98 results on '"Karbon aktif"'
Search Results
2. Optimasi Daya Adsorpsi Karbon Aktif Cangkang Biji Pala Papua (Myristica argentea Warb) melalui Variasi Metode Aktivasi Fisika, Kimia, dan Fisika-Kimia.
- Author
-
Maryati and Patimang, Andi
- Abstract
The worrying condition of the clean water crisis in Fakfak City makes people dependent on rainwater, which is susceptible to physical, chemical, and microbiological contamination. One potential water purification effort is to use carbon from Papuan nutmeg shells (Myristica argentea Warb). This research aims to obtain the optimum carbon adsorption capacity of Papuan nutmeg shells through physical, chemical, and physico-chemical activation methods. Research procedures include sample preparation, charcoal making, and charcoal activation. The analysis includes determining the yield, water content, ash content, volatile substance content, and iodine absorption capacity. This research used an experimental design with four treatments: no activation (TA), physical activation (AF), chemical activation (AK), and physical-chemical activation (AFK). The data analysis technique was carried out three times, and the results were compared with the SNI 06-3730-1995 standard regarding technical activated carbon. Making nutmeg shell charcoal using a Retort Kiln drum. The highest iodine absorption capacity in Papuan nutmeg shell carbon at a contact time of 24 hours was 979.71 ± 0.16 mg/g, and at a contact time of 96 hours, it was 1171.09 ± 0.06 mg/g. Nutmeg shell activated carbon with physico-chemical activation has a water content of 3.61 ± 0.15%, an ash content of 4.03 ± 0.09%, volatile substances of 6.43 ± 0.16%, and a yield of 39.19 ± 0.23%, which meets the SNI 06-3730-1995 quality standards. Papuan nutmeg shell activated carbon with optimum iodine adsorption capacity is physico-chemically activated. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
3. Application of activated carbon/TiO2 composite for ammonia degradation from leaching process in methyl iso cyanate production.
- Author
-
Syaputra, Muhammad Rifki, Hamdi, Hilal, Permana, Sidik Maulana, Arlofa, Nina, and Elysabeth, Tiur
- Subjects
ACTIVATED carbon ,TITANIUM dioxide ,AMMONIA ,LEACHING ,METHYL isocyanate - Abstract
Copyright of Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is the property of Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi, Universitas Sultan Ageng Titayasa and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
4. Aplikasi Bioadsorben Ampas Tebu dalam Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah: Upaya Mewujudkan Masyarakat Hijau Rawamangun
- Author
-
Sri Rahayu, Rania Sulviani, Siska Aprilia Kaulika, Miladya Syamsu, Shelavina Hafidzanty, Yuliasta Safira, and Muhammad Fadillah
- Subjects
karbon aktif ,sabun padat ,uji sni sabun ,Social history and conditions. Social problems. Social reform ,HN1-995 ,Communities. Classes. Races ,HT51-1595 - Abstract
Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan berulang kali. Untuk menghilangkan bau dan kotoran dari minyak, karbon aktif digunakan untuk pemurnian. Penelitian ini bertujuan untuk berkolaborasi dengan masyarakat untuk menghasilkan produk sabun cuci tangan dari minyak jelantah serta menguji pH, kadar air, dan kestabilan busa sabun. Penelitian dilaksanakan di Pos RW 09 Rawamangun dan Laboratorium FMIPA UNJ pada bulan Agustus sampai November 2022 dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk uji pH kedua kelompok mempunyai nilai pH 9, untuk uji kadar air kelompok 1 mempunyai nilai 6,2% dan kelompok 2 mempunyai nilai 5,6%, dan untuk uji stabilitas busa kelompok 1 mempunyai nilai sebesar 96,24% dengan standar eror 0,360 dan kelompok 2 memiliki nilai sebesar 94,65% dengan standar eror 1,104. Berdasarkan hasil, sabun cuci tangan dari minyak jelantah telah memenuhi persyaratan standar nasional sabun batangan.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF
5. Pembuatan Karbon Aktif Bunga Pinus Menggunakan Aktivasi Mekanik Dengan Metode High Energy Milling
- Author
-
Anwar Ma’ruf and Sheren Liana Saputri
- Subjects
karbon aktif ,bunga pinus ,hem ,daya serap iodine ,Technology ,Engineering (General). Civil engineering (General) ,TA1-2040 - Abstract
Karbon aktif merupakan salah satu jenis adsorben yang dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang industri, seperti industri makanan, obat-obatan dan industri pengolahan minyak bumi dan gas alam. Salah satu bahan alam yang potensi sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif adalah bunga pinus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu karbonisasi terhadap karbon aktif bunga pinus, mengetahui pengaruh waktu selama high energy milling (HEM) terhadap karbon aktif bunga pinus, dan mengetahui struktur senyawa karbon aktif bunga pinus menggunakan metode HEM. Hasil penelitian menunjukkan penyerapan iodine karbon tertinggi diperoleh pada sampel berputar 800 °C dengan waktu HEM 90 menit 577,395 mg/g dengan peningkatan penyerapan 12,1 %. Pada spektra IR karbon bunga pinus setelah karbonisasi terbentuk peak atau puncak serapan pada bilangan gelombang 1743,65 dan 1751,36 cm-1 pada sampel karbon setelah HEM yang mengindikasi adanya gugus khas dari karbon yaitu C=O. Peak kedua sampel terlihat pada gelombang 1103,28 cm-1 gugus fungsi C-O, 1350,17 cm-1 gugus fungsi C-N, dan 2738,92 cm-1 gugus fungsi –COOH. Ketiga gugus tersebut merupakan gugus yang berperan penting dalam adsorpsi.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
6. Aplikasi Porous Activated Carbon dari Limbah Botol Plastik sebagai Material Elektroda pada Electric Double Layer Capacitors dengan Gel Polymer Electrolyte
- Author
-
Fhebby Tri Juliantie, Grace Millenia, Mei Citra Limbong, and Memik Dian Pusfitasari
- Subjects
botol plastik sekali pakai ,karbon aktif ,edlc ,Agriculture (General) ,S1-972 ,Technology - Abstract
Botol plastik sekali pakai menduduki urutan kedua dari tipe plastik di dunia termasuk di Indonesia sebagai plastik yang paling banyak digunakan. Hal ini menghadirkan tantangan yang besar dalam hal pengolahan limbahnya. Di sisi lain, karbon aktif merupakan salah satu material yang dapat digunakan sebagai material elektroda dari superkapasitor yang merupakan salah satu media penyimpanan energi listrik yang tersusun atas elektroda dan elektrolit. Penelitian ini digagas untuk mengembangkan karbon aktif yang dihasilkan dari limbah botol plastik sekali pakai yang selanjutnya diaplikasikan sebagai elektroda superkapasitor. Terdapat 2 tahap proses yaitu karbonisasi pada suhu 500°C, 600°C, dan 700°C dan aktivasi. Adapun aktivasi dilakukan dalam 2 tahap secara kimia (menggunakan ZnCl2) dan fisika. Selain itu, penelitian ini menggunakan PVA-K2CO3 dalam bentuk gel sebagai elektrolit superkapasitor. Berdasarkan karakterisasi, material yang dihasilkan merupakan 100% karbon dan telah berhasil teraktivasi. Karbon aktif dari PET dihasilkan merupakan karbon aktif tipe mikropori dengan ukuran volume rata-rata karbon aktif dengan trend kenaikan seiring dengan kenaikan suhu karbonisasi yang digunakan berturut-turut sebesar 0,0362643 cm3/g, 0,0416015 cm3/g dan 0,0450067 cm3/g. Karbon aktif yang dihasilkan telah berhasil diimplementasikan sebagai elektroda pada Electric Double Layer Capasitors (EDLCs) dimana kenaikan suhu karbonisasi yang digunakan berdampak pada turunnya jumlah tegangan yang dapat disimpan oleh EDLCs dengan hasil berturut-turut sebesar 1,227 V, 1,197 V, 1,116 V dengan rentang waktu pengisian daya selama 1 jam.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
7. PENURUNAN CELAH PITA ZnO DENGAN IMPREGNASINYA PADA KARBON AKTIF
- Author
-
Mutiara Syabila and Miftahul Khair
- Subjects
karbon aktif ,fotokatalis ,impregnasi ,zno ,Social Sciences ,Science - Abstract
Abstract: The reduction of the band gap of the ZnO photocatalyst with its impregnation technique on activated carbon has been successfully carried out. The impregnation method involves absorption, dehydration at 100 oC, and calcination at 400 oC for 6 hours. Variations of Zn(NO3)2.6H2O used 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% for 6 and 12 hours. Band gap test was carried out with UV-DRS. The optimum photocatalyst was achieved at 75 mg Activated carbon-ZnO 15% impregnated for 6 hours, with a decrease in the ZnO band gap to 2.62 eV the presence of Zn-O groups in the FTIR characterization results. Abstrak: Penurunan celah pita fotokatalis ZnO dengan teknik impregnasinya pada karbon aktif telah berhasil dilakukan. Metode impregnasi melalui tahapan penyerapan, dehidrasi pada 100 oC, dan kalsinasi pada suhu 400 oC selama 6 jam. Variasi Zn(NO3)2.6H2O yang digunakan 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% selama 6 dan 12 jam. Uji celah pita dilakukan dengan UV-DRS. Fotokatalis optimum tercapai pada 75 mg Karbon aktif-ZnO 15% impregnasi 6 jam, dengan penurunan nilai celah pita ZnO menjadi 2,62 eV dan adanya gugus Zn-O pada hasil karakterisasi FTIR.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
8. Adsorpsi Gas H2S dengan Karbon Aktif dari Tempurung Buah Nipah Teraktivasi Natrium Hidroksida
- Author
-
Dhau Aprilia Hakim, Theresia Evila Purwanti Sri Rahayu, Ayu - Pramita, and Devi Fitriana
- Subjects
gas h2s ,karbon aktif ,limbah ikan ,tempurung nipah ,Environmental engineering ,TA170-171 - Abstract
ABSTRAK Industri pengolahan ikan memegang peranan penting dalam perekonomian Cilacap namun disisi lain industri ini juga menyumbangkan dampak negatif terhadap kualitas udara lingkungan karena menghasilkan bau yang mengganggu. Bau tersebut berasal dari limbah atau sisa pengolahan ikan yang tidak dikelola dengan baik. Salah satu gas penyebab bau tersebut adalah gas hidrogen sulfida (H2S) yang dihasilkan dari proses penguraian protein didalam limbah ikan. Limbah ikan yang dibuang begitu saja dapat menjadikan bibit penyakit bagi masyarakat yang disebabkan dari gas H2S karena terjadi proses penguraian protein didalam limbah ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan karbon aktif dari tempurung nipah dalam menjerap gas H2S yang terkandung dalam limbah ikan dalam besaran penurunan konsentrasi H2S Δ𝐶 dan dengan variabel berupa jumlah adsorben 20, 30, dan 40 gram. Gas H2S dari limbah ikan diadsorpsi menggunakan karbon aktif dari tempurung buah nipah teraktivasi NaOH dalam suatu rangkaian alat adsorpsi dengan kolom berisi karbon aktif dan dilengkapi dengan kolom larutan penjerap gas limbah ikan yakni larutan kadmium asetat di bagian sebelum dam setelah kolom adsorpsi. Penentuan konsentrasi gas H2S yang terjerap dalam karbon aktif dilakukan dengan metode titrimetri yakni titrasi iodometri pada larutan kadmium asetat. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar H2S pada limbah ikan dengan jumlah adsorben 20, 30, dan 40 gram masing-masing adalah 33,497 ppm (71,15%), 33,452 ppm (71,05%), dan 34,381 ppm (73,03%). ABSTRACT The fish processing industry plays an important role in the Cilacap economy, but on the other hand this also contributes negatively to environmental air quality because it produces a disturbing odor. The smell comes from waste or fish processing residue that is not managed properly. One of the gases that causes the odor is hydrogen sulfide (H2S) gas which is produced from protein decomposition process in fish waste. Fish waste that is thrown away can cause disease for the community caused by H2S gas because there is a process of protein decomposition in fish waste. This study aims to test the ability of activated carbon from nipah shells to absorb H2S gas contained in fish waste in the parameter amount of decreasing H2S concentration (ΔC) and with variables amount of adsorbent which are 20, 30, and 40 grams. H2S gas from fish waste is adsorbed using activated carbon from NaOH activated nipah shell in a series of adsorption devices with a column containing activated carbon and equipped with a column of fish waste gas absorbing solution, namely cadmium acetate solution in the section before and after the adsorption column. Determination of the concentration of H2S gas adsorbed in activated carbon was by the titrimetric method, namely iodometric titration in cadmium acetate solution. The results showed a decrease in H2S levels in fish waste with adsorbents of 20, 30, and 40 grams respectively 33,497 ppm (71.15%), 33,452 ppm (71.05%), and 34.381 ppm (73.03%) .
