Search

Kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap peraturan dan protokol kesehatan COVID-19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah diakibatkan oleh bias kognitif yang merupakan kesalahan sistematis dalam berpikir yang mempengaruhi keputusan dan penilaian yang dibuat oleh seseorang. Pengetahuan merupakan domain penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior. Perilaku sesorang terdiri atas kognitif, afektif, dan psikomotor atau dalam bentuk yang lebih operasional dapat diukur dengan knowledge (pengetahuan), attitude (sikap) dan practice (tindakan), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat Dusun Pasir Putih Timur Desa Pematang Berangan Provinsi Riau terhadap tindakan pencegahan COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat analitik dengan metode study cross-sectional. Berdasarkan hasil uji korelasi chi square diperoleh nilai p=0,001 (p

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ibu pasangan usia subur (PUS) dalam memilih metode kontrasepsi, yaitu biaya dan efek samping. Kurangnya pemahaman ibu PUS terhadap efek samping dari alat kontrasepsi, menyebabkan ibu PUS ragu untuk menggunakan alat kontrasepsi. Selain itu biaya pemasangan alat kontrasepsi juga menjadi pertimbangan ibu PUS dalam pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu PUS terhadap penggunaan alat kontrasepsi di Kelurahan Pandan Wangi Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan metode cross-sectional. Hasil uji Chi Square terdapat nilai p=0,001 (p

Miopia adalah anomali pada mata, bayangan difokuskan di depan retina ketika mata tidak dalam berakomodasi. Miopia menduduki peringkat pertama sebagai kelainan yang paling banyak diderita oleh penduduk dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan derajat myopia di Puskesmas Kota Rantauprapat Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain cross sectional retrospective untuk melihat hubungan indeks massa tubuh dengan derajat miopia di Puskesmas Kota Rantauprapat pada bulan Juli-September Tahun 2020. Data diperoleh dari hasil rekam medik. Terdapat 67orang (29,9%) usia 21-30 tahun (43,3%) usia 31-40 tahun (13,4%) usia 41-50 tahun (13,4%) usia >50 tahun, 55,2% berjenis kelamin perempuan 44,8% berjenis kelamin laki-laki. 32,8% responden dikategorikan kurus, 38,8% dikategori normal, dan 28,4% dikategorikan obesitas. 32,8% responden dikategorikan miopia ringan, 38,8% kategori miopia sedang, dan 28,4% dikategorikan miopia berat. Uji korelasi antara IMT dengan derajat myopia diperoleh nilai p= 0,002 (p

Virus corona atau dikenal sebagai covid 19 muncul pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan yang merupakan ibu kota provinsi Hubei, Cina. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap pencegahan pandemi covid 19 di kota Tanjung Balai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan studi cross sectional, untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap pencegahan pandemi covid 19 di kota Tanjung Balai. Menggunakan instrumen penelitian berupa data Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai terkait kasus Covid-19 dan kuesioner tentang pengetahuan, sikap dan tindakan tentang pandemi Covid-19. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil uji statistika menggunakan uji Chi-square didapati nilai p value pada pengetahuan= 0,0001 (

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil cakupan imunisasi dasar terhadap standarpelayanan minimal di Puskesmas Desa Binjai tahun 2018. Untuk mengetahui distribusi frekuensiberdasarkan usia. Untuk mengetahui distribusi dan frekuensi berdasarkan jenis kelamin. Untukmengidentifikasi pencapaian cakupan imunisasi dasar terhadap standar pelayanan minimal diPuskesmas Desa Binjai tahun 2018. hasil penelitian di Puskesmas Desa Binjai diperoleh databahwa dari 94 orang, mayoritas respoden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 52 orang(55,3%), serta minoritas responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 42 orang (44.7%).cakupan imunisasi HB0 sebanyak 94 orang yaitu (100%) dengan target pencapaian standarpelayanan minimal 80 %. Cakupan imunisasi BCG sebanyak 94 orang yaitu (93,6 %) dengan targetpencapaian standar pelayanan minimal 90 %. Cakupan imunisasi DPT/HB1, DPT/HB2, DPT/HB3sebanyak 94 orang yaitu (100 %) dengan target pencapaian standar pelayanan minimal 95 %.Cakupan imunisasi Polio 4 sebanyak 94 orang (91,5 %) cenderung lebih rendah dari cakupanimunisasi Polio 1, Polio 2, Polio 3 yaitu 100 % dengan target pencapaian standar pelayananminimal 95 %. Cakupan imunisasi campak sebanyak 94 orang yaitu (95,7 %) dengan targetpencapaian standar pelayanan minimal 85 %. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwacakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 12-24 bulan di Puskesmas Desa Binjai tahun 2018telah mencapai target standar pelayanan minimal imunisasi yaitu >90%.

