135 results on '"Maulana - Irfan"'
Search Results
52. IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS M-LEARNING MENGGUNAKAN MODEL BLENDED POE2WE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
- Author
-
Maulana, Irfan, primary
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
53. PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA LOKAL DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PERAN LEMBAGA PADA PENANGGULANGAN COVID-19
- Author
-
Rudi Saprudin Darwis, Arie Surya Gutama, and Maulana Irfan
- Abstract
Upaya penanggulangan Covid-19 tidak dapat dilakasanakan secara parsial oleh sebagian dari komponen masyarakat, namun harus mendayagunakan seluruh kekuatan masyarakat. Lembaga lokal memiliki memiliki potensi yang besar untuk ikut serta dalam menanggulangi covid-19 sehingga dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan program penguatan kapasitas terhadap lembaga lokal. Metode yang digunakan dalam penguatan lembaga lokal adalah metode studi banding yang dilakukan melalui workshop lembaga lokal secara virtual yang ditindaklanjuti dengan pendampingan lembaga. Metode studi banding yang akan memberikan kesempatan kepada para pengelola lembaga lokal yang berbeda wilayah dapat saling belajar dalam mengembangkan program untuk penanggulangan Covid-19. Lembaga lokal yang terlibat dalam workshop merupakan lembaga mitra pada program KKN-PPM Integratif Virtual Unpad, yaitu organisasi karang taruna, organisasi PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan pemerintah kelurahan. Kegiatan workshop studi banding dapat memberikan kesempatan saling belajar kepada lembaga yang berbeda-beda karakteristik dan wilayahnya serta meningkatnya keterampilan pengelelola lembaga dalam membentuk program kegiatan pada masa pandemi.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
54. ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM
- Author
-
Maulana Irfan, Binahayati Rusyidi, and Zulham Hamidan Lubis
- Abstract
Di era saat ini, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyebabkan perubahan di segala aspek, tidak terkecuali lembaga pelayanan sosial. Revolusi ini mengharuskan organisasi pelayanan sosial untuk mengikuti dan mengambil peran agar tidak tertinggal mengenai tren yang terjadi. Agar tidak tertinggal, salah satu cara untuk menghadapi fenomena ini, yaitu dengan menjalin kerja sama dengan organisasi lain baik pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kepustakaan. Data diambil melalui wawancara dan studi kepustakaan. Wawancara dilakukan dengan pihak staff ACT Jabar, sementara studi kepustakaan dilakukan dengan menelusuri website atau situs dan jurnal atau artikel-artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik penulisan. Hasilnya, ACT dalam melaksanakan strategi kemitraannya melalui peningkatan kualitas dan kuantitas program, serta publikasi melalui media online dan media cetak.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
55. PERAN YAYASAN SEJIWA SEBAGAI LEMBAGA PELAYANAN SOSIAL DALAM MEMPENGARUHI KEBIJAKAN MELALUI KEBIJAKAN KESELAMATAN ANAK (KKA) ID-COP (INDONESIA CHILD ONLINE PROTECTION)
- Author
-
Kania Ramadhani and Maulana Irfan
- Abstract
Lembaga pelayanan sosial atau yang biasa dikenal juga sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan suatu hal yang lahir akibat adanya kesenjangan antara kebutuhan sosial dengan apa yang disediakan oleh pemerintah. Dikarenakan kebutuhan masyarakat di masa pandemi Covid-19 meluas hingga ke ranah daring, maka muncullah kesenjangan yang sebelumnya tidak ada atau tidak terdeteksi. Artikel ini bermaksud untuk mengungkapkan suatu kesenjangan yang sangat dirasakan pada masa pandemi yaitu mengenai minimnya kebijakan maupun payung hukum yang melindungi anak dan hak-hak yang dimilikinya dalam ranah daring. Sebagai upaya dalam menjalankan perannya selaku lembaga pelayanan sosial, Yayasan SEJIWA bersama lembaga aliansi ID-COP (Indonesia Child Online Protection) menginisiasikan pembuatan kebijakan yang berusaha untuk melindungi anak serta memenuhi hak-hak mereka khususnya dalam ranah daring bernama Kebijakan Keselamatan Anak (KKA). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan strategi penelitian studi kasus di lapangan berupa observasi, wawancara, dan juga studi kepustakaan melalui magang di Yayasan SEJIWA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yayasan SEJIWA berhasil menjalankan perannya sebagai lembaga pelayanan sosial dalam mengisi kesenjangan yang ada dengan mempengaruhi kebijakan melalui penginisiasian dan penyusunan Kebijakan Keselamatan Anak (KKA).
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
56. STRATEGI FUNDRAISING PADA YAYASAN CINTA ANAK BANGSA DI MASA PANDEMI COVID-19
- Author
-
Galuh Hanesty Gunawan, Maulana - Irfan, and Meilanny Budiarti Santoso
- Abstract
Organisasi pelayanan sosial merupakan sebuah organisasi yang identik dengan sifat non-profit atau tidak mengidahkan keuntungan, sehingga organisasi pelayanan sosial sering mengalami hambatan dalam aspek pendanaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aktivitas yang dapat menunjang aspek budgeting dalam manajemen organisasi pelayanan sosial melalui kegiatan fundraising. Fundraising bertujuan untuk memperoleh sumber pendanaan yang mendukung kegiatan dan keberlanjutan organisasi. Berkaitan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia khususnya Indonesia saat ini, organisasi pelayanan sosial tentunya membutuhkan pendanaan ekstra dan organisasi harus bisa beradaptasi serta berinovasi dalam mempertahankan keberadaannya. Dengan menggunakan metode studi literatur dan observasi, penelitian ini berusaha menggambarkan penerapan strategi fundraising pada YCAB Foundation sebagai salah satu contoh organisasi pelayanan sosial di masa pandemi COVID-19. Artikel ini menunjukkan bahwa YCAB Foundation berupaya untuk membangun dan mengembangkan strategi penggalangan dana melalui inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan berbagai media dalam aktivitas fundraising di masa pandemic COVID-19 ini antaralain online fundraising dan crowdfunding.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
57. KESIAPAN PEKERJA SOSIAL DALAM MEMBANGUN INDONESIA SEJAHTERA
- Author
-
Maulana - Irfan, Soni Akhmad Nulhaqim, and Sahadi Humaedi
- Abstract
AbstrakKesiapan profesi pekerjaan sosial dalam menjawab tantangan perubahan jaman menjadi hal mutlak. Penyelesaian masalah sosial yang terjadi saat ini sudah tidak dapat lagi dengan menggunakan pendekatan klasikal. Interkoneksitas masalah sosial yang terjadi dapat disebabkan pengaruh global yang perlu dicermati dalam perspektif yang lebih terintegrasi dan luas. Sebagai upaya memberi kontribusi dalam mewujudkan Indonesia Sejahtera, perlu digali wacana terkait dengan kesiapan para pekerja sosial di Indonesia dalam perkembangan TIK yang menunjang profesinya. Melalui studi pustaka dengan menggunakan sumber dan referensi dari beberapa penelitian terdahulu, serta buku-buku yang relevan dengan kajian artikel, diharapkan mampu menjawab pertanyaan dalam kajian tulisan ini. Dalam artikel ini menghasilkan lesson learned dari berbagai masalah sosial yang selalu berkejaran dengan cara penyelesaian masalahnya di era perkembangan TIK saat ini tidak hanya cukup melalui pendekatan klasikal. Mengingat perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pun sudah bertambah dan sangat mungkin akan terus bertambah, maka kesiapan pekerja sosial dalam menjawab tantangan perkembangan teknologi menjadi diperlukan sesuai dengan perkembangan teknologi digitalisasi.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
58. Kolaborasi Stakeholder dalam Pengembangan Kampung Wisata Ekoriparian Geblak Jambangan
- Author
-
Nuril Khatulistiyawati, Insani Kinasih, Eggi Diswanto, Eddy Kurniawan, and Maulana Irfan
- Abstract
Pencemaran lingkungan di bantaran Sungai Brantas yang mengaliri wilayah Kecamatan Jambangan memunculkan gagasan ide untuk melakukan Gerakan Balik Kanan (Geblak) berupa reposisi rumah warga bantaran sungai untuk menghadap sungai. Geblak tidak hanya menjadi upaya pencegahan pencemaran lingkungan, tetapi juga ditindaklanjuti menjadi langkah awal pengembangan wisata ekoriparian di Kecamatan Jambangan. Pada pelaksanaan pengembangan kampung wisata melibatkan para stakeholder dalam tiap prosesnya. Namun untuk mewujudkanya perlu team work yang baik, maka kolaborasi para pihak (stakeholder) menjadi peranan penting dalam kegiatan ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk keterlibatan para stakeholder dalam proses pengembangan Kampung Wisata Ekoriparian Geblak Jambangan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa dalam proses pengembangan kampung wisata, para aktor tidak hanya bertindak dalam cakupan perannya masing-masing, namun saling berintegrasi demi mencapai tujuan bersama. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah dan sektor swasta menjadi kekuatan terbesar dalam pengembangan Kampung Wisata Ekoriparian Geblak Jambangan.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
59. PROSES PEMBERDAYAAN ANAK YATIM MELALUI PROGRAM MANDIRI ENTREPRENEUR CENTER (MEC) OLEH YATIM MANDIRI BOGOR
- Author
-
Salsa - Haura, Maulana - Irfan, and Meilanny Budiarti Santoso
- Abstract
Abstrak Organisasi pelayanan sosial, khususnya panti asuhan menjadi suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk perkembangan anak yatim, atau anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama dengan keluarga. Lembaga panti asuhan mempunyai peran dalam memberikan pendidikan keagamaan, pendidikan formal, serta memberikan perlindungan dan rasa aman bagi anak. Namun, harapan ini sulit dicapai seutuhnya dikarenakan adanya kondisi-kondisi dimana panti asuhan tidak dapat memberikan bimbingan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, serta dalam pembentukan karakter dan penyesuaian diri anak di masyarakat. Hal tersebut membuat panti asuhan tidak dapat memenuhi standar pelayanan sosial yang mencakup aspek peningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu program pemberdayaan bagi anak-anak yatim untuk dapat menumbuhkan kemandiriannya, sehingga anak-anak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Yayasan Yatim Mandiri merupakan lembaga amil zakat yang fokus pada pemberdayaan anak-anak yatim melalui program unggulannya yaitu Mandiri Entrepreneur Center (MEC). MEC merupakan pusat pendidikan dan pelatihan kewirausahaan untuk mencetak sumber daya manusia, khususnya anak yatim agar bisa berdaya saing di bidang ekonomi.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
60. PENINGKATAN LITERASI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI ERA DISRUPSI
- Author
-
Hery - Wibowo and Maulana - Irfan
- Abstract
Era Disrupsi pada saat dunia memasuk revolusi industri keempat telah mengubah sebagian besar dimensi kehidupan manusia, termasuk pada bagaimana individu menjalankan usahanya atau berwirausaha. Keterhubungan miliaran individu pada teknologi informasi telah memaksa individu untuk selalu meningkatkan literasinya. Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang rentan terhadap dinamika perubahan serta memerlukan pendampingan dan proses pendidikan yang tepat untuk dapat bertahan dan berkembang. Praktik pengabdian masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Padjadjaran ini mencoba merumuskan tiga literasi utama yaitu literasi peradaban global dan era disrupsi, literasi bisnis digital dan literasi model bisnis yang perlu dimiliki oleh pelaku UMKM untuk menambah kapasitas mereka untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Metode yang dilakukan dalam kegiaan ini menggunakan Action Research yang dikaitkan dengan tindakan untuk mencapai hasil praktis dan menciptakan bentuk pemahaman baru melalui kegiatan KKN dengan proses pelatihan dilakukan secara daring dengan diikuti oleh 40 pelaku usaha UMKM di berbagai wilayah di kota/kabupaten di Jawa Barat, berbasis lokasi tinggal mahasiswa KKN dengan nara sumber pelaku usaha muda yang sudah menggunakan basis digital dalam implementasi usahanya. Output dalam kegiatan ini menunjukkan adanya pemahaman dasar mengenai perlunya literasi pengembangan usaha dalam implementasi usahanya.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
61. TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK WARGA BINAAN SOSIAL DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 4 CENGKARENG
- Author
-
Indah Sari Pebrianti and Maulana Irfan
- Abstract
Anak merupakan cikal bakal penerus bangsa, namun berbagai permasalahan anak seolah tidak ada habisnya, salah satunya adalah hak untuk dapat tumbuh dan berkembang. Untuk menjawab persoalan tersebut pemerintah dan beberapa stakeholder membuat alternatif pemecahan yakni membentuk lembaga pelayanan sosial. Lembaga pelayanan sosial hadir sebagai wadah untuk mensejahterakan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial). Panti sosial asuhan anak merupakan salah satu bentuk dari pelayanan sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak yang mengalami hambatan dalam melaksanakan fungsi sosialnya.Bentuk upaya pemecahan permasalahan sosial dapat dilakukan dengan melalui pendekatan individu, keluarga, kelompok, maupun komunitas. Salah satu diantaranya yaitu memberikan dan membentuk terapi aktivitas kelompok. Anak-anak yang tinggal di panti asuhan memiliki latar belakang yang berbeda-beda sehingga hal tersebut mempengaruhi bagaimana pola perkembangan yang ada dalam diri mereka. Terapi aktivitas kelompok dinilai dapat membantu remaja memenuhi kebutuhan dan tugas perkembangan secara positif. Penelitian ini menggunakan studi literatur, yang mana penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terapi aktivitas kelompok yang dilakukan di Panti Sosial Asuhan Putra Utama 4 Cengkareng. Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terapi aktivitas kelompok di Panti Sosial Asuhan Putra Utama 4 Cengkareng yakni terapi kelompok dengan tema “Belajar melipat baju dengan rapi” dinilai mampu untuk meningkatkan perkembangan diri pada warga binaan sosial.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
62. KONFLIK SOSIAL DI KAMPUNG NELAYAN : Studi Kasus Di Pantai Utara Kota Cirebon, Jawa Barat
- Author
-
Maulana Irfan, Dyana C Jatnika, Soni Akhmad Nulhaqim, and Diana Hardhing
- Subjects
lcsh:Social Sciences ,lcsh:H - Abstract
Penelitian ini mengangkat dari sudut pandang pelaku untuk memahami peristiwa konflik dan dimensiya serta resolusinya yang lebih efektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan teknik studi kasus. Informan penelitian adalah pelaku konflik, baik dari kalangan nelayan dan masyarakat. Teknik pengumpulan data meliputi observasi nonpartisipasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini, mendeskripsikan tentamg peristiwa konflik meliputi pemicu konflik, penyebab konflik, dampak konflik, serta resolusi konfik. Pemicu konflik antar kelompok tersebut memiliki kesamaan yaitu dipicu oleh perbuatan yang sepele seperti suara knalpot motor, rasa cemburu, dan gesekan antar perahu. Begitupun dengan penyebab konfliknya yaitu perlakuan yang tidak adil dan persaingan sumber daya ekonomi. Dampak konflik meliputi adanya korban luka dan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan bangunan, maupun terjadinya perpecahan antar anggota masyarakat dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah setempat. Resolusi konflik yang dilakukan melalui pendekatan keamanan, negosiasi dan mediasi. Rekomendasi hasil Penelitian adalah peningkatan kapasitas aparat pemerintahan, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat dalam resolusi konflik serta pemberdayaan nelayan dan institusi nelayan. Kata Kunci : Konflik Sosial, Nelayan, Resolusi Konflik Abstract This research would like to highlight from the perspective of suspects to understand its event, dimensions, and effective resolution. This research is descriptive type and case study technique. The informants of this research are suspects to conflict from fisherman and community. The result of research describes the event of conflict such as conflict trigger, causes, impact, and its resolution. The conflicts among fisherman and non-fisherman was triggered by trivial causes such a sound of motor exhaust, jealousy, and small crashes of boat. The same happens with conflict causes such as unfair treatment and competition of economic resource. The effects of conflict are casualties, environmental and building damage, disunity of society and distrust to local government. Resolution of conflict was executed through security approach, negotiation, and mediation. The recommendations of this research are increase the capacity of local government, local security, and public figure within conflict resolution along with empowering of fisherman and their institution. Key words : Social Conflict, Fisherman, Conflict Resolution.
- Published
- 2017
63. PENINGKATAN KAPASITAS DALAM PEMASARAN ONLINE BAGI PELAKU USAHA KECIL YANG TERDAMPAK KONDISI PANDEMI COVID-19
- Author
-
Hery Wibowo, Arie Surya Gutama, Soni Ahmad Nulhaqim, and Maulana Irfan
- Abstract
Pandemi COVID-19 membawa dampak pada berbagai aspek kemasyarakatan salah satunya aspek ekonomi. Banyak di antara masyarakat yang berkurang pendapatannya bahkan adapula yang kehilangan pendapatan akibat dari pandemi COVID-19 ini. Salah satu kelompok masyarakat yang terdampak yaitu para pelaku usaha kecil di RW 05 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Para pelaku usaha kecil di wilayah tersebut dihadapkan pada menurunnya tingkat penjualan, beralih berjualan jenis produk lain, bahkan terhenti usahanya pada kondisi pandemi ini. Menghadapi kondisi tersebut para pelaku usaha kecil ini berusaha untuk melakukan pemasaran online untuk kembali meningkatkan pendapatan mereka. Masalah yang kemudian muncul yaitu sebagian besar para pelaku usaha kecil ini belum memiliki pengetahuan serta keterampilan yang cukup dalam melakukan pemasaran secara online. Melalui kegiatan PPM yang terintegrasi dengan KKN Virtual ini tim berinisiatif untuk melakukan kegiatan peningkatan kapasitas dalam pemasaran online dalam bentuk pelatihan. Kelompok sasaran dari kegiatan ini yaitu para pelaku usaha kecil yang terdampak kondisi pandemi COVID-19 di RW 05 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung dan beberapa lokasi domisili mahasiswa KKN. Tujuan dari kegiatan PPM ini yaitu untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bagi kelompok sasaran dalam melakukan pemasaran secara online. Metode pelaksanaan dilakukan melalui tahap persiapan, tahap assessment, tahap plan of treatment, tahap treatment dan tahap monitoring, evaluasi dan reporting. Hasil dari kegiatan ini yaitu diperolehnya data mengenai profil pelaku usaha kecil terdampak pandemi di RW 05 Desa Cinunuk dan lokasi KKN, meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kelompok sassaran dalam melakukan pemasaran secara online serta kelompok sasaran dapat melakukan pemasaran secara online dalam pengembangan usaha mereka.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
64. BUSINESS COACHING: PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH DI ERA PANDEMI COVID-19
- Author
-
Meilanny Budiarti Santoso, Hery Wibowo, and Maulana Irfan
- Abstract
Pandemi covid-19 secara nyata berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi perubahan yang terjadi agar mereka tidak sampai menghentikan kegiatan usahanya. Dalam hal pengembangan usaha, beberapa metode dapat dipilih untuk meningkatkan kinerja, antara lain dengan melakukan kegiatan pelatihan, konsultasi, mentoring ataupun business coaching. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan metode business coaching sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja usaha yang didasarkan atas komunikasi apresiatif bertujuan serta kerjasama dan rasa saling percaya diantara pembimbing (coach) dengan mitra (coachee). Secara umum tahapan yang dilakukan adalah kegiatan eksplorasi, assessment, plan of treatment dan treatment. Proses coacing dilakukan terhadap sejumlah pelaku usaha yang memiliki jenis usaha berbeda dengan lokasi usaha tersebar di beberapa wilayah. Hasil pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata - pengabdian pada masyarakat (KKN-PPM) Unpad menunjukkan bahwa dengan dilakukannya business coaching telah muncul kesadaran baru tentang kondisi usaha dan wawasan baru tentang beragam alternatif teknik usaha yang dapat dioptimalkan untuk menambah pasar, menyasar pelanggan yang tepat dan meningkatkan penjualan. ABSTRACT The Covid-19 pandemic has an impact on the economic condition of the community, especially for small and medium business actors, so efforts are needed to cope with the changes that have occurred so that they can maintain their business. In terms of business development, several methods can be chosen to improve performance, among others, by conducting training activities, consulting, mentoring or business coaching. This community service activity is carried out using the business coaching method as an effort to improve business performance based on appreciative communication with the aim of cooperation and mutual trust between the coaches and partners (coachee). In general, the stages carried out are exploration, assessment, plan of treatment and treatment activities. The coacing process is carried out on a number of business actors who have different types of business with business locations scattered in several regions. The results of the implementation of real work lecture activities - community service (KKN-PPM) Unpad show that by carrying out business coaching, new awareness has emerged about business conditions and new insights on various alternative business techniques that can be optimized to increases the market, target the right customers and increase sales.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
65. Pengaruh Sistem Elektronik Pajak, Pemahaman Undang-Undang Perpajakan dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (UMKM)
- Author
-
MAULANA, Irfan Fauzi and MAULANA, Irfan Fauzi
- Abstract
Penerimaan kas negara terbesar berasal dari sektor pajak. Pertumbuhan UMKM menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah, diharapkan dapat memberikan dampak signifikan untuk perekonomian Indonesia baik dalam menambah peluang kerja, meningkatkan Produk Domestik Bruto serta perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari (1) sistem elektronik perpajakan, (2) pemahaman Undang-Undang Perpajakan dan (3) kualitas pelayanan pajak tehadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (UMKM). Jenis penelitian ini bersifat penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Purwokerto. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data menggunkan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian menunjukan bahwa (1) sistem elektronik pajak tidak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak (UMKM), (2) pemahaman Undang-Undang Perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak (UMKM) dan (3) kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap keaptuhan wajib pajak (UMKM). Implikasi dalam penelitian ini yaitu petugas pajak diharapkan dapat memberikan informasi dan bantuan yang mudah dimnegerti oleh wajib pajak, lebih memahami Udang-Undang tentang perpajakan bagi wajib pajak, lebih meningkatkan sosialisasi tentang perpajakan dan penggunaan sistem elektronik dari pihak Direktrorat Jenderal Pajak agar dapat memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.