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
9. Adsorpsi Pb Menggunakan Karbon Aktif dari Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris Striata) Teraktivasi KOH
- Author
-
Ida Hasmita, Herlina S. Manap, and Eka Marya Mistar
- Subjects
adsorpsi ,karbon aktif ,koh ,pb ,bambusa vulgaris striata ,Agriculture (General) ,S1-972 ,Technology (General) ,T1-995 - Abstract
Abstrak. Karbon aktif berbahan baku bambu kuning (Bambusa vulgaris striata) dipreparasi dengan KOH aktivasi untuk menyerap Timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji daya adsorpsi Pb pada karbon aktif. Proses adsorpsi dilakukan dengan mengalirkan larutan Pb melewati unggun yang berisi karbon aktif. Variasi laju alir yang diaplikasikan adalah 5 mL/menit dan 10 mL/menit. Struktur mikro karbon aktif diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan daya adsorpsi Pb tertinggi pada laju alir 5 mL/menit, yaitu pada menit ke 100 menghasilkan konsentrasi effluent 5,82 mg/L. Adsorption of Pb using activated carbon from Yellow Bamboo (Bambusa vulgaris striata) using KOH activation Abstract. Activated carbon was prepared from Yellow bamboo (Bambusa vulgaris striata) via KOH activation to adsorb Pb ions from aqueous solutions. This research aimed to determine Pb adsorption using activated carbon. The adsorption process was performed by flowing the Pb solution through the fixed-bed column filled with the prepared activated carbon. The applied flow rate varied between 5 mL/min and 10 mL/min. The microstructure of activated carbon was observed using Scanning Electron Microscope (SEM). The obtained results showed that the highest Pb concentration at 5 mL/min was 5.82 mg/L.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
10. Perbandingan Karbon Aktif-Tempurung Nipah dan Karbon Aktif-Kulit Pisang Kepok Teraktivasi Kalium Hidroksida
- Author
-
Ilma Fadlilah, Nurlinda Ayu Triwuri, and Ayu Pramita
- Subjects
karakterisasi ,karbon aktif ,koh ,kulit pisang kepok ,tempurung nipah ,Chemical engineering ,TP155-156 ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Penggunaan karbon aktif (activated carbon/AC) semakin luas seperti untuk reaksi kimia, adsorpsi limbah cair dan gas, serta sebagai katalis dalam proses katalitik. AC-tempurung nipah dan AC-kulit pisang kepok telah disintesis dengan aktivator kalium hidroksida (KOH) 0,5 M. Karbonisasi dilakukan dengan furnace pada suhu 300 °C selama 2 jam. Karakterisasi AC dilakukan dengan analisis kadar air, analisis kadar abu, analisis daya serap I2, dan analisis gugus fungsi sebelum proses aktivasi dan setelah proses aktivasi menggunakan FTIR. Nilai kadar air, kadar abu, daya serap terhadap I2berturut-turut adalah 1% ; 9,9%; 1307 mg/g (AC-tempurung nipah) dan 3% ; 7,4% ; 1777 mg/g (AC-kulit pisang kepok), memenuhi kriteria karbon aktif yang telah ditetapkan SNI. Hasil spektra FTIR AC-tempurung nipah dan AC-kulit pisang kepok menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang serapan gugus –OH setelah aktivasi. Serapan gugus C=C aromatik mengindikasikan telah terbentuknya grafit.
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
11. Produksi karbon aktif arang tempurung kelapa menggunakan kombinasi metode aktivasi secara kimia dan steam tekanan rendah
- Author
-
Ahmad Muhajir, Izarul Machdar, and Mariana Mariana
- Subjects
karbon aktif ,arang tempurung kelapa ,aktifasi kimia ,steam tekanan rendah ,Industries. Land use. Labor ,HD28-9999 ,Industry ,HD2321-4730.9 - Abstract
Arang dapat diubah menjadi karbon aktif melalui tahapan aktivasi, yang mana proses ini dapat dilakukan secara kimia maupun fisika, dengan tujuan memperbesar ukuran porinya.Pada paper ini telah dikaji mengenai karakteristik karbon aktif dari arang tempurung kelapa yang diaktivasi menggunakan metode kombinasi aktivasi kimia dan steam tekanan rendah. Arang tempurung kelapa yang digunakan berasal dari pengrajin di Desa Teubang Phui. Arang diaktivasi secara kimia dengan cara direndam dalam larutan Asam Fosfat (H3PO4) 60%, 70%, dan 80%, dengan lama waktu aktivasi 1, 2, dan 3 hari. Karakterisasi karbon aktif meliputi uji kadar air, kadar zat menguap, kadar abu total, kadar karbon menunjukan nilai rata-rata yaitu berturut-turut 0,04%; 3,02%; 3,02%; dan 93,96%. Aktivasi karbon dilanjutkan dengan disteam pada suhu 100oC selama 4 jam. Hasil uji daya serap iodin menunjukan peningkatan berkisar antara 3-12% dari sebelum disteam. Semua parameter memenuhi syarat baku mutu karbon aktif menurut SNI 063730-95, kecuali bilangan iod yang nilainya < 200 mg/g. Spektrum FTIR tidak menunjukan perbedaan gugus fungsi antara sebelum dan sesudah aktivasi arang tempurung kelapa. Luas permukaan karbon aktif yang teraktivasi dengan H3PO4 60%, perendaman 1 hari, serta disteam, yaitu 23,235 m2/g.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
12. PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ZnO PADA KARBON AKTIF TERHADAP BAND GAP SETELAH IMPREGNASI.
- Author
-
Rori, Dwi Cintya and Syabila, Mutiara
- Abstract
Copyright of Jurnal Indonesia Sosial Teknologi is the property of Publikasi Indonesia and its content may not be copied or emailed to multiple sites or posted to a listserv without the copyright holder's express written permission. However, users may print, download, or email articles for individual use. This abstract may be abridged. No warranty is given about the accuracy of the copy. Users should refer to the original published version of the material for the full abstract. (Copyright applies to all Abstracts.)
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
13. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu sebagai Karbon Aktif melalui Proses Pirolisis dan Aktivasi Kimia
- Author
-
Khalimatus Sa'diyah, Profiyanti Hermien Suharti, Nanik Hendrawati, Finda Agustin Pratamasari, and One Mahardika Rahayu
- Subjects
aktivasi ,karbonisasi ,karbon aktif ,kayu ,pirolisis ,Chemical engineering ,TP155-156 ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Ketersediaan limbah serbuk gergaji kayu sangat potensial diolah menjadi karbon aktif karena mengandung selulosa dan lignin yang menyebabkan serbuk gergaji kayu dapat mengikat ion logam berat. Pemanfaatan karbon aktif banyak digunakan di berbagai industri, diantaranya sebagai penyerap zat pencemar dan logam berat. Penelitian ini membahas tentang pembuatan dan pemanfaatan serbuk gergaji kayu sebagai karbon aktif (adsorben) melalui pirolisis dan aktivasi kimia. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pirolisis terhadap kualitas karbon aktif yang dihasilkan. Karbon aktif dibuat menggunakan serbuk gergaji kayu yang didehidrasi di bawah sinar matahari. Proses karbonisasi dilakukan dengan metode pirolisis pada suhu 200 °C, 225 °C, 250 °C, 275 °C dan 300 °C selama 1 jam. Hasil proses pirolisis selanjutnya diaktivasi menggunakan aktivator basa kuat (NaOH) dengan konsentrasi 1 N dan waktu aktivasi 3 jam. Berdasarkan hasil penelitian, suhu pirolisis yang menghasilkan kualitas karbon aktif mendekati Standar Industri Indonesia (SII) 0258-88 adalah pada suhu 275 °C. Kualitas karbon aktif yang dihasilkan memiliki kadar air 3 %, kadar abu 10,2 %, kadar volatile matter 23 %, dan kadar fixed carbon 63,7 %.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
14. KEMAMPUAN SARINGAN PASIR LAMBAT DIKOMBINASIKAN DENGAN KARBON AKTIF SEBAGAI ALTERNATIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH TEMPE.