The main cause of Chronic Obstructive Pulmonary Disease is smoking or exposure to secondhand smoke from active smokers or smoke inhalation in passive smokers. Other causes are air pollution, workplace exposure, and genetic factors. This type of research is analytical research with a cross sectional approach which aims to study the existence of a variable relationship dynamics. In this study, the sample was 30 patients from the Mandala Health Center. Generally, COPD sufferers are those aged 45 years to 65 years where 21 of the 30 people suffer from risk. The chi-square test results show that there is a relationship between risk factors and the incidence of COPD in the Tembung Mandala 2018 Health Center Working Area.

The human ear is a hearing organ that captures and changes sound in the form of mechanical energy into electrical energy efficiently and is passed on to the brain to be realized and understood. Serum that collects and forms masses will clog the ear canal, causing interference with the sound that results in hearing loss. The research that will be conducted is a study with a cross-sectional method with a sample of 52 people. The majority of respondents were men with a majority of elderly with an average age of 67 years. The results showed that respondents who had serumen were as much as 59.6% and those who had hearing loss were 63.5%. This shows that there is a relationship between hearing loss and the presence of serumen.

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Kejadian atau penularan penyakit menular ditentukan oleh faktor-faktor risiko/determinan yang disebut host, agent, dan environment. Dalam penelitian akan menggunakan penelitian analitik dengan desain case control, Penelitian ini bersifat retrospektif yaitu rancang bangun dengan melihat kebelakang tentang suatu kejadian yang berhubungan dengan kejadian kesakitan yang diteliti saat ini. Penilitaan ini dilakukan di kecamatan kutambaru dengan melihat determinan / faktor risiko terjadinya malaria Dengan tingkat kepercayan 95% dan α = 5%, hasil P0,05), Pengunaan obat anti nyamuk p=0,033, Kebiasaan keluar rumah pada malam hari p=0,055, faktor Umur p=0,392 dan Odds Ratio= 1,444, Jenis kelamin terhadap Malaria p=0,831 dan Odds Ratio= 1,095. Pada penelitian ini variabel yang menjadi faktor risiko terjadinya malaria adalah kebersihan, temperatur, genangan air, kelambu, anti nyamuk, keluar rumah, umur dan jenis kelamin. Untuk mendapat faktor mana yang paling dominan dengan terjadinya Malaria maka variabel tersebut diuji secara bersama-sama dengan dilakukan uji regresi logistik berganda dengan menggunakan metode enter. Ada dua variabel yang memiliki p< 0,025 yaitu kebersihan dan genangan air, sehingga diperoleh masing-masing odds ratio 4,402 dan 3,562. Saran untuk penelitian ini berguna bagi Dinas kesehatan, Institusi dan peneliti.

Immunization is a way to increase a person’s immunity against a desease, so that when later exposed to the desease he did not because ill. Hepatitis B is a potentially ife-threatening liver invection caused by hepatitis B virus. WHO recommends that all infants receive hepatitis B vaccine immediately after birth, preferably within 24 hours. This research was conducted in Pratama Sehati Husada Deli Tua Medan Clinic Year 2015. This research is descriptive followed by 73 volunteers. The Results of this study showed that the level of knowledge of respondents about hepatitis B O immunization is mostly in the category of suffice, which is 54 people (74%), while the good category is 10 people (13,7%), while the least is in the category of less, with 9 people (12,3%).

