Search

Salah satu aplikasi ferofluida berbasis Fe3O4 yang terus-menerus diteliti untuk mencapai peningkatan terbaru adalah aplikasi sebagai agen antimikroba. Aplikasi antimikroba ferofluida Fe3O4 penting terutama untuk aplikasi biomedis lebih lanjut yang menuntut ferofluida memiliki biokompabilitas tinggi tanpa mengurangi aktivitas antimikroba maupun membengkakkan biaya sintesis. Oleh karena itu pada penelitian ini telah dibuat ferofluida dengan filler Ti0 5Fe2 5O4/chitosan dan surfaktan double-layered OA dan DMSO dengan fokus utama terhadap pengaruh variasi komposisi chitosan pada filler ferofluida atas struktur kristal gugus fungsi morfologi dan aktivitas antimikroba ferofluida. Penelitian telah dilaksanakan dengan sintesis nanokomposit Ti0 5Fe2 5O4/chitosan melalui metode kopresipitasi dan fabrikasi ferofluida double-layered OA/DMSO yang didispersi pada minyak zaitun. Sampel nanokomposit dikarakterisasi XRD dan SEM untuk memperoleh struktur kristal dan morfologi Ti0 5Fe2 5O4/chitosan sedangkan sampel ferofluida dikarakterisasi FTIR dan diuji sifat antimikrobanya melalui metode dilusi sumuran terhadap bakteri gram positif B. subtilis dan gram negatif E. coli. untuk diperoleh gugus fungsi pada ferofluida Ti0 5Fe2 5O4/chitosan/OA/DMSO dan aktivitas antibakteri tiap sampel yang ditinjau dari diameter zona hambat yang dihasilkan. Hasil karakterisasi XRD membuktikan bahwa variasi chitosan pada sampel tidak mengubah struktur invers spinel fase Ti0 5Fe2 5O4 dengan puncak kristal parsial chitosan dapat ditemui pada sampel berkomposisi chitosan lebih tinggi. Pengaruh variasi chitosan pada sampel dikonfirmasi lebih lanjut oleh hasil karakterisasi FTIR yang menunjukkan gugus fungsi stretching Amide I CH3 C-N dan C-H sebagai ikatan-ikatan karakteristik chitosan. Adapun analisis data hasil karakterisasi SEM menunjukkan nilai distribusi ukuran partikel dari nanokomposit Ti0 5Fe2 5O4/Chitosan pada rentang nilai 16 7 ndash 49 9 nm yang menunjukkan bahwa nanokomposit telah berhasil di

Salah satu aplikasi ferofluida berbasis Fe3O4 yang terus-menerus diteliti untuk mencapai peningkatan terbaru adalah aplikasi sebagai agen antimikroba. Aplikasi antimikroba ferofluida Fe3O4 penting terutama untuk aplikasi biomedis lebih lanjut yang menuntut ferofluida memiliki biokompabilitas tinggi tanpa mengurangi aktivitas antimikroba maupun membengkakkan biaya sintesis. Oleh karena itu pada penelitian ini telah dibuat ferofluida dengan filler Ti0 5Fe2 5O4/chitosan dan surfaktan double-layered OA dan DMSO dengan fokus utama terhadap pengaruh variasi komposisi chitosan pada filler ferofluida atas struktur kristal gugus fungsi morfologi dan aktivitas antimikroba ferofluida. Penelitian telah dilaksanakan dengan sintesis nanokomposit Ti0 5Fe2 5O4/chitosan melalui metode kopresipitasi dan fabrikasi ferofluida double-layered OA/DMSO yang didispersi pada minyak zaitun. Sampel nanokomposit dikarakterisasi XRD dan SEM untuk memperoleh struktur kristal dan morfologi Ti0 5Fe2 5O4/chitosan sedangkan sampel ferofluida dikarakterisasi FTIR dan diuji sifat antimikrobanya melalui metode dilusi sumuran terhadap bakteri gram positif B. subtilis dan gram negatif E. coli. untuk diperoleh gugus fungsi pada ferofluida Ti0 5Fe2 5O4/chitosan/OA/DMSO dan aktivitas antibakteri tiap sampel yang ditinjau dari diameter zona hambat yang dihasilkan. Hasil karakterisasi XRD membuktikan bahwa variasi chitosan pada sampel tidak mengubah struktur invers spinel fase Ti0 5Fe2 5O4 dengan puncak kristal parsial chitosan dapat ditemui pada sampel berkomposisi chitosan lebih tinggi. Pengaruh variasi chitosan pada sampel dikonfirmasi lebih lanjut oleh hasil karakterisasi FTIR yang menunjukkan gugus fungsi stretching Amide I CH3 C-N dan C-H sebagai ikatan-ikatan karakteristik chitosan. Adapun analisis data hasil karakterisasi SEM menunjukkan nilai distribusi ukuran partikel dari nanokomposit Ti0 5Fe2 5O4/Chitosan pada rentang nilai 16 7 ndash 49 9 nm yang menunjukkan bahwa nanokomposit telah berhasil dibua