- Author
-
Mulia, Mimin Indriani and Syafiuddin, Achmad
- Abstract
Background: The problem in the small industry of making tempe is that the residual waste from its production is directly discharged into the river without any prior processing. If done continuously will cause various problems to the surrounding environment. Objective: To analyze changes in turbidity, pH, BOD, COD, TSS in the tempewastewater treatment process. Methods: This research is a pre-experimental research. The sample size used in this study was 40 liters of tempeh liquid waste left over from production. The number of samples used in this study was 3 times including before filtration 1 time and after filtration 2 times. Results:. The results showed that turbidity decreased from the value before filtration 1153 NTU to 104 NTU (90.98%) in the second filtration. The pH increased from the value before filtration 4.36 to 9.07 (51.9%) in the second filtration. BOD decreased from the value before filtration 37843 mg/L to 4099 mg/L (89.17%) in the second filtration. COD decreased from the value before filtration 90597 mg/L to 9928 mg/L (89.04%) in the second filtration. TSS decreased from the pre-filtration value of 6,580 mg/L to 364.0 mg/L (94.46%) in the second filtration. Conclusion: There was a change in turbidity, pH, BOD, COD, TSS in the tempe wastewater treatment process. Slow sand filter combined with activated carbon has proven to be an alternative for tempe wastewater treatment. Suggestions that can be given are the role of the government to carry out monitoring by the local DLH to home industries, and industrial owners are advised to make WWTPs in order to reduce the pollution load. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2022
- Full Text
- View/download PDF
15. Analysis of Activated Carbon Monolith Derived from Carrot Juice Waste for Supercapacitor Electrode Application
- Author
-
Dewi Ramayani, Yanuar Hamzah, Erman Taer, Novi Yanti, and Afriwandi Apriwandi
- Subjects
ampas wortel ,karbon aktif ,material elektroda ,superkapasitor ,Physics ,QC1-999 - Abstract
Abstrak. Pengembangan sistem penyimpanan energi elektrokimia yang efektif dan efisien menjadi sangat penting pada era evolusi teknologi dan industri modern saat ini. Penelitian ini mengemukakan karbon aktif sebagai bahan dasar material elektroda untuk diaplikasikan pada piranti penyimpan energi, khsusunya superkapasitor melalui analisa densitas, X-ray diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Cyclic Voltammetry (CV). Karbon aktif berbentuk monolit disiapkan dari ampas jus wortel melalui pendekatan pirolisis satu tahap terintegrasi dan aktivasi kimia KOH. Proses pirolisis satu tahap terintegrasi dilakukan melalui penggabungan karbonisasi dan aktivasi fisika dalam atmosfer gas N2/CO2. Berdasarkan analisis data, karbon aktif menunjukkan sifat amorf yang normal dan sifat porositas terkonfirmasi. Lebih lanjut, sifat elekrokimia dievaluasi menggunakan metode Cyclic Voltammetry (CV) pada sistem dua elektroda. Kapasitansi spesifik yang dihasilkan sebesar 155 F/g dalam elektrolit 1 M H2SO4 dengan energi spesifik dan daya spesifik adalah 21,52 Wh/kg dan 77,57 W/kg. Berdasarkan analisa ini maka ampas jus wortel terkonfirmasi berpotensi sebagai karbon aktif untuk elektroda yang diaplikasikan dalam piranti penyimpan energi superkapasitor. Abstract. The development of an effective and efficient electrochemical energy storage system is very important in today's era of technological evolution and the modern industry. This research suggests that activated carbon is the raw material for electrode materials to be applied to energy storage devices, especially supercapacitors through density analysis, X-ray diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR), and Cyclic Voltammetry (CV). Activated carbon in the monolith form derived from carrot juice waste was prepared through a one-stage integrated pyrolysis approach and chemical activation of KOH. An integrated one-stage pyrolysis process was carried out by combining carbonization and physical activation in an N2/CO2 gas atmosphere. Based on data analysis, activated carbon performed normal amorphous behavior with confirmed porosity features. Furthermore, the electrochemical properties were evaluated using the Cyclic Voltammetry (CV) method at the two-electrode system. The specific capacitance was found as high as 155 F/g in the 1 M H2SO4 aqueous electrolyte with specific energy and specific power as high as 21.52 Wh/kg and 77.57 W/kg, respectively. Based on this analysis, the carrot juice waste has been confirmed to have the potential as activated carbon for the electrodes applied in supercapacitor energy storage technology. Keywords: Carrot Juice Waste, Activated Carbon, Electrode Materials, Supercapacitor
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
16. Transesterifikasi minyak kemiri sunan menjadi biodiesel menggunakan katalis padat K2O/C
- Author
-
Muhammad Zaki, Teku Muhammad Asnawi, Husni Husin, Saifullah Ramli, Sofyana Sofyana, Fikri Hasfita, and Justaman Arifin Karo Karo
- Subjects
katalis padat k2o/c ,minyak kemiri sunan ,kalium oksida ,karbon aktif ,biodiesel ,Industries. Land use. Labor ,HD28-9999 ,Industry ,HD2321-4730.9 - Abstract
Preparasi katalis padat K2O/C telah berhasil disiapkan dengan mengimpregnasi K2CO3 pada permukaan karbon aktif sekam padi selama 6 jam. Campuran tersebut dikalsinasi pada suhu 300 oC selama 3 jam hingga terbentuk K2O/C. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kinerja katalis K2O/C dalam proses transesterifikasi minyak biji kemiri sunan menjadi biodiesel. Karbon sekam padi (C) dipersiapkan dengan proses pirolisis sekam padi, dilanjutkan dengan proses aktivasi untuk mendapatkan karbon sebagai penyangga berpori. Katalis K2O/C dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy-Dispersive X-ray (EDX). Hasil analisa EDX menunjukkan bahwa komposisi katalis didominasi oleh karbon (C) dan kalium (K). Fasa aktif K2O terdistribusi pada permukaan karbon aktif secara merata. Katalis K2O/C yang dihasilkan digunakan dalam reaksi transesterifikasi minyak kemiri sunan menggunakan reaktor batch. Yield biodiesel tertinggi dicapai hingga 98,68% ketika menggunakan katalis 4%, loading K2CO3 pada karbon aktif 0,5% berat, waktu reaksi 90 menit, serta rasio molar metanol terhadap minyak 8:1. Katalis K2O/C sangat berpotensi untuk dikembangkan selanjutnya sebagai salah satu katalis padat untuk mengkonversi minyak nabati menjadi biodiesel.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
17. Preparasi dan Karakterisasi Senyawa Tanin dari Daun Stevia (Stevia Rebaudiana) Menggunakan Instrumen HPLC sebagai Gula Pereduksi dalam Pembuatan Sukrosa
- Author
-
Cecep Setiawan and Nur Jannah Asrilya
- Subjects
daun stevia ,karbon aktif ,tanin ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Daun stevia merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang menghasilkan sukrosa alami yang dapat dimanfaatkan dalam aplikasi pemanis dalam skala industri maupun rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi senyawa tannin menggunakan karbon aktif. Karbon aktif dianalisis senayawa kimianya dan diidentifikasi gugus fungsi menggunakan FTIR. Senyawa tannin dari daun stevia dilakukan proses ektraksi dengan menggunakan perut etanol dan dianalisis senyawa kandungan tannin dengan menggunakan HPLC. Karbon aktif yang digunakan dalam proses ekstraksi sesuai dengan standar SNI dalam batas pemakaian penggunaanya sebagai adsorben dalam proses adsorpsi senyawa tannin. Gugus fungsiyang dihasilkan dari karbon aktif adalah vibrasi ulur O-H, C-O, C=O, C-H aromatik dan C-H finger print. Kadar senyawa kandungan tannin dari daun stevia yaitu 0,0122% dan 0,0123% dengan menggunakan pelarut etanol 30% dan 70%.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
18. PEMANFAATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT LADA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT BESI PADA PENGOLAHAN TAMBANG TIMAH (KULONG) DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
- Author
-
Dewi Marina, Widodo Budi Kurniawan, Arya Bagaskara, and Jefri Akbar
- Subjects
aas ,air kulong ,karbon aktif ,Physics ,QC1-999 ,Special aspects of education ,LC8-6691 - Abstract
Sintesis karbon aktif yang berasal dari limbah kulit lada sebagai material pengolahan air pasca tambang timah (kulong) di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung telah dilakukan. Karbon aktif dipreparasi secara kimia menggunakan aktivator KOH 3M dengan nisbah 1:4 dan dikuti dengan aktivasi secara fisika dengan aliran gas N2 pada suhu 600 0C selama 3 jam. Sampel karbon aktif hasil preparasi dan telah mengalami pencucian hingga pH netral selanjutnya dikarakterisasi menggunakan SEM-EDX untuk mengetahui struktur morfologinya. Kemudian sampel karbon aktif dilakukan pengujian pada air kulong dengan parameter tingkat kekeruhan dan Atomic Absorbsion Spectrophotometry (AAS). Hasil SEM-EDX menunjukkan bahwa morfologi sampel berpori, selain itu hasil uji tingkat kekeruhan dengan perlakukan penambahan karbon aktif mengalami penurunan. Hasil serupa juga terjadi pada pengujian menggunakan uji AAS. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa karbon aktif limbah kulit lada dapat dijadikan sebagai material penyerap pada proses pengolahan air pasca tambang timah (kulong).
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
19. Pemanfaatan Kulit Jeruk Peras (Citrus sinesis L. Obbeck) dan Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogaea) Sebagai Karbon Aktif Terhadap pH dan BOD Pada Air Limbah Perikanan di Daerah Kabupaten Tulungagung
- Author
-
Seliaprillia Seliaprillia, Liliya Dewi Susanawati, and Bambang Suharto
- Subjects
bod ,karbon aktif ,limbah ,ph ,activated carbon ,waste water ,Environmental technology. Sanitary engineering ,TD1-1066 ,Environmental engineering ,TA170-171 - Abstract
Air limbah perikanan di daerah kabupaten Tulungagung yang dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan pencemaran, lama-kelamaan air berubah warna menjadi hitam dan berbau. Upaya untuk pencegahan dengan menggunakan karbon aktif dari kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah untuk mempengaruhi pH dan mengurangi kadar BOD yang ada pada air limbah perikanan. Kondisi saat ini pemanfaatan sampah organik juga masih sedikit, untuk itu kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah pada penelitian ini dijadikan sebagai karbon aktif. Karbon aktif memiliki fungsi untuk menyerap zat-zat tertentu pada limbah. Metode dan analisis data menggunakan Rancangan Percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil dari penelitian, karbon aktif kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah memeberikan penurunan BOD yang besar, pada setiap perlakuan mempunyai penurunan yang berbeda. Perlakuan yang mengalami penuruan terbesar yaitu pada pelakuan A2B1 menggunakan karbon aktif kulit jeruk peras dengan berat 15 gram tanpa campuran kulit kacang tanah dengan waktu kontak 12 jam. Nilai pH dengan penambahan karbon aktif kulit jeruk peras dan kulit kacang tanah tidak memberikan perubahan pH yang besar, tetapi penambahan karbon aktif kulit kacang dapat merubah pH sesuai yaitu pada perlakuan A1B3 dengan pH yang dihasilkan 6,07. Nilai pH pada air limbah perikanan yang sesuai baku mutu yaitu dengan penambahan karbon aktif kulit kacang 35 gram, sedangkan nilai BOD yang sesuai baku mutu dengan penambahan karbon aktif kulit jeruk peras 15 gram.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
20. Pengerasan Baja AISI 316L Menggunakan Metode Pack Carburizing Bersumber Karbon Kayu Mahoni
- Author
-
muhammad ghufron, Istiroyah Istiroyah, and Rena Wahju Dhiaul In’am
- Subjects
Pengerasan ,karburasi ,AISI 316L ,Karbon Aktif ,Kayu Mahoni ,Engineering (General). Civil engineering (General) ,TA1-2040 - Abstract
Peningkatan kekerasan paduan baja dapat dilakukan dengan meningkatkan kandungan karbon dipermukaanya. Baja AISI 316 L yang memiliki kekerasan awal 189 HV300 dapat ditingkatkan kekerasannya melalui peningkatan jumlah karbon dipermukaan dengan metode pack carburizing. Pada penelitian ini kayu mahoni digunakan sebagai sumber karbon aktif yang diperoleh dengan pemanasan dan pengayakan 150 mesh. Pack carburizing dilakukan pada suhu tinggi yakni 700oC, 750oC, 800oC dan 850oC selama 8 dan 16 jam yang kemudian dilakukan uji kekerasan menggunakan micro vickers hardness tester. Semua spesimen hasil pack carburizing mengalami kenaikan kekerasan dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan dengan range kenaikan sebesar 24-367 HV3. Kekerasan tertinggi diperoleh pada pemanasan selama 16 jam pada suhu 700oC. Hasil pengujian sudut kontak menunjukkan adanya perubahan sifat pada permukaan dari hidrofilik ke hidrofobik untuk semua sampel sementara dari hasil mikroskop optik diperoleh distribusi ukuran butir kurang dari 60 µm dengan dominan range 15-25 µm.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
21. Karakterisasi Mikrostruktur Karbon Aktif Tempurung Kelapa dan Kayu Bakau
- Author
-
Masthura Masthura and Zulkarnain Putra
- Subjects
mikrostruktur ,karbon aktif ,tempurung kelapa ,kayu bakau ,Science ,Engineering (General). Civil engineering (General) ,TA1-2040 - Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi mikrostruktur karbon aktif tempurung kelapa dan kayu bakau. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat morfologi permukaan karbon aktif yang akan dijadikan filter pada proses penjernihan air. Morfologi permukaan karbon aktif tempurung kelapa dan kayu bakau dilakukan pada suhu pemanasan 500oC, 700oC dan 900oC menggunakan SEM EVO MA 10 dengan perbesaran objek 5000 kali. Hasil uji morfologi mikrostruktur karbon aktif tempurung kelapa menunjukkan pembentukan rongga-rongga pada karbon aktif suhu pemanasan 900oC, sedangkan untuk karbon aktif kayu bakau Pori-pori membentuk lubang-lubang besar dan luas secara merata pada suhu pemanasan 500oC
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
22. Characterization of Polyether Sulfone (PES) Membranes Filled with Activated Carbon from Jatropha Seed Shell as Aditif for Elimination Peroxide Number and Free Fatty Acid in Used Cooking Oil
- Author
-
Sri Aprilia, Cut Meurah Rosnelly, Sri Ramadhani, Lia Novarina, Umi Fathanah, Fauzi Muhammad Djuned, and Amri Amin
- Subjects
minyak goreng bekas ,membran pes ,karbon aktif ,koefisien permeabilitas ,bilangan peroksida dan bilangan asam bebas. ,Chemical engineering ,TP155-156 - Abstract
Minyak goreng adalah bahan konsumsi yang penting dalam rumah tangga dan industri makanan. Sayangnya, sering digunakan berulang kali karena mahal. Tindakan ini mungkin tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi juga mempengaruhi nilai gizi dan mengurangi kualitas makanan. Kualitas reduksi ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah peroksida dan jumlah asam lemak. Penelitian ini menggunakan membran PES yang dimodifikasi dengan penambahan karbon aktif dari kulit biji jarak sebagai aditif untuk mengurangi fouling dalam minyak goreng olahan. Membran diproduksi dengan metode presipitasi perendaman. Sementara, karbon diaktivasi dengan larutan KOH 0,1% dan dipanaskan dalam furnace pada temperatur 600oC.Membran dan karbon aktif dianalisis menggunakan metode FTIR. Analisis SEM menghasilkan membran asimetris dengan lapisan atas berpori dan lapisan bawah padat. Tiga campuran dalam penelitian ini dibuat dengan melarutkan PES yang dimodifikasi dengan karbon aktif pada 0%,3%, dan 5% (b/b) dalam N-methylpirrolidone. Pada penambahan karbon aktif 5% (b/b) dalam campuran membran menghasilkan koefisien permeabilitas tertinggi (L/P) sebesar 9,682 L m2bar-1h-1, pengurangan bilangan peroksida adalah 45% dan pengurangan asam lemak bebas adalah 72% dapat tercapai.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
23. THE EFFECTS OF ADSORBENT MATERIALS ON THE LIPID QUALITY OF LEMURU FISH OIL AND THE ENRICHMENT OF OMEGA-3 USING LIPASE.
