Search

Pengembangan media animasi Proses Pembuatan Topeng Malang ini dilatarbelakangi oleh kesulitan memberikan contoh proses pembuatan topeng di kelas pada mata pelajaran seni budaya di SMKN 10 Malang pada kelas X. Pada prakteknya tidak semua guru dapat mencontohkan proses pembuatan topeng. Dalam proses mengajar guru tidak menggunakan teknologi sebagai alat bantu yang dapat memudahkan guru. Penenlitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengembangan media pembelajaran animasi proses pembuatan topeng dan mendiskripsikan hasil pengembangan media setelah melalui validasi ahli dan uji coba lapangan. Metode yang digunakan dalampengembangan ini adalah Research and Development dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang melalui lima tahap yaitu (1) tahap analisis (2) tahap rancangan (3) tahap pengembangan (4) tahap implementasi (5) tahap evaluasi. Media pembelajaran melalui proses validasi oleh ahli materi media dan siswa mendapatkan persentase rata-rata 88%. Berdasarkan penelusuran dari beberapa literatur yang telah dilakukan oleh peneliti media pembelajaran animasi diprediksi efektif untuk memudahkan guru menyampaikan materi dan membantu pemahaman siswa. Berdasarkan nilai persentase bisa disimpulkan bahwa media animasi Proses Pembuatan Topeng Malang dinyatakan valid dan dapat digunkan sebagai media pembelajaran seni budaya untuk siswa kelas X SMKN 10 Malang.

Penelitian ini berfokus pada analisis visual fotografi pre-wedding konsep street fotografi karya Ricarda Rosario Photo. Tujuan penelitian ini berupaya untuk mengetahui fotografi pre-wedding konsep street fotografi meliputi subjek objek angle peralatan apa yang digunakan dan komposisi pengaturan kamera seperti ISO Aperture dan Shutter Speed. Penelitian pada skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dari sudut pandang ilmu dasar fotografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Untuk menghadapi persaingan kreatifitas yang semakin ketat konsep ini dapat digunakan oleh orang yang menyediakan jasa fotografi (vendor) meskipun konsep ini bukan konsep yang baru lagi didunia fotografi penyedia jasa tidak perlu memerlukan modal yang terlalu besar karena untuk menggunakan konsep street fotografi memerlukan peralatan yang ringkas serta konsep ini diharapkan para fotografer menambah pengalamannya menggunakan konsep street fotografi dan mengetahui dasar teknik pengambilan foto.

Kecanggihan arus teknologi mempengaruhi kemajuan hidup manusia. Namun berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama guru produktif KKBT SMK Negeri 1 Tamanan Bondowoso realita lapangan menunjukkan populasi pendidik masih menggunakan media pembelajaran klasikal teoritis melalui metode konvensional. Menjadikan rendahnya antusiasme belajar menurunnya daya kreativitas belajar menyenangkan cenderung pasif menciptakan pengalaman artistik dan estetik selama pembelajaran bahkan enggan melaksanakan aktivitas belajar. Latar belakang tersebut membentuk tujuan penelitian dan pengembangan 1) Mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi android BABON KEKAL yang ramah akan lingkup dunia milenial guna mengondisikan suasana belajar fleksibel interaktif dan praktis dilengkapi fungsi spesifik. 2) Mendeskripsikan hasil pemakaian media pembelajaran setelah melalui uji validasi produk dan uji coba produk untuk mengetahui peningkatan kecakapan berpikir kritis dan kreatif. Penelitian ini dikembangkan dengan metode Research amp Development Borg and Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Penelitian melibatkan sampel probability sampling jenis simpel random sampling dengan populasi terbatas sebagai subjek penelitian peserta didik kelas XI program keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil di SMK Negeri 1 Tamanan Bondowoso. Teknik pengumpulan data menerapkan instrumen wawancara instrumen observasi instrumen dokumentasi instrumen studi kepustakaan instrumen angket dan instrumen tes. Kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan teknik purposive sampling. Adapun perhitungan skor angket dan skor tes dikemas dalam 4 skala penilaian (skala likert). Kesimpulannya produk aplikasi android BABON KEKAL dinyatakan valid/layak diimplementasikan sebagai media pembelajaran dan menghasilkan efektivitas peningkatan kecakapan berpikir kritis dan kreatif bagi peserta didik kelas XI program keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil SMK Negeri 1 Tamanan Bondowoso.

Abstrak Menurunnya minat belajar peserta didik kelas VIII terhadap mata pelajaran Seni Budaya disebabkan karena penggunaan buku paket berbentuk konvensional. Terdapat kekurangan pada buku tersebut terlebih pada materi Menggambar Ilustrasi. Peserta didik kelas VIII lebih berminat dengan media pembelajaran digital berbasis visual. E-comic dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan buku paket karena struktur dan penyajiannya sesuai dengan minat peserta didik kelas VIII. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan e-comic materi Menggambar ilustrasi sebagai media pembelajaran serta mengukur efektivitas dan kelayakan e-comic untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas VIII terhadap mata pelajaran Seni Budaya. Sasaran dari penelitian ini ialah peserta didik kelas VIII secara luas. Metode penelitian diadaptasi dari Research and Development Brog dan Gall. Diawali penelitian dan pengumpulan data perencanaan pengembangan produk awal validasi ahli revisi produk uji coba kelompok kecil revisi produk uji coba kelompok besar serta revisi amp penyempurnaan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-comic dapat dijadikan pengembangan media pembelajaran Seni Budaya dengan indeks efektivitas mencapai 0 46 yang dikriteriakan kategori sedang serta persentase kelayakan mencapai 95 41% yang dikatogorikan sangat layak. Maka perlu adanya pengembangan e-comic sebagai alternatif media pembelajaran digital pada mata pelajaran Seni Budaya karena terbukti dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas VIII.

Pendidikan Indonesia harus berbenah Programme for International Student Assessment (PISA) menjadi acuan pendidikan dunia menempatkan indonesia diperingkat 10 terbelakang. Peran sentral media pembelajaran abad 21 menjadi hal pokok dan wajib dipenuhi dalam infrastruktur pendidikan Indonesia saat ini. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Malang mempunyai tiga masalah pokok dalam penerapan kurikulum prototype. Tujuan pengembangan media ini untuk menyelesaikan ketiga permasalahan tersebut meliputi infrastruktur pendidikan media digital yang minim daya dukung sumber daya manusia dalam membuat media digital abad 21 yang kurang berkompeten dan miskonsepsi siswa dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam studi penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan ADDIE Model. Proses rancang desain media. Media pembelajaran ini dikemas fitur 3D augmented reality game penjelajahan nusantara dan kearifan lokal serta audio visual yang integrasi matrix A1 (critical thinking) A2 (creative thinking) A3 (collaboration) A4 (communication) A5 (character) dan A6 (country). Hal ini diikuti Matrix B mengakomodir 7 domain Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPCK). Media pembelajaran ini mendapatkan nilai 92 08% oleh validator ahli media yang diperkuat 96 5% hasil validator ahli materi. Uji praktikalitas media dibuktikan dengan hasil uji non parametrik wilcoxon signed test (uji match pair test) dengan hasil media ini praktis dan layak diimplementasikan. nbsp

Era globalisasi menggerus pengetahuan remaja mengenai budaya lokal khususnya pewayangan sehingga rasa cinta remaja terhadap budayanya sendiri semakin memudar seperti remaja yang menyukai K-Pop Anime J-Pop dsb. Pengembangan bahan ajar yang mengangkat kebudayaan khususnya pewayangan terbatas sehingga peneliti mengembangkan e-modul dengan menyisipkan karakter pewayangan. Tujuan penelitian yaitu mengembangkan dan menghasilkan e-modul kompetensi dasar menggambar komik berkarakter wayang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan ADDIE terdiri dari (1) analisis (2) desain (3) pengembangan (4) implementasi dan (5) evaluasi. Pengambilan data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan e-modul menggambar komik berkarakter wayang untuk kelas VIII yang telah divalidasi. nbsp Instrumen yang digunakan yaitu angket uji validasi ahli angket uji efektivitas oleh peserta didik dan pretest posttest. Hasil penelitian dan pengembangan yaitu e-modul yang telah dikembangkan sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman dan ketertarikan peserta didik dalam mempelajari materi lebih cepat karena terdapat ilustrasi wayang yang membantu mengarahkan peserta didik ketika mempelajari e-modul.

