Search

Wedang ronde merupakan minuman tradisional yang memiliki ciri khas kuah jahe dengan kandungan senyawa metabolit sekunder seperti gingerol shogaol serta zingeron yang berpotensi untuk antioksidan anti inflamasi analgesik dan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan daya aktivitas antimikroba minuman tradisional wedang ronde yang dijual oleh pedagang kaki lima serta (2) menentukan perbedaan daya hambat antimikroba yang dihasilkan oleh wedang ronde terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Prosedur penelitian meliputi pembuatan media pertumbuhan bakteri peremajaan bakteri pembuatan suspensi bakteri dan pengujian antimikroba wedang ronde dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan wedang ronde sebagai antimikroba pada perlakuan A (jahe emprit serai wangi) dan B (jahe emprit daun pandan) tidak memiliki aktivitas antimikroba tehadap mikroba uji. Hal ini menunjukkan bahwa wedang ronde yang dijual oleh pedagang kaki lima di Kecamatan Lowokwaru dan Klojen Kota Malang tidak berpengaruh terhadap penghambatan bakteri E. coli dan S. aureus.

Analisis Kualitas Mikrobiologi Jajanan Kue di Sekitar Kampus I Universitas Negeri Malang Berdasarkan Angka Lempeng Total (ALT) Koloni Kapang Fisinya Rindu Amalia Rachman Sitoresmi Prabaningtyas Nur rsquo aini Kartikasari Jajanan kue yang dijual secara terbuka berpotensi terkontaminasi kapang. Jajanan kue perlu diperhatikan kualitas mikrobiologinya untuk memperoleh kelayakan konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kualitas mikrobiologi kue yang dijual sekitar Kampus I Universitas Negeri Malang berdasarkan ALT koloni kapang (2) Menentukan kelayakan konsumsi kue berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2019 (3) Mendeskripsikan suhu dan kelembaban udara sebagai syarat pertumbuhan kapang kontaminan (4) Mendeskripsikan faktor sanitasi dan higiene yang mempengaruhi kualitas mikrobiologi kue. Penelitian ini meliputi pengujian suhu dan kelembaban udara pengujian sampel berdasarkan ALT koloni kapang perhitungan nilai ALT koloni kapang dan penentuan kelayakan konsumsi yang mengacu Peraturan BPOM RI. Hasil penelitian menunjukkan nilai ALT koloni kapang donat sebesar 3 4 x 103 koloni/g roti kukus sebesar 1 0 x 102 koloni/g dan molen sebesar 1 0 x 104 koloni/g. Donat dan molen yang dijual sekitar Kampus I Universitas Negeri Malang tidak layak dikonsumsi dikarenakan melebihi batas maksimum cemaran kapang menurut Peraturan BPOM RI sebesar 5 0 x 102 koloni/g. Adapun roti kukus masih layak dikonsumsi dikarenakan tidak melebihi batas maksimum cemaran kapang. Suhu dan kelembaban udara juga memenuhi syarat pertumbuhan kapang kontaminan secara optimal serta sanitasi dan higiene mempengaruhi kualitas mikrobiologi jajanan kue. nbsp