6 results on '"Yayuk Sugianti"'
Search Results
2. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN NILEM (Osteochillus vittatus) DI DANAU TALAGA, SULAWESI TENGAH
- Author
-
Yayuk Sugianti, Masayu Rahmia Anwar Putri, and Krismono Krismono
- Subjects
lcsh:SH1-691 ,pola pertumbuhan ,lcsh:Zoology ,General Earth and Planetary Sciences ,makanan ,kematangan gonad ,fekunditas ,Nilem ,lcsh:QL1-991 ,tipe pemijahan ,lcsh:Aquaculture. Fisheries. Angling ,General Environmental Science - Abstract
Ikan nilem (Osteochillus vittatus) merupakan ikan introduksi diDanau Talaga,Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Studi tentang biologi populasi suatu spesiesakanmembantu dalammemahami pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui beberapa aspek biologi ikan nilem(Osteochillus vittatus)sebagai informasi dasar dalam langkah pengelolaan sumberdaya ikan di Danau Talaga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret, Mei, Juli dan Oktober Tahun 2013. Sampel ikan nilem diperoleh dengan melakukan percobaan penangkapan menggunakan 2 set jaring insang (ukuran mata jaring 1, 1½, 2, 3 dan 4 inci). Ikan yang didapat, diukur panjang total (cm) dan beratnya (g). Pengamatan isi perut dan gonad dilakukan di laboratorium Biologi Ikan, Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan.Ikan nilem merupakan ikan yang dominan tertangkap di Danau Talaga dengan kisaran ukuran panjang antara 11-22,7 cmdan ukuran berat antara 15,79 – 171,43 g, dimana ikan dengan kelompok panjang antara 14-15 cmmendominasi tangkapan. Pola pertumbuhan ikan nilembersifat alometrik negatif. Ikan nilemdikategorikan sebagai ikan herbivor dengan makanan utamanya adalah tumbuhan. Ikan nilem yang dominan tertangkap berada pada tingkat kematangan gonad (TKG) IV, dimana ukuran pertama kali matang gonad (Lm) baik jantan atau betina lebih kecil dibandingkan Lm ikan nilem pada beberapa referensi. Hal ini mengindikasikan bahwa ikan nilem di Danau Talaga matang gonad pada ukuran yang lebih kecil. Tipe pemijahan ikan nilemdi Danau Talagaadalah total spawner dan dapat memijah sepanjang tahun.Bonylip barb (Osteochillus vittatus) was one of introduction fish species in Sulawesi waters, including Lake Talaga, Donggala,Central Sulawesi. Study on biology populationof species will assist in understanding of its management. The aim of this research is to know some biological aspects of bonylip barb as basic information in fish resource management of Lake Talaga. The researchwas conducted on March, May, July and October 2013. The fish samples werecaptured by 2 sets experimental gillnet(mesh size 1, 1½, 2, 3 and 4 inch). These samples then measured its length and weight. The stomach content and gonad was observed at biological laboratory of Research institute for Fisheries Enhancement and Conservation. Bonylip barb is a dominant fish at Lake Talaga with the length range between 11-22.7 cm and weight range between 15.79 – 171.43 g. The fishes with the length group 14-15 cm were dominatedin fish catch. Bonylip barbwas an herbivore fish with plants as the main food. Thefish with stage IV of gonadsmaturitywere dominated, with the first length of maturity (Lm) in Lake Talagawas smaller than other references, either male or female fish.It was indicatedthat in Lake Talaga, bonylip barb fishwas matured in smaller size. Thebonylip barb is a total spawner and the spawning period of it may occurred throughout the year.
- Published
- 2015
3. PENANGKAPAN IKAN DI SUNGAI MARO, MERAUKE
- Author
-
Hendra Satria and Yayuk Sugianti
- Subjects
General Earth and Planetary Sciences ,General Environmental Science - Abstract
Sungai Maro berada di Wilayah administrasi Kabupaten Merauke Propinsi Papua berfungsi untuk kegiatan transportasi dan perikanan tangkap sehingga merupakan salah satu sungai di Kabupaten Merauke yang memberi kontribusi perikanan yang besar antara lain merupakan daerah penangkapan ikan arwana Irian (Sclerophages jardini). Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis ikan, alat tangkap, status, dan aspek sosial ekonomi sebagai informasi yang berguna untuk mendukungkonstribusi dalam pengelolaan perikanan di Sungai Maro, Merauke. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan wawancara pada bulan April, Juli, September, dan Nopember 2006. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan pada daerah yang merupakan sentra ikan arwana yaitu Toray, Bupul, Kweel, Barkey, Kaliwango (Distrik Sota), dan Tanas (Distrik Elikobel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan terdapat 19 jenis ikan dengan 8 macam alat tangkap. Penangkapan ikan di Sungai Maro belum optimal karena nelayan banyak menggunakan alat tangkap tradisional.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
4. JENIS-JENIS PLANKTON YANG DITEMUKAN DI SUNGAI MARO, MERAUKE
- Author
-
Yayuk Sugianti and Hendra Satria
- Subjects
General Earth and Planetary Sciences ,General Environmental Science - Abstract
Sungai Maro berada di wilayah administrasi Kabupaten Merauke dan merupakan salah satu sumber kekayaan plasma nutfah ikan asli Papua. Ikan-ikan yang terdapat di sungai ini berpotensiuntuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi, untuk itu potensi dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satu kriteria penting untuk meningkatkan sumber daya perikanan adalah data ketersediaan pakan alami seperti plankton. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi jenis-jenis plankton yang terdapat di Sungai Maro, Merauke selama pengamatan tahun 2007. Dari hasil penelitian Loka Riset Pemacuan Stok Ikan tahun 2007, kelas Chlorophyceae memiliki persentase jumlah paling tinggi dibandingkan kelas-kelas plankton lain nya (38%). Genera plankton yang ditemukan selama pengamatan didominasi oleh fitoplankton dari kelas Chlorophyceae, yaitu (Staurastrum sp., Ulotrix sp., dan Tetraedron sp.), serta Bacillariophyceae,(Asterionella sp.) dan Cyanophyceae (Oscillatoria sp.).
