Search

Creating a strategy that can encourage the competitiveness of informal business actors is still a difficult issue in Indonesia. Whereas competitiveness is the main key for informal business actors to continue to survive in the face of high intensity of business competition. On the other hand, many programs have been carried out, especially those related to strengthening the accessibility of capital for informal business actors. However, the program is relatively not optimal because the impact has not been significant. Based on these problems, the purpose of this study is to see how the impact of capital accessibility on income levels as a determinant of the competitiveness of informal business actors. Based on the in-depth interview and exploratory descriptive method, the results of the analysis show that informal business actors in Malang City who participate in the capital cooperation network have a higher income level, so that their competitiveness is relatively increased. A capital cooperation network was deliberately established to jointly access group network-based capital from informal business actors. Group networks are categorized as social capital, which determines the success rate of strengthening business competitiveness. These results can be used as a reference for the preparation of regulations to strengthen the competitiveness of informal business actors who are approached from strengthening the accessibility of capital.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh belanja modal dan belanja operasional terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Malang tahun 2004-2018. Pertumbuhan ekonomi yang diukur menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang didefinisikan sebagai jumlah atas nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu. PDRB sebagai salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam periode tertentu. Setiap belanja daerah harus dapat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada publik atau transparan. Prioritas utama dari belanja daerah adalah pembangunan bagi masyarakat. Untuk menjawab tujuan penelitian, maka analisis data dan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan statistik inferensial melalui uji asumsi klasik dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belanja modal dan belanja operasional berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,558. Hasil ini menguatkan argumentasi bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, diperlukan efisiensi dan efektivitas terhadap belanja daerah.

Measuring accounting teachers’ professional identity is significant to do as an alternative to measure the professionalism of accounting teachers in Indonesia based on their professional identity. This research was conducted in two stages of exploratory factor analysis involving 150 accounting teachers as sample in each stage. The data were collected in collaboration with an accounting teacher organization, comprising the Accounting Subject Teacher Deliberation (MGMP) in Central Java through a questionnaire. Data analysis was divided into several steps including face validity and content validity, inter-item correlation matrix, and exploratory factor analysis. The results showed that 23 question items encompassed five components of accounting teacher professional identity; Cultural Knowledge (pedagogical cultural identity), Blending (accommodating students' purposes for school in the learning objectives), Identity Experiencing (by the experience of working life in the past, present, and individual expectations in the future in accounting work setting), Inter-Personal Skill, and Active in Professional Communities. The scale development requires continuous development tailing various new findings in the teacher professional identity and accountant professional identity.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari PDRB, Pertumbuhan Penduduk dan UMK terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2019, serta menganalisis variabel mana yang dominan. Metode penelitian menggunakan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (i) Perkembangan TPT di Kabupaten Flores Timur Tahun 2010–2019 berfluktuasi setiap tahunnya dengan rata-rata perkembangan 8,60%; (ii) Perkembangan PDR di Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2019 meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata perkembangan 9.49%; (iii) Perkembangan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2019 meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata perkembangan 30,27%; (iv) UMK di Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2019 meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata perkembangan 9.42%; (v) Variabel PDRB dan UMK berpengaruh signifikan terhadap TPT, sedangkan variabel Pertumbuhan Penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap TPT; dan (vi) Variabel UMK mempunyai pengaruh yang dominan terhadap TPT di Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2019.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Malang tahun 2010-2019. Penelitian dilakukan di wilayah Kota Malang dengan menggunakan data sekunder tahun 2010-2019. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi yaitu pengumpulan data sekunder dengan sumber-sumber tertulis berupa laporan keuangan yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang. Analisis data yang dilakukan menggunakan Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD, DAK dan DAU berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Malang tahun 2010-2019.

The JKN Mobile Application is an application designed by BPJS Health to balance the current increasing use of mobile technology and to provide easy acces and convenience for JKN participants online. This study aims to determine the extent to which JKN participants perceptions of the JKN Mobile Application are measured using the TAM (Technology Acceptance Model) analysis model based on the usefulness (perceived usefulness) and ease of use (perceived ease of use) This research is a quantitative descriptive study using a cross-sectional research design with a research sample of 38 JKN participants registered at the Pratama Surya Medika Clinic Semarang through random sampling with the research instrument used is a questionnaire. The results showed that the overall JKN mobile application was rated 82,5% as very useful and 84% very easy to operate so it was very helpful and supportive for JKN participants in getting health services at the Pratama Surya Medika Clinic Semarang Keywords: JKN Participant Perception, JKN Mobile Application, TAM (Technology Acceptance Model)