- Author
-
Raden Tina Rosmalina, Wawan Kosasih, and Priatni, Sri
- Subjects
- *
FISH oils , *OMEGA-3 fatty acids , *ESSENTIAL fatty acids , *FREE fatty acids , *LIPASES , *ACTIVATED carbon - Abstract
Sardinella (lemuru) is a genus of fish that is widespread in the East Java Sea region, especially in Muncar, Banyuwangi in East Java Province, Indonesia. Marine fishes are rich in essential fatty acids, including omega-3. This study aims to improve the quality of lemuru fish oil through the use of adsorbent materials such as bentonite and activated carbon. The sample was analyzed to determine its free fatty acid (FFA) content and peroxide value (PV) using the titrimetric method. The clarity of the oil was determined using the spectrophotometric method (λ 440 nm). The omega 3 content from the fish oil sample was then enriched through enzymatic reactions using lipase. Enzymatic reactions were carried out for 5, 10, 15, 20, 35, and 47 hours with a lipase concentration of 500, 1000, 1500, and 2000 units respectively. The omega-3 content of the fish oil products was analyzed using the GC-FID method. The results show that the addition of 3% activated carbon and bentonite in the fish oil reduced the FFA and PV results. Moreover, the absorbance value at λ 440 nm was also reduced from 0.883 to 0.559. The highest content of omega-3 was obtained through hydrolysis with lipase at a concentration of 1000 units for 35 hours with alpha-methyl linolenate (ALA), methyl all-cis-5,8,11,14,17-eicosapentanoate (EPA) and cis-4,7,10,13,16,19-docosahexaenoic acid methyl ester (DHA) at 0.78, 1.06, and 0.29% respectively. [ABSTRACT FROM AUTHOR]
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
24. Apikasi Fotodegradasi Nanokomposit Arang Aktif Tandan Kosong Kelapa Sawit/TiO2 Terhadap Limbah Cair Kelapa Sawit
- Author
-
Puji Wahyuningsih, Rahmawati Rahmawati, and Nitra Yulius
- Subjects
karbon aktif ,tio2, fotodegradasi ,Science ,Engineering (General). Civil engineering (General) ,TA1-2040 - Abstract
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah cair kelapa sawit adalah menggunakan nanokomposit karbon aktif/TiO2 dengan metode adsorbsi-fotodegradasi. Metode adsorbsi-fotodegradasi didasarkan pada proses adsorbsi senyawa organik oleh permukaan padatan yang sekaligus mampu mendegradasi senyawa organik. Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja nanokomposit karbon aktif/TiO2 dalam mendegradasi limbah cair kelapa sawit. Karbon aktif/ TiO2 hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer XRD dan SEM kemudian dilanjutkan pengujian aktivitas fotodegradasi dari sampel karbon aktif/ TiO2 dibawah sinar matahari dengan parameter nilai BOD. Hasil difraktogram sinar-X menunjukkan bahwa nanopartikel TiO2 memiliki ukuran kristalit sebesar 79,6 nm sehingga dapat diasumsikan bahwa partikel tersebut bersifat single kristal. Analisis foto SEM memperlihatkan morfologi partikel TiO2 berupa gumpalan putih yang tersebar tidak merata dipermukaan karbon aktif yang berbentuk batangan berpori dengan ukuran yang tidak seragam. Hasil pengujian aktivitas fotodegradasi menunjukkan bahwa nanokomposit karbon aktif/ TiO2 mampu menurunkan nilai BOD dari limbah cair kelapa sawit melalui mekanisme adsorbsi-fotodegradasi. Nilai BOD dari sampel karbon aktif/ TiO2 secara berurutan adalah sebagai berikut Sampel A (45,30 mg/L); Sampel B (67,65 mg/L), Sampel C (22,95 mg/L), Sampel D (22,95 mg/L) dan Sampel E (0,60 mg/L).
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
25. KAMPER KARBON AKTIF MENURUNKAN KEPADATAN BAKTERI UDARA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA
- Author
-
Aryanto Purnomo and Taufik Anwar
- Subjects
Bakteri ,Kamper ,Karbon Aktif ,Public aspects of medicine ,RA1-1270 - Abstract
Abstract: Camphor-Active Carbon To Reduce Air Bacteria Density In Tanjungpura University Hospital. The risk of microbial contamination by air in the medical ward may occur during the process of wound care, replacing bandages, injection and infusion. The development of airborne bacteria in the medical ward can cause nosocomial infection to patients. Therefore it is necessary to reduce the risk of air bacteria exposure by using activated carbon as the adsorbent. The general purpose of this research was to determine the ability to activate carbon camphor by lowering the density of air bacteria in the medical ward. The design of this research is pre and post group design. The research process was repeated six times for each active camphor carbon dose. Statistical analysis techniques using the Wilcoxon Signed Rank test and Kruskal Wallis. The results showed that there was the significant difference in the density of air bacteria before and after given camphor-activate carbon (p = 0.000). There was a difference in the density of air bacteria with doses variation of camphor-activate carbon (p = 0.003) and there was no difference air bacteria density according to the class of medical ward in Tanjungpura University Hospital (p = 0.311). The conclusions, of this research, is that there is the difference of bacterial density to dose variation, except bacteria density according to the Class of medical ward. Abstrak: Kamper Karbon Aktif Menurunkan Kepadatan Bakteri Udara Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura. Resiko kontaminasi mikroba oleh udara pada ruang perawatan dapat terjadi pada saat proses perawatan luka, penggantian perban, injeksi dan pemasangan infus. Perkembangan bakteri udara di ruang perawatan dapat memicu terjadinya infeksi nosokomial bagi pasien. Oleh karena itu perlu upaya pengendalian dengan mengurangi resiko paparan bakteri udara dengan memanfaatkan karbon aktif sebagai adsorben. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kamper karbon aktif dalam menurunkan kepadatan bakteri udara di ruang perawatan. Desain penelitian ini adalah pre and post group design. Proses penelitian diulangi sebanyak 6 kali untuk masing-masing dosis kamper karbon aktif. Teknik analisis menggunakan uji statistic Kruskal Walls. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan densitas bakteri udara sebelum dan sesudah diberi kamper berkarbonaktif (p=0.000). Ada perbedaan densitas bakteri udara dengan variasi dosis kamper karbon (p=0.003) dan tidak ada perbedaan densitas bakteri udara berdasarkan kelas Ruang Perawatan di Rumah Sakit Tanjungpura (p=0.311). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan densitas bakteri terhadap variasi dosis, kecuali perbedaan bakteri udara berdasarkan Kelas Ruang Perawatan.
- Published
- 2017
26. Implementasi dan Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Industri Kecil Menengah Tahu Dalam Perbaikan Pemanfaatan Limbah Tahu untuk Produksi Biogas
- Author
-
Istadi Istadi, Nani Harihastuti, Hadiyanto Hadiyanto, Purwanto Purwanto, Rahayu Rahayu, Tri Retnaningsih Soeprobowati, and Agus Hadiyarto
- Subjects
biogas ,kondensasi-adsorpsi ,karbon aktif ,air limbah tahu ,condensation-adsorption ,active carbon ,tofu waste water ,Engineering (General). Civil engineering (General) ,TA1-2040 - Abstract
Penelitian penerapan teknologi tepat guna ini berfokus kepada aspek implementasi dan pendampingan teknologi, pemberdayaan industri kecil menengah tahu, dan peningkatan penghematan energi mandiri. Tujuan dari artikel ini adalah: (1) mengkaji aspek teknis pendampingan pada implementasi teknologi tepat guna pengolahan limbah cair industri tahu menjadi biogas dan pemurniannya sebagai sumber energi; (2) peningkatan kapasitas dan pemberdayaan industri kecil menengah tahu; dan (3) peningkatan penghematan energi mandiri dari hasil implementasi teknologi. Objek implementasi teknologi adalah biogas hasil dari pemrosesan limbah industri tahu Sentra Sumber Rejeki di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Biogas yang dihasilkan dari digester konvensional dimurnikan di unit pemurnian biogas yang terdiri dari dua tahapan, yaitu: (1) proses kondensasi untuk mengembunkan uap air yang terbawa oleh biogas; dan (2) proses penjerapan menggunakan adsorben karbon aktif. Potensi pembentukan biogas sebesar 1350650 liter/hari dapat digunakan sebagai sumber energi insitu. Pemrosesan biogas melalui proses terintegrasi kondensasi-adsorpsi dapat meningkatkan kualitas biogas cukup signifikan. Biaya operasional yang dapat dihemat dengan pemanfaatan biogas sebagai sumber energi sebesar Rp 127.680.000,00 dari peniadaan serbuk gergaji dan Rp 57.960.000,00 dari substitusi pembelian solar. Pemanfaatan air limbah industri tahu sebagai sumber energi terbarukan dapat memberi nilai tambah pada pengrajin tahu, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. [Title: Implementation and Assistance for Community Empowerment of Small and Medium Tofu Industries In Improvement of Tofu Waste Utilization for Biogas Production] Research application of appropriate technology was focused on implementation aspects and technological assistance, empowerment of small and medium industries know, and increased energy savings independently. The purpose of this article were: (1) assess the technical aspects of assistance to the implementation of appropriate technology for industrial wastewater treatment and purification out into biogas as an energy source; (2) capacity building and empowerment of small and medium tofu industries ; and (3) increase energy savings as the results of the implementation of the technology. Objects implementation of biogas technology is the result of the processing of industrial wastes from Tofu Industri of Sumber Rejeki, District of Kartasura, County of Sukoharjo, Central Java Province. Biogas feed was processed according to biogas purification process unit which consisting of two steps, namely: (1) the condensation process for condensing water vapor carried by biogas; and (2) the process of adsorption or entrapment using the activated carbon adsorbent. The potential of biogas formation of 1350650 L/day can be used as an in situ energy source. Processing biogas through the integrated process of condensation-adsorption can improve the quality of biogas significantly. Operational costs can be saved by the use of biogas as an energy source in amount of Rp 127,680,000.00 of annihilation sawdust and Rp 57,960,000.00 from the substitution of diesel purchases. Utilization of industrial waste water out as a renewable energy source can add value to tofu small industries, both economically and environmentally.
