Search

Masalah penelitian ini adalah pembinaan atlet di SMA Negeri Olahraga khususnya cabang olahraga atletik tampak kurang tercapainya harapan untuk berprestasi di tingkat nasional ataupun internasional. Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi program pembinaan prestasi atlet atletik SMAN olahraga Provinsi Riau. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi program pembinaan prestasi dengan metode CIPP (Context, Input, Process, Product) pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif fenomenologis. Data diperoleh melalui observasi langsung, dokumentasi, melalui wawancara langsung dan media google formulir dengan atlet atletik, pelatih, pengurus SMAN olahraga Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara konteks, tujuan program pembinaan prestasi di SMAN olahraga sudah sesuai dengan visi misi yang jelas dan menjadikan SMAN olahraga sebagai wadah atlet prestasi. Secara input, kurangnya kualitas atlet yang ada saat ini karena dampak dari pandemi sehingga kurang maksimal dalam seleksi atlet. Secara proses kurangnya pengetahuan pelatih dalam merancang program latihan tergambar dari tidak mampunya membuat program secara tertulis. Secara produk, kualitas atlet dan pelatih yang kurang baik sehingga hasil kurang maksimal

Kekampuan membawa bola basket (dribbling) seringkali dianggap sebuah kemampuan yang utama dalam kesuksesan bermain bola basket. Oleh sebab itu, banyak pelatih yang mendorong latihan dengan penguasaan dribbling bola basket seorang pemain. Tujuan yang ingin dicapai melalui ini penelitian adalah menganalisis pengaruh latihan penanganan bola atau ballhandling pada keterampilan bermain bola basket. Penelitian ini berasal dari permasalahan dimana untuk mengetahui pengaruh latihan ballhandling terhadap kemampuan dribble. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu. Dengan sampel 28 orang yang terdiri dari mahasiswa olahraga. Hasil dari penelitian ini dideskripsikan menggunakan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan pre dan posttest. Hasil penelitian menyebutkan bahwa rata-rata N-gain score untuk kelompok penelitian sebesar 5,8994 atau 5,8% termasuk dalam kategori tidak efektif dengan minimal score 0% dan maksimal 13,64%. Hasil tersebut mempertegas bahwasannya metode latihan ballhandling masih belum menjadi faktor penting dalam penilaiaan dribbling bermain basket. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dengan menggunakan program latihan ballhandling dapat masih belum dapat menaikkan dan meningkatkan kemampuan dribbling bola basket. Terlebih lagi sebuah kesuksesan bermain bola basket tidak hanya ditentukan oleh faktor kemampuan dribbling saja, tapia da banyak faktor yang mempengaruhinya.

Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemampuan jump shoot atlet basket Ocean Generation Club (OGC) Padang. Tujuan penelitian untuk mengungkapkan pengaruh secara langsung dan efek secara tidak langsung daya ledak otot tungkai, daya ledak otot lengan serta keseimbangan dinamis terhadap kemampuan jump shoot. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif kausal. Populasi adalah atlet basket OGC Padang yang berjumlah 40 orang terdiri dari 30 orang putra dan 10 orang putri. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya yaitu pada tim putra basket OGC Padang maka hal inilah yang menjadi pertimbangan untuk memilih sampel atlet putra berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan menggunakan speed spot shooting test,, tes vertical jump, tes two hand medicine ball put test, modified bass test of dynamic balance. Teknik analisis data yang digunakan adalah path analysis dengan keseimbangan dinamis sebagai variabel intervening. Hasil penelitian yakni; (1) Terdapat pengaruh langsung daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan jump shoot, (2) Terdapat efek langsung daya ledak otot lengan terhadap kemampuan jump shoot, (3) Terdapat pengaruh langsung keseimbangan dinamis terhadap kemampuan jump shoot, (4) Terdapat efek tidak langsung daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan jump shoot melalui keseimbangan dinamis, dan (5) Terdapat efek tidak langsung daya ledak otot lengan terhadap kemampuan jump shoot melalui keseimbangan dinamis.