RINGKASAN nbsp Galih P. Dhimas. 2022. Kajian Food Photography dan Dampaknya Terhadap Ketertarikan Konsumen di Kafe Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Tesis Departemen Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Iriaji M.Pd. dan Dr. Wida Rahayuningtyas S.Pd. M.Pd. nbsp Kata Kunci Kajian food photography dampak konsumen. nbsp Food photography merupakan salah satu cabang seni dalam keilmuan fotografi yang bertujuan untuk mengabadikan momen atau wujud visual estetik dari produk kuliner. Pada umumnya food photography ditandai dengan makanan dan minuman sebagai objek utama yang diatur atau didesain sedemikian rupa sehingga mampu menggambarkan lezatnya makanan dan minuman tersebut tanpa bercerita dan hanya gambar yang berbicara. Permasalahan yang menjadi fokus utama adalah kajian gaya desain food photography dan dampaknya terhadap minat konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menelaah mengenai penerapan teknik food photography serta dampak yang diberikan terhadap ketertarikan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif sebagaimana dirancang oleh peneliti bahwa sampel penelitian dilakukan di kafe yang ada di Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar. Keseluruhan data bersumber dari berbagai informan diantaranya owner fotografer dan konsumen pada masing-masing kafe dengan teknik pengumpulan data berupa observasi wawancara serta studi dokumen pada akun instagram kafe. Data yang diperoleh telah dilakukan uji keabsahannya dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk mencapai target validitasnya. Selanjutnya metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah interaksi dan interpretasi dimana dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan pengolahan visual verbal sehingga mendapatkan hasil berupa kajian food photography dengan spesifikasi yang diterapkan sesuai dengan prinsip desain dimana pengambilan gambar memiliki tujuan tertentu yaitu menyampaikan pesan dari fot

Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 2 Malang terdapat beberapa permasalahan yang peneliti temui yaitu kurangnya kreativitas siswa dalam menggambar poster siswa tidak dapat menjawab soal esai secara mendalam nbsp siswa kurang mampu dalam bekerjasama dan berkolaborasi dengan kelompoknya serta kurangnya kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil belajarnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning untuk meningkatkan keterampilan 4C menggambar poster pada siswa. Model Kemmis dan Taggart digunakan pada PTK ini dengan menggunakan dua siklus. Observasi survei wawancara tes dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk analisis data. Mengacu pada temuan studi tindakan kelas ini kemampuan 4C menggambar poster meningkat di setiap siklusnya. Pada pra tindakan memperoleh skor rata-rata sebesar 73 4 meningkat pada siklus I sebesar 78 8 dengan ketuntasan klasikal 59 4% serta meningkat sebesar 85 8 dengan persentase tuntas klasikal 93 75% pada siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I ke siklus II skor rata-rata meningkat 8 18%. Dapat diketahui bahwa keterampilan 4C menggambar poster siswa kelas VIII C dapat meningkat dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning di SMP Negeri 2 Malang.

Terkikisnya karakter anak di wilayah Pasuruan merupakan dampak dari perkembangan arus globalisasi. Salah satu upaya untuk mempertahankan karakter anak adalah menerapkan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dengan mengangkat cerita rakyat Pasuruan menjadi media pengajaran moral. Digitalisasi cerita rakyat Asal Mula Ranu Grati dalam bentuk e-book cerita bergambar menjadi penting dilakukan guna mengubah bentuk cerita rakyat yang masih tradisional menjadi wujud yang lebih modern dan kompatibel di era globalisasi sehingga dapat terus menanamkan berbagai nilai moral yang termuat di dalamnya kepada anak Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan produk menghasilkan e-book cerita bergambar Asal Mula Ranu Grati dan mendeskripsikan hasil uji kelayakannya. Penelitian ini menerapkan Research and Development (R amp D) model 4D oleh Thiagarajan yang meliputi beberapa langkah yaitu define (pendefinisian) design (perancangan) develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Teknik pengumpulan data awal dilakukan untuk menemukan konsep perancangan produk dengan menerapkan serangkaian kegiatan wawancara observasi dan studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data selanjutnya berupa angket dan tes evaluasi untuk menetukan tingkat kelayakan produk. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil skor angket pada uji validasi ahli menunjukkan kategori valid dan layak untuk digunakan. Adapun hasil skor angket dan tes pada uji coba lapangan juga menunjukkan kriteria valid dan layak untuk diimplementasikan. nbsp

nbsp Kata Kunci nbsp nbsp nbsp Abstract nbsp nbsp The painting Survive For Happiness is a series of works created by Riyanto Sinyo. The use of visual objects of buskers lives generates interest for researchers where elements of marginality and a way of learning are identified through the occurrence of emotional attraction of researchers after carrying out an appreciation process which can be identified more deeply by using a holistic critique method a holistic critique method covers the point of view of studying paintings that are more in-depth involving genetic information namely artists objective information namely works of art and affective information namely the interpretation of researchers. The three pieces of information are used by the researcher to find out the deeper meaning of the work Survive For Happiness . This research aims to get the values of this work. Methods of data collection is done by interviews observation and analysis of documents. This research results that (a) Riyanto Sinyo uses the visualization of busking objects to universally describe his daily activities as well as the perspective of problems that occur in society according to Riyanto Sinyo (b) specifically these works about buskers tell about the problems of social life and education through the unique object of a person s big eyes buskers from this work Riyanto wants to tell about happiness in no matter how difficult conditions are with the simple things of the daily activities that we live in. (c) Riyanto s own works use a lot of naivism. Abstrak nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp nbsp Karya lukis ldquo Survive For Happines rdquo merupakan sebuah rentetan karya yang diciptakan oleh Riyanto Sinyo. Penggunaan objek visual kehidupan pengamen menimbulkan ketertarikan bagi peneliti dimana unsur marjinalitas dan sebuah cara belajar diidentifikasi melalui terjadinya ketertarikan emosional peneliti setelah melakukan proses penghayatan yan

Perkembangan pesat dalam era teknologi telah mengikis permainan tradisional yang berdampak dalam kehidupan manusia. Salah satu permainan tradisional egrang belum mendapatkan perhatian untuk dikenalkan kepada anak-anak. Berdasarkan paparan latar belakang di atas tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan potensi dan masalah pengumpulan data dan desain nbsp media Pop Up Book nbsp permainan tradisional egrang sebagai sarana edukasi dan pengetahuan mengenai kebudayaan lokal (2) mendeskripsikan hasil pengembangan media buku ilustrasi Pop Up Book permainan tradisional egrang melalui uji validasi ahli dan uji kelayakan produk. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research amp Development Borg and Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Penelitian melibatkan sampel subjek anak-anak kampung budaya tanoker di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen wawancara observasi dan angket. hasil penelitian menunjukkan (1) pengembangan media buku ilustrasi Pop Up Book permainan tradisional egrang menjadi jembatan pengetahuan dan sarana edukasi bagi anak-anak di Kematan Ledokombo (2) produk buku ilustrasi Pop Up Book permainan tradisional egrang dinyatakan valid/layak diimplementasikan sebagai media pembelajaran.

nbsp Masalah yang dihadapi SMKN 1 Simpang Empat Banjar dalam pembelajaran membuat animasi 2D adalah minimnya pengetahuan guru tentang animasi kurangnya sarana pendukung dan sulit melaksanakan praktik di lab Multimedia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menghasilkan E-Book tutorial pengolahan animasi 2D menggunakan fitur Clip Studio Paint EX serta mengetahui efektifitas dan efisiensinya. Guna menghasilkan produk E-Book tutorial tersebut digunakan prosedural R amp D prosedural Borg and Gall dengan teknik pengumpulan data wawancara dokumentasi dan penyebaran angket. Analisis data kuantitatif untuk validasi produk dan analisis data kualitatif untuk perbaikan produk. Validasi dilakukan oleh ahli isi ahli desain dan ahli media serta guru multimedia. Subjek ujicoba adalah siswa kelas XI Multimedia SMKN 1 Simpang Empat Banjar. Pengembangan E-Book terdiri dari tiga Chapter yaitu (1) dasar-dasar animasi (2) nbsp membuat outline story/singkat cerita dan (3) teknik membuat animasi. Validasi aspek desain adalah 25 dengan 7 indikator persentase validitas 89 28%. Validasi aspek isi adalah 45 dengan 13 indikator hasil persentase validitas 86 53%. Validasi aspek media adalah 36 dengan 10 indikator hasil persentase validitas adalah 90%. Hasil uji coba 27 siswa mencapai ketuntasan 100% dengan KKM 75 11 siswa skor 80 2 siswa skor 82 4 siswa skor 84 5 siswa skor 85 3 siswa skor 88 dan 2 siswa skor 90. nbsp

Seni lukis menjadi salah satu materi dalam mata pelajaran seni budaya. Pembelajaran seni budaya umumnya merupakan pembelajaran teori dan praktik. Dalam menunjang kesuksesan pembelajaran diperlukan suatu sarana pembelajaaran yang efektif serta efisien. Terlebih lagi di saat pandemi COVID19 saat ini yang mengharuskan peserta didik untuk menjalani pembelajaran daring secara mandiri. Salah satu media yang bisa digunakan yaitu buku saku berbasis barcode. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan sebuah media pembelajaran buku saku seni lukis berbasis barcode. Penelitian menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu (1) tahap analisis (2) tahap desain (3) tahap pengembangan (4) tahap implementasi dan (5) tahap evaluasi. Data kuantitatif dijadikan sebagai data penelitian dengan instrumen berupa lembar angket. Produk media pembelajaran yang dikembangkan berbentuk buku saku berbasis barcode. Media buku saku berukuran A7 sebanyak 12 halaman dengan materi seni lukis. Buku saku ini dilengkapi latihan soal dan video tutorial berkarya seni lukis teknik aquarel. Media pembelajaran buku saku barcode telah diuji oleh 2 ahli media 2 ahli materi serta telah diujicobakan terhadap 20 pesertadidik kelas IX SMPN 11 Malang. Rata-rata validasi media validasi materi serta uji coba pesertadidik mendapat hasil sebesar 82% masuk dalam kriteria media cukup layak.