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
27. PEMBUATAN DAN KARAKTERSASI KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA DENGAN AKTIVATOR ASAM FOSFAT SERTA APLIKASINYA PADA PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS
- Author
-
Retno Sulistyo Dhamar Lestari, Denni Kartika Sari, Afriyanti Rosmadiana, and Bening Dwipermata
- Subjects
karbon aktif ,minyak goreng bekas ,bilangan asam ,Technology - Abstract
Nilai guna tempurung kelapa dapat ditingkatkan dengan menjadikannya sebagai bahan baku dalam pembuatan karbon aktif yang dapat digunakan sebagai adsorben dalam proses pemurnian minyak goreng bekas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk karakterisasi produk karbon aktif tempurung kelapa sesuai Standar Industri Indonesia No.0258-79 meliputi uji kadar zat mudah menguap, kadar air, kadar abu, dan kadar karbon terikat serta menentukan pengaruh ukuran partikel karbon aktif terhadap proses adsorpsi minyak goreng bekas. Metode penelitian meliputi pembuatan dan uji karbon aktif menggunakan furnace electric serta analisa bilangan asam pada minyak goreng sebelum dan sesudah adsorpsi. Hasil terbaik diperoleh pada karbon aktif 80 mesh pada konsentrasi asam fosfat 8% dengan kadar zat mudah menguap 2,9%, kadar air 1%, kadar abu 0,34%, dan kadar karbon terikat 96,7% serta penurunan bilangan asam menjadi 0,56 mgKOH/g. Adapun perbandingan luas permukaan karbon aktif sebelum aktivasi yaitu 46,247 m2/g, sedangkan setelah aktivasi sebesar 61,821 m2/g.
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
28. PENGARUH AKTIVATOR KIMIA PADA PERFORMASI BIOADSORBEN DARI KARBON TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENJERNIH AIR SUMUR
- Author
-
Anton Irawan, Rahmayetty Rahmayetty, Nadia Kartika Sari, and Sri Utami
- Subjects
karbon aktif ,tempurung kelapa ,aktifasi kimia ,adsorpsi ,Technology - Abstract
Limbah tempurung kelapa merupakan material organik yang sangat potensial sebagai sumber karbon. Karbon dari tempurung kelapa akan mempunyai nilai guna lebih tinggi dengan perlakuan lebih lanjut menjadi karbon aktif. Karbon aktif dapat digunakan sebagai adsorben penjernih air. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kondisi optimum aktifasi karbon tempurung kelapa, agar dapat diaplikasikan untuk penjernihan air sumur. Dalam penelitian ini, limbah tempurung kelapa diproses secara pirolisis menghasilkan karbon tempurung kelapa. Kemudian karbon di aktivasi menggunakan metode aktivasi kimia dengan HCL dan NaOH sebagai aktivator. Pemilihan asam dan basa bertujuan untuk mempelajari efektivitas asam dan basa sebagai bioadsorben penjernih air. Kondisi optimum diaplikasikan sebagai penjernih air pada kolom adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi terbaik diperoleh pada arang aktif dengan aktifator HCl 3N dengan lama perendaman 16 jam dan ukuran -100+118 mesh. Bilangan iodin yang dihasilkan adalah 853,25 mg/g, kadar air 0,09%, dan kadar zat mudah terbang 8,496%. Hasil Penjernihan air karbon aktif dapat mereduksi kadar besi (Fe) 64,36 %, kadar klorida 8,89%, TDS 8,51%, silika 4,67% dan kesadahan 18,58% dari kandungan air sumur sebelum proses adsorpsi.
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
29. Pengaruh Pemberian Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) Terhadap Motilitas Usus Mencit Putih Jantan
- Author
-
Dewi Sriyani and Fadlina Chany Saputri
- Subjects
Ocimum americanum L. ,intestinal motility ,atropine sulfate ,charcoal meal ,citral ,motilitas usus ,atropin sulfat ,karbon aktif ,sitral ,Pharmacy and materia medica ,RS1-441 ,Therapeutics. Pharmacology ,RM1-950 - Abstract
Kemangi (Ocimum americanum L.) is a well known plant that contains essential oils with citral as a major compound. Citral is reported to have beneficial effect on intestinal motility. This reseach investigated the effect of essential oil of kemangi leaves (Ocimum americanum L.) on male DDY mices intestinal motility. Thirty mices were divided into six groups and each group was pretreated with 0,2 ml of 0,5% CMC (negative control), 1 mg/kg BW of atropine sulfate (positive control), 5 mg/kg BW of citral (comparative control), and three dose variation of volatile oil of kemangi leaves (25 mg/kg BW; 50 mg/kg BW; 100 mg/kg BW) orally. All mices were given charcoal meal suspension 0,2 ml orally, and the animals were sacrificed. The percentage ratio and inhibition were analysed by measure the intestinal transit of charcoal. The results showed that the essential oil of kemangi leaves dose 100 mg/kg BW significantly (p < 0.05) reduced intestinal transit in mice with the percentage inhibition value of 59,79%. This value is not significant different (p> 0.05) compared with citral and atropine sulfate. This research concluded that the essential oil of kemangi leaves has potential effect as antispasmodic agent.
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
30. Effectiveness of Reducing Chemical Oxygen Demand and Turbidity Levels in Laundry Waste Using Activated Carbon from Water Hyacinth Leaves
- Author
-
Hidayati, Nur Ayu, Riyanto, Cucun Alep, and Martono, Yohanes
- Subjects
Efektivitas ,Karbon Aktif ,Limbah Laundry ,Daun Eceng Gondok - Abstract
Senyawa lignoselulosa yang terkandung dalam daun eceng gondok (DEG) (Eichhornia crassipes) dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan karbon aktif dengan tarif yang murah dan terbarukan. Karbon aktif DEG berpotensi sebagai media adsorpsi limbah laundry terutama pada kadar COD dan kekeruhan. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan karakter adsorpsi karbon aktif DEG terhadap nilai COD dan kadar kekeruhan pada limbah laundry dalam kajian kinetika dan isoterm serta menentukan efektivitas penurunan kadar COD dan kekeruhannya. Proses pembuatan karbon aktif DEG dilakukan dengan proses karbonisasi pada suhu 400 °C selama 1 jam, selanjutnya di aktivasi menggunakan H3PO4 30% pada rasio impregnasi 1:4 (b/b) selama 24 jam dan aktivasi fisika pada suhu 600 °C selama 1 jam. Karbon Aktif DEG memiliki gugus fungsi O-H, C-H, C=C, C≡C, dan C-O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi karbon aktif DEG pada nilai COD dan kadar kekeruhan limbah laundry mengikuti pemodelan isoterm Freundlich dan isoterm Elovich dengan nilai R2 berurutan yaitu 0,9535 dan 0,9905. Pemodelan kinetika adsorpsi nilai COD dan kadar kekeruhan pada limbah laundry mengikuti pemodelan kinetika Pseudo Orde Dua. Efektivitas penurunan karbon aktif DEG dalam adsorpsi nilai COD dan kekeruhan limbah laundry berturut-turut sebesar 80,76% dan 6,71%. Lignocellulose compounds contained in water hyacinth leaves (WHL) (Eichhornia crassipes) can be used as raw material for the manufacture of activated carbon at a low and renewable rate. Activated carbon from water hyacinth leaves (ACWHL) has the potential as a laundry waste adsorption media, especially on COD and turbidity levels. The purpose of this study is to determine the adsorption character of ACWHL on COD values and turbidity levels in laundry waste in kinetics and isotherm studies and determine the effectiveness of reducing COD and turbidity levels. The manufacture process of ACWHL is carried out by carbonization at 400 ° C for 1 hour, then activated using 30% H3PO4 at an impregnation ratio of 1: 4 (b / b) for 24 hours and physical activation at 600 ° C for 1 hour. ACWHL has O-H, C-H, C=C, C≡C, and C-O functional groups. The results showed that the adsorption of ACWHL on COD values and turbidity levels of laundry waste followed Freundlich isotherm and Elovich isotherm modeling with R2 values of 0.9535 and 0.9905, respectively. Modeling the adsorption kinetics of COD values and turbidity levels in laundry waste follows the Second Order Pseudo kinetics modeling. The effectiveness of ACWHL reduction in adsorption of COD value and turbidity of laundry waste was 80.76% and 6.71%.
- Published
- 2023
31. Penyisihan Logam Fe dan Cu Pada Air Limbah Menggunakan Kulit Singkong Sebagai Bioadsorben
- Author
-
Avila Rezki Utama, Hendri Sawir, and Wathri Fitrada
- Subjects
karbon aktif ,tembaga ,besi ,General Medicine ,kulit singkong - Abstract
Limbah merupakan sisa berbagai aktivitas manusia berbentuk padat dan cair. Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dibuang ke lingkungan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan secara langsung ataupun tidak langsung. Salah satu contoh aliran air yang telah tercemar limbah cair adalah Banda Kali Jati Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Padang. Salah satu pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan adalah adsorbsi dengan karbon aktif kulit singkong. Karbon aktif mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau adsorpsi selektif. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsentrasi logam Fe dan Cu di Banda Kali Jati, menganalisis pengaruh variasi konsentrasi NaOH yang tepat sebagai aktivator karbon aktif kulit singkong terhadap kualitas adsorben dan menghitung efisiensi penyisihan Fe dan Cu terhadap karbon aktif kulit singkong yang diaktivasi menggunakan NaOH. Metode eksperimen pembuatan karbon aktif dari kulit singkong dengan tiga variasi konsentrasi pada proses pengaktivasian untuk mengetahui potensi karbon aktif sebagai material pengolahan limbah cair. Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi NaOH yang tepat sebagai aktivator karbon aktif kulit singkong yaitu NaOH 7,5 N. Penurunan Fe dan Cu tertinggi berturut-turut 56,42% dan 18,81%.