The tourism industry is one of the most well-known and worldwide industrial fields, just like Indonesia. Tourism in Indonesia is certainly not less than other developing countries. Indonesia is included in the list of countries that have the a lot of intriguing tourist destinations which attract the attention of tourists. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) is a city known for its various types of tourism, especially with very beautiful beaches, especially in Girisubo sub-district, Gunungkidul Regency. Pucung Village which is located in the area also has a very beautiful beach. Since there is a lot of tourism potentials here, it is not surprising that many local and foreign tourists come to see the natural beauty in Yogyakarta and this can also encourage sources of income. However, all these tourism activities must be temporarily suspended because throughout 2020 the world is being attacked by the Corona Virus Disease (COVID-19) outbreak. This research uses a qualitative descriptive approach with secondary data. This research was conducted in Pucung Village, Girisubo District, Gunung Kidul Regency, Central Java. The purpose of this paper is to identify the impact of Covid-19 on the tourism potential of Pucung Village. The results and discussion of this research is that the number of tourists visiting Gunungkidul Regency, especially Pucung Village, has decreased due to the Covid-19 virus pandemic, so there is a need for efforts to restore tourism in Pucung Village during the new normal period by following the recommended health protocols that are believed to be effective in preventing the transmission of the Covid-19 Virus.

Adanya Gojek di dalam kehidupan masyarakat tidak lagi harus merepotkan diri sendiri untuk menyetir, order makanan dan mengirim barang dengan sesama kota atau tempat di daerah tersebut. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang sangat membantu dan mudah untuk dioperasikan dan memiliki banyak fitur yang disenangi masyarakat untuk mengoperasikannya. Fitur pada aplikasi ini sangat banyak sekali dan memiliki fitur yang unik sekali seperti adanya permainan di aplikasi, berita, promo, donasi dan hal lainnya. Dengan adanya fitur unik di aplikasi Gojek ini sangat menarik hati masyarakat untuk mencobanya. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jam kerja seorang driver Gojek terhadap pendapatan, untuk bisa mengetahui perbedaan kualitas layanan antara Gojek dan kompetitor terhadap layanan yang diberikan kepada konsumen, agar dapat mengetahui perbandingan tarif antara Gojek dan kompetitor, agar dapat mengetahui opini konsumen mengapa memilih Gojek dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut ada dua, yakni metode kuantitatif dan metode kualitatif. Dua metode tersebut sangat membantu penulis/peneliti dalam menyelesaikan penelitian dalam proposal ini dengan mudah. Penelitian ini menggunakan data primer yakni waktu dalam bekerja, usia, pengalaman kerja dan pendidikan.

Penelitian merupakan proses pemecahan suatu masalah dengan melakukan suatu pendekatan dengan metode ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara sistematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunung Kidul serta bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata masyarakat Desa Tileng sehingga mampu meningkatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada.

Desa Bohol merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada desa ini terdapat potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah Telaga Boh Kulon. Telaga ini didirikan dengan tujuan untuk menampung air hujan, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan air bersih. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, kualitas air di telaga ini menjadi buruk karena proses pengolahan air yang kurang tepat, sehingga air di telaga ini tidak dapat dikonsumsi oleh warga dan hanya dapat digunakan sebagai air minum ternak. Selain itu di Desa Bohol juga terdapat suatu usaha pembuatan rempeyek kacang. Akan tetapi perkembangan dari usaha ini masih lambat karena belum memanfaatkan teknologi. Maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk menyajikan suatu informasi terkait dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Bohol, yakni untuk mengembangkan Telaga Boh Kulon menjadi objek wisata dan edukasi pemanfaatan e-commerce. Tahapan program pengabdian dimulai dari, 1) pengumpulan data mengenai potensi Desa Bohol, 2) perancangan kegiatan dengan topik objek wisata Telaga Boh Kulon dan e-commerce untuk usaha rempeyek, 3) pelaksanaan program pengabdian berupa edukasi pengembangan Telaga Boh Kulon dan pemanfaatan e-commerce. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penduduk Desa Bohol terkait dengan potensi yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa.