Perkembangan seni lukis kaligrafi Arab tumbuh seiring dengan tumbuhnya peradaban Arab dan munculnya peradaban Islam. Sehingga menghadirkan seniman-seniman baru yang tertarik dengan seni tulis Arab bahkan hingga masuk ke ranah seni lukis dan kaligrafi kontemporer. Seni lukis kaligrafi Arab ini diciptakan oleh tangan-tangan kreatif para seniman menciptakan karya-karya yang indah. Salah satu cara melestarikan kaligrafi Arab adalah dengan memiliki sanggar. Melalui sanggar seni lukis kaligrafi Arab dapat mendukung prestasi generasi Islam masa depan dalam menjaga dan melestarikan seni lukis kaligrafi Arab. nbsp Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mendeskripsikan gambaran kondisi Sanggar Pesantren Kaligrafi Al-Qur rsquo an Al-Qalam Gresik. (2) Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran seni lukis kaligrafi Arab di Sanggar Pesantren Kaligrafi Al-Qur rsquo an Al-Qalam Gresik. (3) Untuk mendeskripsikan capaian pembelajaran seni lukis kaligrafi Arab di Sanggar Pesantren Kaligrafi Al-Qur rsquo an Al-Qalam Gresik. (4) Mendeskripsikan jenis khat yang dipelajari di Sanggar Pesantren Kaligrafi Al-Qur rsquo an Al-Qalam Gresik. nbsp Penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah kualitatif studi kasus dengan setting penelitian di Pesantren Kaligrafi Al-Qur an Al-Qalam Gresik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen terbuka yang disiapkan oleh peneliti sendiri sebagai instrumen inti (human instrument). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi sistematis wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh diperiksa dan diolah dengan triangulasi kemudian ditarik kesimpulan dari data yang telah diolah untuk mengklasifikasikan data yang diperoleh. Data dianalisis dengan menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles Huberman dan Saldana yaitu menganalisis data dengan tiga langkah kondensasi data (data condensation) menyajikan data (data display) dan menarik simpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verification).

nbsp Naga Basuki merupakan salah satu tokoh dalam cerita rakyat ldquo asal usul selat Bali rdquo wujud fisik sifat mitologi dari selat Bali ini menginpirasi pencipta untuk diolah menjadi karya seni lukis. Didasari oleh keresahan serta pengalaman dalam perkembangan jaman yang dimana pada sebagian besar pribadi anak muda yang semakin modern mulai meninggalkan kebudayaan salah satunya yaitu cerita rakyat menginspirasi pencipta untuk berolah seni. Tujuan penciptaan ini (1) memaparkan proses penciptaan karya seni lukis gaya pribadi yang terinspirasi oleh Naga Basuki (2) mendeskripsikan hasil visualisasi keenam karya lukis. nbsp Karakteristik karya lukis yang diciptakan terlihat pada penggunaan warna ndash warna yang kuat pada objek warna oranye gelap pada latar belakang lukisan yang mendominasi serta teknik yang digunakan diantaranya melukis dengan jari tangan sapuan kuas basah plakat dan block visual dari lukisan terlihat pada bagian wajah objek dilukis secara imajinatif sedangkan pada tubuh objek secara abstrak sehingga lukisan terkesan semi abstrak. Metode Chatarina Patrick digunakan sebagai pedoman dalam pengkaryaan ini dengan melakukan tahapan persiapan nbsp penetasan inspirasi pengembangan hingga tahap visual. Penciptaan ini menghasilkan 6 karyaseni lukis yang berjudul Bayang Tanpa arah Memudar jiwa Panas Kharisma Jiwa Sahaja visualisasi dari 6 karya tersebut nbsp menampilkan objek naga yang telah mengalami distorsi bentuk sehinga menghasilkan lukisan semi abstrak. nbsp

Keterbatasan kompetensi guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang efektif menjadi permasalahan dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menghasilkan produk multimedia interaktif berupa aplikasi mobile untuk materi Gambar Ragam Hias kelas VII serta untuk mengetahui tingkat kelayakan berdasarkan penilaian validator dan para siswa. Penelitian pengembangan ini menggunakan tahapan model Analysis Design Development Implementation Evaluation (ADDIE) dengan prosedur 1) analisis kebutuhan 2) perancangan 3) pengembangan produk 4) implementasi dan 5) evaluasi. Subjek penelitian ini melibatkan siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Nglegok. Peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara dan penyebaran angket serta data yang diperoleh berjenis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) hasil validasi dari dua ahli media memperoleh persentase rata-rata sebesar 91% dengan kriteria valid 2) hasil validasi dari dua ahli materi memperoleh persentase rata-rata sebesar 93 13% dengan kriteria valid dan 3) hasil implementasi memperoleh persentase sebesar 86 3% dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil tersebut maka produk aplikasi dinyatakan valid dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran Menggambar Ragam Hias kelas VII.

Salah satu unsur yang sangat krusial saat ini ialah mediator antara pendidik dan peserta didik untuk memberikan materi yaitu media pembelajaran khususnya di masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) nbsp ini nbsp dimana pembelajaran dilakukan secara daring. Media pembelajaran nbsp materi ragam hias pada mata pelajaran seni budaya selama pandemi COVID-19 nbsp ini nbsp menggunakan nbsp Portable Document Format (PDF) nbsp yang diunggah oleh guru pada kelas Google Classroom namun dianggap masih kurang efektif dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. nbsp Sesuai dengan latar belakang tersebut peneliti berupaya mengembangkan media pembelajaran video animasi khususnya pada materi ragam hias. nbsp Tujuan utama nbsp penelitian ini nbsp menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat sebagai mediator dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran berbasis video animasi nbsp diharapkan efektif bagi proses nbsp pembelajaran menarik menyenangkan dan dapat dipelajari oleh siswa baik secara mandiri nbsp maupun pembelajaran bersama. Penelitian pengembangan ini memakai metode Research and Development nbsp (R amp D) serta langkah-langkah yang telah dimodifikasi nbsp dari teori milik Borg and Gall untuk menghasilkan suatu produk. Hasil nbsp validasi nbsp materi mendapatkan presentase 87% ahli media mendapatkan presentase 95% uji kelompok kecil 84% serta uji lapangan 85% menunjukkan kriteria baik sekali yang artinya layak untuk digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka produk media video animasi materi ragam hias pada proses pembelajaran sangat layak untuk digunakan.

Perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi saat ini memungkinkan melakukan proses belajar mengajar dimana saja khususnya dalam pembelajaran online. Media pembelajaran yang menarik dan interaktif dinilai mampu menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Pemanfaatan media interaktif dalam penelitian berbasis aplikasi mobile ini bertujuan sebagai media pembelajaran yang dinilai menarik untuk siswa sehingga materi tersampaikan dengan baik dan meningkatkan pemahaman belajar siswa. Metode penelitian pengembangan ini mengguanakan metode Analyze Design Development Implementation Evaluation (ADDIE) dengan prosedur 1) analisis kebutuhan 2) desain perancangan 3) pengembangan media 4) implementasi dan 5) evaluasi. Uji validasi kelayakan oleh ahli materi dan ahli media. nbsp Instrumen pengumpulan data berupa angket penilaian validator dan subjek uji coba serta hasil evaluasi siswa. Hasil uji validitas rata-rata ahli materi 92 5% dan rata-rata hasil uji validitas ahli media yaitu 90% dengan kriteria valid. Pada uji coba subjek uji coba yaitu siswa kelas IX SMPN 2 Tenggarang sebanyak 15 anak dengan hasil angket kelayakan siswa 88% dengan hasil valid. Hasil kriteria valid tersebut menunjukkan media layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil angket menunjukkan ketertarikan siswa dengan media yang dikembangkan serta hasil evaluasi siswa terkait materi yang diberikan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan cukup efektif dalam menyampaikan materi.