- Published
- 2023
32. PENGGUNAAN KARBON AKTIF DARI AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA PROCION MERAH DARI INDUSTRI SONGKET
- Author
-
Melyza Fitri Permanda Sari, Puji Loekitowati, and Risfidian Moehadi
- Subjects
karbon aktif ,ampas tebu ,procion merah ,songket Palembang ,adsorpsi isotermal ,Environmental sciences ,GE1-350 - Abstract
Telah dilakukan penelitian penggunaan karbon aktif dari ampas tebu untuk menyerap zat warna procion merah dari industri songket. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan proses karbonisasi pada temperatur 4500C selama 2 jam, karbon aktif yang dihasilkan dilakukan karakterisasi FTIR untuk mengetahui gugus fungsinya serta karakterisasi BET untuk mengetahui luas permukan. Kondisi optimum adsorpsi karbon aktif dari ampas tebu terhadap procion merah dilakukan dengan beberapa variabel, meliputi waktu kontak, berat karbon aktif, dan pH. Hasil karakterisasi FTIR pada karbon aktif dari ampas tebu memiliki gugus fungsi -CO- dan –OH, sedangkan karakterisasi BET karbon aktif dari ampas tebu sebesar 29,2 m2/g. Kondisi optimum adsorpsi karbon aktif dari ampas tebu diperoleh waktu kontak 90 menit dengan berat karbon aktif 0,1 g dan pH optimum 5. Karbon aktif dari ampas tebu mengikuti isotherm Langmuir, efektifitas penyerapan zat warna procion merah dari limbah cair industri songket oleh karbon aktif dari ampas tebu dalam kondisi optimum, sebesar 76,3%.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
33. KARBON AKTIF TEMPURUNG BUAH NIPAH (NYPA FRUTICANS) MENGGUNAKAN AKTIVATOR NACL: Lisa Astari, Abdul Halim Daulay, Ridwan Yusuf Lubis
- Author
-
Astari, Lisa, Halim Daulay, Abdul, and Yusuf Lubis, Ridwan
- Subjects
Nacl ,Karbon aktif ,SEM ,UV-vis ,Tempurung Buah Nipah - Abstract
Tempurung buah nipah dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan karbon aktif setelah melakukan proses aktivasi secara fisika dan kimia hal ini terlihat dari mayoritas hasil pengujian yang telah memenuhi standar arang aktif teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karbon aktif tempurung buah nipah dengan karakteristik yang paling optimum. Metode yang dapat digunakan ialah metode eksperimental dengan pendekatan secara kuantitatif. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan oven dengan suhu 500 ºC dalam waktu 1 jam. Proses aktivasi karbon dilakukan yaitu dengan menggunakan furnace pada suhu 105 ºC selama 2 jam. Aktivasi kimia dilakukan menggunakan larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0, 4, 6, dan 8 M, diaduk menggunakan magnetic strirrer. Analisis yang dilakukan yaitu uji kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, dan kadar karbon.Metode karakterisasi yang digunakan adalah Scanning Electron Microscopy (SEM) dan UV-Vis (ultra violet visible). Hasil pengukuran kadar air adalah sebesar 5,47 – 7,72%, kadar zat mudah menguap sebesar 24,62 – 36,10%, kadar abu sebesar 8,79 – 26,45%, dan kadar karbon sebesar 37,45 – 66,59%. Seiring dengan peningkatan konsentrasi aktivasi maka cenderung terjadi penurunan pada nilai kadar air, kadar zat mudah menguap, dan kadar abu. Serta terjadi kenaikan pada nilai kadar terikat. Mikrostruktur permukaan karbon aktif tempurung buah nipah menunjukkan terbentuknya pori-pori seiring dengan bertambahnya konsentrasi aktivasi. Karbon aktif tempurung buah nipah dengan karakteristik yang optimum dihasilkan pada konsentrasi aktivasi 8 M.
- Published
- 2022
34. Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Pendirian Unit Pengolahan Limbah Tempurung Kelapa (Asap Cair dan Karbon Aktif)
- Author
-
Reni Andayani, Susinggih Wijana, and Arie Febrianto Mulyadi
- Subjects
Analisa Kelayakan ,Asap Cair ,Karbon Aktif ,Tempurung Kelapa ,Activated Carbon ,Coconut Shell ,Feasibility Study ,Liquid Smoke ,Agriculture ,Agricultural industries ,HD9000-9495 - Abstract
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknis dan finansial dari produksi asap cair dan karbon aktif tempurung kelapa. Bahan dasar yang digunakan adalah tempurung kelapa. Asap Cair memiliki banyak manfaat untuk mengawetkan bahan makanan. Selain itu digunakan sebagai koagulan lateks dan juga pada kayu yang diolesi asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap. Karbon aktif banyak digunakan pada industri pengolahan air minum, industri gula, industri obat-obatan dan masih banyak sekali penggunaan karbon aktif di industri-industri lainnya. Pada umumnya karbon aktif digunakan sebagai adsorben. Hasil penelitian diperoleh kelayakan dari aspek teknis meliputi letak geografis industri yaitu di Sulawesi Utara khususnya kabupaten Minahasa Selatan, potensi bahan baku yang memadai, kadar fenol asap cair 1720 mg/L, rendemen asap cair 1,21% dan pH asap cair 4. Perlakuan aktivasi H3PO4 pada karbon aktif kadar air 3,39 %, daya serap terhadap iodine 1.196,05 mg/g, rendemen 26,67 %, kapasitas produksi sebesar 1,5 ton/hari yang dapat terpenuhi dan pemilihan teknologi yang sesuai. Kelayakan dari aspek finansial meliputi produk karbon aktif tempurung kelapa diperoleh HPP Rp 191.502/unit, harga jual Rp 268.103/unit, BEP 871 unit atau senilai Rp 233.436.408, dan untuk produk asap cair diperoleh HPP Rp 63.834/unit, harga jual Rp 89.368/botol, BEP 2.613 unit atau senilai Rp 233.436.408,sedangkan Net B/C, payback period, NPV,IRR karbon aktif dan asap cair adalah Net B/C 3,51, payback period 1 tahun 7 bulan 25 hari, NPV sebesar Rp 2.530.131.712, IRR sebesar 90,98%. Kata kunci: Analisa Kelayakan, Asap Cair, Karbon Aktif, Tempurung Kelapa Abstract This research aims to know the financial and technical feasibility of the production of liquid smoke coconut shell and activated carbon. Liquid smoke has many benefits, among others, can be used to preserve foodstuffs. In addition it is used as a coagulant and also latex on wood that smeared the liquid smoke has a a termite attack resistance. Activated carbon has many uses in water processing industry, sugar industry, medicine industry and the other industry. Generally, activated carbon is used as adsorbant. The research results obtained the feasibility of technical aspects include the geographic location of industries in North sulawesi, adequate raw materials potential, concentration of phenol liquid smoke 1720 mg/l, yield liquid smoke 1.21% and the pH of the liquid smoke 4. H3PO4 activation in activated carbon has 3,39% moisture content, 1.196,05 mg/g Iodine adsorption capacity, 26,67% yield, annual production capacity of 1,5 tons/day, which can be met and the appropriate technology selection. While the financial aspects of feasibility for the production of activated carbon obtained production basic price Rp 191.502/units, the selling price of Rp. 268.103//units, break even point 871 units or Rp. 233.436.408 and for the production of liquid smoke obtained the cost of production Rp. 63.834/ units, the selling price of Rp. 89.368/ bottle, break even point 2.613 units or worth Rp. 233.436.408, While benefit / costæ, payback period, net present value and internal rate of return activated carbon and liquid smoke : benefit / costæ 3,51, Payback Period 1 Years 7 Month 25 Days, Net Present Value Rp 2.530.131.712 And Internal Rate Of Return 90,98%. Keywords: Activated Carbon, Coconut Shell, Feasibility Study, Liquid Smoke.
- Published
- 2014
35. PENURUNAN KADAR PROTEIN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN PEMANFAATAN KARBON BAGASSE TERAKTIVASI (Protein Reduction of Tofu Wastewater Using Activated Carbon Bagasse)
- Author
-
Candra Purnawan, Tri Martini, and Shofiatul Afidah
- Subjects
karbon aktif ,bagasse ,biomassa ,protein ,limbah cair ,tahu ,isoterm adsorpsi ,activated carbon ,biomass ,wastewater ,tofu ,adsorption isotherm ,Environmental pollution ,TD172-193.5 ,Environmental sciences ,GE1-350 - Abstract
ABSTRAK Penurunan kadar protein limbah tahu telah dilakukan dengan pemanfaatan karbon Bagasse teraktivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum dari karbon teraktivasi NaOH dan H2SO4 dalam menurunkan kadar protein limbah cair tahu dan mengetahui jenis isoterm adsorpsi dari karbon aktif yang digunakan untuk menyerap protein limbah cair tahu. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NaOH yang optimum untuk aktivasi karbon aktif 15%, massa optimum karbon bagasse teraktivasi NaOH adalah 2 g dan penurunan kadar proteinnya 71,95%, sedangkan massa optimum karbon bagasse teraktivasi H2SO4 adalah 1 g dengan penurunan kadar protein sebesar 38,19%. Waktu kontak optimum karbon bagasse teraktivasi NaOH dan H2SO4 adalah 12 jam. Adsorpsi protein oleh karbon bagasse teraktivasi NaOH mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich sedangkan karbon bagasse teraktivasi H2SO4 dominan mengikuti isoterm Freundlich. ABSTRACT The protein reduction of tofu wastewater using activated carbon from bagasse had been conducted. The purposes of this research were to analysis optimum condition of activated carbon bagsse using NaOH and H2SO4 for reduction protein in tofu wastewater, and analysis adsorption isotherm of activated carbon with protein. The result showed that optimum mass of carbon bagasse activated NaOH was 2 g with 71.95% protein reduction, while carbon bagasse activated H2SO4 has 1 g with 38.19% protein reduction. The optimum contact time between protein and activated carbon (with NaOH and H2SO4) was happened in 12 hours. Adsorption protein with carbon bagasse activated NaOH had followed Langmuir and Freundlich adsorption isotherm, while adsorption with carbon bagasse activated H2SO4 dominantlyhad followed Freundlich adsorption isotherm
- Published
- 2014
- Full Text
- View/download PDF
36. Analysis of Activated Carbon Monolith Derived from Carrot Juice Waste for Supercapacitor Electrode Application
- Author
-
Afriwandi Apriwandi, Yanuar Hamzah, Dewi Ramayani, Novi Yanti, and Erman Taer
- Subjects
Carrot juice ,Supercapacitor ,karbon aktif ,geography ,geography.geographical_feature_category ,Materials science ,superkapasitor ,material elektroda ,lcsh:QC1-999 ,Electrode ,ampas wortel ,medicine ,Monolith ,lcsh:Physics ,Nuclear chemistry ,Activated carbon ,medicine.drug - Abstract
