Search

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat.Posyandu berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat serta mendekatkan pelayanan kesehatan dasar. Keberadaan posyandu sangat diperlukan dalam pendekatan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, utamanya terkait dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan anak.Peran dan dukungan pemerintah kepada posyandu melalui puskesmas sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di posyandu. Pentingnya pelaksanaan posyandu bagi pemantauan perkembangan tingkat kesehatan balita tidak lepas dari permasalahan yang terjadi.Permasalahan yang sering muncul yaitu ketika ibu yang memiliki bayi tidak mengetahui dengan pasti tentang status gizi balitanya, apakah mempunyai gizi baik, buruk, atau normal. Untuk itu perlu dibangun sebuah aplikasi mobile yang akan memberikan kemudahan untuk pengecekan status gizi balita yang dapat dilakukan dimanapun melalui perangkat android sehingga lebih mudah dan efisien.

Puskesmas is very needed for the people of Indonesia society especially in Purwokerto city, but the community has not so much to know the location information of the health center and what services are available in each - each puskesmas. For that we need an Android-based geographic information system that provides information about the location of puskesmas in the city of Purwokerto. In the search location would require a position or a position known as geographic information. The most widely used geographical information of the community at this time is the Google Maps app.In the design and development of the application, used prototype model and data source obtained from Google Maps and Puskesmas location data obtained from the health office of Purwokerto and Purwokerto City Health Center. The built applications must be tested for performance based on Dimension of Quality for Goods (DQG) and tested the benefits by using ULEA (Useability, Learnability, Eficiency, Acceptability) variables.The result of this research is a tested android application performance based on DQG, with the result of test value has exceeded the predetermined limits of> 75 and the percentage obtained from the benefit test using ULEA variable above 80% then the product is declared successful. So that makes it easier for people to know the location of puskesmas located in the city of Purwokerto and information about the target puskesmas.

Perkembangan teknologi perangkat telepon seluler berbasis android saat ini tumbuh pesat. Telepon seluler bukan hanya sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga berfungsi sebagai alat informasi. Salah satunya berfungsi untuk mendapatkan informasi tempat wisata di Kabupaten Banyumas. Wisata alam akhir-akhir ini sedang populer, namun karena keterbatasan media promosi dan informasi petunjuk jalan, berakibat sulit menemukan tempat wisata tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka di perlukan sebuah Aplikasi Obyek Wisata Alam Berbasis Android Di Kabupaten Banyumas, yang dapat menampilkan obyek wisata alam, rute, peta dan informasi tentang obyek wisata alam tersebut. Aplikasi tersebut dibuat untuk platform android dengan menggunakan software Eclipse sebagai alat untuk membuat aplikasi tersebut dan dikembangkan dengan metode prototyping yang terdiri dari tahapan pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, desain cepat, membentuk prototype, evaluasi pelanggan terhadap prototype, perbaikan prototype, produk rekayasa. Aplikasi diuji dengan mengacu pada atribut Dimension Of Quality For Goods yang terdiri dari operation, reliability and durability, conformance, serviceability, appearance, quality dengan nilai tertinggi 95,83 dan nilai mean 89,7917. Uji manfaat mengacu pada atribut ULEA yang terdiri dari Useability, Learnability, Efficiency, Acceptability dengan nilai tertinggi pada variabel Acceptability yaitu dengan nilai 97%, sedangkan Useability 96%, Learnability 95% dan Eficiency 90,25% Dari hasil uji produk dan uji manfaat dapat disimpulkan bahwa aplikasi mudah digunakan dan bermanfaat bagi pengguna untuk mendapatkan informasi tentang lokasi obyek wisata alam yang ada di kabupaten Banyumas.

Pala merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang selama ini hanya digunakan untuk keperluan pangan seperti bumbu dan rempah, serta industri makanan. Miristisin adalah senyawa khas penentu kualitas minyak pala dan memiliki beberapa gugus fungsional, yaitu alil, fenil, dan eter. Senyawa turunan kalkon merupakan metabolit sekunder golongan flavonoid yang dikenal mempunyai aktivitas biologi seperti antikanker, sitotoksik, antimikroba dan antimalaria. Sifat antibakteri berkaitan erat dengan struktur keton α, β tak jenuh substituen yang terikat pada kedua cincin aromatiknya, seperti gugus metilendioksi, metoksi, Cl, Br, OH dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri senyawa turunan kalkon hasil sintesis dari miristisin buah pala.Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Escheresia Coli (E. Coli) dan Staphylococcus Aureus (S. Aureus). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dengan menggunakan cakram/disc dari larutan senyawa turunan kalkon dalam pelarut aseton dengan konsentrasi 1,25%; 2,5%, 5% dan 10% dan menggunakan kontrol positif Ciprofloxacin 5μg dan control negative pelarut aseton. Hasil pengujian kemudian dihitung zona hambat dari masing-masing konsentrasi untuk menentukan aktivitas antibakteri.Hasil uji antibakteri menunjukkan rata-rata diameter zona hambat larutan sampel pada konsentrasi 1,25%; 2,5%, 5% dan 10% pada bakteri E. Coli berturut turut 13mm, 19mm, 22 mm dan 26 mm, sedangkan pada bakteri S. Aureus berturut-turut 7 mm, 7 mm, 9 mm dan 19 mm. Hasil uji tersebut menunjukkan serbuk turunan kalkon hasil sintesis dari miristisin buah pala menunjukkan semakin besar konsentrasi sampel, semakin besar aktivitas antibakterinya. Aktivitas antibaketri kuat ditunjukkan pada bakteri E.Coli dengan konsentrasi 10%, sedangkan pada konsentrasi yang sama menunjukkan aktivitas sedang pada bakteri S.Aureus.