RINGKASAN nbsp nbsp Effendi Erliana. 2021. Pengembangan Buku Infografis Pengenalan Ragam Hias Nusantara untuk Peningkatan Pemahaman Peserta Didik Kelas VII SMP Sunan Gunung Jati. Tesis Program Studi Magister Keguruan Seni Rupa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Iriaji S.Pd. M.Pd. (2) Dr. Johannes Ananto P. M.Pd M.Ed. nbsp Kata nbsp Kunci Buku Infografis Ragam Hias Batik Nusantara. nbsp Pada abad 21 kini kemajuan zaman diiringi kemajuan teknologi yang berkembang pesat dengan lahirnya sebuah zaman yang dinamakan dengan era revolusi industri 4.0 identik dengan pemanfaatan internet dan kecanggihan komputer dalam aktifitas kehidupan sehari-hari disegala sektor. Tak luput juga dalam sektor pendidikaan yang dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perkemangan di abad 21. Pendidikan yang ideal di abad 21 merupakan pendidikan yang mampu memenuhi kompetensi seperti memiliki kecakapakan HOTS berpusat kepada kemandirian peserta didik dan menguasai teknologi. Kompetensi peserta didik pada abad 21 yaitu (1) berpikir kritis dan menyelesaikan masalah (2) kreativitas (3) kemampuan berkomunikasi dan (4) kemampuan bekerja sama. Salah satu pembelajaran yang ideal untuk pendidikan di abad 21 adalah terciptanya kemandirian peserta didik. Kemandirian peserta didik bisa tercipta apabila guru dan prasarana saling mendukung untuk memfasilitasi peserta didik mengkontruksi pemahamannya sendiri. Media pembelajaran sebagai bagian prasarana merupakan komponen penting untuk menciptakan tercapainya kemandirian belajar peserta didik. Demikian juga guru berperan penting dalam memfasilitasi penggunaan media agar dapat dihasilkan sajian materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami peserta didik. Buku infografis merupakan sebuah alternatif yang dapat diterapkan pada berbagai jenis materi. Keunggulan buku infografis ini salah satunya adalah dapat menjadi jalan pintas untuk guru dengan mudah menerangkan sebuah materi tanpa siswa harus membaca teks tulis yang panjang-pa

Bahan ajar materi kreasi batik di SMAN 1 Kandangan masih belum mengikuti perkembangan teknologi serta belum memadai untuk digunakan sebagai sarana belajar mandiri oleh siswa. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran kreasi batik di SMAN 1 Kandangan berjalan kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa E-Modul materi kreasi batik berbasis Flip PDF untuk kelas XII SMAN 1 Kandangan serta mengetahui kelayakan kepraktisan serta efektivitas produk dalam pembelajaran. Modul dikembangkan dengan Model Pengembangan ADDIE dengan tahapan Analisis Perancangan Pengembangan Implementasi dan Evaluasi. Penelitian ini menghasilkan E-module pembelajaran batik yang telah di uji validasi oleh ahli nbsp dengan hasil uji validasi sebesar 92% dari ahli materi serta 94% oleh ahli media yang menunjukan bahwa E-module yang dikembangkan telah valid dan layak digunakan dan di uji kepraktisan yang dilakukan oleh 6 orang siswa menghasilkan 82 6% yang menunjukan produk sangat praktis untuk digunakan. Produk yang dikembangkan juga sudah efektif digunakan dalam pembelajaran hal ini ditunjukan dengan hasil uji efektifitas melalui pretest dan posttest dari 35 siswa yang diuji dengan rumus N-Gain nbsp sebesar 0 5845863 atau 58%.

Hasil observasi awal yang dilakukan pembelajaran seni budaya di SMKN 4 Malang bisa dikatakan belum efektif. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sarana media pembelajaran yang dikemas secara menarik minimnya waktu pembelajaran model hybrid dan minimnya digitasliasi pada pembelajaran di SMKN 4 Malang. Tujuan pengembangan ini untuk menghasilkan e-modul berbasis gambar ilustrasi tentang analisis karya seni rupa untuk kelas X SMKN 4 Malang. Media pembelajaran yang dikembangkan berbentuk modul yang disajikan secara digital berbantu pdf yang menekankan pada pengembangan critical thinking creativity collaboration dan communication (4C) serta daya dukung belajar berupa gambar ilustrasi. Model pengembangan ADDIE diterapkan dengan menghasilkan produk e-modul ilustrasi berekstensi pdf dengan uji validasi dan praktikalitas media diadopsi dari kriteria Purwanto. Pengujian e-modul berbasis ilustrasi dilakukan oleh 2 validator ahli media dan meteri perolehan uji validasi materi sebesar 97% dan perolehan uji validasi sebesar 94%. Hasil tersebut juga didukung oleh nilai uji praktikalitas yang dilakukan oleh siswa dengan perolehan persentase rerata sebesar 91% yang memiliki kriteria layak digunakan. E-modul berbasis ilustrasi ini efektif digunakan dalam pembelajaran karena terjadi peningkatan n-gain sebesar nbsp 70 48% yang masuk kriteria tinggi dalam peningkatan nilai n-gain dan efektif jika diimplementasikan.

Pandemi Covid-19 mengakibatkan pembelajaran keterampilan khususnya pada mata pelajaran Seni Rupa di Indonesia berubah. Proses pembelajaran melalui daring diberlakukan sebagai solusi alternatif guna menciptakan pembelajaran pengganti untuk pembelajaran di sekolah. Platform digital seperti media teknologi informasi dan komunikasi digunakan sebagai media alternatif dalam pembelajaran Seni Rupa daring. Adanya media alternatif tersebut menimbulkan masalah-masalah baru bagi guru Seni Rupa dalam pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai permasalahan dan solusi guru dalam pembelajaran keterampilan Seni Rupa platform digital masa pandemi di SMPN 2 Malang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi wawancara dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan guru dalam pembelajaran Seni Rupa daring adalah sulitnya menentukan model pembelajaran yang kreatif pada keterampilan Seni Rupa dan sering terjadi miskomunikasi sehingga berpengaruh terhadap penilaian siswa. Solusi untuk masalah yang dihadapi adalah menggunakan fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi yang digunakan berupa rekam percakapan gambar dan video.

Permasalahan pada penelitian ini adalah adanya perubahan sistem pembelajaran di masa new normal. Hal tersebut berdampak pada siswa di pembelajaran KD Keterampilan Seni Budaya bidang Seni Rupa yaitu tingkat kedisiplinan siswa dalam menyelesaikan tugas menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa pada KD Keterampilan mata pelajaran Seni Budaya bidang Seni Rupa masa new normal di SMP Negeri wilayah Kecamatan Lawang yaitu di daerah kecamatan dan daerah tertinggal. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian mencakup siswa kelas VIII di SMP Negeri wilayah Kecamatan Lawang. Pengambilan sampel menggunakan teknik area sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Teknik analisis data menerapkan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik siswa di daerah kecamatan dikategorikan tinggi (70 63%) dan di daerah tertinggal dikategorikan tinggi (67 89%). Motivasi ekstrinsik siswa di daerah kecamatan dikategorikan tinggi (71 07%) dan di daerah tertinggal dikategorikan rendah (61 95%). Beberapa indikator yang menyebabkan rendahnya motivasi ekstrinsik siswa di daerah tertinggal adalah (1) kurang adanya pujian dari guru ketika siswa mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu (2) kurang adanya teguran dari guru ketika siswa tidak menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan (3) lingkungan tempat tinggal siswa yang kurang mendukung keberhasilan pembelajaran.

RINGKASAN Wulandari, Sri. 2020. Motivasi Ekstrinsik Siswa Pada Pembelajaran Daring Seni Budaya Selama Pandemi Covid-19 di SMA Negeri Se Kabupaten Probolinggo. Tesis, Magister Keguruan Seni Rupa, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Pujiyanto, M. Sn, (2) Dr. Iriaji, M. Pd Kata Kunci: Motivasi Ekstrinsik, Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19, Seni Budaya, SMA   Terdapat beberapa faktor yang turut mendukung terlaksananya pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya motivasi yang berasal dari luar diri siswa sangat penting untuk dikaji lebih dalam karena melalui dorongan dari luar yang dilakukan berulang diyakini dapat membuat perilaku siswa berubah sesuai dengan apa yang ditargetkan guru/orang tua utamanya di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik yang sengaja dibentuk dalam pembelajaran daring Seni Budaya di masa pandemi Covid-19 dan bagaimana perilaku siswa setelah menerima motivasi tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Fokus dalam penelitian ini adalah siswa tingkat SMA se Kabupaten Probolinggo. Data primer diperoleh dari ucapan atau buah pikir dari narasumber (siswa), sedangkan data sekunder diperoleh dari keterangan pendukung yakni dari guru Seni Budaya dan orang tua. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan observasi langsung dan tak langsung dengan menyebarkan Google Form dan wawancara langsung secara bebas terpimpin melalui sambungan media telepon dan Zoom Meeting. Teknik menganalisis menggunakan reduksi data, penyajian, kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan. Data-data yang didapat kemudian dicek keabsahannya melalui triangulasi sumber dan perpanjangan waktu. Dari temuan di lapangan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Terdapat beberapa hal yang menjadi penggerak siswa melaksanakan pembelajaran

