Search

Masalah: Rendahnya minat belajar bola voli pada siswa merupakan permasalahan utama dalam penelitian ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang berkaitan dengan minat siswa dalam belajar bola voli. Metode: Dalam penelitian ini mengadaptasi jenis survey. 80 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini berasal dari MAN 1 Kota Bekasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket minat. Semua data hasil pengisian angket di analisis menggunakan MS. Excel 2013 untuk mencari frekuensi dan persentase dari setiap indikator minat. Hasil: Temuan penelitian ini menunjukan bahwa indikator daya tarik sebanyak 48 siswa menyatakan sangat setuju, 23 siswa setuju, 5 siswa cukup setuju, 2 siswa kurang setuju dan 1 siswa tidak setuju dengan persentase 88%. Indikator perhatian sebanyak 26 siswa menyatakan sangat setuju, 40 siswa setuju, 9 siswa cukup setuju, 4 siswa kurang setuju dan 1 siswa tidak setuju dengan persentase 81%. Indikator partisipasi sebanyak 26 siswa menyatakan sangat setuju, 37 siswa setuju, 10 siswa cukup setuju, 5 siswa kurang setuju dan 2 siswa tidak setuju dengan persentase 80%. Indikator dukungan keluarga sebanyak 39 siswa menyatakan sangat setuju, 28 siswa setuju, 8 siswa cukup setuju, 3 siswa kurang setuju dan 2 siswa tidak setuju dengan persentase 84%. Indikator fasilitas sebanyak 50 siswa menyatakan sangat setuju, 25 siswa setuju, 4 siswa cukup setuju, 1 siswa kurang setuju dan 0 siswa tidak setuju dengan persentase 91%.. Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang berkaitan erat dengan tingkat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran bola voli yaitu factor internal dan ekternal yang meliputi daya tarik pembelajaran, perhatian/kosentrasi, partisipasi, dukungan keluarga dan fasilitas belajar

Penelitian ini bertujuan meningkatkan dan memperbaiki keterampilan servis bawah bolavoli menggunakan gaya mengajar inklusi. Metode pada penelitian ini menggunakan metode Action Research classroom atau disebut juga penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian mengunakan model model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan ada peningkatan dalam hasil pembelajaran servis bawah bolavoli dengan menggunakan gaya mengajar inklusi. Subyek penelitian peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Danau Panggang berjumlah 27 peserta didik yang terdiri dari 10 laki-laki dan 17 perempuan. Berdasarkan analisis data menunjukkan hasil pembelajaran servis bawah bolavoli siklus I yaitu 44,44% (12 peserta didik) selanjutnya pada siklus II terlihat peningkatan sebesar 81.48% (22 peserta didik) dinyatakan telah tuntas. Capaian hasil belajar peserta didik saat pembelajaran servis bawah bolavoli secara menyeluruh disiklus I 0 ≤ KKM < 75 dikatakan capaian belajar belum tuntas, kemudian terjadi peningkatan disiklus II mencapai 75 ≥ KKM ≤ 100 capaian belajar dikatakan tuntas belajar, maka capaian hasil keterampilan yang terjadi disiklus II meningkat 62.96% dan penuruan 11.12%. Hasil dari analisis capaian belajar terlihat tuntas hasil belajar servis bawah bolavoli menggunakan gaya mengajar inklusi dari siklus I ke siklus II meningkat belajar baik individual maupun secara keseluruhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atlet bola voli tentang salah satu bentuk latihan psikologis yaitu self talk untuk mengatasi tekanan dalam permainan bola voli. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik survei. Subjek penelitian dalam penelitian ini 30 orang atlet. Pengambilan data menggunakan instrumen berbentuk tes butir soal dengan aplikasi google form. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan atlet tentang self talk sebagai salah satu solusi mengatasi tekanan dalam permainan bola voli, sebagai berikut: sejumlah 10 atlet atau 33.33% kategori Tinggi; 12 atlet atau 40% kategori sedang, 8 atlet atau 26.67% kategori Rendah. Tidak ada atlet yang pengetahuannya kurang. Atlet perlu meningkatkan pengetahuan tentang latihan mental khususnya self talk untuk mengatasi tekanan saat pertandingan.

Masalah dalam penelitian ini adalah kondisi fisik umum dan kepercayaan diri atlet Bolavoli SMA N 8 Padang belum begitu baik, hal ini diketahui bahwa dalam bermain atlet masih sering melakukan kesalahan dan atlet sering mengalami banyak keraguan ketika bermain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan atlet ini sering mengalami kesalahan diantaranya adalah daya tahan, kekuatan otot lengan, kecepatan, kelenturan dan kepercayaan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kondisi fisik umum terhadap kepercayaan diri atlet Bolavoli SMA N 8 Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua atlet Bolavoli SMA N 8 Padang yang berjumlah 13 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 9 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data daya tahan aerobic dilakukan dengan bleep test, kekuatan otot lengan menggunakan tes pull up, kecepatan menggunakan tes lari 10 meter, kelenturan menggunakan tes kayang (bridge), dan kepercayaan diri diukur menggunakan kuesioner. Jenis penelitian ini adalah korelasional.Berdasarkan hasil analisis data, bahwa ternyata kondisi fisik umum mempunyai hubungan yang berarti (signifikan) dengan kepercayaan diri atlet Bolavoli SMA N 8 Padang. Dimana hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis uji signifikan diperoleh th = 1,912 > tt = 1,895. Artinya semakin baik kondisi fisik umum atlet, semakin baik pula kepercayaan diri atlet.