1. Integritas Terbuka sebagai Pendekatan Baru Dialog Antariman dalam Penguatan Moderasi Beragama
- Author
-
Madiyono Madiyono and Mochamad Ziaul Haq
- Abstract
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, termasuk keberagaman agama adalah suatu realitas yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disatu sisi keberagaman tersebut adalah anugerah dan kekayaan bangsa namun di sisi lain keragaman agama memiliki potensi besar sebagai sumber konflik. Meski berbagai pendekatan dialog seperti eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralism telah dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan kesalahpahaman, namun belum mampu mengatasi masalah tanpa dampak negatif terhadap agama-agama. Integritas terbuka yang merupakan kombinasi pemikiran teolog Hans Küng dan filsuf perennial Seyyed Hossein Nasr menjadi pendekatan baru yang melampaui pluralisme. Di sisi lain, dalam upaya mengupayakan kerukunan dan perdamaian melalui agama-agama, Kementerian Agama mencanangkan moderasi beragama. Dalam artikel ini dikaji relevansi integritas terbuka sebagai pendekatan dialog dalam upaya moderasi beragama. Kajian dilakukan melalui literature review dengan menggunakan sumber primer dan sekunder yang berkaitan. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa: (1) Integritas terbuka dapat diimplementasikan sebagai teori, paradigma, dan pendekatan dalam dialog antariman yang lebih komprehensif daripada pendekatan eksklusivisme, inklusivisme, dan juga pluralisme., (2) Integritas terbuka digagas untuk mengatasi kelemahan pendekatan pluralisme dengan keyakinan bahwa dialog antariman dapat menghasilkan manfaat jika dilakukan dengan integritas yang jelas dan keterbukaan yang tulus dengan mendalami ajaran agama sendiri serta masuk dan memahami ajaran mitra dialog tanpa kehilangan identitas agama sendiri., (3) Pendekatan integritas terbuka relevan dan sejalan dengan prinsip-prinsip dalam moderasi beragama sehingga sangat direkomendasikan sebagai paradigma dan pendekatan baru dalam dialog antariman yang bermanfaat dan berhasil dengan tidak memiliki dampak hilangnya identitas agama masing-masing pihak yang berdialog.
- Published
- 2023