitamin E skin moisturizer on both forearms. The consecutive measurement data was analyzed using Generalized Estimating Equation to compare the relative changes in skin hydration between the two moisturizer groups over 5 weeks of intervention. RESULTSThe green tea moisturizer showed more significant increases in skin hydration level than the vitamin E moisturizer at all measurement sites on right arm and proximal left arm (p= 0.021), and medial and distal left arm (p= 0.034). Skin hydration levels significantly changed over time at proximal (p=0.021), medial (p=0.006) and distal (p=0.006) right arm, and medial left arm (p=0.021). A parallel trend of skin hydration improvements for both moisturizer groups indicated no correlation between the moisturizer type and the duration of usage (p >0.05) in all measurement locations. No side effects were observed during application period in both groups.CONCLUSIONRoutine use of moisturizer containing green tea may improve skin hydration in elderly.
- Published
- 2018
9. THE EFFECT OF CALABASH (CRESCENTIA CUJETE) LEAVES EXTRACT ADMINISTRATION ON SPECIFIC CATALASE ACTIVITY OF SPARGUE DAWLEY’S BLOOD AND LIVER INDUCED BY HYPOXIA
- Author
-
Englo, Jessica, Oentarini Tjandra, Limanan, David, Eny Yulianti, and Ferdinal, Frans
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.