- Published
- 2020
66. Peran Oemah Sinau Bocah dalam Pemberdayaan Masyarakat di Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas
- Author
-
MAULANA, Irfan and MAULANA, Irfan
- Abstract
Pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan membangun daya. Prosespembelajaran dalam pemberdayaan tidaklah tentang suatu hal yang “mengurui”namun merupakan suatu hal yang dapat menumbuhkan sebuah motivasi. padatanggal 2 September 1999 berdirilah suatu kegiatan sosial yang bergerak dalambidang pendidikan terhadap anak yang bernama Oemah Sinau Bocah. Oemah SinauBocah adalah satu-satunya kelompok pemberdaya yang bergerak di bidangpendidikan untuk anak usia sekolah di Desa Limpakuwus Kecamatan Baturraden,Kabupaten Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian lapangan denganmenggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan pada penelitian inimenggunakan teknik purposive sampling. Sasaran utama pada penelitian ini adalahpemilik Oemah Sinau Bocah dan fasilitator. Dengan sasaran pendukung perangkatdesa setempat, penerima manfaat dan pemilik yang rumahnya dijadikan sektor olehOemah Sinau Bocah. Peran adalah suatu perilaku individu yang meliki kedudukan atau status yangdinamis. Dapat diartikan bahwa peran adalah sebuah pola budaya yang memilikiketerkaitan dengan status individu seseorang. Pemberdayaan adalah suatu peranansosial yang memiliki tujuan untuk membuat atau mengembangkan kemampuansuatu kelompok atau individu. Dalam melakukan suatu pemberdayaan makadiperlukan juga sebuah teori yang dapat mendukung pemberdayaan dan teori yangdigunakan adalah teori struktural fungsional. Pendidikan pada dasarnya bukanhanya untuk memindahkan ilmu pengetahuan namun pendidikan dapatmemberikan jangkauan yang luas bagi mereka yang mengikutinya. Pendidikan nonformal berkaitan dengan suatu upaya pemenuhan kebutuhan belajar yang dapatdiartikan sebagai sebuah suplemen terhadap pendidikan persekolahan. Peran Oemah Sinau Bocah dalam pemberdayaan masyarakat bergerak pada bidangpendidikan untuk anak, bertujuan memberikan edukasi dan juga pemahamankepada anak-anak yang tergabung kedalam kelompok belajar Oemah Sinau Bocah.Oemah Sinau Bocah beserta fasilitator membantu masyarakat dalam hal ini ada
- Published
- 2020
67. PERAN PEMERINTAH DALAM PENANGANAN DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PENYANDANG DISABILITAS
- Author
-
Fara Dhania Aulia Dhania Aulia, Dessy Hasanah Siti Asiah, and Maulana Irfan
- Subjects
General Medicine - Abstract
Penelitian ini menggambarkan peran pemerintah dalam menangani dampak dari pandemi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dengan studi literature merupakan metode utama untuk menggambarkan secara konseptual mengenai kajian peran pemerintah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 bagi penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas termasuk dalam kelompok rentan yang harus mendapat perhatian dari pemerintah pada masalah ini. Dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini ternyata berdampak pada kehidupan kelompok penyandang disabilitas yang menjadi semakin terpuruk. Para penyandang disabilitas umumnya berkerja sebagai sektor informal seperti pemijat, pedagang, dan lain sebagainya. Dengan adanya imbauan pemerintah untuk menetap di rumah dan social distancing membuat berkurangnya penghasilan bagi penyandang disabilitas. Masalah pandemi Covid-19 ini berdampak pada kehidupan penyandang disabilitas dalam berbagai aspek yaitu dalam hal perekonomian, informasi yang terbatas, dan jaminan kesehatan. Dalam hal ini terdapat peran pemerintah untuk menangani dampak Covid-19 bagi penyandang disabilitas. Peran pemerintah dalam hal ini memberikan bantuan sosial Program Keluarga Harapan kepada penyandang disabilitas dengan besaran manfaat 2,4 juta per tahun dan selain itu adanya bantuan untuk membantu dalam perekonimian maupun kesehatan. Selain adanya peran pemerintah perlu adanya peran pekerja sosial dalam membantu kelompok rentan, termasuk para penyandang disabilitas dengan cara mengoptimalisasi berbagai sumber baik pada diri mereka, maupun lingkungan sosial. ABSTRACT This study illustrates the role of the government in dealing with the effects of the Covid-19 pandemic for people with disabilities in Indonesia. This research with a qualitative approach with a literature study is the main method to conceptually describe the study of the role of government in handling the impact of the Covid-19 pandemic for persons with disabilities. Persons with disabilities are included in vulnerable groups which should get the attention of the government on this issue. With the current Covid-19 pandemic, the impact on the lives of groups of people with disabilities has worsened. People with disabilities generally work as an informal sector such as masseurs, traders, and so on. With the appeal of the government to settle at home and social distancing makes a reduction in income for people with disabilities. The problem of the Covid-19 pandemic has an impact on the lives of people with disabilities in various aspects, namely in terms of the economy, limited information, and health insurance. In this case there is a role for the government to deal with the impact of Covid-19 for people with disabilities. The role of the government in this case is to provide social assistance for the Family of Hope Program to persons with disabilities with a benefit amount of 2.4 million per year and in addition to that there is assistance to assist in the recording and health. In addition to the role of government, there needs to be a role of social workers in helping vulnerable groups, including persons with disabilities, by optimizing various sources both within themselves and the social environment.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
68. PARENTING TRAINING ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI COVID-19 BAGI KADER POSYANDU KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
- Author
-
Meilanny Budiarti Santoso, Sahadi Humaedi, Nunung Nurwati, and Maulana Irfan
- Subjects
General Medicine ,Psychology - Abstract
Pengasuhan anak merupakan hal yang menantang untuk dilakukan pada saat keadaan normal, terlebih di masa-masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, sehingga penting bagi orang tua untuk mengambil langkah-langkah terbaik dengan meningkatkan kapasitas mereka dalam membantu diri, anak dan seluruh anggota keluarga untuk menjalani dan melalui situasi pandemi covid-19. Kegiatan parenting training yang dilaksanakan menggunakan metodologi andragogy yaitu dengan menempatkan dan memperlakukan para peserta pelatihan sebagai orang dewasa yang sudah memiliki pengetahuan sebelumnya dan kaya akan pengalaman dalam hal pengasuhan, sehingga para peserta pelatihan merupakan sumber belajar bagi sesama peserta pelatihan lainnya. Hasil yang diperoleh dengan dilaksanakannya parenting training bagi para kader posyandu di lingkungan Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang ini adalah (1). tergambarkannya kondisi potensi dan masalah yang dihadapi oleh anak usia dini; (2). dipahami oleh para kader posyandu pentingnya pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua atau pengganti orang tua bagi tumbuh kembang anak usia dini; dan (3). tergambarkan kondisi kesehatan anak usia dini di masa pandemi covid-19 di lingkungan Kecamatan Jatinangor. ABSTRACT Parenting is a challenging thing to do in normal situation, especially in times of the Covid-19 pandemic like today, so it is important for parents to take the best steps by increasing their capacity to help themselves, their children and all family members to live and get through the covid-19 pandemic situation. Parenting training activities are carried out using the andragogy methodology, namely by placing and treating training participants as adults who already have prior knowledge and are rich in experience in parenting, so that training participants are a source of learning for other fellow trainees.The results obtained by the implementation of parenting training for posyandu cadres in Jatinangor District, Sumedang Regency are (1). description of the potential conditions and problems faced by early childhood; (2). Posyandu cadres understood the importance of parenting or substitute parents for early childhood development and development; and (3). described the health conditions of early childhood during the Covid-19 pandemic in Jatinangor District.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
69. PEMANFAATAN ASET LOKAL DALAM PENGEMBANGAN BATIK TULIS PEWARNA ALAMI OLEH MASYARAKAT BLOK KEBON GEDANG DESA CIWARINGIN, KECAMATAN CIWARINGIN, KABUPATEN CIREBON
- Author
-
Nandang Mulyana, Maulana Irfan, and Yoga Maulana Yusuf
- Subjects
General Medicine - Abstract
Kegiatan pengembangan masyarakat saat ini gencar dilakukan di Indonesia dalam berbagai sektor, dengan memfokuskan kepada potensi dibanding masalah yang ada di daerah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan asset based community development, diyakini dapat menjadi alternatif yang tepat sebagai upaya untuk memanfaatkan asset yang ada guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendekatan berbasis asset ini memiliki tujuan untuk fokus mengidentifikasi dan memanfaatkan asset yang ada daripada fokus terhadap kekurangan atau masalah. Kegiatan pemanfaatan asset lokal yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Gedang bertujuan agar kehidupan masyarakat setempat menjadi lebih baik dan mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada, mulai dari pemanfaatan bahan alam, sumber daya manusia, hingga fasilitas sarana dan prasarana setempat guna mendukung pengembangan batik tulis itu sendiri melalui kegiatan pemanfaatan asset lokal yang tidak terlepas dari kontribusi dan partisipasi aktif dari masayrakat sekitar melalui 3 tahap, yaitu identifying local asset, leveraging local asset, dan managing local asset. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, menggunakan studi literatur dan data sekunder lainnya dari berbagai sumber. Pada pembahasan menunjukan bahwa tahapan ABCD merupakan suatu langkah yang bisa diambil guna mendukung perkembangan Batik Ciwaringin, dengan mengadopsi konsep tersebut maka langkah pengembangan masyarakat melalui batik bisa terlaksana dengan baik. ABSTRACTCommunity development activity is now intensively being done in Indonesia in every sector, by focusing to the potensials rather than to the problems in the society. This approach has the purpose to only focus identifying dan utilize the existing assets rather than to the weaknesses and problems. The local assets utilization that is being done by the community in Kampung Gedang intend to improve their quality of life and to ba more independent by utilizing their own local potentials, such as nature resources, human resources, facilities and infrastructure of their own in order to improve the growth of batik it self through the utilization activity of the local assets which needs the community contribution and participation through three steps, which are identifying local asset, leveraging local asset, and managing local asset. The method that is used on this research is descriptive with qualitative approach, using literature study and other seconder data from any resources. The result of this research shows that ABCD is the right concept to be adapted in order to develop the Batik Ciwaringin by the locals in order to make Batik Ciwaringin a lot better in the future.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
70. PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA CIBODAS SOLOKAN JERUK JAWA BARAT (SEBUAH STUDI KASUS MENGGUNAKAN KERANGKA KANVAS MODEL BISNIS)
- Author
-
Devina Alifia Ardhianty, Maulana Irfan, Hery Wibowo, Anggi Adrian Hutapea, Andrea Aulia, Aliya Nur Meidita, and Yuwanti Winda Astuti
- Abstract
Praktik kewirausahaan sosial saat ini semakin banyak dan tersebar di berbagi wilayah Indonesia. Sejumlah kajian telah menyatakan bahwa praktik ini bermanfaat dalam membangun nilai sosial dan kesejahteraan sosial. Maka berangkat dari hal tersebut, semakin diperlukan kiranya penelitian yang semakin mendalam terkait isu ini untuk dapat mendokumentasi dan menghasilkan kerangka-kerangka model kewirausahaan yang semakin baik.Penelitian ini mencoba mendeskripsikan praktik kewirausahaan sosial di Desa Cibodas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung denga menggunakan kanvas model bisnis. Skema industri ini dibangun dengan memberdayakan masyarakat sekitar dalam produksi keset, sehingga ikut membantu dalam mensejahterakan warga. Warga yang menjadi pekerja adalah para ibu rumah tangga yang mendapatkan pelatihan pembuatan keset.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
71. Upaya Peningkatan Kesadaran Pentingnya Melanjutkan Pendidikan Terhadap Anak dan Remaja Putus Sekolah Di RT 04/RW 05 Kelurahan Kebon Kangkung Kota Bandung
- Author
-
Bimbi Gita Rama Putri, Maulana Irfan, and Meilanny Budiarti Santoso
- Abstract
Wilayah Kecamatan Kiaracondong, Kelurahan Kebon Kangkung, Kota Bandung memiliki 11 RW. Masing-masing RW memiliki kompleksitas masalah yang berbeda-beda dan potensi yang dapat dikembangkan. Masalah yang menjadi fokus kegiatan ini adalah anak dan remaja putus sekolah yang jumlahnya tersebar di Wilayah Kebon Kangkung, terutama di RW 5. Pendidikan merupakan aspek kehidupan penting yang menjadi hak dasar bagi semua anak. Faktor penyebab adanya masalah putus sekolah ini tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja, namun perlu memahami secara menyeluruh keadaan mereka, baik dari faktor keluarga, teman, lingkungan sosial, maupun dari dalam diri anak itu sendiri. Rendahnya motivasi dan pola pikir anak yang seringkali menjadi penghambat proses anak untuk melanjutkan sekolah. Sehingga dampak yang ditimbulkan pun anak menjadi malas dan kurang memahami arti penting nilai pendidikan. Dalam artikel ini,menjelaskan proses kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode asesmen dan teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan tujuan untuk menganalisis masalah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil proses diskusi bersama masyarakat, upaya yang ditentukan guna meningkatkan keinginan anak untuk sekolah adalah dengan penerapan program sosialisasi tentang pentingnya pendidikan dan adanya aktivitas pembelajaran dengan melibatkan peran aktif dari organisasi masyarakat dalam membantu upaya penanganan masalah. Hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat ini mewujudkan perencanaan program peningkatan kesadaran bagi mereka yang mengalami putus sekolah.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
72. ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL ORGANISASI PELAYANAN SOSIAL: YAYASAN ISTANA BELAJAR ANAK BANTEN
- Author
-
Wandi Adiansah, Soni Akhmad Nulhaqim, Maulana Irfan, and Muhammad Fedryansyah
- Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor eksternal dan faktor internal organisasi Yayasan Istana Belajar Anak Banten. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi non-partisipasi dan studi dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh dari beberapa informan yaitu Founder & Managing Director Yayasan ISBANBAN dan staff Yayasan ISBANBAN. Untuk data sekunder berasal dari studi dokumentasi laporan Yayasan ISBANBAN dan studi dari penelitian terdahulu. Data yang telah terkumpul akan dianalisis melalui tahapan reduksi data, kategorisasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal lembaga terdiri dari empat faktor utama yaitu faktor ekonomi, faktor sosiologis, faktor politik/professional dan faktor teknologi. Sedangkan faktor internal lembaga terdiri dari enam komponen faktor internal organisasi yaitu tujuan organisasi, misi, dan filsafat, perencanaan organisasional, operasi organisasi, sumber daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber keuangan.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
73. STRATEGI PENGELOLAAN KONFLIK PERUSAHAAN TRANSPORTASI DARAT BUMN DI MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS PT KERETA API INDONESIA DALAM PENERAPAN PSBB JILID II
- Author
-
Maulana Irfan and Auliarani Putri Audy
- Abstract
Pembatasan sosial kembali dilakukan ketika laju pertumbuhan virus Corona atau Covid-19 dari hari-hari tidak menunjukkan perlambatan bahkan malah menunjukan percepatan. Dampak dari kurang efektifnya penangan tersebut memunculkan pandemi berkepanjangan yang berdampak luas pada kondisi ekonomi serta kondisi sosialmasyarakat di Indonesia. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid dua ini berdampak pula bagi perusahaan transportasi yang kini harus siap menghadapi potensi penurunan jumlah penumpang secara drastis akibat pembatasan mobilisasi masyarakat. Salah satu yang terkena dampak kebijakan tersebut diantaranya adalahperusahaan transportasi, dalam kasus ini PT Kereta Api Indonesia (PT.KAI) penerapan bebas Covid-19 dengan mengharuskan melakukan Rapid Test Antigen bagi para calon penumpang yang akan menggunakan jasa kereta api, menjadi kebijakan yang harus dilakukan oleh PT. KAI. Peluang konflik dapat terjadi ketika masyarakat merasa berkeberatan jika persyaratan tersebut memberatkannya. Dengan menggunakan studi literature artikel ini bertujuan untuk melihat pengelolaan konflik yang dibahas melalui analisis konflik, yang diharapkan dapat memberikan strategi pengelolaan konfliknya. Hasilnya menunjukkan berbagai persoalan dihadapi oleh PT.KAI,beriku juga dengan berbagai alternatif solusi tergambarkan yang menjadi modal dalam menghindari konflik yang akan terjadi.
- Published
- 2021
- Full Text
- View/download PDF
74. MODEL KEBERFUNGSIAN SOSIAL MASYARAKAT PADA KEHIDUPAN NORMAL BARU
- Author
-
Hery Wibowo, Farah Tri Apriliani, Maulana Irfan, and Sahadi Humaedi
- Abstract
Virus corona yang mewabah diseluruh dunia tentunya sangat membuat masyarakat panik dan hati-hati dalam menjalankan aktivitasnya. Virus mulai terjadi pada tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019 yang terdapat lima pasien dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan kemudian penyebaran virus ini semakin meningkat dari waktu ke waktu. Di Indonesia sendiri viru corona mulai terdapat kasus sejak tanggal 2 Maret 2020 sebanyak 2 kasus. Sampai pada tanggal 31 Maret 2020, penyakit ini sudah tembus di angka 1.528 orang yang terjangkit COVID-19 dan 136 kasus kematian. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada kebijakan yang akan diterapkan oleh indonesia salah satunya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dampak dari kebijakan ini tentunya bermacam-macam sehingga memunculkan sebuah tatanan baru yang mana masyarakat perlu berdamai dengan virus ini. Kehidupan normal baru ditempuh dengan adanya kemajuan teknologi diera society 5.0. Maka, tujuan dari penulisan ini adalah memetakan model keberfungsian sosial yang mungkin akan dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi kehidupan normal baru atau new normal, selain itu juga akan memberikan gambaran perilaku masyarakat sebelum dan sesudah adanya pandemi ini. Penulisan ini menggunakan metode penelitian data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku, berita, dan dokumen-dokumen lainnya.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
75. IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM BIDANG PENDIDIKAN MELALUI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN
- Author
-
Santoso Tri Raharjo, Maulana Irfan, Shaqila Livia Resmanda, Rifdah Arifah Kurniawan, and Risna Resnawaty
- Subjects
General Medicine - Abstract
Sarana dan prasarana pendukung pendidikan di Indonesia masih minim, salah satunya adalah masih banyak daerah yang belum memiliki perpustakaan. Pembangunan pendidikan memerlukan komitmen yang kuat dan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat yang harmonis. Perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility dapat berperan serta dalam bidang pendidikan melalui penyediaan dan peningkatan perpustakaan di daerah. Tulisan ini mendeskripsikan implementasi Corporate Social Responsibility dalam bidang pendidikan melalui pemberian bantuan berupa penyediaan dan peningkatan fungsi perpustakaan. Riset ini menggunakan studi literatur dengan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari buku dan jurnal, serta dokumentasi terkait Corporate Social Responsibility dalam bidang pendidikan. Riset menunjukkan bahwa keterlibatan perusahaan dalam bidang pendidikan melalui penyediaan dan peningkatan fungsi perpustakaan di masyarakat sangat diperlukan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di daerah. Salah satu implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pendidikan dilakukan oleh Coca Cola Foundation Indonesia melalui Program PerpuSeru berhasil untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan fungsi perpustakaan, serta membantu peningkatan kualitas kompetensi dari pustakawan. Selain itu, program PerpuSeru ini mampu mendukung pemberdayaan masyarakat sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat meningkat. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Pendidikan, dan Perpustakaan ABSTRACT Facilities and supporting infrastructure for education in Indonesia are still minimal, one of which is that there are still many areas that do not have a library. Educational development requires a strong commitment and collaboration between governments, companies and a harmonious society. Companies through the Corporate Social Responsibility program can participate in the education sector through the provision and improvement of libraries in the regions. This paper describes the implementation of Corporate Social Responsibility in the field of education through the provision of assistance in the form of providing and improving library functions. This research uses literature studies by collecting secondary data obtained from books and journals, as well as documentation related to Corporate Social Responsibility in the field of education. Research shows that the involvement of companies in the education sector through the provision and improvement of library functions in the community is needed as an effort to improve the quality of public education in the region. One of the implementations of Corporate Social Responsibility (CSR) in the field of education carried out by the Coca Cola Foundation Indonesia through the PerpuSeru Program has been to successfully build infrastructure and improve library functions, and help improve the quality of competence of librarians. In addition, the PerpuSeru program is able to support community empowerment so that quality of life and community welfare are expected to improve Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), education, and libraries
