Search

Self-healing concrete (SHC) merupakan inovasi material beton yang dapat menyembuhkan retak pada beton dengan penambahan mikroorganisme sebagai agen penyembuhnya. Di sisi lain plastik merupakan material yang sering digunakan namun penggunaan plastik tentunya berdampak terhadap pertambahan jumlah sampah plastik di lingkungan. Oleh karena itu limbah plastik telah dikembangkan sebagai serat sintetis dalam beton. Penambahan limbah plastik ke dalam SHC memiliki potensi meningkatkan karakteristik mekanik pada beton. Namun penelitian mengenai substitusi limbah plastik ke dalam SHC saat ini belum ditemukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis capaian nilai kuat tekan modulus elastisitas kuat tarik belah dan hasil evaluasi penutupan retak dari SHC berbasis bakteri Bacillus subtilis dengan substitusi limbah plastik terhadap beton normal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan dua komposisi beton yaitu komposisi A (beton dengan bakteri dan serat plastik) dan R (beton normal). Kedua komposisi beton kemudian dicetak ke dalam dua cetakan yang terdiri dari 6 silinder 150 times 300 mm dan 3 prisma 75 times 75 times 150 mm. Kemudian dilakukan perawatan selama 28 hari sebelum dilakukan pengujian. Untuk evaluasi retak beton yang telah diuji ditempatkan ke dalam tiga perlakuan yang berbeda yaitu di dalam ruangan luar ruangan dan direndam seluruhnya di dalam air. Hasil penelitian menunjukkan capaian nilai kuat tekan dan modulus elastisitas mengalami penurunan sebesar 22 16% dan 7 75% dan nilai kuat tarik belah meningkat sebesar 1 07% dibandingkan beton normal. Evaluasi penutupan retak menunjukkan beton dengan perlakuan perendaman di dalam air mengalami penutupan retak dengan adanya endapan kalsium karbonat di area retak pada hari ke 14 dan 28 dibandingkan perlakuan lainnya.