ABSTRAKSunu, Fajri Nugraheni. 2015. Pembelajaran Tari Barong Cethik dan Integrasi Nilai Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Malang. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji., M.Pd, (II) Wida Rahayuningtyas, S.Pd., M.Pd.Kata Kunci: Pembelajaran Tari, Barong Cethik, Integrasi Pendidikan Karakter.Pembelajaran merupakan suatu proses dan usaha yang dilakukan secara sadar yang dilakukan oleh individu untuk mendapatkan pengalaman baru.Tari Barong Cethik merupakan karya yang berarti individualis dan egoisme. Barong Cethik memiliki filosofis anak-anak perempuan yang akan beranjak remaja. Mereka memiliki karakter yang egois, individualis, dan sesuka hatinya. Itu mereka lakukan untuk memisahkan diri dengan orang-orang sekitarnya, menghindari ketergantungan untuk menjadi lebih mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pembelajaran tari Barong Cethik di SMK Negeri 2 Malang dan integrasi pendidikan karakter serta faktor pendukung dan penghambat proses kegiatan ekstrakurikuler tari.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskripsi kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui teknik Wawancara mendalam dan bertahap. Juga menggunakan Observasi non Partisipatif terus terang dan tersamar tak berstruktur, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah manusia yaitu peneliti sendiri. Untuk mengecek keabsahan data terdapat tahap-tahap yaitu menggunakan trianggulasi sumber, teknik, dan waktu. Analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran Tari Barong Cethik pada ekstrakurikuler di SMK Negeri 2 Malang yakni Perencanaan progam, Pelaksanaan, dan Evaluasi. 2) Integrasi nilai pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMK Negeri 2 Malang antara lain Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Percaya diri, kreatif, mandiri, semangat keban

ABSTRAKPutri, Novia Rindyana Alvionita Sari. 2016. Penerapan Metode Make A Match untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Pemahaman Tari Kreasi di Kelas VIII-F SMP Negeri 10 Madiun. Skripsi. Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Iriaji, M. Pd, (2) Wida Rahayuningtyas, S. Pd, M. Pd.Kata Kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Metode Make A Match, Tari KreasiBerdasarkan hasil observasi pada pembelajaran Seni Budaya bidang Studi Seni Tari kelas VIII-F SMP Negeri 10 Madiun, diketahui bahwa pemahaman belajar materi tari kreasi masih dibawah SKM (75), dan motivasi belajar siswa masih rendah, karena tidak adanya variasi metode dari guru sehingga membuat siswa jenuh dan tidak memperhatikan ketika pelajaran berlangsung. Penerapan Metode Make A Match dirasa mampu untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) Peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan Metode Make A Match kelas VIII-F SMP Negeri 10 Madiun, (2) Peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan Metode Make A Match kelas VIII-F SMP Negeri 10 Madiun.Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanankan dalam 2 siklus tindakan, dengan jumlah 30 siswa. Pelaksanaan PTK meliputi empat tahap yaitu (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, (4) Reflecting. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis data kuantitatif deskriptif dan di dukung data kualitatif. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti terlibat langsung pada proses penelitian dari awal hingga berakhirnya penelitian dan pelaporan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari presentase ketercapaian motivasi belajar pada siklus I dengan presentase 63,6% dan meningkat menjadi 80,5% pada siklus II. Peningkatan motivasi belajar siklus 1 ke sikl

ABSTRAKYolanda, Grista. 2015.Penerapan Penilaian Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Seni Budaya Kelas VIII SMP Negeri se-Kota Malang. Skripsi, JurusanSenidanDesain, FakultasSastra, UniversitasNegeri Malang.Pembimbing:(I) Drs. Iriaji, M.Pd, (II) Drs. Muhadjir.Kata Kunci: penilaian kurikulum 2013, seni budaya, SMP Negeri MalangPenilaian kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diimplementasikanpemerintahmelaluiKementrianPendidikandanKebudayaanpadatahun 2013 sebagaipenyempurnaankurikulumsebelumnyayakniKurikulum Tingkat SatuanPendidikan(KTSP).Kurikulum 2013 lebihberfokuspadapemikirankompetensiberbasissikap,keterampilan, danpengetahuan. Senibudayadalamkurikulum 2013 dirumuskanuntukmencakupstudikaryasenibudaya, praktikberkaryasenibudaya, danpembentukansikapapresiasiterhadapsenibudaya.Berlatar belakang pada hal tersebut, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana penerapanperencanaan, pelaksanaan, dan pelaporanpenilaiankurikulum 2013 padapembelajaransenibudayakelas VIII di SMP Negeri Kota Malang.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan untukpengumpulan datanya menggunakan kuesioner tertutupdanterbuka. Populasi penelitian ini adalah guru-guru seni budaya yang mengajar kelas VIII SMP Negeri Kota Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling atau sampel wilayah. Subjek penelitian sebanyak 12 guru diambil dari 12 sekolah sebagai sampel dari setiap wilayah kecamatan di kota Malang. Analisis pengumpulan data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.Hasil penelitian yang diambil dari total 12 responden menunjukkan (1) (72,5%) responden telah melaksanakan perencanaan penilaian kurikulum 2013, (2) (88,9%) responden telah melakukan pelaksanaan penilaian kurikulum 2013, dan (3) (64,9%)responden telah melaksanakan pelaporan penilaian kurikulum 2013. Berdasarkan hasil temuan diatas, bisa disimpulkan bahwa penerapan penilaian kurikulum 2013 belum terlaksana sepenuhnya. Hal ini dikarenakan pendidik mengaku memiliki kendala dala

ABSTRAKPrayudha, Felix Bishma. 2015. Perancangan Film Feature Gua Maria Loudres Puhsarang Sebagai Media Promosi Wisata Religi Desa Puhsarang Kediri. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs Iriaji M.Pd (II) Gunawan Susilo, S.Sn, M.SnKata Kunci : Film Feature, Wisata Rohani, Tempat Ziarah Puhsarang.Gua Maria Loudres Puhsarang adalah sebuah wilayah ziarah di Kediri yang terkenal dengan arsitekturnya. Tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan perancangan film feature yang membahas tentang Gua Maria Puhsarang sebagai tempat wisata rohani dalam upaya untuk mempromosikan wisata rohani Gua Maria Lourdes Puhsarang. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan film feature ini adalah metode perancangan konseptual, sesuai dengan metode perancangan oleh Fred Wibowo yang meliputi standart prosedural perancangan. Tahapan dari standart prosedural perancangan meliputi : proses pra produksi, produksi dan, pasca produksi. Produk yang dihasilkan berupa Film Feature. Konsep Film ini menceritakan tentang perjalanan rohani bapak Agus di kota Kediri dengan menampilkan visual tempat - tempat strategis di kota Kediri. Ukuran resolusi video adalah 1920 pixel x 1080 pixel, yang dikerjakan dengan piranti lunak komputer menggunakan Adobe Photoshop CS6 Adobe Premier CS6 ,dan Adobe After Effect CS6, Film Feature ini belum diuji coba, maka disarankan agar dilakukan pengujian untuk diketahui keefektifannya. Film Feature ini dapat menjadi media promosi yang luas jangkauannya dalam lingkup nasional karena hanya menggunakan bahasa Indonesia. Data yang terdapat dalam produk ini merupakan data yang diperoleh saat perancangan ini berlangsung.

ABSTRAKRatih, Arinda Gustianing. 2015. Penerapan Pendekatan Kritik Holistik dalam Pembelajaran Apresiasi Seni Tari Nusantara Pada Kelas VIIIA di SMPN 2 Pakisaji Kabupaten Malang. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M.Pd.Kata Kunci : Pendekatan Kritik Holistik, Apresiasi, Seni Tari Nusantara, SMPN 2 Pakisaji.Konsep pembelajaran seni yang berkualitas memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap, kebiasaan, dan kemampuan seorang siswa, dimana siswa memiliki tanggung jawab untuk dapat mengukur hasil yang diperolehnya. Pembelajaran yang baik memiliki kualitas proses yang baik pula seperti siswa aktif dalam pembelajaran dan metode guru yang menarik, sehingga berimbas pada hasil belajarnya. Pembelajaran apresiasi seni tari Nusantara di SMPN 2 Pakisaji kurang mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dapat menggunakan pendekatan kritik holistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran apresiasi seni tari Nusantara menggunakan pendekatan kritik holistik. Penelitian ini menggunakan rancangan jenis penelitian tindakan kelas. Di mana setiap siklus terdiri dari; 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Pakisaji Kabupaten Malang. Subjek penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas VIIIA yang berjumlah 29 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan berupa data prosentase yang didapat dari penilaian proses dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan angka.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas proses dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Indikator mengungkapkan tanggapan terhadap karya seni