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
76. Workshop Appreciative Inquiry dan Pelatihan Kewirausahaan untuk Menbangun Etos Wirausaha Islam Pelaku UMKM Desa Cibodas Kabupaten Bandung
- Author
-
Hery Wibowo, Maulana Irfan, and Binahayati Rusyidi
- Abstract
Praktik kewirausahaan secara umum terbangun dari dua hal yaitu pola pikir dan pola aksi. Pola pikir (etos) adalah hal yang melandasi lahirnya sebuah gerakan pantang menyerah, penuh kreativitas dan inovasi dalam membangun, mempertahankan dan mengembangkan usaha. Maka, beragam upaya membangun etos wirausaha yang berpotensi menghasilkan semangat juang tinggi, adalah sebuah investasi yang perlu diperjuangkan.Upaya membangun sebuah praktik usaha/kewirausahaan bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah cara pandang yang positif serta apresiatif, dan melibatkan anggota komunitas desa lainnya. Oleh karena itu, penting kiranya dilakukan sebuah program yang diharapkan dapat membangun pola pikir positif dan apresiatif bagi pelaku UMKM.Praktik kewirausahaan, dalam konteks Agama Islam masuk dalam ranah muamalah, yang harus dilakukan dengan cara mengikuti syariat Islam. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam program ini workshop appreciative inquiry diparalelkan dengan pelatihan etos wirausaha Islami.Tulisan ini, secara umum akan memaparkan bagaimana pelaksanaan praktik pelatihan dan juga aktivitas Appreciative Inquiry dalam upaya membangun etos wirausaha pelaku UMKM di Desa Cibodas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung Jawa Barat.abstractEntrepreneurial practice in general is built from two things namely mindset and action patterns. The mindset (ethos) is the foundation of the birth of an unyielding movement, full of creativity and innovation in building, maintaining and developing a business. So, various efforts to build an entrepreneurial ethos that has the potential to generate high morale, is an investment that needs to be fought for.Efforts to build a business / entrepreneurial practice is not an easy job. Therefore, a positive and appreciative perspective is also needed, as well as the involvement of other members of the village community in order to build a conducive ecosystem. thus, it is important to carry out a program that is expected to be able to build a positive and appreciative mindset for SMEs.The practice of entrepreneurship, in the context of Islamic religion, falls within the realm of muamalah, which must be done by following Islamic law. Based on this, then in this program, the Appreciative Inquiry workshop was paralleled with an Islamic entrepreneur ethos training.This paper, in general, will explain how the implementation of training practices and also Appreciative Inquiry activities in an effort to build an entrepreneurial ethos of SMEs in Cibodas Village, Solokan Jeruk District, Bandung West Java Regency.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
77. PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN COPING STRES MASYARAKAT
- Author
-
Hery Wibowo, Muhammad Fahrezi, Sahadi Humaedi, and Maulana Irfan
- Abstract
Munculnya pandemi COVID-19 diberbagai negara pada tahun ini sangat mempengaruhi segala aspek dimasyarakat. Hal tersebut ditandai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh setiap Negara untuk mengurangi angka persebaran virus COVID-19. Khususnya Indonesia yang merupakan Negara dengan kekeluargaan yang erat antara satu dan lainnya tidak dapat memungkiri bahwa kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah akan memiliki dampak terhadap setiap individunya. Kemungkinan tingkat stress meningkat akibat kurangnya bersosisalisasi dan juga gagalnya seseorang untuk beradaptasi dengan situasi baru yang ada saat ini. Maka didalam keadaan ini Pekerja Sosial dapat membantu meningkatkan kemampuan coping stress masyarakat untuk mengurangi tingkat stress seseorang dimasa pandemi ini.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
78. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PENYANDANG DISABILITAS PADA MASA PANDEMI COVID-19
- Author
-
Hery Wibowo, Maulana Irfan, Vanaja Syifa Radissa, and Sahadi Humaedi
- Abstract
Setiap individu dalam kehidupan memiliki kebutuhan, karena manusia memiliki berbagai hal yang harus dipenuhi untuk dapat bertahan hidup. Demikian pula dengan para penyandang disabilitas juga memiliki pemenuhan kebutuhannya sendiri. Namun, pada saat Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk tidak keluar rumah dan membatasi fasilitas umum untuk beroperasi. Kendala kebijakan di masa Pandemi Covid-19 tersebut dirasa memberatkan terlebih bagi penyandang disabilitas akan ada beberapa kebutuhan yang akan terganggu dalam memenuhinya. Tulisan ini dalam mengkaji kebutuhan penyandang disabilitas dalam masa Covid-19 menggunakan metode studi literatur dari hasil tulisan-tulisan yang kredibel secara daring. Hasil literatur ini menunjukkan bahwa penyandang disabilitas adalah kelompok paling rentan dalam situasi pandemi saat ini. Hal tersebut diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhannya yang terganggu. Pembatasan secara sosial menyebabkan penyandang disabilitas sulit mendapatkan akses kesehatan. Selain itu, pemenuhan akses informasi mengenai Covid-19 juga sulit untuk didapatkan karena kebijakan yang masih abai terhadap keberadaan penyandang disabilitas.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
79. PARTISIPASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KESEHATAN DI KALIMANTAN
- Author
-
Nurliana Cipta Apsari, Gisela Kessik, Maulana Irfan, Shenny Des Jouanka, and Santoso Tri Raharjo
- Subjects
General Medicine - Abstract
Infrastruktur menjadi salah satu prioritas kinerja pemerintah Indonesia saat ini. Namun, dalam pelaksanaannya pembangunan infrastruktur belum merata dikarenakan beban ekonomi dan sosial di berbagai daerah yang ditanggung pemerintah masih sangat besar. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, sejumlah 4.796 triliun rupiah diperlukan untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2019. Namun, pemerintah pusat dan daerah hanya dapat memberikan kontribusi 41% dari total pembiayaan. Salah satu bidang infrastruktur yang masih perlu peningkatan kualitas dan kuantitas adalah bidang kesehatan. Infrastruktur kesehatan masih perlu ditingkatkan terutama bagi daerah di luar di pulau Jawa, salah satunya Kalimantan. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menyatakan jumlah infrastruktur kesehatan salah satunya Puskesmas, paling sedikit di Indonesia berada di provinsi Kalimantan Utara dengan total jumlah 56 puskesmas. Oleh karena itu, didukung dengan banyaknya perusahaan pada pulau Kalimantan, partisipasi perusahaan-perusahaan pemerintah maupun non-pemerintah diperlukan untuk membantu persebaran pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan yang direalisasikan melalui program CSR. Tulisan mendeskripsikan partisipasi perusahaan-perusahaan melalui kegiatan CSR dalam membantu pembangunan infrastruktur kesehatan di Kalimantan, serta bagaimana pekerja sosial industri dapat berperan dalam kegiatan CSR tersebut. Infrastructure has become one of current priority of Indonesian’s government. However, the implementation of infrastructure development have not been equally spread across the country because of the huge economic and social burden in various region that the government endure. According to the National Medium Term Development Plan of 2015-2019, 4.796 trillion rupiahs is needed to fulfill the infrastructure development goals that has been settled by the government in 2019. However, the central dan local government can only contribute 41% from the total cost. One of the fields of infrastructure development that is still need enhancement is health care and services infrastructure. Health infrastructure still needs to be improved, especially for areas outside Java, one of which is Kalimantan. The Indonesian Ministry of Health Data and Information Center in 2018 stated that the number of health infrastructure such as puskesmas in North Kalimantan province only amounted to 56 puskesmas. This number is the least compared to other regions. Therefore, the participation of governmental and non-governmental companies is required in order to help reach the health care and services infrastructure developmental goals that is implemented by CSR programs. This article will describes the companies’ participation through CSR activities on helping the development of health care and services infrastructure in Kalimantan.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
80. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY (CSR) PADA BIDANG PENDIDIKAN: PEMBELAJARAN DARI PERUSAHAAN SAMSUNG PENERIMA PENGHARGAAN BEST AWARD 2016
- Author
-
Rabi’ah Al-ada Wiyatul Munawaroh, Nadia Habibah, Maulana Irfan, and Herni Wulandari
- Subjects
General Medicine - Abstract
CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan secara etis sudah seharusnya memberikan dampak positif baik dalam ruang lingkup kepedulian yang mencangkup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan di sekitar perusahaan. Hal ini penting berkaitan upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan baik di dalam perusahaan maupun di masyarakat. Perusahaan Samsung Indonesia mencoba melaksanakan programprogram CSR di berbagai bidang khususnya pada bidang pendididikan, hingga memperoleh ‘Best CSR Award 2016’ yang diberikan oleh kedutaan besar Korea Selatan. Dalam bidang pendidikan, Program CSR Samsung di Indonesia salah satu programnya membangun dan mengembangkan "Rumah Belajar Samsung". Tujuan dari program ini adalah membantu remaja yang terkendala melanjutkan pendidikan dan mengakses pendidikan yang lebih tinggi lagi. Salah satu alasan "Program Rumah Belajar" ini didirikan karena Samsung memandang bahwa anak khususnya remaja merupakan masa depan suatu bangsa, sehingga pendidikan mulai sejak dini memegang peran penting bagi perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 'Program Rumah Belajar' membidik para siswa Sekolah Menengah Atas yang berasal dari keluarga dengan kondisi sosialekonomi kurang mampu atau pra-sejahtera. CSR is an ethical corporate social responsibility that should have a positive impact both within the scope of concern that covers economic, social and environmental aspects around the company. This is important related to efforts to realize the goals of sustainable development both within t he company and in the community. Samsung Indonesia companies are trying to implement CSR programs in various fields, especially in the field of education, to get the 'Best CSR Award 2016' given by the South Korean embassy. In the field of education, Samsun g's CSR Program in Indonesia is one of the programs to build and develop the "Samsung Learning House" (Rumah Belajar Samsung) . The purpose of this program is to help adolescents who are constrained to continue their education and access higher education. O ne of the reasons for this "Learning House Program" (Rumah Belajar Samsung) was established because Samsung views that children, especially adolescents, are the future of a nation, so that early education plays an important role for the development and imp rovement of the quality of human resources. The 'House of Learning Program' targets high school students who come from families with poor or underprivileged socio - economic conditions.
