The purpose of the study was to determine the stress level of students, to find out the factors that cause learning stress and to find out how to reduce learning stress at State High Schools in Telanaipura District, Jambi City. The dimensions studied in seeing coping stress are divided into several dimensions including a) Self-activity, b) Planning, c) Self-control, d) Seeking instrumental social support, e) Seeking emotional social support, f) Acceptance, g) Religiosity. This study uses a mixed research design or mixed method. The mixed methods research approach is an approach that combines or associates qualitative and quantitative forms. In this study, a measurement scale is used, namely the Likert scale to see coping stress and the stress level measurement scale using a semantic differential behavioral scale model. This research was carried out at SMAN in Telanaipura Time Quantitative research at SMAN 5 is March 6 to March 8, 2020 The population used in this study is class XII students, school principals and Counseling Guidance (BK) teachers at SMAN 5 and SMAN 10 respectively, with 1500 respondents. The results and findings of this study were 97 (62%) were classified, categorized as high stress levels in learning activities at school. There are 53 (38%) students, categorized as low stress level and the efforts or strategies taken by students in dealing with stress are divided into several dimensions including self-activity 3.84, planning 3.90, self-control 3.80, seeking instrumental support 3 .78, seeking emotional support 3.95 acceptance 3.77 and religiosity 3.78 and the average stress reduction effort made by students 3.83 is in the high category which can be opened in academic activities in high school schools in Telaipura sub-district, Jambi city dense with a high level of stress students are able to cope with stress well, Tujuan dari penelitin adalah Untuk mengetahui tingkat stress peserta didik, mengetahui faktor yang menyebabkan stres belajar dan mengetahui upaya pengurangan stres belajar di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. dimensi yang dikaji dalam melihat copping stress dibagi dalam beberapa dimensi diantaranya a) Keaktifan diri, b) Perencanaan, c) Kontrol diri, d) Mencari dukungan sosial yang bersifat instrumental, e) Mencari dukungan sosial yang bersifat emosional, f) Penerimaan, g) Religiusitas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran atau mixed method. Pendekatan penelitian mixed method merupakan pendekatan yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert untuk melihat copping stress dan Skala pengukuran tingkat stres mengunakan semantic defferential model skala tingkah laku, Penelitian ini dilaksanakan di SMAN di Kecamatan Telanaipura Waktu penelitian ini metode kuantitatif di SMAN 5 adalah 6 Maret sampai 8 Maret 2020 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII, Kepala sekolah dan Guru Bimbingan Konseling (BK) di masing masing SMAN 5 dan SMAN 10, yang jumlah respondennya adalah 1500 orang. hasil dan temuan penelitian ini adalah Terdapat 97 ( 62%) siswa, dikategorikan tingkat stress tinggi dalam aktivitas pembelajaran disekolah. Terdapat 53 ( 38%) siswa , dikategori tingkat Stress rendah dan upaya atau strategi yang dilakukan oleh siswa dalam mengatasi stress dibagi dalam beberapa dimensi diantarnya Keaaktifan diri 3,84, perencanaan 3,90, kontrol diri 3,80, mencari dukungan bersifat intrumental 3,78, mencari dukungan bersifat emosional 3,95 penerimaan 3,77 dan religiulitas 3,78 dan rerata upaya pengurangan stress yang dilakukan oleh siswa 3, 83 masuk dalam kategori tinggi dimana dapat disimpulkan dalam kegiatan aktifitas akademik di sekolah SMAN se – kecamatan telanaipura kota jambi padat dengan tingkat stress yang tinggi siswa mampu melakukan copping stress dengan baik