Search

One of the hazards in the workplace that can cause occupational diseases is chemicals such as organic solvents. Organic solvents consist of various types of organic substances which are all toxic. Considering this, there is a need for intervention activities for the industrial world, especially the informal sector. This intervention is manifested in a community service program at the Putra Jaya Las Bengkel in Jember Regency. The purpose of this activity is to administratively control the dangers of organic solvents. The method used is counseling and direct practice with the media of pocket books, posters, chemical labels and material safety data sheets (MSDS). The results of the pretest and post-test evaluations showed an increase in knowledge about the dangers and control of organic solvents among workers by 12.5% from an average of 80 to 90. In addition, administrative practices for controlling organic solvents have been carried out in the form of posters, label repairs on organic solvent containers, and provision of MSDS. Overall, it is concluded that this community service activity has effectively increased workers' knowledge about the dangers and control of organic solvents, and has succeeded in increasing the safety of using organic solvents in the workplace. It is recommended that further activities be carried out to maintain the commitment and consistency of the target audience in implementing organic solvent hazard control. Keywords: Administrative Control, Counseling, Informal Sector, Organic Solvents. Abstrak. Salah satu hazard di tempat kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja (PAK) adalah bahan kimia seperti pelarut organik. Pelarut organik terdiri dari berbagai jenis zat organik yang semuanya toksik. Dengan demikian, perlu adanya kegiatan intervensi bagi dunia industri khususnya sektor informal dalam upaya pencegahan PAK akibat paparan pelarut organik. Intervensi ini diwujudkan dalam program pengabdian masyarakat di Bengkel Las Putra Jaya di Kabupaten Jember . Tujuan kegiatan ini adalah menyupayakan pengendalian administratif pada bahaya pelarut organik. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan praktik langsung dengan media buku saku, poster, label bahan kimia dan lembar data keselamatan bahan (LDKB). Hasil evaluasi pretest dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang bahaya dan pengendalian pelarut organik pada pekerja sebesar 12,5 % dari rerata 80 menjadi 90. Selain itu telah dilakukan praktik pengendalian pelarut organik secara administratif berupa pemasangan poster, perbaikan label pada wadah pelarut organik, dan pemberian LDKB yang dapat meningkatkan keamanaan dalam penggunaan pelarut organik. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini secara efektif telah meningkatkan pengetahuan pekerja tentang bahaya dan pengendalian pelarut organik, serta telah berhasil meningkatkan keamanan penggunaan pelarut organik di tempat kerja . Disarankan adaya kegiatan lanjutan untuk menjaga komitmen dan konsistensi khalayak sasaran dalam melaksanakan pengendalian bahaya pelarut organik. Kata Kunci: Pengendalian Administratif, Penyuluhan, Sektor Informal, Pelarut Organik.