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
81. The Effect Of Passive Range Of Motion (ROM) on Increasing Elbow Joint Angles of Stroke Patients
- Author
-
Olviani, Yurida, primary, Maulana, Irfan, additional, and Salmah, Syarifah, additional
- Published
- 2020
- Full Text
- View/download PDF
82. DIFFERENTIATION OF BOVINE AND PORCINE GELATINES USING LC-MS/MS AND CHEMOMETRICS
- Author
-
SALAMAH, NINA, primary, ERWANTO, YUNY, additional, MARTONO, SUDIBYO, additional, MAULANA, IRFAN, additional, and ROHMAN, ABDUL, additional
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
83. Teamwork Pengembangan Kemitraan (Studi Kasus Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan dalam Penangulangan Kemiskinan di Kota Bogor)
- Author
-
Soni Akhmad Nulhaqim, Maulana Irfan, and Rizki Bunga Lestari
- Subjects
Case method ,Teamwork ,Documentation ,Knowledge management ,business.industry ,media_common.quotation_subject ,General partnership ,Business ,Consummation ,Private sector ,Human services ,media_common ,Qualitative research - Abstract
The title of this research is “Teamwork of Development Partnership (Case Study Development Partnership Teamwork of Poverty in Bogor)”. This research aims to describe the teamwork process conducted by the Working Group on Development Partnership include communication, compromise, cooperation, coordination, and consummation. Teamwork that made the Working Group in an effort to reduce poverty in Bogor. Researcher used a qualitative research approach with case study method, while the instruments used in data collection is interview, observation guidelines, and guidance documentation. The technique used an in-depth interviews, non-participatory observation, and literature study. Informants in this research is 11 people, they are 4 persons from SKPD, 2 persons from BUMD, 2 persons from BUMN, and 3 persons from private sector. The results of this research indicate that good teamwork is determined by communication, compromise, cooperation, coordination, and consummation. Communications flow into upward, downward, and horizontal, both formally and informally, through the medium of verbal and non-verbal communication. Compromises is used to resolve the differences that determined the best alternative. Cooperation as a form of cooperation through the participation of members in carrying out its duties and responsibilities. Coordination is used to integrate the goals and activities of the Working Group in order to direct, there is no overlap. Then, the consummation is used through improvements in poverty reduction activities in Bogor. Thus, the researchers suggest a training program “Team Building Training to Improve the Quality of Teamwork”. The purpose of this training is to raise awareness of Pokja members so that they understand the importance of teamwork that goes with effective and implement a strategy or technique in achieving teamwork, so that the Pokja was able to develop and implement effective teamwork in tackling poverty.Keywords: Human Service Organization, Teamwork, Komunikasi dan Kooperasi
- Published
- 2015
- Full Text
- View/download PDF
84. Pengaruh kualitasm layanan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan (studi pada pelanggan kartu prabayar Telkomsel di Grapari Telkomsel Malang) / Irfan Maulana
- Author
-
Maulana, Irfan, 1. Djoko Dwi Kusumojanto, Maulana, Irfan, and 1. Djoko Dwi Kusumojanto
- Abstract
iABSTRAKMaulana, Irfan. 2019. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Pelanggan Kartu Prabayar Telkomsel di Grapari Kota Malang). Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Dr Djoko Dwi Kusumajanto., M.SiKata Kunci: Kualitas Layanan, Loyalitas Pelanggan, Kepuasan PelangganPerkembangan teknologi komunikasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, pentingnya teknologi komunikasi disadari oleh semua masyarakat, dengan berkembangnya teknologi komunikasi pada perangkat seluler khususnya, akan mengakitbatkan berkembang pesat pula jaringan komunikasi yang ada. Perkembangan teknologi seluler di era globalisasi ini memacu pertumbuhan pada jaringan seluler dan semakin banyak persaingan bisnis di dunia pasar perusahaan jaringan seluler yang ada di Indonesia. Tak dapat dipungkiri setiap usaha yang sudah terjun ke dunia pasar baik diranah nasional maupun internasional harus terus tetap bertahan dan berkompetisi dengan para pesaingnya. Seiring berkembangnya zaman semakin berkembang pula teknologi terutama pada teknologi komunikasi. Pasar bisnis provider di indonesia nampaknya tergolong menggiurkan salah satunya adalah Telkomsel yang terkenal di Indonesia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Apakah terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada kartu prabayar Telkomsel? (2) Apakah terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada kartu prabayar Telkomsel? (3) Apakah terdapat pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan? (4) Apakah kepuasan pelanggan dapat memediasi pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan?Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini termasuk explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan kartu prabayar telkomsel minimal 5 bulan pemakaian dan yang sudah berkunjung ke grapari telkomsel Kota Malang. Sedangkan sampel yang diambil dalam
- Published
- 2019
85. Efisiensi Penurunan BOD, COD dan TSS Limbah Cair Tapioka Dengan Metode Filter Aerob - Multi Soil Layering (MSL)
- Author
-
MAULANA, Irfan and MAULANA, Irfan
- Abstract
Limbah cair tapioka merupakan salah satu limbah yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan perairan sehingga perlu diolah sebelum dibuang. multi soil layering (msl) dapat menjadi salah satu solusi dalam pengolahan limbah cair karena memiliki aktivitas mikroorganisme tinggi. penelitian ini menggabungkan antara multi soil layering dengan filter aerob dengan tujuan menentukan kecepatan pengisian optimum sistem dan mendapatkan efisiensi kerja sistem. penentuan kecepatan pengisian optimum dan efisiensi filter aerob – msl dilakukan melalui proses pengondisian, pengaliran dengan kecepatan 160, 320, 480, 640, dan 800 l m , dan analisis bod, cod dan tss sedangkan untuk mendapatkan efisiensi kerja, sistem dialirkan selama 30 hari dan dianalisis bod, cod dan tss tiap 5 hari. hasil menunjukkan bahwa sistem filter aerob – msl mampu menurunkan nilai bod, cod dan tss paling optimum pada kecepatan pengisian 320 l m -2 -1 hari . efisiensi sistem dalam menurunkan nilai bod, cod dan tss masing masing sebesar 75,02%., 92,66% dan 77,75%. -2 -1 hari
- Published
- 2019
86. Perbandingan efektivitas antara penggunaan metode CPM dengan metode PERT untuk pengendalian waktu proyek (studi kasus: flyover Simpang Lima Caman Kota Bekasi) / Irfan Fathur Maulana
- Author
-
Maulana, Irfan Fathur and Maulana, Irfan Fathur
- Abstract
RINGKASAN Maulana Irfan Fathur. 2019. Perbandingan Efektivitas Antara Penggunaan Metode CPM Dengan Metode PERT Untuk Pengendalian Waktu Proyek (Studi Kasus Flyover Simpang Lima Caman Kota Bekasi). Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. N. Bambang Revantoro S.T. M.T. (II) Dr. R.M. Sugandi M.T. Kata Kunci CPM PERT Efektivitas Pengendalian Waktu Keterlambatan Proyek. Infrastruktur adalah sistem fisik yang menyediakan sarana transportasi drainase pengairan bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya. terdapat 3 jenis infrastruktur yang terdapat di Indonesia dimulai dari infrastruktur keras (Physical Hard Infrastructure) infrastruktur keras non-fisik (Non - Physical Hard Infrastructure) dan infrastruktur lunak (soft Infrastructure). Jembatan dan jalan dikategorikan sebagai infrastuktur keras pembangunan jembatan dan jalan bertujuan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dalam melakukan aktivitas karena jembatan dan jalan sebagai infrastruktur konektivitas atau infrastruktur penghubung. Pembangunan infrastruktur konektivitas yang berupa jembatan layang (flyover) banyak ditemukan di wilayah perkotaan seperti jembatan layang (flyover) di simpang lima caman Kota Bekasi yang dibangun oleh Pemerintahan Kota Bekasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. Pembangunan jembatan layang (flyover) di Kota Bekasi ini mengalami keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar 12%. Adanya keterlambatan tersebut perlu dilakukan penjadwalan ulang (Rescheduling) untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian pekerjaan mengurangi adanya gangguan-gangguan dan dapat mengefisiensikan pengeluaran biaya. Upaya penjadwalan ulang (rescheduling) pada proyek flyover Di Kota Bekasi menggunakan metode CPM (Critical Path Methode) dan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Penjadwalan ulang (rescheduling) pada proyek flyover Di Kota Bekasi dilakukan pada tahapan progress pekerjaan telah mencapai 59 711% (minggu ke-17). Berdasarkan hasil penelit
- Published
- 2019
87. Parenting on poor fisherman family and Potential Conflict (Study Case on Eretan Wetan Village, District Kandang Haur, Regency Indramayu)
- Author
-
Soni Achmad Nulhaqim, Wandi, Maulana Irfan, Rini Hartini Rinda, and Ishartono
- Subjects
Geography ,Poverty ,Socioeconomics ,Potential conflict - Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
88. The role of social workers for children with down syndrome and their families
- Author
-
Maulana Irfan Maulana, Budhi Wibhawa Budhi, Meilanny Budiarty Meilanny, Renawati Renawati, and Nurlina Apsari Nurlina
- Subjects
medicine.medical_specialty ,Down syndrome ,Social work ,medicine ,Psychology ,Psychiatry ,medicine.disease - Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF
89. KEBERFUNGSIAN SOSIAL BAGI MAHASISWA PENYALAHGUNA NEW PSYCHOACTIVE SUBSTANCE DI UNIVERSITAS PADJADJARAN
- Author
-
Dessy Hasanah Siti Asiah, Maily Vintan, and Maulana Irfan
- Subjects
General Medicine - Abstract
Saat ini, muncul fenomena baru dalam bidang narkotika. Ada jenis baru yang disebut dengan New Psychoactive Substance atau NPS. NPS merupakan narkotika yang tidak tercantum dalam Single Convention on Narcotics Drugs tahun 1961 atau Single Convention on Psychotropics Substances tahun 1971 oleh UNODC. Di Indonesia, beberapa jenis NPS dicantumkan oleh Kementrian Kesehatan dalam Permenkes no 02 tahun 2017 dan Permenkes no 03 tahun 2017 tentang penambahan daftar lampiran undang-undang narkotika dan psikotropika. Dengan beredarnya NPS di Indonesia, maka ada berbagai macam efek yang ditimbulkan, temasuk ancaman kesehatan, efek psikologis dan ancaman bahaya lainnya. Berdasarkan kajian tersebut, maka muncul sebuah penelitian mengenai penggunaan NPS di kalangan mahasiswa di Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep, yaitu mengenai NPS, permasalahan NPS di Indonesia, dan dampak dari NPS tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mengenai keberfungsian sosial bagi penyalahguna NPS. Adanya fenomena mengenai penyalahgunaan NPS menjadi alasan dipilihnya kualitatif sebagai suatu metode yang digunakan untuk penelitian ini.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
90. PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS PENGRAJIN BAMBU MELALUI PELATIHAN OLAHAN ANEKA KERAJINAN BAMBU DI DESA GENTENG KEC. SUKASARI SUMEDANG
- Author
-
Budhi Wibhawa, Maulana Irfan, Agus Wahyudi Riana, Sahadi Humaedi, Binahayati Binahayati, and Budi Muhammad Taftazani
- Subjects
General Medicine - Abstract