The history of human civilization shows that language is a form of human behavior that has its own characteristics. Another definition, language is a means of thought, a system of expression that mediates the transmission of thoughts from one person to another. Meaning is a symptom in speech. Contextual meaning is a meaning of a lexeme or word that is in one context. Motto is a word or exclamation that describes the motivation, spirit, and goals of an organization. This research is a qualitative research. Qualitative research is research that intends to understand the phenomenon of what is experienced by research subjects. Based on the results of the discussion, it can be concluded about the Analysis of Contextual Meaning in the Thesis Motto of Indonesian Language and Literature Students Class of 2015 as follows: contextual meaning of setting, contextual meaning of activities, and contextual meaning of relationships.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran dalam memberikan pembinaan anak sejak usia dini, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental anak, harapanya akan memberikan dampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, produktivitas, pada akhirnya anak akan mampu lebih mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Peserta didik PAUD berada pada masa golden age (usia keemasan). tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni mencapai 80% perkembangan otak. (Kemdikbud 2016). Analisa masalah, RW 09 Gondoriyo Ngaliyan Kota Semarang memiliki 54 balita usia 3-4 tahun yang rata rata memiliki ibu yang berkerja, dimana keseharianya hanya dengan pengasuh (nenek, asisten) atau di Daycare . PAUD Srikandi RW 09 memiliki 42 siswa, pelaksanaan proses belajar mengajarnya satu kali perpekan yakni di hari sabtu, dimana ibu, pengasuh atau keluarga juga mengantar anak balita ke PAUD, sehingga proses stimulasi dan deteksi tumbuh kembang mendapatkan momentum yang sangat tepat untuk dilaksanakan oleh guru PAUD. Guru PAUD Srikandi RW 09 adalah kader kader pokja 2 yang potensial di Rukun Warga (RW) 09 yang dapat diharapkan kontribusinya dalam meningkatkan derajat kesehatan balita. Tujuan dari pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah upaya pendampingan dan pembentukan peran serta guru PAUD dalam melakukan Stimulasi dan deteksi tumbuh kembang balita. Kegiatan yang dilakukan adalah perijinan dari wilayah setempat, Focus Group Discussion (FGD) peran guru PAUD, pelatihan Stimulasi perkembangan anak menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA), pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE), pendampingan stimulasi saat pelaksanaan PAUD. Hasil, pendampingan pelaksanaan stimulasi telah terlaksana dengan baik, terjadi peningkatan pengetahuan dan peningkatan keterampilan guru PAUD dalam melakukan stimulasi menggunakan KKA, PAUD mendapat tambahan APE.

Salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Desa Songbanyu adalah dengan memaksimalkan potensi desa. Desa Songbanyu terkenal dengan sektor kelautan dan perikanannya. Oleh karena itu, kami ingin memanfaatkan sektor perikanan untuk menciptakan sebuah produk baru sebagai wajah baru dari Desa Songbanyu dan untuk membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi desa. Salah satu cara untuk mendukung produk ini dikenal dan mendukung penjualannya adalah dengan merencanakan strategi pemasaran. Tujuan dalam merencanakan pemasaran ini tidak hanya untuk membuat desa lebih dikenal, tetapi juga untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat Desa Songbanyu. Produk yang dihasilkan adalah Keripik Ikan Layur yang dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat karena produknya dapat mengikuti tren pasar masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi literatur. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini secara keseluruhan adalah bahwa strategi pemasaran keripik ikan layur harus memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman produk, sehingga target dapat dicapai dengan mudah. Dengan demikian, strategi pemasaran keripik ikan layur dapat menjadikan keberhasilan produk.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk prinsip kesantunan berbahasa apa saja yang terdapat dalam naskah Sêrat Dongèng Asmadaya dengan kajian pragmatik. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah Sêrat Dongèng Asmadaya. Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Alat penelitian yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu alat utama dan alat bantu. Teknik pengumpulan data dengan metode simak dan teknik lanjutan catat. Validitas data penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber data. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan metode padan dan metode distribusional (metode agih) untuk menemukan kaidah dalam tahap analisis. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode deskriptif, berdasarkan pada fenomena dan fakta yang secara empiris ditemui dalam pengumpulan data. Penelitian ini menghasilkan kesantunan berbahasa apa saja yang terdapat dalam naskah Sêrat Dongèng Asmadaya dengan kajian pragmatik

