Search

Statistical data in 2021 in Indonesia shows that the number of accident victims reached 103,645 cases. Around 25% of these accident victims were underage drivers. For this reason, efforts must be made to minimize the number of accident victims, especially avoiding severe injuries. The criteria for respondents are motorcycle riders aged 12 - 25 years who are still categorized as adolescent riders. The data collection was carried out by interviewing respondents for approximately 10 minutes. For data analysis, the number of respondents used was 308 respondents. The location for data collection was Riau Province, Indonesia. The data was analyzed by Bayesian network. To get a good model, the basic model was validated. The number of respondents used to validate this model was 107 respondents. The results of the analysis show that the probability of an adolescent driver to experience severe injury is 27% and mild injury is 73%.Scenario 1 shows that poor driving performance will increase the probability of severe injury by 3%.Scenario 2 shows that driver fatigue will increase the probability of severe injury by 3%.Scenario 3 shows that drivers who conduct traffic violations will increase the probability of severe injury by 5%.Scenario 4 shows that drivers who perform long trips(more than 1 hour) increase their fatigue from 28% to 60%, which also increases the probability of severe injury by 1%.Scenario 5 shows that late night driving (between 24:00 – 06:00) not only increases the probability of fatigue but also increases the probability of severe injury by 1%.Strategic steps to reduce severe injury among adolescent motorcyclists include driving with good performance, avoiding fatigue-inducing conditions, abiding by all traffic rules, and avoiding driving between the hours of 24:00-06:00. ABSTRAK: Data statistik pada tahun 2021 di Indonesia menunjukkan jumlah mangsa kemalangan mencapai 103,645 kes. Kira-kira 25% mangsa kemalangan ini adalah pemandu bawah umur. Oleh itu, usaha perlu dilaksanakan bagi meminimumkan mangsa kemalangan, terutama dalam mengelakkan kecederaan parah. Kriteria responden adalah penunggang motosikal berumur 12 - 25 tahun yang masih dikategori sebagai penunggang remaja. Pengumpulan data dijalankan dengan menemu bual responden selama lebih kurang 10 minit. Analisis data ini melibatkan 308 orang responden. Lokasi pengumpulan data adalah di Riau, Indonesia. Data dianalisis dengan rangkaian Bayesian. Bagi mendapatkan model terbaik, model asas telah disahkan. Bilangan responden yang terlibat dalam mengesahkan model ini adalah seramai 107 orang responden. Dapatan kajian menunjukkan kebarangkalian pemandu remaja yang mengalami kecederaan parah adalah 27% dan cedera ringan sebanyak 73%. Senario 1 menunjukkan pemanduan tidak berhemah akan meningkatkan kebarangkalian cedera parah sebanyak 3%. Senario 2 menunjukkan bahawa memandu dalam keadaan letih akan meningkatkan kebarangkalian cedera parah sebanyak 3%. Senario 3 menunjukkan bahawa pemandu yang melanggar peraturan lalu lintas akan meningkatkan kebarangkalian cedera parah sebanyak 5%. Senario 4 menunjukkan pemandu yang melakukan perjalanan melebihi 1 jam akan meningkatkan keletihan dari 28% kepada 60%, juga menyumbang kepada peningkatan kebarangkalian cedera parah sebanyak 1%. Senario 5 menunjukkan bahawa pemanduan lewat malam (antara 24.00 – 06.00) bukan sahaja meningkatkan kebarangkalian keletihan tetapi juga meningkatkan kebarangkalian cedera parah sebanyak 1%. Langkah strategik bagi mengurangkan kecederaan parah di kalangan penunggang motosikal remaja termasuk: memandu dengan berhemah, tidak memandu dalam keadaan letih, mematuhi segala undang-undang jalan raya dan mengelak dari memandu pada jam 24.00 hingga 06.00.

Lambatnya pertumbuhan luas panen dan produksi tanaman bahan makanan (padi, jagung dan kedele) berdampak terhadap terjadinya kekurangan ketersediaan bahan pangan terutama beras. Kekurangan ini didatangkan dari daerah luar yang juga akan mempengaruhi pendapatan perekonomian Provinsi Riau terutama pendapatan dari sektor pertanian. Tulisan ini mengkaji pertumbuhan tanaman bahan makanan dan kontribusinya terhadap perekonomian di Provinsi Riau Metode analisis yang digunakan secara deskriptif dan kuantitatif dengan pendekatan review literature, dan penelurusan data sekunder. Hasilnya menunjukkan bahwa Pertumbuhan PDRB dan kontribusi sub sektor tanaman bahan makanan relatif masih kecil terhadap perekonomian Provinsi Riau. untuk menjaga ketersediaannya bahan pangan terutama padi pemerintah hendaknya melakukan upaya-upaya menambah luas lahan dan peningkatan produktivitas Kata kunci : Pertumbuhan, PDRB, Tanaman Bahan Makanan--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Abstract The slow growth in harvested area and production of food crops ( rice, corn and soybeans ) have an impact on the occurrence of lack of food supply , especially rice . This deficiency is imported from outside the region which will also affect the economy's income Riau province mainly of income from the agricultural sector . This article examines the growth of food crops and its contribution to the economy in the province of Riau The analytical method used is descriptive and quantitative approach to literature reviews, and search was secondary data . The results show that the GDP growth and the contribution of the food crops sub-sector is still small relative to the economy of the province of Riau . to maintain the availability of foodstuffs , especially rice governments should make efforts to increase the area of land and increased productivity Keywords : Growth , GRDP , Plant Food Ingredients