ABSTRAKAndarweni, Bunga Putri. 2015.Studi Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Batik di SD Negeri Tunjungsekar 1 Kota Malang. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M.Pd,(II) Fenny Rochbeind, S.Pd, M.Sn.Kata kunci: penyelenggaran, ektrakurikuler, batik, SD Negeri Tunjungsekar 1.Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuanuntuk mengembangkan potensi, bakat, minat peserta didik. Ekstrakurikuler batik di SD Negeri Tunjungsekar 1 Kota Malang memiliki keunggulan yaitu memperoleh prestasi dalam berbagai perlombaan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan, pelaksanaan, penilaian guru terhadap proses dan hasil karya batik peserta didik, evaluasi program, serta faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler batik di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang.Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang yang berada di Jl. Ikan Piranha Atas No. 187 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sumber data primer dari hasil wawancara kepala sekolah, guru ekstrakurikuler, koordinator ekstrakurikuler serta peserta didik.Data sekunder dari perangkat pembelajaran guru. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisa data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian data, dan pengambilan simpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara memperpanjang kehadiran, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.Hasil penelitian: (1) ekstrakurikuler batik termasuk jenis ekstrakurikuler pilihan. Pihak yang terlibat terdiri dari pihak sekolah, orang tua, dan peserta didik. Kegiatan diadakan setiaphariRabu pukul 13.00-14.00WIB, (2)pada tahap tahap pelaksanaan, guru merencanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah proses membatik, dimulaidariteoridilanjutkanpadapraktekmembatik. Guru menerapkan pendekatan prosedural.Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode imitasi/mencontoh,dri

ABSTRAKPrimasari, Vita. 2015. Studi Tentang Kecenderungan Tipe Objek, Tema, dan Karakteristik Warna Pada Gambar Siswa Kelas VII-A di SMPN 08 Malang. Skripsi, Jurusan Seni Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M.Pd, (II) Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd.Kata Kunci: tipe visual, tema, tipe warna, SMPN 08 MalangAnak pada kelas VII atau rentang usia 11-13 tahun termasuk dalam kategori awal remaja atau masa peralihan dari anak ke remaja dimana dalam pola pertumbuhan dan perkembangan disebut masa pencarian identitas. Sedangkan dalam periode perkembangan usia remaja memasuki periode penentuan dimana dalam periode ini anak mulai tumbuh dan memiliki kesadaran akan kemampuan diri dan bakat yang dimiliki dan menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai tipe objek, tema, dan karakteristik warna pada gambar siswa di SMPN 08 Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deduktif dengan pendekatan analisis isi. Proses pengumpulan data menggunakan cara observasi hasil gambar siswa kelas VII-A SMPN 08 Malang dengan jumlah 31 siswa. Instrumen penelitian menggunakan instrumen non-test. Analisa data melalui tahap (1) observasi (2) memberi tanda atau coding, dan (3) tabulasi data. Untuk menentukan hasil dengan beberapa rater.Dari analisis data, diperoleh simpulan hasil sebagai berikut. Pertama, pada hasil gambar siswa kelas VII-A SMPN 08 Malang ditemukan kecenderungan hasil gambar yaitu tipe schematic (40%) dan structural form (22%), organic (4%), tipe lyrical (10%), tipe impressionism (3%), tipe rhythmical pattern (19%), dan tipe literary (2%). Sedangkan tipe gambar yang tidak terdapat pada hasil gambar siswa adalah tipe haptic, expressionism, enumerative, decorative, dan romantic. Kedua, hasil tema pada gambar yang ditemukan kecenderungan hasil gambar yaitu tema peristiwa sekejap (52%), tema pemandangan alam (24%), tema imajinasi (4%), dan tema cerita kepahlawanan (2%). Sedangkan tema yang tidak d

ABSTRAKRiyan Hidayat, Ach. 2015.Pengembangan Media Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Adobe Flash tentang Penerapan Ragam Hias pada Cangkang Telur untuk Kelas VII SMP. Skripsi, Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas SastraUniversitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs.Iriaji, M.Pd (II)Andy Pramono, S.Kom, MT.Kata kunci : Media Pembelajaran,Ragam Hias, Cangkang TelurPeserta didik SMP dinilai kurang berminat terhadap pembelajaran ragam hias, salah satunya di SMP Negeri 18 Malang. Media Pembelajaran yang interaktif dan menarik akan merangsang motivasi peserta didik dalam pembelajaran yang akan berdampak pada kualitas pembelajaran dan hasil belajar.Tujuan penilitian ini adalah mengembangkan dan menghasilkan produk media pembelajaranberbasis adobe flashbernuansa animasi Jepang yang komunikatif, interaktif, menarik, dan menantang tentang penerapan ragam hias pada cangkang telur untuk kelas VII SMP serta menguji kevalidan produk secara konseptual.Jenis penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan. Model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model prosedural yang memodifikasi dari model pengembangan Sugiyono dan Sutopo dengan tahapan (1) latar belakang, (2) pengumpulan data, (3) analisis data, (4) pengembangan prototype yang meliputi konsep, desain, pengumpulan bahan, pembuatan, pengujian, distribusi, (5) validasi, (6) revisi, (7) uji coba, dan (8) revisi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa persentase deskriptif.Hasil penelitian ini adalah: (1) Uji validasi ahli media sebesar 90%, bagian yang direvisi adalah penggunaan layout dan ilustrasi lebih disesuaikan dengan materi serta ukuran font diperbesar pada bagian video,(2) validasi ahli materi 80%, bagian yang direvisi adalah KD dan penggunaan bahasa lebih disesuaikan dengan pembahasan, (3) uji coba pengguna memiliki kriteria sangat baik tanpa adanya revisi, dan (4) uji coba pemakaian kelompok kecil

ABSTRAKEffendi, Erliana. 2015. Analisis Bentuk dan Makna Ragam Hias Relief Candi Mirigambar Desa Mirigambar Tulungagung. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M.Pd, (II) Dra. Tjitjik Sriwardhani, M.Pd.Kata Kunci: bentuk, makna ragam hias, relief, Candi Mirigambar, TulungagungCandi merupakan sebuah benda yang masuk kedalam warisan kebudayaan Indonesia. Candi tersebar di seluruh gugus kepulauan Indonesia. Sebuah candi memiliki berbagai cerita yang tersembunyi dalam setiap ragam hias reliefnya. Cerita tersebut dapat berbeda-beda pada setiap candi satu dan yang lain. Hal tersebut yang membuat setiap candi memiliki keunikan dan yang membedakan candi satu dengan candi yang lain. Tak terkecuali dengan Candi Mirigambar, candi ini terletak di kawasan Tulungagung dan belum pernah ada penelitian terhadap candi ini. Guna memperoleh penggambaran tentang ragam hias relief candi, maka diadakan penelitian bentuk dan makna ragam hias relief Candi Mirigambar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang: (1) Bentuk visual ragam hias relief yang ada pada Candi Mirigambar, dan (2) Makna dari ragam hias yang terdapat pada Candi Mirigambar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data-data dilakukan dengan wawancara berbagai narasumber, observasi, catatan lapangan, serta dokumentasi. Untuk mengetahui kredibilitas data maka dilakukan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Kegiatan analisis data, dimulai dengan pengumpulan data dari beberapa sumber, pemahaman, tahap identifikasi, tahap klasifikasi, memberi kesimpulan, serta evaluasi dari berbagai sumber.Dari hasil penelitian ini diperoleh, bentuk ragam hias pada Candi Mirigambar terdapat berbagai macam jenis yang dikelompokkan menurut struktur candi yaitu, kaki candi, badan candi, dan atap candi. Pada kaki candi terdapat panel panel relief dengan motif figuratif yang mengisahkan adengan tentang kisah Panji berpisah, pencari

ABSTRAKPrahawaningtiyas, Dina Absari, 2015. Identifikasi Kesulitan Peserta Didik dalam Memahami Teori dan Praktek Menggambar Bentuk Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas VIII SMP Negeri Se-Kota Malang. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Iriaji, M.Pd (II) Dra. Tjitjik Sriwardhani, M.Pd.Kata Kunci: kesulitan, menggambar bentuk, SMP, MalangMenggambar bentuk memiliki manfaat yang esensial dan kontekstual bagi peserta didik. Dalam pelaksanaan menggambar bentuk diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Akan tetapi, dari hasil penelitian terdahulu ditemukan adanya kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran menggambar bentuk yang dialami oleh peserta didik. Kesulitan tersebut, menyebabkan peserta didik tidak dapat memperoleh manfaat menggambar bentuk secara maksimal. Berdasarkan perihal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan peserta didik dalam memahami teori dan praktek menggambar bentuk.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode survei. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri se-Kota Malang. Pengumpulan datanya menggunakan kuesioner tertutup. Teknik pengambilan sampel dengan cara Multistage random sampling. Objek penelitian sebanyak 146 peserta didik diambil dari 5 sekolah sebagai sampel dari setiap wilayah kecamatan di kota Malang. Analisis pengumpulan data menggunakan analisis persentase.Hasil penelitian ini mencakup (1) Kesulitan pemahaman teori menggambar bentuk yakni, secara umum sebanyak (27,81%) peserta didik mengalami kesulitan memahami teori menggambar bentuk, kesulitan terbanyak yang dialami peserta didik terletak pada teori prinsip menggambar bentuk sebanyak (40,41%), diikuti di bawahnya secara berturut-turut teori prosedur sebanyak (39,04%), teori unsur sebanyak (32,87%), teori teknik sebanyak (21,23%), teori media menggambar bentuk sebanyak (5,48%); (2) Kesulitan praktek menggambar bentuk yakni, sec

