Latar belakang: Perbedaan mekanisme remediasi elektrokinetik salah satunya disebabkan oleh distribusi gugus ≡SOH yang berbeda beda pada jenis lempung yang dapat mengontrol muatan permukaan lempung. Bentonit dan kaolin merupakan jenis lempung yang seringkali digunakan dalam penelitian remediasi elektrokinetik tanah terkontaminasi logam berat. Oleh karenanya, tujuan dari review jurnal ini adalah mengkaji perbandingan penggunaan kaolin dan bentonit dalam remediasi elektrokinetik tanah terkontaminasi logam berat, baik dalam publikasi penelitiannya, karakteristiknya dan pengaruhnya terhadap mekanisme remediasi elektrokinetik.Metode: Metode yang digunakan dalam review jurnal ini adalah systematic literature review, yang terdiri dari tahap identifikasi kata kunci, screening dokumen terpublikasi dan pemilihan jurnal berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Data base yang digunakan berasal dari Scopus, Science Direct dan Springer. Dokumen yang telah terpilih selanjutnya dianalisis dan dibandingkan. Hasil: Sebanyak 92% dari dokumen terpilih menggunakan kaolin dalam peneltian EKR, sedangkan 8% lainnya menggunakan bentonit. Berdasarkan karakteristiknya, bentonit memiliki daya adsorbsi yang lebih tinggi dari kaolin, namun, memiliki efisiensi penyisihan yang lebih rendah dari kaolin. Dalam pengaruhnya terhadap mekanisme remediasi elektrokinetik, arah aliran EOF kaolin maupun bentonit pada umumnya menuju katoda, namun bentonit dapat menyerap elektrolit lebih banyak dari kaolin, sehingga memiliki kadar air yang lebih tinggi. Sedangkan untuk konsumsi energi, remediasi elektrokinetik pada kaolin memerlukan energi yang lebih rendah dari bentonit.Simpulan: Bentonit dan kaolin memiliki perbedaan karakteristik pada kapasitas adsorbsi, efisiensi penyisihan logam berat, dan konsumsi energi. Meskipun arah aliran EOF pada bentonit dan kaolin sama, namun kapasitas penyerapan elektrolit pada bentonit lebih besar dari kaolin. ABSTRACTTitle: Research Study on the Use of Kaolin and Bentonite in Electrokinetic Remediation for Heavy Metal RemovalBackground: One of the differences in the electrokinetic remediation mechanism is caused by the distribution of different ≡SOH groups on the type of clay that can control the surface charge of the clay. Bentonite and kaolin are types of clay that are often used in the study of electrokinetic remediation of heavy metal contaminated soils. Therefore, the purpose of this journal review is to compare the use of kaolin and bentonite in the electrokinetic remediation of heavy metal contaminated soils, both in their research publications, their characteristics and their effect on the electrokinetic remediation mechanism. Method: The method used in this journal review is a systematic literature review consisting of keyword identification, screening published documents and selecting journals based on certain criteria. The database used comes from Scopus, Science Direct and Springer. The selected documents are then analyzed and compared.Result: As many as 92% of the selected documents used kaolin in the EKR study, while 8% used bentonite. Based on its characteristics, bentonite has a higher adsorption capacity than kaolin. However, it has a lower removal efficiency than kaolin. In its influence on the electrokinetic remediation mechanism, the flow direction of kaolin and bentonite EOF is generally towards the cathode, but bentonite can absorb more electrolytes than kaolin, so it has higher water content. As for energy consumption, electrokinetic remediation on kaolin requires lower energy than bentonite.Conclusion: Bentonite and kaolin have different characteristics in adsorption capacity, heavy metal removal efficiency, and energy consumption. Although the direction of EOF flow in bentonite and kaolin is the same, the electrolyte absorption capacity of bentonite is greater than that of kaolin.