Masalah dalam penelitian ini diduga rendahnya kemampuan groundstroke tenis lapangan yang di sebabkan oleh banyak hal, diantaranya metode pembelajaran yang belum sesuai dan tepat digunakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran global dan elementer (X), terhadap kemampuan groundstroke (Y). Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau exsperimen semu desain pada penelitian ini pretest-posttest design. Sampel penelitian ini mahasiswa tenis lapangan dasar FIK UNP berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh latihan metode pembelajaran global terhadap kemampuan groundstroke tenis lapangan mahasiswa FIK UNP sebesar thitung 20,686 sedangkan t tabel sebesar 2,262 dengan taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan pengambilan keputusan diatas maka t hitung > t tabel (20,686 > 2,262). Metode pembelajaran global lebih efektif dari metode pembelajaran elemeneter di lihat dari hasil uji hipotesis ketiga sebesar sebesar thitung 2,870 sedangkan ttabel sebesar 2,093 dengan taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan pengambilan keputusan diatas maka thitung > ttabel (2,870 > 2,093). Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menunjukkan Ha diterima karena thitung > t tabel, dan dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran global lebih efektif dari metode pembelajaran elementer.

Masalah dalam penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan three point shoot atlet putra Dharma Muda Dharmasraya. Variabel dalam penelitian ini latihan plyometrics dan kemampuan three point shoot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan plyometrics terhadap peningkatan kemampuan three point shoot atlet putra Dharma Muda Dharmasraya. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimen yang bertujuan untuk melihat pengaruh latihan plyometrics terhadap peningkatan kemampuan three point shoot. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bolabasket putra Dharma Muda Dharmasraya yang berjumlah 17 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu atlet putra Dharma Muda Dharmasraya sebanyak 10 orang. Untuk mendapatkan data penelitian digunakan tes kemampuan three point shoot. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa latihan plyometrics ini memberikan pengaruh berarti terhadap peningkatan kemampuan three point shoot. Dimana rata-rata pre test kemampuan three point shoot sebesar 16,1 sedangkan post test nya meningkat menjadi 22,8. Kemudian diperoleh uji beda mean (uji t) sebesar thitung 10,30 sedangkan ttabel 2,26 dengan taraf signifikan α=0,05 dan n=10, maka thitung > ttabel (10,30>2,26), maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari bentuk latihan plyometrics terhadap peningkatan kemampuan three point shoot pada atlet putra Dharma Muda Dharmasraya.

Ability of swimming 50 meters breaststroke swimming subjects specializing in FIK UNP coaching is the background of research problems. This study aims to determine the effect of interval squat thrust training and circuit training exercises on swimming speed of 50 meters breaststroke. Type of experimental research, two groups pretest-posttest. The population of swimming students specializing in FIK UNP training is 26 people, 21 men and 5 women. Sampling was done by purposive sampling technique, which is 18 men. Data collection by carrying out the initial test and final test swimming speed of 50 meters breaststroke. The data analysis technique uses the mean different test formula (t test) significant level α = 0.05. From the analysis of the data the results are obtained: there is a significant effect of interval squat thrust training on swimming speed of 50 meters breaststroke (12.94 th> tb.86) from mean 62.32 to 58.99 seconds. There is a significant effect of circuit training exercises on swimming speed of 50 meters breaststroke (11.03 th> 1.86) from mean 63.96 to 59.61 seconds. There was no significant difference between squat thrust training at intervals with circuit training with swimming speed of 50 meters breaststroke (th 0.1206

The problem in this study originated from the low ability of the Smash of the men’s volleyball players in the Palembang City MBVC Club, such as Smash not being on target, leaving the field and blocked. The low ability of Smash is influenced by several exogenous factors, including Arm muscle power and Confidence in Smash ability, and. This research is quantitative with a path analysis approach. The population in this study were all male volleyball players from the Palembang City MBVC Club, amounting to 20 people. Sampling uses a saturated sampling technique, so it samples all populations. The arm muscle instrument uses One Hand Medicine Ball Put, uses a Likert scale model questionnaire and Smash ability with the Smash test. The results showed that, (1) there was a direct effect of arm muscle power on the ability of Shash, with py1 = 0.386 or 14.90% (2) there was a direct trust effect on Shash ability,, with py2 = 0.382 or 14.59% (3) There is an indirect effect of arm muscle power on the ability of Smash through self confidence, with py21 = 0.1574 or 15.74%.