ABSTRAKTriatun. Lismira. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Buku Siswa Bermuatan Lokal Seni Tenun Dompu Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Dompu Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M.Pd, (II) Drs. Andi Harisman.Kata Kunci: Pengembangan, Buku SiswaBermuatan Lokal kelas VI, Seni tenun khas Dompu, Seni budaya.Kurikulum pendidikan seni budaya yang diterapkan sekarang lebih menekankan pada budaya khas Indonesia. Salah satu seni budaya khas Dompu yang wajib dipelajari peserta didik adalah seni tenun.Tujuan penelitian &pengembangan ini, yaitu (1) mengembangkan perangkat pembelajaran dan buku siswa bermuatan lokal seni tenun Dompu di kelas VI SDN 1 Dompu dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, dan (2) mengetahui kelayakan produk pengembangan berdasarkan uji validitas dan uji coba.Penelitian ini menggunakan penelitian & pengembangan dari modifikasi Model Borg & Gall yang telah disederhanakan, dengan tahapan: (1) penelitian awal, (2) mengembangkan produk awal, (3) tinjauan para ahli, (4) revisi tahap I, (5) uji coba kelompok kecil, (6) revisi produk tahap II, (7) produk akhir. Desain uji coba:uji validasi pada 2 ahli materi dan 2 ahli media, uji coba produk pada 3 kelompok kecil. Jenis data yaitu kuantitatif. Instrumen pengumpulan data berupa angket, dan teknik analisis data, analisis deskriptif dengan persentase. Pengembangan ini menghasilkan perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP pada 4 kali pertesmuan dengan materi Pengenalan Seni Tenun Khas Dompu, dan menghasilkan buku siswa yang disusun secara sistematis: cover depan, halaman muka, petunjuk penggunaan, kata pengantar, daftar isi, bagian isi materi, glosarium, riwayat hidup, dan cover belakang yang berjumlah 40 halaman serta full colour. Hasil uji coba ahli materi terhadap Silabus dan RPP memperoleh persentase 82,6 % dan memenuhi kriteria sangat valid, sedangkan uji coba ah

ABSTRAKWidyanto, Afif. 2015. Analisis Bentuk dan Makna Ragam Hias Jaranan Turonggo Sekti di Desa Suruh Kabupaten Trenggalek. Skripsi. Jurusan Seni Dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M. Pd, (II) Drs. Andi HarismanKata Kunci: Jaranan Turonggo Sekti, Bentuk Ragam Hias, Makna Ragam Hias.Salah satu kesenian jaranan di Trenggalek yang cukup menarik untuk diungkap fenomena bentuk visual dan makna simbolisnya adalah ragam hias pada wujud Jaranan Turonggo Sekti. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna ragam hias yang terkandung pada jaranan Turonggo Sekti.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Kehadiran peneliti sebagai instrument utama. Lokasi penelitian di Desa Suruh, Kabupaten Trenggalek. Data diperoleh dari sumber data primer Bapak Gaguk, data sekunder Bapak Sugito dan Bapak Sunaryoko, buku terkait, dokumentasi, informasi dari Dinas Pariwisata Trenggalek, rekaman serta video. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi data. Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan kegiatan triangulasi data.Hasil penelitian meliputi bentuk dan makna ragam hias pada jaranan Turonggo Sekti. Bentuk ragam hias jaranan Turonggo Sekti terdapat dalam tiga bagian yaitu bagian kepala kuda, badan kuda dan kaki kuda. Bagian-bagian kepala kuda diantaranya adalah bentuk mata, mulut, kendali, kuluk makhutha, plisir dan sumping. Mata thelengan kuda terdapat ragam hias geometris yang bermakna sifat yang gagah berani, mulut kuda termasuk ragam hias fauna yang memiliki makna kesuburan persawahan di Desa Suruh, kendali kuda dengan ragam hias geometris memiliki makna kewibawaan dalam figur kuda, kuluk makhutha terdapat ragam hias geometris dengan motif tumpal yang bermakna kekuatan kuda, bentuk plisir terdapat ragam hias benda alam dan pemandangan dengan motif meander yang bermakna r

ABSTRAKLestari, Hesti Kartika. 2015. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Praktik Berkarya Seni Tari pada Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas X di SMA Negeri 8 Malang. Skripsi, Jurusan Seni Dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs.Iriaji, M.Pd, (II) Wida Rahayuningtyas, S.Pd, M.Pd.Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Kemampuan Proses, Hasil Praktik.Siswa dituntut untuk mandiri dalam mempelajari sub bidang seni praktik berkarya seni tari yang membutuhkan kesabaran, ketelitian, tingkat imajinasi, kreativitas, dan ketelatenan yang tinggi. Mengasah kemampuan dan menerapkan kemandiran dalam belajar, adalah salah satu cara untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan (1) tingkat kemandirian belajar dan tingkat hasil belajar, (2) ada tidaknya hubungan antara tingkat kemandirian belajar dengan tingkat kemampuan proses praktik, (3) ada tidaknya hubungan antara tingkat kemandirian belajar dengan hasil praktik, (4) ada tidaknya hubungan antara tingkat kemandirian belajar dengan tingkat kemampuan proses praktik dan hasil praktik, dan (5) ada tidaknya hubungan antara tingkat kemampuan proses praktik dengan hasil praktik berkarya seni tari.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berjenis korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, tes keterampilan, dan dokumen. Subyek penelitian sejumlah 75 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi menggunakan bantuan SPSS 20,0 for windows dengan taraf signifikansi 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat kemandirian belajar pada siswa berkategori tinggi yaitu 80% dan tingkat hasil belajar siswa berkategori sangat baik yaitu 81,3%, (2) tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kemandirian belajar dengan tingkat kemampuan proses praktik dengan rhitung 0,053 ≤ rtabel 0,227, (3) tidak ada hubungan yang signifikan antar

ABSTRAKHaryanto, PokiBangkit. 2014. Perancangan Film DokumenterMembangunKepedulianMasyarakatterhadapMasalahSampahPlastik. Skripsi, JurusanSenidanDesain, Fakultas Sastra,UniversitasNegeri Malang.Pembimbing: (1) Drs. Iriaji, M.Pd, (2) GunawanSusilo, S.Sn, M.Sn.Kata Kunci: perancangan, film dokumenter,kepedulianmasyarakat, sampahplastik.Kurangnyakepedulianmasyarakatterhadapmasalahsampahplastiksaatinimembuatjumlah sampah plastikterusmeningkat.Proses penguraianplastik yang memakanwaktuhinggaratusantahunmembuatplastikmenjadisalahsatupolemikdewasaini. Di satusisimemilikibanyakkelebihannamundisisilainmemiliki dampaknegatifbagilingkungandanjiwa. Film dokumenter memiliki fungsi sebagai media informasi dan edukasi yang dapat digunakan sebagai media untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah plastik. Filmdokumenter dipilih sebagai mediakarena mempresentasikan kenyataan dikemas dengan media audio dan visual. Perancanganinimengunakanmetodeprosedural.Mengembangkan metode yangdiadaptasi dariEffendy dengan tahapan dasar praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Kemudian dikembangkan dan disesuaikandengankebutuhanproduk yang akandirancanguntukmenghasilkansebuahprodukbarusebagaijawabandarimasalah yang ada. Pengumpulan data dilakukandenganteknikwawancara,kajianpustakadanobsevasi.Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis untuk menghasikan sebuah kesimpulan sebagai strategi pemecahan masalah.Perancanganmenghasilkan film dokumenter berjudul PLASTIK, berdurasi 20 menit, isi dari film bertujuan untukmembangunkepedulianmasyarakatterhadapmasalahsampahplastik.Dalam proses promosi maupun pameran dibutuhkan media pendukung yang dapat menginformasikan sekilas tentang produk utama. media pendukung yang digunakan dalam perancangan film dokumenter ini yaitu poster, sticker,blocknotes, xbanner, kaos, cover cd, label cd. Manfaat film dokumenter ini yaitu sebagai media edukasi, hiburan dan sebagai referensi untuk perancangan produk sejenis.