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
5. TUMBUHAN AIR DI DANAU LIMBOTO, GORONTALO: MANFAAT DAN PERMASALAHANNYA
- Author
-
Astri Suryandari and Yayuk Sugianti
- Subjects
General Earth and Planetary Sciences ,General Environmental Science - Abstract
Danau Limboto cenderung semakin hari, semakin menurun luasnya. Luas danau pada tahun 1932 mencapai 8.000 ha, pada tahun 1970 menurun menjadi 4.500 ha. Pada tahun 1993, perairan ini mengalami penurunan luasnya menjadi 3.057 ha dengan kedalaman maksimumnya 2,3 m dan pada tahun 2004 tersisa 3.000 ha. Masalah pendangkalan dengan laju sedimentasi 1,5 cm per tahun dan perkembangan populasi tumbuhan air (rumput liar dan eceng gondok, Eichhornia crassipes) yang telah mencapai luas 9.420 m2menjadi ancaman bagi sumber daya perikanan di danau tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan air serta menggambarkan kondisinya di Danau Limboto beserta manfaat dan permasalahannya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwadi Danau Limboto ditemukan 9 jenis tumbuhan air, meliputi tipe tumbuhan yang muncul di tepian danau, yang tenggelam dan berakar di dasar, dan yang mengapung bebas ataupun yang berakar. Jenis tumbuhan yang dominan adalah eceng gondok yang telah menjadi gulma.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
6. SEBARANLONGITUDINAL FITOPLANKTONDI SUNGAIMARO, KABUPATENMERAUKE, PROVINSI PAPUA
- Author
-
Lismining Pujiyani Astuti and Yayuk Sugianti
- Subjects
General Earth and Planetary Sciences ,General Environmental Science - Abstract
Sungai Maro merupakan salah satu sungai besar di Kabupaten Merauke, berfungsi sebagai habitat ikan hias yang bernilai ekonomis penting yaitu ikan arwana (Scleropages jardinii) dan kakap batu (Datnioide aquadraticus). Wilayah sekitar sungai merupakan rawa-rawa yang merupakan habitat ikan arwana terutama di wilayah tengah sampai hulu sungai. Fitoplankton merupakan produser dan pakan alami beberapa jenis ikan di SungaiMaro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran longitudinal fitoplankton yang ada di SungaiMaro, Kabupaten Merauke. Penelitian ini dilakukan dengan survei dan pengambilan contoh dilakukan pada bulan Desember 2007 di lima stasiun pengamatan pada lokasi pemijahan ikan arwana di ruas Sungai Maro. Parameter yang dianalisis adalah komposisijenis dan kelimpahan fitoplankton. Hasil pengamatan di lima stasiun pengamatan, ditemukan lima kelas fitoplankton yang terdiri atas kelas Chlorophyceae (14 genus), Cyanophyceae (satu genus), Bacillariophyceae (tujuh genus), Dinophyceae (dua genus), dan Euglenaphyceae (satu genus), dengan kelimpahan fitoplankton berkisar 49.294- 66.396 ind./L. Persentase fitoplankton tertinggi dari ruas atas sampai bawah adalah Staurastrum dominan dari Stasiun Barkey danWeloyah, Synedra di Stasiun Mouwer dan Toray, Ulothrix di Stasiun Kaliwanggo. Sedangkan urutan keberadaan kelas fitoplankton dari ruas atas sampai bawah di SungaiMaro adalah Chlorophyceae di StasiunBarkey, Weloyah, dan Mouwer, kemudian Bacillariophyceae di Stasiun Toray dan Chlorophyceae di Stasiun Kaliwanggo. Maro River is one of big river inMerauke Regency and serve as ornamental fish habitat of arowana (Sleropages jardinii) and Datnioides aquadraticus that economically has high value. Around of this river are wetland area that is arwana habitat mainly at middle and upper river. Phytoplankton is natural feed producer for several fishes species at Maro River. Aim of this paper was to know longitudinal distribution of phytoplankton atMaro River. The research was conducted by survey method and sampling was conducted in December 2007 at 5 sampling stations on arwana fish spawning sites located at Maro River. The parameters were analyzed include composition and abundance of phytoplankton. Result showed that at five sampling stations were found 5 classes of phytoplankton which consists of the class Chlorophyceae (14 genera), Cyanophyceae (1 genera), Bacillariophyceae (7 genera), Dinophyceae (2 genera), and Euglenaphyceae (1 genera) with the abundance of phytoplankton ranges from 49,294- 66,396 ind./L. The highest percentage of phytoplankton in each station was found from upper to lower segment was Staurastrum found at Barkey and Weloyah Synedra at Mouwer and Toray, Ulothrix at Kaliwanggo. While the presence of phytoplankton class was found from upper to lower on Maro River was Chlorophyceae at Barkey, Weloyah, andMouwer, Bacillariophyceae at Toray and Chlorophyceae at Kaliwanggo.
- Published
- 2017
- Full Text
- View/download PDF
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.