Quality of service is the superiority of services provided by a person or service provider to meet the needs and expectations of service users. Service quality indicators used to measure it are Manifestation, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This research uses a quantitative design approach to answer the problem formulation and proof of the research hypothesis. The study aims to analyze the influence of exogenous variables, namely transformational leadership, competence, and work environment on endogenous variables, namely service quality through intervening variables, namely work motivation. The conceptual framework of the research underlies the submission of the research hypotheses. Measurement instruments are given to the sample to obtain research variable data. Research data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to test hypotheses. This study uses a correlational research survey design. This study's population is the apparatus (employees) in the Regional Government of Tuban Regency as many as 155. The results of this study are as follows: Transformational Leadership, Competence, and Work Environment have a significant effect on the Work Motivation of the Tuban Regency Regional Government Apparatus. Transformational Leadership, Competence, and Work Environment have a significant effect on the Service Quality of the Tuban District Government Apparatus Services. Work Motivation has a significant effect on the Service Quality of the Tuban Regency Regional Government Apparatus. Transformational Leadership, Competence, and Work Environment have a significant effect on the Service Quality of the Tuban Regency Government Apparatus through Work Motivation.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Pendapatan Asli Daerah dan BelanjaModal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pamekasan Tahun 2009-2018. PertumbuhanEkonomi yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto didefinisikan sebagai jumlah atasnilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu. ProdukDomestik Regional Bruto sebagai salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomidi suatu daerah dalam periode tertentu. Setiap belanja daerah harus dapat dipertanggungjawabkandan dilaporkan kepada publik atau transparan. Analisis data dan pengujian hipotesis dilakukanmenggunakan statistik deskriptif melalui uji asumsi klasik dan regresi linier berganda. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadappertumbuhan ekonomi.

Pambiwara merupakan seseorang berketerampilan khusus dalam sastra dan bahasa Jawa yang mampu membawakan acara-acara di lingkungan masyarakat Jawa. Peran sentral pambiwara adalah membawa, mengatur, dan mengendalikan acara. Selain itu, juga bertugas mencitrakan mempelai (nyandra) dengan menggunakan kata dalam bahasa Jawa Kawi. Pada masa sekarang konsep pernikahan Jawa telah berubah dari konsep pernikahan yang klasik ke konsep semimodern. Hal ini mengakibatkan pambiwara harus mengubah sikap bahasanya untuk menyesuaikan keadaan. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif melalui pendekatan ilmu sosiolinguistik. Penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dan distribusional (metode agih). Adapun metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis adalah metode informal. Berdasarkan hasil kajian, ditemukan bahwa persentase penggunaan bahasa Jawa Kawi di kalangan pambiwara berbeda-beda. Persentase bahasa Jawa Kawi yang digunakan pambiwara adalah 3,3% dalam satu rangkaian acara pernikahan. Semakin besar penggunaan bahasa Jawa Kawi dalam distribusi tuturan pambiwara pernikahan Jawa, menunjukkan eksistensi dan wujud pemertahanan bahasa Jawa Kawi.Pambiwara is a person who has an ability in art and Javanese culture. Pambiwara has importance role in the Javanese wedding because he controls and arranges the wedding event in order to keep it running smoothly. Therefore, he has to master Javanese or Kawi vocabularies to create a wise word for the bride. Nowadays, the concept of Javanese wedding has changed from the classic to the modern event. It motivated the pambiwara to change their language attitude. This is a sociolinguistics descriptive qualitative research to analyze pambiwara language attitude. This research uses simak methode to collect the data. Meanwhile, it uses padan and agih methodes to analyze the data. The result shows that the percentage of Kawi that used by pambiwara is different. There are 3.3% of Kawi vocabularies that is used by pambiwara in each wedding event. The result also shows that the greater of the use of Kawi, it denotes the existance of Kawi language maintenance.