Pengembangan sistem penyimpanan energi elektrokimia yang efektif dan efisien menjadi sangat penting pada era evolusi teknologi dan industri modern saat ini. Penelitian ini mengemukakan karbon aktif sebagai bahan dasar material elektroda untuk diaplikasikan pada piranti penyimpan energi, khsusunya superkapasitor melalui analisa densitas, X-ray diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Cyclic Voltammetry (CV). Karbon aktif berbentuk monolit disiapkan dari ampas jus wortel melalui pendekatan pirolisis satu tahap terintegrasi dan aktivasi kimia KOH. Proses pirolisis satu tahap terintegrasi dilakukan melalui penggabungan karbonisasi dan aktivasi fisika dalam atmosfer gas N2/CO 2 . Berdasarkan analisis data, karbon aktif menunjukkan sifat amorf yang normal dan sifat porositas terkonfirmasi. Lebih lanjut, sifat elekrokimia dievaluasi menggunakan metode Cyclic Voltammetry (CV) pada sistem dua elektroda. Kapasitansi spesifik yang dihasilkan sebesar 155 F/g dalam elektrolit 1 M H 2 SO 4 dengan energi spesifik dan daya spesifik adalah 21,52 Wh/kg dan 77,57 W/kg. Berdasarkan analisa ini maka ampas jus wortel terkonfirmasi berpotensi sebagai karbon aktif untuk elektroda yang diaplikasikan dalam piranti penyimpan energi superkapasitor. Abstract. The development of an effective and efficient electrochemical energy storage system is very important in today's era of technological evolution and the modern industry. This research suggests that activated carbon is the raw material for electrode materials to be applied to energy storage devices, especially supercapacitors through density analysis, X-ray diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR), and Cyclic Voltammetry (CV). Activated carbon in the monolith form derived from carrot juice waste was prepared through a one-stage integrated pyrolysis approach and chemical activation of KOH. An integrated one-stage pyrolysis process was carried out by combining carbonization and physical activation in an N2/CO 2 gas atmosphere. Based on data analysis, activated carbon performed normal amorphous behavior with confirmed porosity features. Furthermore, the electrochemical properties were evaluated using the Cyclic Voltammetry (CV) method at the two-electrode system. The specific capacitance was found as high as 155 F/g in the 1 M H 2 SO 4 aqueous electrolyte with specific energy and specific power as high as 21.52 Wh/kg and 77.57 W/kg, respectively. Based on this analysis, the carrot juice waste has been confirmed to have the potential as activated carbon for the electrodes applied in supercapacitor energy storage technology. Keywords: Carrot Juice Waste, Activated Carbon, Electrode Materials, Supercapacitor
- Published
- 2021
37. PENGGUNAAN KARBON AKTIF MAGNETIT-Fe3O4 SEBAGAI PENYERAP ZAT WARNA REMAZOL YELLOW
- Author
-
Intan Lestari, Eko Prasetyo, and Diah Riski Gusti
- Subjects
Remazol Yellow ,adsorben ,magnetit Fe3O4 ,Karbon aktif - Abstract
Karbon aktif magnetite Fe3O4 telah digunakan sebagai adsorben penyerap zat warna remazol yellow. Karbon aktif dibuat dari cangkang kelapa sawit dan dikompsoitkan dengan magnetite Fe3O4 dengan metode kopresipitasi. Adsorben digunakan untuk penyerap zat warna remazol yellow dengan mempelajari beberapa parameter penyerapan yaitu pengaruh pH, waktu kontak dan konsentrasi larutan Remazol Yellow. pH penyerapan diperoleh pada kondisi pH 2 dengan efisiensi penyerapan 84,613%, waktu kontak optimum pada waktu 45 menit dengan efisiensi penyerapan 71,79% dan dan konsentrasi optimum pada konsentrasi 45 mg/L dengan efisiensi penyerapan adalah 80,82%
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
38. Pengaruh ukuran partikel terhadap kualitas arang aktif kulit kakao (theobroma cacao l.) sebagai bahan penyerap kelembaban
- Author
-
Lestari, Lina, Rismayanti, Sitti, and Ilmawati, Wa Ode Sitti
- Subjects
kulit kakao ,karbon aktif ,kelembaban ,SEM ,ukuran partikel - Abstract
Telah dilakukan penelitian mengenai adsorbsi kelembaban menggunakan karbon aktif dari limbah kulit buah kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan karbon aktif dari kulit kakao dengan variasi ukuran partikel dan aktivasi. Karbon aktif dibuat dari kulit buah kakao melalui tahap dehidrasi, karbonasi dan aktivasi suhu 550°C selama 30 menit. Sebelum dilakukan pengujian daya adsorbsi, sampel di panaskan selama 1,5 jam dengan suhu 105 °C dalam oven dengan tujuan untuk menghilangkan kadar air dari sampel tersebut. Pengujian daya adsorbsi karbon aktif dilakukan dengan memasukkan air panas dengan wadah di dalam kotak kemudian mendiamkannya selama 1 jam hingga keadaan kotak dipenuhi uap, kemudian dimasukkan thermometer hygrometer ke dalam kotak tersebut hingga diperoleh Rh konstan terhadap kelembaban di dalam kotak. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Pengukuran kelembaban diamati tiap 1 jam. Ukuran partikel sampel bervariasi (20-40) mesh, (40-60) mesh, (60-80) mesh, (80-100) mesh dan >100 mesh. Daya adsorbsi terbaik terdapat pada ukuran partikel >100 mesh dengan jumlah kadar air yang diserap 20,576 % dan karbon dengan daya adsorbsi yang kurang baik atau lambat terjadi pada ukuran partikel (20-40) mesh dengan jumlah kadar air yang diserap 0,702%. Hal ini sesuai dengan analisis SEM untuk karbon aktif >100 mesh. Daya adsorbsi semakin berkurang dengan besarnya ukuran partikel arang aktif.
- Published
- 2022
39. Sintesis Komposit TiO2-Karbon Aktif untuk Fotokatalisis Larutan Zat Warna Direct Blue 19 dan Ion Logam Pb2+ dan Cd2+ secara Simultan
- Author
-
Titi Agustin, Nor Basid Adiwibawa Prasetya, and Didik Setiyo Widodo
- Subjects
tio2 ,karbon aktif ,komposit ,fotokatalisis ,direct blue 19 ,cd2+ ,pb2+ ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang sintesis komposit TiO2-karbon aktif untuk fotokatalisis larutan zat warna Direct Blue 19 dan ion logam Pb2+ dan Cd2+ secara simultan. Penelitian dilakukan dengan sintesis TiO2 dari TiCl4, kemudian dibuat menjadi komposit TiO2-karbon aktif yang diuji kemampuan fotokatalitiknya dengan variabel pH, waktu kontak, dan konsentrasi ion logam yang ditambahkan pada larutan zat warna Direct Blue 19. Karakterisasi TiO2 serbuk dan TiO2-karbon aktif dilakukan dengan menggunakan XRD, DR-UV, SEM dan SAA. Sedangkan pengukuran konsentrasi zat warna dan ion logam sebelum dan sesudah diuji fotokatalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan AAS. Hasil penelitian diperoleh serbuk TiO2 sintesis berfasa anatase dengan ukuran kristal sebesar 16,52 nm Energi Band Gap sebesar 3,71 eV. Komposit TiO2-karbon aktif yang dihasilkan berbentuk tablet dengan diameter 0,8 cm, tinggi 0,45 cm dan berwarna abu-abu. Komposit TiO2-KA yang dihasilkan memilki morfologi yang berongga dengan luas permukaan luas area permukaan sebesar 31,366 m2/g, volume pori sebesar 0,102 cc/g sedangkan radius pori sebesar 3,8643 nm. pH optimum untuk proses fotodegradasi ini adalah pada rentang pH 3-4. Penambahan ion logam Cd2+ dan Pb2+ dapat meningkatkan efektivitas fotodegradasi Direct Blue 19 dan secara simultan dapat mereduksi ion logam Cd2+ dan Pb2+.
- Published
- 2013
- Full Text
- View/download PDF
40. Transesterifikasi minyak kemiri sunan menjadi biodiesel menggunakan katalis padat K2O/C
- Author
-
Justaman Arifin Karo Karo, Husni Husin, Sofyana Sofyana, T M Asnawi, Muhammad Zaki, Fikri Hasfita, and Saifullah Bin Ramli
- Subjects
karbon aktif ,katalis padat k2o/c ,Industries. Land use. Labor ,kalium oksida ,Industry ,biodiesel ,HD28-9999 ,HD2321-4730.9 ,minyak kemiri sunan - Abstract
Preparasi katalis padat K2O/C telah berhasil disiapkan dengan mengimpregnasi K2CO3 pada permukaan karbon aktif sekam padi selama 6 jam. Campuran tersebut dikalsinasi pada suhu 300 oC selama 3 jam hingga terbentuk K2O/C. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kinerja katalis K2O/C dalam proses transesterifikasi minyak biji kemiri sunan menjadi biodiesel. Karbon sekam padi (C) dipersiapkan dengan proses pirolisis sekam padi, dilanjutkan dengan proses aktivasi untuk mendapatkan karbon sebagai penyangga berpori. Katalis K2O/C dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy-Dispersive X-ray (EDX). Hasil analisa EDX menunjukkan bahwa komposisi katalis didominasi oleh karbon (C) dan kalium (K). Fasa aktif K2O terdistribusi pada permukaan karbon aktif secara merata. Katalis K2O/C yang dihasilkan digunakan dalam reaksi transesterifikasi minyak kemiri sunan menggunakan reaktor batch. Yield biodiesel tertinggi dicapai hingga 98,68% ketika menggunakan katalis 4%, loading K2CO3 pada karbon aktif 0,5% berat, waktu reaksi 90 menit, serta rasio molar metanol terhadap minyak 8:1. Katalis K2O/C sangat berpotensi untuk dikembangkan selanjutnya sebagai salah satu katalis padat untuk mengkonversi minyak nabati menjadi biodiesel.
- Published
- 2020
41. Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit
- Author
-
Bumiarto Nugroho Jati, Siti Naimah, Silvie Ardhanie Aviandharie, and Rahyani Ermawati
- Subjects
krom ,industri penyamakan kulit ,precipitated calcium carbonate (PCC) ,karbon aktif ,TiO2 ,fotokatalitik ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC) dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS) dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180.
- Published
- 2012
- Full Text
- View/download PDF
42. PENGARUH KARBON AKTIF TERHADAP AKTIVITAS FOTODEGRADASI ZAT WARNA PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2
- Author
-
Kapti Riyani and Tien Setyaningtyas
- Subjects
karbon aktif ,zat warna ,fotokatalis ,TiO2 ,fotodegradasi ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Studi penggunaan fotokatalis TiO2/KA (arang aktif) dilakukan dengan tujuan mengurangi konsentrasi zat warna pada limbah cair tekstil. Arang aktif dari jerami padi diperoleh dari Kabupaten Banyumas dan contoh dari limbah cair tekstil dari salah satu industri tekstil di Pemalang. Penelitian ini dimulai dengan pembuatan arang aktif dari jerami padi, dengan aktivasi termal pada temperatur 300 oC dan 700 oC, kemudian dilakukan modifikasi fotokatalis TiO2/KA. Uji fotodegradasi zat warna dilakukan dengan beberapa parameter seperti perbandingan berat TiO2: KA (99:1, 98:2, 97:3, 96:4, 95:5) dan pH (2, 5, 7, 9, 13). Karekterisasi fotokatalis menggunakan SEM, konsentrasi pewarna menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fotokatalis optimum dalam perbandingan berat TiO2: KA300 (99 : 1) dengan menurunkan konsentrasi zat warna adalah 49,19%, berarti sementara TiO2: KA700 (97 : 3) dengan penurun konsentrasi zat warna adalah 52,02%. Proses yang optimal untuk fotodegadasi zat warna pada pH 2 dengan penurunan konsentrasi zat warna pada TiO2: KA300 (99 : 1) adalah 83,80% dan untuk TiO2: KA700 (97:3) adalah 85,66%.
