Latar Belakang: Berdasarkan data BPOM pada periode 2009 hingga 2013 diperkirakan ada 10.700 kasus Kejadian Luar Biasa keracunan pangan di Indonesia yang terjadi, 411.500 orang sakit dan 2.500 orang meninggal dunia. Studi ini ditujukan untuk mengetahui higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian semi kualitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2021 dengan sampel 7 pedagang makanan di Pasar Curug Kabupaten Tangerang. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah higiene sanitasi tempat pengolahan makanan yang terdiri dari higiene penjamah makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat pengolahan makanan, dan penyimpanan makanan jadi. Analisis data pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi sesuai dengan tujuan pada penelitian ini. Hasil: Hasil yang diperoleh ditemukan bahwa higiene sanitasi tempat pengolahan makanan di Pasar Curug belum memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenkes RI No. 1096/ Menkes/Per/VI/2011 seperti penjamah makanan yang tidak menjaga kebersihan tangan, rambut dan kuku, tidak menggunakan celemek dan penutup kepala, tidak mencuci tangan sebelum menjamah makanan, tidak menggunakan alat atau alas tangan saat menjamah makanan dan kebiasaan merokok atau menggaruk anggota badan pada saat menjamah makanan . Kesimpulan: Foodborne disease masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena kurangnya higiene penjamah makanan dan sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan tempat pengolahan makanan dan penyajian makanan. Selain itu, masih kurangnya perhatian tentang higiene dan sanitasi makanan serta higiene personal saat mengolah makanan. Diharapkan adanya pemantauan rutin untuk mengevaluasi hygiene dan sanitasi makanan pada pengolah makanan. Analysis of Sanitation Hygiene of Food Processing Places in The Curug Market Area, Tangerang Regency Background: Based on BPOM data from 2009 to 2013, it is estimated that there were 10.700 cases of extraordinary food poisoning in Indonesia with 411.500 people were sick, and 2.500 people died. This study aims to determine the sanitation hygiene of food processing facilities at Curug Market, Tangerang Regency. Methods: This research was semi-qualitative research using a cross-sectional study design that conducted in October-December 2021. The sample of this study were 7 food traders at Curug Market, Tangerang Regency. The variables observed in this study were the sanitation of the food processing area, which consisted of the cleanliness of food handlers, storage areas, food processing areas, and ready-to-eat food storage. Data analysis was used to describe the study's objectives. Results: This study found that the sanitation hygiene of food processing places in Curug Market did not meet the requirements according to the Minister of Health of the Republic of Indonesia No.1096/ Menkes/Per/VI/2011, such as food handlers do not keep their hands, hair, nails clean, do not use aprons and head coverings, do not wash their hands before touching food, do not use tools or hand mats when touching food and smoking. Conclusion: Foodborne disease is still a public health problem in Indonesia due to the lack of hygiene for food handlers and environmental sanitation. There is still a lack of attention to food hygiene and sanitation as well as personal hygiene when processing food. It is expected that there will be regular monitoring to evaluate food hygiene and sanitation in food processors.