Kegiatan PPM ini bertujuan untuk menangani salah satu kebutuhan masyarakat Desa Genteng akan pemanfaatan sumber daya alam bambu. Dalam hal ini, kekayaan sumber daya alam bambu belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat lokal sehingga belum memiliki daya jual yang tinggi karena kreativitas produksi yang masih rendah. Oleh karena itu, PPM ini secara khusus ditujukan bagi para pengrajin bambu Desa Genteng. Adapun tujuan dari kegiatan PPM adalah meningkatkan keterampilan para pengrajin agar lebih mampu untuk menghasilkan produk kerajinan yang bernilai estetika yang tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan sosial dan observasi lapangan, masalah yang selama ini dirasakan oleh pengrajin tersebut adalah rendahnya nilai jual hasil kerajinan bambu yang lebih disebabkan produk yang dihasilkan belum memiliki nilai seni yang tinggi.Dalam mengatasi masalah tersebut, tim bermaksud mengadakan kegiatan yang mampu memberikan dampak postif terhadap peningkatan produktifitas anyaman bambu mengadakan sebuah kegiatan Pelatihan Hasil Produksi Kerajinan Bambu bagi para pengrajin bambu di Desa Genteng. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas masyarakat melalui kerajinan bambu kreatif bernilai jual tinggi. Kegiatan PPM ini akan berlangsung selama 7 bulan, dan dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan yang mendukung pelatihan hasil produksi kerajinan bambu.Hasil dari kegiatan pelatihan tersebut, nampak bahwa warga lebih termotivasi mengembangkan kreativitas dari hasil produksi bambu guna bernilai jual tinggi yang akan berdampak terhadap pengembangan industri rumah tangga dari hasil olahan bambu tersebut. Selain itu, peserta pelatihan yang didominasi oleh pengrajin bambu rumah tangga berhasil menghasilkan berbagai macam kreasi seni bambu yang menarik dan siap untuk dijual.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
91. RESILIENSI MASYARAKAT KAMPUNG CADAS GANTUNG KABUPATEN BANDUNG
- Author
-
Hadiyanto Arrachim, Maulana Irfan, and Firdhia Arrahma
- Subjects
General Medicine - Abstract
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang dan papan. Fenomena kemiskinan ini banyak terjadi pada setiap ruang dan kalangan masyarakat, khususnya pada masyarakat di negara berkembang seperti halnya Indonesia.Fenomena sosial mengenai kemiskinan ini terjadi pula di salah satu kampung yang berada di Bandung, Jawa Barat yaitu pada Kampung Cadas Gantung. Dimana yang diberitakan oleh media, terdapat adanya keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan dan ketidakcekatan pemerintah dalam meberikan layanan kebutuhan bagi mereka. Secara fisik kemiskinan ini memang terjadi pada Masyarakat Kampung Cadas Gantung. Akan tetapi, masyarakat tidak begitu membebani atas masalah yang dirasakan. Masyarakat Kampung Cadas Gantung sendiri memang sudah lama hidup berdampingan dengan lingkaran keluarganya. Melainkan, masyarakat disana pun banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif dan mempercayai terhadap nilai-nilai yang mereka miliki. Sehingga, dari sinilah adanya ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh Masyarakat Kampung Cadas Gantung dengan tidak merasakan adanya masalah yang mereka hadapi, khususnya masalah kemiskinan. Ternyata upaya-upaya tersebut masuk ke dalam sebuah proses penyelesaian masalah yang disebut dengan resiliensi.Resiliensi ini merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam bertahan diri menghadapi masalah atau kerentanan dalam hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah memfasilitatori adanya upaya-upaya penyeselesaian masalah kemiskinan dengan menggunakan resiliensi yang mereka miliki.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
92. KONFLIK PENGELOLAAN SUMBER AIR BERSIH ANTARA PT. SUKAPUTRA GRAHACEMERLANG (SGC) SEBAGAI PENGEMBANG PERUMAHAN DENGAN WARGA PERUMAHAN SENTUL CITY
- Author
-
Mahda Diva Dwinata and Maulana Irfan
- Abstract
Air adalah sumber kehidupan dan merupakan hak bagi setiap manusia, bahkan Bangsa Indonesia sudah mengatur dan menetapkan dalam pasal 33 UUD 1945 Hak yang dimaksud adalah melalui kebijakan selaku pemegang kendali dalam pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan. PT. Sukaputra Grahacemerlang (SGC) (Anak Perusahaan PT. Sentul City) sebagai pihak pengembang perumahan Sentul City telah melakukan konflik dalam pengelolaan sumber air bersih terhadap warga Sentul City. Situasi tersebut dapat berdampak konflik berkepanjangan terutama pada konflik sosial di masyarakat yang berada di lokasi tersebut. Melihat kondisi warga yang menjadi korban karena sulitnya mendapatkan pasokan air bersih, sudah saatnya para pemangku kepentingan turun tangan untuk segera mengatasi masalah ini. Metode yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan dokumen berita, jurnal serta dokumen lain yang mendukungnya.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
93. ANALISIS KONFLIK ANTARA DUA KELOMPOK PREMAN DI MAJALAYA
- Author
-
Ishartono Ishartono, Lin Aqiela, and Maulana Irfan
- Abstract
Perbedaan yang ada di masyarakat menjadi suatu keunikan yang perlu dijaga sekaligus merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa. Perbedaan menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Indonesia sebagai masyarakat multikultural hidup dengan perbedaan yang saling tumpang tindih dimana terdapat perbedaan dalam perbedaan yang menjadikan peluang untuk munculnya konflik semakin besar. Seperti kita ketahui bahwa konflik sebagai masalah sosial merupakan suatu hal yang kompleks yang mana dapat terjadi karena beberapa hal yang saling berkaitan dan saling tumpang tindih, seperti halnya perbedaan kepentingan dan kesalah pahaman yang menjadi salah satu penyebab munculnya konflik sebagaimana konflik yang terjadi antara dua kelompok preman di Majalaya. Dalam artikel ini penulis mencoba menjelaskan bagaiman konflik terjadi antara dua kelompok masyarakat dan bagaiman konflik tersebut diselesaikan dengan melakukan analisis melalui metode penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab konflik dua kelompok preman di Majalaya berlatar belakang konflik identitas, kepentingan, dan persaingan ekonomi. Konflik ini merupakan konflik permukaan yang tidak memiliki akar permasalahan yang dalam. Konflik antara dua kelompok preman diselesaikan dengan pembubaran paksa oleh pihak kepolisian dan juga dilakukan pengamanan untuk mencegah terjadinya konflik susulan.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
94. EKSISTENSI MASYARAKAT ADAT TERGERUS OLEH KEBUTUHAN ZAMAN Studi Analisis Konflik Masyarakat Adat Sunda Wiwitan di Kuningan yang Terusir dari Tanah Adatnya Sendiri dengan Teori Identitas
- Author
-
Maulana Irfan and Rachel Farakhiyah
- Abstract
Pengakuan pemerintah terhadap hukum adat masih setengah hati. Padahal, eksistensi hukum adat memiliki landasan konstitusional yang kuat dalam Pasal 18B ayat (2) UUD 1945. Tubrukan antara proyeksi pembangunan dari pemerintah, kepentingan masyarakat umum, beserta hak ulayat dari masyarakat adat, telah menimbulkan gesekan yang sangat rentan akan timbulnya konflik. Seperti halnya yang memicu terjadinya konflik yang memanas di dalam masyarakat sunda wiwitan atas sengketa lahan. Yang mana perlakuan Jaka yang mengklaim tanah adat menjadi tanah milik pribadi sebagai bentuk pelanggaran hukum adat dan kemudian ditambah dengan putusan PN Kuningan yang memanangkan permintaan Jaka atas hak milih tanah adat seluas 224 m2. Putusan PN tersebut dinilai cacat hukum dan tidak memperhatikan asal usul sejarah. Maka hal tersebut menimbulkan berbagai aksi perlawanan dari pihak kubu masyarakat adat Sunda Wiwitan untuk berusaha memperoleh kembali haknya atas tanah adat mereka. Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk menjelaskan latarbelakang terjadinya konflik dan pemicu terjadinya konflik dengan menggunakan teori identitas yang nantinya dapat dirumuskan resolusi konflik yang efektif. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu menggunakan studi litelatur yang diperoleh dari jurnal,buku, dan berbagai macam berita. Hingga saat ini konflik yang bergulir belum menemukan kejelasan karena belum terdapat resolusi konflik yang jelas dan masih sampai kepada tahap digagalkannya proses eksekusi tanah adat seluas 224 m2oleh Pengadilan Negri Kuningan. Government recognition of customary law is still half-hearted. In fact, the existence of customary law has a strong constitutional foundation in Article 18B paragraph (2) of the 1945 Constitution. Collisions between projected development from the government, the interests of the general public, along with customary rights from indigenous peoples, have created a very vulnerable friction in the emergence of conflict. As is the case that triggered a heated conflict in Sunda Wiwitan society over land disputes. Which is the treatment of Jaka who claimed customary land to be privately owned as a form of violation of customary law and then added with the Kuningan District Court decision to adopt Jaka's request for customary land rights of 225 m2. The Kuningan District Court ruling was deemed legally flawed and did not pay attention to the origin of history. So this caused various acts of resistance from the sides of the Sunda Wiwitan indigenous people to try to regain their rights to their customary lands. The purpose of writing this article is to explain the background of the occurrence of the conflict and the trigger for the occurrence of conflict by using identity theory which can later be formulated effective conflict resolution. The method used in writing this article is to use litelatur studies obtained from journals, books, and various kinds of news. Until now the rolling conflict has not yet found clarity because there is no clear conflict resolution and is still up to the stage where the process of execution of customary land of 225 m2 was thwarted by the Kuningan District Court.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
95. CROWDFUNDING SEBAGAI PEMAKNAAN ENERGI GOTONG ROYONG TERBARUKAN
- Author
-
Maulana Irfan
- Abstract
Nilai-nilai gotong royong sebagai budaya Indonesia yang merupakan bentuk solidaritas sosial masyarakat diduga kian samar atau bahkan menghilang di kehidupan saat ini. Ini terjadi seiring kencangnya laju globalisasi. Perubahan yang terjadi diikuti pula oleh perkembangan teknologi, diantaranya teknologi telekomunikasi berupa handphone. Berawal hanya berfungsi sebagai alat telokomunikasi sederhana hingga sampai pada teknologi smartphone yang memungkinkan pengguna menjelajah jejaring internet yang dikenal dengan istilah media sosial. Keterjangkauan yang luas memberi peluang komunitas netizen berinteraksi antar sesama individu melalui media sosial. Seiring dengan perubahan itu membawa pada perkembangan aspek lainnya, sebagian orang menggunakan sebagai ajang pergaulan semata, sebagian menggunakannya sebagai wadah usaha (e-commerce), bahkan sebagian masyarakat lainnya menggunakan menjadi gerakan sosial. Media sosial dapat menjadi potensi positif dalam membangun perubahan perilaku masyarakat. Gerakan sosial pun dapat memperkuat peran sosial media untuk menyuarakan kesamaan rasa atas ekspresi ketidaknyaman dalam sebuah tatanan pemerintahan yang saat ini terjadi hingga sampai pada membangun kesepakatan membuat kegiatan nyata untuk merealisasikan gerakannya. Beberapa organisasi nirlaba memanfaatkannya melalui jejaring internet dalam melakukan penggalangan dananya, dengan memunculkan proyek dan portofolio. Aktifitas Fundraising melalui jejaring sosial disebut dengan Crowdfunding. Crowdfunding merupakan suatu model pendanaan dengan beberapa aktor yang berperan didalamnya. Semangat kolaborasi tersebut merupakan semangat yang sudah menjadi budaya nusantara, yaitu semangat gotong royong. Konsekuensi perubahan sosial dalam konsep gotong royong ternyata bermetamorforsis dalam media yang berbeda. Esensi gotong royong sebagai tindakan bekerja sama tanpa pamrih tetap tidak hilang. Namun berubah dengan menggunakan cara yang berbeda. Potensi ini dapat menjadi sebuah strategi baru bagi organisasi nirlaba atau organisasi pelayanan sosial dalam membangun jejaring khalayak yang lebih luas. Termasuk didalamnya adalah peran pekerja sosial.