Background: The prevalence and incidence of Non­tuberculous Mycobacteria (NTM) infections in the world in general have continued to in­cre­ase in the last two to three decades. Until now i­den­tification and testing of NTM sensitivity in Indonesia is still very difficult to do in daily health services. Thus, NTM infection is still a ne­glected case and misdiagnosis often occurs. In these conditions, one of the things that is very im­portant to help clinicians in the management of NTM infections is information about patient characteristics and how the relationship of risk factors for NTM infection with prognosis. Subjects and Method: The study was con­duc­ted retrospectively using data on the medical re­cords of patients with positive culture of NTM at the Surakarta Center for Community Lung Health (BBKPM) for 3 years (2016-2018). A total of 134 samples were selected for this study with total sampling. The dependent variable is the prognosis of infection. The independent variables were gender, age, occupation, history of inhaled corticosteroid use, antibiotic therapy, and under­lying disease. Data were analyzed using multiple logistic regression. Results: The number of samples is 143 medical records. Most of the patients in this study were male (62.90%) and aged less than 60 years (79.70%). The majority of patients work not as far­mers (80.40%). Most patients had no history of inhaled corticosteroid use (89.50%). The­ra­pe­utic factors indicate that the majority of patients receive combined antibiotic therapy (68.5%). As many as 42% of patients with NTM infection have an underlying disease. Underlying disease in patients is mostly in the form of diabetes me­l­litus (DM) in 13.3% and in the former tuber­cu­losis in 4.9%. Based on the Chi-Square test, a sig­nificant relationship was found between the­ra­peutic factors, history of inhaled corti­cos­teroid use, and type of work, and the patient's prog­no­sis. Based on mult­ivariable testing, the factor of antibiotic therapy is the most influential variable on a pa­tient's prognosis. Conclusion: Risk factors related to the patient's prog­nosis are occupation, use of inhaled cor­tico­steroids and antibiotic therapy. Keywords: Nontuberculous Mycobacteria, risk factors, prognosis, Center for Community Lung Health Correspondence: Leli Saptawati. Department of Microbiology, Fa­culty of Medicine, Universitas Sebelas Maret, In­do­nesia. Jl. Ir. Soetami no. 36A Kentingan Su­ra­karta, Indonesia. Email: llsapt_md@yahoo.­co.­id. Mobile: (0271) 632489. Journal of Epidemiology and Public Health (2020), 5(1): 79-87 https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2020.05.01.08

When the Indonesian people experienced the economic crisis of 1997-1998, it resulted in farmers having difficulty accessing the products used as their production facilities. They solved the problem by pioneering social entrepreneurship. This study explores motivation, leadership and social networks as independent variables in the process of pioneering social entrepreneurship conducted by Sumber Makmur I Farmers Community in, Lawang, Malang, East Java. Then identified the three variables to determine the dominant variable influencing the pioneering of social entrepreneurship. The method used in this study is quantitative. The population is 40 farmers who plant rice with organic methods that are collected by census. The results showed that motivation, leadership and social networks had influence on the efforts of pioneering social entrepreneurship conducted by the Sumber Makmur I Farmers Community. The leadership variable was the dominant variable.

This study aims to describe and explore the achievement of competencies in information literacy and collaboration skills as part of 21st century competency in accounting education students at the Muhammadiyah University of Surakarta (UMS). The respondents of this study were 207 students with a mixed method approach through convergent parallel design. The results of the study showed that most students had information literacy skills but were still relatively low. This can be seen from students who had mostly used the internet, but did not use trusted sources. This condition is exacerbated by students not filtering and validating the information so that the information submitted tends to be biased, only a few used credible journals as a reference while the rest used sources whose information credibility was still doubtful. In collaboration skills, the achievement of this competency varies between students who are active in campus organizations, non-campus organizations, and do not follow any organization. Those who were active in the organization seem to be better at mastering this competency. This can be seen in the aspect of contributions in groups and accepting responsibility. Courage to accept new responsibilities was not fully owned, some were still hesitant to accept the responsibility given to him for various reasons, especially those classified as inactive organizations. In this aspect, it appears that students who were active in non-campus organizations considered a mandatory task to be disliked. Whereas in the aspect of collective responsibility, students both active and non-active in organizations had the same competencies where they wanted and were able to work together in teams.

The aim of the study is to identify the importance of poster as a learning media that can be utilized in learning activities. It also aims to explore the learning outcomes of students who use poster as learning media. In Indonesia, high school students are not allowed to carry a mobile phone, while the school on the other hand, does not provide enough computers for all students. The school computer laboratory could only cater for students need interchangeably. Therefore, teachers in schools choose other media that they think are effective, such as poster media. The poster media was seemed very relevant and appropriate to improve the quality of learning and student achievement. This study involved both qualitative and quantitative research method through Four-D model (Define, Design, Development, and Dissemination) that used for the learning material development. The data was collected through interview with two experts and experimental research design among two groups of students. The qualitative data were analyzed and the experimental data was tested using T-test statistical analysis. The learning outcomes with poster as learning media showed the mean values of the control and experimental groups were, respectively, 60.97 and 85.86. It indicated the difference in learning outcomes of 24.89. The produced poster was also assessed by media experts and curriculum experts. This study recommended that poster is very feasible and relevant to be utilized as a form of learning media in improving quality of learning and engagement with students.