Bangil adalah salah satu kecamatan yang ada di Pasuruan sekaligus sebagai ibukota Kabupaten. Secara Geografis, letak Kecamatan Bangil merupakan daerah paling utara di Kabupaten Pasuruan. Pemanfaatan lahan pertanian di bangil tidak hanya digunakan untuk menanam padi, tetapi jenis tanaman dan jenis ikan air tawar bisa menjadi alternatif sebagai pemanfaatan lahan yang ada di wilayah Bangil. Menurut Badan Statistik pada tahun 2021 hasil produksi padi mengalami penurunan sebesar 0,43%. Penurunan produksi pertanian terutama di daerah bangil kelurahan Manarwi terjadi akibat kurangnya pemerataan ketersediaan air dan mengandalkan ketersediaan air di musim hujan saja. Untuk itu agar pemerataan air tercukupi dengan baik, perlu adanya alat alternatif sebagai penyalur ketersediaan kebutuhan air. Pompa air berbasis energi terbarukan bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut. Dengan konsep pompa air yang ramah lingkungan, mudah dibuat dan di aplikasikan, tidak membutuhkan bahan bakar atau peralatan elektronik menjadi alternatif baru dan memberikan keuntungan dalam menekan pengeluaran dan tergolong sebagai alat yang murah serta bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini mendorong tim PKM untuk memberikan pengarahan dan pembuatan pompa air berbasis free energy kepada masyarakat di wilayah Manarwi. Komponene masyarakat diajak untuk terlibat dalam pembuatan dan pemanfaatan pompa air berbasis free energi ini, meliputi pemerintahan tingakat desa, dan masayarakat di wilayah manarwi. Tahapan pelatihan dan pembuatan Pompa free energy ini meliputi pengetahuan tentang free energy water pump, menjelaskan prinsip kerja free energy water pump, pembuatan free energy water pump, dan menjelaskan serta pengaplikasian free energy water pump dalam bidang pertanian. Keberhasilan pelatihan ini dievaluasi baik pelaksanaannya maupun hasilnya. Evaluasi tersebut dilakukan dengan menggunakan angket respon peserta pelatihan terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan. Hasil angket respon adalah sebagai berikut : terhadap perlunya kegiatan PKM ini sebesar 85%, wawasan system kerja water pump 85%, wawasan tentang prinsip gaya gravitasi pada sistem water pump 82,5%, kegiatan diskusi 80%, pembuatan alat 90%, dan perlunya perkembangan alat 92,5%. The Implementation of Making a Free Energy Water Pump to Improve the Availability of Water Needs on Agricultural Land for the Community of Manarwi Bangil Pasuruan Village Bangil is one of the sub-districts in Pasuruan, which is also the district capital. Geographically, the location of Bangil District is the northernmost area in Pasuruan Regency. The utilization of agricultural land in Bangil is not only used for planting rice, but types of plants and freshwater fish can be an alternative for land use in the Bangil area. According to the Statistics Agency, in 2021, rice production will decrease by 0.43%. The decline in agricultural production, especially in the Bangil area of ??the Manarwi sub-district, occurred due to the lack of equal distribution of water availability and reliance only on water availability in the rainy season.For this reason, so that water distribution is fulfilled correctly, it is necessary to have an alternative tool as a distributor of the availability of water needs. Renewable energy-based water pumps can be an alternative to overcome this. With the concept of a water pump that is environmentally friendly, easy to make and apply, and does not require fuel or electronic equipment, it is a new alternative. It provides the advantage of reducing expenses, is classified as a cheap tool, and can be used for a long time. This prompted the PKM team to give directions and manufacture water pumps based on free energy for the people in the Manarwi area. Community components are invited to be involved in the manufacture and use of this free energy-based water pump, including village-level government and the community in the Manarwi area. The stages of training and making this free energy pump include knowledge, explaining the working principles, making free energy water pumps, and explaining and applying free energy water pumps in agriculture. The success of this training is evaluated both in its implementation and results. The evaluation was carried out using a questionnaire from the training participants' responses to the performance of the training activities. The results of the response questionnaire are as follows: regarding the need for this PKM activity by, 85%, insight into the working system of the water pump 85%, insight into the principle of gravitational force in the water pump system 82.5%, discussion activities 80%, tool making 90%, and the need for tool development 92.5%.