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
96. Pelatihan Peningkatan Gizi Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Masalah Stunting dengan Pemanfaatan Pekarangan
- Author
-
Wandi Adiansah, Soni Akhmad Nulhaqim, Maulana Irfan, and Muhammad Fedryansyah
- Subjects
General Medicine - Abstract
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan warga untuk melakukan sebuah kegiatan yang dapat menjadi wadah untuk berkegiatan bersama dan saling berinteraksi. Selain itu, warga di Desa Cinunuk tergolong masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki berbagai kerentanan. Salah satu kerentanan tersebut yaitu kerentanan pangan. Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan PPM ini dilaksanakan dalam bentuk Penguatan Kelembagaan Karang Taruna dan PKK Melalui Pelatihan Peningkatan Gizi Keluarga Sebagai Upaya Mengatasi Masalah Stunting dengan Pemanfaatan Pekarangan di Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan PPM ini yaitu diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader Karang Taruna dan PKK dalam peningkatan gizi keluarga dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, buah-buahan dan tanaman obat keluarga. Kedua, kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu bentuk kegiatan bersama yang dapat dilakukan oleh warga. Ketiga, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi salah satu media interaksi positif bagi warga. Tahap pelaksanaan dari kegiatan ini yaitu tahap persiapan kegiatan PPM, pemetaan wilayah pelaksanaan pelatihan (assessment), serta monitoring dan evaluasi.Kata Kunci: interaksi sosial; stunting; masyarakat berpenghasilan rendah; penguatan kelembagaan. AbstractThe Community Service activities are motivated by the need for residents to carry out an activity that can be a place for joint activities and interaction with each other. In addition, residents in Cinunuk Village are classified as low-income people who have various vulnerabilities. One such vulnerability is food vulnerability. Based on this, the PPM activity was carried out in the form of Strengthening Youth and PKK Institutions through Family Nutrition Improvement Training as an Effort to Overcome the Stunting Problem with the Utilization of Yard in Cinunuk Village, Cileunyi District, Bandung Regency. The aim of this PPM activity is to increase the understanding and skills of the Youth Youth and PKK cadres in improving family nutrition by utilizing home yards for the cultivation of food crops, vegetables, fruits and family medicinal plants. Second, this activity is expected to be one form of joint activities that can be carried out by residents. Third, this activity is also expected to be one of the positive interaction media for the citizens. The implementation phase of this activity is the preparation phase of PPM activities, mapping the area of implementation of the training (assessment), as well as monitoring and evaluation.Keywords:social interaction; stunting; low income community; institutional strengthening
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
97. Kewirausahaan yang Memberdayakan: Studi Kasus Kewirausahaan Ikan Olahan di Eretan Wetan Kabupaten Indramayu (Empowering Entrepreneurship: Entrepreneurship Case Study of Processed Fish in Eretan Wetan, Indramayu Regency
- Author
-
Wandi Adiansyah, Soni Achmad Nulhaqim, Hery Wibowo, and Maulana Irfan
- Abstract
Praktik kewirausahaan pada umumnya identik dengan kompetisi pemasaran yang saling menghancurkan, penghalalan segala cara untuk menghasilkan keuntungan, pembohongan publik terkait kaundungan dan manfaat produk dan lain-lain. Di lain pihak, isu kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat masih menjadi isu yang mengemuka di Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Indramayu pada khususnya. Maka, setiap kajian terkait potensi praktik yang dilakukan oleh masyarakat dan berpotensi mengandung maslahat bagi peningkatan kesejahteraa masyarakat tentu sangat penting untuk diprioritaskan. Sehingga kajian terhadap ragam model bisnis yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tentunya sangat penting untuk dilakukan. Model bisnis dalam hal ini adalah sebuah keunggulan kompetitif dari sebuah praktik kewirausahaan yang lebih menentukan daya tahan dan daya kembang sebuah praktik usaha. Model bisnis adalah jantung sekaligus penentu arah lajunya sebuah usaha. Oleh karena itu kajian terkait model bisnis adalah kajian yang berpotensi menghasilkan manfaat bukan hanya bagi pengembangan ilmu namun juga bagi para pelaku bisnis itu sendiri Tulisan ini membedah model bisnis olahan ikan di Eretan Wetan Kabupaten dengan menggunakan kerangka teori navigasi model bisnis. Hasil akhir dari kajian ini adalah sebuah kerangka pengembangan model bisnis yang mampu memberdayakan masyarakat. Entrepreneurial practices are generally synonymous with marketing competitions that destroy each other, block all ways to generate profits, public deception related to products and benefits of products and others. On the other hand, the issue of poverty and community backwardness is still a prominent issue in West Java in general and Indramayu District in particular. Thus, any study related to the potential practices carried out by the community and potentially containing benefits for improving the welfare of the community is of course very important to be prioritized. So that a study of various business models that have the potential to improve the welfare of the community, of course, is very important to do. The business model in this case is a competitive advantage of an entrepreneurial practice that determines the resilience and developing power of a business practice. Business model is the heart as well as determining the direction of the pace of a business. Therefore studies related to business models are studies that have the potential to generate benefits not only for the development of knowledge but also for business people themselves This paper dissects the fish processing business model in the Wetan Regency Eretan using the business model navigation theory framework. The final result of this study is a business model development framework that is able to empower the community.
- Published
- 2019
- Full Text
- View/download PDF
98. PEMANFAATAN PROGRAM GENERASI SEHAT CERDAS TERHADAP PROSES PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA GENTENG KECAMATAN SUKASARI SUMEDANG
- Author
-
Tomi Sapari, Nunung Nurwati, and Maulana Irfan
- Subjects
General Medicine - Abstract
Pendidikan dan kesehatan merupakan hal yang mutlak yang harus dimiliki oleh masyarakat, begitu pula dengan masayarakat di Desa Genteng. Kesehatan memberikan kesempatan masyarakat untuk hidup lebih baik dan bisa menjaga pola hidup yang baik terutama kesehatan ibu dan anak. Karena ibu dan anak adalah kelompok yang rentan terkena gangguan penyakit. Kemudian dari segi pendidikan program PNPM Generasi Cerdas memberikan fasilitas kepada masyarakat yang mempunyai anak-anak yang masih berada diusia sekolah yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi agar bisa terus bersekolah dan menggapai cita-citanya. Pemerintah telah membuat program dan melaksanakannya, masyarakat sebagai penerima manfaat menggunakan haknya. Selian anak-anak tentunya orang tua mempunyai peranan penting untuk menyekolahkan anaknya ke tingkat yang paling tinggi. Program PNPM juga adalah pogram pemberdayaan masyarakat agar mereka mampu untuk mencari solusi dari permasalahan yang dialami, kemudian selain itu juga masyarakat mempunyai peluang dan potensi yang harus dikembangkan. Dari bidang kesehatan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingny kesehatan melalui kader-kader keluarga berencana yang bekerjasama dengan fasilitator desa mendata masyarakat yang rentan terhadap gangguan kesehatan dan melakukan imunisasi kepada balita. Selain itu juga pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dengan menggunakan sumber daya alam yang ada di Desa Genteng.
- Published
- 2016
- Full Text
- View/download PDF
99. TOKSISISITAS INSEKTISIDA PROFENOFOS DAN KLORPIRIFOS TERHADAP IKAN NILA (Oreochromis sp.)
- Author
-
Sutamihardja, RTM., primary, Maulana, Irfan, additional, and Maslahat, Mamay, additional
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
100. PROMOSI KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BIDANG KESEHATAN IBU DAN ANAK
- Author
-
Hadiyanto A. Rachim, Gina Indah P, and Maulana Irfan
- Subjects
General Medicine - Abstract
Artikel ini yang berjudul Promosi Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Kesehatan Ibu dan Anak, memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia, yang masih tergolong rendah akibat masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak, yang disebabkan oleh faktor pendidikan masyarakat yang rendah di bidang kesehatan, faktor lingkungan yang tidak memadai, faktor pemanfaatan layanan kesehatan, dan status gizi masyarakat yang rendah. Selain itu, artikel ini pun memberikan penjelasan mengenai pentingnya pelaksanaan CSR di bidang kesehatan ibu dan anak, dan juga menjelaskan mengenai upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak yang hendaknya dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan CSR di bidang kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak merupakan tolok ukur yang sangat penting bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas. Oleh sebab itu, konsep-konsep berkaitan dengan upaya promosi kesehatan ibu dan anak akan ditelaah lebih jauh dalam artikel ini.
- Published
- 2015
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.