Wahyudi, Elentia Vanda Kartika. 2014. Pelaksanaan Pembelajaran Tari Semut Pada Anak Usia Dini di TK Pembina Kota Probolinggo. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M.Pd, (II) Tri Wahyuningtyas, S.Pd. M.SiKata Kunci : Pembelajaran tari semut, Anak usia dini, TK Pembina Kota ProlinggoPembelajaran tari sama halnya dengan pembelajaran mata pelajaran yang lain. Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika belajar tari, yaitu: Konsep, prinsip,gerak dan langkah pembelajaran. Gerak tari merupakan unsur utama dalam tari, gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistismelainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Tari semut adalah tari yang diciptakan khusus untuk anak usia dini, gerakannya yang lincah dan musiknya yang rampak dapat menarik minat anak usia dini. Di TK Pembina Kota Probolinggo ini berbeda denga TK lain, karena pembelajaran tari disini masuk kegiatan intrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) Perencanaan pembelajaran tari semut di TK Pembina kota Probolinggo (2) Pengelolaan proses pembelajaran tari semut di TK Pembina kota Probolinggo (3) Materi/bahan ajar yang mencakup ragam gerak, busana, dan iringan tari semut di TK Pembina kota Probolinggo (4) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran tari semut.Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam peneltian ini adalah Pembelajaran tari semut yang ada di TK Pembina kota Probolinggo. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif melalui 3 tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran tari di TK ini selain menggunakan catatan tangan juga menggunakan RKM, SKH dan RPP (2) pengelolaan proses p

Ekawati, Lyla Siti. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran Seni Tari Kompetensi Dasar Tari Kreasi Tradisi Jaranan Turangga Yaksa Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Trenggalek. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji, M. Pd, (II) Tri Wahyuningtyas, S. Pd, M. Si.Kata Kunci: modul pembelajaran, seni tari kreasi tradisi, Jaranan Turangga Yaksa, SMP Negeri 1 Trenggalek.Ketersediaan bahan ajar yang belum sesuai dengan kebutuhan menyebabkan kurang maksimalnya pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Trenggalek. Upaya untuk melaksanakan pembelajaran seni tari, diperlukan modul pembelajaran dan perangkat pendukung berupa Video Compact Disc (VCD) pembelajaran tari Jaranan Turangga Yaksa yang dikemas secara menarik, efektif, dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran yang dirumuskan dapat tercapai. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan (1) mengembangkan produk modul pembelajaran dilengkapi dengan perangkat pendukung berupa Video Compct Disc (VCD) pembelajaran seni tari Kompetensi Daasar tari kreasi tradisi Jaranan Turangga Yaksa, (2) mendiskripsikan hasil uji coba modul pembelajaran seni tari dengan materi pola lantai dan meragakan gerak tari Jaranan Turangga Yaksa sesuai dengan Kurikulum untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Trenggalek.Penelitian dan pengembangan ini mengadoptasi prosedur penelitian Borg & Gall (Sugiyono 2011) yang terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk I, (5) revisi produk I, (6) validasi produk II, (7) revisi produk II, (8) uji coba produk, (9) revisi produk III. Subjek coba pada penelitian ini adalah 3 ahli materi, 3 ahli media, dan 30 siswa SMP Negeri 1 Trenggalek sebagai uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan persentase. Data yang bersifat kualitatif dianalis

ABSTRAKRidwan, Soleh. 2014. MeningkatkanKeterampilanMenggambarBentuk Benda SilindrisMelaluiMenggambarElips Dengan Metode Drill PadaSiswaKelas 7H SMP Negeri 2 LawangKabupaten Malang. Skripsi, Program Studi PendidikanSeniRupa, FakultasSastra, UniversitasNegeriMalang.Pembimbing (1) Drs. Iriaji, M.Pd (2) Drs. A.A.G. RaiArimbawa, M.SnKata Kunci:Menggambarbentukbendasilindris, menggambarelips, metode drill.Berdasarkan data hasilbelajarsenibudaya, dapatdiketahuibahwa 43% siswa yang mencapai KKM dari 35 jumlahkeseluruhansiswakelas 7H SMP Negeri 2 LawangKabupaten Malang. Berdasarkan data dari hasil belajar siswa dalam menggambar bentuk benda silindris. Kesulitan yang dialami siswa terutama dalam penggambaran bentuk elips. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana meningkatkan keterampilan siswa dalam menggambar bentuk benda silindris melalui menggambar elips dengan metode drill, apakah melalui menggambar elips dengan metode drill dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menggambar bentuk benda silindris. Hal inidisebabkankarena, siswamengalamikesulitan dalam materimenggambarbentukbendasilindris.Tujuanpenelitianmenggambarbentukbendasilindrismelaluigambarelips dengan metode drill iniadalahuntukmembantusiswa dalam menggambarbentukbendasilindris dengan caralatihanberulang-ulangatausecaraterusmenerusdiharapkansiswatidaklagiragu-raguataumenjaditerbiasa dalam menggambarelips. Penelitiantindakankelasinidilaksanakanmelaluitahapanstudipendahuluan, perencanaan, pengamatan, danrefleksi. Tindakan dilakukan secarakolaboratifantarapenulis dengan guru lain selaku observer ataupengamat. Sumber data penelitianadalah guru dansiswa. Instrumen yang digunakanolehpenelitiberupapedomanobservasi, catatanlapangan, danpedomanpenilaian.Aspek-aspek yang diamatipadasaat proses pembelajaranadalah: kesiapanalat, responsiswapadasaatpembelajaran, danketertibansiswa dalam KBM, dimanapadasiklus 1 didapatnilai rata-rata 76,6% danmengalamipeningkatanpadasiklus 2 ni

Safitri, Ainun Lathifah Nur Epriliana. 2014. Perbedaan Antara Metode Mencontoh dan Metode Ekspresi Terikat Terhadap Kreativitas Menggambar Siswa Ekstrakurikuler Menggambar SD Muhammadiyah 08 Dau. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (1) Drs. Iriaji, M.Pd (2) Fenny Rochbeind, S.Pd, M.SnKata Kunci : Metode Mencontoh, Ekspresi Terikat, Kretivitas, MenggambarKegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi salah satu sarana yang penting bagi siswa dalam mengembangkan kreativitasnya. Dalam rangka mengembangkan kreativitas, guru ekstrakurikuler menggambar di SD Muhammadiyah 08 Dau mencoba menggunakan metode mencontoh dan metode ekspresi terikat untuk meningkatkan kreativitas siswa. Metode mencontoh adalah suatu kegiatan siswa menggambar dengan mencontoh gambar yang dicontohkan oleh guru. Metode ekspresi terikat adalah suatu kegiatan siswa menggambar dengan bebas, akan tetapi tetap diberikan arahan oleh seorang guru, baik dari segi teknik, tema, dan lain sebagainya.Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendiskripsikan kreativitas menggambar siswa, mengetahui hubungan, dan perbedaan antara me-tode yang diterapkan guru yaitu melalui metode mencontoh dan metode ekspresi terikat terhadap kreativitas siswa ekstrakurikuler menggambar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pra- eksperimen. Sedangkan untuk pengumpulan datanya melalui instrumen dari lembar penilaian dari hasil gambar siswa melalui kedua metode tersebut. Subyek penelitian sebanyak 19 siswa dari kelas rendah yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menggambar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa hasil gambar siswa, dan teknik analisis datamenggunakan analisis rating scale, dan uji hipotesis melalui uji-t.Hasil penelitian dapat diketahui melalui penilaian pada hasil gambar siswa.Hasil yang diperoleh ada tiga yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa ekstrakurikuler menggambar di SD Muhammadiyah 08 Dau memiliki nilai kreativitas yang

Kumalasari, Dewi. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Menggambar Ekspresi Kelas 1 Sekolah Dasar berbasis Power Point. Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Iriaji, M.Pd, (2) Ike Ratnawati, S. Pd. M.Pd.Kata Kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Menggambar Ekspresi, Power Point, Kelas 1 Sekolah DasarPendidikan sangat penting untuk anak-anak terutama pada masa kanak-kanak. Apabila anak diberikan stimulus yang tepat, maka hal tersebut akan dapat mengembangkan potensi yang ia miliki secara optimal. Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya di SDN Sumbersari 3 Malang, diketahui guru mengalami kesulitan dalam memberikan pengalaman belajar menggambar. Selama ini dalam pembelajaran guru hanya memakai media buku sebagai sarana untuk mengajarkan siswa menggambar, guru kurang mampu mengolah papan tulis, dan media lain, untuk mendukung proses belajar mengajar. Pengembangan media pembelajaran berbasis Power point ini bertujuan sebagai penunjang pembelajaran kompetensi menggambar ekspresi mata pelajaran pendidikan Seni Budaya kurikulum 2013 di Sekolah Dasar kelas 1. Metode yang digunakan penelitian ini adalah pengembangan Borg dan Gall yang diadaptasi menjadi lebih sederhana yaitu: (1) analisis Kebutuhan; (2) Perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) revisi produk awal; (5) revisi produk akhir. Data diperoleh sari observasi, wawancara, validasi, uji kelompok kecil dan angket. Validasi dilakukan oleh dua ahli media dan dua ahli materi. Sedangkan uji kelompok kecil dilakukan pada siswa Sekolah Dasar kelas 1 yang terdiri dari 20 responden. Hasil data yang didapat bersifat kualitatif yang dianalisis sebagai masukan untuk revisi produk, dan kuantitatif yang dianalisis dengan presentase kelayakan produk.Berdasarkan hasil validasi dua ahli media dan dua ahli materi diketahui bahwa media ini secara umum bagus, namun terdapat beberapa kekurangan yang disarankan untuk direvisi.