Nomophobia merupakan gangguan mental berupa kecanduan terhadap ponsel (mobile phone), berupa ketidaknyamanan, kecemasan, kegelisahan atau kesedihan yang disebabkan oleh tidak adanya kontak dengan ponsel atau komputer. Ada enam ciri-ciri pengidap nomophobia, yaitu menghabiskan waktu menggunakan ponsel, merasa cemas ketika tidak memegang ponsel, selalu mengecek layar ponsel, mengaktifkan ponsel 24 jam non-stop, dan lebih nyaman berkomunikasi dengan ponsel dibanding tatap muka.

Diarrhea is one of the communicable desease morbidity and death is relative high. This infectious desease is influenced by several factors such as the environment, the causative agent of the desease, and a host. Diarrheal desease remains a significant health problem because it is the third leading contributor to morbidity and mortality of children in many countries, including Indonesian. Each child had an episode of diarrhea attacks on average 3,3 times per year. Approximately 80% of deahs occur in children aged less than two years. This type of research used in this research is observational analytic with cross sectional study to determine the relationship with the mothers knowledge on diarrhea incidence of diarrhea in children 1-4 years. Total Sample of 54 respondents. The results showed that as many as 30 respondents with less knowledge level, as many as 22 resondents (73,3%) and the incidence of diarrhea while including diarrhea is not as much as 8 respondents (27,79%). Respondents with a good knowledge of the level 24 by 8 respondents (26,7%), the incidence of diarrhea. while as many as 16 respondents (66,7%) with no incidence of diarrhea. There is a relationship with the mothers knowledge on diarrhea incidence of diarrhea in children 1-4 years in Puskesmas Bahorok.

Background: Malaria is a disease caused by protozoal infection of the Plasmodium genus. The disease is transmitted through the bite of Anopheles female mosquito and breeds in human red blood cells. Malaria is found almost all over the world, especially in tropical and sub-tropical countries. This study aimed to analyze the risk factors of malaria incidence in Langkat, North Sumatera. Subjects and Method: This was an analytic observational study with a case control design and retrospective. This study was conducted in Langkat, North Sumatera from March to July 2017. A sample of 88 people, consisting 44 cases of malaria and 44 controls was selected by purposive sampling. The dependent variable was malaria. The independent variables were age, gender, mosquito net, mosquito repellent, hanging out habit, environmental hygiene, temperature, water puddle. The data were collected by questionnaire and analyzed by a multiple logistic regression. Results: Factors that increased the incidence of malaria were environmental hygiene (OR= 3.85; 95% CI= 1.57 to 9.43; p= 0.003), temperature (OR= 2.83; 95% CI= 1.13 to 7.12; p= 0.025), waterlogging (OR= 3.06; 95% CI= 1.28 to 7.30; p= 0.011). Factor that decreased the incidence of malaria was the use of mosquito repellent (OR = 0.39; 95% CI= 0.17 to 0.94; p= 0.033). However, age (OR= 1.45; 95% CI= 0.63 to 3.36; p= 0.392), sex (OR= 1.09; 95% CI= 0.47 to 2.53; p= 0.831), the use of mosquito net (OR= 1.96; 95% CI= 0.62 to 3.91; p= 0.350), and hanging out habit (OR= 2.29; 95% CI= 0.98 to 5.39; p= 0.055) did not show significant effect on the incidence of malaria. Conclusion: Factors influencing the incidence of malaria are environmental hygiene, temperature, waterlogging, and the use of mosquito. Keywords: determinants, malaria

According with the development of information technology and the expand of the internet in the community, the need for computers is very important to support the increasingly high utilization of information technology. Processing data and information requires speed and accuracy of data, to achieve it, it is requires an information technology that can support work so the work becomes more effective and efficient. PT. PLN (Persero) Krueng Geukueh District is a company that runs in the area of electricity and provides services to the community in the provision of services related to electricity, which has a large number of customers. The process of managing customer data at PT. PLN (Persero) Krueng Geukueh District has used a customer data system, but still has a disadvantage of requiring more time in searching customer data, to solving this problem, the author designed the development of the system using the string matching algorithm method, which is one of the most important parts in various processes related to data and text types, one of which is the search for words in customer data. The performance of the string matching algorithm is to match a letters per letter with the keywords given by the staff. The results of this study indicate that by using this method, searching for customer data can be easier. With the development of this system, it is expected that staff or admin in the company can do the work more effectively and efficiently.