Hypothesis testing is a material in the Statistics course that is very important for students and researchers, because it will be very useful when compiling a thesis, thesis, or research results. The procedure for drawing scientific conclusions which is carried out in stages, so that it can be accounted for to all parties, is called hypothesis testing. In testing the hypothesis, it is necessary to test assumptions about the distribution of the data. If the distribution assumption is met, then parametric hypothesis testing can be performed. If the distribution assumption is not met, a nonparametric hypothesis test is used. The need to improve the understanding of statistics and the proper procedure for drawing conclusions in research, is felt by partners, namely students and lecturers in LLDIKTI region III. The solution given is to provide training to selected lecturers and students on the procedure for drawing scientific conclusions in statistics. The target audience in this training are final year students and lecturers who are conducting research, in LLDIKTI Region III DKI Jakarta, totaling 136 people. The training is conducted online and focuses on discussing the steps for preparing hypothesis testing in research, including hypothesis testing procedures, test the hypothesis for a difference of 2 on average, test the hypothesis for a difference of more than 2 on average, test the correlation, and test the hypothesis in multiple regression. In this training, the devotees also provide training on the use of JASP software to test hypotheses. Evaluation is carried out on the level of understanding of the target audience before and after the activity using McNemar on testing level α = 5%. The results of the analysis of the questionnaire before and after the training obtained values 2=97.01 and 1;0,012 = 6.634 so it can be concluded that there was a significant increase in understanding before and after the training on hypothesis testing procedures in research. The results of the questionnaire after the training also show 88% of the target audience thought that the practice of JASP software was new knowledge gained in this training. Abstrak Uji hipotesis adalah materi dalam mata kuliah Statistika yang sangat penting bagi mahasiswa maupun peneliti, karena akan sangat berguna ketika menyusun skripsi, tesis, atau hasil penelitian. Prosedur penarikan kesimpulan secara ilmiah yang dilalukan secara bertahap, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pihak, disebut uji hipotesis. Dalam uji hipotesis perlu dilakukan uji asumsi tentang distribusi data. Jika asumsi distribusi dipenuhi, maka uji hipotesis parametrik dapat dilakukan. Jika asumsi distribusi tidak dipenuhi, digunakan uji hipotesis nonparametrik. Kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman ilmu statistika dan prosedur pengambilan kesimpulan yang tepat dalam penelitian, sangat dirasakan oleh mitra, yaitu mahasiswa dan dosen di lingkungan LLDIKTI wilayah III. Solusi yang diberikan adalah memberikan pelatihan kepada dosen dan mahasiswa terpilih tentang prosedur penarikan kesimpulan secara ilmiah dalam statistika. Khalayak sasaran dalam pelatihan ini adalah mahasiswa tingkat akhir dan dosen yang sedang melakukan penelitian, di lingkungan LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta yang berjumlah 136 orang. Pelatihan dilakukan secara daring dan difokuskan pada pembahasan langkah-langkah penyusunan uji hipotesis dalam penelitian, meliputi prosedur uji hipotesis, uji hipotesis untuk beda 2 rata-rata, uji hipotesis untuk beda lebih dari 2 rata-rata, uji korelasi, dan uji hipotesis dalam regresi berganda. Pada pelatihan ini, pengabdi juga memberikan pelatihan penggunaan software JASP untuk uji hipotesis. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat pemahaman khalayak sasaran sebelum dan sesudah kegiatan menggunakan uji Mc Nemar pada tingkat = 5%. Hasil analisis dari jawaban kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan diperoleh nilai 2 = 97,01 dan 1;0,012 = 6,634 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman yang signifikan sebelum dan sesudah pelatihan tentang prosedur uji hipotesis dalam penelitian. Hasil kuesioner sesudah pelatihan juga menunjukkan sebanyak 88% khalayak sasaran berpendapat bahwa praktek software JASP merupakan pengetahuan baru yang diperoleh dalam pelatihan ini.