- Published
- 2011
43. Pemanfaatan Karbon Aktif Serbuk Gergaji Kayu Jati untuk Menurunkan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Industri Tekstil
- Author
-
Ratu Yulia Akhsanti, Retno Ariadi Lusiana, and Khabibi Khabibi
- Subjects
karbon aktif ,adsorpsi ,chemical oxygen demand (cod) ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Pada penelitian ini dikaji penggunaan karbon aktif dari serbuk gergaji kayu jati dengan zat pengaktifasi berupa larutan NaCl untuk menurunkan COD limbah cair industri tekstil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dari serbuk gergaji kayu jati memiliki kadar abu 1,05% dan kadar air 3,82%. Spektra FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi berupa gugus hidroksil sementara dari analisis SEM, diperoleh ukuran pori karbon aktif dengan diameter 0,468 µm dan panjang 0,489 µm. Pada waktu adsorpsi 110 menit terjadi penurunan kadar COD sebesar 86% dan pada berat adsorben 1,15 gram terjadi penurunan kadar COD sebesar 84% dari kadar COD awal limbah industri tekstil sebesar 1291,53 mg/L.
- Published
- 2010
- Full Text
- View/download PDF
44. Pemanfaatan Ampas Kopi sebagai Bahan Karbon Aktif untuk Pengolahan Air Limbah Industri Batik
- Author
-
Febrianti, Cindy, Ulfah, Maria, Kusumastuti, Kusumastuti, and Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta
- Subjects
Karbon aktif ,air limbah industri batik ,ampas kopi ,jenis aktivator ,Pharmaceutical Science - Abstract
Pengolahan air limbah industri batik dapat dilakukan menggunakan metode adsorpsi, diantaranya menggunakan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator karbon aktif ampas kopi dan konsentrasi air limbah batik terhadap kualitas air limbah setelah proses adsorpsi dengan mengacu pada parameter baku mutu air limbah tekstil. Parameter pengamatan meliputi derajat keasaman (pH), dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (COD), biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS), total disolved solid (TDS), dan total solid (TS). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis aktivator karbon aktif ampas kopi yang terdiri dari: (A1 ) karbon aktif dengan aktivator HNO3 , (A2 ) karbon aktif dengan aktivator H3 PO4 , (A3 ) karbon aktif dengan aktivator ZnCl2 . Faktor kedua adalah konsentrasi air limbah industri batik yang terdiri dari: (B1 ) 50%, (B2 ) 75%, (B3 ) 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis aktivator karbon aktif ampas kopi berpengaruh terhadap pH, TSS, COD, dan BOD air limbah industri batik. Konsentrasi air limbah berpengaruh terhadap TSS, TDS, dan TS. Proses adsorpsi air limbah industri batik terbaik diperoleh pada perlakuan A3 B1 (karbon aktif dengan aktivator ZnCl2 pada konsentrasi air limbah batik 50%), air limbah yang dihasilkan memiliki pH 6,33, TSS 0,6 mg/L, TDS 0,6 mg/L, TS 1,2 mg/L, COD 148,18 ppm, BOD 9,2 ppm, dan DO 3,6 mg/L.
- Published
- 2023
- Full Text
- View/download PDF
45. STUDI PENDAHULUAN OZONASI (KATALITIK DAN NON KATALITIK) LIMBAH CAIR KARBOFURAN
- Author
-
Enjarlis Enjarlis, S. Bismo, Slamet Slamet, and Roekmijati Roekmijati
- Subjects
Karbofuran ,karbon aktif ,ozonasi kataliti ,ozonasi-non katalitik ,Chemical engineering ,TP155-156 - Abstract
Karbofuran adalah insektisida yang banyak digunakan oleh petani padi di Indonesia. Di perairan karbofuran berpotensi membentuk organoklorida dengan klor atau turunan klor. Oleh sebab itu, karbofuran digunakan sebagai objek penelitian untuk disisihkan dalam air dengan proses ozonasi. Proses ozonasi mampu menguraikan organik kompleks menjadi sederhana dan meningkatkan sifat biodegradable. Tujuan penelitian yaitu membandingkan penyisihan karbofuran dalam air dengan proses ozonasi non-katalitik dan katalitik menggunakan katalis karbon aktif. Ragam percobaan yaitu pH (2, 7, dan 9) pada suhu kamar selama 60 menit. Analisis konsentrasi karbofuran menggunakan kromatografi gas dan konsentrasi zat organik sebagai Chemical Oxigen Deman (COD) secara titrasi pada satiap10 menit selama 60 menit. Hasil percobaan memperlihatkan proses ozonasi katalitik dan non-katalitik terbaik pada kondisi basa (pH 9) dengan penyisihan karbofuran 100 % dan COD turun dari 134 ppm menjadi 38 ppm untuk ozonasi katalitik, sedangkan pada ozonasi non-katalitik penyisihan karbofuran 46,4 % dan COD turun menjadi 70 ppm. Perubahan suhu dan pH selama proses baik ozonasi katalitik maupun non-katalitik tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
- Published
- 2006
- Full Text
- View/download PDF
46. Perbaikan Mutu Fraksi Kerosin Melalui Proses Adsorpsi oleh Karbon Aktif
- Author
-
Arnelli Arnelli and Asti Hanani
- Subjects
adsorpsi ,karbon aktif ,fraksi kerosin ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Proses adsorpi menggunakan karbon aktif telah digunakan untuk mengurangi kandungan senyawa sulfur dan meningkatkan kualitas warna pada fraksi kerosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat karbon aktif dan waktu kontak optimum pada proses adsorpsi adalah 150 gram dan 80 menit dengan pengurangan kandungan sulfur 32,2 % sedangkan kualitas warna meningkat 87,5 % dengan demikian proses adsorpsi oleh karbon aktif lebih efektif dalam meningkatkan kualitas warna fraksi kerosin.Kata kunci: Adsorpsi, karbon aktif, fraksi kerosin
- Published
- 2006
- Full Text
- View/download PDF
47. Pemurnian Gliserin Dengan Menggunakan Metode Adsorpsi Karbon Aktif Lokal
- Author
-
Rina Dewi Mayasari, Akhmad Rifa'i, Ade Sholeh Hidayat, Diah Ayu Fitriani, Hanif Yuliani, Fithri Nur Purnamastuti, and Eryanti Kalembang
- Subjects
pemurnian ,gliserin ,karbon aktif ,adsorpsi - Abstract
Pemurnian gliserin dilakukan dengan tiga tahapanreaksi yaitu: acidification , polar solven extraction , dan activated carbon adsoption . Proses pemurnian juga mengoptimasi pengaruh jenis asam (H 3 PO 4 , H 2 SO 4 dan CH 3 COOH) pada pH (1–6), jenis pelarut / polar solvent (CH 3 OH, C 2 H 5 OH dan C 3 H 7 OH) dengan rasio pelarut organik terhadap gliserin (3:1–1:3 v/v), serta proses adsorpsi karbon aktif dengan perbandingan konsentrasi karbon aktif terhadap gliserin (40–200 g/l). Pemurnian crude glycerin (±82% PT. Wilmar Nabati) telah dilakukan dengan proses adsorpsi karbon aktif lokal. Proses adsorpsi bertujuan untuk menghilangkan senyawa MONG ( matter organic non glycerin ) dan betha-carotene sebagai komponen warna. Setelah proses adsorpsi diperoleh gliserin dengan kemurnian ±96% ( b / v ). Untuk mendapatkan kemurnian mencapai 99,8% diperlukan proses distilasi untuk memisahkan impuritas air.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
48. KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN POLIMER MATRIK KOMPOSIT(PMC) DARI KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORBSI LOGAM BERAT PADA MINYAK GORENG BEKAS
- Author
-
Vivi Nurmayanti and Erna Hastuti
- Subjects
Minyak goreng ,Karakterisasi ,aktifasi ,PMC ,Membran ,karbon aktif ,Tempurung Kelapa ,Adsorbsi ,Physics ,QC1-999 - Abstract
Minyak goreng yang sudah berulangkali dipanaskan akan berwarna hitam dan mengandung logam-logam berat. Untuk meremajakannya diperlukan teknologi alternatif yang mampu mereduksi logam berat pada minyak goreng bekas. Salah satunya adalah membran PMC yang digunakansebagai filter. Membran di uji sifat fisis (debit aliran, kerapatan, porositas) dengan variasi ukuran mesh dan komposisi karbon aktif tempurung kelapa. Matrik berasal dari campuran 0.3 gr PEG, 5 ml PVA, dan 5 ml Aquades. Filler berupa serbuk karbon aktif berasal dari limbah tempurung kelapa. Membran di buat dengan variasi ukuran mesh 60, 100, 120 mesh dan komposisi 1, 3, dan 5 gr. Karbon aktif diperoleh dari tempurung kelapa dengan teknik pemanasan pada temperatur 500o C dan aktifasi kimia dengan larutan H3PO4 5 M. Hasil terbaik ditunjukkan pada membran dengan penambahan karbon aktif 5 gram 120 mesh yang memiliki efektifitas penyaringan paling baik dan adsorbsi logam berat paling maksimal. Debit aliran semakin meningkat dengan nilai 0.0333 (ml/menit) dan kerapatan membran semakin kecil 0.95534 (gr/cm) dengan porositas 0.39 %. Hasil AAS menunjukan logam Cu mengalami penurunan kadar logam sebesar 0.0819 mg/L dan logam Fe 0.0285 mg/L. Membran ini merupakan membran mikrofiltrasi dengan rata-rata pori-pori 160.4 nm yang mampu mereduksi partikel dan bakteri dengan ukuran 400 nm hingga 2 µm
- Published
- 2014
- Full Text
- View/download PDF
49. Pengaruh pH dan Suhu pada Adsorpsi Karbon Aktif terhadap Zat Warna Metilena Biru dalam Larutan Sukrosa
- Author
-
Parsaoran Siahaan
- Subjects
ph ,suhu ,adsorpsi ,karbon aktif ,metilena biru ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Telah diteliti pengaruh pH dan suhu pada kemampuan adsorpsi karbon aktif terhadap zat wama metilen biru dalam larutan sukrosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi karbon aktif, kestabilan zat wama dapat dipengaruhi oleh pH dan suhu adsorpsi
- Published
- 1998
- Full Text
- View/download PDF
50. Adsorpsi Ion Logam Natrium dan Kalium dengan Karbon Aktif Merck dan Norit
- Author
-
Parsaoran Siahaan
- Subjects
adsorpsi ,ion logam ,karbon aktif ,Chemistry ,QD1-999 - Abstract
Telah dilakukan penelitian adsorpsi karbon aktif merck dan norit terhadap ion iogam natrium dan kalium yang kemudian dibandingkan dengan adsorsi terhadap metilena biru. Untuk mempelajari kemampuan adsorpsi karbon aktif juga telah ditentukan luas permukaan dan distribusi pori. Luas permukaan kaibon aktif merck dan norit masing-masing adaiah 762,7286 m2/g dan 9,2756 m2/g. Karbon aktif merck dan norit mengadsorpsi metilena biru masing-masing sebesar 4,700 ppm dan 4,467 ppm pada konsentrasi larutan metilena biru 5,0 ppm. Karbon aktif merck dapat mengadsorpsi ion logam kalium sebesar 1,106 ppm (pada konsentrasi larutan 3 ppm), tetapi tidak dapat mengadsorpsi ion logam natrium. Karbon aktif norit dapat mengadsorpsi ion logam natrium sebesar 0,703 ppm (pada konsentrasi larutan 3 ppm) tetapi tidak dapat mengadsorpsi ion logam kalium
- Published
- 1998
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.