1. PEMETAAN KERENTANAN SEISMIK MELALUI ANALISIS MIKROTREMOR HVSR DI WILAYAH KECAMATAN KEMILING DAN SEKITARNYA
- Author
-
Agus Ariyanto, Alhada Farduwin, Yudha Styawan, Intan Andriani Putri, Wahyu Eko Junian, Nugroho Prasetyo, Reza Rizki, and Rizki Wulandari
- Subjects
amplification factor ,microtremor ,natural frequency ,shear wave velocity ,vulnerability index ,Geology ,QE1-996.5 - Abstract
Wilayah Kemiling yang terletak di Kota Bandar Lampung sering kali mengalami gempa lokal dengan magnitudo kecil. Gempa ini terjadi secara berulang dan dirasakan di daerah Kemiling dan sekitarnya. Hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran bagi warga dan dapat merusak bangunan. Fokus utama pada studi ini adalah untuk memahami bagaimana karakteristik tanah dan indeks kerentanan seismik di daerah tersebut. Untuk meminimalisir dampak kerusakan akibat gempa, perlu dilakukan mikrozonasi pada wilayah rawan gempa. Parameter mikrozonasi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik tanah antara lain amplifikasi (A0), frekuensi natural (f0), indeks kerentanan seismik (Kg), periode dominan (T0), dan kecepatan gelombang geser hingga kedalaman 30 meter (VS30). Sebanyak 65 titik pengukuran mikrotremor telah diukur di Kecamatan Kemiling dan sekitarnya meliputi kota Bandar Lampung, Kecamatan Gedong Tataan, dan Kecamatan Natar. Pada penelitian ini digunakan analisis metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) dan didapatkan bahwa frekuensi natural berkisar antara 0,5-31,47 Hz, periode dominan 0,03-2,0 sekon, amplifikasi 0,76-7,67 kali penguatan, indeks kerentanan seismik 0,05-76,31, dan VS30 49,61-777,80 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah barat daya hingga utara Kemiling memiliki risiko kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya dengan tipe tanah berupa tanah lunak. Oleh karena itu, diperlukan tindakan mitigasi yang tepat, termasuk pengembangan rencana mitigasi risiko, pemantauan lanjutan, dan keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan darurat.
- Published
- 2024
- Full Text
- View/download PDF