Search

Background: Vaccine is an essential tool to limit the health of the COVID -19 pandemic and one of the vaccines that got permitted to used is AstraZeneca Vaccine. The base of the AstraZeneca is the viral vector vaccine. This vaccine has a more advanced method that uses a modified virus to trigger antibodies to make herd immunity for people. Objective: To found correlation between antibody titer than the incidence of Covid infection after complete dose vaccination base on sociodemographics Method: Observasional prospective Cohort method was use in this study with a convenience sampling design. Inclusion criteria were all Indonesian citizens above 18 years old (n=113) who were vaccinated at UTA 45 Jakarta Vaccine Center with no history of COVID -19 before the vaccination and had filled up the informed consents. Results: there were 43 (38%) respondents infected Covid-19 after vaccinated full dosesConclusion: Base on this study, it was found that there was a correlation between sociodemographics after vaccinated full doses AstraZeneca, gender, age, comorbid, smoking, and drinking than infected Covid -19 (P-value < 0.05)). Keywords: Astrazeneca vaccine, Antibody titer, COVID-19.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.

Pada umumnya penyakit-penyakit hematologi (DLBCL,NHBCL, AML,ALL, MM) menggunakan kemoterapi dalam jangka waktu yang cukup lama karena pasien akan mendapatkan kemoterapi induksi, konsolidasi kemoterapi dan maintenance kemoterapi. Penatalaksanaan antiemetik di bangsal onkologi juga sudah bagus karena pasien menerima antiemetik berdasarkan protokol yang dibuat oleh HUSM tentunya mengacu kepada Ministry of Health Malaysia dimana pasien mendapatkan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi. Manajemen pengobatan yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan selama penelitian dilakukan belum ada ditemukan pasien meninggal akibat kanker di bangsal onkologi HUSM.