Search

This study is a quantitative descriptive study aimed at describing the types of prepositional collocations found in 30 samples along with their frequency of occurrence. The sample for this study was taken by collecting 294 theses for alumni majoring in English and then 30 theses were taken randomly. The results showed that the type of collocation presented was grammatical collocation in prepositions. The grammatical types of prepositions are adjective total is 2658. The most frequent collocations are collocations with 238 (8.95%) The total collocation error in the preposition is 1,32%. Based on the research result, the researcher found that there are 3 types of collocation error in preposition. The first types are ommision, the second types are addition and the last types are missinformation, the researcher did not find the missordering types for collocation error in preposition.

The goal of this research is to create an artwork by combining two genres of art, specifically photography and painting. The primary foundation of this composition is Cyanotype, or photograms on Cyanotype media, a 19th-century photographic process. Exploration and experimenting on the technique and concept of the piece are the primary methods used in this creation. The end result is a collaborative work using Cyanotype and painting technique to enhance the character and concept of the piece. This type of collaborative creativity is still uncommon, and it is critical to adopt it as a new way of working. Cyanotype is an old photography method that is still used today. These conditions encourage exploration. The combination of cyanotype and painting techniques allows for the development of more unique and valuable works. The body in social phenomena is the focus of this collaborative effort. The findings of this study support Langer's idea that art is an expressive form formed by perception through the senses or imagination and conveyed from human feelings. Physical feelings, pain, comfort, and joy are all examples of this type of expression.Penelitian terapan ini merupakan upaya penciptaan karya melalui kombinasi dua bidang seni, yaitu seni fotografi dan seni lukis. Pondasi dasar penciptaan ini adalah teknik fotografi abad ke-19 yaitu Cyanotype, tepatnya fotogram di atas media Cyanotype. Metode utama dalam penciptaan ini adalah eksplorasi dan eksperimentasi terhadap teknik dan tema karya. Hasil awal berupa cetakan Cyanotype dikombinasikan dengan torehan cat lukis untuk memperkuat karakter dan tema karya. Penciptaan kolaboratif semacam ini masih sangat jarang dilakukan dan penting untuk menjadi cara baru dalam berkarya. Cyanotype sendiri adalah teknik fotografi tua yang dibuat secara ‘handmade’. Kondisi tersebut membuka ruang eksperimentasi. Pengombinasian Cyanotype dan teknik lukis membuka peluang terwujudnya karya yang unik dan bernilai lebih. Tema yang diangkat dalam karya kolaboratif ini adalah tubuh dalam fenomena sosial. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Langer, bahwa karya seni merupakan bentuk ekspresif yang diciptakan menurut persepsi melalui indera atau imajinasi yang diekspresikan dari perasaan manusia. Bentuk ekspresi ini adalah segala sesuatu yang dapat dirasakan, sensasi fisik, rasa sakit, kenyamanan, dan kegembiraan. Tubuh manusia digambarkan sebagai objek utama karena manusia merupakan pemain kunci dalam mengelola alam di bumi ini. Perpaduan proses Cyanotype dan seni lukis memiliki ciri yang berbeda, terutama ekspresif, spontan, dan dinamis yang menggambarkan kesedihan dan ketakutan.

Kabupaten Kolaka merupakan kawasan yang menjadi sentra produksi perikanan tambak, termasuk komoditi udang vannamei. Beberapa kecamatan di Kolaka bagian selatan yang menjadi sentra produksi udang vannamei adalah Kecamatan Pomalaa, Kecamatan Tanggetada dan Kecamatan Watubangga. Sebagai salah satu komoditi perikanan dengan orientasi ekspor, komoditi udang sangat rentan dengan fluktuasi harga. Permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku usaha udang adalah harga komoditi udang yang tidak stabil sehingga beberapa produsen merasa khawatir terkait dengan harga udang yang bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti harga input produksi mengalami peningkatan. Urgensi penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan bagi pemerintah atau stakeholder terkait untuk penentuan harga dasar udang agar pelaku usaha udang tidak khawatir akan harga udang, serta menjadi referensi rujukan untuk pengembangan komoditi udang bagi petani di Kabupaten Kolaka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fluktuasi harga udang vannamei di daerah Kolaka Selatan tahun 2017 – 2021 dan untuk mengetahui trend harga udang vannamei di daerah Kolaka Selatan tahun 2017 – 2021. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis Two Stage Linear Square (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga udang di Kabupaten Kolaka sangat fluktuatif yang disebabkan oleh jumlah produksi yang tidak stabil di pasar, harga udang akan cenderung mengalami kenaikan ketika jumlah produksi yang dihasilkan lebih kecil dari permintaan pasar dan diketahui. Trend harga udang vanname dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2017 sampai 2021) Kabupaten Kolaka terus mengalami peningkatan, peningkatan harga dalam 5 tahun terakhir sebesar Rp 2.500 per kg.

Usaha untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dapat dilakukan menggunakan ekstrak tanaman. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan flavanoid untuk menghambat bakteri patogen adalah buah rotan.Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol buah rotan (Daemonorops sp) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, sehingga berpotensi sebagai antibakteri. Ekstrak etanol buah rotan yang didapatkan dari hasil maserasi, dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Metode yang digunakan pada penelitian ini ada metode difusi agar (sumuran). Pengujian aktivitas daya hambat bakteri akan dilakukan dengan tiga kali pengulangan, dan hasil zona hambat bakteri yang di dapatkan akan di ukur menggunakan jangka sorong, dengan mengukur tiga sisinya: yaitu pada bagian horizontal, vertikal, dan miring. Hasil dari tiga pengukuran tersebut dihitung rata-rata diameternya. Hasil dari pengujian aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol buah rotan terhadap bakteri Staphylococcusaureus dan Escherichia coli, didapatkan hasil bahwa zona hambat pada pengujian bakteri Staphylococcus aureus didapatkan rata-rata diameter sebesar, P1= 15 mm, P2= 14 mm, dan P3= 15 mm. Sedangkan zona hambat pada pengujian bakteri Escherichia coli didapatkan rata-rata diameter sebesar P1= 8 mm, P2= 8 mm, dan P3= 10 mm. Ekstrak etanol buah rotan (Daemonorops sp) memiliki rentang zona hambat yang sedang pada bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada bakteri Eschericia coli memiliki rentang zona hambat yang rendah pada pengujian aktivitas antibakterinya.

This study aims to explain the kind of difficult aspect in reading comprehension of the descriptive text faced by the students at eighth grade of SMPN 1 Sintoga. The method applied was descriptive quantitative, where the test and questionnaire were used as the instrument of the data. The sample of this study was VIII 2 chosen by using a simple random sampling technique. The test consisted of 30 question items divided into five types of questions: topic, main idea, word reference, location information, reference. Index difficulty and percentage were used to analyze the data. The result of the test showed that the majority of the eighth-grade students of SMPN 1 Sintoga found difficulties including answering topic 76%, main idea 72%, word reference 79%, location information 62%, and reference 80%. The kind of difficult aspect that encountered by the students of SMPN 1 Sintoga was finding main idea questions because the located main idea was difficult to find. As the result, kind of the difficult aspect faced by was in achieving the inference for reading comprehension test